Anda di halaman 1dari 421

PRA RENCANA PABRIK

BUTANOL DARI BUTIRALDEHIDA DAN HIDROGEN


DENGAN PROSES HIDROGENASI
DENGAN KAPASITAS 36.000 TON / TAHUN


SKRIPSI

Disusun Oleh:
Eduardus Rapa
0305010005








PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2008

I-2
LEMBAR PERSETUJUAN

PRA RENCANA PABRIK BUTANOL
DARI BUTIRALDEHIDA DAN HIROGEN DENGAN
PROSES HIDROGENASI
DENGAN KAPASITAS 36.000 TON / TAHUN

SKRIPSI
Disusun Oleh:
Eduardus Rapa : 0305010005
Program Studi : Teknik Kimia
Fakultas : Teknik



Menyetujui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ir. Achamd Chumaidi, MT Ir. Taufik Iskandar
Tanggal:........................... Tanggal :......................

Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik Ketua Program Studi Teknik
Kimia


Nawir Rasidi, ST. MT S. P. Abrina Anggraini, ST. MT
Tanggal:...................... Tanggal:........................................
I-3
BERITA ACARA UJIAN TUGAS AKHIR
FAKULTAS TEKNIK


Nama mahasiswa : Eduardus Rapa : 0305010005
Jur/progrm/studi : Teknik Kimia / Teknik kimia (S - 1)
Judul tugas akhir : Pra Rencana Pabrik Butanol Dari Butiraldehida
Dan Hidrogen Dengan Proses Hidrogenasi Dengan
Kapasitas 36.000 Ton / Tahun


Telah Dipertahankan Di Depan Tim Penguji Tugas Akhir Jenjang Strata
Satu (S - 1) Pada:

Hari : Sabtu
Tanggal : 27 September 2008
Nilai :




Tim penguji:
1. Ir. Achamd Chumaidi, MT ...............................................
2. Ir. Taufik Iskandar ...............................................
3. S. P. Abrina Anggraini, ST., MT ..............................................


I-4
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Kami yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Eduardus Rapa : 0305010005
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul :
Pra Rencana Pabrik Butanol Dari Butiraldehida Dan Hidrogen Dengan
Proses Hidrogenasi Dengan Kapasitas 36.000 Ton / Tahun

Adalah hasil karya kami sendiri, bukan merupakan duplikasi serta tidak
mengutip atau menyadur sebagian atau seluruhnya dari hasil karya orang
lain, kecuali yang tidak disebutkan dari sumber aslinya.



Malang, ....................2008
Yang menyatakan,





Eduardus Rapa
Nim: 0305010005





Mengetahui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II









Ir. Achmad Chumaidi, MT Ir. Taufik Iskandar
Tanggal:............................... Tanggal:......................
I-5


RI WAYAT HI DUP
Penyusun dilahir kan di Sebuah Desa kecil yang
subur dan indah, dibalik Bukit Di Desa Ranga
kabupat en Ende Pr opinsi Nusa Tenggar a
Timur pada t anggal 16 J uni 1982. Put r a dar i
Bapak Doninikus I wa dan I bu Emiliana Ami.
Pendidikan penyusun ber awal dar i Pendidikan
Sekolah Dasar di SDK Ranga Desa Ranga
Kecamat an Det usoko Kabupat en Ende - NTT
lulus pada t ahun 1997.
Selanj ut nya menempuh pendidikan di SLTP Ket r amilan Ndona
Kecamat an Ndona Kabupat en Ende- NTT lulus pada t ahun 2000. Dan
selanj ut nya menempuh pendi dikan di SMU Tr i Dhar ma Ende
Kecamat an Ende Selat an Kabupat en Ende - NTT lulus pada t ahun 2003.
Kemudian melanj ut kan pendidikan pada t ingkat per gur uan t inggi
ke Univer sit as Tr ibhuwana Tungga Dewi Malang pada Fakult as Teknik
J ur usan Teknik Kimia. Sehingga pada per t engahan t ahun 2006
penyusun melakukan Pr akt ek Ker j a Nyat a (PKN) di Per usahan Tenun
PELANGI dengan J udul Pr oses Pembuat an, Pengepasan Tenun Ser t a
Pengolahan Limbah. Pada per t engahan t ahun 2007 penulisan melakukan
Penelit ia di LAB Gula dan Pangan I TN Malang dengan J udul Pengar uh
Suhu dan Wakt u Kar bonat asi Ter hadap Kualit as Nir a Yang diHasilkan
Pada Pr oses Pemur nian Nir a Ment ah dengan Sist em kar bonat asi . Dan
pada akir t ahun 2007 Penulis menyusun Pr a Rencana Pabr ik But anol dan
I-6
Hidr ogen dengan Pr oses Hidr ogenasi dengan Kapasit as 36.000
t on/ t ahun. Penulis akt if dalam kegiat an int r a maupun ekst r a kampus
yang ber kait an dengan HI MAPRODi Teknik Kimia. Penulis j uga Per na
menj adi Asist en unt uk Pr akt ikum Kimia Or ganik dengan mat er i
Rekr ist alisasi, Kimia Analisis dengan mat er i Tit r asi Asam Basa, kimia
Keper awat an dengan mat er i Uj i Kar bohidr at (KH).
Set elah menempuh kuliah dengan pr oses yang panj ang dan penuh
dengan Per j uangan akhir nya penulis dapat menyelesaikan pendi dikan
kuliah dan di wisuda pada t anggal 27 Okt ober 2008.

I-7
PERSEMBAHAN
MOTTO
Kalau kamu mau melihat pont ensi yang penuh dalam Hidupmu.
Mulaiah har i ini j angan f okuskan pada kemampuanmu t et api f okuskan
pada Kesediaanmu, kemauan dan komit menmu



Segala per kar a dapat ku t anggung didalam dia (J esus),
Yang member ikan kekuat an kepadaku.
Segala per kar a menembus Rint angan
Filipi :4.13


Per cayalah pada Tuhan dengan segenap hat imu dan j anganlah
ber sandar pada kekuat anmu sendir i. Akuilah ia(J esus) adalah segala
lakumu, maka ia(J esus) akan melur uskan j alan hidupmu.
Amsal:3:5,6
Ber ikan hidupmu pada yang t er baik apa yang kamu punyai. J angan
kamu lakukan sendir i ber ikan semuanya pada Tuhan maka ia akan
membuat nya yang t er baik bagimu

Kuper sembahkan kar ya t ulis ini unt uk
Or ang t uaku (Bapak Dominikus I wa dan I bu Emiliana Ammy)
Kakakku yang t er cint a (Kak Sef a, Ellys, Ella, Agus, I gnas, Dij ha
beser t a Ponakanku)
Adik-adikku (Aldo, Elda, Emman, Ber t us dan Novi imuet )
Ser t a selur uh keluar ga besar yang ber ada di Ranga- Ende
Dan selur uh keluar ga yang ber ada di Sur abaya (Om Gor ys)
Yang t iada hent i member ikan
Kasih dan Sayangnya
I-8
Special Thanks
Puj i syukur kehadir at Tuhan at as r ahmat dan hidayah- Nya,
segala penyer t aan, bimbingan dan per lindungan- Nya dalam set iap
langkah, ser t a member ikan ber kat , kasih dan anuger ah- Nya dalam
set iap r oda kehidupan yang t er us ber put ar har i demi har i dan yang
selalu member ikan j alan keluar pada set iap masalah, per cobaan,
per gumulan sehingga saya mampu menyelesaikan Skr ipsi ini.
Dalam menyelesaikan Skr ipsi ini t idak lepas dar i bant uan
ber bagai pihak sehingga pada kesempat an ini saya mengucapkan t er ima
kasih yang sebesar -besar nya kepada :
v Kepada Bunda mar ia dan Yesus Kr ist us at as per lindungan ,
kesediaan, keset iaan, ser t a cur ahan r ohMU yang selalu membuat
aku t et ap t egar , walopun aku dihadapkan banyak pr oblem, kar ena
aku t ahu Engkaulah sumber inpir asi dan kekuat anku. Kar na aku
t ahu t anpa Bunda Mar ia dan Yesus Kr ist us aku t idak bisa ber dir i
dengan kekuat anku sendir i.
v Kuper sembahkan kepada Bapak dan I bu t er cint a, adik- adikku
t er sayang, Seseor ang yang slalu hadir dan membant u di set iap
wakt u baik susah maupun senang..(Semoga Tuhan slalu
member ikan kasih dan r ahmat ny kepdamu) ser t a selur uh
keluar ga besar yang ber ada di Sur abaya (om Gor ys) dan selur uh
keluar ga besar yang ber ada di Ranga- Ende(om Lor ensius K,Om
Seko) makasih banyak at as doa, nasehat , dukungan, semangat
dan dor ongannya, sehingga saya mampu menyelesaikan St udy ini
dengan baik selama di Malang. Dan j uga t er ima kasih at as
I-9
per hat ian, kasih sayang, kesabar an dan pengor banan yang begit u
besar selama ini diber ikan.
v Teman-t eman seper j uangankoe : Ler y, At y, Mant y, Nir a, I na,
Kr ist o, Nona, J ovan, Tyas, Pet er , Mar io, Tomy, Belo, St even,
Makasih at as per sahabat an, dor ongan, semangat dan bant uannya.
Adik-adikkoe yang baik : Elda, aldo, , eman, Ber t us. Makasih at as
cint a n kasih saying, dor ongan, semangat dan bant uannya. Dan
t er ima kasih at as penger t iannya selama ini.
v Bapak dan I bu Kosku di Tlogo i ndah..?!! Bapak dan I bu Kost Tlogo
mas gang 8, Bapak I bu Kos t logo I nda- Dinoyo dan, t er ima kasih
at as t empat t inggalnya yang saya t empat i selama ini.
v Teman2 kosku Mkassih t as semua keber samaan kit a.
v Sahabat - sahabat ku yang ser ing makan, nongkr ong bar eng
sekedar hilangkan kej enuhan, bet e, sumpek : Ber t o (makasih t as
semua keber samaan kit a), yulii makasih yah t as suppor t nya.
v Sepecialll. Thanks.. buat my Hany qu yang t elah member ikan
dor ong, masukan, kekuat an selama ini buat aku. Makasih banyak
yah t as semuanya.. semoga Tuhan membalas semua kebaikanmu.
Penyusun
The Suis Amora The Tua







I-10
ABSTRAKSI

PRA RENCANA PABRIK BUTANOL DARI BUTIRALDEHIDA DAN
HIDROGEN DENGAN PROSES HIDROGENASI
DENGAN KAPASITAS 36.000 TON / TAHUN


Butanol adalah senyawa Hidrokarbon dengan rumus molekul C
4
H
10
O.
Butanol merupakan bahan kimia yang banyak di gunakan, antara lain :
Industri pelapisan (untuk pembentukan lapisan nitrocellulose); Sebagai pelarut;
Sebagai bahan baku pembuatan n-butilasetat; Sebagai bahan baku pembuatan
glycoleter dan ester; Sebagai bahan baku plastic; Lapisan resin alkyd; Industri
komponen pembersih; Industri pernis; Untuk di eksport
Butanol dibuat dengan proses hidrogenasi yaitu dengan mereaksikan H
2
dengan
Butiraldehida yang menghasilkan Butanol dengan kemurnian 95%.
Pra rencana pabrik Butanol ini diharapkan mampu berproduksi dengan :
Kapasitas produksi 36.000 ton/tahun,Waktu operasi 300 hari/tahun, 24 jam/hari
Lokasi pabrik Kawasan industri Curug Tangerang Banten
Bentuk perusahaan Perseroan Terbatas (PT), Struktur Organisasi Garis
dan Staft
Ditinjau dari perhitungan analisa ekonomi terhadap pabrik Butanol dari
Butiraldehida dan hidrogen dengan proses hidrogenasi , maka diperoleh data TCI
Rp 57.784.393.500,00; ROI 40,3%; POT 2 tahun; dan BEP 51,2 %; IRR 31,5 %
Ditinjau dari segi teknik dan ekonomi maka dapat disimpulkan bahwa Pra
Rencana Pabrik Butanol dari Butiraldehida Dengan Proses Hidrogenasi
Dengan Kapasitas 36.000 ton / tahun cukup memadai untuk dilanjutkan ke tahap
perancangan..


I-11
KATA PENGANTAR



Jiwaku memuliakan Tuhan dan hatiku bersuka cita karena Allah Juru
Selamatku, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang besar kepadaku
dan nama-Nya adalah Kudus. Atas berkat dan uluran tangan kasih-Nya penulis
dapat menyelesaikan tugas akhir (PRP) yang berjudul Pra Rencana Pabrik
Butanol Dari Butiraldehida Dengan Proses Hidrogenasi Dengan Kapasitas
36.000 Ton / Tahun.
Penulisan tugas akhir ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan berbagai
pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Ir. Achmad Chumaidi, MT selaku dosen pembimbing I yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan dan dukungan dalam penyelesaikan tugas
akhir ini.
2. Ir. Taufik Iskandar selaku dosen pembimbing II yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan dan dukungan dalam penyelesaian tugas
akhir ini.
3. S. P. Abrina Anggraini, ST., MT selaku dosen penguji atas bimbingan dan
masukan yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir
ini.
4. Orang tua dan seluruh keluarga yang selalu mendoakan, memberikan
dukungan dan semangat pada penulis mulai awal perkuliahan hingga
mengerjakan tugas akhir ini.
I-12
5. Rekan-rekan teknik kimia terutama angkatan 2003 dan semua pihak yang
telah banyak membantu hingga terselesainya tugas akhir ini.
Tugas akhir ini tentunya masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan tugas
akhir ini. Akhirnya, penulis berharap agar tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.


Malang, September 2008

Penulis




















I-13
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................... ii
LEMBAR BERITA ACARA UJIAN TUGAS AKHIR ............................. iii
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................ iv
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... v
LEMBAR PERSEMBAHAN ..................................................................... vii
ABSTRAKSI ............................................................................................... x
KATA PENGANTAR........ ......................................................................... xi
DAFTAR ISI .............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xviii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... I-1
BAB II. SELEKSI DAN URAIAN PROSES ............................................... II-1
BAB III. NERACA MASSA ........................................................................ III-1
BAB IV. NERACA PANAS ........................................................................ IV-1
BAB V. SPESIFIKASI PERALATAN ........................................................ V-1
BAB VI. PERANCANGAN ALAT UTAMA .............................................. VI-1
BAB VII. INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA ................. VII-1
BAB VIII. UTILITAS ............................................................................ .....VIII-1
BAB IX. LOKASI DAN TATA LETAK ..................................................... IX-1
BAB X. ORGABNISASI PERUSAHAAN ................................................. X-1
I-14
BAB XI. ANALISA EKONOMI ................................................................. XI-1
BAB XII. KESIMPULAN ........................................................................... XII-1
DAFTAR PUSTAKA
APPENDIX:
APPENDIX A. PERHITUNGAN NERACA MASSA ........................ APP A-1
APPENDIX B. PERHITUNGAN NERACA PANAS ......................... APP B-1
APPENDIX C. PERHITUNGAN PERALATAN ................................. APP C-1
APPENDIX D. PERHITUNGAN UTILITAS ..................................... APP D-1
APPENDIX E. PERHITUNGAN ANALISA EKONOMI ................... APP E-1














I-15
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Perkembangang Impor Butanol di indonesia ........................ I-9
Tabel 2.2. Seleksi Proses Produksi butanol........................................... II-6
Tabel 3.1 Neraca Massa pada Vaporizer............................................... III-2
Tabel 3.2 Neraca Massa pada Heat Exchanger ..................................... III-2
Tabel 3.3 Neraca Massa pada Reaktor Fixed Bed ................................. III-2
Tabel 3.4. Neraca Massa pada Cooler .................................................. III-3
Tabel 3.5 Neraca Massa pada Flash Drum ............................................ III-3
Tabel 3.6 Neraca Massa pada Heat Exchanger ..................................... III-3
Tabel 3.7 Neraca Massa pada Kolom Distilasi .................................... III-4
Tabel 3.8 Neraca Massa pada Kondensor ............................................. III-4
Tabel 3.9 Neraca Massa pada Akumulator ........................................... III-4
Tabel 3.10 Neraca Massa pada Cooler.................................................. III-4
Tabel 4.1. Neraca Panas pada Heat Exchanger ..................................... IV-1
Tabel 4.2. Neraca Panas pada vaporizer ............................................... IV-1
Tabel 4.3. Neraca Panas pada Heat Exchanger ..................................... IV-2
Tabel 4.4. Neraca Panas pada Reaktor .................................................. IV-3
Tabel 4.5. Neraca Panas pada Cooler ................................................... IV-4
Tabel 4.6. Neraca Panas pada Kondensor ............................................. IV-4
Tabel 4.7. Neraca Panas pada Heat Exchanger ..................................... IV-5
Tabel 4.8. Neraca Panas pada Kolom Distilasi ..................................... IV-6
Tabel 4.9. Neraca Panas pada Cooler ................................................... IV-6
I-16
Tabel 7.1. Instrumentasi pada Peralatan ............................................... VII-8
Tabel 7.2.1. Alat-Alat Pengaman Pada Pabrik Butanol ......................... VII-11
Tabel 7.2.3. Alat-Alat Keselamatan Kerja ............................................ VII-15
Tabel 10.1. Jadwal Kerja Masing-masing Regu .................................... X-17
Tabel 10.2. Jabatan dan Jumlah Tenaga Kerja ...................................... X-19
Tabel 10.3. Daftar upah (gaji) karyawan .............................................. X-22
Tabel 11.1. Cash Flow untuk Npv Selama 10 Tahun .......................... XI-12
Tabel A.1. Neraca Massa pada Vaporizer ............................................. APP A-2
Tabel A.2. Neraca Massa pada Heat Exchanger ................................... APP A-3
Tabel A.3. Neraca Massa pada Reaktor Fixed Bed ............................... APP A-6
Tabel A.4. Neraca Massa pada Cooler .................................................. APP A-7
Tabel A.5. Neraca Massa pada Flash Drum .......................................... APP A-8
Tabel A.6. Neraca Massa pada Heat Exchanger ................................... APP A-9
Tabel A.7. Neraca Massa pada Kolom Distilasi .................................... APP A-11
Tabel A.8. Neraca Massa pada Kondensor ........................................... APP A-13
Tabel A.9. Neraca Massa pada Akumulator ......................................... APP A-14
Tabel A.10 Neraca Massa pada Cooler ................................................. APP A-14
Tabel B.1. Neraca Panas pada Heat Exchanger .................................... APP B-3
Tabel B.2. Neraca Panas pada vaporizer ............................................... APP B-6
Tabel B.3. Neraca Panas pada Heat Exchanger .................................... APP B-8
Tabel B.5. Neraca Panas pada Reaktor ................................................. APP B-11
Tabel B.5. Neraca Panas pada Cooler ................................................... APP B-14
Tabel B.6. Neraca Panas pada kondensor .......................................... APP B-15
I-17
Tabel B.7. Neraca Panas pada Heat Exchanger .................................... APP B-17
Tabel B.8. Neraca Panas pada Kolom Distilasi ..................................... APP B-24
Tabel B.9. Neraca Panas pada Cooler ................................................... APP B-25
Tabel D.1. Kebutuhan Steam ............................................................... APP D-1
Tabel D.2. Kebutuhan Air Pendingin ................................................... APP D-6
Tabel D.3 . Kebutuhan Air yang di Disuplay...APP D-6
Tabel D.4. Pengolahan air .................................................................... APP D-83
Tabel D.5. Kebutuhan Listrik ............................................................... APP D-84
Tabel E.1. Indeks Harga Alat Pada Tahun Sebelum Evaluasi ............... APP E-2
Tabel E.2. Harga Peralatan Proses pada Tahun 2012 ............................ APP E-5
Tabel E.3. Harga Peralatan Utilitas pada Tahun 2012 ........................... APP E-6
Tabel E.4 Daftar Gaji / Upah Karyawan ............................................... APP E-10











I-18
DAFTAR GAMBAR
Gambar 9.1 Lokasi pabrik .................................................................... IX-8
Gambar 9.2. Tata Letak Bangunan ....................................................... IX-10
Gambar 9.3. Tata Letak Peralatan Proses ............................................. IX-13
Gambar 10.1 Struktur Organisasi Pabrik Butanol ................................. X-4
Gambar 11.1 Break Event Point ........................................................... XI-10















I-19
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Butanol merupakan bahan kimia organik dengan berat molekul 74,1
gram/mol. Mempunyai rumus molekul C
4
H
10
O dan rumus bangun :
H H H H

H C C C C O H

H H H H
Butanol berupa cairan yang tidak berwarna dan mudah terbakar. Kegunaan
butanol antara lain sebagai pelarut, sebagai bahan baku pembuatan glycoleter,
ester dan n-butilasetat serta bahan baku dalam industri komponen pembersih dan
pernis.
Butanol pertama kali diproduksi dalam skala besar selama Perang Dunia I
sebagai produk samping. Proses fermentasi pertama kali ditemukan secara praktis
dan digunakan di Amerika untuk pengembangan oleh Weizman pada tahun 1919.
Produk dari proses ini lebih banyak di Amerika sampai tahun 1930, ketika proses
sintesis ditemukan dan proses fermentasi yang menggunakan molases daripada
padi juga dikembangkan. Penggunaan jagung atau molases, beberapa diantaranya
merupakan produk samping dari proses fermentasi tersebut yang mempunyai nilai
komersial, meliputi aseton, etanol, CO
2
, Hidrogen dan riboflavin.
I-1
I-20
Amerika memproduksi butanol pada tahun 1976 sebanyak 248.100 ton
3

dengan harga $ 0,48/Kg dan tersebar diseluruh dunia sebanyak 540.000 ton.
(Kirk-othmer,Vol 4.hal 341).
1.2 Contoh Produk Bahan Kimia Yang Menggunakan Proses Oxo
Salah satu contoh produk bahan kimia yang menggunakan proses oxo
adalah Alkohol Decyl (C
9
H
19
CH
2
OH).

Gambar 1.1 Diagram Alir Pembuatan Decyl Alcohol Dengan Proses Oxo
Reaksi :
C
9
H
18
+ CO + H
2

Cobalt
C
9
H
19
.CHO
I-1
I-21
C
9
H
19
.CHO + H
2

Nikel
C
9
H
10
CH
2
OH
70% Yield
Bahan yang dibutuhkan :
Basis 1metric ton decyl alkohol
C
9
Olefin 1150 kg
Gas sintetis (C
O
+ H
2
) 406 m
3

Hydrogen 140 m
3

Katalis kobalt makeup
Katalis nikel small
Proses :
Alkohol decyl dan alkohol lainnya dari C
3
- C
20
, kemungkinan terbuat dari
proses oxo dalam olefin yang direaksikan dengan karbon monooksida dan bentuk
hydrogen ke aldehid (dari satu atom karbon per molekul sebagian besar bereaksi
dengan olefin) yang kemudian dihidrogenasi dengan alkohol-alkohol. Reaksi
dibawah keluar dengan adanya katalis kobalt.
Bahan mentah olefin yang masuk sebelumnya diseleksi sehingga alkohol
yang diproduksikan lebih bagus atau kualitasnya lebih tinggi. Contoh, suatu fraksi
minyak bumi yang ada dalam olefin adalah bahan mentah yang berlebihan untuk
membuat alkohol decyl.
Masuknya olefin yang diterima dari reksi oxo sangat lama dengan gas
sintesis (CO + H
2
) dan dengan minyak yang dapat larut dalam garam, seperti
nepthenate kobalt. Temperatur dari 160 - 175
o
C dengan tekanan 1500 - 400 Psi
(10.4 - 27,6 mpa) dipertahankan dalam reaktor. Gas hydrogen karbon monoksida
I-22
kira-kira 185 m
3
/barel dari pemasukan olefin. Pada kondisi-kondisi reaktor
naphthenate kobalt dapat diubah ke hidrokarbonil kobalt yang aktif dari bentuk
katalis. Sejak kobalt ini terbentuk tidak dapat dilarutkan dalam reaksi perantara,
dan seharusnya diulangi lagi oleh lanjutan dari kondisi nephtanete kobalt.
Bahan aldehyd yang tinggal dapat bereaksi dari menara decobalting,
sehingga kobalt yang terbuat dapat dilarutkan oleh tekanan yang lemah dari
reaktor mengalir ke 20 psi (138 kpa) Dalam penambahan uap. Kobalt adalah
penghilangan dari solusi dan defosito dalam bahan yang terkumpul sebagai kobalt
metalik atau oxide.
Zat cair dari menara decobalting kemudian dihdrigenasi pada 150
o
C dan
100 atm dalam tekanan yang ada sesuai dengan katalis (nikel atau kulit chromite).
Biasanya jumlah air kecil (1-10%) dan ditambahkan ke hydrogenator untuk
menahan farmasi.
Produksi hydrogen yang digunakan tidak dapat terpisahkan dari
penyulingan. Pertama, cahaya hydrogen yang ada tidak dapat dipisahkan dan
alkohol yang ada juga tidak dapat dipisahkan dari minyak.
Sebagian besar dari produk alkohol merupakan gambaran secara alami dari
olefin dalam pemasukanya jika sebagian besar dari olefin yang ada terikat lurus
atau menambah garis-garis, seperti yang didapatkan dari letusan lilin, maka akibat
dari garis-garis lurus alkohol kebanyakan, jika produksi yang dikembalikan atau
konversinya digunakan dalam temperatur yang rendah, jika ini adalah suatu
pencampuran olefin dalam feed maka pencampuran alkohol tersebut ada dalam
produk dan tidak terpisahkaan, produksi tersebut diatas kemungkinan ada
I-23
sebagian yang terpisahkan dari penyulingan. Alkohol yang dihasilkan kira-kira
70% dari olefin.
1.3 Alkohol-Alkohol Lain Dari Proses Oxo
Sebagian besar alkohol-alkohol yang terbuat dari proses oxo adalah isoocyl,
decyl, dan tridecyl. Kecilnya kuantitas dari tingginya alkohol lain juga diatas C
20
.
Besarnya kuantitas dari propylene yang dikonversikan ke pencampuraan n-
butyraldehid dan isobutyraldehid diproses dari oxo. Kedua aldehid biasanya
terpisahkan melalui penyulingan dan digunakan sebagai intermediasi dalam
proses reaksi kimia lain. n-butyralkohol dan 2-ethylhexanol sangat penting. Bekas
hydrogen yang dulu terbuat dari n-buthyraldehid (lihat gambar butyl alkohol) dan
yang terakhir adalah aldolisation, dehydration dan hydrogenation dari n-
butyraldehid.
1.4 Sifat-sifat Bahan Baku dan Produk
1.4.1 Bahan Baku
A. Butiraldehida
Sifat fisika :
- Wujud : Cairan dan tidak berwarna
- Densitas() : 0,8048 g/mL
- Spesific gravity : 0,8
- Titik didih : 75,7
o
C
- Viscositas (20
o
C) () : 0,433 cp
Sifat kimia :
- Rumus molekul : C
4
H
8
O
I-24
- Berat molekul : 72
- Sedikit larut dalam air
- Dapat bercampur dengan pelarut organik seperti etanol, aseton dan
toluene
- Agen pengoksidasi dan pereduksi yang kuat
- Mudah terbakar.
Sifat termodinamika :
- Panas penguapan : 436 J/g
- Panas pembakaran : 2478,7 KJ/mol
- Panas spesifik : 2121 J/(kg.K)
- Tekanan uap (20
o
C) : 12,2 Kpa
B. Hidrogen
Sifat fisika :
- Wujud : Gas dan tidak berwarna
- Titik didih : - 252,6
o
C
- Titik leleh : - 259,1
o
C
- Spesific gravity : 0,006
- Densitas ( ) : 0,0899 g/mL
- Viscositas () (0
o
C) : 0,00834 cp
Sifat kimia :
- Rumus molekul : H
2

- Berat molekul : 2
I-25
- Hidrogen jika direaksikan dengan klorin menghasilkan asam
klorida
- Hydrogen jika direaksikan dengan oksigen atau udara digunakan
untuk pengelasan
- Merupakan unsur ringan dan melimpah
Sifat termodinamika :
- Suhu kritis : -240
o
C
- Tekanan kritis : 12,8 atm
- Enthalpy (0
o
C) : 7749,2 J/mol
- Entropy (0
o
C) : 139,59 J/(mol.K)
- Thermal conductivity (0
o
C) : 1,739 mW/(cm.K)
- Cp (0
o
C) : 28,59J/(mol.K)
- Cv (0
o
C) : 20,30J/(mol.K)
- Kapasitas panas gas(100
o
C) : 3,5 kal/g
o
C
- Panas laten penguapan(-253
o
C) : 107 kal/g
1.4.2 Sarana Pembantu
A. Katalis Nikel
Sifat fisika :
- Wujud : Padatan
- Warna : Perak keabu-abuan
- Titik didih : 1452
o
C
- Titik leleh : 2730
o
C
- Densitas ( ) : 6,8 g/mL
I-26
Sifat kimia :
- Berat molekul : 58,71

1.4.3 Produk
A. Butanol
Sifat fisika :
- Wujud : Cairan dan tidak berwarna
- Titik didih : 117,7
o
C
- Titik leleh : -90
o
C
- Densitas ( ) : 0,81337 g/mL
- Viscositas : 33,79 mPa.s
- Spesific gravity : 0,81
Sifat kimia :
- Rumus molekul : C
4
H
10
O
- Berat molekul : 74,1
- Agen pengoksidasi yang kuat
- Mudah terbakar
Sifat termodinamika :
- Temperatur kritis : 287
o
C
- Tekanan kritis : 4890 kPa
- Tekanan uap : 0,628 kPa
- Panas penguapan : 591,2 J/g

I-27
1.5 Kegunaan Butanol
Penggunaan butanol antara lain sebagai berikut :
a. Industri pelapisan (untuk pembentukan lapisan nitrocellulose)
b. Sebagai pelarut
c. Sebagai bahan baku pembuatan n-butilasetat
d. Sebagai bahan baku pembuatan glycoleter dan ester
e. Sebagai bahan baku plastik
f. Lapisan resin alkyd
g. Industri komponen pembersih
h. Industri pernis
i. Untuk di eksport
1.6 Perkiraan Kapasitas Pabrik
Kebutuhan bahan butanol di Indonesia cenderung meningkat tiap tahunnya.
Sedangkan produksi butanol dalam negeri untuk skala komersil belum ada. Hal ini
dapat dilihat dari data perkembangan import butanol di Indonesia.
Tabel .1.1 Perkembangan Import Butanol di Indonesia
Tahun Import (Ton/thn) Pertumbuhan(%)
2003 75.800 -
2004 87.500 15,4
2005 108.100 16,3
2006 117.500 15,4
2007 133.200 13,4
Sumber: Biro Pusat Statistik TK I Jawa Timur
I-28
Pada Table 1.1 diatas terlihat bahwa jumlah import cenderung meningkat dengan
pertumbuhan rata-rata 15,125 % tiap tahun. Dengan demikian dapat diproyeksikan
import butanol di Indonesia untuk tahun 2012 adalah:
F = P (I + l)
n
Dimana :
F = Import butanol tahun 2012
P = Data terakhir import pada table 1.1
i = Tingkat pertumbuhan
n = Tahun ke
F = P (i + l)
n
F = 133200 (I + 0,15125)
5
= 269371,9938 ton
Karena besarnya kebutuhan butanol pada tahun 2012 maka pabrik baru yang
akan direncanakan mulai berproduksi pada tahun tersebut, diharapkan dapat
memenuhi 1/5 dari kebutuhan dalam negeri yaitu sebesar 53874,39876 ton
Dengan memperkirakan nilai eksport sebesar 10 % dan import 60 % dari
kapasitas pabrik baru, maka:

M
1
+ M
2
+ M
3
= M
4
+ M
5
Diamana :
M
1
= Nilai import butanol tahun 2012 = 60 %M
3

M
2
= Produksi butanol di Indonesia = 0
M
3
= Kapasitas pabrik baru
I-29
M
4
= Nilai ekspor tahun 2012 = 10 % M
3

M
5
= Konsumsi dalam negeri
M
1
+ M
2
+ M
3
= M
4
+ M
5
M
3
= (M
4
+M
5
) (M
1
+M
2
)
M
3
= (0,1 M
3
+ M
5
) (0,6 M
3
+ 0)
1,5 M
3
= 53874,39876
M
3
= 35916,26584 ton
= 36.000 ton
Jadi kapasitas pabrik baru yang akan berproduksi tahun 2012 adalah sebesar
36.000 ton/tahun dimana 1 tahun 300 hari produksi.


I-30
BAB II
SELEKSI DAN URAIAN PROSES

2.1 Pengertian Seleksi Dan Uraian Proses
Seleksi dan uraian proses merupakan suatu bagian dalam perencanaan
pendirian pabrik dimana pada bagian tersebut akan terpilih atau diseleksi beberapa
alternatif proses yang memungkinkan. Pemilihan proses akan diuraikan tentang
bagaimana memilih proses dengan memperhatikan parameter segi teknik dan segi
ekonomis. Segi teknik meliputi proses dan kondisi operasi, sedangkan segi
ekonomis meliputi biaya operasi.

2.2 Tujuan Seleksi Dan Uraian Proses
Tujuan seleksi dan uraian proses adalah untuk mendapatkan proses yang
terbaik diantara beberapa alternatif proses yang memungkinkan baik dari segi
teknis maupun dari segi ekonomi.

2.3 Macam - Macam Proses
Ada 2 macam proses yang dapat dilakukan pada pembuatan n-butilalkohol
dalam industri yaitu :
1. Proses Fermentasi
2. Proses Hidrogenasi


II-1
I-31
2.3.1 Proses fermentasi
Reaksi yang terjadi dalam proses fermentasi merupakan reaksi berantai :
(C
6
H
10
O
5
)x H2O

C
6
H
12
O
6

Pati Glukosa
CH
3
COCH
3
+ CH
3
CH
2
CH
2
CH
2
OH + C
2
H
5
OH + CO
2
+ H
2
Butilalkohol (butanol), aseton dan etil alkohol diproduksi dengan proses
fermentasi seleksi bakteri yang terkandung dalam karbohidrat itu sendiri seperti
molases dan padi. Molases dilarutkan dengan air untuk mencapai konsentrasi 5%
gula, disterilkan, didinginkan sampai 30
0
C, dan dipompa menuju fermentor.
Bakteri (clostridium saccharobutyl acetonicum liquefaciens ) tumbuh dalam
molases yang steril kemudian ditambahkan ke dalam fermentor untuk memulai
proses fermentasi. Nutrisi protein dan larutan penyangga alkalin untuk mengontrol
pH dan menaikan hasil. Setelah proses fermentasi selesai yang berlangsung
selama 36-38 jam, bir mengandung 1,5-2,5% pelarut kemudian dipompa menuju
ke kolom ketika 50% campuran pelarut sudah menjadi produk atas dan bagian
dasar kolom distilasi sebagai produk bawah (bottom). Pada bagian ini dapat
berupa produk kering dan dijual sebagai makanan ternak dan digunakan pada
utilitas sebagai sumber riboflavin dan komponen-komponen lainya seperti vitamin
B kompleks. Sejak saat itu ditemukan bahwa bakteri digunakan dalam proses
fermentasi sintesis vitamin. Produk samping lainya adalah campuran
karbondioksida dan hidrogen yang dihsilkan selama proses fermentasi.
Uap-uap pelarut campuran dari kolom bir dimasukan kedalam kolom
fraksionasi batch yang mana ada 3 fraksi (aseton, etanol, dan butanol) sebagai
I-32
produk atas. Air yang tertinggal sebagai bottom. Fraksi aseton dan etanol
dimurnikan dengan proses fraksionasi konvensional. Fraksi butanol mengandung
sekitar 15% air, yang masuk kedalam kolom yang mana uapnya mengandung 70%
butanol dan 30% air, sebagai produk atas (overhead). Pada kondensasi, bagian
atas (80% butanol dan 20% air) dikembalikan kekolom butanol, dan bagian bawah
(4% butanol dan 96% air) dikembalikan kekolom bir. Hasil pelarut campuran
sekitar 30% berat gula yang terbentuk. Rasio hasil pelarut 70% berat butanol, 25%
berat aseton dan 5 % berat etanol. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini :

I-33
FERMENTOR
K
O
L
O
M

B
I
R
K
O
L
O
M

B
A
T
C
H
K
O
L
O
M
-----
K
O
L
O
M
i

c e
g
a
b h
j


d


f k
l
Keterangan Gambar:
a. Molases steril g. Etanol (menuju kolom alkohol)
b. Kultur bakteri h. Menuju kolom bir
c. CO
2
dan Hidrogen i. Aseton
d. Slop menuju pengering j. 80 % Butanol
e. 50 % campuran pelarut k. Butanol
f. Air l. 4% Butanol (menuju kolom bir)
Gambar . 2.1 Blok Diagram Prose Produksi Butanol
Dari Fermentasi Karbohidrat




I-34
2.3.2 Proses Hidrogenasi
Reaksi yang terjadi dalam proses ini :
CH
3
H
7
CHO + H
2
C
3
H
7
CH
2
OH
95 % yield
n-butilalkohol dibuat dengan proses hidrogenasi katalik n-butiraldehida
dalam fase liquida (cair). n-butiraldehida diproduksi dengan proses oxo propilena.
Isobutiraldehida juga diproduksi selama proses berlangsung. Kedua aldehida
tersebut kemudian dihrogenasikan dan sama halnya dengan alkohol-alkohol
lainya, dipisahkan dengan proses distilasi atau aldehida tersebut mungkin
dipisahkan dan dihrogenasi secara individu.
Dalam kasus tertentu, proses hidrogenasi dapat dilakukan pada tekanan lebih
dari 100 atm dalam fase cair. Dari 1 sampai 10 % air ditambahkan kedalam
hidrogenator untuk membuat bentuk yang lebih kecil lagi. Berbagai macam katalis
yang dapat digunakan antara lain kromium dan tembaga oksida pada silika, kobalt
(6-38) % pada kieselguhr, silika atau alumuna atau didukung oleh katalis nikel.
Seperti pada gambar dibawah ini:
H
2
(to recycle) Light end (to recovery)


Butraldehida

Hidrogen

Butil AlkohoL
Gambar .2.2 Blok Diagram Proses Produksi Butanol Dengan Cara
Hidrogenasi
HIDROGENATOR
S
E
P
A
R
A
T
O
R


K
O
L
O
M
I-35
2.4 Seleksi Proses
Untuk mendapatkan proses yang terbaik dan optimum perlu menyeleksi
macam-macam proses yang ada, dengan cara membuat perbandingan aspek teknis
dan ekonomis masing-masing proses seperti tampak pada tabel di bawah ini.
Tabel. 2.1 Seleksi Proses Produksi Butanol
Parameter Proses fermentasi Proses Hidrogenasi
Aspek teknis
1. Bahan baku

2. Tekanan reaksi
3. Suhu reaksi
4. Sarana pembantu
5. Produk

Karbohidrat

1 atm
25-35
o
C
Nutrisi dan bakteri
Butanol 70%
Etanol 5%
Aseton 25%

Butiraldehida
Hidrogen
3,5 atm
210
o
C
Katalis nikel
Butanol 95%

Aspek ekonomi
1. Investasi
2. Biaya operasi

Lebih tinggi
Lebih tinggi

Lebih rendah
Lebih rendah
Sumber: Kirk E. R. And Othmer D.F., Coagulation to Cardiofaskular Vol 4 hal 338



I-36
Dari uraian dan tabel di atas maka pada Pra Rencana Pabrik Butanol ini
dipilih proses Hidrogenasi. Beberapa pertimbangan yang melatarbelakangi
pemilihan proses ini adalah :
1. Reaksi merupakan reaksi tunggal
2. Bahan baku mudah diperoleh dan penanganannya lebih mudah karena
berbentuk liquida
3. Produk yang dihasilkan lebih murni
4. Sarana pembantu (katalis) mudah didapat
5. Proses pemisahan dan pemurniannya lebih mudah
6. Sistem peralatan yang sederhana akan memudahkan kontrol terhadap
kondisi operasi
7. Investasi dan biaya operasi lebih rendah.

2.5 Uraian Proses
Proses produksi butanol dengan cara hidrogenasi dibagi menjadi beberapa
tahap yaitu:
1. Tahap persiapan bahan baku
Tahap ini merupakan tahap awal yang dilakukan dari proses keseluruhan
dalam pabrik. Bahan baku (butiraldehida) yang dipakai mempunyai kemurnian
99,8 % ditampung pada tangki penyimpan ( F-114). Kemudian oleh pompa
butiraldehida (L-115a) dipompa menuju reaktor (R-110) tipe fixed bed multitube
yang sebelumnya di lewatkan vaporizer (V-116) untuk diuapkan, kemudian
dilewatkan flash drum (H-117) untuk memisahkan secara keseluruhan gas yang
I-37
berupa gas butiraldehida, kemudian cairan butiraldehida direcycle kembali
menuju vaporizer (V-116) dengan menggunakan pompa butiraldehida (L-1151)
dan bercampur dengan umpan segar. Gas butiraldehida keluar dari bagian atas
flash drum (H-117) akan dimasukan kedalam reaktor (R-110) tipe fixed bed
multitube terlebih dahulu dilewatkan kompresor (G-118) dan heat exchanger (E-
119) untuk menaikan suhu sebelum masuk reaktor (R-110) tipe fixed bed
multitube. Sedangkan gas H
2
yang mempunyai kemurnian 99,8% dari tangki
penyimpan (F-111) di ekspresikan dengan ekspander (N-112) dan dilewatkan heat
exchanger (E-113) untuk menaikan suhu sebelum masuk reaktor (R-110) tipe
fixed bed multitube. Adapun suhu operasi dalam reaktor (R-110) tipe fixed bed
multitube 210
o
C dengan tekanan 3,5 atm.

2. Tahap Reaksi
Umpan yang berupa gas masuk kedalam reaktor (R-110) tipe fixed bed
multitube yang mempunyai suhu operasi 210
o
C dengan tekanan 3,5 atm. Katalis
yang digunakan adalah nikel dan reaksi yang terjadi adalah :
Nikel : 3,5 atm
C
4
H
8
O + H
2
C
4
H
10
O
Adapun konversi reaksi tersebut 9 5% dan reaksi ini bersifat eksotermis.

3. Tahap Pemisahan
Produk dari reaktor (R-110) tipe fixed bed multitube yang keluar berupa gas
dan uap yang terdiri dari hidrogen, butiraldehida dan butanol kemudian diekspansi
(N-121), lalu didinginkan dengan cooler (E-121a) dan dikondensasikan oleh
I-38
kondensor (E-112b). Selanjutnya dimasukan ke flash drum (H-120) untuk
memisahkan secara keseluruhan gas yang berupa gas H
2
dan cairan yang berupa
butanol kemudian gas H
2
direcycle kembali dengan menggunakan kompresor (G-
123) dan bercampur dengan umpan segar.

4. Tahap Pemurnian
Campuran feed yang keluar dari bagian bawah flash drum (H-120) dialirkan
dengan pompa (L-124) menuju kolom distilasi (D-130) yang sebelumnya
dipanaskan dengan heat exchanger (E-125). Produk bawah kolom berupa butanol
dialirkan menuju kondensor (E-131), kemudian masuk akumulator (F-132) lalu
dipompa (L-133) selanjutnya ditampung dalam tangki penampung produk utama
(F-134) dan butanol yang diperoleh mempunyai kemurnian 95 % dan produk atas
berupa butiraldehida dialirkan menuju reboiler (E-135), kemudian dipompa (L-
136) menuju cooler (E-137) selanjutnya ditampung dalam tangki penampung (F-
138).

5. Tahap Penanganan Produk
Produk utama butanol yang ada dalam tangki penampung selanjutnya
dikemas dalam drum dan siap untuk dipasarkan.
I-39
BAB III
NERACA MASSA

Kapasitas : 36.000 Ton/tahun produk C
4
H
10
O
: 4545,4500 Kg/j
Operasi : 300 Hari/tahun, 24 jam/hari
Satuan : Kg/j
Basis perhitungan : 4910,2141 Kg/j C
4
H
8
O dalam umpan segar
Basis waktu : 1 jam
Berat molekul :
H
2
: 2 Kg/Kg mol
N
2
: 28 Kg/Kg mol
C
4
H
8
O : 72 Kg/Kg mol
C
4
H
10
: 58 Kg/Kg mol
C
4
H
10
O : 74 Kg/Kg mol
Bahan baku :
H
2
: 99,8% berat
C
4
H
8
O : 99,8% berat
Komposisi bahan baku H
2
:
H
2
: 99.8 %
N
2
: 0,20 %
Komposisi bahan baku C
4
H
8
O :
C
4
H8O : 99.8 %
C
4
H
10
: 0.20 %
III-1
I-40
1. Vaporizer (V-116)
Neraca Massa Vaporizer (V-116)
Masuk Keluar
F-114 V-116 ke E-119
C
4
H
8
O 4900, 3937 C
4
H
8
O 4655,3740
C
4
H
10
9,8204 C
4
H
10
9,3294
Jumlah 4910,2141 Jumlah 4664,7034
Recycle ke V-116
C
4
H
8
O 245,0197
C
4
H
10
0,491
Jumlah 245,5107
Total 4910,2141 Total 4910,2141

2. Heat Exchanger (E-119)

Neraca Massa Heat Exchanger (E-119)
Masuk Keluar
V-116 E-119 ke R-110
C
4
H
8
O 4655,3740 C
4
H
8
O 4655,3740
C
4
H
10
9,3290 C
4
H
10
9,3294
Jumlah 4664,70 Jumlah 4664,7034

3. Reaktor Tipe Fixed Bed (R-110)
Neraca Massa Reaktor Tipe Fixed Bed (R-110)
Masuk Keluar
E-119 Di recycle Ke F-111
H
2
129,3159 H
2
12,9316
N
2
0,2586 N
2
3,6204
Ke E-122
C
4
H
8
O 4655,3740 C
4
H
8
O 232,7688
C
4
H
10
9,3294 C
4
H
10
1,0846
C
4
H
10
O 4545,4500
Total 4794,0194 Total 4794,0194


I-41
4. Cooler (E-122)
Neraca massa Cooler (E-122)
Masuk Keluar
R-110 E-122 ke H-120
H
2
12,9316 H
2
12,9316
N
2
3,6204 N
2
3,6204
C
4
H
8
O 232.7688 C
4
H
8
O 232,7688
C
4
H
10
0,1609 C
4
H
10
1,0846
C
4
H
10
O 4545,4500 C
4
H
10
O 4545,4500
Total 4794,0194 Total 4794,0194


5. Flash Drum (H-120)

Neraca Flash Drum (H-120)
Masuk Keluar
Liqud dan gas Fraksi gas
E-122 H-120 recycle ke R-110
H
2
6,4529 H
2
6,4529
N
2
0,0129 N
2
0,0129
C
4
H
8
O 232,7688 Jumlah 6,4658
C
4
H
10
1,0846 Fraksi liquida
C
4
H
10
O 4545,4574 Aliran 7 Ke E-125
C
4
H
8
O 232,7688
Jumlah 4794,0194 C
4
H
10
1,0846
C
4
H
10
O 4545,4500
Jumlah 4787,5536
Total 4794,0194 Total 4794,0194

6. Heat Exchanger ( E-125)

Neraca Massa Heat Exchanger ( E-125)
Masuk Keluar
H-120 E-125 ke D-130
C
4
H
8
O 232,7688 C
4
H
8
O 232,7688
C
4
H
10
1,0846 C
4
H
10
1,0846
C
4
H
10
O 4545,4574 C
4
H
10
O 4545,4500
Total 4787,5536 Total 4787,5536

I-42
7. Kolom Distilasi (D-130)
Neraca Massa Kolom Destilasi (D-130) :
Masuk(Kg/jam) Keluar(Kg/jam)
C
4
H
8
O 232,7688 Distilat ke E-131
C
4
H
10
1,0846 C
4
H
10
0,1510
C
4
H
10
O 4545,4500 C
4
H
10
O 4545,4500
Bottom
C
4
H
8
O 232,7688
C
4
H
10
0,9336
Total 4779,9014 Total 4779,9014

8. Kondensor (E-131)
Neraca Massa Kondensor (E-131)
Masuk (kg/jam) Keluar(kg/jam)
D-130 E-131 ke F-132
C
4
H
10
0,1510 C
4
H
10
0,1510
C
4
H
10
O 4545,4500 C
4
H
10
O 4545,4500
Jumlah 4545,601 Jumlah 4545,601

9. Akumulator (F-132)
Neraca Massa Akumulator (F-132):
Masuk Keluar
D-130 E-131 ke F-132
C
4
H
10
0,1510 C
4
H
10
0,1510
C
4
H
10
O 4545,4500 C
4
H
10
O 4545,4500
Jumlah 4545,6010 Jumlah 4545,6010

10. Cooler (E-137)
Neraca Massa Cooler (E-137)
Masuk Keluar
D-130 E-137 ke F-138
C
4
H
8
O 232,7688 C
4
H
8
O 232,7688
C
4
H
10
0,9336 C
4
H
10
0,9336
Jumlah 233,7024 Jumlah 233,7024

I-43
BAB IV
NERACA PANAS

1. HEAT EXCHANGER (E-113)

Neraca Panas Heat Exchanger (E-113)
Panas masuk (kkal) Panas keluar (kkal)
AH
1
= 2225,0629
Q
1
= 84761,8557
AH
2
= 82748,8258
Q
loss
= 4238,0928
Jumla = 86986,9186 Jumlah = 86986,9186

2. VAPORIZER (V-116)



IV-1
I-44
Neraca Panas Vaporizer (V-116)
Panas masuk (kkal) Panas keluar (kkal)
AH
1
= 6262,7384
Q
1
= 118483,3599
AH
2
= 118821,9303
Qloss = 5924,1680
Jumla = 124746,0983 Jumlah = 124746,0983

3. HEAT EXCANGER (E-119)


Neraca Panas Heat Exchanger ( E-119)
Panas masuk (kkal) Panas keluar (kkal)
AH
1
= 118821,9303
Q
1
= 308192,8103
AH
2
= 411604,5016
Qloss = 15409,6090
Jumla = 427014,1106 Jumlah = 427014,1106





I-45
4. REAKTOR (R-110)


Neraca Panas Reaktor (R-110)
Panas masuk (kkal) Panas keluar (kkal)
AH
1
= 82748,8258
AH
2
= 411604,5016
Q
1
= 2215,2255
AH
3
= 442038,0823
Q
2
= 86403,1804
Qloss = 24841,1312
EH
R
= - 56460,3725
Jumla = 496568,5529 Jumlah = 496568,5529

5. COOLER (E-122A)

I-46
Neraca Panas Cooler (E-122a)
Panas masuk (kkal) Panas keluar (kkal)
AH
1
= 442038,0823
Q
1
= -244653,567
AH
2
= 197384,5152

Jumla = 197384,5152 Jumlah = 197384,5152

6. KONDENSOR (E-122B)

Neraca Panas Kondensor ( E-122B)
Panas masuk (kkal) Panas keluar (kkal)
AH
1
= 197384,5152
Q
1
= -151727,579
AH
2
= 45656,9357
Jumlah = 45656,9357 Jumlah = 45656,9357






I-47
7. HEAT EXCHANGER (E-125)


Neraca Panas Heat Exchanger (E-125)
Panas masuk (kkal) Panas keluar (kkal)
AH
1
= 44402,9911
Q
1
= 65035,24592
AH
2
= 106186,4748
Qloss = 3251,7623
Jumlah = 109438,2370 Jumlah = 109438,2370

8. KOLOM DISTILASI (D-130)
KOLOM
DISTILASI
H
V
H
D
H
R
H
B
H
L
H
F
Q
loss
Q
R


I-48
Neraca Panas Kolom Distilasi (D-130)
Panas masuk (kkal) Panas keluar (kkal)
AH
1
= 187274,182
Q
1
= -182823,34
AH
D
= 1711,5810
AH
B
= 4204,2090
Q
C
= -1687,4923
Qloss = 222,5420
Jumlah = 4450,8396 Jumlah = 4450.8396


9. COOLER (E-137)

Neraca Panas Cooler (E-137)
Panas masuk (kkal) Panas keluar (kkal)
AH
1
= 180860,8716
Q
1
= -164553,814
AH
2
= 16307,0577

Jumlah = 16307,0577 Jumlah = 16307,0577



I-49
BAB V
SPESIFIKASI PERALATAN

1. Tangki Penampung H
2
(F-111)
Fungsi :Menampung feed hidrogen selama 30 hari
Type : Spercal strorage tank
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Kapasitas : Gallon
Jumlah : 1 buah
Dimensi tangki :
- Diameter : 460,4112 in
- P design : 133,56 psig
- Tebal tangki : 0,9108 in
- Volume Tangki: 176988,4047 gallon

2. Exspander (N-112)
Fungsi :Menurunkan tekanan gas dari 10 atm menjadi 3,5 atm.
Type : Multi stage reciprocating exspander
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Massa laju alir : 285,465 lb/j
Daya : 2 Hp
Jumlah : 1 buah

V-1
I-50
3. Heat Exchanger (H-113)
Fungsi : Memanaskan gas H
2
sebelum masuk reaktor
dari suhu 30
o
C menjadi 210
o
C
Type : Horizontal shell and tube exchanger
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-240
Jumlah : 1 buah
Dimensi H.E :
- Type : 1 -2
- Bagian shell : IDs = 8 in
n = 1
B = 2 in
C = in
de = 0,95 in
Bagian tube : I OD BWG 12
Susunan segi empat
L = 16 ft
Nt = 20 buah
n = 4
P
T
= 1 in
a = 0,223 in
2

a = 0,1963 ft
2
/ft

di = 0,532 in

I-51
4. Tangki Penampung Butiraldehida (F-114)
Fungsi :Menampung feed butiradehida selama 30 hari.
Type : Standard dishead tank
Bahan kontruksi : Carbon steel
Kapasitas : Gallon
Jumlah : 1 buah
Dimensi tangki :
- Diameter tangki :840 in
- Tebal tutup : 13/16 in
- Tinggi silinder : 648 in
- Tebal silinder : in

5. Pompa (L-115A)
Fungsi : Mengalirkan butiraldehida dari tangki penyimpan (F-114)
menuju vaporizer (V-116)
Type : Centrifugal pump
Bahan konstruksi : Commercial steel
Kapasitas : 4910,2141 Kg/j
Daya : 1 Hp
Jumlah : 1 buah



I-52
6. Pompa (L-115B)
Fungsi :Mengalirkan butiraldehida dari flash drum (H -117)
menuju vaporizer (V-116).
Type : Centrifugal pump
Bahan konstruksi : Commercial steel
Kapasitas : 245,5107 Kg/j
Daya : 1 Hp
Jumlah : 1 buah

7. Vaporizer (V- 116)
Fungsi : Menguapkan butiraldehida sebelum masuk reaktor pada
suhu 90
o
C
Type : Horisontal shell and tube exchanger
Bahan konstruksi : Carbon steel
Jumlah : 1 buah
Dimensi Vaporizer :
-Type : 1-2
- Bagian shell : IDs = 8 in
n = 1
B = 2 in
C = in
de = 0,95 in
- Bagian tube : in OD BWG 12
I-53
l = 16 ft
N
t
= 20 buah
n = 4
P
T
= 1 in
a = 0,223 in
2

a = 0,1963 ft
2
/ft
di = 0,532 in

8. Flash Drum(H-117)
Fungsi :Memisahkan butiraldehida uap dan butiraldehida cairan
yang keluar dari vaporizer.
Type : Tangki berbentuk silinder tegak
Tekanan : 1 atm
Kapasitas : 34,0305 Kgmol/j
Jumlah : 1 buah
Dimensi flash drum :
- Diameter luar : 168 in
- Diameter dalam : 167,625 in
- Tinggi tutup : 21, 1112 in
- Tebal tutup : in
- Tebal shell : 3/16 in
- Tinggi silinder : 394,2 in

I-54
9. Compresor (G-118)
Fungsi :Menaikkan tekanan uap butiraldehida dari Flash Drum
(H-117) dari tekanan 1 atm menjadi 3,5 atm.
Type : Multi stage reciprocating compressor
Bahan konstruksi : Carbon steel
Kapasitas : 17,0966 ft
3
/menit
Daya : 3 Hp
Jumlah : 1 buah

10. Heat Exchanger(E-119)
Fungsi :Memanaskan uap butiraldehida sebelum masuk Reaktor
dari suhu 90
o
C menjadi 210
o
C.
Type : Horizontal shell and tube exchanger
Bahan konstruksi : Carbon steel
Jumlah : 1 buah
Dimensi H.E :
- Type : 1 -2
- Bagian shell : IDs = 8 in
n = 1
B = 2 in
C = in
de = 0,95 in

I-55
- Bagian tube : in OD BWG 12
Susunan segi empat
l = 16 ft
N
T
= 32 buah
n = 1
P
T
= 1 in
a = 0,223 in
2

a = 0,1963 ft
2
/ft
di = 0,532 in

11. Exspander (N-121)
Fungsi :Menurunkan tekanan gas dari 3,5 atm menjadi 1, 5 atm.
Type : Multi stage reciprocating exspander
Bahan konstruksi : Carbon steel
Massa lajur alir : 10582, 82 lb/j
Daya : 1 Hp
Jumlah : 1buah

12. Cooler (E-122A)
Fungsi :Menurunkan suhu uap campuran keluar reaktor dari
210
o
C menjadi 120
o
C dengan menggunakan dowterm A.
Type : Horizontal shell and tube Exchanger
Bahan kontruksi : Carbon steel
I-56
Jumlah : 1 buah
Dimensi Cooler :
- Type : 1 -2
- Bagian shell : IDs = 8 in
n = 1
B = 2 in
C = in
de = 0,95 in
- Bagian tube : in OD BWG 12
Susunan segi empat :
l = 16 ft
N
t
= 32 buah
n = 1
P
t
= 1 in
a = 0,223 in2
a = 0,1963 ft
2
/ft
di = 0,532 in

13. Condensor (F-122B)
Fungsi : Mengkondensasikan uap campuran keluar dari cooler (E-
122A) menjadi liquida dengan dowterm A.
Type : Horisontal shell and tube exchanger
Bahan konstruksi : Carbon steel
I-57
Jumlah : 1 buah
Dimensi Condensor :
- Type : 1 -2
- Bagian shell : IDs = 8 in
n = 1
B = 2 in
C = in
de = 0,95 in
- Bagian tube : in OD BWG 12
Susunan segi empat :
l = 16 ft
N
t
= 32 buah
n = 1
P
t
= 1 in
a = 0,223 in2
a = 0,1963 ft
2
/ft
di = 0,532 in

14. Flash Drum (M-120)
Fungsi :Memisahkan antara fase gas dengan liquida yang keluar
dari condensor.
Type : Tangki berbentuk silinder tegak
Bahan kontruksi : Carbon steel
I-58
Kapasitas : 4078,36 ft
3

Jumlah : 1 buah
Dimensi flash drum :
- Diameter luar : 144 in
- Diameter dalam : 143,625 in
- Tinggi silinder : 442,28 in
- Tebal silinder : 3/16 in
- Tinggi tutup : 27,0175 in
- Tebal tutup : in

15. Compresor (G-123)
Fungsi :Merecycle gas H
2
dari Flash Drum (H-120) menuju heat
exchanger dari tekanan 1,5 atm menjadi 3,5 atm
Type : Centrifugal compresor
Bahan konstruksi : Carbon steel
Kapasitas : 3,149 ft
3
/menit
Daya : 1 Hp
Jumlah : 1 buah

16. Pompa (L-124)
Fungsi :Mengalirkan liquida yang keluar dari Flash Drum (H-120)
menuju kolom distilasi (D-130)
Type : Centrifugal pump
I-59
Bahan konstruksi : Commercial steel
Kapasitas : 4787,5536 Kg/j
Daya : 1 Hp
Jumlah : 1 buah

17. Heat Exchanger (E-125)
Fungsi :Memanaskan liquida campuran sebelum masuk kolom
destilasi (D-130) dari suhu 50
o
C menjadi 80,8
o
C.
Type : Horizontal shell and tube exchanger
Bahan konstruksi : carbon steel
Jumlah : 1 buah
Dimensi H.E :
- Type : 1 -2
- Bagian shell : - IDs = 8 in
- n = 1
- B = 2 in
- C = in
- de = 0,95 in
- Bagian tube : in OD BWG 12
Susunan segi empat
l = 16 ft
N
t
= 20 buah
n = 4
I-60
P
T
= 1 in
a = 0,223 in
2

a = 0,1963 ft
2
/ft
di = 0,532 in
18. Condensor (E-131)
Fungsi : Mengembunkan uap campuran yang keluar dari kolom
Destilasi (D-130) menjadi distilat..
Type : Horizontal shell and tube exchanger
Bahan konstruksi : Carbon steel
Jumlah : 1 buah
Dimensi Condensor :
- Type : 1 -2
- Bagian shell : IDs = 8 in
n = 1
B = 8 in
C = in
de = 0,95 in
- Bagian tube : in OD BWG 12
Susunan segi empat :
l = 16 ft
N
t
= 20 buah
n = 4
P
t
= 1 in
I-61
a = 0,223 in2
a = 0,1963 ft
2
/ft
di = 0,532 in

19. Akumulator (F-132)
Fungsi : Menampung sementara hasil distilat yang keluar dari
kolom destilasi (D-130) selama 600 detik.
Type : Horisontal tank
Bahan kontruksi : Carbon steel
Kapasitas : 4545,6084 Kg/j
Jumlah : 1 buah
Dimensi akumulator :
Diameter dalam : 29,844 in
Tebal silinder : 3/16 in
Tebal tutup : 3/16 in
Panjang silinder : 90 in

20. Pompa (L-133)
Fungsi :Mengalirkan liquida hasil distilasi dari akumulator menuju
storage.
Type : Centrifugal pump
Bahan konstruksi : Commercial steel
Kapasitas : 4553,2764 Kg/j
I-62
Daya : 1 Hp
Jumlah : 1 buah

21. Tangki Penampung Butanol (F-134)
Fungsi :Menampug butanol selama 30 hari
Type : Standard dishead tank
Kapasitas : Gallon
Jumlah : 1 buah
Dimensi tangki :
- Tinggi silinder : 360 in
- Tebal tutup : in
- Tebal silinder : 5/16 in
- Diameter dalam : 383,375 in
- Diameter luar : 384 in

22. Reboiler (E-135)
Fungsi :Menguapkan kembali sebagian liquida campuran yang
keluar dari atas kolom destilasi.
Type : Shell and tube
Bahan kontruksi : Carbon steel
Jumlah : 1 buah
Dimensi reboiler :
- Type : 1 -2
I-63
- Bagian shell : - ID = 10 in
- n = 1 in
- B = 3 in
- C = 0,31 in
-de = 1,23 in
- Bagian tube : 1 in OD BWG 16
Susunan segi empat
l = 16 ft
N
t
= 12 buah
n = 2
P
T
= 1,56 in
a = 0,985 in
2

a = 0,3271 ft
2
/ft
di = 1,12 in

23. Pompa (L-136)
Fungsi :Mengalirkan liquida yang keluar dari Flash drum ( H-120)
menuju Kolom destilasi
Type : Centrifugal pump
Bahan konstruksi : Commercial steel
Kapasitas : 241,9452 Kg/j
Daya : 1 Hp
Jumlah : 1 buah
I-64
24. Cooler (E-137)
Fungsi :Menurunkan temperatur yang keluar dari reboiler (E-135)
dari 117,687
o
C menjadi 35
o
C dengan menggunakan
dowterm A.
Type : Horizontal shell and tube Exchanger
Bahan kontruksi : Carbon steel
Jumlah : 1 buah
Dimensi Cooler :
- Type : 1 - 2
- Bagian shell : IDs = 12 in
n = 1
B = 3 in
C = in
de = 0,95 in
- Bagian tube : in OD BWG 12
Susunan segi empat :
l = 16 ft
N
t
= 68 buah
n = 4
P
t
= 1 in
a = 0,223 in
2

a = 0,1963 ft
2
/ft
di = 0,532 in
I-65
25. Tangki Penampung Butiraldehida (F-138)
Fungsi :Menampung butiraldehida selama 30 hari
Type : Standard dishead tank
Bahan kontruksi : Carbon steel
Kapasitas : Gallon
Jumlah : 1 buah
Dimensi tangki :
- Tinggi silinder : 288 in
- Tebal tutup : in
- Tebal silinder : 5/16 in
- Diameter luar : 384 in
- Diameter dalam : 383,375 in


I-66
BAB VI
PERANCANGAN ALAT UTAMA

Nama alat : Kolom Distilasi
Kode : D-130
Fungsi : Memisahkan Butanol sebagai produk utama dengan komponen-
komponen berdasarkan perbedaan titik didih.
Tipe : Sieve Tray

Data perancangan :
1. Feed masuk pada suhu 116,645
o
C
Rate : 4787,5536 kg mol/jam
X
F
: 0,0467
2. Destilat Produk masuk pada suhu 61,4271
o
C = 347,34 K
Rate : 4545,6084 kgmol/jam
X
D
: 1,000
3. Bottom produk pada suhu 117,687
o
C
Rate : 241,9452 kg/jam = 3,3603 kgmol/j
X
B
: 0,9533
4. Perencanaan kolom distilasi
Dari perhitungan neraca panas diperoleh :
R= 1,5
1 + Rm
XD
= 0,4
VI-1
I-67
Dari Fig 11,7-3 Erbar Maddox Correlation, Geankoplis, Hal 687-688
Di peroleh :
act
Nm
Nm
= 0,63
Menentukan jumlah plate minimum (Nm) menggunakan Metode Fenske
(Pers, 11.7-12, Geankoplis Hal 683)
Nm =
| |
) . log(
) . / . )( . / . log
v
W X X D X X
L
Lw Hw Hd LD


Relatif volatility (A) dari light key di hitung dari temperatur buble point
dan buble point bottom dimana :
o
LK
= (o
D
. o
B
)
1/2

= 3,3241
Nm =
| |
3241 , 3 log
) 0467 , 0 / . 953 , 0 )( 0001 , 0 / 000 , 1 log

= 5,517 ~ 6 buah
Jumlah plate aktual ditentukan dengan Gilian Correlation antara plate
aktual dengan refluks minimum dan plate teoritis sehingga :
N
act
=
63 , 0
Nm

N
act
=
63 , 0
6
= 9,532 ~10 buah
Menentukan letak umpan masuk menggunakan Metode Kirk Brides
(Persamaan 11.7-12, Geankpolis, Hal 687)
Ns
Ne
= 2,228
I-68
Ne + Ns = 10
2,228 Ns + Ns = 10
Ns = 3,097 ~ 4
Ne + 4 = 10
Ne = 6
Jadi feed masuk pada plate ke 4 dari atas dan ke 6 dari bawah
Jumlah tray teoritis = 10 tray
Direncanakan refluks rasio = 1,5 Rm
Rm = 1,5
R = 2,25
Menghitung kecepatan aliran liquid dan uap :
- Aliran liquid untuk refluks (L)
R = Lo/D
Lo = R x D
= 2,25 x 3,0207
= 6,7966 kmol/j
- Aliran uap masuk kondesor (V)
V = (R + 1 ) D
= (2,25 + 1) 3,0207
= 9,8172 kmol/jam
- Aliran liquid masuk reboiler (L)
L = Lo + ( q x F)
= 6,7966 + ( 1 x 4787,5537)
I-69
= 4794,3503 kmol/j
- Aliran uap keluar reboiler (V)
V = V + F ( q 1)
= 9,8172
= 4797,3709 kmol/j
Enriching :
V = 9,8172 kgmol/j
L = 40,0985 kgmol/j
Exchausting :
V = 9,8172 kgmol/ j
L = 4794,3503 kgmol/j
Jumlah tray teoritis = 10 buah
Dimana : X
F
= 0.94 Y
D
= 0,998
X
D
= 1,000 Y
B
= 0,942
X
B
= 0,953 Y
F =
0,937
Perhitungan :
1. Menentukan BM campuran
Enriching
a. Bagian atas
BM liquid = X
D
.BM
1
C
4
H
8
O + (1-X
D
).BM H
2
O

= 1,00 .72 + (1-1,00) x 18
= 72 lb/lbmol
BM uap = Y
D
.BM
1
C
4
H
8
O + (1-Y
D
). BM

H
2
O

I-70

= 0,998. 72 + (1- 0,998) x 18
= 71,9 lb/lbmol
b. Bagian bawah
BM liquid = X
F
.BM
1
C
4
H
8
O + (1-X
F
).BM H
2
O

= 0,94.72 + (1- 0,94) x18
= 68,76 lb/lbmol
BM uap = Y
F
.BM
1
C
4
H
8
O + (1-Y
F
). BM

H
2
O


= 0,937 .72 + (1- 0,937) x 18
= 68,6 lb/lbmol
Exchausting
a. Bagian atas
BM liquid = X
F
.BM
1
C
4
H
8
O + (1-X
F
).BM H
2
O

= 0,94.72 + (1- 0,94) x18
= 68,76 lb/lbmol
BM uap = Y
F
.BM
1
C
4
H
8
O + (1-Y
F
). BM

H
2
O


= 0,937 .72 + (1- 0,937) x 18
= 68,6 lb/lbmol
b. Bagian bawah
BM liquid = X
B
.BM
1
C
4
H
8
O + (1-X
B
).BM H
2
O

= 0,953.72 + (1- 0,953) x18
= 69,46 lb/lbmol
BM uap = Y
B
.BM
1
C
4
H
8
O + (1-Y
B
). BM

H
2
O


= 0,942 .72 + (1- 0,942) x 18
= 68,86 lb/lbmol
I-71
2. Perhitungan Beban Kolom Distilasi
Perhitungan beban destilasi dapat dilihat pada tabel 6.1 :
Tabel 6.1. Perhitungan Rate Uap Dan Rate Liquid
Komponen
Rate uap Rate liquid
lbmol/j BM Lb/j lbmol/j BM lb/j
Enriching
B. Atas 95,062 71,9 6834,95 88,402 72 6339,02

B.bawah 95,062 68,6 6521,25 231,034 68,76 15885,9
Exchausthing
B. Atas 95,062 68,6 6521,25 88,402 71,9 6330,21

B.bawah 95,062 68,86 6545,96 231,034 69,46 16047,62

Beban terbesar :
Uap(V) = 6834,95 lb/j ; BM uap = 71,9
Liquid(L) = 16047,62 lb/j ; BM liquid = 69,46
3. Perhitungan Densitas Campuran
a. Densitas Uap (v)
Persamaan yang digunakan :
v = =
Po T Vo
P To BMv
. 1 .
1 . .

=
x1 38 386, x 366
1 x 273,15 x 71,9

= 0,138 lb/ft
3

I-72
b. Densitas campuran gas diabaikan karena harganya terlalu kecil
Densitaa liquid (
l
)
Komponen M(kg/jam) X
I
X
I
.
C
4
H
10
O 4545.4574 0,999 860 859,14
C
4
H
8
0,1510 0,001 900 0,9
4545,6084 1,000 860,04

L
= 860,04 kg/m3 = 53,7 lb/ft
3
= 0,123 mol/cm
3

4. Menentukan Diameter dan Tray spacing
Surface tension (o) dengan menggunakan Pers 3-152, Perry Hal , 3-288
o
1/4
= Ei (
L
. Xi - v . Yi)
Dari Tabel 3- 343, Perry, Hal 3-288 di peroleh :
- C
4
H
10
O = [P] = 171,9
- C
4
H
8
= [P] = 211,7
BM uap = 71,9
BM liquid = 69,46

L
= 53,7 lb/ft
3

v = 0,094 lb/ft
3

Densitas campuran gas di abaikan karena harganya terlalu kecil
Komponen M(kg/jam) X
I
[P
I
] X
I
.[P
I
]
C
4
H
10
O 4545.4574 0,999 171,9 171,7281
C
4
H
8
0,1510 0,001 211,7 0,2117
4545,6084 1,000 171,9398


I-73
Maka :
o
1/4
= EX
I
[P
I
]
L

o
1/4
= 171,94 x 0,123
= 21,14 dyne/cm
5. Menentukan Diameter dan Tray spacing kolom Destilasi
Data perancangan :
V = 6834,95 lb/j
L = 16047,62 lb/j

L
= 53,7 lb/ft
3

v = 0,094 lb/ft
3

o = 0,8 dyne/cm
Harga : Shell = $ 2,8/ ft 2
Tray = $ 0,79/ft2
Down Comer = $ 0,5 /ft2
Persamaan yang digunakan :
G = C x ) ( v v
L

d =
G
Vm
13 , 1
Dimana :
Vm = 1,3 .V = 1,3 x 8634,95,= 8885,435 lb/j
C = Konstanta ( Gb. 8-38, Ludwig Hal. 56)
Harga shell = (t.d.T / 12) x harga Shell
Harga tray = (1 0,05) t/4 x d
2
x harga tray
I-74
Harga down comer = 60% x d x T/12 x harga down comer
Dengan persamaan diatas dapat dihitung diameter dan tray spacing yang
kolom nominal perhitungan dapat dilihat pada tabel 6.2:
Tabel 6.2. Perhitungan Diameter Dan Tray Spacing Kolom Yang Optimal
T
(In) C G
d
(ft)
Harga
Total
Shell Tray Down Comer
10 155 421,40 5,18 37,97 15,81 1,35 55,13
12 270 734,06 3,93 34,57 9,10 1,17 44,84
15 410 1114,68 3,19 35,07 5,99 1,19 42,25
18 515 1400,15 2,84 34,47 4,75 1,27 40,49
20 580 1576,87 2,68 39,30 4,23 1,34 44,87
24 650 1767,18 2,53 44,51 3,77 1,51 49,79
30 700 1903,11 2,44 53,65 3,50 1,83 58,98
Dari tabel diatas dipilih harga yang paling kecil, yaitu :
T = 18 in
d = 2,84 ft ~ 3 ft = 36 in
6. Menentukan Tipe Tray
Dari perhitungan didapatkan :
L = 37,26 gpm
Berdasarkan Gb.8.63 Ludwig Hal.96, maka tipe aliran adalah reverse flow.
7. Pengecekan Terhadap Liquid Head
Persamaan yang digunakan :
hd = 0,03 in
Ap
Q
1
100
max

<
(


I-75
Q
max
= 1,3. L = 1,3 x 37,26 gpm = 48,43 gpm
Q
min
= 0,7. L = 0,7 x 37,26 gpm = 26,08 gpm
Lw/d = % x d
how
max
= | |
3 / 2
. 98 , 2
max
x
Lw
Q

how
min
= | |
3 / 2
. 98 , 2
min
x
Lw
Q

hw = 1,5 in- 1,5 in
hl
max
= hw + how
min

hl
min
= hw + how
min

d = 2,84 ft = 34,08 in
Dari persamaan diatas dapat ditentukan optimasi Lw/d, perhitungannya
dapat dilihat pada tabel 6-3.optimasi nilai Lw/d
I-76

Lw/d 0,55 0,60 0,65 0,70 0,75 0,80 0,85
Lw
18,74 20,44 2,15 23,85 25,56 27,26 28,96
how
max

0,9 0,85 0,81 0,77 0,73 0,70 0,68
how
min

0,6 0,56 0,53 0,51 0,48 0,46 0,45
Hw
1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5

2 2 2 2 2 2
hl
max

2,4 2.35 2,31 2,27 2,23 2,2 2,18

2,85 2,81 2,77 2,73 2,7 2,68
hl
min

2,1 2,06 2,03 2,01 1,98 1,96 1,95
2,56 2,53 2,51 2,48 2,46 2,45
Perhitungan :
Lw/d = 85 % dari Gambar 8.48 Ludwig , Hal 77 di peroleh :
Ad = 18 % At
= 0,18 x (/4) x d
2
Ad = 0,18 x (/4) x 2,84
2
= 1,14 ft
2

Haraga A
dc
=
144
Lw x hc

Dimana hc = hw in
Harga hw = 1,5 in hc = 1,5 0,25 = 1,25 in
A
dc
=
144
25 , 1 96 , 28 x
= 0,251 ft
2
I-77
Untuk hw = 2 in hc = 2 0,25 = 1,75 in
A
dc
=
144
75 , 1 96 , 28 x
= 0,351 ft
2
Harga Ap
Untuk hw = 1,5 in di dapat A
dc
= 0,251 ft
2
atau A
p
= 0,351 ft
2
- hd = 0,03 x
(

Ap
Q
100
max

=
2
251 , 0 100
43 , 48
(

x

= 0,11 in (memenuhi)
Untuk hw = 2 in didapatkan A
dc
= 0,351 ft
2

hd =
2
3511 , 0 100
43 , 48
(

x
= 0,05 in
8. Pengecekan Harga Tray Spacing
5 , 0 s
+hw T
hb

Data perancangan :
Lw/d = 85%
d = 2,84 ft = 30,08 in
T = 18 in
Susunan lubang segitiga
Aa = 2 [ x ( r
2
x
2
)

+ r
2
sin
-1
x/r]
Dimana :
r =
12 2
Ww d

I-78
=
12
2
2
84 , 2
= 1,25 ft
x = t
Ws Wd d
12 2
+

=
12
3 8
2
84 , 2 +
= 0,5 ft
Wd = 23,5 % x d (Fig, 8.48 Ludwig, hal 77)
= 0,235 x 2,84 x 12 = 8 in
Ww = 3 4 in, diambil 2 in
Ws = 3 in karena d < 5 ft
Aa = 2{
(

+
(



r
x
x
r x r sin
1 2 2 2
. ) (
}
Aa =
(
(


+
/ 180
25 , 1 / 5 , 0
1
sin 2
) 25 , 1 (
2 / 1
)
2
5 , 0
2
25 , 1 ( 5 ,
= 2,43 ft
2

Ac = At Ad
= (/4) x d
2
1,14
= (3,14/4).2,84
2
- 1,14
= 5,194 ft
2
Uo = V
max
/ Ao
hp = 12
(
(

|
|
.
|

\
|
+
|
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
2
2
1 25 , 1 4 , 0
. 2
14 . 1
c
o
c
o o
A
A
A
A
gc
U v



I-79
hr = 31,2 /
L
= 31,2 /53,7 = 0,581
ht = hp + hr + hl = 4,495 +0,581 + 2,18 = 7,256
hb = hl + ht + hd = 2,18 +7,256 +0,11 = 9,446
Tabel 6.4. Optimasi Tray spacing
n 2,5 3 3,5 4
Aa 2,43 2,43 2,43 2,43
Ao 0,352 0,244 0,180 0,137
Ac 5,194 5,194 5,194 5,194
Uo 75,889 108,036 146,45 192,416
Hp 4,495 9,423 17,385 30,089
Hr 0,581 0,581 0,581 0,581

n 2,5 3 3,5 4
Hl 2,18 2,18 2,18 2,18
Ht 7,256 12,184 20,146 32,85
Hd 0,11 0,11 0,11 0,11
Hb 9,546 14,474 22,436 35,14
T >12,819 >20,211 >32,154 > 51,21
Jika T = 18 in berarti sudah memadai untuk n = 2,5
9. Stabilitas Tray Dan Weeping
Ketentuan : hpm > hpw
hpm : pressure drop dengan rate uap minimum pada plate kering
hpw : pressure drop = 0,2 + 0,005 hl
hpm = 12
(
(

|
|
.
|

\
|
+
|
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
2
2
1 25 , 1 4 , 0
. 2
14 . 1
c
o
c
o
A
A
A
A
gc
Uo v




I-80
hpm = 12
(
(

|
.
|

\
|
+ |
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
2
2
194 , 5
352 , 0
1
194 , 5
352 , 0
25 , 1 4 , 0
2 , 32 2
889 , 74
14 . 1
x
v


= 1,303 in
hpw = 0,2 + ( 0,05 x 2,18)
= 0,309 in hpm > hpw, stabilitas tray sudah memadai
10. Entraiment
Syarat tidak terjadi Entraiment : ( e
o
/e) > 1
Dimana :
e
o
= 0,1
E = 0,22 (73/) (Uc/Tc)
3,2
= 230,737
Uc =
Ac
V
max
Uc = 889 , 74
352 , 0
361 , 26 3 , 1
= =
Ac
V

T
eff
= T 2,5 hl = 18 (2,5 x 2, 18)
= 12,55 in
Kesimpulan : terjadi entrainment
11. Pelepasan Uap Dalam Down Comer
Syarat pelepasan uap di dalam downcomer di anggap sempurna apabila
: Wl/Wd 0,6
Dimana :
Wl = 0,8 (how x (T + hw hb))


Wd = 8 in

Wl

= 0,8 [0,68 x (18 + 1,5 9,546)]

= 2,081 in

I-81


Maka :
Wl/Wd = 2,081 / 8 = 0,26
Wl /Wd = s 0,6 pelepasan uap dalam downcomer sudah sempurna
12. Menghitung Dimensi Kolom Destilasi
Tinggi kolom (H) = [ ( n 1) x T ] + tinggi ruang atas + tinggi ruang
bawah.
a. Menetukan tebal shell
Kondisi Operasi :
- Tekanan operasi = 1 atm = 14,7 psia
- Tekanan design = 1,2 x 14,7 = 17,64 psia = 2,94 psig
Direncanakan :
- Bahan kontruksi adalah high alloy steel SA 240 grade M type 316
dengan f = 17500 lb/in
2
(App D , Brownell & Young, Hal 342)
- Faktor korosi (C) = 1/16
- Jenis pengelasan double welded butt join (E) = 0,8
Dengan menggunakan Persm. 3-6 Brownell &Young, hal 4 didapat
hubungan sebagai berikut :
ts = C
pi fE
di pi
+
) . 6 , 0 ( 2
` .

ts = " 16 / 1
) 94 , 2 6 , 0 8 , 0 17500 ( 2
36 94 , 2
+
x x
x

= 1,06/16 in ~ 3/16 in
I-82
Standarisasi (Tabel 4.7, Brownell & Young Hal , 89)
do = di + 2 ts
= 36 + 2 ( 3/16) = 36,375 in
di
baru
= do ts
= 38 2(3/16)
= 37, 625 in
b. Menentukan Tebal Tutup
Direncanakan tutup atas dan bawah berbentuk standard dishead
tha = C
Pi E f
xr xPi
+
. 1 , 0 .
885 , 0

tha = " 16 / 1
94 , 2 1 , 0 8 , 0 17500
625 , 37 94 , 2 885 , 0
+
x x
x x

= 1,11/16 in ~3/16 in
Dari Fig 5.8, Brownell & Young, Hal 87, diperoleh gambar tutup
atas standart dishead.

Gambar 6.1. Penampang tutup atas Destilasi
I-83
c. Menetukan Tinggi Tutup
Tutup atas dan bawah adalah standart dishead.
AB = (di/2) icr
BC = r icr
a = di/2
b = r [ BC)
2
(AB)
2
]
0,5
AC = [ (BC)
2
(AB)
2
]
0,5

OA = tha + b + sf
Dimana :
di = diameter dalam distilasi = 37,625 in
tha = tebal tutup distilasi = 0,1875 in
r = Crown radius = 38 in
sf = 1,5 2 in, diambil 2 in
Maka :
AB = 16,4375 in
BC = 35,625 in
a = 18,8125
b = 6,3938 in

AC = 31,6061 in
OA = 8,5825 in
Jadi tinggi tutup = 8,5825 in = 0,7152 ft = 23, 5 ft.


I-84
13. Menentukan Ukuran Nozzle
a. Noszzle feed masuk
Rate masuk = 4787,5536 kg/j
= 10554,8041 lb/j
Densitas liquid campuran (
L
) : = 56,381 lb/ft
3
Viskositas liquid campuran (
L
) = 1,6872 cp = 0,00113 lb/ft s
Rate volumetrik =
ik
jam
x
m
L
det 3600
1


Rate volumetrik =
ik
jam
x
ft lb
j lb
det 3600
1
/ 831 , 56
/ 8041 , 10554
3

= 0,052 ft
3
/dt
Asumsi : Aliran turbulen
Dari Persamaan 15, Peter & Timmerhaus, Hal 496 diperoleh :
Di opt = 3,9 (q)
0,45
(
L
)
0,13

= 3,9 ( 0,052)
0,45
( 56,831)
0,13

= 1,7414 in
Dipilih pipa standart (App A. 5-1, Geankoplis, Hal 892) di peroleh :
Dnom = 2 in
OD = 2, 375 in
Sch = 40
ID = 2,067 in
Checing asumsi :
N
Re
=

V x ID

I-85
Dimana laju alir liquida (V) = q/A
V =
2
3
) 12 / 607 , 2 ) 4 / (
/ 052 , 0
x
dt ft

= 2,2314 ft/dt
N
Re
=
00113 , 0
381 , 56 2314 , 2 ) 067 , 2 ( x x

= 19177,4558 > 2100 (memenuhi).

a. Noszzle Uap Keluar Top Kolom
Rate masuk = 4787,6084 kg/j
= 10021,4043 lb/j
Densitas liquid campuran (
L
) =56,381 lb/ft
3

Viskositas liquid campuran (
L
) = 1,6872 cp = 0,00113 lb/ft s
Rate volumetrik (ql) = m/
L

= 10021,4043 lb/j / 56,831 lb/ft
3

= 0,00537 ft
3
/dtk
Asumsi : aliran turbulen
Dari Persamaan Peter & Timmerhaus Ed.4 Hal. 496 didapatkan hub :
Di opt = 3,9 x (q)
0,45
x (
L
)
0,13

= 3,9 x (0,0537)
0,45
. (56,831)
0,13

= 1,7668 in
Jika digunakan standar (APP. A 5-1 Geankoplis Hal. 892), diperoleh
Dnom = 2 in
OD = 2,375 in
Sch = 40 ST 405
I-86
ID = 2,067 in
Cheking asumsi :
N
Re
=

. .V ID

Dimana :
V = laju aliran fluida ( q/A)
V =
2
3
) 12 / 607 , 2 ( ) 4 / (
/ 0537 , 0
x
dt ft


= 2,304 ft/dtk
Maka :
N
Re
= ) ( 2100 4063 , 19801
00113 , 0
381 , 56 304 , 2 ) 12 / 067 , 2 (
memenuhi
x x
> =
b. Noszzle Refluks Kondensor
Rate masuk = 4787,6084 kg/j
= 10021,4043 lb/j
Densitas liquid campuran (
L
) = 56,381 lb/ft
3
Viskositas liquid campuran (
L
) = 1,6872 cp = 0,00113 lb/ft s
Rate volumetrik (q
L
) = m/
L

= 10021,4043 lb/j / 56,831 lb/ft
3

= 0,00537 ft
3
/dtk
Asumsi : aliran turbulen
Dari Persamaan 15, Peter and Timmerhaus Ed.4 Hal, 496 didapatkan hub :
Di opt = 3,9 x (q)
0,45
x (
L
)
0,13

= 3,9 x (0,0537)
0,45
. (56,831)
0,13

I-87
= 1,7668 in
Jika digunakan standar (APP. A 5-1 Geankoplis Hal. 892), diperoleh
Dnom = 2 in
OD = 2,375 in
Sch = 40 ST 405
ID = 2,067 in
Cheking asumsi :
N
Re
=

. .V ID

Dimana :
V = Laju aliran fluida ( q/A)
V =
2
3
) 12 / 607 , 2 ( ) 4 / (
/ 0537 , 0
x
dt ft


= 2,304 ft/dtk
Maka :
N
Re
= ) ( 2100 4063 , 19801
00113 , 0
381 , 56 304 , 2 ) 12 / 067 , 2 (
memenuhi
x x
> =
c. Nozzle Liquida Keluar Bottom kolom
Rate masuk = 241,9452 kg/j
= 533,4006 lb/j
Densitas liquid campuran (
L
) = 56,2876 lb/ft
3
Viskositas liquid campuran (
L
) = 1,4226 cp = 0,00095 lb/ft s
Rate volumetrik (q
L
) =
ik
jam
x
m
L
det 3600
1


I-88
=
ik
jam
x
ft lb
j lb
det 3600
1
/ 2876 , 55
/ 4006 , 533
2

= 0,0026 ft
3
/dtk
Asumsi : aliran turbulen
Dari Persamaan 15 Peter and Timmerhaus Ed.4 Hal.496 didapatkan hub :
Di opt = 3,9 x (q)
0,45
x (L )
0,13

= 3,9 x (0,0026)
0,45
. (55,2876)
0,13

= 0,4511 in
Jika digunakan standar (APP. A 5-1 Geankoplis Hal. 892), diperoleh
Dnom = 1 in
OD = 1,315 in
Sch = 40 ST 405
ID = 1,049 in
Cheking asumsi :
N
Re
=

. .V ID

Dimana :
V = Laju aliran fluida ( q/A)
V =
2
3
) 12 / 049 , 1 ( ) 4 / (
/ 0026 , 0
x
dt ft


= 0,4332 ft/dtk
Maka :
N
Re
= ) ( 2100 8742 , 2203
00095 , 0
2876 , 55 4332 . 0 ) 12 / 049 , 1 (
memenuhi
x x
> =
I-89
d. Noszzle Uap Reboiler
Rate masuk = 241,9452 kg/j
= 533,4006 lb/j
= 0,814 lb/dtk
Densitas liquid campuran (
L
) = 55,2876 lb/ft
3
Viskositas liquid campuran (
L
) = 1,4226 cp = 0,00095 lb/ft s
Rate volumetrik (q
L
) = m/
L
x 1 jam/3600 detik
= 533,4006 lb/j / 55,2876 lb/ft
3

= 0,0026 ft
3
/dtk
Asumsi : aliran turbulen
Dari Persamaan 15 Peter and Timmerhaus Ed.4 Hal.496 didapatkan hub :
Di opt = 3,9 x (q)
0,45
x (L )
0,13

= 3,9 x (0,0026)
0,45
. (55,2876)
0,13

= 0,4511 in
Jika digunakan standar (APP. A 5-1 Geankoplis Hal. 892), diperoleh
Dnom = 1 in
OD = 1,315 in
Sch = 40 ST 405
ID = 1,049 in
Cheking asumsi :
N
Re
=

. .V ID



I-90
Dimana :
V = Laju aliran fluida ( q/A)
V =
2
3
) 12 / 049 , 1 ( ) 4 / (
/ 0026 , 0
x
dt ft


= 0,4332 ft/dtk
Maka :
N
Re
= ) ( 2100 8742 , 2203
00095 , 0
2876 , 55 4332 . 0 ) 12 / 049 , 1 (
memenuhi
x x
> =
14. Sambung Tutup Dengan Shell Dan Antar Shell
Untuk mempermudah pemeliharaan dan perbaikan kolom distilasi,
maka tutup menara dihubungkan dengan shell, dan hubungan shell adalah
dengan menggunakan sistem flange dan bolting.
Data-data :
1. Flange
Bahan : Carbon steel SA-201 grade B ( App.B & Y Hal. 251)
Tensile strength minimum : 60000 psia
Allowable Stress : 15.000 psi
Type Flange : Optional type flange
2. Bolting
Bahan : Carbon steel SA-201 grade B ( App.B & Y Hal. 251)
Tensile strength minimum : 60000 psia
Allowable Stress : 15.000 psi
Type Flange : Optional type flange

I-91
3. Gasket
Bahan : Asbestos ( Gbr. 12.11 Brownell & Young, Hal.228)
Tebal :1/8 in = 0,055 in
Gasket faktor (m) : 2 ,00 in
Minimum design seating Stress (y) : 1.600 psia
P (tekanan) : 2,94 psia
1. Penentuan Lebar Gasket
Dari Persamaan 12.2, Brownell &Young, Hal 226, diperole :
Dengan menggunakan Pers. 12-2 Brownell & Young yaitu :

di
do
=
5 , 0
) 1 (

+

m P y
pm y

Dimana :
do = Diameter luar gasket
di = Diameter dalam gasket
p = Tekanan design = 2,94 psia
m = Gasket factor = 2,00
y = Yield stress = 1600

) 1 00 , 2 ( 294 1600
) 00 , 2 94 , 2 ( 1600
+

=
x
di
do

= 1,0009
do = di x 1,0009
= 37,625 x 1,009


I-92
= 37,6588 in
Lebar gasket minimum = (n)

2
di do
=
2
625 , 37 6588 , 37

= 0,0169 in
Diambil lebar gasket (n) = 0, 5 in
Diameter rata rata gasket (G) = di + lebar gasket
= 37,625 + 0, 5 in = 38,125 in
2. Menentukan Jumlah Dan Ukuran Baut
a. Perhitungan beban gasket
Dari Pers. 12-88 Brownell &Young Hal 240 yaitu :
Wm
2
= Hy = b x t x G x y
Dimana :
b = lebar efektif gasket
y = yield
G = diameter rata-rata gasket = 38, 125 in
Dari Fig 12.12, Brownell & Young , Hal 229
Lebar seating gasket (bo)
bo = n / 2
= 0,5/2 = 0,25 in
Untuk bo s 0,25, maka b = bo
Sehingga :
Wm
2
= Hy = t x b x G x y
I-93
= t x 0,25 x 38,125 x 1600
= 47909,2887 ln
Beban karena tekanan dalam (H)
H = t x G
2
x P (Pers, 12,89, Brownell & Young, Hal 240)
= t x ( 38, 125)
2
x 2.94
= 33356,2701 lb
Beban agar baut tidak bocor (Hp)
Hp = 2 x bo x t x G x m x P.. (Pers 12.90 Brownell &Young,Hal 240)
= 2 x 0,25 x t x 38,125 x 2,00 x 2,94
Hp = 352,1332 lb
Total beban operasi (Wm
1
)
Wm
1
= H + Hp
= 3356,2701 + 352,1332
= 3708,4033 lb
Jadi Wm
2
> Wm
1
, sehingga yang mengontrol adalah Wm
2

- Perhitungan luas minimum Bolting Area
Dari Pers.12-92 Brownell &Young Hal.240 yaitu :
Am
2
= WM
1
/ fb
= 47909,2887 / 15000
= 3,1945 in
2

- Perhitungan luas Optimum Bolting (baut) area
Dari Tabel 10.4 Brownell &Young, Hal.188 dicoba ukuran baut
in, maka didapatkan root area = 0,302 in.
I-94
Maka jumlah botling minimum :
=
302 , 0
1945 , 3
1
=
area root
Am

= 10,5778 buah ~ 11 buah
Dari Tabel 10.4 Brownell & Young, Hal 188 diperoleh :
Ukuran nominal baut = in
Root area (A) = 0,302 in
2

Minimal radial distance (R) = 1 1/8 in
Bolt spacing = 3 in
Jarak radial minimum (R) = 1 1/8 in =1,125 in
Bolt area diameter (C)
Di shell = 37,625 in
C = di shell = 3/16 in
Sehingga :
Bolting circle diameter (C) :
C = ID shell + 2 (1,4159.go + R)
= 37,625 + 2( 1,415 x 3/16 + 1 1/8)
= 40,406 in
Diameter luar flange :
do = bolt area diameter + 2 E
= C + 2E
= 40,406 + 2(13/16)
= 42,031 in
I-95
Checking lebar gasket :
A
b
aktual = jumlah bolt x root area
= 11 x 0,302
= 3,322 in
2

Lebar gasket minimum = Ab aktual x
G y
f
. . . 2

= 3,322 x
125 , 38 1600 2
15000
x x x

= 0,13 in < 0,25 in (memenuhi)
- Perhitungan Moment
Untuk keadaan bolting up (tanpa tekanan dalam), maka :
Dari Pers. 12-94 Brownell &Young Hal.242 yaitu :
W =
2
/ ) ( fa Am Ab +

= 15000
. 2
1945 , 3 322 , 3 ( +
=
= 48873,75 lb
Jarak radial dari beban gasket yang bereaksi terhadap bot circle
(h
G
)
h
G
= 0,5 (C-G).(Pers 12.101, Brownell & Young, Hal 242)
= 0,5 ( 40,406 38,125)
= 2,281 in
Moment flange (Ma):
Ma = W x h
G

= 488773,75 x 2,281
I-96
= 111481,0238 in-lb
Beban dalam keadaan operasi (H
D
) :
HD = 0,785 x B
2
x P (Pers 12.98, Brownell & Young , Hal 242)
Dimana :
B = do shell = 38 in
P = Tekanan operasi = 2,94 psia
Maka :
H
D
= 0,78 x 38
2
x 2,94
= 3332,6076 lb
Jika jari-jari dari bolt circle pada H
D
( h
D
)
h
D
= 0,5 ( C- B)
= 0,5 ( 40,406 30)
= 1,203 in
Moment Komponen MD :
MD = H
D
x hD = 3332, 6076 x 1,203 = 4009,1269 in-lb
Perbedaan antara beban baut flange dengan gaya hidrostatis total
(H
G
)
Hg = W-H = Wm1 H ..(Pers 12.9, Brownell & Young,
Hal 242)
= 3708,4033 33356,2701
= 352,1332 lb
Moment Komponen (M
G
)
Mg = H
G
x h
G
= 352,1332 x 2,281 = 803,2162 in-lb
I-97
Perbedaan antara gaya hidrostatik total dengan gaya hidrostatik
dalam area flange :
H
T
= H H
D
.(Per.12.97,Brownell & Young,Hal 242)
= 3356,2701 3332,6076
= 23,6625 lb
H
T
= 0,5 (H
D
h
G
). (Pers 12.102 B & Y , Hal 242)
= 0,5 ( 1,203 + 2,281)
= 1,742 in
Moment Komponen (M
T
)
M
T
= H
T
x h
T
= 23,6625 x 1,742 = 41,22 in-lb
Total Moment pada keadaan operasi (M
o
) :
M
o
= M
D
+ M
G
+ M
T

= 4009,1269 + 803,2162 + 41,22
= 4853,5631 in-lb
Karena M
a
> M
o
, jadi M
max
yang dipakai adalh M
a
= 111481,0238 in lb
- Perhitungan Tebal Flange.
Dari pers. 12-85 B&Y hal.239 yaitu :
5 , 0
max
(

+
=
fb
M Y
t
Dimana :
f = Stress yang diijinkan untuk bahan flange = 15000 psia
B = Diameter luar reactor = 38 in
A = Diameter luar flange = 42,031 in
I-98
Dengan harga :
k = in
B
A
106 , 1
38
031 , 42
= =
Dengan menggunakan Gbr.12-22 B &Y Hal.238, untuk y =18
sehingga :

5 , 0
38 15000
0238 , 111481 18
(

=
x
x
tf = 1,8762 ~ 2 in
Jdi digunakan tebal flange = 2 in
Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan :
a. Flange
Bahan : Carbon steel SA 201 grade B
Stress : 15000 psi
Tebal : 1, 8762 in = 2 in
OD : 42, 031 in
2

Type : Optional type flange
b. Bolting
Bahan : Carbon steel SA 201 grade B
Ukuran : in
Jumlah : 11 buah
Bolting area diameter (C) ; 40, 406 in
Edge distance (E) : 13/16 in
Minimum radial (R) : 1 1/8 in


I-99
c. Gasket
Bahan : asbestos
Stress : 1600 psi
Lebar : in

15. Perhitungan Dimensi Penyangga
Penyangga dirancang untuk menahan beban kolom distilasi dan
perlengkapannya. Bahan- bahan yang ditahan oleh penyangga terdiri dari :
a. Berat Bagian Shell
- Berat Shell
- Berat tutup
b. Berat kelengkapan bagian dalam
- Berat down comer
- Berat tray
c. Berat kelengkapan bagian luar
- Berat pipa
- Berat isolasi
- Berat tangga
- Berat kelengkapan nozzle, valve dan alat kontrol
Direncanakan :
1. Kaki penyangga terbuat dari baja
2. Bahan konstruksi kolom secara keseluruhan adalah carbon steel SA-
201 Grade B.
3. Sistem penyangga yang digunakan adalah skirt support
I-100
4. Tinggi penyangga = 6 ft
Dimensi menara :
A. Berat bagian shell
1. Berat shell
Keliling = (t x do) x ( do
2
di
2
)
= (t/ 4 ) x [(38/12)
2
( 37,625/12)
2
]
= 0,1546 ft
Tinggi = tinggi total tinggi tutup
= 23,5 (2 x 0, 7125)
= 22, 075 ft
Luas = keliling x tebal shell
= 0,1546 x 22,075
= 3,4127 ft
2

Volume = luas x tinggi
= 3,4127 x ( 0,8125/12)
= 0,231 ft
3

Berat = volume x carbon

steel
= 0,231 ft
3
x 493,75 lb/ft
3

= 114, 0562 lb
2. Berat tutup
Mencari diameter dengan Pers.5-12, B &Y, Hal.88 yaitu :
Diameter = D
O
+ icr sf
D
O
3
2
2
42
+ +
I-101
Dari Tabel 5.6 Brownell & Young, Hal 88, untuk tebal t = 3/16 in
diperoleh :
Sf = 2 in
Icr = 9/16 in
Diameter = 38 + ) 16 / 9 (
3
2
) 2 ( 2
42
38
+ +
= 43,2797 in = 3, 6066 ft
Volume = (t/4) x d2 x tha
= (t/4 ) x ( 43,2797)
2
x ( 0,1875/12)
= 22,9867 ft
3

Berat tutup = volume tutup x carbon steel x 2

= 22, 9867 ft
3
x 493,75 lb/ft
3
x 2
= 22699,3662 lb
B. Berat Perlengkapan Bagian Dalam
1. Berat Down comer
Dipakai dasar perhitungan dengan down comer tanpa lubang
aliran uap :
Luas = (t/4) .di
2

= (t/4) x (37,625/12)
2

= 7,7211 ft
2

Volume = luas x tebal down comer
= 7,7211 x ( 0,1875 / 12)
= 0,1206 ft
3

I-102
Berat = volume x

carbon steel
= 0,1206 ft
3
x 493,75
= 59,5462 lb
Jadi berat downcomer = 10 plate x 59,5462 lb
= 595,462 lb
2. Berat tray
Ditetapkan berat tiap tray = 25 lb/ft
2

Luas tray = (A
c
A
o
) = 5,194 1,14 = 4,054 ft
2

Jumlah tray = 10 buah
Berat tray = n x luas tray x berat tray
= 10 x 4,054 ft
2
x 25 lb/ft
2

= 1013,5 lb
3. Berat penyangga
Ukuran : 2 x 2 x 3/8 (App G.Item 4, Brownell &YoungHal
357).
Berat : 5,9 lb/ft x 10 tray = 59 lb/ft
W = 59 lb/ft x 23,5 x 18/12
= 2079,75 lb
C. Berat Perlengkapan Bagian Luar
1. Pipa (feed, uap, refluks, kondensor,bottom,destilat)
Di tetapkan : 4 x tinggi kolom destilasi dari (App. K B &Y Hal. 387)
Diambil rata-rata pipa 2,5 in sch 80, berat = 7,662 lb/ft
Berat pipa = 4 x 23,5 ft x 7,662 lb/ft
I-103
2. Isolasi
Ditetapkan : bahan = 50 lb/ft
2

Tebal isolasi = 3-6 in diambil 4 in
Berat isolasi = t.d x .t
isolasi
x L
shell
x
bahan

= t x 4, 5 x (4/12) x 23,5 x 50
= 5537,057 lb
3. Tangga
Ditetapkan : Berat tangga = 15 lb/ft tinggi kolom
Berat tangga = 15 lb/ft x 23,5 ft = 352,5 lb
Kelengkapan nozzle, valve dan alat kontrol
Berat kelengkapan total = 1 ton = 2240,6 lb
Jadi berat total yang harus ditopang kaki support adalah :
W
total
= berat shell + berat kelengkapan bagian dalam + berat
kelengkapan bagaian luar
= (114,0562 + 22699,3662 + 6396,5156 + 8850,385
= 38060,323 lb
Untuk keamanan digunakan 20% lebih besar, maka :
W
aktual
= 1,2 x 38060,323 = 45672,3876 lb

16. Penyangga (Lug) berbentuk Pipa
Direncanakan : pipa sebanyak 4 buah
Trial ukuran pipa 3,5 in sch 80 (App K, Brownell & Young, hal 3870 di
peroleh A = 3,678 in
2
; r = 1,307 in
P = EW / n = 45672,3876 lb/4 = 11418, 097 lb
I-104
l = (H L) + L = (23,5 ft 6ft) + 6 ft = 14,75 ft
l/r = (14,75 x 120/1,307 = 135,4246 in
fc
aman
=
}] 18000 / ) 1 ( { 1 [
18000
2
r +
..(Tabel 7.1. Hesse, hal 142)
=
}] 18000 / ) 4246 , 135 ( { 1 [
18000
2
+

= 8915,8388 psi
A = P / fc
= 11418,097 / 8915,8388
= 1,280 in
2
< 3,678 in
2
( memenuhi)
17. Penentuan Base Plate
Base plate merupakan alat penyangga kolom destilasi
Direncanakan :
Base plate dibuat dengan toleransi panjang 5 % dan toleransi lebar 20%
Bahan : besi cor untuk kontruksi base plate
Menentukan Luas Base Plate
A
bp
=
bp
f
P

Dimana :
A
bp
= Luas base plate (in
2
)
P = Beban tiap kolom = 11418,097 lb
f
bp
= 600 lb/in
2
(Tabel 7-7. Hesses , Hal 162)
Maka :
I-105
A
bp
=
600
097 , 11418
= 19,0301 in
2

Menentukan panjang dan lebar base plate :
A
bp
= l x p
Dimana :
l = Lebar base plate = 2n + d
p = Panjang base plate = 2m + d
Dari Hesse, Hal 163 diasumsikan m = n dengan d = 4 , maka :
Dengan I-beam 6 x 3 3/8 in, diperoleh :
A
bp
= ( 2m + d) x (2n + d)
19,0301 = ( 2m + 4 ) x (2m + 4)
m = n = 0,125
p = 2m + 4 = ( 2 x 0,125 ) + 4 = 4,25 in
l = 2n + 4 = ( 2 x 0,125) + 4 = 4,25 in
Dengan dasar harga 4,25 in, maka ditetapkan ukuran base plate 5 x 5 in
dengan luas bate plate = 25 in
2
Beban yang harus ditahan adalah :
f =
25
097 , 11418
=
A
P
= 456,724 Psia < 600 psia
Maka dimensi base plate adalah memenuhi.
Cek harga m dan n :
Panjang base plate :
5 = 2m + 4 m = 0,5 in

I-106
Lebar base plate :
5 = 2n 4 n = 0,5 in
Menentukan tebal base plate :
t
bp
= [1,5.10
-4
x f x n
2
]
0,5

= [1,5.10
-4
x 456,724 x 4
2
)
0,5

= 0,046 in
= 1 1/8 in

18. Menghitung Dimensi Baut
Beban baut = 11418,097 lb
Jumlah baut = 4 buah
Beban untuk tiap baut = 2854,5242 lb
Luas baut (A
b
):
fs
P
A
b
b
=
12000
5242 , 2854
= =0,238 in
2

Dimana :
A
b
= Luas baut
P
b
= Baban tiap baut
fs = Stress tiap baut maksimum = 12000 psi
Dari Tabel 10-4 Brownell & Young Hal. 188.

19. Menentukan Dimensi Lug Dan Gusset
Digunakan : 2 plate horizontal (lug) dan 2 plate Vertikal (gusset)
Dari Gbr. 10.6 Brownell & Young Hal.192, didapatkan :
Lebar lug (A) = (2 x diameter baut + do pipa
I-107
= ( 2 x 1) + 3,5 = 5,5, in
Jarak dari sumbu tebal shell ke sumbu panyangga (B)
= (3/16) + (25) = 12. 6375 in

20. Menentukan maksimum Bending Moment Sepanjang Sumbu Radial
Menghitung tebal horizontal plate
M =
] ) 1 ( 12 [
2
2 2 3
Ah
R x B x P x t x


Dimana :
M = Bending moment (lb/im)
t = Tebal silindert (in)
P = EW / n
= Possion ratio = 0,3 untuk steel
B = jarak dari sumbu tebal shell ke sumub penyangga
A = lebar lug (horizontal plate)
h = Tinggi gusset (vertical plate0
= 5/3 ( 2 d
baut
+ 2d
pipa
)
= 5/3 [(2 x 1) + ( 1 x 3,5)]
= 15 in
R = jari-jari vessel (in)
| = [ 2 ( 1-
2
) ( R
2
x t
2
)]
0,5

= [ 3 ( 1-0,3
2
) / (18
2
x (3/16)
2
]
0,5
= 0,4895 in
I-108
M =
] 15 5 , 5 ) 3 , 0 1 ( 12 [
18 6375 , 12 097 , 11418 ) 16 / 3 ( 4895 , 0
2
2 2 3
x x x
x x x x


= 213,9853 lb/in

T
bp
= [(6 x M ) / f
all
]
0,5
= [ 96 x 213, 98530 lb/in / 12000 lb/in
2
]
0,5

= 0,327 in
Diambil tebal standart = 1 in
Tebal gusset = (3/8) x t
hp
= (3/8) x 0,327
= 0,0888 in
Lebar gusset = 5 IN
Tinggi lug = 2d
baut
+ 2d
pipa

= (2 x1) + ( 2 x 3,5)
= 9 in

21. Menentukan Dimensi Pindasi
Beban total yang harus ditahan oleh pondasi :
1. Berat beban bejana total
2. Berat kolom penyangga
3. Berat base plate



I-109
Ditentukan :
1. Masing-masing kolom penyangga diberi pondasi
2. Spesifikasi pondasi didasarkan atas berat badan setiap kolom
penyangga pada sistem pondasi.
3. Spesifikasi semua penyangga sama.
Berat Beban setiap kolom = 11418,097 lb
- Beban tiap Base Plate :
W
bp
= P x L x t x
Dimana :
W
bp
= Beban base plate (lb)
P = Panjang base plate = 5 n = 0,416 ft
l = Lebar base plate = 5in = 0,0416 ft
t = Tebal base plate = 1 1/8 in = 0,0937 ft
= Densitas bahan konstruksi = 493,75 lb/ft
3

Maka:
W
bp
= 0,416 x 0,416 x 0,0937 x 493,75 = 8,006 lb
- Menentukan Berat total :
Berat total = berat yang diterima base plate + W
bp

= 11418,097 + 8,006
= 11426,103 lb
Gaya yang bekerja pada pondasi dianggap sebagai gaya vertikal berat
total kolom, sedangkan bidang kerja dianggap bujursangkar dengan
perencanaan ukuran :
I-110
- Luas tanah untuk atas pondasi = luas pondasi atas
= 12 x 12 = 144 in
2

- Luas tanah untuk dasar pondasi = luas pondasi bawah
= 20 x 20 = 1400 in
2

- Tinggi pondasi = 10 in
- Luas rata-rata permukaan (A) = (144 + 400)/2 = 272 in
2

- Volume pondasi (V) = A x t
= 272 in
2
x 10 in
= 2720 in
3
= 1,5740 ft
3

- Berat pondasi (W) = V x
Dengan
wet gravel
= 126 lb/ft (table 3-118, Perry, hal 3-95)
W = 1, 5740 lb x 126 lbft
3

22. Menentukan Tekanan Tanah
Bila pondasi didirikan diatas cament sand dangravel dengan minimum safe
bearing power = 5 ton/ft
2
dan maksimum safe bearing power = 10 ton/ft
2

(Tabel 12-2, Hesse, Hal. 327)
Maka tanah harus mampu menahan tekana sebesar beban total yang di tahan
pondasi.
Beban total pondasi = 11426,103 + 198,324 = 11624,427 lb
Acuan harga safety di dasrkan pada minimum bearing power tanah :
= 5000 kg/ft
2
x ( 1lb/ 0,45359 kg) x ( 1 ft
2
/ 144 in
2
)
= 76,54 lb/in
2

I-111
Tekanan dari sistem pondasi terhadap luas tanah (P)
P =
A
W
total

=
2
272
427 , 11624
in
lb

= 42,7368 in/i
2

Karena 42,7368 lb/in
2
< 76,54 lb/in
2
, maka penggunaan pondasi
dengan ukuran (20 x 20) in untuk bagian bawah dengan ketinggian 10
in yang dibangun diatas cement sand dan gravel dapat di terima.
I-112
BAB VII
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
Dalam mengatur dan mengendalikan kondisi operasi pada alat proses
diperlukan adanya alat-alat atau instrumentasi. Instrumentasi ini merupakan suatu
petunjuk atau indikator, suatu perekam atau pengontrol atau controller. Dalam
industri kimia banyak variabel yang perlu diukur ataupun dikontrol seperti suhu,
tekanan, ketinggian cairan dan kecepatan aliran. Dengan pertimbangan tersebut
maka perlu adanya suatu bagian yang berfungsi untuk mengontrol peralatan
proses dan manajemen tentang keselamatan kerja.
7.1 Instrumentasi
Dalam industri kimia, Instrumentasi mempunyai peranan yang penting
dalam pengendalian proses suatu industri. Pengendalian proses meliputi
keseluruhan unit pabrik atau beberapa unit pabrik yang benar-benar harus
diperlakukan secara cermat dan akurat, sehingga diperoleh jalannya proses secara
efektif.
Instrumentasi disini mempunyai fungsi sebagai alat ukur yang terdiri dari
indikator (petunjuk), pencatat alat kontrol (pengendalian) yang pada dasarnya alat
kontrol ini digunakan pada alat yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas
produk yang akan dihasilkan. Dengan demikian kontinuitas produk pabrik
khususnya pada peralatan-peralatan dan keselamatan karyawan maupun produksi
dapat terjaga melalui pemasangan instrumetasi ini, maka dapat diharapkan proses
yang berjalan sesuai dengan yang direncanakan, bila terjadi penyimpangan dapat
diketahui dengan cepat karena alat ini dipasang untuk mempermudah pengwasan
I-113
dalam proses produksi dan secara langsung mengembalikan variable yang di
kendalikan pada kondisi semula (setting).
Pengendalian proses ini dapat dilakukan secara otomatis dan manual .
Pengendalian secara manual digunakan dengan tenaga manusia , sedangkan secara
otomatis, dilakukan pada pengendalian proses oleh alat kontrol yang bisa bekerja
dengan sendirinya. (otomatis).
Pengendalian proses secara otomatis juga dilakukan bila sudah tidak
memungkinkan lagi dilakukan secara manual atau biaya operasi alat kontrol
otomatis lebih murah jika dibandingkan dengan tenaga manusia . Disamping itu
ada keutungan lain untuk pengendalian proses secara otomatis, yaitu :
- Mengurangi jumlah pegawai
- Keselamatan kerja dapat lebih terjamin
- Hasil yang diperoleh dengan ketekunan yang cukup tinggi akan
lebih akurat sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

7.1.1 Tujuan Pemasangan Alat Instrumentasi
Tujuan pemasangan instrumentasi ini adalah sebagai berikut :
1. Menjaga keamanan operasi suatu proses dengan jalan menjaga variabel
proses berada dalam operasi yang aman serta mendeteksi situasi
bahaya dengan membuat tanda-tanda bahaya dan memutus hubungan
secara otomatis.
2. Mendapatkan rate atau laju alir produksi yang diinginkan
3. Menjaga kualitas produk
I-114
4. Mempermudah pengoperasian alat
5. Keselamatan dan efisiensi kerja lebih terjamin

7.1.2 Jenis Peralatan Instrumentasi
Macam-macam instrumentasi yang digunakan pada Pra Rencana
Pabrik Butanol ini adalah :
a. Pressure control (PC) : Alat pengendali tekanan
b. Level control (LC) : Alat pengendali tinggi permukaan liquid
c. Flow control (FC) : Alat pengendali laju alir
d. Temperatur control (TC) : Alat pengendali suhu
e. Weight control (WC) : Alat pengendali berat liquid
f. Ratio control (RC) : Alat pengendali rasio aliran
Jenis-jenis Pengontrol yang dilakukan meliputi :
a. Indikator
Yaitu alat yang dapat menunjukan kondisi opersi suatu daerah tertentu dari
suatu peralatan.
b. Recorder
Yaitu alat yang dapat menunjukan kondisi operasi suatu daerah tertentu
dari suatu peralatan.
c. Controller
Yaitu alat yang dapat mengendalikan kondisi operasi sehingga sesuai
dengan yang diinginkan.
Istrumentasi yang digunakan dalam pabrik ini adalah:
I-115
a. Untuk Mengatur Suhu
- TI ( Temperature Indicator)
Fungsi : untuk mengetahui secara langsung suhu fluida pada
aliran tertentu.
- TC( Temperature Controller)
Fungsi : mengendalikan suhu fluida dalam aliran proses agar sesuai
dengan harga yang telah tentukan
- TR (Temperatur Recorder)
Fungsi : untuk mencatat suhu dari aliran secara kontinyu
- TRC ( Temperatue Recorder Controller)
Fungsi : untuk mencatat secara kontinyu dan mengendalikan suhu
harga yang telah ditetapkan
- TIC ( Temperature Indicator Controller)
Fungsinya : mengetahui dan mengendalikan suhu fluida secara
langsung dalam proses .
b. Pengatur Tekanan
- PI (Pressure Indikator)
Fungsinya: mengetahui tekanan dalam suatu peralatan.
- PC (Pressure Controller)
Fungsi : untuk mengatur tekanan dalam alat proses secara kontinyu
agar sesuai dengan harga yang telah ditentukan.
- PR (Pressure Recorder)
Fungsi : untuk mencatat tekanan dalam peralatan secara kontinyu
I-116
- P.R.C (Pressure Recorder Controller)
Fungsi : untuk mencatat secara kontinyu dan mengendalikan
tekanan pada harga yang telah ditetapkan
c. Pengatur Aliran
- F.C (Flow Controller)
Fungsi : mengendalikan laju aliran fluida dalam pipa
- F.R ( Flow Recorder)
Fungsi : mengetahui mencatat laju alir fluida secara kontinyu
dalam pipa
- F. R.C ( Flow Recorder Controller)
Fungsi : mengetahui mencatat dan mengatur laju alir fluida
melalui perpipaan
- RC (Ratio Controller)
Fungsi : mengendalikan perbandingan bahan masuk dalam aliran
proses agar sesuai dengan harga yang diset.
d. Petunjuk Tinggi Cairan
- LI ( Level Indicator)
Fungsi : mengetahui secara langsung ketinggian fluida dalam suatu
peralatan
- LC ( Level controller)
Fungsi : mengendalikan tinggi dalam tangki agar tidak melebihi
batas tertinggi dan terendah yang telah ditentukan

I-117
7.1.3 Pertimbangan-Pertimbangan Pemilihan Alat Instrumentasi
Untuk mencapai sasaran tersebut diatas, maka dalam perencanaan
harus dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Penempatan instrumentasi yang sesuai dengan kegunaannya.
2. Sifat-sifat instrumentasi harus dipilih dengan kriteria sebagai berikut :
a. Kenyataan (reability)
Reability dapat terpenuhi dengan memilih alat yang dikatagorikan
sebagai berikut :
- Sedikit gangguan.
- Sedikit kerusakan.
- Tahan lama (awet).
b. Faktor pemeliharaan (maintainability)
Alat harus diseleksi terlebih dahulu agar dalam perawatan dan
pemeliharaan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, serta tidak
memerlukan biaya yang terlalu mahal.
c. Apabila reability makin tinggi, maka material investment cost akan
semakin tinggi, tetapi maintenance cost semakin murah.
Dengan mengingat dasar-dasar pemilihan diatas serta kondisi operasi,
diharapkan dalam perencanaan pabrik dapat menggunakan peralatan
instrumen yang sesuai untuk masin-masing alat proses.


I-118
7.1.4 Pemilihan Instrumentasi
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan instrumentasi
adalah sebagai berikut :
1. Jenis instrumentasi
2. Range yang diperhitungkan untuk pengukuran
3. Ketelitian instrumen
4. Bahan konstruksi serta pengaruh pemasangan instrumen pada kondisi
operasi.
5. Mudah perawatan dan perbaikan
6. Mudah dalam pengoperasian
7. Faktor ekonomis.
Penempatan perlengkapan instrumentasi pada alat proses Pra
Rencana Pabrik butanol dari butiraldehida dengan proses hidrogenasi
dapat dilihat pada tabel 7.1









I-119
Tabel 7.1. Instrumentasi Peralatan Pada Pabrik Butanol
No Kode Nama Alat Instrumen Fungsi
1.


2.


3.




4.


5.



6.





7.


8.


9.





10.

11.

12.


13.
F-111


N-112

N-121

E-113





E-119
E-125

F-114
F-134
F-138

V-116





H-117
H-120

G-118
G-123

R-110





E-122A
E-137
E-122B
E-131
D-130


E-135
Stroge Hidrogen



Ekspander



Heat Exchanger





Heat Exchanger


Storage C4H8O
Storage Butanol
Storage C4H8O

Vaporizer





Flash Drum


Compressor


Reaktor





Cooler

Condenser

Kolom Distilasi


Reboiler
PC

FC
PC


TC
RC


TC

LI



TC

RC



LC


PC


TIC

RC



TC

TC

TIC


TC
Menunjukkan tekanan yang ada pada
tangki hydrogen.
Mengendalikan aliran fluida gas H2 masuk
Ekspander.
Mengatur penurunan tekanan sehingga
sesuai dengan kondisi operasi yang
diinginkan.
Mengatur temperatur aliran bahan keluar
H.E.
Mengatur perbandingan aliran masuk H.E
antara feed H2 dengan recycle H2 dari
Flash Drum.
Mengatur temperatur aliran bahan keluar
H.E.
Menunjukan ketinggian liquida dalam
tangki (storage)

Mengatur temperatur aliran bahan keluar
Vaporizer
Mengatur perbandingan aliran masuk
Vaporizer antara feed Butiraldehida
dengan recycle butiraldehida dan Flash
Drum
Mengatur ketinggian liquida didalam Flash
Drum
Mengatur tekanan yang keluar dari
Compressor
Mengatur dan mengetahui temperatur yang
ada dalam Reaktor
Mengatur perbandingan aliran masuk
Reaktor antara feed Hidrogen dan
Butiraldehida.
Mengatur temperatur aliran bahan keluar
dari Cooler
Mengatur temperatur aliran bahan keluar
dari Condensor
Mengatur dan mengetahui temperatur yang
ada di dalam Kolom Distilasi
Mengatur temperatur didalam Reboiler
I-120
7.2 Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, alat
kerja, bahan dan proses pengolahannya.
Keselamatan kerja pada suatu pabrik harus mendapat perhatian yang
cukup besar dan tidak boleh diabaikan karena menyangkut keselamatan manusia
dan kelancaran kerja. Dengan memperhatikan keselamatan kerja, secara
psikologis dapat meningkatkan kenyamanan pekerja sehingga dapat meningkatkan
konsentrasi pekerja dan pada akhirnya produktifitas dan efisiensi kerja meningkat
pula.
Usaha untuk menjaga keselamatan kerja bukan semata-mata ditujukan
pada faktor manusia saja, tapi juga pada peralatan dalam pabrik. Dengan
terpeliharanya peralatan proses, maka peralatan pabrik dapat beroperasi dalam
jangka waktu yang lebih lama.
Secara umum pada Pra Rencana Pabrik Butanol ini ada 3 macam bahaya
yang bias terjadi dan harus mendapatkan perhatian pada perencanaan, yaitu :
a. Bahaya kebakaran dan peledakan
b. Bahaya mekanik
c. Bahaya terhadap kesehatan dan jiwa manusia.



I-121
7.2.1 Bahaya Kebakaran dan Peledakan
Pencegahan terhadap bahaya kebakaran dan peledakan bertujuan untuk
memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan terhadap pekerja maupun
kerusakan peralatan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi. Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam mengatasi bahaya ini adalah pencegahan,
pengontrolan jika terjadi kebakaran dan pemadaman api.
Kebakaran biasanya disebabkan oleh adanya nyala terbuka pada unit
utilitas, bengkel dan sebagainya. Disamping itu mungkin adanya loncatan api
yang disebabkan oleh aliran listrik pada panel-panel, misalnya stop kontak, saklar
atau istrumentasi lainnya.
Cara untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya kebakaran
antara lain :
1. Penempatan bahan-bahan yang mudah terbakar dan meledak di tempat
yang tertutup dan jauh dari sumber api
2. Larangan merokok dilingkungan pabrik, kecuali pada tempat-tempat yang
telah disediakan.
3. Pemasangan pipa air melingkar (water hydrant) diseluruh areal pabrik.
4. Pemasangan alat pemadam kebakaran yang mudah dijangkau disetiap
tempat rawan ledakan dan kebakaran, terutama disekitar alat-alat proses
bertekanan dan bersuhu tinggi.
5. Pemasangan alat-alat listrik harus diatur sedemikian rupa agar tidak
berdekatan dengan sumber panas.
I-122
Untuk menghindari kerusakan alat seperti peledakan atau kebakaran, maka
pada ala-alat tertentuh perlu di pasang suatu pengamanan seperti safety valve,
isolasi, pagar pengaman dan pemadam kebakaran.
Tabel 7.2.1. Alat-alat Pengaman Pada Pabrik Butanol
No Nama alat Kode Alat Alat pengaman
1 Vaporizer V-116 Savety valve
2 Reaktor R-110 Savety valve
3 Flash drum H-117 Savety valve
4 Kolom distilasi D-130 Savety valve
5 Storage produk F-134 Spray air pendingin

7.2.2 Bahaya Mekanik
Bahaya mekanik disebabkan oleh pengerjaan konstruksi bangunan atau
alat proses yang tidak memenuhi syarat. Bentuk kerusakan yang umum adalah
karena panas dan ledakan. Kejadian ini selain mengakibatkan kerugian material
juga dapat mengakibatkan cacat atau meninggalnya pekerja. Hal-hal yang harus
diperhatikan untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya
ini adalah :
1. Perencanaan alat harus sesuai dengan aturan yang berlaku termasuk
pemilihan bahan konstruksi, pertimbangan faktor korosi. Perencanaan alat
under design biasanya lebih besar menciptakan bahaya ini.
I-123
2. Pemasangan alat kontrol atau indikator yang baik dan sesuai, serta
pemberian alat pengaman proses pada alat-alat yang beresiko besar
menciptakan terjadinya bahaya ini.
3. Sistem penerangan yang baik
Beberapa Kemungkinan Kecelakaan mekanik :
a. Tangki-tangki
Bahaya yang paling besar adalah tangki-tangki yang bertekanan tinggi.
Hal ini yang perlu diperhatikan untuk mencegah kecelakaan adalah:
- Perencaan tangki harus sesuai dengan aturan yang berlaku
termasuk pemilihan bahan konstruksi, memperhitungkan faktor-
faktor korosi dan lainnya.
- Penempatan Reboiler pada tempat yang jauh dari kemungkinan
pekerja
- Pemasangan alat kontrol yang baik dan sesuai yaitu pressure
control, level control dan temperature control.
b. Reaktor
Hal hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah kecelakaan adalah:
- Perencanaan Reaktor harus sesuai dengan ketentua-ketentuan yang
berlaku mengenai bahan konstruksi, faktor korosi dan lainnya.
- Perencanaan isolasi harus baik dengan memperhatikan perpindahan
panas yang terjadi karena reaksi bersifat endotermis
I-124
- Pemasangan alat kontrol yang baik dan sesuai.
c. Perpipaan
Kecelakaan yang terjadi karena perpipaan anatara lain karena kebocoran
zat-zat yang berbahaya.
Hal-hal yang perlu di perhtikan;
- Pemasangan pipa hendaknya pada tempat yang tinggi atau di
tempat-tempat yang jarang dilalui pekerja dan diusahakan
pemasangan pipa tidak didalam tanah karena dapat menimbulkan
kesulitan bila terjadi kebocoran
- Sebelum dipakai hendaknya dicoba kekuatan tekanan dan kekuatan
terhadap perubahan suhu, terutama pada daerah sambungan dan
flange.
- Pemasangan valve yang mudah dijangkau
- Pemasangan isolasi yang baik untuk mencega kecelakaan luka
bakar karena tersentuh, juga untuk mencegah lolosnya panas dalam
proses.

Bahaya Terhadap Kesehatan dan Jiwa Manusia
Untuk menjaga keselamatan karyawan perlu adanya kesadaran dari
seluruh karyawan agar dapat bekerja dengan baik dan efektif sehingga tidak
membahayakan keselamatan jiwanya dan orang lain. Oleh karena itu pengetahuan
I-125
tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) perlu diketahui oleh seluruh
karyawan dari mulai karyawan operator proses sampai karyawan adminstrasi.
Perusahaan akan mengadakan semacam pelatihan atau penyuluhan pada seluruh
karyawan terutama karyawan baru agar sosialisasi K3 lebih efektif tercipta
dilingkungan kerja. Pelatihan atau penyuluhan K3 akan berbeda bagi setiap
karyawan tergantung pada bagian mana dia bekerja. Apabila operator proses,
karyawan wajib mengetahui cara-cara pemakaian alat-alat pelindung (seperti
masker, topi, safety belt, sepatu, sarung tangan, dll.) dan mengetahui bahaya-
bahaya yang akan terjadi dari mulai tangki bahan baku sampai tangki storage.
Sedangkan karyawan gudang wajib mengetahui prosedur penggunaan kendaraan
pengangkut sampai cara penyusunan kemasan produk.
Selain itu pembuatan ventilasi setiap ruangan harus disesuaikan standar
WHO (World Health Organization) agar lingkungan kerja yang sehat dapat
meningkatkan produktifitas karyawan dalam bekerja.
Alat-alat keselamatan kerja yang disediakan pada Pra Rencana Pabrik
Butanol dapat dilihat pada tabel 7.2.3.






I-126
Tabel 7.2.3. Alat Keselamatan Kerja
Alat Pengaman Lokasi Penggunaan
Masker Laboratorium, ruang proses
Topi pengaman Ruang proses, gudang
Sepatu karet Ruang proses, gudang dan ruang bahan baku
Sarung tangan Ruang proses, gudang, storage
Isolasi panas Vaporizer , Raktor, kolom distilasi dan Rebolier
Pemadam kebakaran Gudang, bagian proses , storage


I-127
BAB VIII
UTILITAS
Utilitas pada suatu pabrik adalah unit yang dapat menunjang proses
produksi, sehingga kapasitas produksi semaksimal mungkin dapat dicapai.
Adapun utilitas di dalam Pra Rencana Pabrik Butanol dari Bitiraldehida
dan Hidrogen ini meliputi 4 unit yaitu:
1. Unit penyediaan steam
2. Unit penyediaan air
3. Unit pembangkit tenaga listrik
4. Unit penyediaan bahan bakar

8.1. Unit Penyediaan Steam
Unit ini berfungsi untuk menyediakan kebutuhan steam yang digunakan
sebagai pemanas pada destilasi, heate exchanger,vaporizer, dan reboiler.
Kebutuhan steam dipenuhi dengan jalan menguapkan air di dalam sebuah ketel
(boiler). Untuk itu maka kesadahan air pengisi ketel (boiler feed water) harus
benar-benar diperhatikan dan diperiksa dengan teliti serta harus bebas dari kotoran
yang mungkin akan mengganggu jalannya operasi pabrik.
Zat-zat yang terkandung dalam air umpan boiler (bahan baku pembuatan
steam) yang dapat menyebabkan kerusakan pada boiler:
- Kadar zat terlarut (solube matter) yang tinggi
- Zat padat terlarut (suspended solid)
- Garam-garam kalsium dan magnesium
VIII-1
I-128
- Zat organik (organik matter)
- Silika, sulfat, asam bebas dan oksida
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh air umpan boiler:
a. Tidak boleh membuih / berbusa
Busa disebabkan oleh adanya solid matter, suspended matter dan kebasaan
yang tinggi.
Kesulitan yang dihadapi dengan adanya busa adalah:
- Kesulitan pembacaan tinggi permukaan pada boiler
- Dapat menyebabkan percikan yang kuat yang mengakibatkan adanya
solid-solid yang menempel dan terjadinya korosi dengan adanya
pemanasan lebih lanjut
b. Tidak boleh membentuk kerak dalam reboiler
Kerak dalam boiler ini disebabkan oleh garam-garam Ca
2+
,
Mg
2+
, CO
3
2+,

SiO
2
dan Al
2
O
3.
Kerak yang terbentuk di dinding boiler akan menyebabkan:
- Isolasi terhadap panas sehingga proses perpindahan panas terhambat
- Kerak yang terbentuk dapat pecah sewaktu-waktu, sehingga dapat
menimbulkan kebocoran karena boiler mendapat tekanan yang kuat
c. Tidak boleh menyebabkan korosi pada pipa
Korosi pada pipa boiler disebabkan oleh keasaman (pH rendah), minyak dan
lemak, bikarbonat dan bahan-bahan organik dan gas CO
2,
O
2,.
H
2
S, SO
3
, NH
3


yang terlarut dalam air.
I-129
Reaksi elektrokimia antara besi dan air akan membentuk lapisan pelindung
anti korosi pada permukaan baja, yaitu:
Fe
2+
+ 2H
2
O Fe (OH)
2
+ 2H
+

Tetapi bila terdapat oksigen dalam air, maka lapisan hidrogen yang terbentuk akan
bereaksi dengan oksigen membentuk air, akibat hilangnya lapisan pelindung
tersebut terjadi korosi menurut reaksi:
4H
+
+O
2
2H
2
O
4Fe (OH)
2
+ O
2
+
2
H
2
O 4Fe(OH)
3
Proses pelunakan air umpan boiler dilakukan dengan pertukaran ion dalam
demineralizer (anion dan kation exhanger) mula-mula air bersih dilewatkan pada
kation exhanger yang menggunakan resin zeolit (hidrogen exhanger)
Rekasi yang terjadi (Punmia, Hal 362)
Ca Ca
Na2 + (HCO
3
)
2
+

H
2
Z Na
2
Z + 2CO
2
+ 2H
2
O
Mg Mg
Ca Ca
Na
2
SO
4
+ H
2
Z Na
2
Z + H
2
SO
4
Mg

Mg

Ca Ca
Na
2
SO
4
+ H
2
Z Na
2
Z + 2HCl
Mg Mg
Ion - ion bikarbonat, sulfat dan klor diikat dengan Z membentuk CO
2
dan air,
H
2
SO
4
dan HCl
I-130
Air yang bersifat asam ini akan dimasukkan ke dalam anion exhanger
untuk menghilangkan anion-anion yang mengganggu proses. Resin yang
digunakan De-acidite (DOH). Reaksi yang terjadi: (Punmia, Hal 362)
H
2
SO
4
D
2
SO
4
2DOH + 2HCl 2DCl + 2H
2
O
2HNO
3
2DNO
3

Setelah keluar dari demineralizer, air umpan boiler telah bebas dari ion-ion
yang mengganggu dan siap untuk digunakan. Pemakaian resin yang terus-menerus
menyebabkan resin tidak aktif lagi. Hal ini dapat diketahui dari pemeriksaan
kesadahan air umpan boiler yang dilakukan terus-menerus. Jika terdapat kenaikan
kesadahan air umpan boiler, maka hal ini menunjukkan bahwa resin sudah jenuh
dan perlu diregenerasi (setelah 17 jam).
Regenerasi hydrogen / kation exhanger dilakukan dengan menggunakan
asam klorida dengan reaksi sebagai berikut:
CaZ CaSO4
Na
2
Z + H
2
SO
4
H
2
Z + Na
2
SO
4

MgZ MgSO4
CaZ Ca
Na
2
Z + HCl H
2
Z + Na
2
Cl2
MgZ MgCl2
Regenerasi De-acidite (DOH) dilakukan dengan menggunakan larutan sodium
karbonat (Na
2
CO
3
) atau caustic soda (NaOH) dengan reaksi sebagai berikut:

I-131
H
2
SO
4
Na
2
SO
4
2DCl + Na
2
CO
3
+ H
2
O 2DOH + Na
2
Cl
2
+ CO
2
2DNO
3
Na
2
SO
3

Setelah keluar dari demineralizer, air umpan boiler ditampung dalam
tangki penampung air umpan boiler. Kemudian dipompakan dalam deaerator
untuk menghilangkan gas-gas impuritis dari air umpan boiler dengan injeksi
steam. Keluar dari deaerator, air umpan boiler telah memenuhi syarat-syarat yang
harus dipenuhi dan siap digunakan.

8.2. Unit Penyediaan Air
Unit penyediaan air bertugas untuk memenuhi kebutuhan air baik ditinjau
dari segi kuantitas maupun kualitas. Segi kuantitas air merupakan jumlah
kebutuhan air yang harus dipenuhi sedangkan segi kualitas air menyangkut syarat
air yang harus dipenuhi. Di dalam pra rencana pabrik Butanol keperluan air
dipergunakan untuk:

a. Air umpan boiler
Air umpan boiler merupakan bahan baku pembuatan steam yang berfungsi
sebagai media panas. Kebutuhan steam sebesar 579524,8588 kg/jam. Air umpan
boiler disediakan dengan excess 20 % sebagai pengganti steam yang hilang yang
diperkirakan karena adanya kebocoran akibat dari transmisi sebesar 10 %
sedangkan faktor keamanan sebesar 15 %, sehingga kebutuhan air umpan boiler
sebanyak 695429,8306 kg/jam.
I-132
Air untuk keperluan ini harus memenuhi syarat-syarat agar air yang
digunakan tidak merusak ketel (boiler). Persyaratan yang harus dipenuhi adalah
air tidak mengandung kation-kation seperti Ca
2+
, Mg
2+
dan anion-anion

seperti

SO
4
2-
,

Cl
-
, SO
3
2-
. Untuk itu diperlukan treatment secara lebih sempurna.
Dari Perry, ed.6, Hal 976 didapat bahwa air umpan boiler tersebut
mempunyai syarat sebagai berikut:
Total padatan (total disolved solid) : 3500 ppm
Alkalinitas : 700 ppm
Padatan terlarut (suspended solid) : 300 ppm
Silika : 60-100 ppm
Besi : 0,1 ppm
Tembaga : 0,5 ppm
Oksigen : 0.007 ppm
Kesadahan (hardness) : 0
Kekeruhan (turbidity) : 175 ppm
Minyak : 7 ppm
Residual fosfat : 140 ppm
Setelah memenuhi persyaratan tersebut, air umpan boiler harus bebas dari:
- Zat-zat yang menyebabkan korosi yaitu: gas-gas terlarut seperti O
2
, CO
2
,
H
2
S dan NH
3

- Zat-zat yang dapat menyebabkan busa yaitu zat organik, anorganik dan
zat-zat yang tidak terlarut dalam jumlah yang besar.
I-133
Untuk memenuhi syarat tersebut dan untuk mencegah kerusakkan pada
boiler, maka sebelum digunakan air umpan boiler harus diolah dahulu, melalui:
demineralizer, untuk menghilangkan ion-ion pengganggu dan deaerator, untuk
menghilangkan gas-gas terlarut.
Spesifikasi alat:
Spesifikasi alat:
Nama Alat : Boiler
Fungsi : Menghasilkan steam
Jenis : Fire Tube Boiler
Rate steam : 159821,1262 lb/jam
Heating surface : 7445314.742 ft
2

Jumlah tube : 121.588 buah
Ukuran tube : 1,5 in ips = 20 ft,
Susunan : Segi Empat
Bahan bakar : Diesel Oil
Rate Diesel Oil : 4441,9893 kg/jam

b. Air sanitasi
Air sanitasi digunakan untuk keperluan para karyawan di lingkungan
pabrik untuk konsumsi, cuci, mandi, masak, laboratorium, perkantoran dan lain-
lain.



I-134
Syarat-syarat yang perlu dipenuhi:
1. Syarat Fisik
- Suhu : Dibawah suhu kamar
- Warna : Tidak berwarna/jernih
- Rasa : Tidak berasa
- Bau : Tidak berbau
- Kekeruhan : <1 mg SiO
2
/liter
- pH : Netral
2. Syarat Kimia
- Tidak mengandung zat-zat organik maupun anorganik yang tidak
terlarut dalam air, seperti PO
4
, Hg, Cu dan sebagainya
- Tidak beracun.
3. Syarat Bakteriologis
Tidak mengandung bakteri terutama bakteri patogen yang dapat merubah
sifat-sifat fisik air. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, setelah proses
penjernihan, air harus diberi desinfektan seperti klor cair atau kaporit.

c. Air Pendingin
Air pendingin berfungsi sebagai media pendingin pada alat perpindahan
panas.
Hal ini disebabkan karena:
- Air merupakan materi yang banyak didapat
- Mudah dikendalikan dan dikerjakan
- Dapat menyerap panas
I-135
- Tidak mudah menyusut karena pendinginan
- Tidak mudah terkondensasi
Sebagai media pendingin, air harus memenuhi persyaratan tertentu, yaitu
tidak mengandung:
- Kesadahan (hardness) yang dapat memberikan efek
pembentukan kerak
- Besi, penyebab korosi
- Silika, penyebab kerak
- Minyak, penyebab terganggunya film corrosion inhibitor yang
dapat menurunkan efisiensi perpindahan panas dan merupakan
makanan mikroba yang dapat menyebabkan terbentuknya
endapan.
Mengingat kebutuhan air sebagai pendingin cukup besar dan untuk
menghemat pemakaian air, maka air pendingin yang digunakan didinginkan
kembali (disirkulasi) dalam Cooling Tower, sehingga tidak perlu dilakukan
penggantian air pendingin, kecuali bila ada kebocoran atau kehilangan karena
penguapan, maka disediakan penambahan air sebesar 20 % dari kebutuhan air
pendingin.

d. Air Proses
Air proses adalah air yang digunakan dalam proses. Air proses ini
ditambahkan pada peralatan washing tank untuk melakukan proses pencucian.

I-136
Proses Pengolahan Air
Proses pengolahan air pada Pra Rencana Pabrik Butanol ini dilakukan sbb:
Rekasi Clorinasi (Cl
2
) :
Cl
2
+ H
2
O 2HCl + O
2

Reaksi SiO
2
(Pasir Silikat)
SiO
2
+ H
2
O SiO
3
H
2

Air sungai dipompa ke dalam Bak Sedimentasi (F-209) untuk dipisahkan
dari kotoran yang mengapung, kemudian dipompakan ke Bak Skimmer (F-212)
untuk menghilangkan kotoran yang belum hilang pada bak sedimentasi. Dengan
menggunakan Pompa Skimmer (L-213) dipompa menuju Tangki Clarifier (F-214)
untuk memisahkan partikel padat. Pada tangki Clarifier dilakukan dengan
penambahan koagulan Al
2
(SO
4
)
3
.18H
2
O. Bak dilengkapi baffile yang pada
awalnya baffile tersebut dipasang berdekatan dan selanjutnya dipasang agak
berjauhan sehingga setelah terbentuk flok-flok (gumpalan) partikel yang pada
akhirnya dapat terendapkan.
Kemudian dilakukan penyaringan dan partikel-partikel menggunakan pasir
silikat (SiO
2
) yang masih terikat di dalam Sand Filter (F-215). Selanjutnya air
yang sudah bersih ditampung dalam Bak Penampung air bersih (F-217). Dari bak
penampung ini sebagian air dipompa ke Bak Klorinasi (F-230) dan diberi
desinfektan (Cl
2
)
(Reaksinya Cl
2
+H
2
O 2 HCl + O ) yang selanjutnya dipompa menuju bak
sanitasi (F-233) dan dapat digunakan sebagai air sanitasi, sebagian air dipompa ke
Cooling Tower (P-240) dan sebagian lagi dipompa ke Demineralizer (D-210 A/B)
I-137
untuk menurunkan kesadahannya. Di dalam demineralizer yang terdiri dari anion
dan kation exhanger yaitu untuk menghilangkan anion dan kation yang tidak
diinginkan yang diperkirakan dapat mengganggu kelancaran kerja pada proses
peralatan. Setelah keluar dari tangki demineralizer diharapkan kadar kation dan
anion di dalam air sudah memenuhi syarat sebagai air pengisi boiler (Q-220) dan
air proses. Dari demineralizer air dipompa ke Deaerator (D-223) untuk
menghilangkan gas-gas impuritis yang masih terikut dalam air umpan boiler yaitu
menggunakan steam sebagai pemanas. Untuk air pendingin diambil dari bak air
bersih yang dipompakan ke Cooling Tower (P-240) kemudian dapat langsung
dipompa ke peralatan, sedangkan untuk air pendingin yang telah digunakan
dipompa ke dalam Cooling Tower (P-240) untuk didinginkan sehingga dapat
digunakan kembali. Begitu pula steam yang telah digunakan yang berupa
kondensat akan dikembalikan ke Bak Air Lunak (F-221) untuk diproses kembali
menjadi steam dalam boiler (Q-220). Untuk air proses digunakan air dari bak air
lunak (F-221) kemudian dipompakan ke peralatan yang menggunakan air proses.

8.3. Unit Penyediaan Listrik
Kebutuhan listrik pabrik Butanol ini direncanakan disediakan oleh PLN
dan generator set. Tenaga listrik yang disediakan dipergunakan untuk
menggerakkan motor, penerangan, instrumentasi dan lainnya.
Berdasarkan peraturan menteri kesehatan no 7 tahun 1964 tentang syarat-
syarat kesehatan dan kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja, dimana
untuk area kerja yang dituntut tingkat ketelitian tinggi dalam waktu yang lama,
I-138
syarat intensif penerangan tiap m
2
area kerja 500-1000 Lux atau sama dengan
500-1000 Lumen/m
2
.
Untuk memenuhi kebutuhan listrik direncanakan listrik dipenuhi dari PLN
sebesar 134,466 KW dan dari generator sebesar 105,0238 KW, Jadi total
kebutuhan listrik Pra Rencana Pabrik Butanol adalah 239,4898 KW dengan daya
yang harus dihasilkan oleh generator adalah 220 KVA

8.4. Unit Penyediaan Bahan Bakar
Bahan bakar pada Pra Rencana Pabrik Butanol digunakan sebagai bahan
bakar Boiler adalah 12007,6544 L/hari dan Generator adalah 6102,4822 L/hari
Jadi kebutuhan total bahan bakar adalah 18110,1366 L/hari
Bahan bakar yang digunakan dalam Pra Rencana Pabrik Butanol adalah
solar (diesel oil). Pemilihan bahan bakar tersebut berdasarkan pertimbangan
sebagai berikut:
- Harga relatif murah
- Mudah didapat
- Viscositas relative rendah
- Heating valuenya relative rendah
- Tidak menyebabkan kerusakan pada alat




I-139
BAB IX
LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
9.1 Lokasi Pabrik
Salah satu hal terpenting dalam perencanaan akhir suatu pabrik
adalah penentuan lokasi pabrik (plant site). Jika suatu pabrik tidak
diletakan pada lokasi yang tepat secara ekonomis, maka perencanaan
proses yang baik dan menguntungkan sekalipun akan sia-sia. Tanpa
perkiraan yang hati-hati terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi lokasi
pabrik yang optimum, suatu pabrik dar segi ekonomi dan operasi .
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi suatu pabrik
dari segi ekonomis dan operasi, dibedakan menjadi dua faktor :
1. Faktor utama
a. Bahan baku (Raw material oriented)
b. Marketing
c. Utilitas (bahan bakar, sumber air, dan listrik)
d. Keadaan geografis dan masyarakat
2. Faktor Khusus
a. Tenaga Kerja (Buruh)
b. Transportasi
c. Karakteristik lingkungan lokasi.
d. Perluasan pabrik


I-140
9.1.1 Faktor Utama
a.Bahan baku.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada bahan baku adalah :
- Letak sumber bahan baku
- Kapasitas sumber bahan baku
- Cara memperoleh dan membawanya ke pabrik (transportasi)
- Kualitas bahan baku yang ada
b. Pemasaran Produk (Marketing).
Marketing merupakan salah satu faktor yang penting didalam industri
kimia karena strategi marketing sangat menentukan keuntungan perusahaan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. Daerah dimana akan dipasarkan
2. Proyeksi kebutuhan produk masa sekarang dan akan datang.
3. Pengaruh persaingan dagang.
4. Jarak dan sarana pengangkutan untuk lokasi pemasaran.
I-141
c. Bahan Bakar dan Listrik
Faktor bahan bakar dan listrik menjadi sangat penting karena menyangkut
kelancaran proses produksi.
Sumber listrik diperoleh dari PLN, walaupun demikian tenaga generator sangat
diperlukan sebagai cadangan yang harus siap bila setiap saat diperlukan karena
listrik PLN tidak akan selamanya berfungsi dengan baik yang disebabkan
pemeliharaan atau perbaikan jaringan listrik.
Hal-hal yang perlu di perhatikan antara lain :
- Kemungkinan pengadaan listrik dan PLN
- Sumber bahan bakar
- Harga listrik dan bahan bakar
d. Penyediaan Air
Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari diambil dua sumber : air
sungai dan air PDAM. Air sungai diolah terlebih dahulu pada unit utilitas untuk
menghasilkan air yang berkualitas sesuai dengan ketentuan.. Air digunakan untuk
sanitasi dan untuk kebutuhan proses (air pendingin).
Jika kebutuhan air cukup besar maka pemakaian air sungai/ air sumber lebih
ekonomis. Hal-hal yang perlu di perhatikan adalah :
- Kemampuan sumber untuk melayani pabrik
- Kualitas air yang ada
- Pengaruh musim terhadap kemampuan penyediaan air
- Nilai ekonominya
I-142
e. Keadaan Geografis dan Masyarakat.
Keadaan geografis dan masyarakat harus mendukung iklim industri untuk
menciptakan kenyamanan dan ketentraman dalam bekerja. Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah :
1. Keadaan alam yang akan mempengaruhi tingginya investasi untuk
kontruksi bangunan
2. Kesiapan masyarakat setempat untuk berubah menjadi masyarakat
industri.
3. Kelembaban dan temperatur udara
4. Keadaan alam seperti gempa bumi, banjir, angin topan, dll.
9.1.2 Faktor Khusus
a. Tenaga Kerja.
Sebelum menempatkan suatu industri pada suatu lokasi, perlu diperhitungkan
ketersediaan tenaga kerja (Buruh) pada lokasi tersebut. Faktor tenaga kerja yang
diperlukan adalah pengadaan, jenis keahlian, intelegensia, harga dan efisiensi.
Tingkat pendidikan masyarakat dan tenaga kerja juga menjadi pendukung
pendirian pabrik ini, kesuksesan suatu organisasi tergantung pada buruh yang
dipekerjakan dan hasil kerja mereka.
b.Karakteristik dan Lokasi
Dalam memilih lokasi pabrik, maka harus memperhatikan karateristik
sebagai berikut :
Struktur tanah, daya dukung pada pondasi bangunan pabrik dan
pengaruh air
I-143
Penyediaan dan fasilitas tanah untuk perluasan atau pembanguna unit
baru
c. Faktor Lingkungan di sekitar pabrik
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
Adat istiadat atau kebudayaan daerah lokasi pabrik
Fasilitas perumahan, sekolah dan tempat ibadah
Fasilitas kesehatan dan rekreasi
d. Pembuangan Limbah (Waste Disposal)
Hal yang berkaitan dengan usaha pencegahan terhadap pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh buangan pabrik yang berasal dari bahan bakar
minyak pelumas dilakukan sesuai dengan peraturan pemerintah.
e. Fasilitas Pengangkutan (transportasi)
Masalah transportasi perlu diperhatikan agar kelancaran perbekalan
(Suplay) bahan baku dan penyaluran produk dapat terjamin dengan biaya serendah
mungkin dan dalam waktu singkat karena itu perlu diperhatikan fasilitas-fasilitas
yang ada seperti :
Jalan raya yang dapat dilalui kendaraan yang bermuatan berat
(Kontainer)
Lokasi pabrik dekat dengan pelabuhan yang memadai
f. Undang-undang dan Peraturan
Undang-undang dan peraturan yang perlu diperhatikan antara lain adalah :
Ketentuan tentang daerah industri
Ketentuan tentang penggunaan jalan umum yang ada
I-144
Ketentuan umum lain bagi industri didaerah lokasi pabrik
g. Perpajakan dan Ansuransi
Hal hal yang perlu di perhatikan adalah sebagai berikut :
Macam pajak dan sistem yang berlaku, misalnya : pajak kekayaan,
pajak penghasilan, pajak perseroan dan peraturan-peraturan yang
berhubungan dengan perpajakan
Asuransi peralatan, ansuransi jiwa, asuransi kecelakaan kerja dan
lainnya.
Dengan memperhitungkan faktor utama dan faktor khusus diatas, maka Pabrik
butanol direncanakan didirikan diKawasan industri Curug-Tangerang Banten.
Dasar pertimbangan dari pemilihan lokasi adalah :
- Dekat dengan bahan baku
- Dekat dengan daerah pemasaran
- Penyediaan utilitas
- Fasilitas transportasi yang memadai
- Tersedianya tenaga kerja yang cukup

Lokasi Rencana pendirian pabrik Butanol ini adalh di Curug-Tangerang
Banten dan dapat di lihat pada gambar 9.1.








I-145




















I-146
Kawasan industri
BUTANOL
Pelabuhan
MERAK
TANGERANG
PANDEGELANG
U
SKALA1: 25.000
LEBAK
Curug
JAKARTA
SERANG
Serpong
Balaraja
Legok
Pasarkemis
Ciputat


Gambar 9.1 Lokasi Pabrik Butanol

I-147
9.2 Tata Letak Pabrik (Plant Lay out)
Plant Lay Out adalah suatu peletakan bangunan dan peralatan
dalam pabrik yang meliputi areal proses, areal penyimpanan dan areal
material handling yang dibuat sedemikian rupa sehingga pabrik bisa
beroperasi secara efektif dan efisien.
Dalam merencanakan tata letak pabrik ini ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut:
1. Tata ruang pabrik (plant layout).
2. Tata ruang peralatan proses (process layout).
9.2.1 Tata Ruang Pabrik
Pengaturan posisi bangunan diatur sedemikian rupa agar transportasi
proses dan lalu lintas manusia menjadi efektif dan efisien.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tata ruang pabrik adalah :
1. Letak bangunan hendaknya memperlancar keperluan administrasi.
2. Bahan baku dan produk dapat didistribusikan dengan mudah ke dalam
maupun keluar pabrik.
3. Penyaluran secara ekonomis dari kebutuhan air, kemungkinan
perluasan pabrik untuk masa depan
4. Letak bangunan proses berpisah dari perkantoran.
5. Menempatkan bahan-bahan yang berbahaya di daerah terisolasi.
6. Menyediakan lahan kosong untuk perluasan pabrik.
7. Penerangan dan ventilasi ruangan yang cukup

I-148
Tata letak Pabrik Pra Rencana Pabrik Butanol dapat dilihat pada gambar
9.2.
20
24
23
22
21
19
5
7
11
11
18
17
15
9
12
1
11 11
3
13
14
4 6 8
11 11
S
U
1
Jalan Raya

Gambar 9.2.. Tata Letak Bangunan Pra Rencana Pabrik Butanol



I-149
Keterangan gambar :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Pos Keamanan
Taman
Musholla
Perpustakaan
Kantin
Aula
Tempat parkir tamu
Daerah perkantoran
Poliklinik
Tempat parkir utama
Toilet
Tempat parkir
karyawan
Ruang kontrol
Laboratorium
Gudang produk
Unit proses produksi
Timbanga truk
Unit pemadaman
kebakaran
Gudang bahan baku
Daerah perluasan
pabrik
Daerah pembangkit
listrik
Bengkel
Gudang bahan bakar
Unit pengolahan air
sanitasi


9.2.2 Tata Ruang Peralatan Proses
Dalam perencanaan process layout ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :
1. Aliran bahan baku dan produk.
Pengaturan aliran bahan baku dan produk yang tepat dapat menunjang
kelancaran dan keamanan produksi. Pemasangan elevasi perlu
I-150
memperhatikan ketinggian. Biasanya pipa atau elevator dipasang pada
ketinggian minimal 3 meter agar tidak mengganggu lalu lintas
karyawan.
2. Aliran udara.
Aliran udara di sekitar area proses harus lancar agar tidak terjadi
stagnasi udara pada tempat yang dapat menyebabkan akumulasi bahan
kimia berbahaya sehingga mengancam keselamatan pekerja.
3. Pencahayaan.
Penerangan seluruh area pabrik terutama daerah proses harus memadai
apalagi pada tempat-tempat yang prosesnya berbahaya sangat
membutuhkan penerangan khusus.
4. Lalu lintas manusia.
Dalam perencanaan process layout perlu memperhatikan ruang gerak
pekerja agar dapat mencapai seluruh alat proses dengan mudah dan
cepat sehingga penanganan khusus seperti kerusakan alat (trouble
shooting) dapat segera teratasi.
5. Efektif dan efisien.
Penempatan alat-alat proses diusahakan agar dapat menekan biaya
operasi tapi sekaligus menjamin kelancaran dan keamanan produksi
pabrik sehingga dapat menguntungkan dari segi ekonomis.
I-151
6. Jarak antar alat proses.
Untuk alat proses bertekanan tinggi atau bersuhu tinggi sebaiknya
berjauhan dari alat lainnya ag
ar bila terjadi ledakan atau kebakaran tidak cepat merambat ke alat
proses lainnya.
Tata letak peralatan proses ini secara garis besar berorientasi pada
keselamatan dan kenyamanan pekerja sehingga dapat meningkatkan
produktifitas kerja.

Tata Letak Peralatan Proses

Gambar 9.3. Tata Letak Peralatan Pra Rencana Pabrik Butanol
I-152
BAB X
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
Suatu perusahaan biasanya memiliki bentuk organisasi yang berfungsi
sebagai penghubung yang sifatnya dinamis, dalam arti dapat menyesuaikan diri
terhadap segala perubahan, dan pada hakekatnya struktur organisasi merupakan
suatu bentuk yang dengan sadar diciptakan manusia untuk mencapai tujuan
tertentu.
Pada umumnya organisasi dibuat dalam suatu struktur yang merupakan
gambaran skematis tentang hubungan atau kerjasama antar departemen yang
terdapat dalam kerangka usaha untuk mencapai suatu tujuan tersebut.
Adapun elemen dasar suatu organisasi tersebut terdiri dari :
- Manusia (man)
- Bahan (material)
- Mesin (machine)
- Metode (method)
- Uang (money)
- Pasar (market)
10.1 Bentuk Perusahaan
Direncanakan bentuk perusahaan Pabrik Butanol adalah perseroan
terbatas (PT), pemilihan bentuk perusahaan didasarkan atas pertimbangan-
pertimbangan sebagai berikut :
1. Mudah mendapatkan modal yaitu selain dari bank, modal juga dapat
diperoleh dari penjualan saham.
I-153
2. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pemegang saham.
3. Tanggung jawab pemegang saham terbatas, sebab segala sesuatu
yang menyangkut kelancaran perusahaan dipegang oleh pimpinan
perusahaan.
4. Kedudukan atau wewenang antara pimpinan perusahaan dan para
pemegang saham (pemilik) terpisah satu sama lain.
5. Kehidupan PT lebih terjamin karena tidak berpengaruh oleh berhentinya
salah seorang pemegang saham, direktur atau karyawan. Ini berarti
suatu PT mempunyai potensi hidup lebih permanen dari bentuk
perusahaan lainnya.
6. Adanya efisiensi dalam perusahaan. Tiap bagian dalam PT dipegang
oleh orang yang ahli dalam bidangnya. Tiap orang atau tiap bagian
mempunyai bagian dengan tugas yang jelas, sehingga ada dorongan
untuk mengerjakan sebaik-baiknya.
10.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Sistem organisasi yang digunakan adalah sistem garis dan staff. Alasan
pemilihan sistem garis dan staff adalah :
1. Terdapat kesatuan pimpinan dan perintah, sehingga disiplin kerja lebih
baik.
2. Sering digunakan dalam perusahaan yang berproduksi secara massal.
3. Masing-masing kepala bagian/manager secara langsung bertanggungjawab
atas aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
4. Pimpinan tertinggi pabrik dipegang oleh seorang direktur yang
bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
I-154
5. Anggota Dewan Komisaris merupakan wakil-wakil dari pemegang saham
dan dilengkapi dengan staff ahli yang bertugas memberikan saran kepada
direktur.





10.3 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Organisasi
1. Pemegang Saham
Pemegang saham adalah sekelompok orang yang ikut dalam pengumpulan
modal untuk mendirikan pabrik dengan cara membeli saham perusahaan.
Pemegang saham adalah pemilik perusahaan yang besarnya tergantung dari
prosentase kepemilikan saham seadangkan kekayaan pribadi pemegang saham
I-155
tidak dipertanggungjawabkan sebagai jaminan atas hutang-hutang perusahaan.
Pemegang saham harus menanamkan saham wajib menanamkan modalnya
paling sedikit 1 tahun. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah rapat
dari pemegang saham yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan perusahaan. RUPS biasanya dilakukan paling
sedikit sekali dalam setahun, atau selambat-lambatnya enam bulan sejak tahun
buku yang bersangkutan berjalan (neraca telah aktif).
2. Dewan Komisaris
Dewan komisaris terdiri dari para pemegang saham perusahaan. Pemegang
saham adalah pihakpihak yang menanamkan modalnya untuk perusahaan
dengan cara membeli saham perusahaan. Besarnya kepemilikan pemegang
saham terhadap perusahaan tergantung/sesuai dengan besarnya modal yang
ditanamkan, sedangkan kekayaan pribadi dari pemegang saham tidak
dipertanggungjawabkan sebagai jaminan atas hutang-hutang perusahaan.
Pemegang saham harus menanamkan saham paling sedikit 1 (satu) tahun.
Tugas dan wewenang dewan komisaris adalah :
a. Bertanggung jawab terhadap pabrik secara umum dan memberikan laporan
pertanggungjawaban kepada para pemegang saham dalam RUPS.
b. Menerima pertanggungjawaban dari para manager pabrik.
3. Direktur Utama
Posisi direktur utama merupakan pemimpin tertinggi perusahaan secara
langsung dan penanggung jawab pada Dewan komisaris dan membawahi :
- Direktur teknik dan produksi
I-156
- Direktur keuangan dan administrasi
Tugas dan wewenang direktur utama adalah :
a. Bertanggung jawab kepada Dewan komisaris
b. Menetapkan strategi perusahaan, membuat perencanaan kerja dan
menginstruksikan cara-cara pelaksanaannya kepada manager.
c. Mengurus harta kekayaan perusahaan.
d. Menetapkan sistem organisasi yang dianut dan menetapkan pembagian
kerja, tugas, dan tanggung jawab dalam perusahaan untuk mencapai
tujuan atau target perusahaan yang telah direncanakan.
e. Mengadakan koordinasi yang tepat pada seluruh bagian organisasi.
f. Memberikan instruksi resmi kepada bawahannya untuk melaksanakan
tugas masin-masing.
g. Mempertanggungjawabkan kepada dewan komisaris semua anggaran
pembelanjaan dan pendapatan perusahaan.
4. Penelitian dan Pengembangan (Litbang).
Litbang mempunyai staff Direktur utama yang terdiri dari ahli teknik dan ahli
ekonomi. Tugas dan wewenang LItabang :
- Memberikan nasehat dan informasi mengenai masalah teknik dan
ekonomi kepada Direktur Utama
- Membantu direktur utama dalam bidang penelitian dan pengembangan
organisasi perusahaan, teknik proses dan sebagainya, sehingga dapat
memajukan perusahaan.
I-157
5. Direktur Teknik dan Produksi
Direktur teknik dan produksi bertanggungjawab kepada direktur utama
dalam hal:
- Pengawasan produksi
- Pengawasan peralatan produksi
- Perbaikan dan pemeliharaan alat produksi dan utilitas
- Perencanaan jadwal produksi dan pengabdian sarana produksi serta
menjaga kualitas dan pengembangan
6. Direktur Keuangan dan Admnistrasi
Direktur keuangan dan administrasi memiliki ruang lingkup kerja yang lebih
luas dari manjer produksi. Direktur keuangan dan administrasi bertanggung
jawab kepada direktur dalam hal :
- Biaya biaya produksi
- Laba rugi perusahaan
- Neraca keuangan
- Administrasi perusahaan
7. Kepala Bagian
Tugas dan wewenang Kepala Bagian :
- Membawahi direktur teknik dan produksi atau Direktur Keuangan dan
Administrasi dalam melaksanakan aktivitas pada bagian masin-
masing.
- Memberi pengawasan dan pengarahan terhadap seksi-seksi
dibawahnya
I-158
- Menyusun laporan dari hasil yang dicapai oleh bagian masing-masing
- Bertanggungjawab atas kerja bawahannya.
Kepala bagian terdiri dari :
a. Kepala Bagian Produksi
Bertanggung jawab kepada Direktur Teknik dan Produksi dalam
bidang mutu produksi dan kelancaran produksi, dan membawahi :
- Seksi Proses
Mengatur dan mengawasi pelaksanaan jalannya proses
produksi yang terjadi serta realisasi rencana
Bertanggung jawab atas jalannya masing-masing proses
- Seksi Laboratorium
Bertugas mengawasi dan menganalisa mutu bahan baku,
bahan bakar dan produk supaya diperoleh kualitas produk
yang diharapkan
- Seksi Bahan Baku
Mengatur jadwal pembelian bahan baku, pengiriman serta
bertanggung jawab atas penyediaan bahan baku.
b. Kepala Bagian Teknik
Mengatur dan mengawasi segala masalah yang berhubungan
dengan peralatan teknik, proses dan utilitas.
Bertanggung jawab kepada Direktur Teknik dan Produksi


I-159
Kepala bagian Teknik membawahi :
- Seksi Utilitas
Bertugas mengawasi dan mengatur pelaksanaan
penyediaan air pendingin, steam, air umpan boiler, bahan
bakar dan listrik
Bertanggung jawab atas peralatan, misalnya boiler.
- Seksi Pemeliharaan dan Perbaikan
Melaksnakan pemeliharaan gudang, taman dan peralatan
proses termasuk utilitas
Mengadakan perbaikan terhadap peralatan-peralatan yang
mengalami kerusakan
c. Kepala Bagian Umum
Bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan
administrasi dalam bidang humas, keamanan dan administrasi
perusahan, Kepala Bagian Umum membawahi :
- Seksi Humas
Mengatur hubungan antara perusahaan dengan masyrakat
diluar lingkungan perusahaan.
- Seksi Keamanan
- Menjaga dan memelihara keamanan daerah disekitar pabrik
- Menjaga semua bangunan pabrik dan fasilitas perusahaan
yang ada
- Seksi Administrasi
I-160
Menyelenggarakan pencatatan hutang-piutang, administrasi
peralatan kantor, serta maslah perpajakan dan semua masalah
yang berhubungan dengan administrasi perusahaan.
d. Kepala Bagian SDM
Bertanggung jawab kepada Direktur keuangan dan administrasi
dalam bidang personalia dan pelatihan tenaga kerja.
- Seksi Personalia
Bertugas melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan
dengan tenaga kerja, antara lain :
- Penerimaan dan pemberhentian tenaga kerja
- Penempatan karyawan dan menyangkut hubungan
kerja karyawan
- Kesejatheraan karyawan
- Mengadakan pendidikan dan latihan kerja bagi
karyawan
- Seksi Pelatihan Tenaga kerja
Bertugas mengatur dan mengadakan pendidikan atau
pelatihan kerja bagi karyawan.
e. Kepala Bagian Keuangan
Bertanggung jawab Kepada Direktur Keuangan dan Administrasi
dalam bidang keuangan, Kepala Bagian Keuangan Membawahi :
Seksi keuangan dan pembukuan
Mengadakan perhitungan uang perusahaan
I-161
Mengamankan keuangan perusahaan
Merencanakan keuangan di masa yang akan datang
Membayar gaji karyawan
f. Kepala Bagian Pemasaran
Bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Administrasi
dalam bidang pemasaran, Kepala Bagian Pemasaran Membawahi :
Seksi penjualan
Bertanggung jawab mengenai masalah-masalah yang berguna
untuk mencari pemasaran yang seluas-luasnya dengan
memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
Seksi gudang
Bertugas mengatur dan mengawasi keluar masuknya produk
dari gudang
I-162
10.4 Jaminan Sosial
Jaminan sosial adalah jaminan yang diterima oleh pihak karyawan jika
terjadi sesuatu hal yang bukan karena kesalahannya menyebabkan dia tidak dapat
melakukan pekerjaan.
Jaminan sosial yang diberikan oleh perusahaan pada karyawan adalah :
a. Tunjangan
- Tunjangan diluar gaji pokok, diberikan kepada tenaga kerja tetap
berdasarkan prestasi yang telah dilakukannya dan lama pengabdiannya
kepada perusahaan tersebut.
- Tunjangan lembur yang diberikan kepada tenaga kerja yang bekerja diluar
jam kerja yang telah ditetapkan (khusus untuk tenaga kerja shift)
b. Fasilitas
Fasilitas yang diberikan berupa seragam kerja untuk karyawan, perlengkapan
keselamatan kerja (misal helm, sarung tangan, sepatu boot, kacamata
pelindung dan lain-lain), antar jemput bagi karyawan, kendaraan dinas, tempat
tinggal dan lain-lain.
c. Pengobatan
Untuk pengobatan dan perawatan pertama dapat dilakukan di poliklinik
perusahaan dan diberikan secara cuma-cuma kepada karyawan yang
membutuhkan dengan ketentuan sebagai berikut :
- Pengobatan ringan dapat dilakukan dipoliklinik perusahaan dan di berikan
kepada tenaga kerja yang membutuhkan.
I-163
- Untuk pengobatan dan perawatan yang dilakukan pada rumah sakit yang
telah ditunjuk akan diberikan secara cumacuma
- Karyawan yang mengalami kecelakaan atau terganggu kesehatannya
dalam menjalankan tugas perusahaan, akan mendapat penggantian ongkos
pengobatan penuh.
d. Insentive atau bonus
Insentive diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas dan
merangsang gairah kerja karyawan. Besarnya insentive ini dibagi menurut
golongan dan jabatan. Pemberian insentive untuk golongan operatif (golongan
kepala seksi ke bawah) diberikan setiap bulan sedangkan untuk golongan di
atasnya diberikan pada akhir tahun produksi dengan melihat besarnya
keuntungan dan target yang dicapai.
e. Cuti
- Cuti tahunan selama 12 hari kerja dan diatur dengan mengajukan
permohonan satu minggu sebelumnya untuk dipertimbangkan ijinnya
- Cuti sakit bagi tenaga kerja yang memerlukan istirahat total berdasarkan
surat keterangan dokter
- Cuti hamil selama 3 bulan bagi tenaga kerja wanita
- Cuti untuk keperluan dinas atas perintah atasan berdasarkan kondisi
tertentu perusahaan






I-164
10.5 Jadwal dan Jam Kerja
Perincian Jumlah Tenaga Kerja
Step dalam proses = 4.
Kapasitas produksi = 36.000 ton/th = 4545,6084 Kg/j dengan M = 50
(orang/jam/hari/tahapan proses)
Berdasarkan Vilbrant, fig. 6.35, hal. 235 M = 50 orang
tahapan hari
jam

.
Karena jumlah proses keseluruhan terbagi dalam 4 tahap, maka :
Karyawan proses = 50 orang
tahapan hari
jam

4 tahap = 200 orang


hari
jam

Karena satu hari terdapat 3 shift kerja, maka :
Karyawan Proses =
hari
shift
3
hari
jam
orang 00 2
= 67 orang
shift
jam

Karena setiap karyawan shift bekerja selama 8 jam / hari, maka :
Karyawan proses =
hari
jam
8
shift
jam
orang 7 6
= 8 orang
shift
hari

Karena karyawan shift terdiri atas 4 regu, yaitu 3 regu bekerja dan 1 regu libur,
maka :
Jumlah karyawan proses keseluruhan = 8 orang
shift
hari
x 4 regu = 32 orang setiap
hari (untuk 4 regu).
Jumlah karyawan harian (proses) = 100 orang dan jumlah karyawan administrasi
dan karyawan lain = 74 orang. Jadi jumlah karyawan total yang diperlukan pada
pabrik minyak Butanol adalah 174 orang.
Pabrik Butanol ini direncanakan akan beroperasi selama 300 hari dalam
setahun dan 24 jam per hari, sisa harinya digunakan untuk perbaikan dan
perawatan atau dikenal dengan istilah shut down.
I-165
a. Untuk pegawai non shift
Bekerja selama 6 hari dalam seminggu (total kerja 40 jam per minggu)
sedangkan hari minggu dan hari besar libur. Pegawai non shift ini termasuk
karyawan yang tidak langsung menangani operasi pabrik, misalnya : Direktur,
Kepala Departemen, Kepala Bagian, Karyawan Kantor/Administrasi dan
Seksi-seksi dibawah tanggungjawab non teknik atau yang bekerja di pabrik
dengan jenis pekerjaan tidak kontinyu.
Ketentuan jam kerja adalah sebagai berikut :
- Senin Kamis : 08.00 16.00 (Istirahat : 12.00 13.00)
- Jumat : 08.00 16.00 (Istirahat 11.00 13.00)
- Sabtu : 08.00 12.00
b. Untuk pegawai shift
Sehari bekerja 24 jam, yang terbagi dalam 3 shift. Karyawan shift ini termasuk
karyawan yang secara langsung menangani proses operasi pabrik, misalnya :
kepala shift, operator, karyawan-karyawan shift, gudang serta keamanan dan
keselamatan kerja. Ketentuan jam kerja pegawai shift sebagai berikut :
Shift I : 07.00 15.00
Shift II : 15.00 23.00
Shift III : 23.00 07.00
Untuk memenuhi kebutuhan pabrik, karyawan shiff dibagi menjadi empat
kelompok (regu), dimana jika 3 regu bekerja maka 1 regu libur. Jadwal kerja
karyawan shift dapat dilihat pada tabel 10.1.
Tabel 10.1. Jadwal Kerja Masing-Masing Regu
Regu
Minggu
Pertama Kedua Ketiga Keempat
I
II
III
IV
Pagi
Siang
Malam
Libur
Pagi
Siang
Libur
Malam
Pagi
Libur
Siang
Malam
Libur
Pagi
Siang
Malam

Karena kemajuan suatu pabrik atau perusahaan tergantung pada
kedisiplinan karyawannya, maka salah satu cara untuk menciptakan kedisiplinan
adalah dengan memberlakukan presensi. Dari mulai direktur utama sampai
karyawan kebersihan diberlakukan presensi setiap jam kerjanya yang nantinya
I-166
dapat menjadi pertimbangan perusahaan dalam meningkatkan karier
karyawannya.
10.6 Penggolongan dan Tingkat Pendidikan Karyawan
Penggolongan dan tingkat pendidikan karyawan berdasarkan tingkat
kedudukan dalam struktur organisasi Pra Rencana Butanol
1. Direktur : Sarjana Teknik Kimia atau min. Strata 2
2. Manager
a. Manejer Teknik : Sarjana Teknik Kimia.
b. Manejer administrasi : Strata 2 Administrasi (FIA).
3. Penelitian & Pengembangan : Sarjana Kimia (MIPA)
4. Kepala Departemen
a. Kabag produksi : Sarjana Teknik Kimia
b. Kabag teknik : Sarjana Teknik Mesin
c. Kabag pemasaran : Sarjana Ekonomi
d. Kabag keuangan : Sarjana Ekonomi
e. Kabag SDM : Sarjana Psikologi Industri
f. Kabag Humas : Sarjana Hukum
5. Kepala divisi
a. Kasie produksi : Sarjana Teknik Kimia
b. Kasie gudang : Sarjana segala jurusan
c. Kasie utilitas : Sarjana Teknik Mesin
d. Kasie bengkel &perawatan : Sarjana Teknik Mesin
e. Kasie penjualan : Sarjana Ekonomi
f. Kasie promosi : Diploma Public Relation & Promotion
g. Kasie research marketing : Sarjana Ekonomi
h. Kasie tranportasi : Diploma Ekonomi
I-167
i. Kasie pembukuan & keuangan
: Sarjana Ekonomi
j. Kasie kesehatan : Kedokteran
k. Kasie ketenagakerjaan : Sarjana segala jurusan
l. Kasie keamanan : Diploma
m. Kasie kebersihan : Diploma
6. Staff : Diploma / SMU / SMK.
10.7 Perincian Jumlah Tenaga Kerja
Karyawan dibagi atas 4 regu dan 1 regu libur kerja. Jumlah karyawan bagian
proses 100 orang .
Jumlah karyawan administrasi dan karyawan lain = 74 orang
Karena setiap karyawan shift bekerja selama 8 jam / hari, maka :
Jadi jumlah karyawan total = ( 100 + 74 ) orang
= 174 orang
Perincian kebutuhan tenaga kerja dapat dilihat pada tabel 10.2.
Tabel 10.2. Jabatan dan Jumlah Tenaga Kerja.
No. Jabatan (Tugas) Jumlah
1. Direktur 1
2. Manager pabrik 1
3. Manager administrasi 1
4. Sekretaris 1
5. Staff LITBANG (R&D) 2
6. Kabag. Produksi 1
7. Kabag Teknik 1
8. Kabag Pemasaran 1
9 Kabag Keuangan 1
10. Kabag SDM 1
11. Kasie Proses 1
12. Kasie Humas 1
I-168
13. Kasie Laboratorium 1
14. Kasie Utilitas 1
15. Kasie Produksi 1
16. Kasie Keamanan 1
17. Kasie Administrasi 1
18. Kasie Keuangan dan pembukuan 1
19. Kasie Penjualan 1
20. Kasie Bahan Baku 1
21. Kasie Gudang 1
22. Kasie Pelatihan & tenaga kerja 1
23. Staff Proses 100
24. Staff Laboratorium 2
25. Staff Utilitas 4
26. Staff Pemeliharaan dan perbaikan 4
27. Staff Humas 1
28. Staff Personalia 2
29. Staff Keamanan 8
30. Staff Adminstrasi 2
31. Staff Keuangan dan pembukuan 4
32. Staff Penjualan 4
33. Staff Bahan Baku 4
34. Staff Gudang 4
35. Staff Pelatihan dan tenaga kerja 1
36. Staff Kesahatan 1
37. Staff Kebersihan 4
38. Staff Sopir 4
39. Staff kantin 2
JUMLAH 174

I-169
10.8 Status Karyawan dan Sistem Pengupahan (Gaji)
Pada Pabrik Butanol ini mempunyai sistem pembagian gaji yang berbeda-
beda kepada karyawan. Hal ini berdasarkan pada kriteria sebagai berikut :
Tingkat pendidikan
Pengalaman kerja
Tanggung jawab dan kedudukan.
Keahlian
Pengabdian pada perusahaan (lamanya bekerja).
Berdasarkan kriteria di atas, karyawan akan menerima gaji sesuai dengan
status kepegawaiannya. Status kepegawaiannya dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Karyawan regular (tetap)
Karyawan reguler adalah karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan
surat keputusan (SK) dan mendapat gaji bulanan berdasarkan kedudukan,
keahlian dan masa kerjanya
2. Karyawan borongan
Karyawan borongan adalah pekerja yang dipergunakan oleh pabrik bila
diperlukan saja, misalnya bongkar muat barang dan lain-lain. Pekerja ini
menerima upah borongan untuk pekerjaan tersebut.
3. Karyawan harian
Karyawan harian adalah pekerja yang diangkat dan diberhentikan oleh
manajer pabrik berdasarkan nota persetujuan manajer pabrik atas pengajuan
kepala yang membawahinya dan menerima upah harian yang dibayarkan
setiap akhir pekan.
10.9 Tingkat dan Jabatan Tenaga Kerja
Tabel 10.3. Daftar Upah (Gaji) Karyawan
No. Jabatan (Tugas) Jumlah
Gaji/bulan
(Rp)
Total
(Rp)
1. Direktur 1 9.000.000 9.000.000
2. Manager pabrik 1 6.000.000 6.000.000
3. Manager administrasi 1 6.000.000 6.000.000
4. Sekretaris 1 1.000.000 1.000.000
5. Staff LITBANG (R&D) 2 5.000.000 10.000.000
6. Kabag. Produksi 1 3.000.000 3.000.000
I-170
7. Kabag Teknik 1 3.000.000 3.000.000
8. Kabag Pemasaran 1 3.000.000 3.000.000
9 Kabag Keuangan 1 3.000.000 3.000.000
10. Kabag SDM 1 3.000.000 3.000.000
11. Kasie Proses 1 1.500.000 1.500.000
12. Kasie Humas 1 1.500.000 1.500.000
13. Kasie Laboratorium 1 1.500.000 1.500.000
14. Kasie Utilitas 1 1.500.000 1500.000
15.
16.
Kasie Produksi
Kasie Keamanan
1 1.500.000 1.500.000
1 1.500.000 1.500.000
17. Kasie Administrasi 1 1.500.000 1.500.000
18.
19.
Kasie Keuangan dan pembukuan
Kasie Penjualan
1 1.500.000 1.500.000
1 1.500.000 1.500.000
20. Kasie Bahan Baku 1 1.500.000 1.500.000
21. Kasie Gudang 1 1.500.000 1.500.000
22. Kasie Pelatihan & tenaga kerja 1 1.500.000 1.500.000
23. Staff Proses 100 750.000 75. 000.000
24. Staff Laboratorium 2 850.000 1.700.000
25. Staff Utilitas 4 600.000 2.400.000
26. Staff Pemeliharaan dan perbaikan 4 750.000 3.000.000
27. Staff Humas 1 800.000 800.000
28. Staff Personalia 2 800.000 1.600.000
29.
30.
Staff Keamanan
Staff Adminstrasi
8 500.000 4.000.000
2 700.000 1.400.000
31. Staff Keuangan dan pembukuan 4 600.000 2.400.000
32. Staff Penjualan 4 700.000 2.800.000
33. Staff Bahan Baku 4 900.000 3.600.000
34. Staff Gudang 5 600.000 3.000.000
I-171
35. Staff Pelatihan dan tenaga kerja 1 600.000 600.000
36. Staff Kesahatan 1 800.000 800.000
37. Staff Kebersihan 4 400.000 1.600.000
38. Sopir 4 500.000 2.000.000
39. Staff kantin 2 500.000 1.000.000
Jumlah 174 172.700.000






I-172
BAB XI
ANALISIS EKONOMI
Perencanaan suatu pabrik perlu ditinjau dari faktor-faktor ekonomi yang
menentukan apakah pabrik tersebut layak didirikan atau tidak. Faktor-faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam penentuan untung rugi dalam mendirikan Pabrik
Butanol adalah sebagai berikut :
1. Return On Investment (ROI)
2. Pay Out Time (POT)
3. Break Even Point (BEP)
4. Internal Rate of Return (IRR)
Sedangkan untuk menghitung faktor-faktor diatas perlu diadakan
penaksiran beberapa hal yang menyangkut administrasi perusahaan dan
jalannya proses, yaitu :
11.1 Total Capital Investment (TCI)
Total Capital Investment adalah modal yang harus disediakan untuk
pembangunan pabrik dan biaya pelaksanaan pabrik tersebut untuk beberapa
waktu.
TCI dibagi menjandi 2 bagian, yaitu :
1. Fixed Capital Investment (FCI ) = Modal Tetap
FCI ialah modal yang digunakan untuk keperluan pembelian peralatan
pabrik, pemasangan dan fasilitas peralatan sehingga dapat beroperasi.
FIC dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
a. Biaya Langsung (Direct Cost)
- Pembelian alat
- Instrumentasi
- Perpipaan terpasang
I-173
- Listrik terpasang
- Isolasi
- Bangunan
- Halaman pabrik
- Fasilitas workshop
- Pemasangan dan instalasi
b. Biaya Tak Langsung (Indirect Cost)
- Enggineering
- Konstruksi
2. Working Capital Investment (WCI) = Modal Kerja
WCI ialah modal yang digunakan untuk menjalankan pabrik yang
berhubungan dengan produksi dalam beberapa waktu tertentu.
WCI meliputi :
Modal untuk bahan baku dan persediaan
Modal untuk ongkos-ongkos produksi
Modal untuk pembayaran pajak
Modal untuk pembayaran gaji karyawan dan upah buruh
Maka:
TCI = FCI + WCI
11.2 Total Production Cost (TPC)
Secara umum Total Production Cost / Biaya Produksi Total dibagi menjadi 2
bagian besar, yaitu :
1. Biaya Pembuatan (Cost Of Manufactur = COM)
COM dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
a. Biaya Produksi Tetap ( Fixed Charge = FC)
I-174
Yaitu biaya yang selama satu periode kerja tidak mengalami
perubahan.
b. Biaya Produksi Langsung
Yaitu biaya yang secara langsung membentuk hasil
c. Biaya Produksi Tidak Langsung
2. Biaya Pengeluaran Umum ( General Expense = GE )
- Administrasi
- Distribusi dan pemasaran
- Litbang
11.3 Penentuan Total Capital Investment (TCI)
A. Modal Tetap (FCI) :
Modal Langsung ( Total Plant Direct Cost = TPDC)
1. Harga Alat (E) Rp. 7.550.311.715,00
2. Pemasangan alat dan instalasi ( 40% E) Rp. 3.020.124.686,00
3. Instrumentasi & Kontrol ( 18% E) Rp. 1.359.056.109,00
4. Perpipaan Terpasang (45 % E ) Rp. 3.397.640.272,00
5. Listrik Terpasang ( 25 % E) Rp. 1.887.577.929,00
Total ongkos miatan (CF) Rp. 17.214.710.710,00
6. Asuransi muatan ( 10% CF ) Rp. 1.721.471.071,00
7. Halaman pabrik ( 15% E) Rp. 1.132.546.757,00
8. Fasilitas Workshop ( 45% E) Rp. 3.397.640.272,00
9. Tanah dan Bangunan Rp. 13.916.450.000
TPDC Rp. 29.128.868.810,00
Modal Tak Langsung ( Total Plant Indirect Cost = TPIC)
10. Engineering ( 18% TPDC ) Rp. 5.243.196.386,00
11. Konstruksi ( 20% TPDC ) Rp. 5.825.773.762,00
I-175
TPIC Rp. 11.068.970.150,00
Total Modal ( Total Plant Cost )
TPC = TPDC + TPIC Rp. 40.197.838.960,00
Modal Tetap ( Fixed Capital Investment )
12. Kontraktor ( 5% TPC) Rp. 2.009.891.948,00
13. Biaya Tak Terduga ( 10% TPC) Rp. 4.019.783.396,00
FCI = 12 + 13 + TPC Rp. 46.227.514.800,00
B. Modal Kerja ( Working Capital Investment )
WCI = 20% TCI
= 0,2 x Rp. 57.784.393.500,00
= Rp. 11.556.878.700,00
Modal Keseluruan ( Total Capital Investment )
TCI = FCI + WCI
TCI = Rp. 46.227.514.800,00 + 0,2 TCI
0,8 TCI = Rp. 46.227.514.800,00
TCI = Rp. 57.784.393.500,00
Modal perusahaan :
a. Modal sendiri ( 60% TCI ) Rp. 34.670.636.100,00
b. Modal pinjaman ( 40% TCI ) Rp. 23.113.757.400,00
11.4 Penentuan Produksi Total ( Total Production Cost Cost = TPC )
Biaya produksi total = Biaya pembuatan + Biaya pengeluaran umum
Biaya pembuatan = Biaya produksi langsung + Biaya produksi tetap
+ Biaya overhead
A. Biaya Pembuatan ( COM ) :
Biaya produksi langsung :
1. Bahan baku ( per 1 th.) Rp. 290.423.624.100,00
2. Gaji karyawan ( per 1 th.) Rp. 2.388.600.000,00
3. Biaya utilitas ( per 1 th.) Rp. 176.439.481.600,00
4. Biaya pengemasan ( per 1 th.) Rp. 21.818.200.000,00
I-176
5. Biaya Laboratorium ( 15% no.2 ) Rp. 358.290.00,00
6. Pemeliharaan ( 5% FCI ) Rp. 2.311.375.740,00
7. Operasi Supplies ( 1% no.6 ) Rp. 231.137.574,00
Total Biaya Produksi Langsung (DPC) Rp. 493.970.709.000,00
Biaya Produksi Tetap ( Fixed Cost = FC )
1. Depresiasi peralatan ( 10% FCI ) Rp. 4.622.751.480,00
2. Pajak kekayaan ( 4% FCI ) Rp. 1.849.100.592,00
3. Asuransi ( 1% FCI ) Rp. 462.275.148,00
4. Bunga Bank (18% modal pinjaman ) Rp. 4.160.476.332,00
Total FC Rp. 11.094.603.550,00
Biaya Overhead Pabrik
60% dari gaji karyawan Rp. 1.433.160.000,00
Total Biaya Pembuatan ( COM ) Rp. 506.498.472.600,00
B. Biaya pengeluaran umum
1. Biaya administrasi ( 15% gaji karyawan ) Rp. 358.290.000,00
2. Biaya distribusi ( 11% DPC ) Rp. 54.336.777.990,00
3. Biaya penelitian ( 4% DPC ) Rp. 19.758.828.360,00
Total Biaya Pengeluaran umum Rp. 74.453.896.350,00
Biaya Produksi Total (TPC) Rp. 580.952.369.000,00)
11.5 Analisa Ekonomi
Metode yang digunakan = Discounted Cash Flow
Asumsi yang diambil :
1. Modal :
- 60% Modal sendiri (0,6 TCI )
- 40% Modal pinjaman ( 0,4 TCI )
2. Bunga kredit : 20%
I-177
3. Masa konstruksi : 2 tahun
- Modal th.I : 40%
- Modal th.II : 60%
4. Pengembalian pinjaman dalam 10 th. / pengembalian 10%/th.
5. Laju inflasi : 10% /th.
6. Umur pabrik : 10 th. ( sesuai ( UU No. 7/1983 ) & UU ketentuan
umum & taat cara perpajakan ( UU No. 6/1983 ) )
7. kapasitas produksi :
- Tahun I : 80%
- Tahun II : 100%
8. Pajak pendapatan
- 15% untuk Rp.10.000.000,00 pertama
- 25% untuk Rp. 10.000.000,00 kedua sampai Rp. 50.000.000,00
- 35% untuk laba selanjutnya
1. Return On Investment ( ROI )
ROI adalah tingkat bunga dimana nilai ekivalen dari modal sama
dengan nilai ekivalen dari penerimaan. Prosentase ROI merupakan salah
satu cara atau pernyataan yang umum dipakai untuk menunjukan
hubungan antara laba tahunan yang dapat diperoleh dalam rangka usaha
pengembangan modal investasi. Laba perusahan adalah keuntungan yang
diperoleh setelah penjualan produk.
Laba Kotor = Harga jual Biaya produksi
= Rp. 612.000.000.000,00 Rp. 580.952.369.000,00
= Rp. 31.047.631.000,00
Pajak penghasilan = 40%
Laba bersih = ( 1 0,4 ) x Laba kotor
= 0,6 x Rp. 31.047.631.000,00
= Rp. 18.628.578.600,00
I-178
Modal tetap = Rp. 46.227.514.800,00
ROI
AT
=
tetap l Moda
bersih Laba
x 100%
ROI
AT
=
00 , 800 . 514 . 227 . 46 .
00 , 600 . 578 . 628 . 18 .
Rp
Rp
x 100%
= 40,3%
ROI
AT
=
tetap Modal
kotor Laba
x 100%
ROI
AT
=
00 , 800 . 514 . 227 . 46 .
00 , 000 . 631 . 047 . 31 .
Rp
Rp
x 100%
= 67,2%
Nilai penerimaan Cash Flow (C
A
) :
C
A
= Laba bersih + Depresiasi
= Rp. 18.628.578.600,00 + Rp. 4.622.751.480,00
= Rp. 23.251.330.080,00
2. Mencari Asset Nilai Sisa ( S )
Depresiasi menggunakan garis lurus, sehingga diperoleh data :
d =
pabrik Umur
akhir aset Nilai tetap Modal

S =
tetap Modal
pabrik umur x depresiasi tetap Modal ) (

S =
00 , 800 . 514 . 227 . 46 .
) 10 00 , 480 . 751 . 622 . 4 . ( 00 , 800 . 514 . 227 . 46 .
Rp
x Rp Rp

= 0

3. Waktu Pengembalian Modal ( Pay Out Time = POT)
POT = tahun x
Cash
tetap Modal
1
POT = tahun x
Rp
Rp
1
00 , 080 . 330 . 251 . 23 .
00 , 800 . 514 . 227 . 46 .

= 1,9882 tahun ~ 2 tahun
I-179
4. Break Event Point ( BEP )
BEP atau titik impas adalah titik dimana tingkat kapasitas pabrik
berada pada titik tersebut yang membuat harga Cash flow = 0. maka pada
titik ini besar biaya produksi sama dengan besar pendapatan.
Penentuan BEP secara Straight Line adalah :
1. Biaya tetap ( FC ) Rp. 11.094.603.550,00
2. Biaya Variabel ( Vc ) :
Bahan baku Rp. 290.423.624.100,00
Utilitas Rp. 176.439.481.600,00
Pengemasan Rp. 21.818.200.000,00
Total Rp. 488.681.305.700,00
3. Biaya Semi Variabel ( SVc ) :
Baiya umum Rp. 74.453.896.350,00
Biaya laboratoriun Rp. 358.290.000,00
Operating supplies Rp. 231.137.574,00
Biaya overhead Rp. 1.433.160.000,00
Gaji karyawan Rp. 2.388.600.000,00
Pemeliharaan Rp. 2.311.375.740,00
Total Rp. 79.026.719.660,00
S = Hasil penjualan untuk kapasitas 100%
S = Rp.612.000.000.000,00
BEP = % 100
7 , 0
3 , 0
x
Vc SVc S
SVc FC

+

BEP = % 100
700 . 305 . 681 . 488 ) 660 . 719 . 026 . 79 7 , 0 ( ) 10 12 , 6 (
) 660 . 719 . 026 . 79 3 , 0 ( 550 . 603 . 094 . 11
11
x
x x
x

+

= 51,2%
I-180
Grafik 11.1. Break Even Poin ( BEP )
5. Net Present Value ( NPV )
Metode ini digunakan untuk menghitung selisih dari nilai sekarang
penerimaan kas bersih dengan nilai investasi sekarang. Langkah-langkah
menghitung NPV :
Menghitung C
A0
( tahun ke-0 ) untuk masa konstruksi 2 tahun.
C
A-2
= 40% x FCI x ( 1 + i )
2

= 0,4 x Rp. 46.227.514.800,00 x ( 1 + 0,2 )
2

= Rp. 26.627.048.520,00
C
A-1
= 60% x FCI x ( 1 + i )
1

= 0,6 x Rp. 46.227.514.800,00 x ( 1 + 0,2 )
1

= Rp. 33.283.810.660,00
C
A-0
= - ( C
A-2
+ C
A-1
)
= - ( Rp. 26.627.048.520,00 + Rp. 33.283.810.660,00 )
= - Rp. 59.910.859.180,00
I-181
NPV = C
A
x F
d

Fd = Faktor diskon
Fd =
n
i) 1 (
1
+

Dimana :
i = Tingkat bunga bank
C
A
= Cash flow setelah pajak
n = Tahun ke-n
Table 11.1 Cash Flow Untuk Npv Selama 10 Tahun
Tahun Cash Flow
( Rp )
Factor Diskon
( i = 0,20 )
PV
( Rp )
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sisa
WCI
- 59.910.859.180
16.989.622.980
23.251.330.080
23.251.330.080
23.251.330.080
23.251.330.080
23.251.330.080
23.251.330.080
23.251.330.080
23.251.330.080
23.251.330.080
0
11.556.878.700
1
0,8333
0,6944
0,5787
0,4823
0,4019
0,3349
0,2791
0,2326
0,1983
0,1615
0,1615
0,1615
- 59.910.859.180
14.157.452.830
16.145.723.610
13.455.544.720
11.214.116.500
9.344.709.559
7.786.870.444
6.489.446.225
5.408.259.377
4.506.107.770
3.755.089.808
0
1.866.435.910
34.218.897.580
Karena harga NPV bernilai + maka pabrik layak untuk didirikan

I-182
6. Internal Rate Of Return (IRR)
Metode yang digunakan untuk menghitung tingkat bunga pada
investasi. Harga IRR harus lebih tinggi dari tingkat bunga bank sehingga
harus dipenuhi persamaan dibawah ini dengan cara trial harga i :
IRR = i
1
+ ) (
1 2
2 1
1
i i
NPV NPV
NPV


i
1
= Besarnya bunga pinjaman th. Ke-1 yang ditrial 20%
i
2
= Besarnya bunga pinjaman th. Ke-2 yang ditrial 25%
Tahun

Cash Flow
( Rp )
Factor
Diskon
(i=0,20 )
PV
( Rp )
Factor
Diskon
( i = 0,25 )
PV
( Rp )
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sisa
WCI
-59.910.859.180
16.989.622.980
23.251.330.080
23.251.330.080
23.251.330.080
23.251.330.080
23.251.330.080
23.251.330.080
23.251.330.080
23.251.330.080
23.251.330.080
0
11.556.878.700
1
0,8333
0,6944
0,5787
0,4823
0,4019
0,3349
0,2791
0,2326
0,1983
0,1615
0,1615
0,1615
-59.910.859.180
14.157.452.830
16.145.723.610
13.455.544.720
11.214.116.500
9.344.709.559
7.786.870.444
6.489.446.225
5.408.259.377
4.506.107.770
3.755.089.808
0
1.866.435.910
1
0,8000
0,6400
0,5120
0,4096
0,3277
0,2621
0,2097
0,1678
0,1342
0,1074
0,1074
0,1074

- 59.910.859.180
13.591.698.380
14.880.851.250
11.904.681.000
9.523.744.801
7.619.460.867
6.094.173.614
4.875.803.918
3.901.573.187
3.120.328.497
2.497.192.851
0
1.241.208.774
NPV
1
34.218.897.580 NPV2 19.339.857.960
I-183
IRR = 20% + %) 20 % 25 (
960 . 857 . 339 . 19 580 . 897 . 218 . 34
580 . 897 . 218 . 34


= 31,5 %
Jadi dengan besarnya IRR = 31,5 %, maka pabrik layak didirikan karena
IRR > dari suku bunga bank yang berlaku = 20 %
Dari hasil analisa ekonomi diatas dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
a. Total Capital Investment :
Fixed Capital Investment ( FCI ) = Rp. 46.227.514.800,00
Working Capital Investment ( WCI ) = Rp. 11.556.878.700,00
b. Total Production Cost ( TPC ) = Rp. 580.952.369.000,00
c. Penjualan dan Laba :
Total Penjualan = Rp. 612.000.000.000,00
Laba sebelum pajak = Rp. 31.047.631.000,00
Laba sesudah pajak = Rp. 18.628.578.600,00
d. Return On Investment ( ROI )
ROI sebelum pajak = 67,2 %
ROI sesudah pajak = 40,3 %
e. Pay Out Time ( POT ) = 2 tahun
f. Break Event Point ( BEP ) = 51,2 %
g. Internal Rate of Return ( IRR ) = 31,5 %









I-184
BAB XII
KESIMPULAN
Pra Rencana Pabrik Butanol dari Butiraldehida dengan Proses hidrogenasi
ini diharapkan akan mencapai hasil produksi yang maksimal sesuai dengan tujuan.
Dari hasil produksi tersebut dapat memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri
yang pemakaiannya dari tahun ke tahun terus meningkat. Di samping itu
diharapkan produksi Butanol ini dapat menembus pasaran dunia, sehingga akan
dapat menambah devisa Negara dari nilai ekspornya.
Bila ditinjau dari segi bahan baku, peralatan proses, lokaso pabrik,
organisasi perushaan dan analisa ekonomi pra rencana pabrik Butanol ini layak
untuk didirikan dengan rincian pertimbangan sebagai berikut :

12.1. Tinjauan Segi Teknik
Bila ditinjau dari segi teknis, proses pembuatan Butanol ini mempunyai
kadar produk sesuai dengan yang di pasarkan.
Pedoman pemilihan lokasi pabrik berdasarkan pada :
- Dekat dengan bahan baku
- Dekat dengan daerah pemasaran
- Persediaan air yang memadai
- Tenaga kerja yang cukup tersedia
- Persediaan listrik dan bahan baker yang memadai
- Tersedianya sarana transportasi yang memadai
I-185
12.2. Tinjauan Segi Ekonomi
Analisa ekonomi sangat diperlukan untuk mengetahui layak dan tidaknya
pabrik itu didirikan.
Hasil analisa ekonomi yang didapatkan adalah sebagai berikut :
- Break Even Point (BEP) : 51,2 %
- Pay Out Time ( POT ) : 2 tahun
- Internal Rate of Return (IRR) : 40,3 %
- Return of Investment sebelum pajak ( ROI ) : 31,5 %


I-186
DAFTAR PUSTAKA


Brownell and Young Proses Equipement Design John wlley and Sons,
New york 1959.

Coulson J. M., and Hick T. G., Handbook Of Chemical Engineering
Calculation, Mc Graw Hill Book company, New York , 1984

Faith, W. L. D. B Keyes and Ronald L. clark, Industrial Chemicals 3
th
edition,
John Willey and Sons Inc, New York, 1976

Fous, A. S. Principle of Unit Operation 2
nd
edition, Jhon willey and john
Willey and sons inc, New York 1980

Geankoplis C. J., Transport Process and Unit Operation 2
nd
edition. John
Willey and Sons Inc, New York 1980.

Hesses, H.C., and Rushton J. H., Process Equipment Design 1
st
edition Van
Nostrand Company Inc, Princeton New Jersey, 1954

Kern, D. Q., Process Heat Transfer International Student Edition, Mc Graw
Hill Book Company, Singapore,1965

Kirk E. R., and Othmer D. F., Encyclopedia of chemical Technology Volume 4,
2
nd
Edition, Jhon Willey and Sons Inc., New York 1961.

Kirk E. R., and Othmer D. F., Encyclopedia of chemical Technology Volume
12, 2
nd
Edition, Jhon Willey and Sons Inc., New York 1961.

I-187
Ludwig E. E., Applied Process Design for chemical and Petrochemical Plant
volume 3,2
nd
edition, Gulf Publishing Company, Houston, 1965

Perry R. H., and Don Green , Perry Chemical Engineers Handbook 6
th
edition
, Mc .Graw Hill Book company, Singapore 1984.

Petter, Max s. and Timmerhaus Klaus D., Plant Design and Economic for
chemical Engineering 3
th
Edition. Mc Graw Hill Book Company, Singapore
1981.

Ulrich, G. D., A guide to Chemical Engineering Process Design and Economic
Jhon Willey and Sons Inc, New York 1984.


I-188
APPENDIX A
PERHITUNGAN NERACA MASSA
Kapasitas produksi : 36.000 Ton/tahun
: 4545,4500 Kg/jam
Operasi : 300 Hari / tahun, 24 jam / hari
Satuan : Kg / jam
Produk : Butanol (C
4
H
10
O)
Basis : 4910,2141 Kg/jam C
4
H
8
dalam umpan segar
Basis waktu : 1 jam
1. Vaporizer (V-116)

Neraca massa bahan :
Feed masuk (M
1
) = Bahan tak teruapkan (M
2
) + Bahan teruapkan (M
3
)
Komposisi bahan baku C
4
H
8
O (M
1
)
C
4
H
8
O = 99,8 %
C
4
H
10
= 0,20 %
C
4
H
8
O = 0,998 x 4910,2141 = 4900,3927 Kg/j
C
4
H
10
= 0,002 x 4910,2141 = 9,8204 Kg/j
Komposisi bahan yang teruapkan (M
3
) :
A-1
I-189
Efisiensi (q) : 95 %
C
4
H
8
O = 0,95 x 4900,3937 = 4655,3740 Kg/j
C
4
H
10
= 0,95 x 9,8204 = 9,3294 Kg/j
Komposisi bahan yang tak teruapkan (M
2
)
C
4
H
8
O = 4900,3937 4655,3740 = 245,0197 Kg/j
C
4
H
10
= 9,8204 9,3294 = 0,491 Kg/j

Neraca Massa Vaporizer (V-116)
Masuk Keluar
F-114 V-116 ke E-119
C
4
H
8
O 4900, 3937 C
4
H
8
O 4655,3740
C
4
H
10
9,8204 C
4
H
10
9,3294
Jumlah 4910,2141 Jumlah 4664,7034
Recycle ke V-116
C
4
H
8
O 245,0197
C
4
H
10
0,491
Jumlah 245,5107
Total 4910,2141 Total 4910,2141

2. Heat Exchanger (E-119)

A-1
I-190
Komponen bahan masuk heat exchanger (E-119) :
C
4
H
8
O = 4655,3740 Kg/jam
C
4
H
10
= 9,3294 Kg/jam
Kompnen bahan keluar dari heat Exchanger ( E-119) :
C
4
H
8
O = 4655,3740 kg/j
C
4
H
10
= 9,3294 kg/j
Neraca massa Heat Exchanger (E-119)
Masuk Keluar
V-116 E-119 ke R-110
C
4
H
8
O 4655,3740 C
4
H
8
O 4655,3740
C
4
H
10
9,3290 C
4
H
10
9,3294
Total 4664,70 Total 4664,7034

3. Reaktor Tipe Fixed Bed (R-110)

Komponen bahan masuk reaktor (R-110) :
C
4
H
8
O = 4655, 3740 Kg/jam
C
4
H
10
= 9,3294 Kg/jam
Reaksi yang terjadi :
C
4
H
8
O + H
2

Nikel
C
4
H
10
O
Konversi: 95 %
I-191

Komposisi bahan baku :
C
4
H
8
O = 99,8 % berat (BM = 72)
C
4
H
10
= 0,20 % berat (BM = 58)
H
2
= 99,8 % berat (BM = 2)
N
2
= 0,20 % berat (BM = 28)
Neraca C
4
H
8
O :
C
4
H
8
O mula-mula = 4655,3740 Kg/jam
=
72
3740 , 4655
= 64,6579 Kg mol/j
C
4
H
8
O bereaksi = 64,6579 Kmol/ jam x 95%
= 61,4250 Kmol/jam
= 61,4250 Kmol/jam x 72
= 4422,6 Kg/jam
C
4
H
8
O sisa = (64,6579 61,4250) Kmol/jam
= 3,2329 Kmol/jam
= 3,2329 Kmol/jam x 72
= 232,7688 Kg/jam
C
4
H
10
= 0,20 % x 9,3294
= 0,0187 Kmol/jam
= 0,0187Kmol/jam x 58
= 1,0846 Kg/jam
Neraca H
2
:
H
2
mula-mula = 64,6579 Kg/jam
I-192
= 64,6579 Kg/jam x 2
= 129,3159 Kmol/jam
H
2
bereaksi = 129,3159 Kmol/jam x 95 %
= 122,8501 Kmol/jam
= 122,8501 Kmol/jam x 2
= 245, 7002 kg/jam
H
2
sisa = (129,3159 122,85010 Kmol/jam
= 6,4658 Kmol/jam x 2
= 12,9316 Kg/jam
N
2
= 0,20% x 64,6579
= 0,1293 Kmol/jam
= 0,1293 Kmol/jam x28
= 3,6204 Kg/jam
Komposisi produk :
Neraca butanol (C
4
H
10
O)
C
4
H
10
O terbentuk = 61,4250 Kmol/jam
= 61,4250 Kmol/jam x 72
= 4545,4500 Kg/jam
Neraca massa keluar reaktor:
C
4
H
10
O = 4545,4500 Kg/jam = 94,78 % berat
C
4
H
8
O = 232,7688 Kg/jam = 4,85 % berat
C
4
H
10
= 1,0846 Kg/jam = 0,02 % berat
H
2
= 12,9316 Kg/jam = 0,27 % berat
I-193
N
2
= 3,6204 Kg/jam = 0,08 % berat

Neraca massa Reaktor Tipe Fixed Bed (R-110)
Masuk Keluar
E-119 Di recycle Ke F-111
H
2
129,3159 H
2
12,9316
N
2
0,2586 N
2
3,6204
Ke E-122
C
4
H
8
O 4655,3740 C
4
H
8
O 232,7688
C
4
H
10
9,3294 C
4
H
10
1,0846
C
4
H
10
O 4545,4500
Total 4794,0194 Total 4794,0194

4. Cooler (E-122)

Komponen bahan masuk cooler (E-122) :
C
4
H
10
O = 4545,4500 Kg/jam
C
4
H
8
O = 232,7688 Kg/jam
C
4
H
10
= 1,0846 Kg/jam
H
2
= 12,9316 Kg/jam
N
2
= 3,6204 Kg/jam
I-194
Komponen bahan keluar Cooler (E-122)
C
4
H
10
O = 4545,4500 Kg/jam
C
4
H
8
O = 232,7688 Kg/jam
C
4
H
10
= 1,0846 Kg/jam
H
2
= 12,9316 Kg/jam
N
2
= 3,6204 Kg/jam
Neraca massa Cooler (E-122)
Masuk Keluar
R-110 E-122 ke H-120
H
2
12,9316 H
2
12,9316
N
2
3,6204 N
2
3,6204
C
4
H
8
O 232.7688 C
4
H
8
O 232,7688
C
4
H
10
0,1609 C
4
H
10

1,0846
C
4
H
10
O 4545,4500 C
4
H
10
O 4545,4500
Total 4794,0194 Total 4794,0194

5. Flash Drum (H-120)

Komponen masuk Flash Drum (H-120)
H
2
= 6,4529 kg/j
N
2
= 0,0129 kg/j
I-195
C
4
H
8
O = 232,7688 Kg/j
C
4
H
10
= 1,0846 Kg/j
C
4
H
10
O = 4545,4500 Kg/j
Komponen keluar dari flash drum (H-120) :
Pada flash drum, gas H
2
dan N
2
dapat dipisahkan seluruh dari liquid dan di recycle
menuju Reaktor (R-110).
H
2
= 6,4529 x 100 % = 6,4529 Kg/j
N
2
= 0,0129 x 100 % = 0,0129 Kg/j
Komponen keluar dari Flash Drum (H-120)
C
4
H
8
O = 3,2329 x 72 = 232,7688 Kg/j
C
4
H
10
= 0,0187 x 58 = 1,0846 Kg/j
C
4
H
10
O = 61,4251 x 74 = 4545,4500 Kg/J
Neraca Flash Drum (H-120)
Masuk Keluar
Liqud dan gas Fraksi gas
E-122 H-120 recycle ke R-110
H
2
6,4529 H
2
6,4529
N
2
0,0129 N
2
0,0129
C
4
H
8
O 232,7688 Jumlah 6,4658
C
4
H
10

1,0846
Fraksi liquida
C
4
H
10
O 4545,4574 Aliran 7 Ke E-125
C
4
H
8
O 232,7688
Jumlah 4794,0194 C
4
H
10

1,0846
C
4
H
10
O 4545,4500
Jumlah 4787,5536
Total 4794,0194 Total 4794,0194


I-196
6. Heat Excanger (E-125)

Komponen bahan masuk (E-125) :
C
4
H
8
O = 232,7688 Kg/j
C
4
H
10
= 1,0846 Kg/j
C
4
H
10
O = 4545,4500 Kg/j
Komponen bahan keluar Exchanger (E-125) :
C
4
H
8
O = 232, 7668 Kg/j
C
4
H
10
= 1,0846 Kg/j
C
4
H
10
O = 4545,4500 Kg/j
Neraca Massa Heat Exchanger ( E-125)
Masuk Keluar
H-120 E-125 ke D-130
C
4
H
8
O 232,7688 C
4
H
8
O 232,7688
C
4
H
10

1,0846
C
4
H
10

1,0846
C
4
H
10
O 4545,4574 C
4
H
10
O 4545,4500
Total 4787,5536 Total 4787,5536



I-197
7. Kolom Destilasi (D-130)

Basis : 1 jam waktu operasi
Asumsi : Butanol yang teruapkan 95 %
Neraca massa Total : F = D + B
Komposisi bahan masuk kolom Distilasi (D -130)
C
4
H
8
O = 232,7688 kg/jam
C
4
H
10
= 1,0846 kg/jam
C
4
H
10
O = 4545,4500 kg/jam +
Jumlah = 4779,3034 Kg/jam

Neraca komponen Butiraldehida :
233,8534 = 0,95D + 0,05B..(1)
Neraca massa total :
4779,3034 = D + B(2)
Dari persamaan (1) dan (2) didapat :
233, 8534 = 0,95D + 0,05B
233,8534 = 0,95 ( 4779,3034 B) + 0,05 B
I-198
233,8534 = 4540,3382 0,95 B + 0,05 B
0,9 B = 4306, 4848
B = 4776,2827 Kg/jam
Dari persamaan (2) :
4779,3034 = D + B
D = 4779, 3034 B
D = 4779, 3034 4779,2827 kg/jam
D = 3,0207 kg/jam
Komposisi distilat keluar dari kolom Distilasi ( D-130)
C
4
H
10
O = 4545,4500 Kg/jam
C
4
H
10
= 0,05 x 3,0207 = 0,1510 Kg/jam
Komposisi Bottom keluar dari kolom Distilasi (D-130)
C
4
H
10
O = 232, 7688 Kg/jam
C
4
H
10
= 1,0846 0,1510 = 0,9336 Kg/jam

Neraca Massa Kolom Destilasi (D-130) :
Masuk(Kg/jam) Keluar(Kg/jam)
C
4
H
8
O 232,7688 Distilat ke E-131
C
4
H
10
1,0846 C
4
H
10
0,1510
C
4
H
10
O 4545,4500 C
4
H
10
O 4545,4500
Bottom
C
4
H
8
O 232,7688
C
4
H
10
0,9336
Total 4779,9014 Total 4779,9014


I-199
8. Kondensor (E-131)

Komponen bahan masuk Kondensor (E-131) :
C
4
H
10
= 0,1510 Kg/jam
C4H
10
O = 4545,4500 Kg/jam
Komponen bahan keluar Kondensor (E -131) :
C
4
H
10
= 0,1510 Kg/jam
C
4
H
10
O = 4545,4500 Kg/jam
Neraca Massa Kondensor (E-131)
Masuk (kg/jam) Keluar(kg/jam)
D-130 E-131 ke F-132
C
4
H
10
0,1510 C
4
H
10
0,1510
C
4
H
10
O
4545,4500
C
4
H
10
O
4545,4500
Jumlah
4545,601
Jumlah
4545,601

9. Akumulator (F-132)

I-200

Komponen bahan masuk Akumulator (F-132)
C
4
H
10
= 0,1510 Kg/jam
C4H
10
O = 4545,4500 Kg/jam
Komponen bahan keluar Akumulator (F-132)
C
4
H
10
= 0,1510 Kg/jam
C4H
10
O = 4545,4500 Kg/jam

Neraca Massa Akumulator (F-132):
Masuk Keluar
D-130 E-131 ke F-132
C
4
H
10

0,1510
C
4
H
10

0,1510
C
4
H
10
O
4545,4500
C
4
H
10
O
4545,4500
Jumlah 4545,6010 Jumlah 4545,6010



10. Cooler (E-137)

Komponen bahan masuk Cooler (E-137) :
C
4
H
8
O = 232,7688 Kg/j
I-201
C
4
H
10
= 0,9336 Kg/j
Komponen bahan keluar Cooler (E-137) :
C
4
H
8
O = 232,7688 Kg/jam
C
4
H
10
Kg/j = 0,9336 Kg/jam

Neraca Massa Cooler (E-137)
Masuk Keluar
D-130 E-137 ke F-138
C
4
H
8
O
232,7688
C
4
H
8
O
232,7688
C
4
H
10

0,9336
C
4
H
10

0,9336
Jumlah 233,7024 Jumlah 233,7024





I-202
APPENDIX B
Neraca panas dihitung pada alat-alat yang mengalami perubahan panas
maupun interaksi panas dan berhubungan dengan utilitas.
Satuan : kkal/jam
Suhu referensi : 25
0
C = 298 K
1. HEAT EXCHANGER (E-113).

Neraca panas total :
AH
1
+ Q
1
= AH
2
+ Q
loss
AH
1
= Panas yang dibawa bahan masuk (gas)
AH
2
= Panas yang dibawa bahan keluar (gas)
Q
1
= Panas Dowterm A
Q
loss
= Panas yang hilang
Menghitung panas yang dibawa bahan masuk/keluar :
Persamaan yang digunakan :
AH = m .Cp. AT



B-1
I-203
Panas yang dibawa bahan masuk pada suhu 30
o
C ( 303K) :
Komponen m
Kg mol
Cp
Kkal/kgmol K
T
K
H
1

Kkal
H
2
64,5287 6,8954 5 2224,7433
N
2
0,0092 6,9474 5 0,3196
Jumlah 2225,0629

Jumlah panas yang dibawa bahan masuk (AH
1
) : 2225,0629 kkal
Panas yang dibawa bahan keluar pada suhu 210
o
C (483 K) :
Komponen m
Kg mol
Cp
Kkal/kgmol K
T
K
H
1

Kkal
H
2
64,5287 6,9306 185 82736,7507
N
2
0,0092 7,0947 185 12,0751
Jumlah 82748,8258

Jadi panas yang dibawa bahan keluar (AH
2
) : 82748,8258 kkal
Menghitung Q
1
:
AH
1
+ Q
1
= AH
2
+ Q loss
AH
1
+ Q
1
= AH
2
+ 0,05 Q
1

2225,0629 + Q
1
= 82748,8258 + 0,05 Q
1
0,95Q
1
= 82748,8258 2225,0629
0,95 Q
1
= 80523,7629
Q
1
= 84761,85568 kkal
Menghitung panas yang hilang (Q
loss
) :
Panas hilang diasumsikan 5 % fluida panas (Q
1
) :
Q
loss
= 5 % x Q
1

I-204
Q
loss
= 0,05 x 84761,8557
Q
loss
= 4238,0928 kkal
Temperatur dowterm A masuk = 250
o
C
Temperatur dowterm A keluar = 200
o
C
Cp dowterm A = 0,526 kkal/kg
o
C
m =
T Cpx
Q
A

m =
50 526 , 0
85568 , 84761
x

m = 3222,8842 Kg
Neraca panas total :
Panas masuk (kkal) Panas keluar (kkal)
AH
1
= 2225,0629
Q
1
= 84761,85568
AH
2
= 82748,8258
Q
loss
= 4238,0928
Jumla = 86986,9186 Jumlah = 86986,9186

2. VAPORIZER (V-116)

Neraca panas total :
AH
1
+ Q
1
= AH
2
+ Q
loss
AH
1
= Panas yang dibawa bahan masuk (liquida)
I-205
AH
2
= Panas yang dibawa bahan keluar (Uap)
Q
1
= Panas dowterm A
Q
loss
= Panas yang hilang
Menghitung panas dibawa bahan masuk/keluar :
Persamaan yang digunakan :
AH = m .Cp. AT
Panas yang dibawa bahan masuk pada suhu 30
o
C ( 303K) :
Komponen m
Kg mol
Cp
Kkal/kgmol K
T
K
H
1

Kkal
C
4
H
10
0,1693 0,5490 5 0,4647
C
4
H
8
O 68,061 0,5070 5 172,5346
Jumlah 172,9994

Jumlah panas yang dibawa bahan masuk (AH
1
) : 172,9994 kkal
Panas yang dibawa bahan keluar pada suhu 90
o
C (363 K) :
Komponen m
Kg mol
Cp
Kkal/kgmol K
T
K
H
1

Kkal
C
4
H
10
3,4031 27,4598 65 6074,1569
C
4
H
8
O 0,0085 28,2030 65 15,5822
Jumlah 6089,7391

Jadi panas recycle dari Flash Drum ke Vaporizer :
Panas bahan masuk (AH
1
) = 172,9994 + 6089,7391 kkal
AH
1
= 6262,7384 kkal
Menghitung panas produk yang keluar dari Vaporizer :
Persamaan yang digunakan :
AH
2
=

(m .Cp. AT) + ( m .)
I-206
= Hv H
L
( Kern, 811- 813)
Komponen m
Kg mol
Cp Kkal/kgmol K T
K
H
1

Kkal
C
4
H
10
0,1609 27,4598 65 0,0556 287,1976
C
4
H
8
O 64,658 28,2030 65 0,0612 118534,7327
Jumlah 118821,9303

Jadi panas yang dibawa bahan keluar (AH
2
) : 118821,9303 kkal
Menghitung Q
1
:
AH1 + Q
1
= AH
2
+ Q
loss

AH
1
+ Q
1
= AH
2
+ 0,05 Q
1

6262,7384 + Q
1
= 118821.9303 + 0,05 Q
1
0,95Q
1
= 118821,9303 6262,7384
0,95 Q
1
= 112559,1919
Q1 = 118483,3599 kkal
Menghitung panas yang hilang (Q
loss
) :
Panas hilang diasumsikan 5 % fluida panas (Q
1
) :
Q
loss
= 5 % x Q
1

Q
loss
= 0,05 x 118483,3599
Q
loss
= 5924,1680 kkal
Temperatur dowterm A masuk = 200
o
C
Temperatur dowterm A keluar = 80
o
C
Cp dowterm A = 0,526 kkal/kg
o
C
m =
T Cpx
Q
A

I-207
m =
120 526 , 0
3599 , 118483
x

m = 1877,1128 Kg
Neraca panas total :
Panas masuk (kkal) Panas keluar (kkal)
AH1 = 6262,7384
Q1 = 118483,3599
AH2 = 118821,9303
Qloss = 5924,1680
Jumla = 124746,0983 Jumlah = 124746,0983

3. HEAT EXCHANGER ( E-119)

Neraca panas total :
AH
1
+ Q
1
= AH
2
+ Q
loss
AH
1
= Panas yang dibawa bahan masuk (liquida)
AH
2
= Panas yang dibawa bahan keluar (Uap)
Q
1
= Panas dowterm A
Q
loss
= Panas yang hilang
Suhu bahan masuk = 90
o
C (363 K)
Panas yang dibawa bahan masuk (AH
1
) = 118821,9303 kkal
Panas yang dibawa bahan keluar pada suhu 210
o
C (483K)
I-208
Komponen m
Kg mol
Cp
Kkal/kgmol K
T
K
H
1

Kkal
C
4
H
10
0,1609 34,2215 185 1018,6548
C
4
H
8
O 64, 658 34,3250 185 410585,8469
Jumlah 411604,5016

Jadi panas yang dibawa bahan keluar (AH
2
) : 411604,5016 kkal
Menghitung Q
1
:
AH
1
+ Q
1
= AH
2
+ Q
loss

AH
1
+ Q
1
= AH
2
+ 0,05 Q
1

118821,9303 + Q
1
= 411604,5016 + 0,05 Q
1
0,95Q
1
= 411604,5016 118821,9303
0,95 Q
1
= 292782,5713
Q1 = 308192,1803 kkal
Menghitung panas yang hilang (Q
loss
) :
Panas hilang diasumsikan 5 % fluida panas (Q
1
) :
Q
loss
= 5 % x Q
1

Q
loss
= 0,05 x 308192,1803
Q
loss
= 15409,6090 kkal
Temperatur dowterm A masuk = 250
o
C
Temperatur dowterm A keluar = 200
o
C
Cp dowterm A = 0,526 kkal/kg
o
C
m =
T Cpx
Q
A

I-209
m =
50 526 , 0
1803 , 308192
x

m = 11718,3339 Kg
Neraca panas total :
Panas masuk (kkal) Panas keluar (kkal)
AH
1
= 118821,9303
Q
1
= 308192,8103
AH
2
= 411604,5016
Q
loss
= 15409,6090
Jumla = 427014,1106 Jumlah = 427014,1106

4. Reaktor (R-110)

Neraca panas total :
AH
1
+ AH
2
+ Q
1
= AH
3
+ EH
R
+ Q
2
+ Q
loss
Dimana :
AH
1
= Panas bahan masuk reaktor dari haet Exchanger
AH
2
= Panas bahan masuk reaktor dari vaporizer
AH
2
= Panas produk keluar reaktor
Q
2
= Dowterm A masuk pada suhu 30
o
C
I-210
Q
2
= Dowterm A keluar pada suhu 200
o
C
Qloss = Panas yang hilang
EH
R
= panas yang terjadi dalam reaktor
Reaksi yang terjadi :
C
4
H
8
O + H
2
C
4
H
10
O
Reaktor masuk pada suhu 210
o
C ( 483 K)
Panas yang terkandung pada bahan masuk :
Komponen m
Kg mol
Cp
Kkal/kgmol K
T
K
H
1
Kkal
H
2
64,5287 6,9306 185 82736,7507
N
2
0,0092 7,0947 185 12,0751
C
4
H
10
0,1609 34,2215 185 1018,6548
C
4
H
8
O 64, 658 34,3250 185 410585,8469
Jumlah 494353,3274

Produk keluar pada suhu 210
o
C ( 483 K) :
Panas yang terbawa produk keluar :
Komponen m
Kg mol
Cp
Kkal/kgmol K
T
K
H
1

Kkal
H
2
3,2265 6,9306 185 4136,9209
N
2
0,00046 7,0947 185 0,6038
C
4
H
10
0,1609 34,2215 185 1018,6548
C
4
H
8
O 3,2329 34,3250 185 20529,2923
C
4
H
10
O 61,4251 36,6390 185 416352,6106
Jumlah 442038,0823

Panas pembentukan pada suhu 25
o
C = 298 K dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
I-211
AH
298
= (AH
f
. C
4
H
10
O ) (AH
f
. C
4
H
8
O + AH
f
.H
2
)
Komponen AH
f
kkal/kgmol

C
4
H
10
O
C
4
H
8
O
H
2

-67,81
-52,4
52,089
(Perry,3-1-49, Tabel 3-206)
AH
f298
= (-67,81 x 61,4251) - |(-52,4 x 64,6580) + (52,089 x 64,6580)|
AH
f298
= - 4145,1274 kkal
Menghitung panas reaksi pembentukan (E H
R
)
E H
R
=

AH
f298
+ AH
p
- AH
R
E H
R
= -4145,1274 + 442038, 0823 494353,3274
E H
R
= -56460,3725 kkal
AH
1
= 82748,8258 kkal
AH
2
= 411604,5016 kkal
AH
3
= 442038,0823 kkal
AH
1
+ AH
2
+ Q
1
= AH
3
+

E H
R
+ 0,05

(AH
1
+

AH
2
+ Q
1
)
494353,3274 + Q1 = 385577,7098 + [ 0,05(494353,3274 + Q
1
)]
494353,3274 + Q1 = 385577,7098 + 24717,6664 + 0,05 Q
1

0,95 Q
1
= - 84057,9512
Q
1
= - 88482,0539 kkal
Q
1
= m. Cp. AT
= m . 0,526 . ( 30-25)
= m. 2,36
I-212
Q
2
= m .Cp. AT
= m . 0,526. (200-25)
= m. 92,05
Q
loss
= 5% x (AH
1
+ AH
2
+ Q
1
)
Q
loss
= 0,05 x ( 494353,3274 + 2,36.m )
Q
loss
= 24717, 6664 + 0,1315.m
AH
1
+ AH
2
+ Q
1
= AH
3
+ EH
R
+ Q
2
+ Q
loss
494353,3274 + 2,36. m = 385577,7098 + 24717,6664 + 92,1815.m
-89,5515.m = - 84057,9512
m = 938,6549 kg
Q
1
= 2215,2255 kkal
Q
2
= 86403,18042 kkal
Q
loss
= 24841,13121 kkal
Neraca Panas Total
Panas masuk (kkal) Panas keluar (kkal)
AH
1
= 82748,8258
AH
2
= 411604,5016
Q
1
= 2215,2255
AH
3
= 442038,0823
Q2 = 86403,18042
Qloss = 24841,1312
EH
R
= - 56460,3725
Jumlah = 496568,5529 Jumlah = 496568,5529




I-213
5. COOLER ( E-122A)

Neraca panas total :
AH
1
+ Q
1
= AH
2

Suhu bahan masuk = 210
o
C ( 483K)
Menghitung panas yang dibawa bahan masuk :
Komponen M
Kg mol
Cp
Kkal/kgmol K
T
K
H
1

Kkal
H
2
3,2265 6,9306 185 4136,9209
N
2
0,00046 7,0947 185 0,6038
C
4
H
10
0,1609 34,2215 185 1018,6548
C
4
H
8
O 3,2329 34,3250 185 20529,2923
C
4
H
10
O 61,4251 36,6390 185 416352,6106
Jumlah 442038,0823

Jadi panas yang dibawakan bahan masuk : 442038,0823 kkal
Suhu bahan keluar = 120
o
C ( 393 K) :




I-214
Panas yang yang dibawa bahan keluar :
Komponen m
Kg mol
Cp
Kkal/kgmol K
T
K
H
1

Kkal
H
2
3,2265 6,9072 185 2117,1910
N
2
0,00046 7,0947 185 0,3064
C
4
H
10
0,1609 29,2240 185 446,7029
C
4
H
8
O 3,2329 29,8245 185 9159,8567
C
4
H
10
O 61,4251 31,8163 185 185660,4581
Jumlah 197384,5152

Jadi panas yang dibawa bahan keluar : 197384,5152 kkal
Menghitung panas yang diserap oleh pendingin (Q
1
) :
AH
2
+ Q
1
= AH
2
Q1 = AH
2
- AH
1

Q
1
= 197384,5152 442038,0823
Q
1
= -244653,567 kkal
Temperatur dowter A masuk = 30
o
C (303 K)
Temperatur dowter A keluar = 100
o
C (373 K)
Cp dowter A = 0,526 kkal/kg
o
C
m =
T Cpx
Q
A

m =
70 526 , 0
567 , 244653
x

m = 6644,5836 Kg


I-215
Neraca Panas Total
Panas masuk (kkal) Panas keluar (kkal)
AH
1
= 442038,0823
Q
1
= -244653,567
AH
2
= 197384,5152

Jumla = 197384,5152 Jumlah = 1 97384,5152

6. KONDENSOR ( E-122B)

Neraca panas total :
AH
1
+ Q
1
= AH
2

Suhu bahan masuk = 210
o
C ( 393K)
AH
1
= 197384,5152 kkal
Panas yang dibawa bahan keluar :
Komponen m Kg mol Cp
Kkal/kgmol K
T
K
H
1

Kkal
H
2
3,2265 6,8970 185 216 1253,2500
N
2
0,00046 6,9600 185 1336 0,6946
C
4
H
10
0,1609 25,0315 185 0,086 100,7032
C
4
H
8
O 3,2329 25,9440 185 0,078 2097,1135
C
4
H
10
O 61,4251 27,4806 185 0,084 42205,1745
Jumlah 45656,9357

I-216
Jadi panas yang dibawa bahan keluar : 45656,9357 kkal
Menghitung panas yang diserap oleh pendingin (Q
1
):
AH
1
+ Q
1
= AH
2
Q
1
=

AH
2
- AH
1
Q
1
= 45656,9357 197384,5152
Q
1
= - 151727,579 kkal
Temparetur dowterm A masuk = 30
o
C (303 K)
Temperatur dowterm A keluar = 60
o
C (333K)
Cp dowterm A = 0,526 kkal/kg
o
C
m = Q
Cp x AT
m = 151727,579
0,526 x30
m = 9615,1824 kg
Neraca panas total :
Panas masuk (kkal) Panas keluar (kkal)
AH
1
= 197384,5152
Q
1
= -151727,579
AH
2
= 45656,9357
Jumlah = 45656,9357 Jumlah = 45656,9357

7. HEAT EXCHANGER (E-125).

I-217
Neraca panas total :
AH
1
+ Q
1
= AH
2
+ Q
loss

Suhu bahan masuk = 50
o
C ( 232K)
Panas yang dibawa bahan masuk pada suhu 50
o
C (323 K) :
Komponen m
Kg mol
Cp
Kkal/kgmol K
T K H
1

Kkal
C
4
H
10
0,1609 25,0315 25 0,086 100,7032
C
4
H
8
O 3,2329 25,9440 25 0,078 2097,1135
C
4
H
10
O 61,4251 27,4806 25 0,084 42205,1745
Jumlah 44402,9911

Jadi panas yang dibawa bahan masuk : 44402,9911 kkal
Panas yang dibawa bahan keluar pada suhu 80,8
o
C ( 353,8 K)
Komponen m
Kg mol
Cp
Kkal/kgmol K
T K H
1

Kkal
C
4
H
10
0,1609 26,9090 55,8 0,055 241,6040
C
4
H
8
O 3,2329 27,6933 55,8 0,0504 4995,9244
C
4
H
10
O 61,4251 29,4515 55,8 0,052 100948,9463
Jumlah 106186,4748

Menghitung Q
1
:
AH
1
+ Q
1
= AH
2
+ Q
loss

AH
1
+ Q
1
= AH
2
+ 0,05 Q
1

44402,9911 + Q
1
= 106186,4748 + 0,05 Q
1
0,95Q
1
= 106186,4748 44402,9911
0,95 Q
1
= 61783,4836
Q
1
= 65035,24592 kkal
I-218
Menghitung panas yang hilang (Q
loss
) :
Panas hilang diasumsikan 5 % fluida panas (Q
1
) :
Q
loss
= 5 % x Q
1

Q
loss
= 0,05 x 65035,2459
Q
loss
= 3251,7623 kkal
Temperatur dowterm A masuk = 200
o
C
Temperatur dowterm A keluar = 80
o
C
Cp dowterm A = 0,526 kkal/kg
o
C
m =
T Cpx
Q
A

m =
110 526 , 0
24592 , 65035
x

m = 1124,0105 Kg

Neraca Panas Total
Panas masuk (kkal) Panas keluar (kkal)
AH1 = 44402,9911
Q1 = 65035,24592
AH2 = 106186,4748
Qloss = 3251,7623
Jumla = 109438,2370 Jumlah = 109438,2370






I-219
8. KOLOM DESTILASI (D-130)
KOLOM
DISTILASI
H
V
H
D
H
R
H
B
H
L
H
F
Q
loss
Q
R

Neraca panas total :
H
1
+ Q
2
= H
4
+ H
7
+ Q
1
+ Q
3

Komposisi campuran solvent sebagai feed :
Komponen Kg/jam Kmol/jam Fraksi (X
f
)
C
4
H
8
O 232,7688 3,2329 0,0487
C
4
H
10
1,0846 0,0187 0,0002
C
4
H
10
O 4545,4500 61,4250 0,9510
Total 4779,3034 64,6766 1,0000

Komposisi distilat :
Komponen Kg/jam Kmol/jam Fraksi (X
D
)
C
4
H
10
0,1510 0,0026 0,0000
C
4
H
10
O 4545,4500 61,4250 1,0000
Total 4545,6010 61,4277 1,0000



I-220
Komposisi bottom :
Komponen Kg/jam Kmol/jam Fraksi (X
B
)
C
2
H
10
232,7688 3,2329 0,9960
C
2
H
10
O 0,9336 0,0161 0,0004
Total 233,7024 3,2490 1,0000

Perhitungan :
Menghitung refluks (R)
Dari kurva didapat :
1 + Rm
XD
= 0,4
1,0000 = 0,4 Rm + 0,4
1,0000-0,4 = 0,4 Rm
0,6 = 0,4 Rm
Rm = 1,5
Direncanakan refluks ratio = 1,5 Rm
R = 1,5 Rm
R = 1,5 x 1,5
= 2,25
Uap masuk kolom distilasi kondisi cair jenuh, q = 1
Maka :
1 = R
XD
=
25 , 2
0000 , 1
= 0,44
Menghitung kecepatan aliran uap dan liquid :
1. Aliran liquid untuk refluks :
I-221
R =
D
Lo

Dari neraca massa, nilai D = 3,0207
Maka, harga Lo = R x D
Lo = 2,25 x 3,0207
Lo = 6,7966
jam
kmol

2. Aliran uap masuk kondensor (V)
V = (R+ 1) D
= (2,25 + 1 ) (3,0207)
= 9,8172
jam
kmol

3. Aliran liquid masuk reboiler (L)
L = Lo + (q x F)
= 6,7966 + (1x4779,3034)
= 6, 7966 + 4779,3034
= 4786,1
jam
kmol

4. Aliran liquid keluar reboiler :
V = V + F (q - 1)
= 9,817 + 4779,3034 (1-1)
= 9,817
jam
kmol

Komposisi uap yang masuk kondensor
Komposisi uap yang masuk kondensor = mol fraksi distilat x V
I-222
Komponen X
D
Komposisi uap
(Kg/jam)
C
4
H
10
O
C
4
H
10

1,0000
0,0000
9,8172
0,0000
Total 1,0000 9,8172

Komposisi uap yang berupa refluks
Komposisi uap yang masuk kondensor = mol fraksi distilat x Lo
Komponen X
D
Komposisi uap
(Kg/jam)
C
4
H
10
O
C
4
H
10

1,0000
0,0000
6,7966
0,0000
Total 1,0000 6,7966

Perhitungan neraca panas
Panas yang terkandung dalam feed masuk (AH
F
) pada T = 116,645
o
C
Komponen m Cp T H
F

C
4
H
8
O
C
4
H
10

C
4
H
10
O
3,2329
0,1609
61,4251
29,6542
29,0787
31,6290
91,65
91,65
91,65
8786,3968
428,8081
178058,9769
Total 64,8189 187274,1818

Panas yang dibawah bahan keluar sebagai distilat dari kondensor (AH
D
) pada
T = 117,687
o
C
Komponen m Cp T H
D

C
4
H
10
O
C
4
H
10

0,5827
0,0000
31,6900
29,1398
92,69
92,69
1711,4959
0,0851
Total 0,5827 1711,5810
I-223
Panas yang di bawa bahan keluar sebagai refluks dari kondensor (AH
L
) pada T
117,687
o
C
Komponen m Cp T H
L

C
4
H
10
O
C
4
H
10

0,5418
0,0000
31,6900
29,1398
92,69
92,69
1591,5976
0,0791
Total 0,5419 1591,6768

Panas yang dibawa uap ke kondensor (AH
V
) pada T= 113,23
o
C
Komponen m Cp T H
V

C
4
H
10
O
C
4
H
10

0,5827
0,0000
31,6900
29,1398
88,23
88,23
1615,6851
0,0803
Total 0,5827 1615,7654

Panas yang dibawa produk bawah (AH
B
) pada T= 73,485
o
C
Komponen m Cp T H
B

C
4
H
10
O
C
4
H
10

3,2329
0,1584
27,2923
26,4983
45,49
45,49
4013,2932
190,9158
Total 0,5827 4204,2090

Neraca panas disekitar kondensor :
(AH
V
) = (AH
D
)+ (AH
L
)

+ Q
C
Q
C
= 1615,7654 1711,5810 1591,6768
Q
C
= - 1687,4923 kkal
Temperatur dowterm A masuk = 30
o
C
Temperatur dowterm A keluar = 50
o
C
I-224
Cp dowterm A = 0,526 kkal/kgK
m =
T Cpx
Q
A

m =
20 526 , 0
4923 , 1687
x

m = 160,4080 Kg

Asumsi = Qloss = 5%(QR + AH
F
)
AH
F
+ Q
R
= AH
D
+ AH
B
+ Q
C
+ Q
loss

187274,1818 + Q
R
= 13869,7399 + 0,05 Q
R

0,95Q
R
= -173682,175
Q
R
= 182823,342 kkal
Q
loss
= 5% (QR + AH
F
)
= 0,05 (- 182530,991 + 187274,1818)
= 222,5420 kkal
Temperatur dowterm A masuk = 200
o
C
Temperatur dowterm A keluar = 80
o
C
m =
T Cpx
Q
A

m =
120 526 , 0
99 , 182530
x

m = 2891,8091 Kg


I-225
Neraca Panas Total
Panas masuk (kkal) Panas keluar (kkal)
AH
F
= 187274,182
Q
R
= -182823,34
AH
D
= 1711,5810
AH
B
= 4204,2090
Q
C
= -1687,4923
Qloss = 222,5420
Jumla = 4450,8396 Jumlah = 4450.8396

9. COOLER (F-137)

Neraca panas total :
AH
1
+

Q
1
=

AH
2

Suhu bahan masuk = 117,687
o
C ( 390,837 K)
Menghitung panas yang dibawa bahan masuk :
Komponen m
Kgmol
Cp T H
D

C
4
H
10
C
4
H
10
O
0,1609
61,4251
29,0984
31,6900
92,69
92,69
433,9685
180426,9032
Total 180860,8716

Jadi panas yang dibawa bahan masuk = 180860,8716 kkal
Suhu bahan keluar = 35
o
C (308K)
I-226
Panas yang dibawa bahan keluar :
Komponen m
Kgmol
Cp T H
D

C
4
H
10
C
4
H
10
O
0,1609
61,4251
24,0985
26,4847
10
10
38,7745
16268,2831
Total 16307,0577
Jadi panas yang dibawa bahan keluar = 16307,0577 kkal
Menghitung panas yang diserap oleh pendingin (Q
1
) :
AH
1
+ Q
1
= AH
2
Q
1
= AH
2
- AH
1

Q
1
= 16307,0577 180860,8716
Q
1
= -164553,814 kkal
Temperatur dowter A masuk = 30
o
C (303 K)
Temperatur dowter A keluar = 50
o
C (323 K)
Cp dowter A = 0,526 kkal/kg
o
C
m =
T Cpx
Q
A

m =
20 526 , 0
814 , 164553
x

m = 15641,9975 Kg
Neraca Panas Total
Panas masuk (kkal) Panas keluar (kkal)
AH
1
= 180860,7816
Q
1
= -164553,814
AH
2
= 16307,0577

Jumla = 16307,0577 Jumlah = 16307,0577

I-227
APPENDIX C
SPESIFIKASI PERALATAN

1. Tangki penampung H
2
(F-111)

Fungsi : Menampung feed hidrogen selama 30 hari
Type : Spercal strorage tank
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-53 Grade B
Jumlah : 1 buah
Data kondisi operasi :
- Temperatur : 30
o
C = 86
o
F(Tabel 4-27, Ulrich, Hal,
248)
- Tekanan : 10 atm = 157 psi
- Fase : Gas
Direncanakan :
- Tangki berbentuk spherical
- Bahan kontruksi yang di gunakan Carbon steel 18 Cr 8 Ni SA 167
grade 3 tipe 304 dengan f = 18750 (App D, Brownell & Young, Hal
342)
- Jenis pengelasan double welded but join (E= 0,85)
- Faktor korosi (C= 1/16)
- L/D = 1 ( Tabel 4-27 , Ulrich, Hal 248)
Perhitungan :
a. Perhitungan Densitas pada 30
o
C
V
gas
=
BM P
T R n
.
. .

gas
=
gas
V
m

Dimana :
M : Massa (Kg)
R : 82,06 x10
-6
m
3
atm/mol K
C-1
I-228
P : Tekanan (atm)
: 69,49 kg/m3 = 4,3375 lb/ft
3
b. Menentukan volume tangki
m
gas
= ( 129, 3160 / 2) kg/j
= 64,658 kg/j
V
gas
=
gas
gas
m

x 24 jam x 30 hari
=
3
/ 49 , 69
/ 658 , 64
m kg
jam kg
x 24 jam x30 hari
= 669,9346 m
3

= 23658,,3889 ft
3

= 176988,4047 gallon
Gas mengisi 80% volume tangki
V
total
=V
gas
+ V
ruang kosong

= 23658,3889 ft
3
+ 20% V
total

0,8V
total
= 23658,3889 ft
3

V
total
= 29572,9861 ft
3

c. Menentukan Diameter Tangki (di)
V
total
= (4/3) tr
3

29572,9861 ft = (4/3) tr
3
r
3
= 7060,0304 ft
3

r = 19,1838 ft
= 230,2079 in
d = 2 x 19,1838 ft
= 38,3676 ft
= 460,4112 in
d. Menentukan P
design

P
hidrostatik
=
144
) 1 ( H
(Pers 3.17, Brownel l&Young, Hal 46)
I-229
=
144
) 1 842 , 42 ( 3375 , 4

= 1,26 psia
P
design
= P
operasi
+ P
hidrostatik

= 147 psia + 1,26 psia
= 148,26 psia
= 133, 56 psig
e. Menentukan Tebal Tangki
Ts =
P f
r x P
2 , 0 8 , 1
.(Pers.4-115 Ulrich, Hal 250)
Ts =
) 56 , 133 . 2 , 0 18750 . 8 , 1 (
2079 , 230 56 , 133


= 0,9108 in
Kesimpulan :
- Volume tangki : 176988,4047 gallon
- Diameter tangki : 460,4112 in
- P
design
: 133,56 psig
- Tebal tangki : 0,9108 in

2. Exspander (N-112)

Fungsi :Menurunkan tekanan gas dari 10 atm menjadi 3,5 atm.
Type : Multi stage reciprocating exspander
Data kondisi operasi :
- P
1
= Tekanan masuk ekxspander 10 atm = 146,96lb/in
2
= 21162 lb/ft
2

- P
2
= Tekanan keluar ekspander 3.5 atm = 51, 436 lb/in
2
= 7406 lb/ft
2

- M (laju alir massa) =
lb kg
j kg
/ 4530 , 0
/ 3160 , 129
= 285,465 lb/j
Perhitungan :
BM campuran =30
I-230
=
) 460 ( 1545
) 144 (
1
1
T x
BM x P x
+

= 0,7526 lb/ft
3

Menghitung kerja yang dihasilkan expander :
W
s
= q

P mA .

q = 50 - 60% (Ulrich, Hal, 90)
W
s
=
3
3
/ 7526 , 0
/ 13755 . / 0944 , 285 . 55 . 0
ft lb
ft lb jam lb

= 2865874,9 lb/ft.j
= 2865874,9 lb/ft.j x ( 1 Btu/1778,17 lb ft) x 1 j/3600 dt)
= 1, 023 Btu / dt x ( 1 Hp./ 0,7068 Btu/dt)
= 1,44 Hp x 0,74570 Kw/Hp
= 1, 0,73 Kw
q
motor
= 81% (Fig 14-38, Petter & Timmerhaus, Hal, 521)
Power motor = Hp / q
motor
= 1,44 Hp/0,81
= 1,77 Hp = 2 Hp

3. Heat Exchanger (H-113)

Fungsi : Memanaskan gas H
2
sebelum masuk reaktor dari suhu
30
o
C menjadi 210
o
C
Type : Horizontal shell and tube exchanger

I-231
Direncanakan :
- Gas H
2
pada bagian shell (fluida dingin) dan dowterm A masuk pada
bagian tube ( fluida panas) dengan arus berlawanan arah (counter current).
- Pressure drop (AP) pada bagian shell maksimum 2,5 psia dan pada bagian
tube maksimum 10 psia.
- Faktor kekotoran gabungan (Rd) 0,003 jft
2 o
F/Btu
- Digunakan pipa in OD12 BWG: 1=16 ft; P
T
1 in; susunan segiempat
Perhitungan :


1. Neraca Mssa dan Panas :
Q = m. Cp. At = M.Cp. AT
Q = 84761,85568 kkal/j (Dari App.B)
= 336361,9092 Btu/j
m = 5767,5224 lb/j
M = 7105,2367 lb/j
2. AT
LMTD

At
1
= 482 -410 = 72
o
F
At
2
= 392 -86 = 306
o
F
AT
LMTD
=
) / ln(
.
1 2
1 2
t t
t t
A A
A A
=
) 72 / 306 ln(
72 306
=161,72
o
F
R =
1 2
21 1
t t
T T

=
86 410
392 482

= 0,3
S =
1 2
1 2
T T
t t

=
86 482
86 410

= 0,8
Dari Fig,18 Kern, Hal 828, diperoleh harga F1 = 0,76
I-232
AT = F1 x AT
LMTD
= 0,76 x 161, 72
o
F
= 122, 9072
o
F
3. Suhu Kalorik
T
c
= T
2
+ F
c
(T
1
-T
2
)
t
c
= t
1
+ F
c
(t
2
-t
1
)
h
C
t
t
A
A
=
2 1
1 2
T T
T T

=
410 482
86 392

= 4,25
Dari Fig.17 Kern, Hal 827, di peroleh Kc = 0,2 dan Fc= 0,58
T
c
= 86 + 0,58 (410 -86) = 273,92
o
F
4. Trial U
D

Dari table 8, Kern Hal, 840 pada kolom heater untuk light organic di dapat U
D

= 100 -200 Btu/j.ft
2
.
o
F, trial U
D
= 150 Btu/j.ft
2
.
o
F
N
t
standart = 20 buah, dengan ID shell = 8 in (Tabel 9, Kern Hal 841)
U
Dkoreksi
=
dart tS
t
N
N
tan
x UD
trial

=
20
80 , 5
x150
= 43,5 Btu/j.ft
2
.
o
F
Kesimpulan Sementara Rancangan Heat Exchanger :
Type : 1- 2 Bagian Tube :
Bagian shell : in OD BWG 12
- IDs = 8 in Susunan
- n = 1 - l = 16 ft
- B = 2 in - Nt = 20 buah
- C = in - n = 4
- de = 0,95 in - PT = 1 in
- di = 0,532 in
- a = 0,1963 ft
2

- q = 0,223 in
2


I-233
Evaluiasi Perpindahan Panas (Rd)
Bagian Shell (gas H
2
) Bagian Tube (Dowterm A)
5. a
s
=
T
s
P
xB xC ID
. 144
'
5. a
t
=
144 .
'
n
a x N
t


a
s
=
1 . 144
2 4 / 1 8 x x
= 0,0277 ft
2
at =
144 . 1
223 , 0 20x
= 0,0077 ft
2
G
s
=
s
a
M
=
0277 , 0
2360 , 7105
G
t
=
t
a
M
=
0077 , 0
5224 , 5767

= 0,0277 ft
2
= 749028 lbj.ft
2

N
Re
=
42 , 2 .
.

s
G de
N
Re
=
42 , 2 .
.

t
G di

=
42 , 2 . 012 , 0
2565506 ). 12 / 95 , 0 (
= 698768 =
42 , 2 . 3 , 0
749028 ). 12 / 532 , 0 (
=
45739

6. jH = 100 (Fig.24,Kern, Hal 834) 6 jH = 900(Fig.24, Kern Hal.
834)
7. h
c
= jH
14 , 0
3 / 1
42 , 2 . .
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
w
k
Cp
de
k


7.
h
10
jH
14 , 0
3 / 1
42 , 2 . .
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
w
k
Cp
di
k



k = 0,635 Btu/j.ft
2
(
o
F/ft) (Table k = 0,076 Btu/j.ft
2
(
o
F/ft)
(Table 5,Kern Hal 801) 9-45, Perry
Hal 9-77
h
c
= 1000
3 / 1
0635 , 0
42 , 2 . 0125 , 0 . 35 , 0
) 12 / 95 , 0 (
0635 , 0
|
.
|

\
|
h
io

=900
3 / 1
076 , 0
42 , 2 . 3 , 0 . 526 , 0
) 12 / 532 , 0 (
076 , 0
|
.
|

\
|

= 441,47 Btu/j.ft
2
.
o
F = 2642,58 Btu/j.ft
2
.
o
F
U
c
=
o io
o io
h h
h h
+
.
=
47 , 441 84 , 1479
47 , 441 . 84 , 1479
+

I-234
= 340,03 Btu/j.ft
2
.
o
F
U
c
=
D C
D C
U U
U U
+

=
5 , 43 . 03 , 340
5 , 43 03 , 340

= 340,03 Btu/j.ft
2
.
o
F
U
c
= 0,02> 0,003 j.ft
2
.
o
F/Btu (memenuhi)
Evaluasi AP
Bagian shell (Gas H
2
) Bagian Tube (dowterm A)
1. N
Re
=

698678

f = 0,001
+
) 698678 (
264 , 0
= 0,0019
N + 1
=
B
L ) 12 . (
=
2
) 12 . 16 (

= 96 in
2. AP
s
=
s
s s
sg de
N ID G f
. . . 10 . 22 , 5
) 1 .( . .
10
2
+

=
1 . 79 , 0 ). 12 / 95 , 0 .( 10 . 22 , 5
) 12 / 96 .( 8 . ) 256506 .( 0019 , 0
10
2

= 2,45 psi < 2,5 psi
(memenuhi)

1'.
N
Re
=

548874

f = 0,001
+
42 , 0
) 548874 (
264 , 0

= 0,002 in
2'. AP
s
=
ts
s t
sg di
I G f
. . . 10 . 22 , 5
1 . . .
10
2

=
1 . 997 , 0 ). 12 / 532 , 0 .( 10 . 22 , 5
2 . 16 . ) 45739 .( 002 , 0
10
2

= 0,06 psi < 2,5 psi
(memenuhi)
AP
n
=
144 2
4
2

|
|
.
|

\
|
g
V
sg
n

V =
3600
t
G
=
5 , 62 . 3600
749028

= 3,32 ft/dt
AP
n
=
144
5 , 62
174 , 32 . 2
32 , 3
997 , 0
4 . 4
2
|
|
.
|

\
|

AP
n
= 1,193 psi
AP
Total
= AP
t
+ AP
n

= 0,06 + 1,193
AP
total
= 1,253 psi < 10
psi(memenuhi)

I-235
Kesimpulan :
Spesifikasi Heat Exchanger (E- 113):
Fungsi : Memanaskan uap butiraldehida sebelum masuk reaktor
dari suhu 30
o
C menjadi 210
o
C.
Type : Horizontal sheel and tube exchanger
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 53 grade B
Jumlah : 1 buah
Dimensi H.E :
- Bagian sheel : - IDs = 8 in
- n = 1
- B = 2 in
- C = in
- de = 0,95 in
- Bagian tube : in OD BWG 12
Susunan segiempat
l = 16 ft
N
T
= 20 buah
N = 1
P
T
= 1 in
di = 0,532 in
a = 0,1963 ft
2
/ft
a = 0,223 in
2


4. Tangki Penampung Buriraldehida (F-114)
Fungsi :Menampung butiraldehida selama 30 hari
Type : Standart dishead tank
Jumlah : 1 buah
Data Kondisi operasi :
- Temperatur : 30
o
C = 303
o
K
- Tekanan : 1 atm = 14,7 psi
- Fase : Liquida
I-236
Direncanakan :
- Tangki berbentuk silinder tegak dengan tutup atas berbentuk standart
dished dari bagian bawah merupakan plat datar
- Bahan kontruksi yang di gunakan SA 240 grade M type 316 dengan
f = 18750 (App D, Brownell & Young, Hal 342)
- Jenis pengelasan double welded but joint (E-0,80)
- Faktor korosi ( C= 1/16)
- D = 1,5 H (Pers, 3-10, Brownell & Young, hal 43)
a. Perhitungan densitas Pada 30
o
C
Menentukan densitas campuran
Komponen Massa (kg/j) Xm (Kg/m
3
) Xm.
C
4
H
8
O 4900,3937 0,998 804,8 803,19
C
4
H
10
9,8204 0,002 900 1,8
Jumlah 4910,2141 1,000 805
Jadi campuran = 805 Kg/m
3
= 50,25 lb/ft
3

b. Menentukan Volume Tangki
Dari App A diketahui bawah bahan masuk (m
butiraldehida
) = 4910,2141 Kg/j
V
liquida
=
liquida
liquida
m

x 24 jam x 30 hari
=
3
/ 805
/ 2141 , 4910
m kg
jam kg
x 24 jam x 30 hari
= 4391,74 m
3

=155091 ft
3

= 1160235 gallon
Liquida mengisi 80% volume tangki
V
total
= V
liquida
+ V
ruang kosong
= 155091 ft
3
+ 20% V
total

0,8V
total
= 155091 ft
3

I-237
V
total
= 193863,8 ft3
c. Menentukan Diameter Tangki
V
liquida
= t / 4 x di2 x H
155091 ft
3
= t / 4 x ( 1,5 H)
2
x H
H = 44, 44ft
D = 1,5 H
= 1,5 (44,44) ft
= 66, 66 ft = 800 in
d. Menentukan Tebal Tangki
ts = C
Pi E f
di Pi
+
) . 6 , 0 . ( 2
.

ts = " 16 / 1
) 147 . 6 , 0 8 , 0 . 18750 ( 2
800 , 7 , 14
+


Standarisasi :
di = 66, 66 ft = 800 in
do = di + 2 ts
= 800 in = 2 ( ) in
= 801 in = 66,75 ft
Dari App E, Brownell & Young Hal, 346, diperoleh :
Do = 70 ft = 840 in
H = 54 ft = 648 in
Kapasitas = 37010 bbl
Maka : di = 840 in 2 ( ) in
= 839 in = 69,9 ft
I-238
e. Menentukan Tutup Atas
tha = C
Pi E f
r Pi
+
) . 1 , 0 . (
. . 885 , 0

tha = " 16 / 1
) 7 , 14 . 1 , 0 8 , 0 . 18750 (
839 . 7 , 14 . 885 , 0
+


= 12,64/16 in ~ 13/16 in
Kesimpulan :
- Diameter tangki = 850 in
- H = 648 in
- Tebal tangki = 0,5 in
- Tutup atas = 0,8125 in

5. Pompa (L-115A)

Fungsi : Mengalirkan butiraldehida dari tangki penyimpan
(F-114) menuju vaporizer (V-116)
Type : Centrifugal pump
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 buah
Perhitungan :
a. Menentukan densitas campuran
Komponen Massa (kg/j) Xm (Kg/m
3
) Xm.
C
4
H
8
O 4900,3937 0,998 804,8 803,19
C
4
H
10
9,8204 0,002 900 1,8
Jumlah 4910,2141 1,000 805
Kapasitas : 4910,2141 Kg/j = 10825, 22 lb/j
campuran = 805 Kg/m3 = 50,25 lb/ft3
I-239
= 0,43 cp = 1,04 lb/ft.j
Rate volumetric :
V = Rate/
=
3
25 , 50
/ 10825
lbft
jam lb

= 215,42 ft
3
/jam = 26,85 gal/min = 0,0683 ft
3
/dt
Asumsi : lairan turbulen
Dari Fig 14-2, Peters & Timmerhaus, Hal 498 diperoleh ID optimum dari
hubungan antara rate volumetric dan densitas
ID optimum = 4 in di pilih 4 sch 40 (Table 11 Ker, hal 844)
Id = 4,025 in = 0,3355 ft
A (flow area) = 12,7 in2 = 0,882 ft
Kecepatan aliran = v/a
=
t f
jam ft
3
3
088 , 0
/ 42 , 215

= 2442,4 ft/jam
= 0,6784 ft/dt
Cek aliran bilangan Reynold :
N
Re
= ( x ID x v )/
= ( 50,25 x 0,3355 x 215,42) /0,0005
= 39592,41
Untuk aliran turbulen, N
Re
> 2100, maka asumsi benar.
SIstem perpipaan:
- Pipa lurus = 50 ft
L
pipa
= 50 ft
- Elbow 90
o
= 3 buah
- L/D = 30 (App C-2a Fous, Hal 719)
L
elbow
= 3 x 30 x 0,3355 = 30,195 ft
- Gate valve = 2 buah
- L/d = 160 (App C- 2a Fous, Hal 718)
I-240
L
gate valve
= 2 x 160 x 0,3355 = 107,36 ft
- Globe valve = 1 buah
L/d = 450 (App C- 2a Fous, Hal 718)
L
globe valve
= 1 x 450 x 0,3355 = 150, 975 ft
- Entrance valve
L
entrance
= 11 ft
- Exit valve
L
exit
= 11 ft
Panjang total sistem perpipaan:
L
total
= 50 + 30,195 = 107,36 + 150, 975 + 11 + 11
= 360 ,53 ft
Bahan yang digunakan : commercial steel
c = 0,00015 ft (App C- 1 Fous, Hal 717)
c/D = 0,00043
f = 0,026 (App C- 3, Fous, Hal 721)
Friction loss dari system perpipaan :
1. Valve dan Fitting
F
f
= ( 4 x f x v
2
L) / (2 x g
c
x ID)
= ( 4 x 0,026 x 0, 6784
2
x 360, 53)/ (2 x 32, 174 x 0, 3355)
= 0,89 lbf.ft/lbm
2. Kontraksi pada pembesaran
Fc = (Kc.V
2
)/(2 o gc ) dimana Kc = 0,55
= ( 0,55 x 0,6784
2
)/(2 x 1 x 32, 174)
= 0,004 lbf.ft/lbm
3. Kontraksi pada 3 elbow
Dari Tabel 2.10-1, Geankoplis, Hal 104 di peroleh Kf = 0,75
F
3
= 3 x Kf x 9 v
2
/2)
= 3 x 0,75 x (0,6784
2
/2)
= 0,517 lbf.ft/lbm
Hokum Bernoulli : (Pers 10, Peters & Timerhaus, Hal,486)
Wp = (AZ +A (v2 /2 o g
c
) + A(pv) + F
f

I-241
Ditentukan :
AZ = 20 ft
AP = 0
Factor turbulen (o) = 1
Wp = 20 = [ 0,6784
2
/ (2 x1 x 32, 174)] = 0 + 1,411
Wp = 21, 41 lb
f
.ft/lb
m
Power pompa :
WHP = (m x Wp)/550
= ( 3,43 lbm x 21,41 lbf.ft/llbm) 550
= 0,13 Hp
Efisiensi pompa = 35% (Fig 14-37, Peters &Timmerhaus, Hal 520)
BHP = WHP / Efisiensi pompa
= 0,13/0,35
= 0,37 Hp
Efisiensi motor = 80%
Power pompa actual = BHP/efisiensi motor
= 0,37 / 0,8
= 0,46Hp ~ 1 Hp
Diambil pompa berkekuatan 1 Hp.

6. Pompa (L-115B)

Fungsi : Mengalirkan butiraldehida dari flash drum (H -117)
menuju vaporizer (V-116).
Type : Centrifugal pump
Bahan konstruksi : Commercial steel
Kapasitas : 245,5107 Kg/j
Daya : 1 Hp
Jumlah : 1 buah
I-242
Perhitungan
a. Menentukan densitas campuran

Komponen Massa (kg/j) Xm (Kg/m
3
) Xm.
C
4
H
8
O 245,5107 0,998 804,8 803,19
C
4
H
10
0,491 0,002 900 1,8
Jumlah 245,5107 1,000 805

Kapasitas : 245,5107 Kg/j = 541,252 lb/j
campuran = 805 Kg/m3 = 50,25 lb/ft3
= 0,43 cp = 1,04 lb/ft.j
Rate volumetric :
V = Rate /
=
3
25 , 50
/ 252 , 541
lbft
jam lb

= 10,77 ft
3
/ jam = 1,342 gal/min = 0,003ft
3
/dt
Asumsi : aliran Turbulen
Dari Fig 14-2, Peters & Timmerhaus, Hal 498 diperoleh ID optimum dari
hubungan antara rate volumetric dan densitas
ID optimum = 4 in di pilih 4 sch 40 (Tabel, 11 Kern, Hal 844)
ID = 4,025 in = 0,3355 ft
A (flow area) = 12,7 in
2
= 0,0882 ft
Kecepatan aliran = v /A
=
t f
jam ft
3
3
088 , 0
/ 77 , 10

= 122,108 ft/jam
= 0,034 ft/dt
Cek aliran bilangan Reynold :
N
Re
= ( x ID x v )/
= ( 50,25 x 0,3355 x 10,77)/1,04
= 2105,63

I-243
Untuk aliran turbulen, N
Re
>2100, maka asumsi benar.
Sistem perpipaan:
- Pipa lurus = 50 ft
L
pipa
= 50 ft
- Elbow 90
o
= 3 buah
- L/D = 30 (App C-2a, Fous, Hal 719)
L
elbow
= 3 x 30 x 0,3355 = 30,195 ft
- Gate valve = 2 buah
- L/d = 160 (App C- 2a Fous, Hal 718)
L
gate valve
= 2 x 160 x 0,3355 = 107,36 ft
- Globe valve = 1 buah
L/d = 450 (App C- 2a Fous, Hal 718)
L
globe valve
= 1 x 450 x 0,3355 = 150, 975 ft
- Entrance valve
L
entrance
= 11 ft
- Exit valve
L
exit
= 11 ft
Panjang total sistem perpipaan:
L
total
= 50 + 30,195 = 107,36 + 150, 975 + 11 + 11
= 360 ,53 ft
Bahan yang digunakan : commercial steel
c = 0,00015 ft (App C- 1 Fous, Hal 717)
c/D = 0,00043
f = 0,028 (App C- 3, Fous, Hal 721)
Friction loss dari sistem perpipaan :
1. Valve dan Fitting
F
f
= ( 4 x f x v
2
L) / (2 x g
c
x ID)
= ( 4 x 0,028 x 0, 0,034
2
x 360, 53)/ (2 x 32, 174 x 0, 3355)
= 0,00054 lbf.ft/lbm

I-244
2. Kontraksi Pada Pembesaran
Fc = (Kc.V
2
)/(2 o gc ) dimana Kc = 0,55
= ( 0,55 x 0,034
2
)/(2 x 1 x 32, 174)
= 98.10
-6
lbf.ft/lbm
3. Kontraksi pada 3 elbow
Dari Tabel 2.10-1, Geankoplis, Hal 104 di peroleh Kf = 0,75
F
3
= 3 x Kf x 9 v
2
/2)
= 3 x 0,75 x (0,034
2
/2)
= 0,0013 lbf.ft / lbm
Hokum Bernoulli : (Pers 10, Peters & Timerhaus, hal,486)
Wp = (AZ +A (v
2
/ 2 o g
c
) + A(pv) + F
f

Ditentukan :
AZ = 20 ft
AP = 0
Factor turbulen (o) = 1
Wp = 20 = [ 0,034
2
/(2 x1 x 32, 174)] = 0 + 0,00184
Wp = 20,002 lb
f
.ft/lb
m
Power pompa :
WHP = (m x Wp) / 550
= ( 1,5075 lb
m
x 20,002 lbf.ft/llbm) 550
= 0,054 Hp
Efisiensi pompa = 42% (Fig 14-37, Peters &Timmerhaus, Hal 520)
BHP = WHP / Efisiensi pompa
= 0,054 / 0,42
= 0,12 Hp
Efisiensi motor = 80%
Power pompa actual = BHP/efisiensi motor
= 0,12/0,8
= 0,15Hp ~ 1 Hp
Diambil pompa berkekuatan 1 Hp.

I-245
7. Vaporizer (V- 116)

Fungsi : Menguapkan butiraldehida sebelum masuk reactor pada
suhu 90
o
C
Type : Horisontal shell and tube exchanger
Direncanakan :
- Butiraldehida masuk pada bagian shell ( fluida dingin) dan dowterm A
masuk pada bagian tube ( fluida panas) dengan arus berlawanan arah
( counter current)
- Pressure drop (AP) pada bagian shell maksimum 2,5 psi dan pada
bagian tube maksimum 10 psi
- Faktor kekotoran gabungan (Rd) = 0,003 jft
2 o
F/Btu
- Digunakan pipa 2/4 in OD 12 BWG : 1 = 16 ft P
T
= 1 in, susunan segi
empat.

Perhitungan :

1. Neraca Massa dan Panas :
Q = m.Cp. At = M.Cp. AT
Q = 118483,3599 kkal/j (Dari App.B)
= 469873,73 Btu/j
m = 8598,18 lb/j
M = 4135,62 lb/j
2. AT
LMTD

At
1
= 392 194 = 198
o
F
At
2
= 176 - 86 = 90
o
F
I-246
AT
LMTD
=
) / ln(
.
1 2
1 2
t t
t t
A A
A A
=
) 90 / 198 ln(
90 198
=136,976
o
F
R =
1 2
21 1
t t
T T

=
86 194
176 392

= 2
S =
1 2
1 2
T T
t t

=
86 392
86 176

= 0,3
Dari Fig,18 Kern, Hal 828, Diperoleh harga F1 = 0,87
AT = F
t
x AT
LMTD
= 0,87 x 136, 976
o
F
= 119, 16
o
F
3. Suhu kalorik
T
c
= T
2
+ F
c
(T
1
-T
2
)
t
c
= t
1
+ F
c
(t
2
-t
1
)
h
C
t
t
A
A
=
2 1
1 2
T T
T T

=
194 392
86 176

= 0,45
Dari Fig.17 Kern, Hal 827, di peroleh Kc = 1 dan Fc= 0,36
T
c
= 176 + 0,36 (392 -176) = 253,76
o
F
t
c
= 86 + 0,36 ( 194 86 ) = 124, 88
o
F
4. Trial U
D

Dari tabel 8, Kern Hal, 840 pada kolom heater untuk light organic di dapat
U
D
= 50 -100 Btu/j.ft
2
.
o
F, trial U
D
= 80 Btu/j.ft
2
.
o
F
A =
T UD
Q
A .

=
16 , 119 80
73 , 469873
x
= 49,29 ft
2

N
t
=
L a
A
".
=
16 1963 , 0
29 , 49
x
= 15,69 buah (teoritis)
N
t
standart = 20 buah, dengan ID shell = 8 in (Tabel 9, Kern Hal 841)
U
D koreksi
=
Dtrial
dart ts
t
xU
N
N
tan

=
20
69 , 15
x 80
U
D teoritis
= 62,72 Btuj.ft
2

o
F
I-247
Kesimpulan sementara rancangan Vaporizer :
Type : 1-2 Bagian Tube :
Bagian shell : in OD BWG 12
- IDs = 8 in Susunan Segiempat
- n = 1 - l = 16 ft
- B = 2 in - Nt = 20 buah
- C = in - n = 4
- de = 0,95 in - PT = 1 in
- di = 0,532 in
- a = 0,1963 ft
2

-a = 0,223 in
2

Evaluiasi Perpindahan Panas
Bagian shell (Butiraldehida) Bagian Tube (dowterm A)
5. a
s
=
T
s
P
B x C x ID
. 144
'
5. a
t
=
144 .
'
n
xa N
t


a
s
=
1 . 144
2 4 / 1 8 x x
= 0,0277 ft
2
a
t
=
144 . 4
223 , 0 20x
= 0,0077 ft
2
G
s
=
s
a
M
=
027 , 0
18 , 8598
G
t
=
t
a
M
=
0077 , 0
62 , 4135

= 318451,11 lb/j.ft
2
= 537093,5 lbj.ft
2

N
Re
=
42 , 2 .
.

s
G de
N
Re
=
42 , 2 .
.

t
G di

=
42 , 2 . 43 , 0
11 , 318451 ). 12 / 95 , 0 (
= 242270,09 =
42 , 2 . 3 , 0
5 , 537093 ). 12 / 532 , 0 (
=
32797,72
6. jH = 100 (Fig.24,Kern, Hal 834) 6 jH = 900(Fig.24, Kern Hal. 834)
7. h
c
= jH
14 , 0
3 / 1
42 , 2 . .
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
w
k
Cp
de
k


7. h
10
=
jH
14 , 0
3 / 1
42 , 2 . .
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
w
k
Cp
di
k



I-248
k = 0,635 Btu/j.ft
2
(
o
F/ft) (Table 5, k = 0,095 Btu/j.ft
2
(
o
F/ft)
(Table Kern Hal 801 9-45, Perry
Hal 9-77
h
c
= 500
3 / 1
369 , 0
42 , 2 . 43 , 0 . 506 , 0
) 12 / 95 , 0 (
0369 , 0
|
.
|

\
|
h
io

=100
3 / 1
95 , 0
42 , 2 . 3 , 0 . 526 , 0
) 12 / 532 , 0 (
95 , 0
|
.
|

\
|

= 2623,75 Btu/j.ft
2
.
o
F = 1518,46 Btu/j.ft
2
.
o
F
8. Uc =
o io
o io
h h
h h
+
.
=
75 , 2623 46 , 1581
75 , 2623 . 46 , 1581
+

= 986,71 Btu/j.ft
2
.
o
F
9. Uc =
D C
D cio
U U
U U
+
.
=
72 , 62 . 71 , 986
72 , 62 71 , 986

= 0,015 > 0,003 j.ft
2
.
o
F/Btu (memenuhi)

















I-249
Evaluasi AP
Bagian shell (Butiraldehida) Bagian Tube (dowterm A)
1. N
Re
= 242270,09
f = 0,001

+

(Fig 29, Kern Hal 839)
2. AP
s
=
s
s s
sg de
N ID G f
. . . 10 . 22 , 5
) 1 .( . .
10
2
+

=
1 . 79 , 0 ). 12 / 95 , 0 .( 10 . 22 , 5
) 12 / 96 .( 8 . ) 11 , 318451 .( 001 , 0
10
2

= 2,38 psi < 2,5 psi
(memenuhi)

1. N
Re
= 548874
f = 0,0015 (Fig,29,Kern, Hal 839)
2. AP
s
=
ts
s t
sg di
n I G f
. . . 10 . 22 , 5
. . .
10
2

=
1 . 84 , 0 ). 12 / 532 , 0 .( 10 . 22 , 5
4 . 16 . ) 5 , 537093 .( 005 , 0
10
2

= 1,42 psi
3. AP
n
=
144 2
4
2

|
|
.
|

\
|
g
V
sg
n

V =
3600
t
G
=
5 , 72 . 3600
5 , 537093

= 2,05 ft/dt
4. AP
n
=
144
5 , 72
174 , 32 . 2
05 , 2
84 , 0
4 . 4
2
|
|
.
|

\
|

AP
n
= 1,193 psi
AP
Total
= AP
t
+ AP
n

= 1,42 + 0,626
AP
total
= 2,046 psi < 10
psi(memenuhi)

Kesimpulan :
Spesifikasi vaporizer (V- 116)
Fungsi : Menguapkan butiraldehida sebelum masuk reaktor pada
suhu 90
o
C
Type : Horisontal shell and tube exchanger
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 53 grade B
Jumlah : 1 buah
Dimensi Vaporizer :
I-250
- Bagian sheel : ID
s
= 8 in
n = 1
B = 2 in
C = in
de = 0,95 in
- Bagian tube : in OD BWG 12
l = 16 ft
N
t
= 20 buah
N = 4
P
T
= 1 in
a = 0,223 in
2

a = 0,1963 ft
2
/ft
di = 0,532 in
8. Flash Drum (H-117)
Fungsi : Memisahkan butiraldehida uap dan butiraldehida cairan
yang keluar dari vaporizer.
Type : Tangki berbentuk silinder tegak dengan tutup atas dan
tutup bawah berbentuk standart dished haed.
Data perencanaan :
- Temperatur : 90
o
C = 654
o
R
- Tekanan : 1 atm = 14,7 psi
- Massa : 34,0305 kgmol/j = 0,02 lbm/dt
Direncanakan:
- Bahan konstruksi yang digunakan Carbon steel SA 212 grade B
dengan f
= 17500 (Tabel 13-1, Brownell &Young, Hal 251)
- Jenis pengelasan double welded but join (E= 0,80)
I-251
- Factor korosi (C= 1/16)
- Recidence time = 600 detik
- L/D = 2,5
Perhitungan :
a. Menentukan volume flash drum
Persamaan yang digunakan :
V =
P
T R n . .

Dimana :
R = 10,73 ft
3
psia/lbmol
o
R
P = 14,7 psia
T = 654
o
R
V = ik x
psia
R x R lbmol psia ft x dt lbmol
o o
det 600
7 , 14
654 . / . 73 , 10 / 02 , 0
3

V = 5728,5061 ft
3

V
total
=V
tutup atas
+ V
tutup bawah

V
total
= 2(0,0847 d
3
) + t/4.d
2
. L
= 0,1694 d
3
+ 2,355 d
3

5728,5061 ft
3
= 2,5244 d
3

d
3
= 2269,2545 ft
3

d = 13,14 ft = 157,68 in
L = 2,5 x 157,68 in = 394,2 in = 32,85 ft
b. Menentukan Tebal Dinding Flash Drum
I-252
ts = C
Pi E f
di Pi
+
) . 6 , 0 . ( 2
.

= " 16 / 1
) 7 , 14 . 6 , 0 8 , 0 . 17500 ( 2
68 , 157 . 7 , 14
+


= 2,32/16 in ~ 3/16 in
Standarisasi (Tabel 4.7. Brownell & Young, Hal 89)
do = di + 2 ts
= 157,68 in + 2 (3/16) in
do = 158,055 in = 13,17 ft
di
baru
= do -2ts
= 168 in 2(3/16)
= 167,625 in
r
c
= 0,9 167,625
= 150,8625 in
s
f
= 2 in; icr = 0,5625 in (Tabel 5.4. Brownell &Young, Hal 87)
a = ID/2 = 83,8125 in
AB = ID/2 icr = 83,25 in
BC = r
c
icr = 150,3 in
r = 144 in
AC =
2 2
AB BC = 125,138 in
b = r AC = 18,862 in
Didapat :
do = 168 in ; ts = 3/16 in ; di = 167, 625 in
c. Menentukan Tebal Tutup Atas dan Bawah
I-253
th = C
Pi E f
di Pi
+
) . 1 , 0 . (
. . 885 , 0

= " 16 / 1
) 7 , 14 . 1 , 0 8 , 0 . 17500 (
625 , 167 . 7 , 14 . 885 , 0
+


Maka tinggi tutup atas = tha + b + s
f

= (1 / 4 + 18,862 + 2 ) in = 21, 1112 in
Kesimpulan :
Spesifikasi flash drum (H-117)
Fungsi :Memisahkan butiraldehida uap dan butiraldehida cairan
yang keluar dari vaporizer.
Type : Tangki berbentuk silinder tegak dengan tutup atas dan
tutup bawah berbentuk standart dished haed.
Bahan kontruksi : Carbon steel
Jumlah : 1 buah
Dimensi : - Diameter luar : 168 in
- Diameter dalam : 167,625 in
- Tinggi silinder : 394,2 in
- Tinggi tutup : 21, 1112 in
- Tebal tutup : 1/4 in
- Tebal sheel : 3/16 in

9. Compresor (G-118)
Fungsi :Menaikkan tekanan uap butiraldehida dari flash drum (H-
117) dari tekanan 1 atm menjadi 3,5 atm.
Type : Multi stage reciprocating compressor
I-254
Data perencangan :
Kondisi umpan masuk pada suhu 90
o
C dengan tekanan 1 atm
a. Menentukan jumlah stage dari compressor
Rasio kompresi untuk reciprocating compressor tiap stage adalah 4 (Perry,
Hal, 6-26), dapat dihitung dengan persamaan :
Rc = ( P/P
1
)
l/n

4
= (3,5/l)
l/n
= 0,90 = 1
Direncanakan menggunakan compressor 1 stage
Ratio stage (Rc) = (3/51)
1/1
= 3,5
b. Daya yang dibutuhkan untuk kompresi
BPH = 3,03 .10-5.K.N
s
.P
1
.q (P
2
/P
1
)(K-1)/K
Dimana :
K = Rasio perbandingan panas spesifik gas = 1,4
Ns = Jumlah stage = 1 buah
P
1
= Tekanan masuk = 1 atm = 2116,32 lb ft
2

Q = Massa yang masuk
=
jam menit x ft lb
Kg lb x jam Kgmol
/ 60 / 06948 , 0
/ 2046 , 2 / 32895 , 32
3

= 17,0966 ft
Sehingga BHP = 3,03.10
-5
. 1,4 . 1. 2116,32 . 17,0966. (3,5/1
)(1,4)/1,4)

= 2,1 Hp ~ 3 Hp
Kesimpulan :
I-255
Fungsi :Menaikan tekanan uap butiraldehida dari flash drum (H-
117) dari tekanan 1 atm menjadi 3,5 atm.
Type : Multi stage reciprocating compressor
Bahan konstruksi : carbon steel SA 53 grade B
Kapasitas : 17,0966 ft
3
/menit
Daya : 3 Hp
Jumlah : 1 buah

10. Heat Exchanger(E-119)
Fungsi :Memanaskan uap butiraldehida sebelum masuk reaktor
dari suhu 90
o
C menjadi 210
o
C.
Type : Horizontal sheel and tube exchanger
Direncanakan :
- Butiraldehida masuk pada bagian shell ( fluida dingin) dan dowterm A
masuk pada bagian tube ( fluida panas) dengan arus berlawanan arah
( counter current)
- Pressure drop (AP) pada bagian shell maksimum 2,5 psi dan pada
bagian tube maksimum 10 psi
- Faktor kekotoran gabungan (Rd) = 0,003 jft
2 o
F/Btu
- Digunakan pipa 2/4 in OD 12 BWG : 1 = 16 ft P
T
= 1 in, susunan segi
empat.
Perhitungan :


I-256
1. Neraca massa dan panas :
Q = m.Cp. At = M.Cp. AT
Q = 308192,1803 kkal/j (Dari App.B)
= 1222208,83 Btu/j
m = 11182,55 lb/j
M = 25817,55 lb/j
2. AT
LMTD

At
1
= 482 410 = 72
o
F
At
2
= 392 - 194 = 198
o
F
AT
LMTD
=
) / ln(
.
1 2
1 2
t t
t t
A A
A A
=
) 198 / 72 ln(
198 72
=124,55
o
F
R =
1 2
21 1
t t
T T

=
194 410
392 482

= 0,41
S =
1 2
1 2
T T
t t

=
194 482
194 410

= 0,75
Dari Fig,18 Kern, Hal 828, Diperoleh Harga F
t
= 0,87
AT = F1 x AT
LMTD

= 0,77 x 124, 55
o
F
= 95,90
o
F
3. Suhu Kalorik
Tc = T
2
+ F
c
(T
1
-T
2
)
tc = t
1
+ Fc (t
2
-t
1
)
h
C
t
t
A
A
=
2 1
1 2
T T
T T

=
410 482
194 392

= 2,75
Dari Fig.17 Kern, Hal 827, di peroleh Kc = 0,2 dan Fc= 0, 6
T
c
= 392 + 0, 6 (482 -392) = 446
o
F
tc = 194 + 0,6 (410 194 ) = 323, 6
o
F
4. Trial U
D

Dari tabel 8, Kern Hal, 840 pada kolom heater untuk light organik di dapat
U
D
= 100 Btu/j.ft
2
.
o
F, trial U
D
= 150 Btu/j.ft
2
.
o
F
I-257
Nt standart = 20 buah, dengan ID shell = 8 in (Tabel 9, Kern Hal 841)
A =
T U
Q
D
A .

=
90 , 95 150
83 , 1222208
x
= 84,96 ft
2

N
t
=
L a
A
".
=
16 1963 , 0
96 , 84
x
= 27,05 buah (teoritis)
N
t
standart = 20 buah, dengan ID shell = 8 in (Tabel 9, Kern Hal
841)
U
D koreksi
=
Dtrial
dart ts
t
xU
N
N
tan

=
32
05 , 27
x 150
U
D teoritis
= 126,73 Btuj.ft
2

o
F
Kesimpulan sementara rancangan HE :
Type : 1-2 Bagian Tube :
Bagian shell : in OD BWG 12
- ID
s
= 8 in Susunan Segiempat
- n = 1 - l = 16 ft
- B = 2 in - Nt = 30 buah
- C = in - n = 1
- de = 0,95 in - PT = 1 in
- di = 0,532 in
- a = 0,1963 ft
2

-a = 0,223 in
2

Evaluiasi perpindahan panas
Bagian shell (Uap Butiraldehida) Bagian Tube (dowterm A)
5. a
s
=
T
s
P
xB xC ID
. 144
'
5. a
t
=
144 .
'
n
xa N
t


a
s
=
1 . 144 . 1
2 4 / 1 8 x x
= 0,027 ft
2
at =
144 . 4
223 , 0 32x
= 0,05 ft
2
G
s
=
s
a
M
=
027 , 0
55 , 11182
G
t
=
t
a
M
=
05 , 0
67 , 25817

I-258
= 414168,5 lb/j.ft
2
= 516353,4 lbj.ft
2

N
Re
=
42 , 2 .
.

s
G de
N
Re
=
42 , 2 .
.

t
G di

=
42 , 2 . 43 , 0
5 , 414168 ). 12 / 95 , 0 (
= 31509,07 =
42 , 2 . 3 , 0
4 , 516353 ). 12 / 532 , 0 (
=
31531,22
6.jH = 120 (Fig.24,Kern, Hal 834) 6 jH = 130(Fig.24, Kern Hal. 834)
7.h
c
= jH
14 , 0
3 / 1
42 , 2 . .
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
w
k
Cp
de
k


7. h
10
=
jH
14 , 0
3 / 1
42 , 2 . .
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
w
k
Cp
di
k



k = 0,635 Btu/j.ft
2
(
o
F/ft) (Table k = 0,044 Btu/j.ft
2
(
o
F/ft) (Table
5,Kern hal 801) 9-45, Perry Hal 9-77
h
c
= 120
3 / 1
635 , 0
42 , 2 . 43 , 0 . 506 , 0
) 12 / 95 , 0 (
635 , 0
|
.
|

\
|
h
io
=
130
3 / 1
044 , 0
42 , 2 . 3 , 0 . 526 , 0
) 12 / 532 , 0 (
044 , 0
|
.
|

\
|

= 904,27 Btu/j.ft
2
.
o
F = 265,14 Btu/j.ft
2
.
o
F
8. Uc =
o io
o io
h h
h h
+
.
=
27 , 90 14 , 265
27 , 904 . 14 , 265
+

= 205,02 Btu/j.ft
2
.
o
F
9. Uc =
D C
D cio
U U
U U
+
.
=
73 , 126 . 02 , 205
73 , 126 02 , 205

= 0,003 > 0,003 j.ft
2
.
o
F/Btu (memenuhi)






I-259
Evaluasi AP
Bagian shell (Uap Butiraldehida) Bagian Tube (dowterm A)
1. N
Re
= 31509,07
f = 0,001

+

(Fig 29, Kern Hal 839)
2. AP
s
=
s
s s
sg de
N ID G f
. . . 10 . 22 , 5
) 1 .( . .
10
2
+

=
1 . 79 , 0 ). 12 / 95 , 0 .( 10 . 22 , 5
) 12 / 96 .( 8 . ) 5 , 414168 .( 001 , 0
10
2

= 2,36 psi < 2,5 psi
(memenuhi)
3.
1'. NRe = 3153,22
f = 0,0015 (Fig,29, Kern Hal 839)
2'. AP
s
=
ts
s t
sg di
n I G f
. . . 10 . 22 , 5
. . .
10
2

=
1 . 84 , 0 ). 12 / 532 , 0 .( 10 . 22 , 5
1 . 16 . ) 4 , 516353 .( 005 , 0
10
2

= 3,3 psi
AP
n
=
144 2
4
2

|
|
.
|

\
|
g
V
sg
n

V =
3600
t
G
=
5 , 72 . 3600
4 , 516353

= 1,97 ft/dt
AP
n
=
144
5 , 72
174 , 32 . 2
97 , 1
84 , 0
1 , 4
2
|
|
.
|

\
|

AP
n
= 0,144 psi
AP
Total
= AP
t
+ AP
n

= 3,3 + 0,144
AP
total
= 3,444 psi < 10
psi(memenuhi)
Kesimpulan :
Spesifikasi Heat Exchanger :
Fungsi :Memanaskan uap butiraldehida sebelum masuk reaktor
dari suhu 90
o
C menjadi 210
o
C.
Type : Horizontal sheel and tube exchanger
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 53 grade B
Jumlah : 1 buah
Dimensi H.E :
I-260
- Bagian sheel : - IDs = 8 in
- n = 1
- B = 2 in
- C = in
- de = 0,95 in
- Bagian tube : in OD BWG 12
Susunan segi empat
L = 16 ft
N
T
= 32 buah
N = 1
P
T
= 1 in
a = 0,223 in2
a = 0,1963 ft
2
/ft
di = 0,532 in

11. Exspander (N-121)

Fungsi : Menurunkan tekanan gas dari 3,5 atm menjadi 1, 5 atm.
Type : Multi stage reciprocating exspander
Data kondisi operasi :
- P
1
= Tekanan masuk exspander 3,5 atm = 51, 436 lb/in2 = 7406, 7
lb/ft
2

- P
2
= Tekanan keluar ekspander 1,5 atm = 22,05 lb/in2 = 3174, 3 lb/ft
2

- M(laju alir massa) =
lb Kg
jam Kg
/ 4530 , 0
/ 0194 , 4794
= 10582,82 lb/jam
Perhitungan :
BM campuran = 60
=
) 460 .( 1545
). . 144 (
1
1
T
BM P
+

= 50,15 lb/ft
2


a. Menghitung kerja yang dihasilkan expander
I-261
Ws = q

P m A ,

q = (50 - 60)%, (Ulrich, Hal 90)
Ws = 0,55
3
2
/ 15 , 50
/ 4 , 4232 / 82 , 10582
ft lb
ft lb x jam lb

= 491224,32 lb/ft.j
= 491224,32 lb/ft.j x ( 1 Btu/778 ft.lb) x (1 jam/3600 detik)
= 0,175 Btu/dt x ( 1 Hp.s/0,7068 Btu/de)
= 0,24 Hp x 0,7457 kW/Hp = 0,178 kW
q
motor
= 80% (Fig 14-38, Peters &Timmerhaus, Hal 521)
Power motor =

Hp
=
8 , 0
178 , 0
= 0,22 Hp ~ 1 Hp
12. Cooler (E-122A)
Fungsi :Menurunkan suhu uap campuran keluar reaktor dari
210
o
C menjadi 120
o
C dengan menggunakan dowterm A.
Type : Horizontal shell and tube Exchanger
Direncanakan :
- Uap campuran masuk pada bagian shell ( fluida panas) dan dowterm
A masuk pada bagian tube ( fluida dingin) dengan arus berlawanan
arah
( counter current)
- Pressure drop (AP) pada bagian shell maksimum 2,5 psi dan pada
bagian tube maksimum 10 psi
- Faktor kekotoran gabungan (Rd) = 0,003 jft
2 o
F/Btu
- Digunakan pipa 2/4 in Od BWG : 1 = 16 ft P
T
= 1 in susunan segi
empat.





I-262
Perhitungan :

1. Neraca Massa dan Panas :
Q = m.Cp. At = M.Cp. AT
Q = 244653,567 kkal/j (Dari App.B)
= 970231,46 Btu/j
m = 8679,83 lb/j
M = 19250,62 lb/j
2. AT
LMTD

At
1
= 410- 212 = 198
o
F
At
2
= 248 - 86 = 162
o
F
AT
LMTD
=
) / ln(
.
1 2
1 2
t t
t t
A A
A A
=
) 162 / 198 ln(
162 198
=179,4
o
F
R =
1 2
21 1
t t
T T

=
86 212
248 410

= 1,28
S =
1 2
1 2
T T
t t

=
86 410
86 212

= 0,38
Dari Fig,18 Kern, Hal 828, Diperoleh Harga F
t
= 0,91
AT = F1 x AT
LMTD

= 0,91 x 179,4
o
F
= 163,254
o
F
3. Suhu Kalorik
T
c
= T
2
+ F
c
(T
1
-T
2
)
t
c
= t
1
+ F
c
(t
2
-t
1
)
h
C
t
t
A
A
=
2 1
1 2
T T
T T

=
212 410
86 248

=0,81
I-263
Dari Fig.17 Kern, Hal 827, di peroleh Kc = 1,3 dan Fc= 0, 35
T
c
= 248 + 0, 35 (410 -248) = 304,7
o
F
t
c
= 86 + 0,35 (212 86 ) = 130,1
o
F

4. Trial U
D

Dari Table 8, Kern Hal, 840 pada kolom Cooler untuk light organik di dapat
U
D
= 75-150 Btu/j.ft
2
.
o
F, trial U
D
= 100 Btu/j.ft
2
.
o
F
A =
T U
Q
D
A .

=
254 , 163 100
46 , 970231
x
= 59,43 ft
2

N
t
=
L a
A
".
=
16 1963 , 0
43 , 59
x
= 18,92 buah (teoritis)
N
t
standart = 20 buah, dengan ID shell = 8 in (Tabel 9, Kern Hal 841)
U
D koreksi
=
Dtrial
dart ts
t
xU
N
N
tan

=
20
92 , 18
x 100
U
D teoritis
= 94,6 Btuj.ft
2

o
F


Kesimpulan sementara rancangan Cooler :
Type : 1-2 Bagian Tube :
Bagian shell : in OD BWG 12
- ID
s
= 8 in Susunan Segiempat
- n = 1 - l = 16 ft
- B = 2 in - Nt = 20 nuah
- C = in - n = 4
- de = 0,95 in - PT = 1 in
- di = 0,532 in
- a = 0,1963 ft
2

-a = 0,223 in
2


I-264
Evaluiasi Perpindahan Panas
Bagian shell (Uap campuran) Bagian Tube (dowterm A)
5. a
s
=
T
s
P
B x C x ID
. 144
'
5. a
t
=
144 .
'
n
xa N
t

a
s
=
1 . 144 . 1
2 4 / 1 8 x x
= 0,027 ft
2
at =
144 . 4
223 , 0 20 x
= 0,007 ft
2
G
s
=
s
a
M
=
027 , 0
19250
G
t
=
t
a
M
=
007 , 0
83 , 8679

= 712962,963 lb/j.ft
2
= 1239975,714 lbj.ft
2

N
Re
=
42 , 2 .
.

s
G de
N
Re
=
42 , 2 .
.

t
G di

=
42 , 2 . 5 , 0
963 , 712962 ). 12 / 95 , 0 (
=15549 =
42 , 2 . 3 , 0
714 , 1239975 ). 12 / 532 , 0 (

=75719,36
6. jH = 160 (Fig.24, Kern, Hal 834) 6. jH = 160 (Fig.24, Kern Hal.
834)
7. h
c
= jH
14 , 0
3 / 1
42 , 2 . .
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
w
k
Cp
de
k


7. h
10
=
jH
14 , 0
3 / 1
42 , 2 . .
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
w
k
Cp
di
k



k = 0,26 Btu/j.ft
2
(
o
F/ft) (Table 5, k = 0,26 Btu/j.ft
2
(
o
F/ft) (Table
5,Kern hal 801) 9-45, Perry Hal 9-77
h
c
= 120
3 / 1
143 , 0
42 , 2 . 43 , 0 . 69 , 0
) 12 / 95 , 0 (
143 , 0
|
.
|

\
|
h
c
=
130
3 / 1
26 , 0
42 , 2 . 3 , 0 . 526 , 0
) 12 / 532 , 0 (
26 , 0
|
.
|

\
|

= 750,56 Btu/j.ft
2
.
o
F = 1333,28 Btu/j.ft
2
.
o
F
8. Uc =
o io
o io
h h
h h
+
.
=
56 , 750 28 , 1333
56 , 750 . 28 , 1333
+

= 480,22 Btu/j.ft
2
.
o
F
I-265
Uc =
D C
D cio
U U
U U
+
.
=
6 , 94 . 22 , 480
6 , 94 22 , 480

= 0,0084 > 0,003 j.ft
2
.
o
F/Btu (memenuhi)
Evaluasi AP
Bagian shell (Uap campuran) Bagian Tube (dowterm A)
N
Re
= 15549
f = 0,0016

+

(Fig 29, Kern Hal 839)
4. AP
s
=
s
s s
sg de
N ID G f
. . . 10 . 22 , 5
) 1 .( . .
10
2
+

=
1 . 12 , 1 ). 12 / 95 , 0 .( 10 . 22 , 5
) 12 / 96 .( 8 . ) 963 , 712962 .( 0016 , 0
10
2

= 1,12 psi < 2,5 psi
(memenuhi)
5.
3'. NRe = 75719,36
f = 0,0015 (Fig,29, Kern Hal 839)
4'. AP
s
=
ts
s t
sg di
n I G f
. . . 10 . 22 , 5
. . .
10
2

=
1 . 84 , 0 ). 12 / 532 , 0 .( 10 . 22 , 5
4 . 16 . ) 714 , 1239975 .( 015 , 0
10
2

= 7,6 psi (memenuhi)
AP
n
=
144 2
4
2

|
|
.
|

\
|
g
V
sg
n

V =
3600
t
G
=
5 , 72 . 3600
714 , 1239975

= 4,75 ft/dt
AP
n
=
144
5 , 72
174 , 32 . 2
75 , 4
84 , 0
4 , 4
2
|
|
.
|

\
|

AP
n
= 2,36 psi
AP
Total
= AP
t
+ AP
n

= 7,6 + 2,36
AP
total
= 9,96 psi < 10
psi(memenuhi)

Kesimpulan :
Spesifikasi Cooler (E-122A)
Fungsi :Menurunkan suhu uap campuran keluar reaktor dari suhu
210
o
C menjadi 120
o
C dengan menggunakan dowterm A.
I-266
Type : Horizontal shell and tube Exchanger
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 53 grade B
Jumlah : 1 buah
Dimensi Cooler:
Bagian shell : - ID
s
= 8 in
- n = 1
- B = 2 in
- C = in
- de = 0,95 in
- Bagian tube : in OD BWG 12
Susunan segi empat
L = 16 ft
N
T
= 20 buah
n = 4
P
T
= 1 in
a = 0,223 in2
a = 0,1963 ft
2
/ft
di = 0,532 in

13. Condensor (F-122B)

Fungsi : Mengkondensasikan uap campuran keluar dari Cooler
(E-122A) menjadi liquida dengan dowterm A.
Type : Horizontal shell and Tube Exchanger
Direncanakan :
- Uap campuran masuk pada bagian shell ( fluida panas) dan dowterm
A masuk pada bagian tube ( fluida dingin) dengan arus berlawanan
arah
( counter current)
I-267
Uap campuran T
1
=120
o
C = 248
o
F
t
2
= 60
o
C = 140
o
F
T
2
= 50
o
C = 122
o
F
t
1
= 30
o
C = 86
o
F
Dowterm A
- Pressure drop (AP) pada bagian shell maksimum 2,5 psi dan pada
bagian tube maksimum 10 psi
- Faktor kekotoran gabungan (Rd) = 0,003 jft
2 o
F/Btu
- Digunakan pipa in OD BWG : 1 = 16 ft; P
T
= 1 in susunan segi
empat.
Perhitungan :





1. Neraca massa dan panas :
Q = m. Cp . At = M.Cp. AT
Q = 151727,579 kkal/j (Dari App.B)
= 601711,52 Btu/j
m = 38,82 lb/j
M = 21184 lb/j
2. AT
LMTD

At
1
= 248 - 140 = 108
o
F
At
2
= 122 - 86 = 36
o
F
AT
LMTD
=
) / ln(
.
1 2
1 2
t t
t t
A A
A A
=
) 36 / 108 ln(
36 108
=65,53
o
F
AT penyempurnaan pengembunan tetap di anggap isthermal sehingga F
1
= 1
AT = F1 x AT
LMTD

= 1 x 65,53
o
F
= 65,53
o
F
3. Suhu Kalorik
Tc = (T
1
-T
2
) = 185
o

tc = (t
2
+ t
1
) = 113
o
F
4. Trial U
D

Dari Table 8, Kern Hal, 840 pada kolom Cooler untuk light organik di dapat
I-268
U
D
= 75-150 Btu/j.ft
2
.
o
F, trial U
D
= 100 Btu/j.ft
2
.
o
F
N
t
standart = 20 buah, dengan ID shell = 8 in (Tabel 9, Kern Hal 841)
A =
T U
Q
D
A .

=
53 , 165 100
52 , 601711
x
= 91,82 ft
2

N
t
=
L a
A
".
=
16 1963 , 0
82 , 91
x
= 29,23 buah (teoritis)
N
t
standart = 32 buah, dengan ID shell = 8 in (Tabel 9, Kern Hal 841)
U
D koreksi
=
Dtrial
dart ts
t
xU
N
N
tan

=
32
23 , 29
x 100
U
D teoritis
= 91,34 Btuj.ft
2

o
F
Kesimpulan sementara rancangan Cooler :
Type : 1-2 Bagian Tube :
Bagian shell : in OD BWG 12
- ID
s
= 8 in Susunan Segiempat
- n = 1 - l = 16 ft
- B = 8 in - Nt = 32 buah
- C = in - n = 1
- de = 0,95 in - PT = 1 in
- di = 0,532 in
- a = 0,1963 ft
2

-a = 0,223 in
2

Evaluiasi perpindahan panas
Bagian shell (Uap campuran) Bagian Tube (dowterm A)
5. a
s
=
T
s
P
xB xC ID
. 144
'
5. a
t
=
144 .
'
n
a x N
t

a
s
=
1 . 144
8 4 / 1 8 x x
= 0,111 ft
2
a
t
=
144 . 4
223 , 0 32 x
= 0,049 ft
2
G
s
=
s
a
M
=
111 , 0
3882
G
t
=
t
a
M
=
049 , 0
21184

= 34972,97 lb/j.ft
2
= 432326,53 lbj.ft
2

I-269
N
Re
=
42 , 2 .
.

s
G de
N
Re
=
42 , 2 .
.

t
G di

=
42 , 2 . 5 , 0
97 , 34972 ). 12 / 95 , 0 (
=4086,03 =
42 , 2 . 3 , 0
53 , 432326 ). 12 / 532 , 0 (
=26400
6. jH = - 6 . jH = -
7.G=
3 / 2
) (
t
N l
M
=
3 / 2
) 32 .( 16
3882
= 24,07 lb/j.ft 7.
V

=
3600
t
G
=
5 , 72 . 3600
53 , 432326
=1,65
ft/dt
Kondensor horizontal : h
i
= 390 Btu/j.ft
2
.
o
F

h
o
= 150 - 300 Btu/j.ft
2
.
o
F h
io
= h
i
(di/do)
h
o
trial = 250 Btu/j.ft
2
.
o
F h
io
= 276,63 Btu/j.ft
2
.
o
F
K
f
= 0,095 t
w
= t
c
+ ) (
c c
o io
o
t T
h h
h

+

Sf = 0,81 = 113 +
) 113 185 (
250 63 , 276
250

+


f
= 1,5 = 147,17
o
F
G = 24,07 lb/j. ft t
f
=
2
C w
T t +
=
2
185 17 , 147 +

= 166,086
o
F
8. Uc =
o io
o io
h h
h h
+
.
=
63 , 276 250
63 , 276 . 250
+

= 13,32 Btu/j.ft
2
.
o
F
Uc =
D C
D cio
U U
U U
+
.
=
34 , 92 . 32 , 131
34 , 92 32 , 131

= 0,003 j.ft
2
.
o
F/Btu (memenuhi)




I-270
Evaluasi AP
Bagian shell (Uap Campuran) Bagian Tube (Dowterm A)

1. N
Re
= 4086,03
f = 0,0018

+

(Fig 29, Kern, Hal 839)
2. AP
s
=
s
s s
sg de
N ID G f
. . . 10 . 22 , 5
) 1 .( . .
10
2
+


=
1 . 12 , 1 ). 12 / 95 , 0 .( 10 . 22 , 5
) 12 / 24 .( 8 . ) 97 , 34972 .( 0018 , 0 . 2 / 1
10
2

= 0,25 psi < 2,5 psi (memenuhi)

1. N
Re
= 26400
f = 0,0016 (Fig,29,Kern, Hal 839)
2. AP
s
=
ts
s t
sg di
n I G f
. . . 10 . 22 , 5
. . .
10
2

=
1 . 84 , 0 ). 12 / 532 , 0 .( 10 . 22 , 5
1 . 16 . ) 53 , 432326 .( 0016 , 0
10
2

= 2,46 psi (memenuhi)
AP
n
=
144 2
4
2

|
|
.
|

\
|
g
V
sg
n

AP
n
=
144
5 , 72
174 , 32 . 2
65 , 1
84 , 0
1 . 4
2
|
|
.
|

\
|

AP
n
= 0,10 psi
AP
Total
= AP
t
+ AP
n

= 2,46 + 0,10
AP
total
= 2,56 psi < 10
psi(memenuhi)

Kesimpulan :
Spesifikasi Condensor (E-122B):
Fungsi : Mengkonensasikan uap campuran keluar dari cooler
(E-122A) menjadi liquida dengan dowterm A.
Type : Horizontal shell and Tube Exchanger
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 53 grade B
Jumlah : 1 buah
Dimensi Cooler :
Bagian shell : IDs = 8 in
n = 1
B = 8 in
I-271
C = in
De = 0,95 in
- Bagian tube : in OD BWG 12
Susunan segi empat :
l = 16 ft
N
t
= 32 buah
n = 1
P
t
= 1 in
a = 0,223 in
a = 0,1963 ft
2
/ft
di = 0,532 in

14. Flash Drum (M-120)

Fungsi :Untuk memisahkan antara fase gas liquida yang keluar
dari kondensor (E-122B)
Type : Tangki berbentuk silinder tegak dengan tutup atas dan
tutup bawah berbentuk standart dished haed.
Data kondisi operasi:
- Temperatur : 50
o
C = 682
o
R
- Tekanan : 1,5 atm = 22,05 psi = 7,35 psig
- Massa : 38,3920 kgmol/j = 0,0024 lbm/dt
Direncanakan
- Bahan konstruksi yang digunakan Carbon steel SA 212 grade B
dengan
f = 17500 (Tabel 13-1, Brownell &Young, Hal 251)
- Jenis pengelasan double welded but jointy (E= 0,80)
I-272
- Faktor korosi (C= 1/16)
- Recidence time = 600 detik
- L/D = 2,5
Perhitungan :
a. Menentukan volume Flash Drum
Persamaan yang digunakan :
V =
P
T R n . .

Dimana :
R = 10,73 ft
3
psia/lbmol
o
R
P = 22,05 psia
T = 582
o
R
V = ik x
psia
R x R lbmol psia ft x dt lbmol
o o
det 600
05 , 22
582 . / 73 , 10 / 024 , 0
3

V = 4078,36 ft
3

V
total
=
Vtutup atas
+ V
tutup bawah

V
total
= 2(0,0847 d
3
) + t/4.d
2
. L
= 0,1694 d
3
+ 2,355 d
3

4078,36 ft
3
= 2,5244 d
3

d
3
= 1615,66 ft
3

d = 11,73 ft = 140,76 in
L = 3 x 140,76 in = 442,28 in = 35,19 ft


I-273
b. Menentukan tebal dinding Flash Drum
ts = C
Pi E f
di Pi
+
) . 6 , 0 . ( 2
.

= " 16 / 1
) 35 , 7 . 6 , 0 8 , 0 . 17500 ( 2
76 , 140 . 35 , 7
+


= 1,61/16 in ~ 3/16 in
Standarisasi (Tabel 4.7. Brownell & Young, Hal 89)
do = di + 2 ts
= 157,68 in + 2 (3/16) in
do = 158,055 in = 13,17 ft
di
baru
= do -2ts
= 144 in 2(3/16)
= 143,625 in
r
c
= 0,9 143,625
= 129,2625 in
s
f
= 2 in; icr = 0,5625 in (Tabel 5.4. Brownell & Young, Hal 87)
a = ID/2 = 71,8125 in
AB = ID/2 icr = 71,25 in
BC = r
c
icr = 128,7 in
r = 132 in
AC =
2 2
AB BC = 107,17 in
b = r AC = 24,83 in
Didapat :
do = 144 in ; ts = 3/16 in ; di = 143, 625 in
I-274
c. Menentukan tebal tutup atas dan bawah
th = C
Pi E f
di Pi
+
) . 1 , 0 . (
. . 885 , 0

= " 16 / 1
) 35 , 7 . 1 , 0 8 , 0 . 17500 (
625 , 143 . 35 , 7 . 885 , 0
+


Maka tinggi tutup atas = tha + b + s
f

= (3/16 + 24,83 + 2 ) in = 27, 0175 in
Kesimpulan :
Spesifikasi flash drum (H-120):
Fungsi :Untuk memisahkan antara fase gas liquida yang keluar dari
kondensor (E-122B)
Type : Tangki berbentuk silinder tegak dengan tutup atas dan
tutup bawah berbentuk standart dished haed.
Bahan kontruksi : Carbon steel SA 212 grade B
Jumlah : 1 buah
Dimensi : - Diameter luar : 144 in
- Diameter dalam : 143,625 in
- Tinggi silinder : 442,28 in
- Tebal silinder ; 3/16 in
- Tebal tutup : in
- Tinggi tutup : 27, 0175 in

15. Compresor (G-123)

Fungsi : Merecycle gas uap campuran dari Flsah Drum
I-275
(H-120) menuju Heat Exchanger dari tekanan 1,5
atm menjadi 3,5 atm
Type : Centrifugal compresor
Data perancangan :

Kondisi umpan masuk pada suhu 90
o
C dengan tekanan 1 atm
a. Menentukan jumlah stage dari compressor
Rasio kompresi untuk reciprocating compressor tiap stage adalah 4 (Perry,
Hal, 6-26), dapat dihitung dengan persamaan :
Rc = ( P/P
1
)
l/n

4 = (3,5/l)l/n
= 0,61 = 1
Direncanakan menggunakan compressor 1 stage
Ratio stage (Rc) = (3,5/1,5)
1/1
= 2,33

b. Daya yang dibutuhkan untuk kompresi
BPH = 3,03 . 10
-5
. K . N
s
. P
1
. q (P
2
/P
1
)(K-1)/K
Dimana :
K = Rasio perbandingan panas spesifik gas = 1,4
N
s
= Jumlah stage = 1 buah
P
1
= Tekanan masuk = 1 atm = 2116,32 lb ft
2

q = Massa yang masuk
=
jam menit x ft lb
Kg lb x jam Kgmol
/ 60 / 06948 , 0
/ 2046 , 2 / 4658 , 6
3

= 3,149 ft
3
/mnt
I-276
Sehingga BHP = 3,03.10
-5
. 1,4 . 1. 2116,32 . 3,149. (3,5/1
)(1,4)/1,4)

= 0,58 Hp ~ 1 Hp
Kesimpulan :
Fungsi : Merecycle uap campuran dari Flash Drum (H-120)
menuju heat exchanger dari tekanan 1,5 atm menjadi 3,5
atm
Type : Centrifugal compresor
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 53 grade B
Kapasitas : 3,149 ft
3
/menit
Daya : 1 Hp
Jumlah : 1 buah

16. Pompa (L-124)

Fungsi : Mengalirkan liquida yang keluar dari Flash Drum
(H-120) menuju kolom DISTILASI (D-130)
Type : Centrifugal pump

Direncanakan :
Jenis : Centrifugal pump
Bahan : Commercial steel
Jumlah : 1 buah
Perhitungan :


I-277
b. Menentukan Densitas Campuran
Komponen Massa (kg/j) Xm (Kg/m
3
) Xm.
C
4
H
8
O 232,7668 0,048 804,8 38,63
C
4
H
10
9,3294 0,002 900 1,8
C
4
H
10
O 4545,4574 0,95 860 817
Jumlah 4787,5536 1,000 857,43

Kapasitas : 4787,5536 Kg/j = 10554,80 lb/j
campuran = 857,43 Kg/m
3
= 53,528 lb/ft
3

= 0,53 cp = 1,32 lb/ft.j
Rate volumetrik :
V = Rate /
=
3
528 , 53
/ 80 , 10554
lbft
jam lb

= 197,182 ft
3
/jam = 0,0547 ft
3
/dt
Asumsi : aliran turbulen
Dari Fig 14-2, Peters & Timmerhaus, Hal 498 diperoleh ID optimum dari
hubungan antara rate volumetrik dan densitas
ID optimum = 4 in dipilih 4 sch 40 (Table 11, Kern, Hal 844)
ID = 4,025 in = 0,3355 ft
A (flow area) = 12,7 in
2
= 0,882 ft
Kecepatan aliran = v / a
=
t f
jam ft
3
3
088 , 0
/ 182 , 197

= 2235,6235 ft/jam = 0,621 ft/dt

Cek aliran bilangan Reynold :
N
Re
= ( x ID x v )/
= ( 53,528 x 0,3355 x 2335,6235)/1,32
= 31735,42
I-278
Untuk aliran turbulen, N
Re
>2100, maka asumsi benar.
Sistem perpipaan:
- Pipa lurus = 50 ft
L
pipa
= 50 ft
- Elbow 90
o
= 3 buah
- L/D = 30 (App C-2a Fous, Hal 719)
L
elbow
= 3 x 30 x 0,3355 = 30,195 ft
- Gate valve = 2 buah
- L/d = 160 (App C- 2a Fous, Hal 718)
L
gate valve
= 2 x 160 x 0,3355 = 107,36 ft
- Globe valve = 1 buah
L/d = 450 (App C- 2a Fous, Hal 718)
L
globe valve
= 1 x 450 x 0,3355 = 150, 975 ft
- Entrance valve
L
entrance
= 11 ft
- Exit valve
L
exit
= 11 ft
Panjang total system perpipaan:
L
total
= 50 + 30,195 = 107,36 + 150, 975 + 11 + 11
= 360 ,53 ft
Bahan yang digunakan : Commercial steel
c = 0,00015 ft (App C- 1 Fous, Hal 717)
c/D = 0,00043
f = 0,021 (App C- 3, Fous, Hal 721)
Friction loss dari sistem perpipaan :
1. Valve dan Fitting
Fr = ( 4 x f x v
2
L) / (2 x g
c
x ID)
= ( 4 x 0,021 x 0, 0,621
2
x 360, 53)/ (2 x 32, 174 x 0, 3355)
= 0,54 lbf.ft/lbm
2. Kontraksi pada pembesaran
I-279
Fc = (Kc.V
2
)/(2 o gc ) dimana Kc = 0,55
= ( 0,55 x 0,621
2
)/(2 x 1 x 32, 174)
= 0,0032lbf.ft/lbm
3. Kontraksi pada 3 elbow
Dari Tabel 2.10-1, Geankoplis, Hal 104 di peroleh Kf = 0,75
F3 = 3 x Kf x ( v
2
/2)
= 3 x 0,75 x (0,621
2
/2)
= 0,433 lbf.ft/lbm
Sehingga E
F
= 0,54 + 0,0032 + 0,433 = 0,9762 lbf.ft.lbm
Hokum Bernoulli : (Pers 10, Peters & Teimerhaus, Hal,486)
Wp = (AZ +A (v
2
/2 o g
c
) + A (pv) + F
f

Ditentukan :
AZ = 20 ft
AP = 0,5 psi
Faktor turbulen (o) = 1
Wp = 20 = [ 0,621
2
/(2 x 1 x 32, 174)] = 0 + 0,9762
Wp = 21, 021 lb
f
.ft/lb
m
Power pompa :
WHP = (m x Wp) / 550
= ( 2,927 lbm x 21,41 lbf.ft /lbm) 550
= 0,11 Hp
Efisiensi pompa = 40 % (Fig 14-37, Peters &Timmerhaus, Hal 520)
BHP = WHP / Efisiensi pompa
= 0,11 / 0,40
= 0,275 Hp
Efisiensi motor = 80%
Power pompa aktual = BHP/efisiensi motor
= 0,275/0,8
= 0,34Hp ~ 1 Hp
Diambil pompa berkekuatan 1 Hp.
I-280
17. Heat Exchanger (E-125)

Fungsi : Memanaskan liquida campuran sebelum masuk
kolom distilasi (D-130) dari suhu 50
o
C menjadi 80,8
o
C.
Type : Horizontal sheel and tube exchanger
Direncanakan :
- Butiraldehida masuk pada bagian shell ( fluida dingin) dan dowterm A
masuk pada bagian tube ( fluida panas) dengan arus berlawanan arah
( counter current)
- Pressure drop (AP) pada bagian shell maksimum 2,5 psi dan pada
bagian tube maksimum 10 psi
- Faktor kekotoran gabungan (Rd) = 0,003 jft
2 o
F/Btu
- Digunakan pipa 3/4 in OD ;12 BWG ; 1 = 16 ft; P
T
= 1 in ; susunan
segiempat.
Perhitungan :

1. Neraca massa dan panas :
Q = m.Cp. At = M.Cp. AT
Q = 65035,2459 kkal/j (Dari App.B)
= 57912,6186 Btu/j
m = 8458,37 lb/j
M = 2960,42 lb/j
2. AT
LMTD

At
1
= 392 177,44 = 214,56
o
F
At
2
= 194- 122 = 72
o
F
I-281
AT
LMTD
=
) / ln(
.
1 2
1 2
t t
t t
A A
A A
=
) 72 / 56 , 214 ln(
72 56 , 214
=130,55
o
F
R =
1 2
21 1
t t
T T

=
122 44 , 177
194 392

= 3,571
S =
1 2
1 2
T T
t t

=
122 392
122 44 , 177

= 0,203
Dari Fig,18 Kern, Hal 828, Diperoleh Harga F
t
= 0,9
AT = F
1
x AT
LMTD

= 0,9 x 130, 55
o
F
= 117,495
o
F
3. Suhu kalorik
T
c
= T
2
+ F
c
(T
1
-T
2
)
t
c
= t
1
+ F
c
(t
2
-t
1
)
h
C
t
t
A
A
=
2 1
1 2
T T
T T

=
44 , 177 392
122 194

= 0,336
Dari Fig.17 Kern, Hal 827, di peroleh Kc = 1,2 dan Fc= 0, 325
T
c
= 194 + 0, 325 (392 -194) = 258,35
o
F
t
c
= 122 + 0,325 (177,44 122 ) = 140,018
o
F
4. Trial U
D

Dari Table 8, Kern Hal, 840 pada kolom heater untuk light organik di dapat
UD = 50-100 Btu/j.ft
2
.
o
F, trial UD = 75 Btu/j.ft
2
.
o
F
Nt standart = 20 buah, dengan ID shell = 8 in (Tabel 9, Kern Hal 841)
A =
T U
Q
D
A .

=
495 , 117 75
6186 , 257912
x
= 29,26 ft
2

N
t
=
L a
A
".
=
16 1963 , 0
26 , 29
x
= 9,316 buah (teoritis)
N
t
standart = 20 buah, dengan ID shell = 8 in (Tabel 9, Kern Hal
841)
U
D koreksi
=
Dtrial
dart ts
t
xU
N
N
tan

I-282
=
20
316 , 9
x 75
U
D teoritis
= 34,93 Btuj.ft
2

o
F
Kesimpulan sementara rancangan H. E :
Type : 1-2 Bagian Tube :
Bagian shell : in OD BWG 12
- IDs = 8 in Susunan Segiempat
- n = 1 - l = 16 ft
- B = 2 in - N
t
= 20 buah
- C = in - n = 4
- de = 0,95 in - PT = 1 in
- di = 0,532 in
- a = 0,1963 ft
2

-a = 0,223 in
2

Evaluiasi Perpindahan Panas (Rd)
Bagian shell (Liquida campuran) Bagian Tube (dowterm A)
a
s
=
T
s
P
B x C x ID
. 144
'
5. a
t
=
144 .
'
n
xa N
t


a
s
=
1 . 144 . 1
2 4 / 1 8 x x
= 0,027 ft
2
at =
144 . 4
223 , 0 20x
= 0,0077 ft
2
G
s
=
s
a
M
=
027 , 0
37 , 8458
G
t
=
t
a
M
=
0077 , 0
42 , 2960

= 313272,963 lb/j.ft
2
= 384470,129 lbj.ft
2

N
Re
=
42 , 2 .
.

s
G de
N
Re
=
42 , 2 .
.

t
G di

=
42 , 2 . 72 , 0
963 , 313272 ). 12 / 95 , 0 (
=14233,68 =
42 , 2 . 3 , 0
129 , 384470 ). 12 / 532 , 0 (
=
23477,74
6. jH = 60 (Fig.24,Kern, Hal 834) 6 jH = 100(Fig.24, Kern Hal. 834)
I-283
7. h
c
= jH
14 , 0
3 / 1
42 , 2 . .
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
w
k
Cp
de
k


7. h
10
=
jH
14 , 0
3 / 1
42 , 2 . .
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
w
k
Cp
di
k



k = 0,635 Btu/j.ft
2
(
o
F/ft) (Table 5, k = 0,044 Btu/j.ft
2
(
o
F/ft)
(Table 5,Kern hal 801) 9-45, Perry
Hal 9-77
h
c
= 60
3 / 1
635 , 0
42 , 2 . 65 , 0 . 55 , 0
) 12 / 95 , 0 (
635 , 0
|
.
|

\
|
h
c
=
100
3 / 1
044 , 0
42 , 2 . 3 , 0 . 44 , 0
) 12 / 532 , 0 (
044 , 0
|
.
|

\
|

= 533,52 Btu/j.ft
2
.
o
F = 192,17 Btu/j.ft
2
.
o
F
8. Uc =
o io
o io
h h
h h
+
.
=
17 , 192 52 , 533
17 , 192 . 52 , 533
+

= 141,28 Btu/j.ft
2
.
o
F
9. Uc =
D C
D cio
U U
U U
+
.
=
93 , 34 . 28 , 141
93 , 34 28 , 141

= 0,02 > 0,003 j.ft
2
.
o
F/Btu (memenuhi)












I-284
Evaluasi AP
Bagian shell (Uap Butiraldehida) Bagian Tube (dowterm A)
1. N
Re
= 14233,68
f = 0,001

+

(Fig 29, Kern Hal 839)
2. AP
s
=
s
s s
sg de
N ID G f
. . . 10 . 22 , 5
) 1 .( . .
10
2
+

=
1 . 79 , 0 ). 12 / 95 , 0 .( 10 . 22 , 5
96 . 8 . ) 96 , 313272 .( 001 , 0
10
2

= 2,3 psi < 2,5 psi (memenuhi)

1. N
Re
= 23477,74
f = 0,0015 (Fig,29,Kern Hal 839)
2. AP
s
=
ts
s t
sg di
n I G f
. . . 10 . 22 , 5
. . .
10
2

=
1 . 84 , 0 ). 12 / 532 , 0 .( 10 . 22 , 5
4 . 16 . ) 12 , 384470 .( 0013 , 0
10
2

= 6,3 psi
AP
n
=
144 2
4
2

|
|
.
|

\
|
g
V
sg
n

V =
3600
t
G
=
5 , 72 . 3600
12 , 384470

= 1,47 ft/dt
AP
n
=
144
5 , 72
174 , 32 . 2
47 , 1
84 , 0
4 . 4
2
|
|
.
|

\
|

AP
n
= 0,31 psi
AP
Total
= AP
t
+ AP
n

= 6,61 + 0,31
AP
total
= 3,444 psi < 10
psi(memenuhi)
Kesimpulan :
Spesifikasi Heat Exchanger (E-125):
Fungsi :Memanaskan liquida campuran sebelum masuk kolom
distilasi (D-130) dar suhu 50
o
C menjadi 80,8
o
C.
Type : Horizontal sheel and tube exchanger
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 53 grade B
Jumlah : 1 buah
Dimensi H.E :
- Bagian sheel : - ID
s
= 8 in
I-285
- n = 1
- B = 2 in
- C = in
- de = 0,95 in
- Bagian tube : in OD BWG 12
Susunan segi empat
L = 16 ft
N
T
= 20 buah
n = 4
P
T
= 1 in
a = 0,223 in
a = 0,1963 ft
2
/ft
di = 0,532 in

18. Condensor (E-131)

Fungsi : Mengembunkan uap campuran yang keluar dari
kolom distilasi (D-130) menjadi distilat.
Type : Horizontal shell and Tube Exchanger
Direncanakan :
- Uap campuran masuk pada bagian shell ( fluida panas) dan dowterm
A masuk pada bagian tube ( fluida dingin) dengan arus berlawanan
arah
( counter current)
- Pressure drop (AP) pada bagian shell maksimum 2,5 psi dan pada
bagian tube maksimum 10 psi
- Faktor kekotoran gabungan (Rd) = 0,003 jft
2 o
F/Btu
- Digunakan pipa in OD; 12 BWG : 1 = 16 ft; P
T
= 1 in ; susunan
segiempat.


I-286
Perhitungan :

1. Neraca massa dan panas :
Q = m.Cp. At = M.Cp. AT
Q = 1687,4923 kkal/j (Dari App.B)
= 6692,15 Btu/j
M = 534,6 lb/j
m = 309,82 lb/j
2. AT
LMTD

At
1
= 235,8 - 122 = 113,8
o
F
At
2
= 122 - 86 = 36
o
F
AT
LMTD
=
) / ln(
.
1 2
1 2
t t
t t
A A
A A
=
) 36 / 113 ln(
36 8 , 113
= 67,678
o
F
AT penyempurnaan pengembunan tetap di anggap isothermal sehingga F
1
= 1
AT = F1 x AT
LMTD

= 1 x 67,678
o
F
= 67,678
o
F
3. Suhu Kalorik
T
c
= (T
1
-T
2
) = 179
o

t
c
= (t
2
+ t
1
) = 104
o
F

4. Trial U
D

Dari Tabel 8, Kern, Hal. 840 pada Kolom heater, untuk light organik di dapat
U
D
= 6-60 Btu/j.ft
2
.
o
F, trial UD = 6 Btu/j.ft
2
.
o
F
N
t
standart = 20 buah, dengan ID shell = 8 in (Tabel 9, Kern Hal 841)
I-287
A =
T U
Q
D
A .

=
678 , 67 6
15 , 6692
x
= 16,503 ft
2

N
t
=
L a
A
".
=
16 1963 , 0
503 , 16
x
= 5,24 buah (teoritis)
N
t
standart = 20 buah, dengan ID shell = 8 in (Tabel 9, Kern Hal 841)
U
Dkoreksi
=
Dtrial
dart ts
t
xU
N
N
tan

=
20
24 , 5
x 100
U
Dteoritis
= 1,572 Btuj.ft
2

o
F



Kesimpulan sementara rancangan Condensor :
Type : 1- 2 Bagian Tube :
Bagian shell : in OD BWG 12
- IDs = 8 in Susunan Segiempat
- n = 1 - l = 16 ft
- B = 8 in - Nt = 20 buah
- C = in - n = 4
- de = 0,95 in - PT = 1 in
- di = 0,532 in
- a = 0,1963 ft
2

-a = 0,223 in
2








I-288
Evaluiasi Perpindahan Panas (Rd)
Bagian shell (Butiraldehida) Bagian Tube (dowterm A)
5. a
s
=
T
s
P
B x C x ID
. 144
'
5. a
t
=
144 .
'
n
xa N
t


a
s
=
1 . 144
8 4 / 1 8 x x
= 0,111 ft
2
a
t
=
144 . 4
223 , 0 20x
= 0,0077 ft
2
G
s
=
s
a
M
=
111 , 0
6 , 534
G
t
=
t
a
M
=
007 , 0
82 , 309

= 4816,23 lb/j.ft
2
= 40236,36 lb/j.ft
2

N
Re
=
42 , 2 .
.

s
G de
N
Re
=
42 , 2 .
.

t
G di

=
42 , 2 . 02 , 0
23 , 4816 ). 12 / 95 , 0 (
=4086,03 =
42 , 2 . 3 , 0
36 , 40236 ). 12 / 532 , 0 (
=2457,04
6. jH = - 6 jH = -
7. G=
3 / 2
) (
t
N l
M
=
3 / 2
) 20 .( 16
6 , 534
= 4,534 lb/j.ft 7.
V

=
3600
t
G
=
5 , 72 . 3600
36 , 40236
=1,65
ft/dt
Kondensor horizontal : h
i
= 0,15 Btu/j.ft
2
.
o
F

ho = 150-300 Btu/j.ft
2
.
o
F h
io
= h
i
(di/do)
h
o
trial = 150 Btu/j.ft
2
.
o
F h
io
= 200(0,532/0,75) Btu/j.ft
2
.
o
F
K
f
= 0,095 t
w
= t
c
+ ) (
c c
o io
o
t T
h h
h

+

S
f
= 0,81 = 113 + ) 104 9 , 178 (
150 86 , 141
150

+


f
= 1,5 = 142,54
o
F
G = 4,534 lb/j. ft t
f
=
2
C w
T t +
=
2
9 , 178 54 , 142 +
= 160,72
o
F
8. Uc =
o io
o io
h h
h h
+
.
=
150 86 , 141
150 . 86 , 141
+

= 72,90 Btu/j.ft
2
.
o
F
I-289
9. Uc =
D C
D c
U U
U U
+

=
572 , 1 . 90 , 72
572 , 1 90 , 72

= 0,62 > 0,003 j.ft
2
.
o
F/Btu (memenuhi)


Evaluasi AP
Bagian shell (Uap Campuran) Bagian Tube (Dowterm A)

1. N
Re
= 7877,86
f = 0,0018

+

(Fig 29, Kern Hal
839)
2. AP
s
=
s
s s
sg de
N ID G f
. . . 10 . 22 , 5
) 1 .( . .
10
2
+

=
1 . 12 , 1 ). 12 / 95 , 0 .( 10 . 22 , 5
96 . 8 . ) 23 , 4816 .( 0018 , 0 . 2 / 1
10
2

= 0,02 psi < 2,5 psi (memenuhi)

3. N
Re
= 2457,24
f = 0,002 (Fig,29,Kern Hal 839)
4. AP
s
=
ts
s t
sg di
n I G f
. . . 10 . 22 , 5
. . .
10
2

=
1 . 41 , 0 ). 12 / 532 , 0 .( 10 . 22 , 5
4 . 16 . ) 36 , 40236 .( 002 , 0
10
2

= 0,21 psi (memenuhi)
AP
n
=
144 2
4
2

|
|
.
|

\
|
g
V
sg
n

AP
n
=
144
5 , 72
174 , 32 . 2
65 , 1
84 , 0
1 , 4
2
|
|
.
|

\
|

AP
n
= 0,0068310 psi
AP
Total
= AP
t
+ AP
n

= 0,21 + 0,00683
AP
total
= 0,216 psi < 10
psi(memenuhi)
Kesimpulan :
Spesifikasi condensor (E-122B):
Fungsi : Mengmbunkan uap campuran keluar dari kolom distilasi
(D-130) menjadi distilat..
Type : Horizontal shell and Tube Exchanger
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 53 grade B
I-290
Jumlah : 1 buah
Dimensi Cooler :
- Bagian shell : ID
s
= 8 in
n = 1
B = 8 in
C = in
de = 0,95 in
- Bagian tube : in OD BWG 12
Susunan segi empat :
l = 16 ft
N
t
= 20 buah
n = 1
P
t
= 1 in
a = 0,223 in
a = 0,1963 ft
2
/ft
di = 0,532 in

19. Akumulator (F-132)

Fungsi : Menampung sementara hasil distilat yang keluar dari
kolom distilasi (D-130) selama 600 detik.
Type : Horizontal akumulator
Jumlah : 1 buah

Data Kondisi Operasi:
- Temperatur : 50
o
C = 323
o
R
- Tekanan : 1 atm = 14,7 psi
- Fase : Liquida
Direncanakan:
I-291
- Tangki berbentuk silinder tegak dengan tutup atas dan tutup bawah
berbentuk standart dished head.
- Bahan konstruksi yang digunakan Carbon steel SA 240 grade M
dengan f = 18750 (App D, Brownell&Young, Hal 342)
- Jenis pengelasan double welded but joint (E= 0,80)
- Faktor korosi (C= 1/16)
- L/D = 3
Perhitungan :
a. Menentukan Densitas campuran
Komponen Massa (kg/j) Xm (Kg/m
3
) Xm.
C
4
H
8
O 4545,4574 0,999 860 803,19
C
4
H
10
0,1510 0,001 900 1,8
Jumlah 4545,6084 1,000 805

Jadi campuran = 805 Kg/m
3
= 50,25 lb/ft
3

b. Menentukan volume tangki
Dari App A diketahui bawah bahan masuk akumulator = 4545,6084 Kg/j
= 10021,40 lb/j.
V
liquida
=
campuran
masuk bahan massa

x waktu tinggal
=
3
/ 25 , 50
/ 4 , 10021
ft lb
j lb
x
ik
jam
det 3600
1
x 600 detik
= 31,09 ft
3

Liquida mengisi 80% volume tangki
V
total
= V
liquida
+
Vruang kosong
= 31,09 ft
3
+ 20% V
total

I-292
0,8V
total
= 31,09 ft
3

V
total
= 38,8625 ft
3

c. Menentukan diameter akumulator
V
liquida
= (t/4 x di
2
x L) + (2 x 0,0847 x di
3
)
38,8625 ft
3
= (t/4 x di
2
x ( 3 di) + ( 0,1694 di
3

38,8625 ft
3
= 2,544 di
3

di = 2,487 ft = 29,844 in
do
standart
= 30 in = 2,5 ft (Tabel 5.7. Brownell&Young,Hal 89)
L = 3 x di = 3 x 30 = 90 in = 7,5 ft
d. Menentukan P
design

ts =
144
H x

ts =
144
5 , 7 71 , 53 x

P
design
= P
operasi
+ P
hidrostatik

= 14,7 + 2,7973
= 17,4973 psia
e. Menentukan tebal silinder
Diketahui :
L = 7,5 ft = 90 in
P = 2,7973
di = 2,487 ft = 29,844 in
M = EW + (1/2 xL)
= 10021,40 + (1/2 x 90)
I-293
= 1006,4
r
ts x r x
Y
3
1
=
(


ts x r x
Y
3
1
=
(


= t x (14,942)
2
x ts = 701,4 ts
f = 17500
4 , 7014
4 , 10066
1
= =
(

ts
Y
M

ts = 0,00082 + C
= 0,00082 + 1/16
= 1, 013/16 in ~ 3/16
f. Menentukan tebal tutup samping
th = C
Pi E f
r Pi
+
) . 1 , 0 . (
. . 885 , 0

= " 16 / 1
) 7973 , 2 . 1 , 0 8 , 0 . 18750 (
844 , 29 . 7973 , 2 . 885 , 0
+


= 1,084/16 in ~ 13/16 in
Kesimpulan :
- Diameter silinder = 90 in
- Tekanan = 2,7973 psi
- Diameter dalam = 29,844 in
- Tebal silinder = 3/16
- Tebal atas = 3/16 in

I-294
20. Pompa (L-133)

Fungsi :Mengalirkan liquida hasil distilasi dari akumulator
menuju storage.
Type : Centrifugal pump
Direncanakan :
Jenis : Centrifugal pump
Bahan : Commercial steel
Jumlah : 1 buah
Perhitungan :
c. Menentukan densitas campuran
Komponen Massa (kg/j) Xm (Kg/m
3
) Xm.
C
4
H
8
O 4545,4574 0,998 804,8 803,2
C
4
H
10
7,819 0,002 900 1,8
Jumlah 4553,2764 1,000 805

Kapasitas : 4553,2764 Kg/j = 10038,30 lb/j
campuran = 805 Kg/m
3
= 50,25 lb/ft
3

= 0,8 cp = 1,935 lb/ft.j
Rate volumetrik :
V = Rate/
=
3
25 , 50
/ 30 , 10038
lbft
jam lb

= 199,76 ft
3
/jam = 0,0055 ft
3
/dt
Asumsi : aliran turbulen
Dari Fig 14-2, Peters & Timmerhaus, Hal 498 diperoleh ID optimum dari
hubungan antara rate volumetrik dan densitas
ID optimum = 4 in di pilih 4 sch 40 (Table 11 Ker, Hal 844)
Id = 1,049 in = 0,087 ft
I-295
A (flow area) = 0,864 in
2
= 0,072 ft
Kecepatan aliran = v /A
=
2
3
072 , 0
/ 76 , 199
ft
jam ft

= 2774,44 ft/jam = 0,7706 ft/dt
Cek aliran bilangan Reynold :
N
Re
= ( x ID x v )/
= ( 50,25 x 0,087 x 2774,44 )/1,935
= 6268,387
Untuk aliran turbulen, N
Re
>2100, maka asumsi benar.
Sistem perpipaan:
- Pipa lurus = 80 ft
L
pipa
= 80 ft
- Elbow 90
o
= 3 buah
- L/D = 30 (App C-2a Fous, Hal 719)
L
elbow
= 3 x 30 x 0,087 = 7,83 ft
- Gate valve = 2 buah
- L/d = 160 (App C- 2a Fous, Hal 718)
L
gate valve
= 2 x 160 x 0,087 = 27,84 ft
- Globe valve = 2 buah
L/d = 450 (App C- 2a Fous, Hal 718)
L
globe valve
= 1 x 450 x 0,087 = 39,15 ft
- Entrance valve
L
entrance
= 11 ft
- Exit valve
L
exit
= 11 ft
Panjang total sistem perpipaan:
L
total
= 80 + 7,83 + 27,84 + 39,15 + 11 + 11 = 176,83
Bahan yang digunakan : Commercial steel
c = 0,00015 ft (App C- 1 Fous, Hal 717)
I-296
c/D = 0,00043
f = 0,062 (App C- 3, Fous, Hal 721)
Friction loss dari sistem perpipaan :
1. Valve dan fitting
F
f
= ( 4 x f x v2 L) / (2 x gc x ID)
= ( 4 x 0,062 x 0, 0,7706
2
x 176,83)/ (2 x 32, 174 x 0,
0,087)
= 4,651 lbf.ft/lbm
2. Kontraksi pada pembesaran
F
c
= (Kc.V
2
)/(2 o gc ) dimana Kc = 0,55
= ( 0,55 x 0,7706
2
)/(2 x 1 x 32, 174)
= 0,005 lbf.ft/lbm
3. Kontraksi pada 3 elbow
Dari Tabel 2.10-1, Geankoplis, Hal 104 di peroleh Kf = 0,75
F3 = 3 x Kf x ( v
2
/2)
= 3 x 0,75 x (0,7706
2
/2)
= 0,668 lbf.ft/lbm
Sehingga E
F
= 4,651 + 0,005 + 0,668 = 5,324 lbf.ft.lbm
Hokum Bernoulli : (Pers 10, Peters & Teimerhaus, hal,486)
Wp = (AZ +A (v
2
/2 o g
c
) + A (pv) + F
f

Ditentukan :
AZ = 20 ft
AP = 0
Factor turbulen (o) = 1
Wp = 20 = [ 0,7706
2
/ (2 x 1 x 32, 174)] = 0 + 0,5324
Wp = 21, 021 lb
f
.ft/lb
m
Power pompa :
WHP = (m x Wp)/550
= ( 2,763 lbm x 25,33 lbf.ft/llbm) 550
= 0,13 Hp
I-297
Efisiensi pompa = 40 % (Fig 14-37, Peters &Timmerhaus, Hal 520)
BHP = WHP/Efisiensi pompa
= 0,13 / 0,40
= 0,325 Hp
Efisiensi motor = 80%
Power pompa aktual = BHP/efisiensi motor
= 0,325 / 0,8
= 0,4 Hp ~ 1 Hp
Diambil pompa berkekuatan 1 Hp.

21. Tangki Penyimpan Produk Butanol (F-134)

Fungsi :Menampug butanol selama 30 hari
Tipe : Standart dishead tank
Jumlah : 1 buah
Data kondisi operasi :
- Temperatur : 30
o
C = 3030
o
K
- Tekanan : 1 atm = 14,7 psi
- Fase : liquida
Direncanakan:
- Tangki berbentuk silinder tegak dengan tutup atas dan tutup bawah
berbentuk standart dished head dan bagian bawah merupakan plat
datar.
- Bahan konstruksi yang digunakan Carbon steel SA 240 grade M
dengan
f = 17500 (App D, Brownell &Young, Hal 251)
- Jenis pengelasan double welded but joint (E= 0,80)
I-298
- Faktor korosi (C= 1/16)
- D = 1,5 H (Pers, 3-10, Brownell& Young, Hal 43)
Perhitungan :
a. Menentukan densitas campuran
Komponen Massa (kg/j) Xm (Kg/m
3
) Xm.
C
4
H
8
O 4545,4574 0,999 804,8 859,14
C
4
H
10
0,1510 0,001 900 0,9
Jumlah 4545,6084 1,000 860,04

Kapasitas : 4553,2764 Kg/j = 10038,30 lb/j
campuran = 860,04 Kg/m
3
= 53,71 lb/ft
3

b. Menentukan volume tangki
Dari App A diketahui bawah bahan masuk akumulator = 4545,6084 Kg/j
V
liquida
=
campuran
liquida
m

x 24 jam x 30 hari
=
3
/ 04 , 860
/ 6084 , 4545
m kg
jam kg
x 24 jam x 30 hari
= 3805,44 m
3

= 134387,11 ft
3

= 1005349 gallon
Liquida mengisi 80% volume tangki
V
total
= V
liquida
+
Vruang kosong
= 134387,11 ft
3
+ 20% V
total

0,8V
total
= 134387,11 ft
3

V
total
= 167983,88 ft
3

I-299
c. Menentukan diameter tangki
V
liquida
= t/4 x di
2
x H
167983,88 ft
3
= t/4 x ( 1,5 H)
2
+ H
H = 21,183 ft di
3

D = 1,5 H ( 21, 183) ft
= 31, 7745 ft = 381,294 in
d. Menentukan tebal tangki
ts = C
Pi E f
di Pi
+
) . 6 , 0 . ( 2
.

ts = " 16 / 1
) 7 , 14 . 6 , 0 8 , 0 . 17500 ( 2
294 , 381 . 7 , 14
+


= 4,204/16 in ~ 5/16 in
Standarisasi (Tabel 5.7. Brownell&young, Hal 89)
do = di + 2ts
= 381,294 in + 2(5/16) in
= 381, 919 in = 3182 ft
d
baru
= do- 2ts
= 384 in 2 (5/16)
= 383,375 in = 31,94 ft
Dari App, E, Brownell & Young, Hal 346, diperoleh :
do = 32 ft = 384 in
H = 30 ft = 360 in
Kapasitas = 5140 bbl
e. Menentukan tebal tutup
I-300
tha = C
Pi E f
r Pi
+
) . 1 , 0 . (
. . 885 , 0

= " 16 / 1
) 7 , 14 . 1 , 0 8 , 0 . 17500 (
192 . 7 , 14 . 885 , 0
+


= 3,854/16 in ~ 4/16 in
Kesimpulan :
- Diameter silinder = 384 in
- Diameter dalam = 383,375 psi
- H = 288 in
- Tebal tangki = 5/16
- Tebal tutup = 1/3 in

22. Reboiler ( E- 135)


Fungsi :Menguapkan kembali sebagian liquida campuran yang
keluar dari bawah kolom destilasi (D-130)
Type : Horizontal shell and tube

Direncanakan :
- Liquid campuran pada bagian shell ( fluida dingin) dan dowterm A
masuk pada bagian tube ( fluida panas) dengan arus berlawanan arah
( counter current)
- Pressure drop (AP) pada bagian shell maksimum 2,5 psi
- Faktor kekotoran gabungan (Rd) = 0,003 jft
2 o
F/Btu
- Digunakan pipa 1 in OD;16 BWG : 1 = 16 ft; P
T
= 1,56 in, susunan
segiempat.


I-301





Perhitungan :

1. Neraca massa dan panas :
Q = m.Cp. At = M.Cp. AT
Q = 182823,34 kkal/j (Dari App.B)
= 725029,1085 Btu/j
m = 16631,778 lb/j
M = 7628,67 lb/j
2. AT
LMTD

At
1
= 392 - 243,83 = 148,17
o
F
At
2
= 176 164,27 = 11,73
o
F
AT
LMTD
=
) / ln(
.
1 2
1 2
t t
t t
A A
A A
=
) 73 , 11 / 17 , 148 ln(
73 , 11 17 , 148
= 53,86
o
F
AT = F
t
x AT
LMTD
(AT penyempurnaan penguapan, tetap dianggap isthermal
sehingga F
t
= 1)
= 1 x 53,86
o
F
= 53,86
o
F
3. Suhu Kalorik
T
c
= (T
1
-T
2
) = (392 + 176) = 284
o
F
t
c
= (t
2
+ t
1
) = (164,27 + 243,83) = 204,05
o
F

I-302
4. Q/A di tetapkan 12000 Btu/j.ft
2
(Kern, Hal 459)
A =
12000
Q

=
12000
1085 , 725029
= 60,41 ft
2

N
t
=
L a
A
".
=
16 3271 , 0
41 , 60
x
= 11, 54 buah (teoritis)
N
t
standart = 12 buah, dengan ID shell = 10 in (Tabel 9, Kern Hal 841)
Kesimpulan sementara rancangan Condensor :
Type : 1- 2 Bagian Tube :
Bagian shell : 1 in OD BWG 16
- IDs = 10 in Susunan Segiempat
- n = 1 - l = 16 ft
- B = 3 in - Nt = 12 buah
- C = 0,31 in - n = 2
- de = 1,23 in - P
T
= 156 in
- di = 1,12 in
- a = 0,3271 ft
2

-a = 0,985 in
2















I-303
Evaluiasi perpindahan panas
Bagian shell (Butiraldehida) Bagian Tube (dowterm A)
5. a
s
=
T
s
P n
xB xC ID
. 144 .
'
'
5. a
t
=
144 .
'
n
xa N
t


a
s
=
1 . 144 . 1
3 31 , 0 12 x x
= 0,077 ft
2
a
t
=
144 . 2
985 , 0 12x
= 0,041 ft
2
G
s
=
s
a
M
=
077 , 0
778 , 16631
G
t
=
t
a
M
=
004 , 0
67 , 7672

= 215997,11 lb/j.ft
2
= 187138,32 lb/j.ft
2

N
Re
=
42 , 2 .
.

s
G de
N
Re
=
42 , 2 .
.

t
G di

=
42 , 2 . 35 , 0
11 , 215997 ). 12 / 23 , 1 (
=26138,96 =
42 , 2 . 3 , 0
32 , 187138 ). 12 / 12 , , 1 (
=
24058,18
6.jH = - 6 jH = -
7. Trial ho = 300 Btu/j.ft
2
.
o
F h
io
= 1500 btu
t
w
= t
c
+ ) (
c c
o io
o
t T
h h
h

+

= 204,05 +
300 1500
300
+
(284 204,05)
= 253,375
At = tw tc
= 253,375 204,05
= 49,325
o
F
Dari Fig 15.11, kern Hal 474 diperoleh :
H
s
= 90 Btu/j ft
2

o
F
H
l
= 700 Btu/j ft
2

o
F
8. Uc =
o io
o io
h h
h h
+
.
=
150 300
1500 . 300
+
= 250 Btu/j
2
.
o
F
9. U
D
t L a N
Q
t
A . . " .

I-304
=
325 , 49 . 16 . 3271 , 0 . 12
1085 , 725029

= 234, 04 Btu/j. ft
2
.
o
F
10. R
D
=
D c
D c
U U
U U

=
04 , 234 , 250
04 , 1234 250

= 0,021> 0,003 j.ft
2
.
o
F/Btu (memenuhi)

























I-305
Evaluasi AP
Bagian shell (Liquid Campuran) Bagian Tube (Dowterm A)
AP pada bagian shell diabaikan

1'. N
Re
= 24058,18
f = 0,0015 (Fig,29,Kern Hal 839)
2'. AP
s
=
ts
s t
sg di
n I G f
. . . 10 . 22 , 5
. . .
10
2

=
1 . 84 , 0 ). 12 / 12 , 1 .( 10 . 22 , 5
2 . 16 . ) 32 , 187138 .( 0015 , 0
10
2

= 0,41 psi
AP
n
=
144 2
4
2

|
|
.
|

\
|
g
V
sg
n

=
5 , 72 . 3600
32 , 187138
3600
1 , 4
=


= 0,71 ft/dt
AP
n
=
144
5 , 72
174 , 32 . 2
71 , 0
84 , 0
2 , 4
2
|
|
.
|

\
|

AP
n
= 0,0375 psi
AP
Total
= AP
t
+ AP
n

= 0,41 + 0,0375
AP
total
= 0,44 psi < 2,5 psi(memenuhi)

Kesimpulan :
Fungsi :Menguapkan kembali sebagian liquida campuran yang
keluar dari bawah kolom destilasi.
Type : Shell and tube
Bahan kontruksi : Carbon steel
Jumlah : 1 buah
Dimensi Reboiler :
- Bagian shell : - ID = 10 in
- n = 1 in
I-306
- B = 3 in
- C = 0,31 in
-de = 1,23 in
- Bagian tube : 1 in OD BWG 16
Susunan segi empat
l = 16 ft
N
t
= 12 buah
n = 2
P
T
= 1,56 in
a = 0,985 in
2

a = 0,3271 ft
2
/ft
di = 1,12 in

23. Pompa (L-136)

Fungsi : Mengalirkan liquida ayang keluar dari flash drumke
kolom distilasi (D-130).
Direncanakan :
Jenis : Centrifugal pump
Bahan : Commercial steel
Jumlah : 1 buah
Perhitungan :
a. Menentukan densitas campuran
Komponen Massa (kg/j) Xm (Kg/m
3
) Xm.
C
4
H
8
O 232, 7668 0,962 804,8 774,21
C
4
H
10
9,1784 0,038 900 34,2
Jumlah 241,9452 1,000 808,41

Kapasitas : 241,9452 Kg/j = 533,4 lb/j
campuran = 808,41 Kg/m
3
= 50,46 lb/ft
3

I-307
= 0,31 cp = 0,75 lb/ft.j


Rate volumetrik :
V = Rate /
=
3
46 , 50
/ 4 , 533
lbft
jam lb

= 10,57 ft
3
/jam = 0,0033 ft
3
/dt
Asumsi : aliran turbulen
Dari Fig 14-2, Peters & Timmerhaus, Hal 498 diperoleh ID optimum dari
hubungan antara rate volumetrik dan densitas
ID optimum = 1 in dipilih 1 in sch 40 (Tabel 11 Kern, Hal 844)
ID = 1,049 in = 0,087 ft
A (flow area) = 0,864 in
2
= 0,072 ft
Kecepatan aliran = v /A
=
2
3
072 , 0
/ 57 , 10
ft
jam ft

= 146,8 ft/jam = 0,7706 ft/dt
Cek aliran bilangan Reynold :
N
Re
= ( x ID x v ) /
= ( 50,46 x 0,087 x 146,8 ) /0,75
= 2150,63
Untuk aliran turbulen, N
Re
>2100, maka asumsi benar.
Sistem perpipaan:
- Pipa lurus = 50 ft
L
pipa
= 50 ft
- Elbow 90
o
= 3 buah
- L/D = 30 (App C-2a Fous, Hal 719)
L
elbow
= 3 x 30 x 0,087 = 7,83 ft
I-308
- Gate valve = 2 buah
- L/d = 160 (App C- 2a Fous, Hal 718)
L
gate valve
= 2 x 160 x 0,087 = 27,84 ft
- Globe valve = 1 buah
L/d = 450 (App C- 2a Fous, Hal 718)
L
globe valve
= 1 x 450 x 0,087 = 39,15 ft
- Entrance valve
L
entrance
= 11 ft
- Exit valve
L
exit
= 11 ft
Panjang total sistem perpipaan:
L
total
= 50 + 7,83 + 27,84 + 39,15 + 11 + 11 = 146,82
Bahan yang digunakan : Commercial steel
c = 0,00015 ft (App C- 1 Fous, Hal 717)
c/D = 0,00043
f = 0,013 (App C- 3, Fous, Hal 721)
Friction loss dari sistem perpipaan :
1. Valve dan fitting
F
f
= ( 4 x f x v
2
L) / (2 x g
c
x ID)
= ( 4 x 0,013 x 0, 0,04
2
x 146,82) / (2 x 32, 174 x 0, 0,087)
= 0,0021 lbf.ft/lbm
2. Kontraksi pada pembesaran
Fc = (Kc.V
2
)/(2 o g
c
),dimana Kc = 0,55
= ( 0,55 x 0,04
2
) / (2 x 1 x 32, 174)
= 0,000013lbf.ft/lbm
3. Kontraksi pada 3 elbow
Dari Tabel 2.10-1, Geankoplis, Hal 104 di peroleh Kf = 0,75
F
3
= 3 x Kf x ( v
2
/2)
= 3 x 0,75 x (0,04
2
/2)
= 0,0018 lbf.ft/lbm
Sehingga F
f
= 0,0021 + 0,00013 + 0,0018 = 0,0041 lbf.ft.lbm
I-309
Hokum Bernoulli : (Pers 10, Peters & Timerhaus, Hal,486)
Wp = (AZ +A (v
2
/2 o g
c
) + A (pv) + F
f

Ditentukan :
AZ = 20 ft
AP = 0
Factor turbulen (o) = 1
Wp = 20 = [ 0,04
2
/ (2 x 1 x 32, 174)] = 0 + 0,0041
Wp = 20 lb
f
.ft/lb
m

Power pompa :
WHP = (m x Wp) / 550
= ( 0,166 lb
m
x 25,33 lbf.ft/llb
m
) /550
= 0,0063Hp
Efisiensi pompa = 40 % (Fig 14-37, Peters &Timmerhaus, Hal 520)
BHP = WHP/Efisiensi pompa
= 0,0063 / 0,40
= 0,0157 Hp
Efisiensi motor = 80%
Power pompa aktual = BHP/efisiensi motor
= 0,0157 / 0,8
= 0,019 Hp ~ 1 Hp
Diambil pompa berkekuatan 1 Hp.

24. Cooler (E-137)

Fungsi : Menurunkan temperatur uap campuran yang keluar
dari reboiler (E-135) dari 117,687
o
C menjadi 35
o
C
dengan menggunakan dowterm A.
Type : Horizontal shell and tube Exchanger
Direncanakan :

I-310
- Uap campuran masuk pada bagian shell ( fluida panas) dan dowterm
A masuk pada bagian tube ( fluida dingin) dengan arus berlawanan
arah
( counter current)
- Pressure drop (AP) pada bagian shell maksimum 2,5 psi dan pada
bagian tube maksimum 10 psi
- Faktor kekotoran gabungan (Rd) = 0,003 jft
2 o
F/Btu
- Digunakan pipa in OD; 12 BWG : 1 = 16 ft; P
T
= 1 in, susunan
segiempat.
Perhitungan :



1. Neraca massa dan panas :
Q = m.Cp. At = M.Cp. AT
Q = 164553,814 kkal/j (Dari App.B)
= 652576 Btu/j
m = 41197,98 lb/j
M = 7972,195 lb/j
2. AT
LMTD

At
1
= 243,83 - 212 = 121,83
o
F
At
2
= 95 - 86 = 9
o
F
AT
LMTD
=
) / ln(
.
1 2
1 2
t t
t t
A A
A A
=
) 9 / 83 , 121 ln(
9 83 , 121
=43,3
o
F
R =
1 2
21 1
t t
T T

=
86 122
95 83 , 243

= 4,13
I-311
S =
1 2
1 2
T T
t t

=
86 83 , 243
86 122

= 0,22
Dari Fig,18 Kern, Hal 828, Diperoleh Harga F
t
= 0,91
AT = F
t
x AT
LMTD

= 0,91 x 43,3
o
F
= 38,97
o
F
3. Suhu Kalorik
Tc = T
2
+ Fc (T
1
-T
2
)
tc = t
1
+ Fc (t
2
-t
1
)
h
C
t
t
A
A
=
2 1
1 2
T T
T T

=
122 83 , 243
86 95

=0,073
Dari Fig.17 Kern, Hal 827, di peroleh Kc = 0,6 dan F
c
= 0,3
T
c
= 95 + 0, 3 (243,83 -95) = 139,65
o
F
t
c
= 86 + 0,3 (212 86 ) = 96,8
o
F
4. Trial U
D

Dari Tabel 8, Kern Hal, 840 pada kolom Cooler untuk light organik di dapat
U
D
= 75-150 Btu/j.ft
2
.
o
F, trial U
D
= 100 Btu/j.ft
2
.
o
F
A =
T U
Q
D
A .

=
97 , 38 100
652576
x
= 167,455 ft
2

N
t
=
L a
A
".
=
16 1963 , 0
455 , 167
x
= 53,31 buah (teoritis)
N
t
standart = 68 buah, dengan ID shell = 12 in (Tabel 9, Kern Hal 841)
U
D koreksi
=
Dtrial
dart ts
t
xU
N
N
tan

=
68
31 , 53
x 100
= 78,47 Btuj.ft
2

o
F
Kesimpulan sementara rancangan Cooler :
Type : 1- 2 Bagian Tube :
Bagian shell : in OD BWG 12
- IDs = 12 in Susunan Segiempat
I-312
- n = 1 - l = 16 ft
- B = 3 in - Nt = 68 nuah
- C = in - n = 4
- de = 0,95 in - PT = 1 in
- di = 0,532 in
- a = 0,1963 ft
2

- a = 0,223 in
2

Evaluiasi Perpindahan Panas (Rd)
Bagian shell (Butiraldehida) Bagian Tube (dowterm A)
5. a
s
=
T
s
P
B x C x ID
. 144
'
5. a
t
=
144 .
'
n
xa N
t


a
s
=
1 . 144 . 1
4 / 1 12 x x
= 0,0625 ft
2
at =
144 . 4
223 , 0 60 x
= 0,0026 ft
2
G
s
=
s
a
M
=
0625 , 0
195 , 7972
G
t
=
t
a
M
=
0026 , 0
98 , 41197

= 127555,12 lb/j.ft
2
= 15845376,92 lbj.ft
2

N
Re
=
42 , 2 .
.

s
G de
N
Re
=
42 , 2 .
.

t
G di

=
42 , 2 . 3 , 1
12 , 127555 . ) 12 / 95 , 0 (
=3209,82 =
42 , 2 . 3 , 0
92 , 15845376 ). 12 / 532 , 0 (

=5575225,17
6. jH = 30 (Fig.24,Kern, Hal 834) 6 jH = 900(Fig.24, Kern Hal. 834)
7.h
c
= jH
14 , 0
3 / 1
42 , 2 . .
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
w
k
Cp
de
k


7. h
10
=
jH
14 , 0
3 / 1
42 , 2 . .
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
w
k
Cp
di
k



k = 0,143 Btu/j.ft
2
(
o
F/ft) (Table 5, k = 0,26 Btu/j.ft
2
(
o
F/ft) (Tabel 5,
Kern hal 801) 9-45, Perry Hal 9-77)
I-313
h
c
= 30
3 / 1
143 , 0
42 , 2 . 3 , 1 . 55 , 0
) 12 / 95 , 0 (
143 , 0
|
.
|

\
|
h
c
=
130
3 / 1
26 , 0
42 , 2 . 3 , 0 . 44 , 0
) 12 / 532 , 0 (
26 , 0
|
.
|

\
|

= 124,40 Btu/j.ft
2
.
o
F = 5653,15 Btu/j.ft
2
.
o
F
8. Uc =
o io
o io
h h
h h
+
.
=
40 , 124 15 , 5653
40 , 124 . 15 , 5653
+

= 121,72 Btu/j.ft
2
.
o
F
9. Uc =
D C
D cio
U U
U U
+
.
=
47 , 78 72 , 121
47 , 78 72 , 121


= 0,0045 > 0,003 j.ft
2
.
o
F/Btu (memenuhi)




















I-314
Evaluasi P
Bagian shell (Uap Campuran) Bagian Tube (dowterm A)
1. N
Re
= 3209,82
f = 0,002

+

(Fig 29, Kern Hal 839)
2. AP
s
=
s
s s
sg de
N ID G f
. . . 10 . 22 , 5
) 1 .( . .
10
2
+

=
1 . 5 , 2 ). 12 / 95 , 0 .( 10 . 22 , 5
64 . 12 . ) 12 , 127555 .( 002 , 0
10
2

= 2,41 psi < 2,5 psi
(memenuhi)

1. N
Re
= 5575225,17
f = 0,001 (Fig,29, Kern Hal 839)
2. AP
s
=
ts
s t
sg di
n I G f
. . . 10 . 22 , 5
. . .
10
2

=
1 . 94 , 0 ). 12 / 532 , 0 .( 10 . 22 , 5
4 . 16 . ) 92 , 15845376 .( 001 , 0
10
2

= 7,354 psi
3. AP
n
=
144 2
4
2

|
|
.
|

\
|
g
V
sg
n

V =
3600
t
G
=
5 , 72 . 3600
92 , 15845376

= 1,37 ft/dt
4. AP
n
=
144
5 , 72
174 , 32 . 2
21 , 3
94 , 0
4 , 4
2
|
|
.
|

\
|

AP
n
= 1,37 psi
AP
Total
= AP
t
+ AP
n

= 7,354 + 1,37
AP
total
= 8,724 psi < 10
psi(memenuhi)

Kesimpulan:
Spesifikasi Cooler (E-137)
Fungsi :Menurunkan temperature uap campuran yang keluar
dari reboiler (E-135) dari 117,687
o
C menjadi 35
o
C
dengan menggunakan dowterm A.
Type : Horizontal shell and tube Exchanger
Bahan kontruksi : Carbon steel
Jumlah : 1 buah
Dimensi Cooler :
- Bagian shell : ID
s
= 12 in
n = 1
B = 3 in
C = in
I-315
De = 0,95 in
- Bagian tube : in OD BWG 12
Susunan segi empat :
l = 16 ft
N
t
= 68 buah
n = 4
P
t
= 1 in
a = 0,223 in
2

a = 0,1963 ft
2
/ft
di = 0,532 in

25. Tangki Penyimpan Produk (F- 138)

Fungsi :Menampung butiraldehida selama 30 hari
Type : Standart dishead tank
Bahan kontruksi : carbon steel
Jumlah : 1 buah
Data kondisi operasi :
- Temperatur : 30
o
C = 303
o
K
- Tekanan : 1 atm = 14,7 psi
- Fase : Liquida
Direncanakan:
- Tangki berbentuk silinder tegak dengan tutup atas berbentuk standart
dished head dan bagian bawah merupakan plat datar.
- Bahan kontruksi yang digunakan Carbon steel SA 240 grade B dengan
f = 17500 (App D, Brownell&Young, Hal 251)
- Jenis pengelasan double welded but join (E= 0,80)
- Faktor korosi (C= 1/16)
I-316
- D = 1,5 H (Pers, 3-10, Brownell & Young, Hal 43)


Perhitungan :
a. Menentukan densitas campuran
Komponen Massa (kg/j) Xm (Kg/m
3
) Xm.
C
4
H
8
O 232,7668 0,962 804,8 774,21
C
4
H
10
9,1784 0,038 900 34,2
Jumlah 241,9452 1,000 808,41

campuran = 808,41 Kg/m
3
= 50,46 lb/ft
3

b. Menentukan volume tangki
Dari App A diketahui bawah bahan masuk (m
butiraldehida
) = 241,9452 Kg/j
V
liquida
=
liquida
liquida
m

x 24 jam x 30 hari
=
3
/ 41 , 808
/ 9452 , 241
m gk
jam kg
x 24 jam x 30 hari
= 215,4853 m
3

= 7609,7503 ft
3

= 56928,541 gallon
Liquida mengisi 80% volume tangki
V
total
= V
liquida
+ V
ruang kosong
= 7609,7503 ft
3
+ 20% V
total

0,8 V
total
= 7609,7503 ft
3

V
total
= 9512,1878 ft
3

I-317
c. Menentukan diameter tangki
V
liquida
= t/4 x di
2
x H
9512,1878 ft
3
= t/4 x ( 2,5 H)
2
+ H
H = 12,4672 ft di
3

D = 2,5 H
= 2,5 ft (12,4672)
= 31,168 ft = 374,016 in
d. Menentukan Tebal Tangki
ts = C
Pi E f
di Pi
+
) . 6 , 0 . ( 2
.

ts = " 16 / 1
) 7 , 14 . 6 , 0 8 , 0 . 17500 ( 2
016 , 374 . 7 , 14
+


= 4, 14/16 in ~ 5/16 in
Standarisasi (Tabel 5.7. Brownell & Young, Hal 89)
do = di + 2ts
= 374,016 in + 2(5/16)in
= 374,641 in = 31,22 ft
d
baru
= do- 2ts
= 384 in 2 (5/16)
= 383,375 in = 31,94 ft

Dari App, E, Brownell & Young, Hal 346, diperoleh :
do = 32 ft = 384 in
H = 24 ft = 288 in
I-318
Kapasitas = 4110 bbl
e. Menentukan Tebal Tutup
th = C
Pi E f
r Pi
+
) . 1 , 0 . (
. . 885 , 0

= " 16 / 1
) 7 , 14 . 1 , 0 8 , 0 . 18750 (
192 . 7 , 14 . 885 , 0
+


= 3,854/16 in ~ 4/16 in
Kesimpulan :
- Diameter silinder = 384 in
- Diameter dalam = 383,375 psi
- H = 288 in
- Tebal tangki = 5/16
- Tebal tutup = 1/4 in


I-319
APPENDIKS D

PERHITUNGAN UTILITAS


Utilitas pada suatu pabrik adalah unit yang dapat menunjang proses
produksi, sehingga kapasitas produksi semaksimal mungkin dapat dicapai.
Adapun utilitas di dalam Pra Rencana Pabrik Butanol dari Butiraldehida
dan Hydrogen ini meliputi 4 unit yaitu:
4. Unit penyediaan steam
5. Unit penyediaan air
6. Unit pembangkit tenaga listrik
4. Unit penyediaan bahan bakar

1. Unit Penyediaan Steam
Kuantitas steam yang diperlukan dalam proses diperhitungkan menurut
pemakaian setiap harinya dari masing-masing alat.
Table D.1. Kebutuhan Steam
No Nama Peralatan Kode Alat Kebutuhan Steam (kg/jam)
1 Destilasi D-130 2891,8091
2 Heat exchanger
E-113
84761,8556
3 Vaporizer
V-116
118483,3599
4 Heat exchanger
E-119
308192,1803
5 Heat exchanger
E-125
65035,24592
6 Reboiler
E-134
160,4080
Total kebutuhan steam

579524,8588

Direncanakan banyak steam yang disupply adalah 20 % axcess,
Maka kebutuhan steam adalah = 1,2 x 579524,8588 kg/jam
I-320
= 695429,8306 kg/jam
Make up air untuk kebutuhan pemanas direncanakan 10 %,
Maka kebutuhan steam = 10 % x 695429,8306 kg/jam
= 69542,9831 kg/jam
Power Boiler:
Persamaan 172 Saver W.H Team Air And Power, Hal 140
Hp =
) 5 , 34 (
) (
+

fg
F
Hf Hg msx

Dimana:
ms = Rate steam yang dihasilkan
= 69542,9831 kg/jam = 153314,4605 lb/jam
Hg = Enthalpi steam pada 212
O
F =1150,4 btu/lb
Hf = Enthalpi air masuk Boiler (pada 122
O
F) = 107,96 btu/lb
Hfg = Enthalpi air pada suhu 212
O
F = 180,16 btu/lb
34,5 = Angka penyesuaian pada penguapan 35,5 Hp/lb pada
212
O
C menjadi uap kering.
Maka:
Hp =
) 5 , 34 (
) (
+

fg
F
Hf Hg msx

=
) 5 , 34 16 , 180 (
) 96 , 107 4 , 1150 ( 4605 , 153314
+


=
( )
66 , 214
44 , 1042 4605 , 153314

=
66 , 214
2 , 159821126

I-321
= 744531,4742 Hp
Kapasitas Boiler:
Q =
1000
) ( Hf Hg x ms
(Persamaan 171 Savern W.H, Hal 140)
Q =
1000
) 44 , 1042 ( 4605 , 153314
= 159821,1262 Btu/jam
Dari Persamaan 173 (Savern WIH, Hal 141)
Vaktor Evaporasi =
fig
H
Hf Hg ) (
=
16 , 180
) 96 , 107 4 , 1150 (
= 5,7862
Jadi air yang dibutuhkan = 5,7862 x 159821,1262
= 924757,0004 Btu/lb
= 51662,4023 Kg/jam
Sebagai bahan bakar digunakan fuel oil,
Heating Value, HV = 19.200 btu/lb (Perrys ed.7, Hal 9-62)
Diperkirakan effisiensi boiler 85 %, maka.
Jumlah bahan bakar yang dibutuhkan
=
effxHV
Hf Hg msx ) (

=
19200 85 , 0
) 96 , 107 4 , 1150 ( 4605 , 153314
x


= 9792,9612 lb/j = 4441,9893 kg/jam
Maka jumlah perpindahan panas boiler dan jumlah tube:
Heating volue surface = 10 ft
2
/Hp boiler
Bila direncanakan panjang tube = 20 ft
Pipa yang digunakan = 1,5 in nominal pipa (IPS)
I-322
Luas permukaan linier feed = 0,498 ft
2
/ft (Tabel Kern, Hal 844)
Maka jumlah tube (Nt):
Nt =
atxL
A

Dimana:
A = Luas perpindahan panas boiler = 10 Hp boiler
= 10 x 744531,4742 = 7445314.742 ft
2

Sehingga jumlah pipa yang diperlukan (Nt)
Nt =
20 498 , 0
742 , 7445314
x
= 759725,9941 = 121.588 buah

Spesifikasi Alat:
Nama Alat : Boiler
Fungsi : Menghasilkan steam
Jenis : Fire Tube Boiler
Rate steam : 159821,1262 lb/jam
Heating surface : 7445314.742 ft
2

Jumlah tube : 121.588 buah
Ukuran tube : 1,5 in ips = 20 ft,
Susunan : Segi Empat
Bahan bakar : Diesel Oil
Rate Diesel Oil : 4441,9893 kg/jam


I-323
2. Unit Penyediaan Air
a. Air Sanitasi
- Kebutuhan Karyawan
Kebutuhan karyawan = 120 L/hari per orang (Standart WHO)
Jumlah karyawan yang menggunakan air sanitasi adalah 174 orang/hari
Jadi kebutuhan air untuk 174 orang karyawan setiap hari adalah:
= 240/3 x 120 L/hari
= 6960 L/hari
= 290 L/jam
Jika air = 995,68 kg/m
3
.
Maka kebutuhan air karyawan = 0,29 m
3
/jam x 995,68 kg/m
3

= 288,7472 kg/jam.
- Laboratorium, Taman dan Keperluan Lain
Air untuk kebutuhan laboratorium, taman dan pemadam kebakaran
diperkirakan 50 % dari kebutuhan karyawan, Maka:
= 50 % x 288,7472 kg/jam =144,3736 kg/jam
Jadi kebutuhan air untuk karyawan, laboratorium dan pemadam kebakaran
adalah:
= 288,7472 + 144,3736 = 433,1208 kg/jam.
- Untuk pemadam kebakaran dan cadangan air diperkirakan 40 % excess,
sehingga total kebutuhan air sanitasi: = 1,4 x 433,1208 kg/jam
= 606,3691 kg/jam

I-324
b. Air Pendingin
Air pendingin berfungsi sebagai media pendingin pada alat perpindahan panas.
Tabel D.2 Total Kebutuhan Air Pendingin
No. Nama Alat
Kode Alat
Kebutuhan (kg/jam)
1 Reaktor
R-110
938,6549
2 Cooler E 122A 6644,5836
3 Kondensor E 122B 9615,1824
4 Cooler E 137 15641,9971
Total 32840,418
Mengingat kebutuhan air sebagai pendingin cukup besar dan untuk
menghemat pemakaian air, maka air pendingin yang digunakan didinginkan
kembali (disirkulasi) dalam Cooling Tower, sehingga tidak perlu dilakukan
penggantian air pendingin, kecuali bila ada kebocoran atau kehilangan karena
penguapan, maka disediakan penambahan air sebesar 20 % dari kebutuhan air
pendingin.
Kuantitas penambahan air = 1,2 x 32840,418 kg/jam = 39408,5016 kg/jam
Make up air pendingin untuk kebutuhan pendingin direncanakan 10 % dari
kebutuhan air pendingin sebesar = 10 % x 39408,5016 kg/jam = 3940,8502
kg/jam
Table D.3. Total Kebutuhan Air Yang Disupply
No Keterangan Kebutuhan(kg/jam)

1
Air umpan boiler 69542,9831
2
Air sanitasi 606,3691
3
Air pendingin 3940,8502
Total 74090,2024
I-325
Pada Pra Rencana Pabrik Butanol dari Butiraldehida dan Hydrogen ini
menggunakan air sungai untuk memenuhi kebutuhan utilitas. Air sungai masih
perlu diproses menjadi kualitas air industri yang dapat dipergunakan dengan aman
oleh peralatan proses sehingga tidak mengalami kerusakan akibat timbulnya kerak
yang disebabkan oleh kotoran atau zat kimia lain yang terkandung dalam air
sungai tersebut.
Oleh karena itu pada unit utilitas diperlukan peralatan pengolahan air yang
khusus untuk mengolah air sungai sehingga dapat digunakan untuk air sanitasi, air
pendingin, maupun air pemanas sebagai umpan boiler.
Peralatan yang digunakan pada bagian pengolahan air adalah sebagai berikut:
1. Pompa Air Sungai (L-208)
Fungsi : Memompa air sungai ke Bak Sedimentasi
Type : Sentrifugal
Bahan : Cast iron
Perhitungan:
Rate aliran = 74090,2024 kg/j =163339,2602 lb/jam = 45,3720 lb/detik
Densitas air = 62,5 lb/ft
2

Viskositas = 0,00054 lb/ft

detik
Q =
liq
W

=
5 , 62
3720 , 45
= 0,7259 ft/detik
Diasumsikan Aliran Turbulen
ID Optimal = 3,9 x (Q)
0,45
x ( )
0,13
= 3,9 x (0,7259)
0,45
x(62,5)
0,13
= 2,5489 in = 0,2124 ft
I-326
Diambil ID Optimal = 4 in Sch 80
Di Tabel 11 Kern diperoleh hal 844:
ID = 3,826 in = 0,3188 ft
OD = 4,5 in = 0,375 ft
a=11,5 in
2
= 0,07986 ft
2
menghitung laju fluida dalam pipa
Laju alir fluida (V) =
" a
Q
=
2
3
07986 , 0
/ 7259 , 0
ft
dtk ft
= 9,0897 ft/dtk

Pengecekan jenis aliran:
N
Re
=

IDxVx

=
00054 , 0
5 , 62 0897 , 9 3188 , 0 x x

= 335393,0972 >2100 (Turbulen) (Geonkoplis, hal 49)
Jadi asumsi aliran turbulen memenuhi
Ditentukan:
Bahan Pipa : Cast Iron
Dari Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 99 diperoleh:
= 0,00026
/D = 0,0015
F = 0,009


I-327
Perhitungan friksi:
1.Kontrasi Tangki Ke Pipa
A2/A1 = 0, karena A1>>A2 pipa
Kc = 0,4(1,25-A2/A1)
= 0,4 (1,25-0)
= 0,5
Fc = Kc
xgc
v
2
2

= 0,5
174 , 32 2
) 0897 , 9 (
2
x

= 0,0169 lbf/lbm
2. Friksi Pada Pipa Lurus
- Panjang pipa lurus (LI) = 150 ft
- Panjang ekivalen hambatan (Lc) berdasarkan Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 104 untuk valve fiting
Valve-fiting Jumlah Lc/D Lc(ft)
Elbow 90
O
3 35 33,4775
Grate valve 2 9 5,7390
Globe valve 1 300 95,65
Total 134,8665
Perkiraan panjang pipa total = L1 + Lc = 150 + 134,8665 = 284,8665 ft
Ff =
IDxgc
xfxLxv
2
2

=
174 , 32 3188 , 0
) 0897 , 9 ( 8665 , 284 009 , 0 2
2
x
x x

= 41,3036 lbf/lbm
I-328
3. Friksi Pada 3 Buah Elbow 90
O

Dari Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 104 didapat:
Kf = 0,75,maka:
Fs =
gc
xkfxv
2
2

=
174 , 32
) 0897 , 9 ( 75 , 0 2
2
x

= 3,8519 lbf/lbm
Total friksi (Ft )= Fc + Ff + Fs =0,0169 +41,3036 +3,8519 = 45,1724 lbf/lbm
Menentukan kerja pompa
Berdasarkan persamaan Bernoulli,
Wf =
(

A
gc
V
. . 2
2

+
(

A
gc
g Z.
+
(

P
+ Ft
Ditentukan AZ = 20 ft

AP = 0 lb/ft,

=1
g = 32,174
gc = 32,174 lbf/lbm
Sehingga:
Wf =
(

A
gc
V
. . 2
2

+
(

A
gc
g Z.
+
(

P
+ Ft
=
174 , 32 1 2
) 0897 , 9 (
2
x x
+
174 , 32
174 , 32 20x
+ 0 +45,1724
= 1,2839 + 20 + 0 + 45,1724
I-329
= 66,4563 ft lbf/lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP =
550
WfxQfx

=
550
5 , 62 7259 , 0 4563 , 66 x x

= 5,4819 Hp
Efisiensi pompa = 20 % (Timmerhouse, Gambar 14-37, Hal 520)
BHP =

WHP
=
20 , 0
4819 , 5
= 27,4094 Hp
Efisiensi motor ( m) 80 %
Daya pompa =

BHP
=
80 , 0
4094 , 27
= 34,2618 35 Hp
Spesifikasi peralatan:
Daya pompa : 35 Hp
Type : Centrifuge pump
Bahan : Cash iron
Jumlah : 1 buah

2. Bak Skimer (F-212)
Fungsi : Memisahkan kotoran yang mengapung sekaligus sebagai bak
pengendapan awal
Bahan kontruksi : Beton bertulang
Perencanaan:
Laju alir = 74090,2024 kg/jam
I-330
air pada 30
O
C = 995,68 kg/m
3
Lama pengendapan = 12 jam
Jumlah = 1 buah
Perhitungan:
Laju alir volumetrik =
3
/ 9095 , 995
/ 2024 , 74090
m kg
jam kg
= 74,3945 m
3
/jam
Volume air = Laju alir volumetrik x waktu pengendapan
= 74,3945 m
3
/jam x 12 jam
= 892,734 m
3
Direncanakan bak berisi 80 % liquida, maka:
Volume bak =
8 , 0
734 , 892
3
m
= 1115,9175 m
3

Bak berbentuk persegi panjang dengan ratio:
Panjang x Lebar x Tinggi = 5 x 4 x 3
Volume bak = 5m x 4m x 3m = 60 m
3

Maka:
Volume bak = 60 x
3

1115,9175 m
3
= 60 x
3
18,5986 m
3
= x
3
x = 2,6495 m
Jadi:
Panjang bak = 5 x 2,6495 = 13,2475 m
Lebar bak = 4x 2,6495 = 10,598 m
Tinggi bak = 3 x 2,6495 = 7,9485 m
I-331
Spesifikasi peralatan:
Bahan = Beton bertulang
Jumlah = 1 buah
Panjang bak = 13,2475 m
Lebar bak = 10,598 m
Tinggi bak = 7,9485 m

3. Pompa Skimmer (L-213)
Fungsi : Memompa air dari bak skimer ke bak clarifire
Type : Centrifugal Pump
Bahan : Cast iron
Perhitungan:
Rate aliran = 74090,2024 kg/j =163339,2602 lb/jam = 45,3720 lb/detik
air = 62,5 lb/ft
3

= 0,9 cp = 0,000605 lb/ft detik
Laju alir volumetrik =

massa rate

=
3
5 , 62
det / 3720 , 45
lbft
ik lb

= 0,7259 ft
3
/dtk = 43,554 ft
3
/menit =325,8275 gpm
Diasumsikan aliran turbulen
ID = 3,9 x (Q)
0,45
x ( )
0,13
= 3,9 x (0,7259)
0,45
x (62,5)
0,13
= 5,7801 in = 0,4817 ft
I-332
Diambil ID optimal = 4 in, sch 80
Dari Tabel 11 Kern, diperoleh:
ID = 3,826 in = 0,3188 ft
OD = 4,5 in = 0,375 ft
a = 11,5 in
2
= 0,07986 ft
2
Menghitung Laju alir fluida dala pipa,
V = Q/a
=
2
3
07986 , 0
/ 7259 , 0
ft
dtk ft

= 9,0897 ft/dtk
Pengecekan jenis aliran:
N
Re
=

IDxVx

=
000605 , 0
5 , 62 0897 , 9 3188 , 0 x x

= 299359,1281 >2100
Jadi asumsi aliran turbulen memenuhi
Ditentukan:
Bahan Pipa : Cast Iron
Dari Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 99 deperoleh
= 0,00026
/D = 0,0015
f = 0,009
Perhitungan friksi:
I-333
1. Kontrasi Tangki Ke Pipa
A2/A1 = 0, karena A1>>A2 pipa
Kc = 0,4(1,25-A2/A1)
= 0,4 (1,25-0)
= 0,5
Fc = Kc
xgc
v
2
2

= 0,5
174 , 32 2
) 0897 , 9 (
2
x

= 0,5
348 , 64
6226 , 82

= 0,6419 lbf/lbm
2. Friksi Pada Pipa Lurus
Panjang pipa lurus (LI) = 50 ft
Panjang ekivalen hambatan(Lc) berdasarkan Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 104
untuk valve fiting
Valve-fiting Jumlah Lc/D Lc(ft)
Elbow 90oc 3 35 33,4775
Grate valve 2 9 5,7390
Globe valve 1 300 95,65
Total 134,8665

Perkiraan panjang pipa total =L1 + Lc = 50 +134,8665 = 184,8665 ft
Ff =
IDxgc
xfxLxv
2
2

=
174 , 32 3188 , 0
) 0897 , 9 ( 8665 , 184 009 , 0 2
2
x
x x

I-334
= 26,8043 lbf/lbm
3. Friksi Pada 3 Buah Elbow 90
O

Dari Geankoplis, Hal 104 didapat kf = 0,75, maka:
Fs =
gc
xkfxv
2
2

=
174 , 32
) 0897 , 9 ( 75 , 0 2
2
x

= 3,8519 lbf/lbm
Total friksi , Ft= Fc + Ff + Fs = 0,6419 + 26,8043 + 3,8519 = 31,1298 lbf/lbm
Menentukan kerja pompa
Berdasarkan persamaan Bernoulli,
Wf =
(

A
gc
V
. . 2
2

+
(

A
gc
g Z.
+
(

P
+ Ft
Ditentukan AZ = 20 ft

AP = 0 lb/ft

=1
g = 32,174
gc = 32,174 lbf/lbm
Sehingga:
Wf =
(

A
gc
V
. . 2
2

+
(

A
gc
g Z.
+
(

P
+ Ft
=
(

174 , 32 1 2
) 0897 , 9 (
2
x x
+
(

174 , 32
174 , 32 20x
+ 0 + 31,1298 = 52,4138 ft lbf/lbm

I-335
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP =
550
WfxQfx

=
550
5 , 62 7259 , 0 4138 , 52 x x

= 4,3235 Hp
Efisiensi pompa = 20 % (Timmerhouse, Gambar 14-37, Hal 520)
BHP =

WHP
=
2 , 0
3235 , 4
= 21,6177 Hp
Efisiensi motor ( m) 80 %
Daya pompa =

BHP
=
80 , 0
6177 , 21
= 27,0221 28 Hp

4. Tangki Clarifier (F-212)
Fungsi : Untuk tempat terjadinya koagulasi dan flokulasi dengan penambahan
koagulan alum (Al
2
(SO
4
)
3
. 18 H
2
O)
Bahan kontruksi : Beton bertulang
Perencanaan:
Laju alir = 74090,2024 kg/j =163339,2602 lb/jam = 45,3720 lb/detik
air pada 30
O
C = 995,68 kg/m
3
Waktu tinggal = 4 jam
Jumlah = 1 buah
Rate alir Volumetrik =
3
/ 68 , 995
/ 2024 , 74090
m kg
jam kg
= 74,4117m
3
/jam
Volume air = Rate Volumetrik x Waktu pengendapan
I-336
= 74,4117m
3
/jam x 4 jam
= 297,6466 m
3
Volume bak = 80 % Volume air
=
8 , 0
6466 , 297
= 372,0583 m
3

Alum yang dipakai sebanyak 30 % dari volume total air, dengan konsentrasi 80
ppm (0,08 kg/m
3
)
Jadi, kebutuhan koagulan = 372,0583 m
3
x 30 % x 0,08 kg/m
3
= 7,8494 kg/jam
Dalam sehari alum yang dibutuhkan adalah
= 7,8494 x 24 = 188,3856 kg/jam
Perhitungan Dimensi Clarifier.
Volume Bak =
4

x di
2
x Ls ; Dimana Ls = 1,5 di
188,3856 = 4 / x d
2
x 1,5 d
188,3856 = 1,1775 d
3
d = 5,4287 m
Ls = 1,5 x 5,4287 m = 8,1430 m
Volume tutup =
o
t
2 / 1 tg 24
di
3

Volume tutup =
60 24
(5,4287)
3
tg


= 38,8266 m
3
.
Volume clarifier = V bak + V tutup
I-337
= 188,3856 m
3
+ 38,8266 m
3
.
= 227,2122 m
3
.
Tinggi tutup =
o tg
di 2 / 1

Tinggi tutup =
60 tg
(5,4287) 2 / 1

= 1,5671 m
Tinggi clarifier = Tinggi tangki + Tinggi tutup
= 8,1430 m + 1,5671 m
= 9,7102 m.
Perhitungan Power Pengaduk.
- Putaran cepat
Jenis pengaduk = flat blode turbine
Diameter pengaduk = 8,0091 m
Da/Dt = 1/3, dimana Da = 5 ft = 1,526 m
Diketahui untuk fluida air, E/Da = 1
Letak pengaduk dari dasar bak, E = Da = 5 ft.
Putaran 100 rpm = 1,6667 Rps.
= 0,538.10
-3
lb/ft.det.
= 62,2 lb/ft
3
.
N
Re
=

n Da
2
(Mc.Cabe, jilid I, pers.9-17, hal 241)
N
Re
=
3
2
10 . 538 , 0
2 , 62 6667 , 1 5



I-338
N
Re
= 4817320,631970
Berdasarkan Coulson, vol. 6, fig. 10-58, hal 421 diperoleh, N
P
= 1,3.
Power = P =
C
5 3
P
g
Da n N

Power = P =
550 2 , 32
5 6667 , 1 2 , 62 3 , 1
5 3



= 66,0589 HP
Efisien motor = 90 % (Peter Timmer, fig. 14-38, hal. 521)
Power yang diperlukan =
9 , 0
0589 , 66
= 73,3988 HP ~ 74 HP.
- Putaran lambat
Jenis pengaduk = flat blode turbine
Diameter pengaduk = 8,0091 m
Da/Dt = 1/3, dimana Da = 5 ft = 1,526 m
Diketahui untuk fluida air, E/Da = 1
Letak pengaduk dari dasar bak, E = Da = 5 ft.
Putaran 40 rpm = 0,6667 Rps.
= 0,538.10
-3
lb/ft.det.
= 62,2 lb/ft
3
.
N
Re
=

n Da
2
(Mc.Cabe, jilid I, pers.9-17, hal 241)
N
Re
=
3
2
10 . 538 , 0
2 , 62 6667 , 0 5



N
Re
= 1926986,05947
I-339
Berdasarkan Coulson, vol. 6, fig. 10-58, hal 421 diperoleh, N
P
= 1,1.
Power = P =
C
5 3
P
g
Da n N

Power = P =
550 2 , 32
5 6667 , 0 2 , 62 1 , 1
5 3



= 3,5771 HP
Efisien motor = 90 % (Peter Timmer, fig. 14-38, hal. 521)
Power yang diperlukan =
9 , 0
3,5771
= 3,9752 HP ~ 4 HP.
Spesifikasi Bak clarifier :
- Volume clarifier : 372,0583 m
3

- Tinggi clarifier : 9,7102 m.
- Diameter : 5,4287 m
- Bahan : Beton Bertulang
- Jumlah : 1 buah

5. Pompa Sand Filter (L-216)
Fungsi : Memompa air sungai dari tangki sand filter menuju bak air bersih
Type : Sentrifugal
Bahan : Cast iron
Perhitungan:
Rate aliran = 74090,2024 kg/j =163339,2602 lb/jam = 45,3720 lb/detik
Densitas air = 62,5 lb/ft
3

Viskositas = 0,9 cp == 0,000605 lb/ft.dt
I-340
Laju alir volumetrik =

Ratemassa

=
3
5 , 62
det / 3720 , 45
lbft
ik lb

= 0,7259 ft
3
/detik
=325,8275 gpm
Diasumsikan aliran turbulen
ID = 3,9 x (Q)
0,45
x ( )
0,13
= 3,9 x (0,7259)
0,45
x (62,5)
0,13
= 5,7801 in = 0,4817 ft
Diambil ID optimal = 4 in, sch 80
Dari Tabel 11 Kern, diperoleh:
ID = 3,826 in = 0,3188 ft
OD = 4,5 in = 0,375 ft
a = 11,5 in
2
= 0,07986 ft
2
Menghitung Laju alir fluida dala pipa,V = Q/a
=
2
3
07986 , 0
/ 7259 , 0
ft
dtk ft

= 9,0897 ft/dtk
Pengecekan jenis aliran:
N
Re
=

IDxVx

=
000605 , 0
5 , 62 0897 , 9 3188 , 0 x x

= 299359,1281 >2100
I-341
Jadi asumsi aliran turbulen memenuhi
Ditentukan:
Bahan Pipa : Cast Iron
Dari Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 99 deperoleh
= 0,00026
/D = 0,0015
f = 0,009
Perhitungan friksi:
1. Kontrasi Tangki Ke Pipa
A2/A1 = 0, karena A1>>A2 pipa
Kc = 0,4(1,25-A2/A1)
= 0,4 (1,25-0)
= 0,5
Fc = Kc
xgc
v
2
2

= 0,5
174 , 32 2
) 0897 , 9 (
2
x

= 0,6419 lbf/lbm
2. Friksi Pada Pipa Lurus
Panjang pipa lurus (LI) = 50 ft
Panjang ekivalen hambatan(Lc) berdasarkan Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 104
untuk valve fiting


I-342
Valve-fiting Jumlah Lc/D Lc(ft)
Elbow 90oc 3 35 33,4775
Grate valve 2 9 5,7390
Globe valve 1 300 95,65
Total 134,8665
Perkiraan panjang pipa total =L1 + Lc = 50 +134,8665 = 184,8665 ft
Ff =
IDxgc
xfxLxv
2
2

=
174 , 32 3188 , 0
) 0897 , 9 ( 8665 , 184 009 , 0 2
2
x
x x

= 26,8043 lbf/lbm
3. Friksi Pada 3 Buah Elbow 90
O

Dari Geankoplis, Hal 104 didapat kf = 0,75, maka:
Fs =
gc
xkfxv
2
2

=
174 , 32
) 0897 , 9 ( 75 , 0 2
2
x

= 3,8519 lbf/lbm
Total friksi , Ft= Fc + Ff + Fs = 0,6419 + 26,8043 + 3,8519 = 31,1298 lbf/lbm
Menentukan kerja pompa
Berdasarkan persamaan Bernoulli,
Wf =
(

A
gc
V
. . 2
2

+
(

A
gc
g Z.
+
(

P
+ Ft
Ditentukan AZ = 20 ft

AP = 0 lb/ft

=1
I-343
g = 32,174
gc = 32,174 lbf/lbm
Sehingga:
Wf =
(

A
gc
V
. . 2
2

+
(

A
gc
g Z.
+
(

P
+ Ft
=
(

174 , 32 1 2
) 0897 , 9 (
2
x x
+
(

174 , 32
174 , 32 20x
+ 0 + 31,1298 = 52,4138 ft lbf/lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP =
550
WfxQfx

=
550
5 , 62 7259 , 0 4138 , 52 x x

= 4,3235 Hp
Efisiensi pompa = 20 % (Timmerhouse, Gambar 14-37, Hal 520)
BHP =

WHP
=
2 , 0
3235 , 4
= 21,6177 Hp
Efisiensi motor ( m) 80 %
Daya pompa =

BHP
=
80 , 0
6177 , 21
= 27,0221 28 Hp

6. Tangki Sand Filtration (F-215)
Fungsi : Menghilangkan warna, rasa dan bau air sungai
Type : Tangki mendatar
Waktu tinggal : 0,5 jam
Rate aliran : 74090,2024 kg/j =163339,2602 lb/jam = 45,3720 lb/detik
I-344
Densitas air : 995,68 kg/m
3

Rate Volumetrik =
3
/ 68 , 995
/ 2024 , 74090
m kg
jam kg

= 74,4117 m
3
/jam
Volume air = 74,4117 x 0,5 jam
= 37,2058 m
3
Direncanakan air mengisi 80 % Volume tangki
Volume air dalam silinder = 80 % x 37,2058 = 29,7647 m
3

Volume tangki = Volume padatan x Volume air
Volume ruang kosong = 0,2 x Volume air dalam silinder
= 0,2 x 29,7647 m
3
= 5,9529 m
3
Porositas =
gki Vpada ng Vruangkoso
ng Vruangkoso
tan +

Asumsi porositas bad = 0,4 maka
0,4 =
gki pada Volume tan tan 9529 , 5
9529 , 5
+

0,4 (5,9529 m
3
+ V padatan) = 5,9529 m
3

2,3811 m
3
+ 0,4 V padatan = 5,9529 m
3

0,4 V padatan = 3,5718 m
3

Vol. Padatan = 8,9295 m
3

Volume total tangki = Volume padatan + Volume air
= 8,9295 m
3
+29,7647 m
3

= 38,6942 m
3

I-345
Menentukan dimensi tangki
Bahan mengisi 80 % Volume tangki, maka:
Volume tangki =
80 , 0
6942 , 38
= 48,3678 m
3
V = x di
2
x Ls
Ls = 1,5 di
48,3678 = x di
2
x 1,5 di
48,3678 m
3
= 1,178571 d
i
3

d
i
3
= 41,0383 m
3

d
i
= 3,4493 m
tinggi tangki (L
s
) = 1,5 x 3,4493 m
= 5,1739 m
Menentukan Tinggi Tutup Atas Dan Bawah (h)
h = 0,196 D
i

= 0,196 (3,4493 m)
= 0,6761 m
Jadi tinggi total tangki = L
s
+ h
= 5,1739 m + 0,6761 m
= 5,8499 m
Speisifikasi Tangki Sand Filter :
- Type : Silinder mendatar
- Tinggi : 5,8499 m
- Diameter : 3,4493 m
I-346
- Tutup : standard dishead
- Jumlah : 1 buah

7. Bak Air Bersih (F-217)
Fungsi : Menampung air yang berasal dari bak sand filter
Waktu tinggal : 24 jam
Rate aliran : 74090,2024 kg/j =163339,2602 lb/jam = 45,3720 lb/detik
Densitas air : 995,68 kg/m
3

Rate Volumetrik =
3
/ 68 , 995
/ 2024 , 74090
m kg
jam kg

= 74,4117 m
3
/jam
Volume air = 74,4117 x jam
= 1785,8808 m
3
- Bak air bersih terbagi menjadi 3 bak, sehingga :
Volume 1 bak =
3
1785,8808
3
m
= 595,2936 m
3

Direncanakan
Volume liquid = 80% volume bak, sehingga :
Volume bak =
8 , 0
595,2936
3
m
= 744,117m
3

Bak berbentuk empat persegi panjang dengan ratio :
Panjang : lebar : tinggi = 5 : 4 : 3
Volume bak = (5 m) x (4 m) x (3 m) = 60 m
3

Sehingga :
Volume bak = 30 x
3

I-347
744,117m
3
= 30 x
3

744,117m
3
= x
3

x = 2,3147 m.
Jadi ukuran bak clarifer :
Panjang = 5 x (2,3147 m) = 11,5735 m
Lebar = 4 x (2,3147 m) = 9,2588 m
Tinggi = 3 x (2,3147 m) = 6,9441 m
Spesifikasi Bak Air Bersih :
- Bentuk : persegi panjang
- Panjang : 11,5735 m
- Lebar : 9,2588 m
- Tinggi : 6,9441 m
- Bahan : Beton Bertulang
- Jumlah : 3 buah

8. Pompa Demineralisasi (L-218)
Fungsi : Untuk memompa air dari bak bersih ke kation exchanger (D-210A).
Type : Centrifugal pump
Bahan : Cast iron
Dasar perhitungan :
Air yang dipompa ke anion-kation exchanger adalah air yang akan gunakan
untuk air pemanas (umpan boiler).
- Rate aliran = 595,2936 kg/jam = 0,3646 lb/detik.
I-348
- air pada 30
o
C = 995,68 kg/m
3
= 62,430266 lb/ft
3

- Viskositas () air = 0,9 cp = 0,000605 lb/ft.dt
- Rate volumetrik (Q
f
) =
3
430266 , 62
0,3646
ft
lb
dt
lb
= 0,0058 ft
3
/dt
Diasumsikan aliran fluida turbulen, maka diperoleh :
ID
opt
= 3,9 (Q
f
)
(0,45)
x ()
0,13

(Peter & Timmerhaus, pers. 15, hlm 892)
ID
opt
= 3,9 (0,0058)
(0,45)
x (62,430266)
0,13

= 0,6575 in
= 0,0548 ft.
Standarisasi ID = 1 in Sch. 40 (Geankoplis App. 5 hlm 892)
Diperoleh :
OD = 1,315 in
ID = 1,049 in
A = 0,00600 ft
2

Laju aliran fluida (V)
( )
( ) A area luas
Q volumetrik rate
V
f
=
2
3
00600 , 0
0,0058
ft
dt
ft
V = = 0,9667 ft/dt
Cek jenis aliran fluida
( ) ( )
dt ft lb
ft lb dt ft ft
V D
N

|
.
|

\
|
=

=
/ 000605 , 0
/ 430266 , 62 / 0,9667
12
049 , 1 3
Re



I-349

Re
N 8720,1912 > 2100
Karena N
Re
> 2100, maka jenis aliran fluida adalah turbulen. (Mc. Cabe jilid
II, hlm. 47)
Ditentukan:
Bahan Pipa : Cast Iron
Dari Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 99 deperoleh
= 0,00026
/D = 0,0015
f = 0,0005
Perhitungan friksi:
1.Kontrasi Tangki Ke Pipa
A2/A1 = 0, karena A1>>A2 pipa
Kc = 0,4(1,25-A2/A1)
= 0,4 (1,25-0)
= 0,5
Fc = Kc
xgc
v
2
2

= 0,5
174 , 32 2
) 9667 , 0 (
2
x

= 0,0072 lbf/lbm
2. Friksi Pada Pipa Lurus
Panjang pipa lurus (LI) = 100 ft
Panjang ekivalen hambatan(Lc) berdasarkan Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 104
untuk valve fiting
I-350
Valve-Fiting Jumlah Lc/D Lc(ft)
Elbow 90
O
3 35 16,9663
Gate valve 2 9 2,9085
Globe valve 1 300 48,475
Total 68,3498

Perkiraan panjang pipa total = L1 + Lc = 100 + 68,3498 = 168,3498 ft
Ff =
IDxgc
xfxLxv
2
2

=
174 , 32 0548 , 0
) 9667 , 0 ( 3498 , 168 0005 , 0 2
2
x
x x x

= 0,0892 lbf/lbm
3. Friksi Pada 3 Buah Elbow 90
O

Dari Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 104 didapat kf = 0,75,maka:
Fs =
gc
xkfxv
2
2

=
174 , 32
) 9667 , 0 ( 75 , 0 2
2
x

= 1,4018lbf/lbm
Total friksi, Ft= Fc + Ff + Fs = 1,4982 lbf/lbm
Menentukan kerja pompa
Berdasarkan persamaan Bernoulli,
Wf =
(

A
gc
V
. . 2
2

+
(

A
gc
g Z.
+
(

P
+ Ft
Ditentukan AZ = 20 ft

AP = 0 lb/ft
I-351

=1
g = 32,174
gc = 32,174 lbf/lbm
Sehingga:
Wf =
(

A
gc
V
. . 2
2

+
(

A
gc
g Z.
+
(

P
+ Ft
=
(

174 , 32 1 2
) 9667 , 0 (
2
x x
+
(

174 , 32
174 , 32 20x
+ 0 + 1,4982
= 21,5127 ft lbf/lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP =
550
WfxQfx

=
550
5 , 62 0058 , 0 5127 , 21 x x

= 0,0142 Hp
Efisiensi pompa = 20 % (Timmerhouse, Gambar 14-37, Hal 520)
BHP =

WHP
=
2 , 0
0142 , 0
= 0,0709 Hp
Efisiensi motor ( m) 80 %
Daya pompa =

BHP
=
80 , 0
0709 , 0
= 0,886 1 Hp
Spesifikasi peralatan:
Daya : 1 Hp
Type : Centrifuge pump
Bahan : Cash iron
I-352
Jumlah : 1 buah

9.Kation Exchanger (D-210A)
Fungsi : menghilangkan ion-ion positif yang dapat menyebabkan
kesadahan air.
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M type 316.
Resin yang digunakan adalah Hidrogen exchanger (H
2
Z). Dimana tiap 1 m
3

H
2
Z dapat menghilangkan 6500 9000 gram hardness.
Direncanakan H
2
Z yang digunakan sebanyak 7000 g/m
3
.
Dasar perhitungan :
- Rate aliran = 595,2936 kg/jam = 0,3646 lb/detik.
- air pada 30
o
C = 995,68 kg/m
3
= 62,430266 lb/ft
3

- Viskositas () air = 0,9 cp = 0,000605 lb/ft.dt
- Rate volumetrik (Q
f
) =Rate volumetrik (Q
f
)=
3
430266 , 62
0,3646
ft
lb
dt
lb

= 0,0058 ft
3
/dt
= 2,6034 gpm.
Direncanakan :
Tangki berbentuk silinder
Kecepatan air = 2 gpm/ft
2

Tinggi bad = 2 m
Luas penampang tangki =
air tan Kecepa
volumetrik Rate
=
2
2
2,6034
ft
gpm
gpm
= 1,3017 ft
2

I-353
Volume bad = Luas x tinggi
= 1,3017 ft
2
x (2 x 3,2808)ft
= 8,5412 ft
3
= 0,2419 m
3

Diameter bad
Luas = t/4 . d
2

1,3017 ft
2
= (t/4) x d
2

d = 1,2877m
H/D = 1,5
H = 1,5 x D
= 1,5 x (1,2877 ft)
= 1,9316 m
Volume tangki
V = H . A
= (1,9316) x (0,0369)
= 0,0712 m
3

Diasumsikan :
tiap galon air mengandung 10 grain hardness, maka :
Kandungan kation = 2,6034 gpm x 10 grain
= 26,034 grain/menit
= 1562,04 grain/jam.
Dalam 0,24196 m
3
H
2
Z dapat menghilangkan hardness sebanyak :
= 0,2419 x 7000
= 1693,3 gram
I-354
= 1693,3 x (2,2046/1000 lb/gram) x 7000
= 26131,34426 grain
Umur resin =
jam
grain
grain
04 , 1562
6 26131,3442
= 16,7289 jam.
Jadi setelah 16,7289 jam resin harus segera diregenerasi dengan
menambahkan asam sulfat atau asam klorida.
Spesifikasi kation exchanger :
- Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M type 316
- Diameter : 1,2877 m
- Tinggi : 1,9316 m

10.Anion Exchanger (D-210B)
Fungsi : Menghilangkan ion-ion negatif yang dapat menyebabkan
kesadahan air.
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M type 316.
Dasar perhitungan :
- Rate aliran = 595,2936 kg/jam = 0,3646 lb/detik.
- air pada 30
o
C = 995,68 kg/m
3
= 62,430266 lb/ft
3

- Viskositas () air = 0,9 cp = 0,000605 lb/ft.dt
- Rate volumetrik (Q
f
) =Rate volumetrik (Q
f
)=
3
430266 , 62
0,3646
ft
lb
dt
lb

= 0,0058 ft
3
/dt
= 2,6034 gpm.
I-355
Direncanakan :
Anion exchanger yang digunakan sebanyak 10000 g/m
3

Tangki berbentuk silinder.
Kecepatan air = 2 gpm/ft
2

Tinggi bad = 2 m
Luas penampang tangki =
air tan Kecepa
volumetrik Rate

=
2
2
2,6034
ft
gpm
gpm

= 1,3017ft
2

Volume bad = Luas x tinggi
= (1,3017 ft
2
) x (2 x 3,2808)ft
= 8,5412 ft
3
= 0,2419 m
3

Diameter bad
Luas = t/4 . d
2

1,3017ft
2
= (t/4) x d
2

d = 1,6582 ft
= 0,0469 m.
H/D = 3
H = 3 x D
= 3 x (1,6582 ft)
= 4,9746 ft = 0,1409 m
Volume tangki
I-356
V = H . A
= (4,9746 ft) x (1,3017 ft
2
)
= 6,4754 ft
3

= 0,1834 m
3

Diasumsikan :
Tiap galon air mengandung 20 grain hardness, maka :
Kandungan anion = 2,6034 gpm x 20 grain
= 52,068 grain/menit
= 3124,08 grain/jam
Dalam 0,2419 m
3
H
2
Z dapat menghilangkan hardness sebanyak :
= 0,2419 x 10000
= 2419 gram
= 2419 x (2,2046/10000 lb/gram) x 7000
= 3733,0492 grain
Umur resin =
jam
grain
grain
08 , 3124
3733,0492
=1,1949 jam
Jadi setelah 1,1949 jam resin harus segera diregenerasi dengan
menambahkan asam sulfat atau asam klorida.
Spesifikasi anion exchanger :
- Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M type 316
- Diameter : 1,6582 m
- Tinggi : 4,9746 m

I-357
11. Bak Air Lunak (F-221)
Fungsi : Untuk menampung air bersih untuk umpan boiler
Bahan konstruksi : Beton bertulang
Dasar perhitungan :
- Rate aliran = 595,2936 kg/jam
- air pada 30
o
C = 995,68 kg/m
3

- Viskositas () air = 0,9 cp = 0,000605 lb/ft.dt
- Rate volumetrik (Q
f
) =Rate volumetrik =
68 , 995
2936 , 595
= 0,5979 m
3/
jam
- Waktu tinggal = 8 jam
- Volume air = Rate volumetrik x waktu tinggal
= (0,5979m
3
/jam) x (8 jam)
= 4,7832 m
3

Direncanakan
Volume liquid = 80% volume bak, sehingga :
Volume bak =
8 , 0
4,7832
3
m
= 5,979 m
3

Bak berbentuk empat persegi panjang dengan ratio :
Panjang : lebar : tinggi = 5 : 4 : 3
Volume bak = (5 m) x (4 m) x ( m) = 60 m
3

Sehingga :
Volume bak = 60 x
3

5,979 m
3
= 60 x
3

0,0997 m
3
= x
3

I-358
x = 0,4637 m
Jadi ukuran bak air lunak :
Panjang = 5 x (0,4637 m) = 2,3185 m
Lebar = 4x (0,4637 m) = 1,8548 m
Tinggi = 3 x (0,4637 m) = 1,3911 m
Spesifikasi bak air lunak :
- Bentuk : persegi panjang
- Panjang : 2,3185 m
- Lebar : 1,8548 m
- Tinggi : 1,3911 m
- Bahan : Beton Bertulang
- Jumlah : 1 buah

12. Pompa Deaerator (L-222)
Fungsi : Memompa air dari bak air lunak ke deaerator
Type : Sentrifugal
Bahan : Cast iron
Perhitungan:
- Rate aliran = 595,2936 kg/jam = 0,3646 lb/detik.
- air pada 30
o
C = 995,68 kg/m
3
= 62,5 lb/ft
3

- Viskositas () air = 0,9 cp = 0,000605 lb/ft.dt
- Rate volumetrik (Q
f
) =Rate volumetrik (Q
f
)=
3
430266 , 62
0,3646
ft
lb
dt
lb

I-359
= 0,0058 ft
3
/dt
= 2,6034 gpm.
Diasumsikan aliran turbulen
ID optimal = 3,9 x (Q)
0,45
x()
0,13
= 3,9 x (0,0058)
0,45
x(62,5)
0,13

= 0,6576 in
Diambil ID optimal = 2 in Sch 80
Dari Tabel 11 Kern, diperoleh:
ID = 1,939 in = 0,1616 ft
OD = 2,384 in = 0,1983 ft
a = 2,95 in
2
= 0,0205 ft
2
Laju alir fluida (V) = Q/a
=
2
3
0205 , 0
/ 0058 , 0
ft
dtk ft

= 0,2829 ft/dtk
Pengecekan jenis aliran:
Nre =

IDxVx

=
4
10 048 , 6
5 , 62 2829 , 0 1616 , 0

x
x x

= 4722,7934 >2100
Jadi asumsi aliran turbulen memenuhi
Ditentukan:
Bahan Pipa : Cast Iron
I-360
Dari Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 99 deperoleh
= 0,00026
/D = 0,0015
f = 0,0005
Perhitungan friksi:
1.Kontrasi Tangki Ke Pipa
A2/A1 = 0, karena A1>>A2 pipa
Kc = 0,4(1,25-A2/A1)
= 0,4 (1,25-0)
= 0,5
Fc = Kc
xgc
v
2
2

= 0,5
174 , 32 2
) 2829 , 0 (
2
x

= 0,00063 lbf/lbm
2. Friksi Pada Pipa Lurus
Panjang pipa lurus (LI) = 100 ft
Panjang ekivalen hambatan(Lc) berdasarkan Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 104
untuk valve fiting
Valve-Fiting Jumlah Lc/D Lc(ft)
Elbow 90
O
3 35 16,9663
Gate valve 2 9 2,9085
Globe valve 1 300 48,475
Total 68,3498
Perkiraan panjang pipa total = L1 + Lc = 100 + 68,3498 = 168,3498 ft
I-361
Ff =
IDxgc
xfxLxv
2
2

=
174 , 32 1616 , 0
) 2829 , 0 ( 3498 , 168 0005 , 0 2
2
x
x x x

= 0,0026 lbf/lbm
3. Friksi Pada 3 Buah Elbow 90
O

Dari Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 104 didapat kf = 0,75,maka:
Fs =
gc
xkfxv
2
2

=
174 , 32
) 2829 , 0 ( 75 , 0 2
2
x

= 0,0037 lbf/lbm
Total friksi, Ft = Fc + Ff + Fs =0,00063 + 0,0026 + 0,0037 = 0,0069 lbf/lbm
Menentukan kerja pompa
Berdasarkan persamaan Bernoulli,
Wf =
(

A
gc
V
. . 2
2

+
(

A
gc
g Z.
+
(

P
+ Ft
Ditentukan AZ = 20 ft

AP = 0 lb/ft

=1
g = 32,174
gc = 32,174 lbf/lbm
Sehingga:
I-362
Wf =
(

A
gc
V
. . 2
2

+
(

A
gc
g Z.
+
(

P
+ Ft
=
(

174 , 32 1 2
) 2829 , 0 (
2
x x
+
(

174 , 32
174 , 32 20x
+ 0 + 0,0069
= 20,0081ft lbf/lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP =
550
WfxQfx

=
550
5 , 62 0058 , 0 0081 , 20 x x

= 0,0132 Hp
Efisiensi pompa = 20 % (Timmerhouse, Gambar 14-37, Hal 520)
BHP =

WHP
=
2 , 0
0132 , 0
= 0,066 Hp
Efisiensi motor ( m) 80 %
Daya pompa =

BHP
=
80 , 0
066 , 0
= 0,825 1 Hp
Spesifikasi peralatan:
Daya : 1 Hp
Type : Centrifuge pump
Bahan : Cash iron
Jumlah : 1 buah



I-363
13. Deaerator (D-223)
Fungsi : Untuk menghilangkan gas impurities dalam air umpan
boiler dengan injeksi steam
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-240 Grade M type 316
Type : Silinder horisontal
Dasar perhitungan :
- Rate aliran = 595,2936 kg/jam = 0,3646 lb/detik.
- air pada 30
o
C = 995,68 kg/m
3
= 62,5 lb/ft
3

- Viskositas () air = 0,9 cp = 0,000605 lb/ft.dt
- Rate volumetrik (Q
f
) =Rate volumetrik (Q
f
)=
3
68 , 995
2936 , 595
m
kg
jam
kg

= 0,5879 m
3
/jam
- Waktu tinggal = 1 jam
- Volume air = Rate volumetrik x waktu tinggal
= (0,5879m
3
/jam) x (1jam)
= 0,5879 m
3

Direncanakan
Volume liquid = 80% volume bak, sehingga :
Volume bak =
8 , 0
0,5879
3
m
= 0,7349 m
3

Menentukan dimensi tangki
Volume tangki = t . D
i
2
. L
s

Diasumsikan L
s
= 1,5 D
i

I-364
0,7349 m
3
= t . (D
i
)
2
. 1,5 D
i

0,7349 m
3
= 1,178571 D
i
3

D
i
3
= 0,6236 m
3

D
i
= 0,8543 m
Jadi tinggi tangki (L
s
) = 1,5 x 0,8543 m
= 1,2815 m
Menentukan tinggi tutup atas dan bawah (h)
h = 0,196 D
i

h = 0,196 (1,2815 m)
= 0,2512 m.
Jadi tinggi total tangki = L
s
+ h
= 1,2815 m + 0,2512 m
= 1,5327m
Speisifikasi deaerator :
- Type : Silinder horisontal
- Tinggi : 1,5327 m
- Diameter : 0,8543 m
- Tutup : standard dishead
- Jumlah : 1 buah
I-365
14. Pompa Boiler (L225)
Fungsi : Untuk memompa air deaerator ke boiler
Type : Centrifugal pump
Bahan : Cast iron
Dasar perhitungan :
- Rate aliran = 595,2936 kg/jam = 0,3646 lb/detik.
- air pada 30
o
C = 995,68 kg/m
3
= 62,5 lb/ft
3

- Viskositas () air = 0,9 cp = 0,000605 lb/ft.dt
- Rate volumetrik (Q
f
) =Rate volumetrik (Q
f
)=
3
5 , 62
det
3646 , 0
ft
lb
ik
lb

= 0,0058 ft
3
/detik
= 2,6034 gpm
Diasumsikan aliran turbulen
ID optimal = 3,9 x (Q)
0,45
x()
0,13
= 3,9 x (0,0058)
0,45
x(62,5)
0,13

= 0,6576 in
Diambil ID optimal = 2 in Sch 80
Dari Tabel 11 Kern, diperoleh:
ID = 1,939 in = 0,1616 ft
OD = 2,384 in = 0,1983 ft
a = 2,95 in
2
= 0,0205 ft
2
Laju alir fluida (V) = Q/a
I-366
=
2
3
0205 , 0
/ 0058 , 0
ft
dtk ft

= 0,2829 ft/dtk
Pengecekan jenis aliran:
Nre =

IDxVx

=
000605 , 0
5 , 62 2829 , 0 1616 , 0 x x

= 4722,7934 >2100
Jadi asumsi aliran turbulen memenuhi
Ditentukan:
Bahan Pipa : Cast Iron
Dari Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 99 diperoleh
= 0,00026
/D = 0,0015
f = 0,0005
Perhitungan friksi:
1.Kontraksi Tangki Ke Pipa
A
2
/A
1
= 0, karena A
1
>>A
2
pipa
Kc = 0,4(1,25-A
2
/A
1
)
= 0,4 (1,25-0)
= 0,5
Fc = Kc
xgc
v
2
2

I-367
= 0,5
174 , 32 2
) 2829 , 0 (
2
x

= 0,00062 lbf/lbm
2.Friksi Pada Pipa Lurus
Panjang pipa lurus (LI) = 100 ft
Panjang ekivalen hambatan(Lc) berdasarkan Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 104
untuk valve dan fiting.
Valve-Fiting Jumlah Lc/D Lc (ft)
Elbow 90
O
3 35 16,9663
Gate valve 2 9 2,9085
Globe valve 1 300 48,475
Total 68,3498

Perkiraan panjang pipa total = L1 + Lc = 100 + 68,3498 = 168,3498 ft
Ff =
IDxgc
xfxLxv
2
2

=
174 , 32 1616 , 0
) 2829 , 0 ( 3498 , 168 0005 , 0 2
2
x
x x x

= 0,0026 lbf/lbm
3. Friksi Pada 3 Buah Elbow 90
O

Dari Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 104 didapat, kf = 0,75,maka:
Fs =
gc
xkfxv
2
2

=
174 , 32
) 2829 , 0 ( 75 , 0 2
2
x

= 0,0037 lbf/lbm
I-368
Total friksi, Ft = Fc + Ff + Fs = 0,00692 lbf/lbm
Menentukan kerja pompa
Berdasarkan persamaan Bernoulli,
Wf =
(

A
gc
V
. . 2
2

+
(

A
gc
g Z.
+
(

P
+ Ft
Ditentukan AZ = 20 ft

AP = 0 lb/ft

=1
g = 32,174
gc = 32,174 lbf/lbm
Sehingga:
Wf =
(

A
gc
V
. . 2
2

+
(

A
gc
g Z.
+
(

P
+ Ft
=
(

174 , 32 1 2
) 2829 , 0 (
2
x x
+
(

174 , 32
174 , 32 20x
+ 0 + 0,00692
= 20,0082 ft lbf/lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP =
550
WfxQfx

=
550
5 , 62 0058 , 0 0082 , 20 x x

= 0,013 Hp
Efisiensi pompa = 20 % (Timmerhouse, Gambar 14-37, Hal 520)
BHP =

WHP
=
2 , 0
013 , 0
= 0,0659 Hp
I-369
Efisiensi motor ( m) 80 %
Daya pompa =

BHP
=
80 , 0
0659 , 0
= 0,1842 0,5 Hp
Spesifikasi peralatan:
Daya : 0,5 Hp
Type : Centrifuge pump
Bahan : Cash iron
Jumlah : 1 buah

15. Pompa Cooling Tower (L-241)
Fungsi : Untuk memompa air bersih ke bak air pendingin.
Type : Centrifugal pump
Bahan konstruksi : Cast Iron
Dasar Perhitungan :
Air yang dipompa ke dalam bak air pendingin adalah air yang akan
dipergunakan untuk kebutuhan sanitasi.
Rate aliran = 74090,2024 kg/j =163339,2602 lb/jam = 45,3720 lb/detik
Densitas air = 62,5 lb/ft
2

Viskositas = 0,00054 lb/ft

detik
Aliran Volumetrik =

RateMassa

=
3
5 , 62
det / 3720 , 45
lbft
ik lb

= 0,7259 ft
3
/dtk
= 325,8289 gpm
I-370
Diasumsikan aliran turbulen
ID = 3,9 x (Q)
0,45
x ( )
0,13

= 3,9 x (0,7259)
0,45
x (62,5)
0,13

= 5,7798 in
Diambil ID optimal = 4 in Sch 80
Dari Tabel 11 Kern, diperoleh:
ID = 3,826 in = 0,3188 ft
OD = 4,5 in = 0,375 ft
a = 11,5 in
2
= 0,07986 ft
2
Laju alir fluida (V) =
" a
Q

=
2
3
07986 , 0
/ 7259 , 0
ft
dtk ft

= 9,0897 ft/dtk
Pengecekan jenis aliran:
NRe =

IDxVx

=
00054 , 0
5 , 62 0897 , 9 3188 , 0 x x

= 335393,0972 >2100 (Turbulen)
Jadi asumsi aliran turbulen memenuhi
Ditentukan:
Bahan pipa : Cast Iron
Dari Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 99 diperoleh:
I-371
= 0,00026
/D = 0,0015
f = 0,009
Perhitungan friksi:
1. Kontrasi Tangki ke Pipa
A
2
/A
1
= 0, karena A
1
>>A
2
pipa
Kc = 0,4(1,25 - A
2
/A
1
)
= 0,4 (1,25 - 0)
= 0,5
Fc = Kc
xgc
v
2
2

= 0,5
174 , 32 2
) 0897 , 9 (
2
x

= 0,6419 lbf/lbm
2. Friksi Pada Pipa Lurus
Panjang pipa lurus (LI) = 100 ft
Panjang ekivalen hambatan(Lc) berdasarkan Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 104
untuk valve dan fiting.
Valve-Fiting Jumlah Lc/D Lc (ft)
Elbow 90
O
3 35 33,4775
Gate valve 2 9 5,7390
Globe valve 1 300 95,65
Total 134,8665

Perkiraan panjang pipa total = L1 + Lc = 100 +134,8665 = 234,8665 ft
I-372
Ff =
IDxgc
xfxLxv
2
2

=
174 , 32 3188 , 0
) 0897 , 9 ( 8665 , 234 009 , 0 2
2
x
x x

= 34,0539 lbf/lbm
3. Friksi Pada 3 Buah Elbow 90
O

Dari Geankoplis, Hal 104 didapat:
Kf = 0,75,maka:
Fs =
gc
xkfxv
2
2

=
174 , 32
) 0897 , 9 ( 75 , 0 2
2
x

= 3,8519 lbf/lbm
Total friksi, Ft = Fc + Ff + Fs = 38,5478 lbf/lbm
Menentukan kerja pompa
Berdasarkan persamaan Bernoulli,
Wf =
(

A
gc
V
. . 2
2

+
(

A
gc
g Z.
+
(

P
+ Ft
Ditentukan AZ = 20 ft

AP = 0 lb/ft

=1
g = 32,174
gc = 32,174 lbf/lbm
Sehingga:
I-373
Wf =
(

A
gc
V
. . 2
2

+
(

A
gc
g Z.
+
(

P
+ Ft
=
(

174 , 32 1 2
) 0897 , 9 (
2
x x
+
(

174 , 32
174 , 32 20x
+ 0 + 38,5478
= 59,8318 ft lbf/lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP =
550
WfxQfx

=
550
5 , 62 7259 , 0 8318 , 59 x x

= 4,9354 Hp
Efisiensi pompa = 20 % (Timmerhouse, Gambar 14-37, Hal 520)
BHP =

WHP
=
2 , 0
9354 , 4
= 24,6772 Hp
Efisiensi motor ( m) 80 %
Daya pompa =

BHP
=
80 , 0
6772 , 24
= 30,8467 31 Hp
Spesifikasi peralatan:
Daya : 31 Hp
Type : Centrifuge pump
Bahan : Cash iron

16. Bak Cooling Tower (F-224)
Fungsi : Sebagai tempat penampungan air pendingin
Bahan konstruksi : Beton bertulang
I-374
Dasar perhitungan :
- Rate aliran = 606,3691 kg/jam
- Densitas air = 995,68 kg/m
3

- Rate volumetrik (Q
f
) =
3
68 , 955
606,3691
m
kg
jam
kg
= 0,6345 ft
3
/dt
- Waktu tinggal = 8 jam
- Volume air = Rate volumetrik x waktu tinggal
= (0,6345 m
3
/jam)x (8 jam) = 5,0759 m
3

Direncanakan
Volume liquid = 80% volume bak, sehingga :
Volume bak =
8 , 0
0759 , 5
3
m
= 6,3449 m
3

Bak berbentuk empat persegi panjang dengan ratio :
Panjang : lebar : tinggi = 5 : 3 : 2
Volume bak = (5 m) x (3 m) x (2 m) = 30 m
3

Sehingga :
Volume bak = 30 x
3

6,3449 m
3
= 30 x
3

2,1149 m
3
= x
3

x = 1,2844 m
Jadi ukuran bak air sanitasi :
Panjang = 5 x (1,2844 m) = 6,4220 m
Lebar = 3 x (1,2844 m) = 3,8532m
I-375
Tinggi = 2 x (1,2844 m) = 2,5688 m
Spesifikasi bak cooling tower :
- Bentuk : persegi panjang
- Panjang : 6,4220 m
- Lebar : 3,8532m
- Tinggi : 2,5688 m
- Bahan : Beton Bertulang
- Jumlah : 1 buah

17. Cooling Tower (P-240)
Fungsi : Untuk mendinginkan air pendingin.
Dasar perhitungan :
Rate aliran = 3940,8502 kg/jam=8687,9984 lb/jam = 2,4133 lb/detik
Densitas air = 62,5 lb/ft
2

Viskositas = 0,00054 lb/ft

detik
Aliran Volumetrik =

Massa Rate

=
3
5 , 62
det / 4133 , 2
lbft
ik lb

= 0,0386 ft
3
/dtk
= 17,3261gpm
- Suhu wet bulb udara = 25
o
C = 77
o
F
- Suhu air masuk menara = 60
o
C = 140
o
F
- Suhu air pendingin = 30
o
C = 86
o
F
I-376

- Digunakan counter flow encluced draft tower, dari Perry gambar 12-14
hal. 12-17 maka didapatkan konsentrasi air = 2,5 gpm/ft
2

Sehingga luas yang dibutuhkan :
A =
2
5 , 2
17,3261
ft
gpm
gpm
= 6,9304 ft
2

Menghitung diameter
Luas = (t/4) . d
2

6,9304 ft
2
= (t/4) . d
2

d
2
= 8,8285
d = 2,0668 ft
= 0,6299 m
Menghitung volume
Direncanakan tinggi tower (L) = 3 d
L = 3 x 2,0668 ft
= 6,2004 ft

Volume = (t/4) . d
2
. L
= (t/4) x (2,0668 ft)
2
x (6,2004 ft)
= 10,0598 ft
3

Dari Perrys edisi 7, gambar 12-15 hal. 12-17, didapatkan :
Standard power performance adalah 100 %, maka :
Hp fan/luas tower area (ft
2
) = 0,041 HP/ft
2

HP fan = 0,041 HP/ft
2
x luas tower (ft
2
)
I-377
= (0,041 HP/ft
2
) x (10,0598 ft
2
)
= 0,4125HP ~ 1 Hp
Spesifikasi cooling tower :
- Diameter : 2,0668 ft
- Tinggi : 6,2004 ft
- Daya : 1Hp
- Jumlah : 1

18. Pompa Air Ke Alat (L-243)
Fungsi :Untuk memompa air dari bak air pendingin ke peralatan proses
Type : Centrifugal pump
Bahan : Cast Iron
Dasar Perhitungan :
Air yang dipompa ke dalam bak air pendingin adalah air yang akan
dipergunakan untuk kebutuhan sanitasi.
Rate aliran = 3940,8502 kg/jam=8687,9984 lb/jam = 2,4133 lb/detik
Densitas air = 62,5 lb/ft
2

Viskositas = 0,00054 lb/ft

detik
Aliran Volumetrik =

Massa Rate

=
3
5 , 62
det / 4133 , 2
lbft
ik lb

= 0,0386 ft
3
/dtk
= 17,3261gpm
I-378
Diasumsikan aliran fluida turbulen, maka diperoleh :
ID
opt
= 3,9 (Q
f
)
(0,45)
x ()
0,13

(Peter & Timmerhaus, pers. 15, hlm 892)
ID
opt
= 3,9 (0,0386)
(0,45)
x (62,5)
0,13

= 1,5434 in
= 0,1286 ft
Diambil ID optimal = 4 in Sch 80
Dari Tabel 11 Kern, diperoleh:
ID = 3,826 in = 0,3188 ft
OD = 4,5 in = 0,375 ft
a = 11,5 in
2
= 0,07986 ft
2
Laju alir fluida (V) =
" a
Q

=
2
3
07986 , 0
/ 0386 , 0
ft
dtk ft

= 0,4833 ft/dtk
Pengecekan jenis aliran:
NRe =

IDxVx

=
00054 , 0
5 , 62 4833 , 0 3188 , 0 x x

= 17832 >2100 (Turbulen)
Jadi asumsi aliran turbulen memenuhi
Ditentukan:
I-379
Bahan pipa : Cast Iron
Dari Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 99 diperoleh:
= 0,00026
/D = 0,0015
f = 0,009
Perhitungan friksi:
1. Kontrasi Tangki ke Pipa
A
2
/A
1
= 0, karena A
1
>>A
2
pipa
Kc = 0,4(1,25 - A
2
/A
1
)
= 0,4 (1,25 - 0)
= 0,5
Fc = Kc
xgc
v
2
2

= 0,5
174 , 32 2
) 4833 , 0 (
2
x

= 0,0081lbf/lbm
2. Friksi Pada Pipa Lurus
Panjang pipa lurus (LI) = 100 ft
Panjang ekivalen hambatan(Lc) berdasarkan Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 104
untuk valve dan fiting
Valve-Fiting Jumlah Lc/D Lc (ft)
Elbow 90
O
3 35 33,4775
Gate valve 2 9 5,7390
Globe valve 1 300 95,65
Total 134,8665

I-380
Perkiraan panjang pipa total = L1 + Lc = 100 +134,8665 = 234,8665 ft
Ff =
IDxgc
xfxLxv
2
2

=
174 , 32 3188 , 0
) 4833 , 0 ( 8665 , 234 009 , 0 2
2
x
x x

= 0,0927lbf/lbm
3. Friksi Pada 3 Buah Elbow 90
O

Dari Geankoplis, Hal 104 didapat:
Kf = 0,75,maka:
Fs =
gc
xkfxv
2
2

=
174 , 32
) 4833 , 0 ( 75 , 0 2
2
x

= 1,0891 lbf/lbm
Total friksi, Ft = Fc + Ff + Fs = 1,1899 lbf/lbm
Menentukan kerja pompa
Berdasarkan persamaan Bernoulli,
Wf =
(

A
gc
V
. . 2
2

+
(

A
gc
g Z.
+
(

P
+ Ft
Ditentukan AZ = 20 ft

AP = 0 lb/ft

=1
g = 32,174
gc = 32,174 lbf/lbm
I-381
Sehingga:
Wf =
(

A
gc
V
. . 2
2

+
(

A
gc
g Z.
+
(

P
+ Ft
=
(

174 , 32 1 2
) 4833 , 0 (
2
x x
+
(

174 , 32
174 , 32 20x
+ 0 + 1,1899
= 21,1935 ft lbf/lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP =
550
WfxQfx

=
550
5 , 62 0386 , 0 1935 , 21 x x

= 0,0093Hp
Efisiensi pompa = 20 % (Timmerhouse, Gambar 14-37, Hal 520)
BHP =

WHP
=
2 , 0
0093 , 0
= 0,0465 Hp
Efisiensi motor ( m) 80 %
Daya pompa =

BHP
=
80 , 0
0465 , 0
= 0,581 1 Hp
Spesifikasi peralatan:
Daya : 1 Hp
Type : Centrifuge pump
Bahan : Cash iron
Jumlah : 1 buah


I-382
19. Pompa Klorinasi (L-231)
Fungsi : Untuk memompa air bak air bersih ke bak klorinasi
Type : Centrifugal pump
Bahan konstruksi : Cast Iron
Dasar Perhitungan :
Air yang dipompa ke dalam bak klorinasi adalah air yang akan dipergunakan
untuk kebutuhan sanitasi.
Rate aliran = 3940,8502 kg/jam=8687,9984 lb/jam = 2,4133 lb/detik
Densitas air = 62,5 lb/ft
2

Viskositas = 0,00054 lb/ft

detik
Aliran Volumetrik =

Massa Rate

=
3
5 , 62
det / 4133 , 2
lbft
ik lb

= 0,0386 ft
3
/dtk
= 17,3261gpm
Diasumsikan aliran fluida turbulen, maka diperoleh :
ID
opt
= 3,9 (Q
f
)
(0,45)
x ()
0,13

(Peter & Timmerhaus, pers. 15, hlm 892)
ID
opt
= 3,9 (0,0386)
(0,45)
x (62,5)
0,13

= 1,5434 in
= 0,1286 ft
Diambil ID optimal = 3/4 in sch 80
Dari Tabel 11 Kern, diperoleh:
I-383
ID = 0,742 in = 0,0618 ft
OD = 1,50 in = 0,0875 ft
a = 0,432 in
2
= 0,003 ft
2
Laju alir fluida (V) = Q/a
=
2
3
003 , 0
/ 0386 , 0
ft
dtk ft

= 12,8667 ft/dtk
Pengecekan jenis aliran:
NRe =

IDxVx

=
00054 , 0
5 , 62 8667 , 12 0618 , 0 x x

= 92032,6458 >2100
Jadi asumsi aliran turbulen memenuhi
Ditentukan:
Bahan Pipa : Cast Iron
Dari Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 99 diperoleh
= 0,00026
/D = 0,0015
f = 0,0005
Perhitungan friksi:
1.Kontraksi Tangki Ke Pipa
A
2
/A
1
= 0, karena A
1
>>A
2
pipa
Kc = 0,4(1,25-A
2
/A
1
)
I-384
= 0,4 (1,25-0)
= 0,5
Fc = Kc
xgc
v
2
2

= 0,5
174 , 32 2
) 8667 , 12 (
2
x

= 2,5728 lbf/lbm
2.Friksi Pada Pipa Lurus
Panjang pipa lurus (LI) = 50 ft
Panjang ekivalen hambatan(Lc) berdasarkan Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 104
untuk valve dan fiting.
Valve-fiting Jumlah Lc/D Lc(ft)
Elbow 90
O
3 35 6,4925
Gate valve 2 9 1,1130
Globe valve 1 300 18,55
Total 26,1555

Perkiraan panjang pipa total = L1 + Lc = 50 + 26,1555 = 76,1555 ft
Ff =
IDxgc
xfxLxv
2
2

=
174 , 32 0618 , 0
) 8667 , 12 ( 1555 , 76 0005 , 0 2
2
x
x x x

= 6,3406 lbf/lbm
3. Friksi pada 3 Buah Elbow 90
O

Dari Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 104 didapat:
Kf = 0,75,maka:
I-385
Fs =
gc
xkfxv
2
2

=
174 , 32
) 8667 , 12 ( 75 , 0 2
2
x x

= 7,7183 lbf/lbm
Total friksi, Ft = Fc + Ff + Fs = 16,6317 lbf/lbm
Menentukan kerja pompa
Berdasarkan persamaan Bernoulli,
Wf =
(

A
gc
V
. . 2
2

+
(

A
gc
g Z.
+
(

P
+ Ft
Ditentukan AZ = 20 ft

AP = 0 lb/ft

=1
g = 32,174
gc = 32,174 lbf/lbm
Sehingga:
Wf =
(

A
gc
V
. . 2
2

+
(

A
gc
g Z.
+
(

P
+ Ft
=
(

174 , 32 1 2
) 8667 , 12 (
2
x x
+
(

174 , 32
174 , 32 20x
+ 0 + 16,6317
= 39,2045 ft lbf/lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP =
550
WfxQfx

I-386
=
550
5 , 62 0386 , 0 2045 , 39 x x

= 0,1719 Hp
Efisiensi pompa = 20 % (Timmerhouse, Gambar 14-37, Hal 520)
BHP =

WHP
=
2 , 0
1719 , 0
= 0,8599 Hp
Efisiensi motor ( m) 80 %
Daya pompa =

BHP
=
80 , 0
8599 , 0
= 1,0748 1 Hp
Spesifikasi peralatan:
Daya : 1 Hp
Type : Centrifuge pump
Bahan : Cash iron
Jumlah : 1 buah

20. Bak Klorinasi (F-230)
Fungsi :Sebagai tempat membersihkan air dari kuman dengan penambahan
gas Cl
2
sebanyak 1 ppm.
Bahan konstruksi : Beton bertulang
Dasar perhitungan :
Rate aliran = 3940,8502 kg/jam=8687,9984 lb/jam = 2,4133 lb/detik
Densitas air = 995,668 kg/m
3
= 62,5 lb/ft
2

Viskositas = 0,00054 lb/ft

detik
Aliran Volumetrik =

Massa Rate

I-387
=
3
/ 5 , 62
/ 8502 , 3940
m kg
jam kg

= 63,0536 m
3
/jam
Waktu tinggal = 24 jam
Volume air = Rate volumetrik x waktu tinggal
= (63,0536 m
3
/jam)x (24 jam)
= 1513,2865 m
3

Direncanakan
Volume liquid = 80% volume bak, sehingga :
Volume bak =
8 , 0
2865 , 1513
3
m
= 1891,0681 m
3

Bak berbentuk empat persegi panjang dengan ratio :
Panjang : lebar : tinggi = 5 : 3 : 2
Volume bak = (5 m) x (3 m) x (2 m) = 30 m
3

Sehingga :
Volume bak = 30 x
3

1891,0681 m
3
= 30 x
3

63,0536 m
3
= x
3

x = 3,9802 m
Jadi ukuran bak klorinasi :
Panjang = 5 x (3,9802 m) = 19,9009 m
Lebar = 3 x (3,9802 m) = 11,9406 m
Tinggi = 2 x (3,9802 m) = 7,9604 m

I-388
Spesifikasi bak klorinasi :
- Bentuk : persegi panjang
- Panjang : 19,9009 m
- Lebar : 11,9406 m
- Tinggi : 7,9604 m
- Bahan : Beton Bertulang
- Jumlah : 1 buah
I-389
21. Pompa Sanitasi (L-232)
Fungsi :Untuk memompa air bak klorinasi ke bak air sanitasi
Type : Centrifugal pump
Bahan konstruksi : Cast Iron
Dasar Perhitungan :
Air yang dipompa ke dalam bak klorinasi adalah air yang akan dipergunakan
untuk kebutuhan sanitasi.
Rate aliran = 3940,8502 kg/jam=8687,9984 lb/jam = 2,4133 lb/detik
Densitas air = 62,5 lb/ft
2

Viskositas = 0,00054 lb/ft

detik
Aliran Volumetrik =

massa Rate

=
3
5 , 62
det / 4133 , 2
lbft
ik lb

= 0,0386 ft
3
/dtk
= 17,3261gpm
Diasumsikan aliran fluida turbulen, maka diperoleh :
ID
opt
= 3,9 (Q
f
)
(0,45)
x ()
0,13

(Peter & Timmerhaus, pers. 15, hlm 892)
ID
opt
= 3,9 (0,0386)
(0,45)
x (62,5)
0,13

= 1,5434 in
= 0,1286 ft
Diambil ID optimal = 3/4 in sch 80
Dari Tabel 11 Kern, diperoleh:
I-390
ID = 0,742 in = 0,0618 ft
OD = 1,50 in = 0,0875 ft
a = 0,432 in
2
= 0,003 ft
2
Laju alir fluida (V) = Q/a
=
2
3
003 , 0
/ 0386 , 0
ft
dtk ft

= 12,8667 ft/dtk
Pengecekan jenis aliran:
NRe =

IDxVx

=
00054 , 0
5 , 62 8667 , 12 0618 , 0 x x

= 90604 >2100
Jadi asumsi aliran turbulen memenuhi
Ditentukan:
Bahan Pipa : Cast Iron
Dari Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 99 diperoleh
= 0,00026
/D = 0,0015
f = 0,0005
Perhitungan friksi:
1.Kontraksi Tangki Ke Pipa
A
2
/A
1
= 0, karena A
1
>>A
2
pipa
Kc = 0,4(1,25-A
2
/A
1
)
I-391
= 0,4 (1,25-0)
= 0,5
Fc = Kc
xgc
v
2
2

= 0,5
174 , 32 2
) 8867 , 12 (
2
x

= 1,2864 lbf/lbm
2.Friksi Pada Pipa Lurus
Panjang pipa lurus (LI) = 50 ft
Panjang ekivalen hambatan(Lc) berdasarkan Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 104
untuk valve dan fiting.
Valve-fiting Jumlah Lc/D Lc(ft)
Elbow 90
O
3 35 6,4925
Gate valve 2 9 1,1130
Globe valve 1 300 18,55
Total 26,1555
Perkiraan panjang pipa total = L1 + Lc = 50 + 26,1555 = 76,1555 ft
Ff =
IDxgc
xfxLxv
2
2

=
174 , 32 0618 , 0
) 8867 , 12 ( 1555 , 76 0005 , 0 2
2
x
x x x

= 6,3406 lbf/lbm
3. Friksi pada 3 Buah Elbow 90
O

Dari Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 104 didapat:
Kf = 0,75,maka:
I-392
Fs =
gc
xkfxv
2
2

=
174 , 32
) 8667 , 12 ( 75 , 0 2
2
x x

= 7,7183 lbf/lbm
Total friksi, Ft = Fc + Ff + Fs = 15,3453 lbf/lbm
Menentukan kerja pompa
Berdasarkan persamaan Bernoulli,
Wf =
(

A
gc
V
. . 2
2

+
(

A
gc
g Z.
+
(

P
+ Ft
Ditentukan AZ = 20 ft

AP = 0 lb/ft

=1
g = 32,174
gc = 32,174 lbf/lbm
Sehingga:
Wf =
(

A
gc
V
. . 2
2

+
(

A
gc
g Z.
+
(

P
+ Ft
=
(

174 , 32 1 2
) 8667 , 12 (
2
x x
+
(

174 , 32
174 , 32 20x
+ 0 + 15,3453
= 37,9181 ft lbf/lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP =
550
WfxQfx

I-393
=
550
5 , 62 0386 , 0 9181 , 37 x x

= 0,1663 Hp
Efisiensi pompa = 20 % (Timmerhouse, Gambar 14-37, Hal 520)
BHP =

WHP
=
2 , 0
1663 , 0
= 0,8316Hp
Efisiensi motor ( m) 80 %
Daya pompa =

BHP
=
80 , 0
316 , 0
= 1,0395 1 Hp
Spesifikasi peralatan:
Daya : 1 Hp
Type : Centrifuge pump
Bahan : Cash iron
Jumlah : 1 buah

22. Bak Air Sanitasi (F-233)
Fungsi : Sebagai tempat penampungan air sanitasi
Bahan konstruksi : Beton bertulang
Dasar perhitungan :
Rate aliran = 3940,8502 kg/jam=8687,9984 lb/jam = 2,4133 lb/detik
Densitas air = 995,668 kg/m
3
= 62,5 lb/ft
2

Viskositas = 0,00054 lb/ft

detik
Aliran Volumetrik =

Massa Rate

I-394
=
3
/ 5 , 62
/ 8502 , 3940
m kg
jam kg

= 63,0536 m
3
/jam
Waktu tinggal = 24 jam
Volume air = Rate volumetrik x waktu tinggal
= (63,0536 m
3
/jam)x (24 jam)
= 1513,2865 m
3

Direncanakan
Volume liquid = 80% volume bak, sehingga :
Volume bak =
8 , 0
2865 , 1513
3
m
= 1891,0681 m
3

Bak berbentuk empat persegi panjang dengan ratio :
Panjang : lebar : tinggi = 5 : 3 : 2
Volume bak = (5 m) x (3 m) x (2 m) = 30 m
3

Sehingga :
Volume bak = 30 x
3

1891,0681 m
3
= 30 x
3

63,0536 m
3
= x
3

x = 3,9802 m
Jadi ukuran bak klorinasi :
Panjang = 5 x (3,9802 m) = 19,9009 m
Lebar = 3 x (3,9802 m) = 11,9406 m
Tinggi = 2 x (3,9802 m) = 7,9604 m
Spesifikasi bak air sanitasi:
I-395
21. Bentuk : Persegi panjang
22. Panjang : 19,9009 m
23. Lebar : 11,9406 m
24. Tinggi : 7,9604 m
25. Bahan : Beton Bertulang
26. Jumlah : 1 buah

23. Pompa Keperluan Sanitasi (L-230)
Fungsi : Memompa air dari bak klorinasi ke bak air sanitasi
Type : Centrifugal pump
Bahan konstruksi : Cast Iron
Dasar Perhitungan :
Rate aliran = 3940,8502 kg/jam=8687,9984 lb/jam = 2,4133 lb/detik
Densitas air = 62,5 lb/ft
2

Viskositas = 0,00054 lb/ft

detik
Aliran Volumetrik =

massa Rate

=
3
5 , 62
det / 4133 , 2
lbft
ik lb

= 0,0386 ft
3
/dtk
= 17,3261gpm
Diasumsikan aliran fluida turbulen, maka diperoleh :
ID
opt
= 3,9 (Q
f
)
(0,45)
x ()
0,13

(Peter & Timmerhaus, pers. 15, hlm 892)
I-396
ID
opt
= 3,9 (0,0386)
(0,45)
x (62,5)
0,13

= 1,5434 in
= 0,1286 ft
Standarisasi ID = 1 in Sch. 40 (Geankoplis App. 5 hlm 892)
Diperoleh :
OD = 1,315 in
ID = 1,049 in
a = 0,00600 ft
2

Laju alir fluida (V) = Q/a
=
2
3
00600 , 0
/ 0386 , 0
ft
dtk ft

= 6,4333 ft/dtk
Pengecekan jenis aliran:
N
Re
=

IDxVx

=
00054 , 0
5 , 62 4333 , 6 0874 , 0 x x

=65077,5949>2100
Jadi asumsi aliran turbulen memenuhi
Ditentukan:
Bahan Pipa : Cast Iron
Dari Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 99 diperoleh
= 0,00026
/D = 0,0015
I-397
f = 0,0005
Perhitungan friksi:
1.Kontraksi Tangki Ke Pipa
A
2
/A
1
= 0, karena A
1
>>A
2
pipa
Kc = 0,4(1,25-A
2
/A
1
)
= 0,4 (1,25-0)
= 0,5
Fc = Kc
xgc
v
2
2

= 0,5
174 , 32 2
) 4333 , 6 (
2
x

= 3,2159 lbf/lbm
2.Friksi Pada Pipa Lurus
Panjang pipa lurus (LI) = 50 ft
Panjang ekivalen hambatan(Lc) berdasarkan Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 104
untuk valve dan fiting.
Valve-fiting Jumlah Lc/D Lc(ft)
Elbow 90
O
3 35 6,4925
Gate valve 2 9 1,1130
Globe valve 1 300 18,55
Total 26,1555

Perkiraan panjang pipa total = L1 + Lc = 50 + 26,1555 = 76,1555 ft
Ff =
IDxgc
xfxLxv
2
2

I-398
=
174 , 32 0618 , 0
) 43337 , 6 ( 1555 , 76 0005 , 0 2
2
x
x x x

= 1,5851 lbf/lbm
3. Friksi pada 3 Buah Elbow 90
O

Dari Geankoplis 2
nd
Edition, Hal 104 didapat:
Kf = 0,75,maka:
Fs =
gc
xkfxv
2
2

=
174 , 32
) 4333 , 6 ( 75 , 0 2
2
x x

= 1,9295 lbf/lbm
Total friksi, Ft = Fc + Ff + Fs = 6,7305 lbf/lbm
Menentukan kerja pompa
Berdasarkan persamaan Bernoulli,
Wf =
(

A
gc
V
. . 2
2

+
(

A
gc
g Z.
+
(

P
+ Ft
Ditentukan AZ = 20 ft

AP = 0 lb/ft

=1
g = 32,174
gc = 32,174 lbf/lbm
Sehingga:
Wf =
(

A
gc
V
. . 2
2

+
(

A
gc
g Z.
+
(

P
+ Ft
I-399
=
(

174 , 32 1 2
) 4333 , 6 (
2
x x
+
(

174 , 32
174 , 32 20x
+ 0 + 6,7305
= 27,3737 ft lbf/lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP =
550
WfxQfx

=
550
5 , 62 0386 , 0 3737 , 27 x x

= 0,1201 Hp
Efisiensi pompa = 20 % (Timmerhouse, Gambar 14-37, Hal 520)
BHP =

WHP
=
2 , 0
1201 , 0
= 0,6600 Hp
Efisiensi motor ( m) 80 %
Daya pompa =

BHP
=
80 , 0
6600 , 0
= 1,7504 2 Hp
Spesifikasi peralatan:
Daya : 2 Hp
Type : Centrifuge pump
Bahan : Cash iron
Jumlah : 1 buah






I-400
3. Unit Penyediaan Listrik
Kebutuhan listrik Pra Rencana Pabrik Butanol dari Butiraldehida dan
Hidrogen ini direncanakan disediakan oleh PLN dan generator set. Tenaga listrik
yang disediakan dipergunakan untuk menggerakkan motor, penerangan,
instrumentasi dan lainnya.
Perincian kebutuhan listrik:
- Peralatan proses produksi
- Penerangan pabrik
- Listrik untuk penerangan
a. Peralatan Proses Produksi
Pemakaian listrik pada proses produksi dapat dilihat dalam Tabel D.1
Tabel D.3. Pemakaian daya Peralatan proses
No Kode Alat
Nama Alat
Daya (HP)
1 N-112 Ekspander gas H
2
2
2 L-115A Pompa Butiraldehida 1
3 L-115B Pompa recycle 1
4 G-118 Kompresor dan Flash drum 3
5 N-121 Ekspander dan Reaktor 1
6 G-123 Kompresor recycle gas H
2
1
7 L-124 Pompa dan Flash drum 1
8 L-133 Pompa tangki produk 1
9 L-137 Pompa ke tangki produk samping 1
Total 12


I-401
b. Kebutuhan Listrik untuk Utinitas
Tabel D.4. Pengolahan Air (Uitilitas)
No Kode Alat
Nama Alat
Daya Jumlah Total Daya (HP)
1 L-211 Pompa air sungai 13 1 13
2 L-213 Pompa skimmer 13 1 13
3 L-217 Pompa air bersih 0,5 1 0,5
4 F-214 Motor clarifier 74 1 74
5 L-219 Pompa deaerator 0,5 1 0,5
6 L-222 Pompa boiler 0,5 1 0,5
7 L-226 Pompa bak klorinasi 0,5 1 0,5
8 L-227 Pompa bak air sanitasi 0,5 1 0,5
9 L-223 Pompa bak cooling tower 13 1 13
10 L-225 Pompa peralatan 13 1 13
Jumlah 128,5

Total kebutuhan listrik untuk proses produksi
= (128,5 + 12)
= 140,5 HP
= 140,5 HP x 0,7475 KW/HP
= 105,0238 KW
A. Kebutuhan Listrik untuk Penerangan
Kebutuhan listrik untuk keperluan penerangan dapat diperoleh dengan
mengetahui luas bangunan dan areal tanah dengan menggunakan rumus :
D U
F A
L

=
Dimana :
I-402
L = lumen outlet
A = luas daerah (ft
2
)
F = Foot Candle (ft)
U = Koefisien Utilitas (0,8)
D = Effisiensi rata-rata penerangan ( 0,75)
Tabel D. 5. Kebutuhan daya listrik untuk penerangan
No Lokasi
Luas
(ft
2
)
Candle
(Ft)
Lumen

1. Pos Keamanan
126,04 10 2100,67
2. Taman
2260,37 5 18836,42
3. Mushola
1480,06 10 24667,67
4. Perpustakaan
339,56 5 2829,67
5. Kantin
731,93 10 12198,83
6. Aula
2406,18 15 60154,50
7. Tempat Parkir Khusus Tamu
1076,36 5 8969,67
8. Daerah perkantoran
6401,59 25 266733,08
9. Poliklinik
1431,56 10 23859,33
10. Tempat Parkir utama
683,96 5 5699,67
11. Tempat Parkir karyawan
6458,19 10 107636,50
12. Toilet
699,64 10 11660,6727
13. Ruang control
331,17 5 2759,75
14. Laboratorium
1539,21 10 25653,50
15. Gudang produk
5725,47 10 99424,50
16. Unit proses produksi
22068,19 20 735606,33
17. Timbangan Truk
624,29 5 5202,42
18. Unit pemadam kebakaran
1431,56 10 23859,33
19. Gudang bahan baku
4014,56 10 6909,33
20. Daerah perluasan pabrik
44130,96 5 367758,00
21. Daerah pembangkit listrik
3498,18 5 29151,50
22. Bengkel
1883,64 10 31349,00
23. Gudang bahan baker
1883,64 5 15697,00
24. Unit pengolahan air sanitasi
6054,55 5 50454,58
Total
117280,86 1999216,92
I-403

- Untuk utilitas, area proses, area penyimpan bahan baku dan gudang
produk menggunakan lampu mercury vapor light 250 Watt dengan lumen
output sebesar 5000 lumen.
Berdasarkan tabel D3 jumlah lumen untuk tiga area tersebut :
Lumen untuk utilitas : 18836,42
Lumen area proses : 735606,33
Lumen penyimpanan bahan baku : 66909,33
Lumen Gudang produk : 99424,50 +
Total lumen : 920776,58
Jumlah total lampu mercury vapor light 250 Watt yang diperlukan :
=
5000
920776,58
= 184,16 = 185 buah.
- Untuk jalan dan taman menggunakan lampu mercury vapor light 40 Watt
dengan lumen output sebesar 500 lumen.
Jumlah lampu TL yang dibutuhkan :
= (1999216,92 920776,58) /500
= 2156,88 = 2157 buah
Jadi lampu TL yang dibutuhkan sebanyak 2157 buah
Maka kebutuhan listrik untuk penerangan:
= (185 x 200) + (2157 x 40)
= 123280 watt = 123,28 kW
Maka total kebutuhan listrik untuk penerangan :
= (11,186 + 123,28 )
I-404
= 134,466 kW.
Power faktor untuk generator = 0,80
Power listrik yang dibangkitkan generator
=
80 , 0
134,466
= 213,9367 kW ~ 220 kW. (0,80 = power factor generator)
Jadi digunakan power generator pembangkit sebesar 220 KW
4. Unit Penyediaan Bahan Bakar
Jenis bahan bakar yang digunakan adala solar (diesel oil)
a. Perhitungan kebutuhan bahan bakar
- Densitas () = 55 lb/cuft = 0,881 kg/liter
- Heating volue solar = 19000 btu/lb
Bahan bakar untuk boiler = 4441,9893kg/jam
=
liter kg
jam kg
/ 881 , 0
/ 7 9893 , 4441

= 5041,9856 liter/jam
= 12007,6544 liter/hari
Bahan bakar untuk generator
- Daya generator = 220 KVA,
Dimana 1 KVA = 3412,154 btu/jam
- Daya generator perhari = 220 x 3412,154 x 24 jam
= 18016173,12 btu/hari
- Efisiensi generator = 80 %
Bahan bakar yang dibutuhkan =
% 80 1900
12 , 18016173
x

I-405
=11852,7455 lb/hari
= 5376,2868 Kg/hari
Volume solar yang dibutuhkan =
luter kg
hari kg
/ 881 , 0
/ 2868 , 5376
= 6102,4822 Liter /hari
Jadi kebituhan total bahan bakar = 12007,6544 Liter /hari + 6102,4822 Liter /hari
= 18110,1366 liter/hari
b. Tangki bahan bakar
Fungsi : Menampung bahan bakar selama 15 hari
Type : Fixed roof vertical tank
Bahan : High alloy stell SA 240 grade A
Waktu tinggal : 15 hari
Volume bahan bakar = 18110,1366 liter/hari
Dalam 15 hari = 18110,1366 liter/hari x15
= 271652,2049 liter
= 271,6520 m
3
/hari
Tangki dibagi menjadi 2 buah, maka volume tangki = 135,8260 m
3
/hari
Bahan bakar mengisi 80 % volumetotal tangki, maka:
Volume tangki =
% 80
8260 , 135

= 169,7825 m
3

V tangki = x x d
2
x 1,5 d
169,7825 = x 3,14 x d
2
x 1,5 d
169,7825 = 1.1775 d
3

d
3
= 144,1889
I-406
d = 5,2438 m = 17,2038 ft = 677,3125 in
H = 1,5 x 5,2438 = 7,8657m= 25,8058 ft= 1015,9739 in
Standarisasi di (Brownell and young App E, Hal 347)
diperoleh:
di standar = 60 in
H standar = (1,5 x 60) in = 90 in
Menentukan tebal tangki
ts =
) 6 , 0 ( 2 xpi fxE x
pixdi

+C
Dari (Brownell and young), diperoleh:
- f = 15600 Psi
- E = 0,85
- di = 60 in
- C = 2/16
- Pi = 55 lb/ft
2
x 25,8058 ft
= 1419,319 lb/ ft
2
= 9,8564 lb/in
2

ts =
) 8564 , 9 6 , 0 85 , 0 15600 ( 2
60 8564 , 9
x x x
x

+
16
2

=
) 8564 , 9 6 , 0 85 , 0 15600 ( 2
384 , 591
x x
+
16
2


=
16
325 , 0
+
16
2
in
I-407
=
16
325 , 2

16
3
in
Jadi tebal silinder =
16
3
in

Menentukan tebal tutup:
t =
2 / 1 cos ) 6 , 0 ( 2 X xpi fxE x
pixdi

+ C
=
60 cos ) 8564 , 9 6 , 0 85 , 0 15600 ( 2
60 8564 , 9
x x x
x

+
16
2

=
16
651 , 0
+
16
2
in
=
16
651 , 2

16
3
in









I-408
APPENDIKS E

ANALISA EKONOMI
A. Metode Penaksiran Harga
Penaksiran harga peralatan tiap tahun mengalami perubahan sesuai dengan
kondisi perekonomian yang ada. Untuk penaksiran harga peralatan, diperlukan
indeks harga yang dapat digunakan untuk mengkonvesi harga peralatan pada
masa lalu, sehingga diperoleh harga alat saat ini, dengan menggunakan
persamaan :
C
x
= C
k
.
|
|
.
|

\
|
k
x
I
I
(Peters & Timmerhaus, hal 164)
Di mana :
C
x
: Tafsiran harga alat saat ini
C
k
: Tafsiran harga alat pada tahun k
I
x
: Indeks harga saat ini
I
k
: Indeks harga saat k
Sedangkan untuk mengestimasi harga alat yang sama dengan kapasitas yang
berbeda digunakan persamaan :
V
A
= H
B

n
B
A
C
C
|
|
.
|

\
|
.. (Peters & Timmerhaus edisi IV, hal 169)
Di mana :
V
A
: Harga alat A
H
B
: Harga alat B
C
A
: Kapasitas alat A
I-409
C
B
: Kapasitas alat B
n : Eksponen harga alat.
Harga alat pada Pra Rencana Pabrik Butanol didasarkan pada harga alat yang
terdapat pada Tabel 3, Peters & Timmerhaus, Hal 163:
Tabel E.1. Indeks Harga Alat Pada Tahun Sebelum Evaluasi
No. Tahun (Y) Indeks harga (X) X
2
X.Y
1 1975 182 33124 359450
2 1976 192 36864 379392
3 1977 204 41616 403308
4 1978 219 47961 433182
5 1979 239 57121 472981
6 1980 261 68121 516780
7 1981 297 88209 588357
8 1982 314 98596 622348
9 1983 317 100489 628611
10 1984 323 104329 640832
11 1985 325 105625 645125
12 1986 318 101124 631548
13 1987 324 104976 643788
14 1988 343 117649 681884
15 1989 355 126025 706095
16 1990 356 126736 708440
E
31720 4569 1358565 9062121

Kenaikan harga tiap tahun merupakan fungsi linier tahun dan indeks harga
dengan menggunakan Pers, XV(6) dan XV(7), Sudjana, Metode Statika, Hal
315 :
Y = a + bX.(Pers, XV (7)
di mana :
a : Intersept
b : gradien
Y : tahun
X : indeks harga
I-410
b =
( )( ) ( )( )
( )
2 2
.
Xi Xi n
Yi Xi Xi Yi Xi
E E
E E E E
..(Pers, XV (6))
b =
( )
2 2
) )( ( .
Xi Xi n
Yi Xi Yi Xi n
E E
E E E
.(Pers, XV (6)
Dari data-data indeks harga diatas, dapat dihitung intersept dan gradient
persamaan linearnya :
A =
2
) 4569 ( ) 1358565 ( 16
) 90621221 )( 4569 ( ) 4569 )( 13720 (

= 1960,86369
B =
2
) 4569 ( ) 1358565 ( 16
) 4569 ( ) 31720 ( ) 9062121 (

= 0,07566389
Jadi persamaan harga indeks adalah :
Y = 0,0756566389 X + 1960,86369
Indeks harga (X) pada tahun 2012 (Y = 2012) adalah :
2012 = 0,07566389 X + 1960,86369
X = 583,3206567
B. Harga Peralatan
Dengan menggunakan persamaan-persamaan pada metode penafsiran
harga didapatkan harga peralatan proses seperti terlihat pada tabel E.2 dan
harga peralatan utilitas pada tabel E.2.3.
Contoh perhitungan peralatan :
- Nama alat : Tangki penyimpan Bahan baku Butiraldehida (F-114)
- Type : Standart dis head tank
- Bahan konstruksi : Carbon steel SA 240 grade M type 316
- Kapasitas : 4910,2141 Kg/jam
I-411
- Jumlah : 1 buah
Dari Fig,. 5-59 Ulrich, Hal 315, diperoleh :
F
BM
= 1,9
C
P
= $ 7500
C
BM
= C
P
. F
BM

= $. 7500 x 1,9
= $. 14250
Sehingga diperoleh harga tangki penyimpanan bahan baku Butiraldehida, jika
di asumsi $. 1 = Rp. 10.000,00
Harga pada tahun 2012 adalah :
= 1982 arg
1982 arg
2012 arg
tahun alat a h x
tahun a h Indeks
tahun a h Indeks

= 14250 $.
314
3206567 , 583
x
= $. 26388,3542 = 26388,31542 x Rp. 10000,00
= Rp. 263.883.154,20
Dengan cara yang sama juga harga peralatan proses pada Pabrik Butanol dapat
dilihat pada tabel berikut :





I-412
Tabel E.2. Harga Peralatan Proses Pada Tahun 2012
No Nama Peralatan Kode Jumlah Harga/unit ($) Total Harga ($)
1 Tangki H
2
F-111 1 19000 351.844.205,60
2 Exspander N-112 1 7500 138.885.870,60
3 Heat Exchanger H-113 1 2520 46,665.652,54
4 Tangki Penampung
Butiraldehida
F-114 1 14250 263.883.154,20
5 Pompa L-115A 1 2500 46.295.290,21
6 Pompa L-115B 1 2500 46.295.290,21
7 Vaporizer V-116 1 28000 518.507.250,40
8 Flash drum H-117 1 5400 99.997.826,86
9 Kompresor G-118 1 11650 215.736.052,40
10 Heat exchanger E-119 1 2800 51.850.725,04
11 Reaktor R-110 1 45000 833.315.223,80
12 Expander N-121 1 7500 138.885.870,60
13 Cooler E-122A 1 7000 129.626.812,60
14 Condesor F-122B 1 8500 157.403.986,70
15 Flash Drum H-120 1 2250 41,665.761,19
16 Kompresor G-123 1 12500 231.476.451,10
17 Pompa L- 124 1 2500 46.295.290,21
18 Heat exchanger E-125 1 2520 46.295.290,21
19 Kolom Distilasi D-130 1 22500 416.657.611,90
20 Condensor E-131 1 4500 83,331.522,38
21 Akumulator F-132 1 1425 26.388.315,42
22 Pompa F-133 1 2500 46.295.290,21
23 Tangki produk F-134 1 28500 527.766.308,40
24 Reboiler E-135 1 14000 259.253.625,20
25 Pompa L-136 1 2500 46.295.290,21
26 Cooler E-137 1 7000 129.626.812,60
27 Tangki Produk
samping
F-138 1 19380 358.881.089,70
Jumlah 5.299.792.233,00




I-413
Tabel E.3. Harga Peralatan Utilitas Pada Tahun 2012
No Nama alat Kode Harga/Unit ($)
Tahun 2010
Jumlah Harga Total
(Rp)
1. Pompa air sungai L-208 6196,085467 1 57.003.986,3
2. Bak skimmer F-212 3304578,916 1 3.040.212.603
3. Pompa skimmer L-213 6196,085467 1 57.003.986,3
4. Tangki clarifier F-214 413072,3645 1 3.800.265.753
5. Pompa sand filter L-216 6196,085467 1 57.003.986,3
6. Tangki sand filtration F-215 3304578,916 1 3.040.212.603
7. Bak air bersih F-127 3304578,916 1 3.040.212.603
8. Pompa demineralisasi L-218 6196,085467 1 57.003.986,3
9. Kation Exchanger D-210 A 18588,2564 1 171.011.958,9
10. Anion Exchanger D-210 B 18588,2564 1 171.011.958,9
11. Bak air lunak F-221 2065361,822 1 1.900.132.876
12. Pompa deaerator L-222 6196,085467 1 57.003.986,3
13. Deaerator D-223 165228,9458 1 1.520.106.301
14. Pompa boiler L-225 6196,085467 1 57.003.986,3
15. Pompa klorinasi L-231 6196,085467 1 57.003.986,3
16. Bak klorinasi F-230 82614,47289 1 760.053.150,6
17. Pompa sanitasi L-232 6196,085467 1 57.003.986,3
18. Bak air sanitasi F-233 82614,47289 1 760.053.150,6
19. Pompa cooling tower L-241 6196,085467 1 57.003.986,3
20. Pompa air ke alat L-243 6196,085467 1 57.003.986,3
I-414
21. Pompa air proses L-226 6196,085467 1 57003986,3
22. Cooling tower P-240 10326,80911 1 95006643,81
Jumlah 18.925.324.513

Dari tabel E.2 dan E.3, maka dapat diketahui total harga peralatan proses dan
utilitas.
Harga total peralatan = harga peralatan proses + harga peralatan utilitas
= Rp 5.299.792.233,00 + Rp 18.925.324.513
= Rp. 6.291.926,429,-
Faktor keamanan 20% maka:
Harga perlatan total = 1,2 % x Rp. 6.291.926,429,-
= 7.550.311.715,-
C. Utilitas
Bahan bakar boiler:
Pemakaian = 19682,5 L/hari
Harga = Rp 800/L
Biaya = Rp 800/L x 19682,5 L/hari x 300 hari/tahun
= Rp 4.723.800.000 / tahun
Bahan bakar generator:
Pemakaian = 92,5992 L/hari
Harga = Rp 750/L
Biaya = Rp 750/L x 92,5992 /hari x 300 hari/tahun
= Rp 20.834.820 / tahun
Listrik
I-415
Pemakaian listrik dari PLN sebesar = 134,466 kW/j
Harga listrik = 345,-/kW
Total biaya pemakaian listrik :
= Rp. 345,-/kW x 134,466 Kw/J x 24 j/hari x 300 hari
= Rp. 367.414.898,40/tahun
Air pengolahan
Kebutuhan air per hari = 12014,7125 kg/jam
Biaya pengolahan rata-rata = Rp 200
Kebutuhan per tahun = 12014,7125 kg/jam x 24 jam/hari x 300 hari /tahun
= 86.505.930 kg/jam
Biaya pengolahan per tahun = Rp 17.301.186.000
D. Harga Tanah Dan Bangunan
Luas tanah = 25.000 m
2

Luas bangunan pabrik = 13.519 m
2

Luas bangunan gedung = 11.481 m
2
Harga tanah per m
2
= Rp 300.000
Harga bangunan pabrik per m
2
= Rp 500.000
Harga bangunan gedung per m
2
= Rp 50.000
Jadi harga total tanah dan bangunan adalah:
= Rp 7.500.000.000 + Rp 5.740.500.000 + Rp 675.950.000
= Rp 13.916.450.000

C. Harga Bahan Baku
H
2
(Hidrogen)
I-416
Kebutuhan = 129,0574 Kg/j
Harga = Rp. 6.000,-/Kg
Biaya untuk satu tahun operasi :
= 129,0574 Kg/j x 24 j/hari x 6.000,-/Kg x 300 hari/tahun
= Rp. 6.132.807.648,-/tahun

C
4
H
8
O (Butiraldehida)
Kebutuhan = 4900,3937 Kg/j
Harga = Rp. 7.125,-/Kg
Biaya untuk satu tahun operasi :
= 4900,3937 Kg/j x 24 j/hari x Rp. 7.125,-/Kg x 300 hari/tahun
= Rp. 276.529.216.500,-/tahun
Ni (Nikel)
Kebutuhan = 122,5 Kg/j
Harga = Rp. 8.000,-/Kg
Biaya untuk satu tahun operasi :
= 122,5 Kg/j x 24j/hari x Rp. 8.000,-/Kg x 300 hari/tahun
= Rp. 7.761.600.000,-/tahun
Biaya total kebutuhan bahan baku dalam satu tahun operasi :
= Rp. 6.132.807.648,- + Rp. 276.529.216.500,- + Rp. 7.761.600.000,-
= Rp. 290.423.624.100,-
D. Gaji Pegawai
Total gaji pegawai pada Pra Rencana Pabrik Butanol dapat dilihat pada tabel
E.4.
Tabel E.4. Daftar Upah (Gaji) Karyawan
No. Jabatan (Tugas) Jumlah
Gaji/bulan
(Rp)
Total
(Rp)
1. Direktur 1 9.000.000 9.000.000
2. Manager pabrik 1 6.000.000 6.000.000
3. Manager administrasi 1 6.000.000 6.000.000
4. Sekretaris 1 1.000.000 1.000.000
5. Staff LITBANG (R&D) 2 5.000.000 10.000.000
I-417
6. Kabag. Produksi 1 3.000.000 3.000.000
7. Kabag Teknik 1 3.000.000 3.000.000
8. Kabag Pemasaran 1 3.000.000 3.000.000
9 Kabag Keuangan 1 3.000.000 3.000.000
10. Kabag SDM 1 3.000.000 3.000.000
11. Kasie Proses 1 1.500.000 1.500.000
12. Kasie Humas 1 1.500.000 1.500.000
13. Kasie Laboratorium 1 1.500.000 1.500.000
14. Kasie Utilitas 1 1.500.000 1500.000
15.
16.
Kasie Produksi
Kasie Keamanan
1 1.500.000 1.500.000
1 1.500.000 1.500.000
17. Kasie Administrasi 1 1.500.000 1.500.000
18.
19.
Kasie Keuangan dan pembukuan
Kasie Penjualan
1 1.500.000 1.500.000
1 1.500.000 1.500.000
20. Kasie Bahan Baku 1 1.500.000 1.500.000
21. Kasie Gudang 1 1.500.000 1.500.000
22. Kasie Pelatihan & tenaga kerja 1 1.500.000 1.500.000
23. Staff Proses 100 750.000 75. 000.000
24. Staff Laboratorium 2 850.000 1.700.000
25. Staff Utilitas 4 600.000 2.400.000
26. Staff Pemeliharaan dan perbaikan 4 750.000 3.000.000
27. Staff Humas 1 800.000 800.000
28. Staff Personalia 2 800.000 1.600.000
29.
30.
Staff Keamanan
Staff Adminstrasi
8 500.000 4.000.000
2 700.000 1.400.000
31. Staff Keuangan dan pembukuan 4 600.000 2.400.000
32. Staff Penjualan 4 700.000 2.800.000
33. Staff Bahan Baku 4 900.000 3.600.000
I-418
34. Staff Gudang 5 600.000 3.000.000
35. Staff Pelatihan dan tenaga kerja 1 600.000 600.000
36. Staff Kesahatan 1 800.000 800.000
37. Staff Kebersihan 4 400.000 1.600.000
38. Sopir 4 500.000 2.000.000
39. Staff kantin 2 500.000 1.000.000
Jumlah 174 172.700.000,00

E. Pengemasan
Pengemasan dilakukan setiap 165 Kg dalam Drum

Harga Drum : Rp. 100.000,-/165 Kg
Tiap tahun dibutuhkan sebanyak = 36.000.000 Kg/165 Kg/buah
= 218,182 drum
Biaya pengemasan = Rp. 100.000,- x 218.182
= Rp. 21.818.200.000,-
F. Penjualan
Produk : Butanol.
Kapasitas : 36.000 ton/tahun = 36.000.000 Kg/tahun
Harga : 17.000,-/Kg
Total harga penjualan Butanol
= Rp. 17.000,-/Kg x 36.000.000 kg/tahun
= Rp. 612.000.000.000,-/tahun

Anda mungkin juga menyukai