)
YANG TERPAPAR LOGAM BESI (FE) PADA PERAIRAN PULAU AMBON
SKRIPSI
OLEH :
UNIVERSITAS PATTIMURA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
AMBON
2020
MOTTO
Hati dan pikiran manusia boleh merancangkan banyak hal, tetap
Tuhan lah yang menetukan. Percaya, kerjakan dan Doakan apa yang
dirancangkan!! Tuhan Akan Menjawab.
iii
LEMBAR PERSEMBAHAN
Tidak ada kata yang dapat saya tuliskan untuk mengungkapkan bagaimana perasaan
bahagia saya sampai ada dalam proses penyelesaian skripsi ini. Maka untuk mewakili rasa
syukur, homat, dan terima kasih saya disaat ini, saya mempersembahan skripsi ini dengan
cinta dan ketelusan hati kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang sungguh amat sangat baik dan luar biasa dalam kehidupan.
Karya penyelamatan-Nya nyata untuk saya sehingga saya masih diisinkan hidup sampai
saat ini. Kasih, setia, kekuatan, dan penghiburan-Nya tiada berkesudahan. Banyak
kesempatan boleh saya nikmati bersama Tuhan dalam berbagai proses lika-liku
kehidupn ini, dan saya bersyukur sampai hari ini dan selamanya karena saya punya
Tuhan Yesus Kristus yang akan saya pegang sepanjang kehidupan saya.
2. Untuk keluarga besar Salakory tercinta : Opa Andy dan Oma Yemi Salakory, mama
Dian Salakory, bapa Bongso Tomi Salakory, mama June Salakory, bapa Ongki
Salakory, mama Len Salakory, bapa Veki Salakory yang sudah dengan rendah hati mau
merawat dan membesarkan saya dengan cinta dan kasih sayang, memberikan
dukungan, doa dan semangat dalam segala anugerah yang saya miliki hingga saat ini.
3. Untuk papa saya tercinta Edmon Salakory dan Ibu kandung saya yang tidak saya kenal.
Terima kasih karena telah melahirkan saya di dunia ini. Dan untuk Papa terbaik saya,
terima kasih karena sudah menjadi papa yang hebat dalam hidup saya bersama dengan
kehidupan keluarga yang baru ini.
4. Untuk saudara-saudara saya tercinta : Jendris, Ariana Christin, Amel, Vilencia Christin,
Dilen, kaka Titin, kaka Betsi, kaka Shinta, kaka Nyong, Ona Pessi, dan Tante Eklesya.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus atas segala limpahan berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Struktur Histopatologi
Insang Ikan Gelodok (Periophthalmus sp.) yang Terpapar Logam Besi (Fe) pada
Perairan Pulau Ambon” sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada
Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan,
Fakultas Keguruan dan Pendidikan, Universitas Pattimura Ambon.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa
perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. M. J. Sapteno, S.H, M.Hum, selaku Rektor Universitas Pattimura beserta
2. Prof. Dr. Th. Laurens, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Pattimura.
3. Dr. A. Palinusa, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu
4. P. M. J. Tuapattinaya, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi yang telah
5. Prof. Dr. F. Leiwakabessy, M.Pd, sebagai pembimbing I dan Dr. D. Rumahlatu, M.Pd,
sebagai pembimbing II yang banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga serta
perhatian yang tulus dalam membimbing dan mengarahkan penulis selama penyusunan
skripsi ini.
6. Sriyanti Imelda A Salmanu, M.Pd sebagai penasihat akademik yang selalu memberikan
motivasi serta semangat dan dukungan selama proses perkuliahan dan permentoran.
7. Prof. Dr. F. Leiwakabessy, M.Pd; Prof. Dr. J. F. Rehena, M.Kes; Prof. Dr. Ali Awan,
M.Kes; Dr. M. Nur Matdoan, M.Pd; Dr. Hasan Tuaputty, M.Pd; Dr. P. M. Papilaya,
v
M.Pd; Dr. Ir. Alwi Smith, M.Si; Dr. S. Liline, M.Pd; Dr. H. Sinay, M.Si; Dr. M.
dosen dan pegawai Program Studi Pendidikan Biologi yang telah memberikan seluruh
dedikasi dan loyalitas untuk membekali saya dengan ilmu dan pengalaman selama
perkuliahan.
8. Bapak Ibu Karyawan dan Karyawati Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Pattimura yang dengan senang hati telah melayani penulis selama menjadi
mahasiswa.
9. Ibu Kristin Sangur, M.Pd yang selalu memberikan bimbingan, doa, semangat dan
10. Terima kasih buat Pak Kres yang telah membantu jalannya penelitian di Laboratorium
11. Terima kasih buat Pak Anes yang telah membantu penelitian di Laboratorium Kimia
12. Yang teristimewa keluarga besar Salakory Tercinta : Opa Andy Salakory, Oma Yemi
Salakory, Victor Salakory dan Mama-mamaku tersayang Dian Salakory, June Salakory,
Len Salakory, Mama Dian, mama Leni dan mama vin yang selalu memberikan doa,
motivasi dan dukungan terbaik kepada saya selama masa pendidikan, perkuliahan
Christin, kaka Titin, Kaka Betsi, kaka Shinta, kaka Nyong pessi, Ona Pessi, Dilen,
vi
Eklesia, yang selalu memberikan semangat, pengertian, motivasi dan cinta untuk saya
14. Sahabatku terkasih Lady Angel Hetharia dan mama Ina yang selalu memberikan doa,
dukungan, dan cinta untuk menemani saya selama perkuliahan hingga penyusunan
skripsi.
15. Teman-teman terkasihku Lisa, Melisye, Nadia, Gelian, Essya, kk Rian dan terkhusus
the Eight (Kaka Chimberly, Ucan, Egi, Coco, Notan, Bong Mey, dan Ey) plus
fotografer kita Zurisya yang selalu ada bersama-sama berjuang dari awal perkuliahan,
dalam susah dans enang, saling mendoakan, mendukung dalam semangat sampai pada
16. Teman-teman seperjuanganku angkatan 2016 Prodi studi pendidikan Biologi Unpatti
17. Semua orang yang turut mendukung dalam usaha pengambilan sampel penelitian pada
ketiga lokasi : Oby, Adirian, Brauni, Yan, Hans, kaka siska dan keluarga di Leahari,
oma (alm), opa dan keluarga di Waai, yang telah meluangkan waktu, membantu saya
dan team dalam pengambilan sampel penelitian untuk penyelesaian skripsi ini.
18. Team Mudskipper ( Kachim, Ucan, Megi, Ey, Notan, Basye, Kaka Dessy, Laura, Nova,
dan Adirian) yang telah sama-sama berjuang dalam penelitian payung ini.
19. Rekan-rekan pelayan dalam Jemaat Baitrafa GPM Suli yang telah memberikan doa,
dukungan dan pengertian terbaik sehingga saya dapat menyelesikan penulisan skripsi
ini.
20. Saudara, teman, sahabat, dan musuh saya kaka Stenly Lessu terkasih yang selalu
memberikan dukungan, doa, dan motivasi kapada saya selama masa akhir kuliah hingga
vii
21. Untuk keluarga besar SMP Negeri 5 Salahutu dan Angkatan KKn 2019 kelompok 46
(Bram, Ongen, Romario, Renaldy, Juventus, Yulitha, Ayos, Aisya, dan kaka Mey) yang
telah menunjang kuliah kerja nyata saya di lapangan dengan segala rasa hormat saya
22. Dan yang terakhir untuk semua pihak yang tidak sempat saya sebutkan namanya satu
per satu yang telah membantu saya dalam perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.
Kiranya Tuhan Yesus senantiasa memberikan berkat melimpah kepada semua pihak
yang telah membantu penulis serta mau selalu menyertai dengan cinta dan kasih NYA yang
tak pernah binasa. Biarlah skripsi ini dapat berguna bagi yang memerlukannya dalam bidang
apapun.
viii
ABSTRAK
Fe (besi) merupakan logam yang bersifat racun, dan yang paling banyak ditemukan di
lingkungan perairan laut. Logam berat yang masuk ke dalam lingkungan perairan laut tidak dapat
terdegradasi, dan terakumulasi pada organisme melalui proses rantai makanan. Keberadaan
logam berat di dalam perairan menyebabkan fungsi organ dari organisme yang hidup diperairan
terganggu, terutama pada ikan . Ikan Gelodok merupakan ikan penghuni pesisir pantai, muara
sungai, dan ekosistem mangrove, dengan sebaran jumlah sub family sebanyak 2.000 spesies.
Penelitian ini dilakukan, untuk mengetahui kadar logam Fe pada pada sedimen, air laut dan ikan
mudskipper, serta, untuk mengetahui bagaimana struktur histopatologi insang ikan Gelodok
akibat pemaparan logam Fe pada kawasan hutan mangrove perairan pulau Ambon. Penelitian ini
di laksanakan Laboratorium Kimia dasar FMIPA Universitas Pattimura Ambon, Laboratrium
Balai Lingkungan IKes Ambon dan Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Pattimura Ambon
selama 2 bulan. Pelaksanaan penelitian ini Diawali dengan preparasi sampe, pembacaan AAS
(Atomic Absorption Spektometer), histopatologi preparat spesimen ikan gelodok. Hasil penelitian
menunjukan, bahwa pada ketiga lokasi penelitian yaitu perairan Desa Poka, Desa Waai dan Desa
Rutong telah terakumulasi logam Fe yang bervariasi sesuai dengan faktor penyebabnya masing-
masing. Desa Waai dengan rata-rata tertinggi yaitu 0,23585 ppm, Desa Poka dengan rata-rata
tengah yaitu 0,2267 dan Desa Rutong dengan rata-rata terendah 0,17175. Kemudian, Pada Desa
Poka sampel sedimen dengan rata-rata (0.0876 ppm)>ikan gelodok dengan rata-rata (0,07025
ppm)>air laut dengan rata-rata (0,06885 ppm), sedangkan pada Desa Waai sampel air laut
dengan rata-rata (0,0211 ppm)>sedimen dengan rata-rata (0,1063 ppm)> ikan gelodok dengan
rata-rata (0,11635 ppm), dan pada Desa Rutong sampel ikan gelodok dengan rata-rata (0,08385
ppm)>sedimen dengan rata-rata (0,07735 ppm)>air laut dengan rata-rata (0,0132 ppm). Dan
akibat dari paparan logam Fe yang telah diketahui di ketiga lokasi tersebut, maka dapat terlihat
adanya terjadi perubahan histopatologi pada Insang ikan gelodok. Yang merupakan organisme
yang dapat dijadikan sebagai bioindikator terhadap lingkungan tersebut. Perubahan histopatologi
tersebut dapat jelas terlihat di bawah mikroskop dengan menggunakan pewarnaan Hemotoksilin-
Eosin (HE). Dan hasilnya adalah bahwa terdapat kerusakan berupa edema lamela primer,
hyperplasia, desquamasi epitel, teleangeksitas, edema lamela sekunder, dan clubbing pada insang
ikan gelodok dari masing-masing lokasi penelitian.
Kata Kunci : Logam Berat Besi (Fe), Ikan Gelodok (Periophthalmus sp.)
ix
ABSTRACT
Fe (iron) is a metal that is poisonous, and is mostly found in marine environments. Heavy metals
that enter the marine environment cannot be degraded, and accumulate in organisms through the
food chain process. The presence of heavy metals in the waters causes the organ function of
organisms that live in the waters to be disturbed, especially in fish. Gelodok fish are fish
inhabitants of the coast, river estuaries and mangrove ecosystems, with a distribution of 2,000
species of sub-families. This research was conducted, to determine the levels of Fe in sediments,
sea water and mudskipper fish, and to determine the histopathological structure of Gelodok fish
gills due to exposure to Fe metal in the mangrove forest area of Ambon Island waters. This
research was carried out by the Laboratory of Basic Chemistry of Mathematics and Natural
Sciences, Pattimura University, Ambon, Laboratory of the Environmental Institute of IKes
Ambon and Biology Laboratory of FMIPA University of Pattimura Ambon for 2 months. The
implementation of this research began with the preparation of samples, reading of AAS (Atomic
Absorption Spectometer), histopathology of fish specimen preparations. The results showed that
in the three research locations, namely the waters of Poka Village, Waai Village and Rutong
Village, Fe metal had accumulated which varied according to the respective causative factors.
Waai Village with the highest average of 0.23585 ppm, Poka Village with the middle average of
0.2267 and Rutong Village with the lowest average of 0.17175. Then, in the village of Poka the
sediment samples were (0.0876 ppm)> fish gelodok with an average (0.07025 ppm)> sea water
with an average (0.06885 ppm), while in Waai Village the samples of sea water were average
(0.0211 ppm)> sediment with an average (0.1063 ppm)> fish gelodok with an average (0.11635
ppm), and in the village of Rutong, the sample of fish gelodok with an average (0.08385 ppm)>
sediment with average (0.07735 ppm)> sea water with average (0.0132 ppm). And due to the
known exposure to Fe metal in the three locations, it can be seen that there has been a
histopathological change in the gills of fish. Which is an organism that can be used as a bio-
indicator of the environment. These histopathological changes can be clearly seen under a
microscope using Hemotoxin-Eosin (HE) staining. And the result is that there is damage in the
form of primary lamellar edema, hyperplasia, epithelial desquamation, teleangexity, secondary
lamellar edema, and clubbing of the gills of mackerel fish from each study location.
x
DAFTAR ISI
4.2 Kadar Logam Fe pada Sedimen, Air laut, dan Ikan Gelodok...............24
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv