Anda di halaman 1dari 4

NOTASI SIGMA

A. PEMAHAMAN NOTASI SIGMA Notasi sigma memudahkan kita untuk menuliskan suatu jumlahan dalam bentuk yang lebih ringkas

= 1 + 2 + 3 + + 1 +
=1

Huruf Yunani (sigma capital, yang merupakan huruf S pada abjad modern), merupakan symbol penjumlahan. Indeks penjumlahan menunjukkan awal dilakukannya penjumlahan, sedangkan menunjukkan akhir dari proses penjumlahan. Huruf yang paling sering digunakan dalam indeks penjumlahan (notasi sigma) pada umumnya adalah , , walaupun tidak ada larangan untuk menggunakan huruf huruf yang lain Indeks k berakhir pada k=n symbol Sigma

=1

Adalah formula untuk enitas ke k yang akan dijumlahkan Indeks k berawal dari k=1

Contoh soal dibawah ini akan menjelaskan bagaimana penjabaran dari suatu notasi sigma :
3

(1) = 1
=1 5

1 + 1

2 + 1 3 (3)

=4

2 42 52 = + 1 4 1 5 1

B. ATURAN ALJABAR NOTASI SIGMA Berikut ini merupakan formula sebagai aturan sederhana ketika kita bekerja dengan notasi sigma

1.
=1

( + ) =
=1

+
=1

2.
=1

( ) =
=1


=1

3.
=1

=
=1

4.
=1

Berikut ini merupakan rumus beberapa jumlahan yang mungkin sudah sangat familiar bagi kita:

=
=1

+ 1 2

; 1+2+3+4=

4 4+1 = 10 2

2 =
=1

+ 1 (2 + 1) 4 4+1 24+1 ; 12 + 22 + 32 + 42 = = 30 6 6 + 1 2
2

3 =
=1

; 1 3 + 23 + 33 + 43 =

4 4+1 2

= 100

C. APLIKASI MATLAB UNTUK NOTASI SIGMA Dalam MATLAB, perhitungan jumlahan (summasi) dari suatu notasi sigma dilakukan dengan menggunakan perintah , dengan sebelumnya kita harus terlebih dahulu memperkenalkan variable menggunakan perintah yaitu sebagai berikut : Untuk mengevaluasi suatu jumlahan gunakan perintah : (, , ) Contoh kita akan menghitung formula/rumusan untuk :
4

2
=1

Kita berikan perintah sebagai berikut : ()

(^2, 1,4) Jawaban dari MATLAB adalah :

Untuk mengetahui rumus suatu jumlahan gunakan perintah : () Hanya saja disini perlu kita ketahui bahwa MATLAB memiliki setting default untuk mencari formula dengan nilai awal = 0 dan nilai akhir = 1 sehingga kita harus bisa mengubah terlebih dahulu fungsi yang berada pada sebelah kanan tanda sigma untuk mencari formula ekivalen yang kita inginkan. Berikut ini adalah contoh yang bisa menjelaskan hal diatas : 2

Dalam hal ini kita akan mencari rumus jumlahan berikut ini :

2
=1

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, bahwa rumus untuk penyelesaian jumlahan diatas adalah :

2 =
=1

+ 1 (2 + 1) 6

Namun karena MATLAB memiliki setting default untuk mencari formula dengan nilai awal = 0 dan nilai akhir = 1, maka persoalan diatas harus diubah/dimodifikasi menjadi :
1

???
=0

Tugas kita adaah mencari fungsi untuk menggantikan tanda tanya diatas, bila kita analisis, kita akan menemukan jawabannya yaitu :
1

( + 1)2
=0

Sehingga 12 + 22 + 32 + 42 pada contoh yang telah diuraikan diatas, bisa kita sederhanakan menjadi :
51

( + 1)2
=0

Setelah itu baru kita akan menghitung rumus jumlahan itu dengan MATLAB, yaitu sebagai berikut : () (( + 1)^2)

Jawaban dari MATLAB adalah : 3 2 + + 3 2 6 Kita bisa memfaktorkan fungsi diatas menjadi : + 1 (2 + 1) 6

Sehingga kesimpulan yang bisa kita peroleh adalah :


1

=0

+ 1 (2 + 1) ( + 1) = = 6
2

2
=1

Untuk mengetahui cara merubah suatu fungsi jumlahan menjadi fungsi jumlahan lain yang ekivalen (memiliki nilai yang sama), cobalah tanyakan pada guru Anda.

Anda mungkin juga menyukai