Anda di halaman 1dari 59

Izin Usaha : KEP-305/KM.

5/2005, Tanggal 14 September 2005

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

PT JASA RAHARJA (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN

Daftar Isi

Laporan Auditor Independen ____________________________________________________1 Neraca Konsolidasian Per 31 Desember 2010 dan 2009 ______________________________3 Laporan Laba Rugi Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 ___4 Laporan Arus Kas Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 ___5 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 ___6 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian_____________________________________7 Lampiran Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Neraca dan Laporan Laba Rugi Induk Perusahaan Neraca dan Laporan Laba Rugi Anak Perusahaan Daftar Setara Kas (Deposito Berjangka) Daftar Aset Tetap Rekapitulasi Cadangan Teknis Terkonsolidasi Perhitungan PPh Badan tahun 2010 Induk Perusahaan Perhitungan PPh Badan tahun 2010 Anak Perusahaan Rincian Biaya Yang Masih Harus Dibayar Perhitungan Aset/Kewajiban Pajak Tangguhan Perhitungan Hasil Underwriting Biaya Pegawai Biaya Umum Perhitungan Kewajiban Imbalan Paska Kerja Induk Perusahaan

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


No. 110/006/ANIR.0311 Yth. Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Jasa Raharja (Persero) Kami telah mengaudit neraca konsolidasian PT Jasa Raharja (Persero) tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, serta laporan laba rugi konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal tersebut. Kami juga melakukan pengujian atas kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern. Laporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan PT Jasaraharja Putera, suatu anak perusahaan yang pada tahun 2010 dan 2009 sebesar 80% sahamnya dimiliki oleh PT Jasa Raharja (Persero), yang laporan keuangannya mencerminkan masing-masing 12,79% dan 13,59% dari jumlah aset konsolidasian, dan masing-masing 6,06% dan 5,52% dari jumlah penghasilan bersih konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009. Laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami sepanjang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk PT Jasaraharja Putera didasarkan semata-mata atas laporan auditor independen lain tersebut. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang diterbitkan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, buktibukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain yang kami sebut di atas, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Jasa Raharja (Persero) dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dan hasil usaha konsolidasian serta arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan E, efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan PSAK 55 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan yang menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai dan PSAK 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu

Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern kami sampaikan secara terpisah kepada manajemen dengan laporan kami nomor No. 210/008/ANIR.0311 dan No. 210/009/ANIR.0311 tanggal 21 Maret 2011.

Irmansyah, Ak., MAcc., CPA No. Izin Akuntan Publik: 05.1.0959 No. Izin Usaha KAP : KEP-305/KM.5/2005

Jakarta, 21 Maret 2011

PT JASA RAHARJA (Persero) dan Anak Perusahaan NERACA KONSOLIDASIAN


Per 31 Desember 2010 dan 2009
ASET Catatan 31 Desember 2010 (Rp) 31 Desember 2009 (Rp) KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan 31 Desember 2010 (Rp) 31 Desember 2009 (Rp)

INVESTASI
Deposito Saham Obligasi Reksadana Penyertaan Langsung Jumlah Investasi F.4 E.5 E.6 E.7 F.8 569.292.917.700 433.677.087.500 2.699.279.985.916 1.222.001.735.578 15.288.688.985 4.939.540.415.679 742.253.267.700 89.139.175.500 1.917.564.456.550 1.058.493.333.995 16.616.188.985 3.824.066.422.730

KEWAJIBAN
Utang Klaim Estimasi Klaim Retensi Sendiri Premi Yg. belum mrpk. pendapatan Utang Reasuransi Utang Pajak Utang Lain Jumlah Kewajiban K.17 L.18 M.19 N.20 21 22 28.781.480.202 347.311.549.086 1.237.059.615.105 34.255.281.087 94.088.663.631 157.291.030.474 1.898.787.619.585 O.23 P.24 25 14.781.408.620 1.591.891.763 35.622.648.045 17.977.792.909 295.548.389.160 1.131.570.029.972 40.287.143.078 45.948.177.846 123.167.241.302 1.654.498.774.267 7.482.954.718 754.325.600 28.002.974.405

ASET LANCAR
Kas dan Bank Piutang Premi dikurangi Cadangan Penyisihan Piutang Premi tahun 2010 : Rp 74.714.870.474 dan tahun 2009 : Rp73.936.165.104 Piutang Reasuransi Piutang Lain Jumlah Lancar 9 112.560.196.906 136.292.375.746

Kewajiban Imbalan Paska Kerja Kewajiban Pajak Tangguhan Hutang Premi Jangka Panjang

G.10 G.N.11 12

34.587.019.291 40.392.073.163 113.106.667.356 300.645.956.716

20.410.519.463 18.629.509.667 75.541.548.307 250.873.953.183

EKUITAS
Hak Minoritas : Modal Saham Cadangan Kenaikan/Penurunan Nilai Saham Laba Tahun Berjalan Jumlah Hak Minoritas 26 20.000.000.000 32.411.067.094 490.062.834 13.503.656.538 66.404.786.466 20.000.000.000 26.192.330.454 10.198.736.640 56.391.067.094

ASET TETAP
Tanah, Bangunan dan Aset Tetap Lain setelah dikurangi Akumulasi Penyusutan tahun 2010: Rp 232.099.522.433 dan tahun 2009 : Rp193.676.207.601 Aset Dalam Proses Jumlah Aset Tetap

H.13 14

238.763.205.387 19.329.886.026 258.093.091.413

206.852.107.557 179.065.300 207.031.172.857 6.928.275.443 1.326.235.618

Hak Mayoritas : Modal Disetor Cadangan Kenaikan (Penurunan) Harga Pasar Surat Berharga Laba Tahun Berjalan

27 800.000.000.000 1.429.587.103.414 143.723.783.393 28 1.114.972.902.659 3.488.283.789.466 3.554.688.575.932 800.000.000.000 819.961.669.426 (540.605.661) 923.674.899.982 2.543.095.963.747 2.599.487.030.841

ASET LAIN-LAIN
Aset Lain Aset Pajak Tangguhan 15 16 5.057.229.770 2.135.450.367

Jumlah Hak Mayoritas Jumlah Ekuitas

JUMLAH ASET

5.505.472.143.945

4.290.226.059.831

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

5.505.472.143.945

4.290.226.059.831

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

HAL - 3

PT JASA RAHARJA (Persero) dan Anak Perusahaan LAPORAN LABA - RUGI KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

KETERANGAN

Catatan

31 Desember 2010 (Rp)

31 Desember 2009 (Rp)

A.

PENDAPATAN UNDERWRITING
1. Premi Bruto 2. Premi Reasuransi 3. Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan Jumlah Pendapatan Underwriting

I.29 3.282.479.283.284 (189.830.245.530) (105.489.585.133) 2.987.159.452.621 I.30 1.695.998.349.278 (70.341.255.129) 51.763.159.926 1.677.420.254.075 102.381.513.053 333.854.739.109 2.113.656.506.237 873.502.946.384 31 32 33 34 261.437.113.690 28.351.415 261.465.465.105 1.128.476.559.198 (13.503.656.539) 218.145.829.646 666.864.889 218.812.694.535 933.873.636.622 (10.198.736.640) 417.027.446.519 536.184.261.315 754.346.131.588 635.595.892.715 1.389.942.024.303 1.590.616.783.556 (49.650.905.864) 134.154.667.615 1.675.120.545.307 89.960.096.818 285.870.661.073 2.050.951.303.198 595.723.611.866 436.444.053.996 439.566.138.167 592.601.527.695 560.084.803.462 1.152.686.331.157 3.004.783.856.860 (167.353.905.623) (190.755.036.173) 2.646.674.915.064

B.

BIAYA UNDERWRITING
Biaya Klaim 1. Klaim bruto 2. Klaim Reasuransi 3. Kenaikan Estimasi klaim retensi sendiri Jumlah Biaya Klaim 4. Biaya Administrasi/Komisi Netto 5. Biaya underwriting lain neto Jumlah Biaya Underwriting

C.
D. E.

HASIL UNDERWRITING (A-B)


Hasil Investasi Biaya Usaha

F.
G.

LABA USAHA (C+D-E)


Pendapatan (Biaya) Lain

H.
I.

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (F+G)


Pajak Penghasilan : - Pajak Penghasilan Kini - Pajak (Penghasilan) Tangguhan

J. K.

Laba Bersih Sebelum Bagian Pemilik Minoritas (H-I) Laba Bagian Pemilik Minoritas

LABA BERSIH

1.114.972.902.659

923.674.899.982

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

HAL - 4

PT JASA RAHARJA (Persero) dan Anak Perusahaan LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

KETERANGAN

31 Desember 2010 (Rp)

31 Desember 2009 (Rp)

Arus Kas dari Aktivitas Operasi Laba sebelum pajak dan pos luar biasa Penyesuaian Untuk : Penyusutan dan Amortisasi Laba/Rugi Penjualan & Penghapusan Aset Penghasilan Investasi Kenaikan Estimasi Klaim Retensi Sendiri Kenaikan Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan Laba Operasi sebelum perubahan modal kerja (Kenaikan) Penurunan Piutang Kenaikan (Penurunan) Hutang Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran Pajak Penghasilan Beban yang ditangguhkan dan Aset Lainnya Arus Kas bersih dari aktivitas operasi Arus kas dari Aktivitas Investasi Pembelian Tanah, Bangunan dan Peralatan (Belanja Modal) Penjualan Aset Tetap (Penambahan) Penurunan Deposito (Penambahan) Penurunan Saham Dan Obligasi (Penambahan) Penurunan Penyertaan Langsung (Penambahan) Penurunan Investasi Lainnya Penerimaan Bunga Penerimaan Dividen Penerimaan Laba Penjualan Saham Arus Kas bersih dari aktivitas investasi Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan(Penurunan) Surat Berharga Pembagian Laba/Dividen Kenaikan Modal Disetor Arus Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas Kas dan Setara Kas pada awal periode Kas dan Setara Kas pada akhir periode Kas dan Setara Kas pada akhir periode rinciannya terdiri dari : Keterangan (lampiran 3) Kas Bank Deposito yang jatuh tempo s.d 3 bulan

1.389.942.024.302 41.809.779.103 (564.438.724) (385.918.422.230) 51.763.159.926 105.489.585.133 1.202.521.687.510 (73.933.511.898) 147.316.374.259 1.275.904.549.871 (216.554.075.388) 779.337.454 1.060.129.811.937

1.152.686.331.157 39.041.656.799 (1.038.395.467) (318.170.375.993) 134.154.667.615

190.755.036.173
1.197.428.920.284 (35.656.041.780)

103.910.939.913
1.265.683.818.417 (218.812.694.535) (682.475.057) 1.046.188.648.825

(90.387.074.913) 564.438.724 132.890.000.000 (694.340.953.866) (942.318.349.829) 361.468.352.548 235.575.486.278 133.282.435.372 70.832.476.736 (792.433.188.950)

(42.843.259.985) 1.038.395.600 (107.488.500.000) (1.063.312.524.779) (134.471.416.648) 67.993.842.730 143.477.164.428 168.892.387.094 28.103.084.599 (938.610.826.961)

2.450.314.168 (333.949.465.995)

(331.499.151.827) (63.802.528.840) 570.791.143.446 506.988.614.606

(1.900.203.244) 50.000.000.000 48.099.796.756 155.677.618.620 415.113.524.826 570.791.143.446

2009 1.055.097.100 111.505.099.806 394.428.417.700 506.988.614.606

2009 1.142.265.445 135.150.110.301 434.498.767.700 570.791.143.446

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

HAL - 5

PT JASA RAHARJA (Persero) dan Anak Perusahaan LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah)

Saldo Laba Modal Saham Yang Disetor KETERANGAN Saldo per 31 Desember 2008
Penggunaan Saldo Laba Selama Tahun 2009 - Pembayaran Dividen, Tantiem dan PKBL - Pembentukan Cadangan - Kenaikan (Penurunan) Nilai Saham Laba Tahun 2009 - Hak Minoritas - Hak Mayoritas

Yang Sudah Ditentukan Penggunaannya 209.958.357.735

Yang Belum Ditentukan Penggunaannya 638.676.848.975 848.635.206.710 Jumlah

JUMLAH

820.000.000.000

1.668.635.206.710

192.536.109.086 143.118.927.398

(99.049.500.000) (239.627.348.974)

(99.049.500.000) (47.091.239.888) 143.118.927.398 10.198.736.640 923.674.899.981

(99.049.500.000) (47.091.239.888) 143.118.927.398 10.198.736.640 923.674.899.981

10.198.736.640 923.674.899.981

Saldo per 31 Desember 2009


Penggunaan Saldo Laba Selama Tahun 2010 - Pembayaran Dividen dan PKBL Penggunaan Cadangan - Kenaikan (Penurunan) Nilai Saham - Hak Minoritas - Hak Mayoritas Laba Tahun 2010 - Hak Minoritas - Hak Mayoritas

820.000.000.000

545.613.394.219

1.233.873.636.622

1.779.487.030.841

2.599.487.030.841

(314.049.465.995) 609.625.433.988 (613.605.433.988) 490.062.834 540.605.661 143.723.783.394 13.503.656.538 1.114.972.902.659

(314.049.465.995) (3.980.000.000) 490.062.834 144.264.389.055 13.503.656.538 1.114.972.902.659

(314.049.465.995) (3.980.000.000) 490.062.834 144.264.389.055 13.503.656.538 1.114.972.902.659

Saldo per 31 Desember 2010

820.000.000.000

1.155.779.433.868

1.578.909.142.064

2.734.688.575.932

3.554.688.575.932

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

HAL - 6

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

PT JASA RAHARJA (PERSERO) dan Anak Perusahaan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

1.

UMUM

A. PENDIRIAN PERUSAHAAN
PT Jasa Raharja (Persero), selanjutnya disebut Perseroan, didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 1980 tentang pengalihan bentuk Perusahaan Umum (Perum) Asuransi Kerugian Jasa Raharja menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Pendirian Perseroan dilaksanakan dengan Anggaran Dasar PT Jasa Raharja (Persero) sebagaimana dimuat dalam akte No. 49 tanggal 28 Pebruari 1981 yang dibuat dihadapan Notaris Imas Fatimah, SH yang telah beberapa kali diubah dan ditambah, terakhir dengan Akta No. 18 tanggal 2 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Julius Purnawan, Sarjana Hukum, Magister Sains, Notaris di Jakarta.

B.

TUJUAN PENDIRIAN DAN LAPANGAN USAHA

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan yang tercantum dalam Akta No. 18 tanggal 2 Oktober 2009 pasal 3 maksud dan tujuan serta kegiatan usaha adalah : 1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah dibidang ekonomi, jaminan sosial dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang asuransi kerugian dengan menyelenggarakan program asuransi sosial, dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut : a. Melaksanakan asuransi kecelakaan penumpang alat angkutan umum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 berikut peraturan pelaksanaannya dan asuransi tanggung jawab menurut hukum terhadap pihak ketiga sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 berikut peraturan pelaksanaannya; Mengadakan dan menutup perjanjian asuransi kendaraan bermotor dan asuransi tanggung jawab menurut hukum terhadap pihak ketiga dalam hal kecelakaan alat angkutan; Menerima pertanggungan tidak langsung untuk ditahan sendiri oleh Perseroan; Melakukan kegiatan-kegiatan investasi dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2.

b.

c. d.

3.

Selain kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud pada point 2, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.

HAL - 7

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

C. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi PT Jasa Raharja (Persero) sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi Nomor : KEP/168/2008 tanggal 5 Desember 2008, secara hirarkis berdasarkan kedudukannya terdiri dari: 1. 2. Kantor Pusat, berkedudukan di Jakarta Kantor Cabang dan Perwakilan, berkedudukan di daerah-daerah terdiri dari 28 Kantor Cabang dan 59 Kantor Perwakilan.

Struktur Organisasi Kantor Pusat dan Kantor Cabang 1. Kantor Pusat terdiri dari: a. Dewan Komisaris b. Dewan Direksi c. Divisi/Satuan Pengawasan Intern/Sekretariat Perusahaan d. Urusan e. Seksi Kantor Cabang Tipe A terdiri dari: a. Kepala Cabang b. Bagian c. Sub Bagian d. Perwakilan (Setingkat Sub Bagian) Kantor Cabang Tipe B terdiri dari: a. Kepala Cabang b. Bagian c. Sub Bagian d. Perwakilan (Setingkat Sub Bagian) Kantor Cabang Tipe C terdiri dari: a. Kepala Cabang b. Unit c. Perwakilan (Setingkat Unit)

2.

3.

4.

Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi 1. Dewan Komisaris Ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha milik Negara No. KEP-85/MBU/2008 tanggal 22 Mei 2008, dengan susunan keanggotaan terdiri dari: a. Komisaris Utama b. Komisaris c. Komisaris : Mardiasmo : Baroeto Badroes : Sri Mulyanto

HAL - 8

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

2. Dewan Direksi Ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. KEP-63/MBU/2008 tanggal 13 Maret 2008, dengan susunan keanggotaan terdiri dari: Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Operasi Direktur Umum : : : : H. Diding Sudirdja Anwar H. Robino Suharsono H. Budi Setyarso H. Suntoro

2.

PERMODALAN

A. PT JASA RAHARJA (PERSERO)


PT Jasa Raharja (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang seluruh modalnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia (dalam hal ini Menteri Keuangan Republik Indonesia). Namun demikian sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun 2001 tanggal 13 September 2001, bahwa kewenangan Menteri Keuangan Republik Indonesia selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau Pemegang Saham pada PT Jasa Raharja (Persero), dialihkan kepada Menteri Negara BUMN. Sesuai Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan PT Jasa Raharja (Persero) tentang Peningkatan Modal Dasar, Pengeluaran Saham Baru, Penambahan Modal Disetor dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja Nomor : KEP-89/S.MBU/2008 dan Nomor : KEP-10/D1.MBU/2008 tanggal 31 Juli 2008, maka struktur permodalan PT Jasa Raharja (Persero) menjadi sebagai berikut: 1. Modal Dasar Perusahaan ditingkatkan dari semula sebesar Rp1.000.000.000.000,00 (Satu Triliun Rupiah) menjadi sebesar Rp1.500.000.000.000,00 (Satu Triliun Lima Ratus Miliar Rupiah). Modal Ditempatkan yang disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia dari semula sebesar Rp500.000.000.000,00 (Lima Ratus Miliar Rupiah) ditempatkan menjadi sebesar Rp800.000.000.000,00 (Delapan Ratus Miliar Rupiah). Penambahan Modal Disetor tersebut angka 2 sebesar Rp300.000.000.000,00 (Tiga Ratus Miliar Rupiah) berasal dari kapitalisasi sebagian cadangan PT Jasa Raharja (Persero).

2.

3.

B.

ANAK PERUSAHAAN

PT Asuransi Jasaraharja Putera didirikan berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham PT Asuransi Aken Raharja mengenai Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang Akte Pendiriannya dibuat dihadapan Notaris Ny. Machmudah Rijanto, SH dengan Akte Notaris No. 81 tanggal 27 Nopember 1993 dan disahkan Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-369.HT.01.04. TH.93 tanggal 13 Desember 1993. Nama Perseroan berubah yang semula bernama PT Asuransi Aken Raharja menjadi PT Asuransi Jasaraharja Putera, kemudian berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham PT Asuransi Jasaraharja Putera tanggal 29 Desember 1995, Anggaran Dasar Perseroan mengalami perubahan yang dilaksanakan dihadapan Notaris Sucipto, SH di Jakarta dengan Akta No. 30 tanggal 6 Juni 1996 dan telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman dengan Keputusan No. C2-10.812.HT.01.04.TH.96 tanggal 5 Desember 1996.

HAL - 9

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Jasaraharja Putera tanggal 23 Desember 2003, bahwa Modal Dasar Ditempatkan dan Disetor Penuh telah ditingkatkan dari Rp 40.000.000.000 (Empatpuluh Milyar Rupiah) menjadi Rp 50.000.000.000 (Limapuluh Milyar Rupiah). Peningkatan Modal Disetor tersebut sebesar Rp 10.000.000.000 (Sepuluh Milyar Rupiah) berasal dari kapitalisasi Cadangan, sehingga posisi Modal Disetor per 31 Desember 2003 menjadi sebagai berikut:
Keterangan PT Jasa Raharja Dana Pensiun Jasa Raharja PT Servico Delta Investama PT Patakarsa Utama PT Asuransi Allianz Life Indonesia % 60,00% 27,60% 5,00% 4,40% 3,00% 100% Jumlah Saham (lembar) 30.000.000 13.800.000 2.500.000 2.200.000 1.500.000 50.000.000 Nominal Saham (Rp) 30.000.000.000 13.800.000.000 2.500.000.000 2.200.000.000 1.500.000.000 50.000.000.000

Berdasarkan berita acara rapat umum pemegang saham luar biasa No. 5 tanggal 18 Februari 2009, telah dilakukan penambahan modal disetor dan peningkatan modal dasar PT Jasaraharja Putera yaitu peningkatan modal dasar dari Rp 100.000.000.000 menjadi Rp 400.000.000.000 dan peningkatan modal disetor dari Rp 50.000.000.000 menjadi Rp 100.000.000.000. Sehingga susunan modal dasar ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebagai berikut:
Keterangan PT Jasa Raharja Dana Pensiun Jasa Raharja PT Servico Delta Investama PT Patakarsa Utama PT Asuransi Aken Life % 80,00% 13,80% 2,50% 2,20% 1,50% 100% Jumlah Saham (lembar) 80.000.000 13.800.000 2.500.000 2.200.000 1.500.000 100.000.000 Nominal Saham (Rp) 80.000.000.000 13.800.000.000 2.500.000.000 2.200.000.000 1.500.000.000 100.000.000.000

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

A. SISTEM AKUNTANSI
PT Jasa Raharja (Persero) menganut sistem akuntansi terpusat (sentralisasi), yaitu proses penyusunan Laporan Keuangan berupa Neraca, Laporan Laba-Rugi, Perubahan Ekuitas dan Arus Kas dilakukan secara sentral di Kantor Pusat. Prosesnya sebagai berikut: 1. Setiap Kantor Cabang mengirimkan ke Kantor Pusat PT Jasa Raharja (Persero) Daftar Jurnal Harian beserta Daftar Harian Kas/Bank yang dilampiri dokumen asli bukti penerimaan Kas/Bank dan bukti dasar sebagai pendukung transaksi meliputi Laporan Harian Penerimaan (LHP) Iuran

HAL - 10

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Wajib dan Sumbangan Wajib, Kuitansi Pembayaran Kepada Pihak Ketiga, Daftar Persekot RupaRupa, Daftar Pembayaran Gaji dan Daftar Pembayaran Lainnya. 2. Data di atas setiap hari diproses dengan komputer menghasilkan buku besar, berdasarkan buku besar ini setiap bulan dihasilkan Laporan Hasil Usaha (LHU) dan Posisi Keuangan untuk beberapa perkiraan (Kas/Bank, persekot rupa-rupa, piutang pegawai, biaya dibayar dimuka dan R/K Kantor Pusat di Cabang). Setiap bulan Laporan Hasil Usaha dan Posisi Keuangan seluruh Cabang dan Kantor Pusat digabungkan sehingga menghasilkan Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi dan Laporan Hasil Usaha Nasional.

3.

B.

LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Tahunan merupakan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dengan anak perusahaan PT Asuransi Jasaraharja Putera.

C. DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN


Laporan keuangan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia dengan dasar harga perolehan dan basis akrual. Laporan arus kas disusun menggunakan metode tidak langsung yang menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini disajikan dalam Rupiah.

D. TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING


Transaksi dalam valuta asing dibukukan dalam Rupiah dengan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pada akhir tahun buku, kewajiban dan Aset dalam valuta asing disesuaikan kembali dengan nilai kurs tengah Bank Indonesia (BI). Selisih kurs yang terjadi akibat dari transaksi maupun penyesuaian valuta asing dicatat sebagai keuntungan (kerugian) kurs dalam tahun berjalan. Nilai kurs tengah BI per 31 Desember 2010 dan per 31 Desember 2009 masing-masing sebesar USD 1= Rp. 8.991 dan USD 1 = Rp.9.400. Keuntungan dan kerugian karena selisih nilai tukar yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui dalam laporan keuangan.

E.

ASET KEUANGAN DAN KEWAJIBAN KEUANGAN

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan PSAK 55 (Revisi 2006) InstrumenKeuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan yang menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai dan PSAK 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu. Dalam rangka penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan kewajiban keuangan.

HAL - 11

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Aset Keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut: 1. Aset Keuangan yang diukur pada Nilai Wajar melalui laporan Laba Rugi Aset Keuangan yang diukur pada Nilai Wajar melalui laporan Laba Rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Instrumen derivatif masuk dalam kelompok ini kecuali bila derivatif tersebut merupakan instrumen lindung nilai. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan. Aset keuangan yang diukur pada Nilai Wajar melalui laporan Laba Rugi meliputi sebagian investasi jangka pendek perusahaan yang ditujukan untuk diperdagangkan. 2. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi b. investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang Pada saat pengakuan awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo meliputi sebagian investasi jangka pendek perusahaan yang dimiliki hingga jatuh tempo. 3. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Piutang meliputi Piutang Usaha dan Piutang Lain-Lain pada neraca konsolidasian. 4. Aset Keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual Aset Keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak memenuhi kriteria kelompok lainnya. Aset keuangan ini dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai perolehan dan nilai wajar merupakan rugi (laba) yang belum direalisasikan pada tanggal neraca yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meliputi sebagian besar investasi jangka panjang Perusahaan. Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal perdagangan (trading date) untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan. a.

HAL - 12

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Kewajiban keuangan diklasifikasikan pada kelompok berikut: 1. Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Nilai wajar kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah kewajiban keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada periode 2010, tidak ada kewajiban keuangan Perusahaan yang diklasifikasi sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. 2. Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain, hutang dagang, hutang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, pinjaman dan obligasi

F.
1.

INVESTASI
Investasi dalam bentuk deposito berjangka dan sertifikat deposito yang akan jatuh tempo dalam tahun berikutnya dinilai berdasarkan nilai nominal untuk deposito berjangka dan nilai tunai per tanggal neraca untuk sertifikat deposito. Untuk penyertaan saham dengan nilai penyertaan sampai dengan 20% dicatat berdasarkan nilai perolehan (cost method), dan untuk nilai penyertaan di atas 20% dicatat berdasarkan metode ekuitas (equity method). Investasi dalam bentuk Properti seperti Tanah atau Bangunan yang tidak digunakan atau dioperasikan oleh Perseroan disajikan berdasarkan Harga Perolehan. Investasi dalam bentuk investasi lain yang tidak dapat dikelompokkan dalam kategori di atas dan jumlahnya tidak material disajikan berdasarkan Harga Perolehan.

2.

3.

4.

G. PIUTANG UNDERWRITING
Piutang Underwriting terdiri dari: Piutang Premi (Pertanggungan Langsung) merupakan tagihan premi kepada tertanggung/agen/broker dan perusahaan asuransi (ceding company) sehubungan dengan adanya transaksi asuransi. 2. Piutang Premi Reasuransi merupakan Hak (Kewajiban Reasuradur) sehubungan dengan adanya transaksi reasuransi. Piutang Premi Iuran Wajib Penumpang Udara (IWPU) diakui pada saat rekapitulasi manifest penumpang diterima dari maskapai penerbangan (provider). Piutang Premi (Pertanggungan Langsung) dan Piutang Premi Reasuransi disajikan berdasarkan jumlah netto. 1.

HAL - 13

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Berdasarkan Keputusan Direksi nomor KEP/69/2008 tentang pembentukan Cadangan Piutang Premi Iuran Wajib Pesawat Udara yang Tak Tertagih, dibentuk Cadangan Piutang Tak Tertagih untuk piutang IWPU mulai berlaku per 30 Juni 2008 sebagai berikut: a. b. Sebesar 60% untuk piutang IWPU yang berumur 6 (enam) sampai dengan 12 (dua belas) bulan. Sebesar 100% untuk piutang IWPU yang berumur lebih dari 12 (dua belas) bulan.

H. ASET TETAP
Aset Tetap dibukukan berdasarkan harga perolehan. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. Skep/53/IX/1999 tanggal 20 September 1999 ditetapkan batasan pengeluaran pembelian barang inventaris kecil dan kapitalisasi Aset, untuk nilai pengeluaran inventaris kecil maksimal sebesar Rp 1.000.000. Penyusutan Aset tetap dilakukan dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat sebagai berikut: No. 1. 2. 3. 4. Aset Tetap Bangunan Kendaraan Peralatan Kantor Perabot Masa Manfaat 20 tahun 5 tahun 5 tahun 5 tahun

Penyusutan pada tahun pertama perolehan dihitung tengah tahunan yaitu untuk Aset yang dibeli dan atau siap pakai sebelum bulan Juli disusutkan selama satu tahun sedangkan untuk Aset yang dibeli dan atau siap pakai pada bulan Juli sampai dengan Desember disusutkan selama setengah tahun. Pengeluaran untuk pengadaan Aset yang masih dalam proses dicatat di Neraca sebagai Aset yang sedang dibangun dan tidak dihitung penyusutannya. Aset tetap disajikan sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Pengeluaran biaya sehubungan dengan penambahan, perbaikan, dan penggantian komponen utama Aset tetap yang dapat memperpanjang masa manfaat, meningkatkan kapasitas Aset tetap yang bersangkutan dapat dilakukan penangguhan biaya (kapitalisasi). Batasan jumlah pengeluaran biaya yang dapat dikapitalisasi dan yang dibebankan langsung di dalam perhitungan laba rugi ditetapkan tersendiri dengan Surat Keputusan Direksi.

I.
1.

PENDAPATAN
Pendapatan premi berupa Iuran Wajib (IW), Sumbangan Wajib (SW) dan premi aneka termasuk pendapatan lainnya yang berkaitan langsung dengan pendapatan dimaksud, diakui dan dicatat sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi. Selain itu juga diatur bahwa: a. b. Pendapatan premi asuransi umum diakui pada saat polis diterbitkan. Pendapatan premi Asuransi Tanggung Gugat Penumpang (SIGAP) dengan sistem manifest diakui pada saat akseptasi.

HAL - 14

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

c.

Pendapatan premi asuransi aneka dan sigap dengan sistem borongan serta pendapatan service charge atas kegiatan surety bond diakui pada saat pembayaran diterima.

d. Pendapatan Ko Asuransi diakui sebesar pangsa (share) premi yang diterima perusahaan pada saat akseptasi. 2. Premi Bruto. Premi bruto adalah merupakan pendapatan perusahaan yang terdiri dari Iuran Wajib (IW) atas penumpang kendaraan penumpang umum (darat, laut, kereta api dan pesawat udara), dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), Asuransi Umum (General Insurance), SIGAP, Surety Bond serta pertanggungan tidak langsung. Seluruh pendapatan tersebut dalam laporan keuangan diakui dan disajikan sebagai pendapatan underwriting. 3. Premi Retensi Sendiri/Own Retention (O/R). Premi Retensi Sendiri adalah pendapatan premi bersih perusahaan yang berasal dari premi bruto dikurangi dengan premi bagian penanggung ulang (reasuradur).

J.

BIAYA

Secara umum biaya dapat diklasifikasikan sebagai biaya yang dapat dihubungkan langsung dengan pendapatan dan biaya yang berhubungan langsung dengan periode terjadinya. Biaya yang dapat dihubungkan langsung dengan pendapatan harus dilaporkan dalam periode diakuinya pendapatan, misalnya biaya asuransi. Biaya yang berhubungan dengan periode terjadinya dan tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan perusahaan tetap dilakukan pembebanannya mengingat biaya tersebut memberikan manfaat pada periode berjalan atau karena biaya tersebut tidak memberikan manfaat untuk masa mendatang. Misalnya gaji pegawai administrasi, alat tulis kantor, biaya penyusutan. Biaya teknik yang timbul dan mempunyai kaitan langsung dengan pendapatan (underwriting) dialokasikan dan diperhitungkan dengan sumber pendapatan IW dan SW, secara proporsional dengan alokasi sebagai berikut: UU No. 33/1964 IW % 20 20 20 80 50 20 20 40 UU No. 34/1964 SW % 80 80 80 20 50 80 80 60

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Biaya Teknik Biaya Cetak Materil/Dokumen Teknik & Biaya Pengirimannya Biaya Humas Representasi Perusahaan Biaya Inkaso & Checking Biaya Litbang Biaya Rapat Kerja Jasa Produksi Biaya Penanggulangan Kecelakaan

HAL - 15

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

K. UTANG KLAIM
Utang Klaim adalah klaim yang telah diterima pengajuannya dari tertanggung dan telah dinyatakan terjamin dan siap untuk bayar (settled).

L.

ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI

Estimasi Klaim Retensi Sendiri, dibentuk dan dihitung berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi serta berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: Skep/107/XII/2001 tanggal 31 Desember 2001 tentang Pembentukan Cadangan Teknis. Estimasi Klaim Retensi Sendiri terdiri dari: 1. Klaim dalam proses yaitu, klaim yang sudah terjadi dan telah dilaporkan tetapi masih dalam proses penyelesaian. Besarnya Estimasi Klaim Retensi Sendiri dihitung berdasarkan estimasi yang wajar atas klaim yang sudah terjadi dan sudah dilaporkan berikut jasa penilai kerugian asuransi serta dikurangi dengan beban klaim bagian penanggung ulang (reasuradur). Sedangkan klaim dalam proses untuk Pertanggungan Tidak Langsung dihitung berdasarkan laporan klaim sementara dari pihak Ceding Company. 2. Incured But Not Reported (IBNR), yaitu klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan. Besarnya Estimasi Klaim Retensi Sendiri dihitung berdasarkan estimasi yang wajar atas klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan dengan perhitungan jumlah korban berdasarkan data korban yang pernah terjadi atas kecelakaan dimasa yang lalu dengan metode loss ratio

Estimasi Klaim Retensi Sendiri, dicatat sebagai kewajiban, sedangkan atas selisih lebih/kurang yang terjadi dengan saldo akhir tahun buku sebelumnya merupakan penambah/pengurang biaya tahun berjalan.

M. PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN (UNEARNED PREMIUM RESERVE)


Premi asuransi pada umumnya diterima untuk masa pertanggungan selama satu tahun ke depan, sehingga pada tanggal penyusunan laporan keuangan (Neraca) masih terdapat premi yang belum merupakan pendapatan pada periode laporan tahun tersebut, tetapi merupakan pendapatan untuk tahun berikutnya, disamping itu dalam masa pertanggungan masih terdapat kemungkinan terjadi penyesuaian atau pembatalan pertanggungan (endorsement/cancellation) sehingga perlu dibentuk cadangan Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan. Pembentukan Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan berpedoman kepada Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi serta berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. Skep/107/XII/2001 tanggal 31 Desember 2001 tentang Pembentukan Cadangan Teknis yang ditetapkan bahwa besarnya premi yang belum merupakan pendapatan PT Jasa Raharja (Persero) adalah sebesar 40% dari premi Retensi Sendiri (O/R). Premi O/R dalam hal ini adalah sebagaimana dijelaskan pada kebijakan pengakuan pendapatan butir L.

HAL - 16

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

N. TRANSAKSI REASURANSI
Usaha Asuransi yang dipertanggungkan kembali (Reasuransi) adalah pertanggungan untuk kecelakaan penumpang umum (Undang Undang No. 33/1964), asuransi umum dan aneka yang dilakukan berdasarkan persetujuan (Treaty) yang disepakati bersama. Besarnya bagian yang direasuransikan khusus untuk UU No.33/1964 adalah sebagai berikut: 1. 2. Risiko kecelakaan penumpang kapal direasuransikan secara otomatis sebesar 10%. Risiko kecelakaan penumpang pesawat udara dalam negeri secara otomatis direasuransikan sebesar 20% dan own retention (O/R) sebesar 80% direasuransikan secara excess of loss. Risiko kecelakaan penumpang kereta api direasuransikan secara otomatis sebesar 40%.

3.

Besarnya bagian yang direasuransikan khusus untuk UU No.34/1964 sejak tahun 2010 secara otomatis sebesar 0,50%. Seluruh kewajiban yang timbul dari transaksi reasuransi dicatat sebagai utang reasuransi, sedangkan seluruh hak yang timbul dicatat sebagai piutang reasuransi.

O. KEWAJIBAN IMBALAN PASKA KERJA


Mulai tahun 2006 Perseroan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 (Revisi 2004) mengenai Akuntansi Imbalan Kerja. Perhitungan Kewajiban Imbalan Kerja dilakukan oleh Aktuaria dengan metode aktuaris Projected Unit Credit. Dasar untuk perhitungan minimum adalah Undang Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan PSAK 24 (Revisi 2004) tentang Akuntansi Imbalan Kerja. Estimasi kewajiban yang diakui di neraca sehubungan dengan kewajiban imbalan pasti adalah nilai kini dari kewajiban imbalan pasti per tanggal neraca dikurangi nilai wajar Aset program, disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial serta biaya jasa lalu yang belum diakui. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa yang akan datang dengan menggunakan tingkat bunga obligasi kualitas tinggi sesuai mata uang imbalan yang akan dibayar. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari perbedaan antara asumsi aktuarial dan kenyataan (experience adjustments) dan perubahan asumsi aktuarial dibebankan atau dikredit ke laporan laba rugi selama rata-rata sisa masa kerja dari karyawan. Biaya jasa kini diakui sebagai beban tahun berjalan. Biaya jasa lalu dibebankan langsung pada laba rugi, kecuali perubahan terhadap program dengan manfaat yang tergantung pada masa kerja tertentu. Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasikan secara garis lurus sepanjang sisa masa kerja. Biaya yang ditimbulkan dalam perhitungan imbalan paska kerja per karyawan diakui langsung dalam penyajian laporan keuangan tahun berjalan. Dalam perhitungan pajak penghasilan, kewajiban imbalan paska kerja di PT Jasa Raharja (Persero) diperlakukan sebagai koreksi fiskal positif permanen sedangkan di PT Jasaraharja Putera diperlakukan sebagai koreksi fiskal positif temporer.
HAL - 17

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

P.

PAJAK PENGHASILAN

Pajak penghasilan badan dihitung berdasarkan metode penangguhan pajak yang mencerminkan pengaruh pajak atas beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul sebagai akibat adanya transaksi dan peristiwa yang telah diakui dalam laporan keuangan, yaitu dari perbedaan jumlah tercatat Aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak Aset dan kewajiban (perbedaan antara Accounting Base dengan Tax Base). Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa yang akan datang. Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal Neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di Neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian Aset dan kewajiban pajak lain. Peraturan perpajakan Indonesia tidak mengenal konsep pajak konsolidasi, oleh karenanya saldo pajak dalam laporan konsolidasi merupakan gabungan dari saldo pajak perusahaan induk dan anak. Apabila terjadi koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat ketetapan pajak telah diterima.

Q. PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI BARU


Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan PSAK 55 (Revisi 2006) InstrumenKeuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan yang menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai dan PSAK 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu. Sebelum tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menggunakan metode garis lurus untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi , Efektif tanggal 1 Januari 2010 Perusahan mengubahnya dengan metode bunga efektif. Metode bunga efektif adalah metode untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari asset keuangan atau kewajiban keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa dating selama perkiraan umur dari instrument keuangan atau digunakan yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset atau kewajiban keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan kontraktual dalam instrument keuangan. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, seluruh premi atau diskon lainnya.

HAL - 18

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa depan dalam menghitung kerugian penurunan nilai. Menurut Perusahaan perubahan metode suku bunga, tidaklah berdampak material.

4.

DEPOSITO BERJANGKA

Saldo Deposito Berjangka per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :
2010 PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah 278.391.000.000 290.901.917.700 569.292.917.700 2009 465.915.000.000 276.338.267.700 742.253.267.700

Jumlah tersebut merupakan penempatan dana PT Jasa Raharja (Persero) dan PT Jasaraharja Putera dalam deposito berjangka dengan rincian sebagai berikut: PT Jasa Raharja (Persero)
2010 a. Deposito wajib pada: Bank Mandiri Bank BRI Bank BTN Sub Jumlah
b. Deposito berjangka pada: Bank Mandiri Bank BTN Bank BRI Bank Pembangunan Daerah Bank BNI Bank BRI Syariah Sub Jumlah Jumlah

2009 10.900.000.000 6.000.000.000 1.000.000.000 17.900.000.000

19.000.000.000 5.276.000.000 24.276.000.000

144.500.000.000 45.000.000.000 42.500.000.000 10.115.000.000 7.000.000.000 5.000.000.000 254.115.000.000 278.391.000.000

158.000.000.000 42.500.000.000 207.000.000.000 4.515.000.000 36.000.000.000 448.015.000.000 465.915.000.000

PT Jasaraharja Putera
2010 a. Deposito wajib pada: Bank BTN Bank Mandiri Sub Jumlah 3.100.000.000 500.000.000 3.600.000.000 2009 3.000.000.000 500.000.000 3.500.000.000

HAL - 19

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

b. Deposito berjangka pada: Bank Sumsel Bank JABAR Bank Sulut Bank BRI Bank BTN Bank Mandiri - Rupiah - Valass (2010 dan 2009; USD 150.000) Bank Lampung Bank Nagari Bank BNI Bank Bukopin Bank Sumut Bank BTPN Sub Jumlah 14.000.000.000 1.348.650.000 14.000.000.000 12.500.000.000 5.000.000.000 3.500.000.000 1.000.000.000 500.000.000 199.048.650.000 41.000.000.000 1.410.000.000 14.000.000.000 5.000.000.000 1.500.000.000 1.000.000.000 500.000.000 188.110.000.000 45.000.000.000 34.500.000.000 25.000.000.000 22.500.000.000 20.200.000.000 13.000.000.000 8.500.000.000 10.000.000.000 39.500.000.000 52.700.000.000

Bank-Bank Pemerintah Bank-Bank Swasta Sub Jumlah Jumlah

82.338.267.700 5.915.000.000 88.253.267.700 290.901.917.700

78.813.267.700 5.915.000.000 84.728.267.700 276.338.267.700

Dari saldo investasi dalam deposito berjangka di atas, diantaranya merupakan setara kas konsolidasi (jatuh tempo sampai 3 bulan) per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 394.428.417.700 dan Rp 434.498.767.700. Rincian lengkap untuk deposito berjangka setara kas per 31 Desember 2010 dan 2009 disajikan pada lampiran 3.

5.

SAHAM

Saldo Saham per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :


2010 PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera 431.912.487.500 1.764.600.000 433.677.087.500 2009 89.139.175.500 89.139.175.500

HAL - 20

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

PT Jasa Raharja (Persero) Saham diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi terdiri dari:

2010 a. Saham PT Telkom Indonesia (TLKM) PT Bank Jabar Banten (BJBR) PT Indofood (INDF) PT Astra International (ASII) PT Bank Tabungan Negara (BBTN) PT Bank Mandiri (BMRI) PT Timah (TINS) PT PT PT PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) Adaro Energy (ADRO) Krakatau Steel (KRAS) Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) 24.800.025.000 10.527.725.000 10.481.250.000 10.146.300.000 7.995.000.000 7.315.750.000 7.287.500.000 5.687.137.500 4.590.000.000 4.560.000.000 4.386.250.000 3.219.937.500 3.071.250.000 2.100.000.000 960.000.000 325.000.000 Sub Jumlah 107.453.125.000

2009 4.143.825.000 2.429.000.000 1.900.000.000 5.920.300.000 3.098.250.000 425.000.000 7.491.250.000 5.973.000.000 5.246.150.000 3.093.430.000 3.552.120.000 1.367.887.500 1.474.200.000 1.431.000.000 824.500.000 678.650.000 578.500.000 482.693.000 456.500.000 11.375.000 50.577.630.500

PT Inter.Nikel Indonesia (INCO) PT Semen Gresik (SMGR) PT Bank BRI (BBRI) PT WINTERMARS (WINS) PT Bakrie & Brother PT Wijaya Karya (WIKA) PT Jasa Marga (JSMR) PT Bank Danamon (BDMN) PT Bakrie Sumatera Plantation (UNSP) PT Bank BNI (Persero) (BBNI) PT Indosat (ISAT) PT Sampoerna Agro (SGRO) PT Indo Tambang (ITMG) PT Bumi Resource (BUMI) PT Medco Energi (MEDC) PT Berlian Laju Tanker (BLTA) PT Energi Mega Persada (ENRG) PT Aneka Tambang (ANTM) PT Astra Agro Lestari (AALI)

HAL - 21

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Saham yang Tersedia untuk Dijual Terdiri dari:


2010 b. Saham PT Bank BNI (Persero) (BBNI) PT Krakatau Steel (KRAS) PT Jasa Marga (JSMR) PT Bank Jabar Banten (BJBR) PT Pembangunan Perumahan (PTPP) PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) PT Elnusa (ELSA) PT Sampoerna Agro (SGRO) PT Agung Podomoro Land (APLN) PT Wijaya Karya (WIKA) Sub Jumlah Jumlah Saham 157.739.625.000 108.211.200.000 32.177.875.000 18.125.000.000 3.508.800.000 1.566.125.000 1.224.925.000 795.337.500 614.075.000 496.400.000 324.459.362.500 431.912.487.500 19.305.000.000 17.004.950.000 1.337.995.000 676.350.000 237.250.000 38.561.545.000 89.139.175.500 2009

PT Jasaraharja Putera Saham diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi terdiri dari:
2010 a. Saham PT Krakatau Steel Sub Jumlah 1.764.600.000 1.764.600.000 2009 -

6.

OBLIGASI

Saldo Obligasi per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :


2010 PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera 2.529.254.985.916 170.025.000.000 2.699.279.985.916 2009 1.821.549.456.550 96.015.000.000 1.917.564.456.550

Obligasi yang Tersedia untuk Dijual terdiri dari: PT Jasa Raharja (Persero)
2010 a. Obligasi Jasa Marga PLN BTPN III/ 2010 Seri B Subor Bank Mandiri Indosat BW Plantation Th.2010 Adira D.M.F. IV-E Danamon II / 2010 Seri B Subor CIMB Niaga II / 2010 Sub Jumlah 81.600.000.000 71.940.500.000 50.000.000.000 30.800.000.000 19.384.500.000 10.100.000.000 10.040.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 293.865.000.000 2009 HAL - 22

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

PT Jasaraharja Putera
2010 b. Obligasi Bank Panin CIMB Niaga Sub Jumlah 10.025.000.000 5.000.000.000 15.025.000.000 2009 -

Obligasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo terdiri dari: PT Jasa Raharja (Persero)
2010 a. Obligasi Pemerintah PT PLN Subor Bank Mandiri Pupuk Kaltim Bank BTN Subor Bank BRI Indonesia Satelit Perum. Pegadaian Bank Ekspor PT Jasa Marga Telkom II / 2010 Seri B PT Danareksa Subor CIMB Niaga I / 2010 FIF X / 2010 Seri D PT Indofood Sukses Makmur Subor III Bank OCBC INSP/2010 Bank Exim I / 2010 Seri D Danamon Jumlah 918.425.843.172 295.077.523.191 278.123.107.229 165.000.000.000 128.079.708.039 100.000.000.000 65.067.923.198 57.000.000.000 50.000.000.000 39.000.000.000 35.000.000.000 25.000.000.000 22.605.838.740 17.000.000.000 15.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 5.010.042.347 2.235.389.985.916 906.358.943.281 80.087.146.819 264.000.000.000 165.000.000.000 50.000.000.000 100.000.000.000 65.085.189.366 57.000.000.000 50.000.000.000 39.000.000.000 25.000.000.000 15.000.000.000 5.018.177.084 1.821.549.456.550 2009

PT Jasaraharja Putera
2010 b. Obligasi PT PLN PT Jasa Marga SBSN/Sukuk Negara Ritel PT BTN PT Indosat Surat Berharga Syariah Negara Sub Jumlah 30.000.000.000 26.000.000.000 20.000.000.000 17.000.000.000 14.000.000.000 10.000.000.000 117.000.000.000 2009 16.000.000.000 11.025.000.000 30.000.000.000 2.000.000.000 14.000.000.000 10.000.000.000 83.025.000.000

HAL - 23

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

b. Obligasi Negara Ritel PT Telkom CIMB Niaga PT Dana Reksa Pemerintah FR.0023 PT Adhi Karya PT Pegadaian FIF X PT Bank Sulut Bank OCBC NISP PT Mayapada Sub Jumlah Jumlah

10.000.000.000 8.000.000.000 5.000.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 38.000.000.000 155.000.000.000

5.000.000.000 1.990.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 12.990.000.000 96.015.000.000

7.

REKSADANA

Saldo Reksadana per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :


2010 PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera 1.175.824.805.720 46.176.929.858 1.222.001.735.578 2009 1.042.320.759.542 16.172.574.453 1.058.493.333.995

Reksadana yang Tersedia untuk Dijual terdiri dari: PT Jasa Raharja (Persero)
2010 a. Reksadana AIM Trust Terproteksi Sovereign Mandiri Dana Protec. Berkala Seri 5 BNIS Proteksi IV Bahana Optima Protected Fund 12 Panin Dana Maksima Danareksa Protec.Melati Optima V Danareksa Proteksi Melati Optima BNIS Proteksi X Bahana Balance Smart Bahana Dana Infrastruktur Danareksa Mawar Fokus 10 Danareksa JS Optima Mandiri Cap.Protec. Income Fund 7 Bahana Equity Smart Manulife Saham Andalan Mandiri Cap.Protec. Income Fund 6 Sub Jumlah 177.278.056.500 150.221.240.430 102.886.400.000 82.182.758.759 69.221.989.499 56.245.000.000 53.104.196.573 50.899.330.000 48.854.476.136 47.821.789.244 43.696.966.941 31.842.110.985 31.106.700.000 29.012.693.465 25.458.234.641 21.020.000.000 1.020.851.943.173 2009 176.867.385.000 149.761.737.436 102.480.000.000 108.227.000.000 54.114.500.000 102.182.000.000 50.779.995.000 12.738.208.728 15.687.860.849 31.356.300.000 9.965.239.702 16.531.707.748 21.362.400.000 852.054.334.463

HAL - 24

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Lanjutan
a. Reksadana Schroder Dana Prestasi Bahana Dana Prima Harvestindo Istimewa Fortis Equitra Reksadana PNM Amanah Syariah Dana Reksa Mawar Agresif Schroder dana Istimewa Schroder Dana Prestasi Plus PNM Syariah MandiriInvestaTerproteksiPend.Berskala 3 Lautandhana IYAKKAPI Protected AAA Balanced Fund AAA Top Gainer Equity Fund Bahana Kombinasi Arjuna Dana Ekuitas Prima Danareksa Protec.Melati Optima II First State Indoequity Sectoral Fund Mandiri Protected Dana Bertahap Panin Dana Unggulan PNM Ekuitas Syariah (S) Schroder Dana Terpadu Sub Jumlah Jumlah

20.233.992.246 18.416.591.372 17.381.835.865 16.362.111.531 15.263.232.355 12.827.263.365 11.917.773.466 11.761.826.429 10.660.032.918 10.129.600.000 10.018.603.000 154.972.862.547 1.175.824.805.720

22.607.842.604 6.746.004.265 10.156.709.346 9.262.198.480 10.080.357.000 5.260.014.541 8.621.050.418 9.390.765.118 11.350.152.437 20.321.400.000 10.781.656.165 6.403.142.160 15.518.391.827 18.790.784.448 24.975.956.270 190.266.425.079 1.042.320.759.542

PT Jasaraharja Putera Reksadana yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi terdiri dari:
2010 b. Reksadana Melati Premium Dollar Mandiri Capital Protected Income Fund 7 Danareksa Proteksi Melati Optima Syariah Mandiri Investa Syariah Berimbang Harvestindo Istimewa Danareksa Mawar Fokus 10 Sub Jumlah 17.556.520.550 14.516.460.000 10.257.100.000 2.307.215.826 827.460.022 712.173.460 46.176.929.858 2009 14.000.000.000 2.000.000.000 172.574.453 16.172.574.453

Harvestindo Istimewa merupakan investasi dalam reksadana campuran yang merupakan produk dari Manager Investasi PT Harvestindo Asset Management (HAM) dengan underlying assetnya berbentuk surat pernyataan hutang (promissory note). Berdasarkan surat dari Bapepam-LK No. S-276/BL/2009 tanggal 28 April 2009 perihal Hasil Pemeriksaan Kepatuhan terhadap PT Harvestindo Asset Management (PT. HAM) yang ditujukan kepada Direksi PT Harvestindo Asset Management, bahwa PT HAM selaku Manajer Investasi dari

HAL - 25

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Reksa Dana Harvestindo Istimewa, terhitung mulai tanggal 28 April 2009 tidak diperkenankan untuk melakukan transaksi yang berkaitan dengan Reksa Dana Harvestindo Istimewa (Suspend). Perusahaan selaku pemegang unit penyertaan, tidak dapat melakukan redemption tanpa persetujuan Bapepam-LK. Pada tahun 2010 Perusahaan mengakui kerugian sebesar Rp 50.998.663,- merupakan akibat dari partial redemption yang dilaksanakan oleh manajer investasi yang telah mendapatkan persetujuan Bapepam-LK (Surat Nomor S-6179/BL/2009 tanggal 21 Juli 2009).

8.

PENYERTAAN LANGSUNG

Saldo Penyertaan Langsung per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :
2010 PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah 6.614.687.513 8.674.001.472 15.288.688.985 2009 7.942.187.513 8.674.001.472 16.616.188.985

Jumlah tersebut merupakan penempatan dana PT Jasa Raharja (Persero) dan PT Jasaraharja Putera dalam bentuk penyertaan saham pada perusahaan lain dengan rincian sebagai berikut : PT Jasa Raharja (Persero)
2010 Saham Gedung DAI Saham PT Arthaloka Saham Pasaraya Tosersa Jaya Jumlah 1.000.000 2.690.034.619 3.923.652.894 6.614.687.513 2009 1.000.000 2.690.034.619 5.251.152.894 7.942.187.513

Penyertaan langsung sebesar Rp 3.923.652.894 merupakan saldo penyertaan PT Jasa Raharja (Persero) pada PT Pasaraya Tosersajaya (PTJ) yang belum di Buy Back oleh PT Pasaraya Nusakarya sesuai Akta Perjanjian jual beli saham No.68 tanggal 15 Maret 2000. Dalam tahun 2010 PT Pasaraya Nusakarya membayar angsuran sebesar Rp 1.327.500.000 yang dibukukan oleh perusahaan sebagai pengurangan investasi di PT Jasa Raharja (Persero) di PT Pasaraya Tosersajaya (PTJ). Pada tanggal 9 September 2008 dilakukan Rapat Pemegang Saham Luar Biasa PT. Arthaloka Indonesia, yang memutuskan Agio Saham dikonversi mejadi saham sesuai dengan kepemilikan modal saham. Karena Perusahaan menggunakan metode cost method (metode biaya), kepurusan RUPS tersebut tidak mempengaruhi besarnya penyertaan Perusahaan di PT Arthaloka Indonesia. PT Jasaraharja Putera
2010 PT Tugu Kresna Pratama PT MAIPARK Indonesia Jumlah 8.064.001.472 610.000.000 8.674.001.472 2009 8.064.001.472 610.000.000 8.674.001.472

HAL - 26

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

9.

KAS DAN BANK

Saldo Kas dan Bank per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah 41.177.360.112 71.382.836.794 112.560.196.906 2009 31.613.435.811 104.678.939.935 136.292.375.746

Saldo Kas dan Bank tersebut termasuk saldo valuta asing yang telah dinyatakan dalam rupiah per 31 Desember 2010 dan 2009. Rincian saldo Kas dan Bank per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: PT Jasa Raharja (Persero)
2010 Kas Bank Jumlah 644.528.675 40.532.831.437 41.177.360.112 2009 776.912.120 30.836.523.691 31.613.435.811

PT Jasaraharja Putera
2010 Kas Bank - Rupiah - Valas Jumlah 410.568.425 51.806.358.781 19.165.909.588 71.382.836.794 2009 365.353.325 74.575.622.739 29.737.963.871 104.678.939.935

10. PIUTANG PREMI


Saldo Piutang Premi per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 PT Jasa Raharja (Persero) Piutang Premi Cadangan Piutang Premi PT Jasaraharja Putera Piutang Premi Cadangan Piutang Premi Jumlah 84.674.085.790 (74.606.398.478) 2009 79.726.931.954 (73.936.165.104)

24.627.803.975 (108.471.996) 34.587.019.291

14.619.752.613 20.410.519.463

Rincian saldo penyisihan piutang premi lihat rincian A , pada cadangan penyisihan piutang premi.

HAL - 27

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Rincian saldo Piutang Premi per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: PT Jasa Raharja (Persero)
2010 I.W.K.L. I.W.P.U. Jumlah 310.352.300 84.363.733.490 84.674.085.790 2009 322.899.200 79.404.032.754 79.726.931.954

Piutang IWPU per 31 Desember 2010 adalah piutang kepada PT. Merpati Nusantara Airlines, Adam Air, Mandala dan maskapai penerbangan lainnya masing-masing sebesar Rp 48.150.730.021, Rp 16.929.928.125, Rp 9.450.692.415 dan Rp 9.832.382.929. PT Jasaraharja Putera
2010 Kebakaran Pengangkutan Kendaraan Varia HE/PA/PL/APPKP.dll SIGAP Aneka Engineering Sub Jumlah Piutang tak tertagih Jumlah 3.070.343.098 354.013.251 12.357.279.503 3.426.032.842 1.630.718.119 3.174.051.562 615.365.600 24.627.803.975 (108.471.995) 24.519.331.980 2009 1.127.211.530 120.897.983 6.001.171.265 3.070.799.691 1.255.620.220 2.892.258.431 151.793.493 14.619.752.613 14.619.752.613

A. CADANGAN PENYISIHAN PIUTANG PREMI


Termasuk dalam jumlah saldo Piutang Premi IWPU per 31 Desember 2010 sebesar Rp 84.363.733.490 adalah piutang yang telah disisihkan ke dalam Cadangan Piutang Tak Tertagih sebesar Rp 74.606.398.477 yang pembentukkannya sebagai berikut :

HAL - 28

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

1.

Piutang Usia diatas 12 Bulan dicadangkan 100% sebagai berikut :


Maskapai Adam Air Bali Air Bayu Air Bouraq Efata Papua Airlines Express Air Indonesian Kartika LINUS AIRWAYS Mandala Merpati Pelita PT DAS Seulawah NAD Air Star Air Trigana Air Service Jumlah Piutang usia > 12 Bulan Piutang 16.929.928.125 94.579.500 79.011.673 3.294.438.923 492.863.250 294.759.425 847.815.900 247.973.633 742.384.500 5.525.565.375 45.643.541.875 7.004.250 12.575.000 141.087.250 147.823.500 55.056.375 74.556.408.554 Cadangan (100%) 16.929.928.125 94.579.500 79.011.673 3.294.438.923 492.863.250 294.759.425 847.815.900 247.973.633 742.384.500 5.525.565.375 45.643.541.875 7.004.250 12.575.000 141.087.250 147.823.500 55.056.375 74.556.408.554

2.

Piutang Usia 6 s/d 12 Bulan dicadangkan 60% sebagai berikut :


Maskapai Kartika Express Air Mandala Jumlah Piutang usia 6 sd 12 Bulan Piutang 31.139.625 28.388.250 23.788.665 83.316.540 Cadangan (60%) 18.683.775 17.032.950 14.273.199 49.989.924

3.

Piutang Usia 0 s/d 6 Bulan dicadangkan 0% sebagai berikut :


Maskapai Mandala METRO BATAVIA Merpati KALSTAR Kartika Pelita Jumlah Piutang usia <= 6 Bulan Jumlah Piutang 3.901.338.375 3.192.536.250 2.507.188.146 110.578.875 8.938.875 3.427.875 9.724.008.396 84.363.733.490 Cadangan (0%) 74.606.398.478

PENYELESAIAN PIUTANG IWPU PT MERPATI NUSANTARA AIRLINES


Piutang IWPU kepada PT (Persero) Merpati Nusantara Airlines (PT. MNA) per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 45.643.541.876 Saldo tersebut merupakan saldo piutang premi IWPU terhadap manifest penumpang udara yang telah diserahkan ke Perusahaan sampai dengan Nopember 2010.

HAL - 29

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Beberapa upaya untuk menyelesaikan piutang tersebut telah dilakukan oleh berbagai pihak yang terkait sebagai berikut: a. Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor S-92/MBU/2005 tanggal 25 Pebruari 2005 tentang Upaya Penyelamatan PT. MNA. Dalam surat tersebut Menteri Negara BUMN meminta kepada perusahaan untuk mengkonversi piutang PT. MNA per 31 Desember 2004 sebesar Rp 15,9 Milyar menjadi equity dan akan diperhitungkan dalam program restrukturisasi PT. MNA. b. Berdasarkan hasil rapat pada tanggal 22 Maret 2005 disepakati bahwa jumlah IWPU yang tertunggak sebesar Rp. 17.464.147.000 yang merupakan manifest bulan Agustus 2003 sampai dengan Pebruari 2005 sebagai tagihan yang penyelesaiannya melalui Program Restrukturisasi/Konversi Hutang PT. MNA dan terhitung mulai bulan Maret 2005 akan disetorkan sesuai perjanjian semula. Pertemuan dengan PT Jasa Raharja (Persero) tanggal 5 Juli 2007 membahas mengenai penyelesaian outstanding IWJR sampai dengan periode tahun 2006.

c.

d. Surat dari VIP Finance and General Services PT (Persero) Merpati Nusantara Airlines Nomor MNA/DE/006/4/1/KU-175 tanggal 24 Agustus 2007 tentang Penyelesaian Outstanding IWJR. Dalam surat tersebut PT. MNA mengajukan alternatif penyelesaian outstanding IWJR yaitu dengan mekanisme Discount, Rescheduling (penjadwalan ulang), dan Penyertaan Modal (konversi hutang). PT. MNA juga menegaskan kembali kepada perusahaan mengenai alternatif penyelesaian outstanding IWJR yang disetujui oleh Menteri Negara BUMN melalui surat Nomor S-92/MBU/2005 tanggal 25 Pebruari 2005 di atas. PT Merpati Nusantara Airlines mengajukan surat No. MNA/006/4/2/KU-2228 tanggal 8 Oktober 2009 mengenai skema penyelesaian hutang piutang dengan isi surat sesuai hasil rapat 2 Oktober 2009, setiap bulan pembayaran sebesar RP 507.150.465 selama jangka waktu 90 bulan dan atau 7,5 tahun dengan grace period selama 18 bulan dan akan dimulai bulan April 2011 Juli 2018.

PIUTANG IWPU ADAM AIR


Saldo piutang IWPU kepada maskapai penerbangan PT Adam Air Sky Connection (Adam Air) per 31 Desember 2010 dan 2009 sebesar Rp 16.929.928.125. Pada tanggal 18 Maret 2008 Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan secara resmi mengumumkan pencabutan Operation Specification (OSPEC) milik PT Adam Air Sky Connection. Dengan demikian terhitung sejak 19 Maret 2008 Adam Air tidak diperkenankan sama sekali melakukan kegiatan pengoperasian pesawat udara. Adam Air dapat mengoperasikan kembali pesawat udara setelah melakukan tindakan-tindakan perbaikan dan melaporkannya kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Apabila dalam jangka waktu 3 bulan sejak pencabutan OSPEC, maskapai Adam Air tidak berhasil melakukan perbaikan/perubahan sesuai dengan ketentuannya maka surat ijin perusahaan operator penerbangan (air operator certificate/AOC ) akan dicabut.

HAL - 30

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Hal-hal mengenai penyimpangan Adam Air dalam menjalankan kegiatan operasionalnya ditegaskan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara di dalam Surat Keputusan Nomor AU/1724/DSKU/0862/2008 Berdasarkan Penetapan Pengadilan Niaga No. 26/PAILIT/2009/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 9 Juni 2008 menyatakan PT Adam Skyconnection Airlines pailit, dan mengangkat Hakim Pengawas dan Tim Kurator. Dalam Penetapan tersebut ditetapkan Rapat Kreditur Pertama tanggal 30 Juni 2008 dan Batas verifikasi pajak dan rapat verifikasi (pencocokan) piutang tanggal 23 Juli 2008. Tim kurator telah mengundang perusahaan untuk menghadiri Rapat Verifikasi (pencocokan) tagihan tanggal 23 Juli 2008. Pada tanggal 28 Januari 2009, berdasarkan Penetapan Pengadilan Niaga No. 26/PAILIT/2009/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 19 Januari 2009 menetapkan kurator tambahan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Gunawan Widyaatmadja, SH Anthony Prawira, SH Lenny Nadriana, SH, MH H. Hendra Roza Putera, SH Tafrizal Hasan Gewang, SH, MH

Pada tahun 2009 Tim Kurator PT Adam Skyconnection Airlines (Dalam Pailit) mengundang Kreditur berdasarkan surat No. 068/Tim-KP/ASA/VIII/2009 tanggal 6 Agustus 2009 mengenai Revisi dan Finalisasi Daftar Pembagian Tahap Pertama Kepada Para Kreditur Preferen/Istimewa dan Separatis. Pada tahun 2010 tidak ada perkembangan mengenai piutang PT Adam Skyconnection Airlines.

PIUTANG IWPU BOURAQ INDONESIA AIRLINES


Pada tahun 2010, Tim Bouraq Indonesia Airlines (dalam pailit) telah mentransfer pembagian harta pailit masing-masing tanggal 8 April 2010 sebesar Rp 37.995.203 dan tanggal 19 September 2010 sebesar Rp 10.004.624 , selanjutnya Tim Kurator masih akan melaksanakan pelelangan terhadap harta pailit yang tersisa, guna pelunasan Piutang PT Bouraq Indonesia Airlines (dalam pailit) kepada seluruh kreditor.

11. PIUTANG REASURANSI


Saldo Piutang Reasuransi per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah 40.392.073.163 40.392.073.163 2009 138.745.595 18.490.764.072 18.629.509.667

Piutang ini merupakan hak (kewajiban reasuradur) sehubungan dengan transaksi reasuransi dengan reasuradur.

HAL - 31

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Rincian saldo Piutang Reasuradur per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: PT Jasa Raharja (Persero)
2010 PT Tugu Kresna Pratama qq PT Andika Raharja Putera PT ASEI Jumlah 2010 Reasuransi Kebakaran Reasuransi Pengangkutan Reasuransi Kendaraan Reasuransi Varia HE/PA/PL/APPKP.dll SIGAP Aneka Surety Bond Klaim Reas Engineering Premi Pertanggungan Tidak Langsung Penyisihan Piutang Jumlah 12.887.995.195 814.832.496 7.355.146.369 10.378.459.288 60.270.482 1.038.409.534 3.442.541.251 1.188.226.036 4.656.475.068 (1.430.282.556) 40.392.073.163 2009 40.229.057 98.516.538 138.745.595 2009 2.734.575.926 1.455.839.983 6.078.752.758 4.063.822.654 33.778.402 987.234.844 752.967.525 32.118.052 2.351.673.928 18.490.764.072

PT Jasaraharja Putera

12. PIUTANG LAIN


Saldo Piutang Lain per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :
2010 PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah 98.402.045.627 14.704.621.729 113.106.667.356 2009 60.784.155.602 14.757.392.705 75.541.548.307

Rincian saldo Piutang Lain per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: PT Jasa Raharja (Persero)
2010 Hasil Investasi YMH Diterima Persekot Jangka Pendek Pinjaman Pegawai Jangka Panjang Piutang Premi Ass. THT Piutang kepada PT Aspan Piutang Lainnya Piutang kepada PT Arujasa Jumlah 41.666.098.994 37.068.780.300 17.428.128.514 2.109.827.609 30.000.000 99.210.210 98.402.045.627 2009 42.450.208.090 5.039.693.524 12.799.964.282 10.000.000 155.239.839 329.049.867 60.784.155.602

HAL - 32

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Dalam saldo persekot Jangka Pendek terdapat sebesar Rp 30.000.00.000 merupakan dividen interim yang akan diperhitungkan dengan dividen tahun buku 2010 sesuai dengan surat Menneg BUMN No. S-775/MBU/21 tanggal 17 Desember 2010. Penyetoran telah dilakukan pada Bank BRI 27 Desember 2010. Hasil Investasi Yang Masih Harus Diterima per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 41.666.098.994 dan Rp 42.450.208.090 terdiri dari:
2010 Bunga Deposito Bunga Obligasi Hasil Investasi Saham Jumlah 747.180.194 35.163.260.400 5.755.658.400 41.666.098.994 2009 1.232.866.869 26.707.559.520 14.509.781.701 42.450.208.090

PT Jasaraharja Putera
2010 Piutang Pada Mitra Kerja Piutang Lainnya Bunga Deposito YMHD Persekot Biaya Jumlah 10.084.453.029 3.496.754.604 1.093.414.096 30.000.000 14.704.621.729 2009 12.449.192.212 1.435.791.978 738.323.515 134.085.000 14.757.392.705

13. ASET TETAP


Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 Harga Perolehan : PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Akumulasi Penyusutan : PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera 408.421.069.990 62.441.657.828 470.862.727.818 (198.070.365.125) (34.029.157.306) (232.099.522.431) 238.763.205.387 2009 341.735.180.594 58.793.134.564 400.528.315.158 (162.563.970.899) (31.112.236.702) (193.676.207.601) 206.852.107.557

Nilai Buku

HAL - 33

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Rincian saldo Aset Tetap per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: PT Jasa Raharja (Persero)
2010 Saldo per 1 Januari Penambahan tahun berjalan Pengurangan karena penghapusan Saldo per 31 Desember Akumulasi Penyusutan Nilai Buku 341.735.180.593 66.685.889.397 408.421.069.990 (198.070.365.125) 210.350.704.865 2009 310.026.010.146 53.197.840.497 (21.488.670.049) 341.735.180.594 (162.563.970.899) 179.171.209.695

Penambahan nilai perolehan dalam tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:

2010 Tanah/Hak atas tanah Bangunan Kendaraan Bermotor Mesin Kantor (Komputer & Non Komputer) Inventaris Kantor/Rumah Dinas Jumlah 8.578.734.900 15.927.839.168 11.612.390.000 20.415.229.470 10.151.695.858 66.685.889.396

2009 2.478.750.000 15.712.786.894 8.923.883.000 16.001.965.350 10.080.455.253 53.197.840.497

PT Jasaraharja Putera
2010 Saldo per 1 Januari Penambahan tahun berjalan Pengurangan karena penghapusan Saldo per 31 Desember Akumulasi Penyusutan Nilai Buku 58.793.134.565 7.034.987.690 (3.386.464.425) 62.441.657.830 (34.029.157.308) 28.412.500.522 2009 51.060.759.194 11.086.743.152 (3.354.367.780) 58.793.134.566 (31.112.236.702) 27.680.897.864

Penambahan nilai perolehan dalam tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 Bangunan Kendaraan Bermotor Mesin Kantor dan Komputer Inventaris Rumah Dinas dan Kantor Jumlah 2.906.828.000 2.421.865.700 1.706.293.990 7.034.987.690 2009 4.898.323.889 2.297.776.000 1.643.821.477 2.246.821.786 11.086.743.152

HAL - 34

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Pengurangan nilai perolehan dalam tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 Kendaraan Bermotor Mesin Kantor Komputer Inventaris Kantor Jumlah 1.497.750.000 273.488.900 1.034.427.400 580.798.125 3.386.464.425 2009 2.175.000.000 239.200.300 670.716.580 269.450.900 3.354.367.780

Perincian lebih lanjut Aset tetap per 31 Desember 2010 disajikan pada lampiran 4.

14. ASET DALAM PROSES


Saldo Aset Dalam Proses per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 PT Jasa Raharja (Persero) Jumlah 19.329.886.026 19.329.886.026 2009 179.065.300 179.065.300

1. 2.

Keterangan Pembangunan & Perbaikan Gedung Kantor dan Rumah Dinas Kantor Pusat dan Rumah Dinas Cabang Jawa Tengah Cabang Sumatera Barat Perwakilan Meulaboh Perwkilan Kotamubago Cabang Sultra-kendari Cabang Cabang Lain sub jumlah Pembangunan Perangkat Lunak Komputer (Office Automation) Jumlah

Jumlah 7.840.488.300 4.958.067.600 2.614.083.800 929.497.325 938.686.001 1.094.888.000 363.175.000 18.738.886.026 591.000.000 19.329.886.026

15. ASET LAIN


Saldo Aset Lain per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah 3.231.279.207 1.825.950.563 5.057.229.770 2009 4.754.914.499 2.173.360.944 6.928.275.443

HAL - 35

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Rincian saldo Aset Lain per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: PT Jasa Raharja (Persero)
2010 Beban Ditangguhkan (Sewa Kantor/Rumah) Premi Asuransi Yang Ditangguhkan Harga Perolehan Aktiva Tidak Produktif Biaya dimuka lainnya Piutang Investasi Cadangan Kerugian Investasi Jumlah 2.967.357.296 228.632.911 35.289.000 20.304.190.000 (20.304.190.000) 3.231.279.207 2009 2.572.602.299 2.125.873.200 35.289.000 21.150.000 20.304.190.000 (20.304.190.000) 4.754.914.499

Aset Tetap Tidak Produktif sebesar Rp 35.289.000 adalah merupakan aset yang secara teknis dan ekonomis sudah tidak menguntungkan, yaitu tanah di Jl. Bandungan, Ambarawa, Jawa Tengah. Piutang investasi sebesar Rp 20.304.190.000 merupakan investasi saham yang dikelola oleh PT. Sarijaya Permana Sekuritas, yang tidak produktif dikelompokkan menjadi aset lain, sedangkan cadangan kerugian investasi adalah cadangan kerugian disebabkan adanya selisih pencatatan yang dimiliki oleh PT Jasa Raharja (Persero) yang belum dapat dikembalikan oleh PT. Sarijaya Permana Sekuritas. PT Jasaraharja Putera
2010 Beban Ditangguhkan (Sewa Kantor/Rumah) Uang Jaminan (Sewa Gedung dan Telepon) Jumlah 1.148.187.163 677.763.400 1.825.950.563 2009 1.603.289.044 570.071.900 2.173.360.944

16. ASET PAJAK TANGGUHAN


Saldo Aset Pajak Tangguhan 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 PT Jasaraharja Putera Jumlah Penyisihan perbedaan antara akuntansi dan pajak : Keterangan - Aset Tetap - Penyisihan Piutang - Cadangan Imbalan Kerja Jumlah 2010 587.610.726 384.688.638 1.163.151.003 2.135.450.367 2009 470.927.738 855.307.880 1.326.235.618 2.135.450.367 2.135.450.367 2009 1.326.235.618 1.326.235.618

Aset Pajak Tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang akibat adanya transaksi dan peristiwa yang telah diakui dalam laporan keuangan yaitu berasal dari perbedaan antara dasar pencatatan menurut akuntansi dan pelaporan pajak akibat perbedaan dalam menerapkan dasar yang digunakan untuk tujuan pelaporan komersial dan pelaporan pajak. Perhitungan Aset Pajak Tangguhan lihat pada lampiran 9/2-2

HAL - 36

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

17. UTANG KLAIM


Saldo Utang Klaim per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 PT Jasaraharja Putera Jumlah 28.781.480.202 28.781.480.202 2009 17.977.792.909 17.977.792.909

Saldo Utang Klaim terdiri atas klaim-klaim yang telah diterima pengajuannya dari tertanggung, namun sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 belum terselesaikan pembayarannya (outstanding claim). Rincian saldo Utang Klaim per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: PT Jasaraharja Putera
2010 Kebakaran Pengangkutan Kendaraan Varia HE/PA/PL/APPKP.dll SIGAP Aneka Engineering Surety Bond Jumlah 11.522.516.581 1.846.000 10.104.416.529 1.311.270.109 300.000.000 1.696.321.488 147.915.319 3.697.194.176 28.781.480.202 2009 5.584.594.907 61.548.860 6.910.946.837 1.000.042.159 315.751.500 1.604.181.405 2.500.727.241 17.977.792.909

18. ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI


Saldo Estimasi Klaim Retensi Sendiri per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah 302.399.725.222 44.911.823.864 347.311.549.086 2009 256.280.195.235 39.268.193.925 295.548.389.160

Estimasi Klaim Retensi Sendiri merupakan Cadangan Klaim Tanggungan Sendiri yang perhitungan pembentukannya berdasarkan Ketentuan sebagaimana Keputusan Menteri Keuangan RI. (lihat penjelasan Kebijakan Akuntansi butir 3.L Estimasi Klaim Retensi Sendiri).

HAL - 37

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Rincian saldo Estimasi Klaim Retensi Sendiri per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: PT Jasa Raharja (Persero)
2010 Pelaksanaan UU 33/1964 Pelaksanaan UU 34/1964 Surety Bond Pertanggungan Tidak Langsung Jumlah 39.546.239.592 262.853.485.630 302.399.725.222 2010 Kebakaran Pengangkutan Kendaraan Varia HE/PA/PL/APPKP.dll SIGAP Aneka Surety Bond Engineering Pertanggungan Tidak Langsung Jumlah 6.268.217.487 1.223.668.542 9.592.235.511 8.454.615.130 1.075.791.200 1.467.066.782 11.775.968.311 401.627.078 4.652.633.823 44.911.823.864 2009 36.361.972.848 219.579.443.534 270.871.353 67.907.500 256.280.195.235 2009 7.351.529.616 1.317.369.984 9.919.350.162 2.934.905.933 932.936.736 2.629.185.631 8.312.116.600 253.880.880 5.616.918.383 39.268.193.925

PT Jasaraharja Putera

19. PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN


Saldo Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah 1.072.072.316.673 164.987.298.432 1.237.059.615.105 2009 989.403.415.019 142.166.614.953 1.131.570.029.972

Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan merupakan cadangan premi yang belum merupakan pendapatan (Unearned Premium Reserve). Perhitungan pembentukan Premi yang belum merupakan pendapatan telah sejalan dengan ketentuan Pemerintah dan Keputusan Menteri Keuangan RI. (lihat penjelasan Kebijakan Akuntansi butir 3.M Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan (Unearned Premium Reserve). Rincian saldo Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: PT Jasa Raharja (Persero)
2010 Pelaksanaan UU 33/1964 Pelaksanaan UU 34/1964 Pertanggungan Tidak Langsung Jumlah 107.242.072.301 959.949.923.858 4.880.320.514 1.072.072.316.673 2009 98.762.250.068 884.700.079.323 5.941.085.628 989.403.415.019

HAL - 38

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

PT Jasaraharja Putera
2010 Kebakaran Pengangkutan Kendaraan Varia HE/PA/PL/APPKP.dll SIGAP Aneka Surety Bond Engineering Askredag Pertanggungan Tidak Langsung Jumlah 5.547.696.230 2.471.121.762 40.555.440.200 44.859.488.979 10.570.416.817 29.107.662.657 20.094.189.044 590.450.460 144.950.284 11.045.881.999 164.987.298.432 2009 3.805.030.660 2.286.470.306 35.077.457.732 35.645.070.337 11.265.225.092 25.907.559.444 21.804.108.791 340.172.733 6.035.519.858 142.166.614.953

Perhitungan estimasi klaim retensi sendiri dan premi yang belum merupakan pendapatan lihat lampiran 5.

20. UTANG REASURANSI


Saldo Utang Reasuransi per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah 2.446.118.083 31.809.163.004 34.255.281.087 2009 9.978.235.483 30.308.907.595 40.287.143.078

Utang Reasuransi merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak reasuradur sehubungan dengan transaksi reasuransi. Rincian saldo Utang Reasuransi per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: PT Jasa Raharja (Persero)
2010 PT Asuransi Bangun Askrida PT Asuransi Ekspor Indonesia PT Reasuransi Internasional Indonesia PT Reasuransi Nasional Indonesia PT Andika Raharja Jumlah 1.178.216.138 360.575.650 715.700.933 191.625.362 2.446.118.083 2009 2.631.547.799 3.140.952.570 2.714.437.063 1.491.298.051 9.978.235.483

HAL - 39

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

PT Jasaraharja Putera
2010 Kebakaran Pengangkutan Kendaraan Varia HE/PA/PL/APPKP.dll SIGAP Aneka Surety Bond Engineering Pertanggungan Tidak Langsung Jumlah 4.245.213.878 778.463.776 3.694.846.506 4.800.703.346 1.221.069.063 2.727.853.022 9.779.787.108 914.718.876 3.646.507.429 31.809.163.004 2009 2.509.991.302 508.652.245 2.991.153.832 5.292.480.824 1.312.137.839 2.324.310.930 13.586.170.229 834.851.219 949.159.175 30.308.907.595

21. UTANG PAJAK


Saldo Utang Pajak per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah 85.412.931.199 8.675.732.432 94.088.663.631 2009 44.911.389.716 1.036.788.130 45.948.177.846

Utang Pajak merupakan kewajiban Perseroan berupa Pajak Penghasilan dan Pajak lainnya sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Rincian saldo Utang Pajak per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: PT Jasa Raharja (Persero)
2010 a. Utang PPh Badan PPh. Badan Setoran PPh. Pasal 25 Potongan PPh. Ps. 22/23 b. Utang Pajak Lainnya PPh. Pasal 21 PPh. Pasal 23 PPN Keluaran 243.827.201.500 (167.805.555.000) (342.312.000) 75.679.334.500 9.531.215.684 188.581.015 13.800.000 9.733.596.699 Jumlah 85.412.931.199 2009 201.542.831.560 (159.995.980.337) (177.012.000) 41.369.839.223 3.486.542.704 40.181.789 14.826.000 3.541.550.493 44.911.389.716

HAL - 40

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

PT Jasaraharja Putera
2010 a. Utang PPh Badan PPh. Badan Setoran PPh. Pasal 25 Potongan PPh. Ps. 22/23 b. Utang Pajak Lainnya Utang PPh Pasal 21 Utang PPh Pasal 23 17.609.912.190 (10.217.199.798) (42.374.020) 7.350.338.372 1.226.430.868 98.963.192 1.325.394.060 Jumlah 8.675.732.432 2009 16.602.998.086 (16.525.306.169) 77.691.917 932.951.728 26.144.485 959.096.213 1.036.788.130

Perhitungan PPh Badan tahun 2010 selengkapnya disajikan pada lampiran 6 dan lampiran 7.

22. UTANG LAIN


Saldo Utang Lain per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah 110.465.668.794 46.825.361.680 157.291.030.474 2009 86.312.798.960 36.854.442.342 123.167.241.302

Rincian saldo Utang Lain per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: PT Jasa Raharja (Persero)
2010 Utang Jasa Produksi/Tantiem Biaya YMH Dibayar Utang Pembelian Aset Utang Lainnya Utang Pembelian Saham R/K dengan YDPKP Utang Premi Jamsostek Utang Premi Jiwasraya Utang Pada Artha Raharja Jumlah 49.430.463.952 40.996.192.578 16.569.197.530 1.230.499.802 1.139.775.000 549.853.141 331.677.404 218.009.387 110.465.668.794 2009 41.518.661.369 30.406.731.641 7.295.378.945 5.610.764.751 460.485.698 224.061.623 137.010.259 659.704.674 86.312.798.960

HAL - 41

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Utang pembelian Aset tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:


2010 Mesin Kantor Komputer & Non Komputer Bangunan Kantor & Rumah Dinas Inventaris Kantor dan Rumah Dinas Tanah Kantor dan Rumah Dinas Kendaraan Bermotor Jumlah 7.220.056.980 7.068.632.650 1.133.654.000 894.013.900 252.840.000 16.569.197.530 2009 1.940.164.450 3.920.929.025 699.385.470 38.000.000 696.900.000 7.295.378.945

Rincian lengkap Biaya Yang Masih Harus Dibayar disajikan pada lampiran 8. PT Jasaraharja Putera
2010 Utang Lain-lain kantor Cabang Utang Bonus Collateral Surety Bond Biaya YMH Dibayar Pendapatan Diterima di Muka Lebih (kurang) setor Pegawai Utang Pengadaan Aset Jumlah 18.048.262.987 14.159.078.155 6.923.341.000 6.120.925.448 1.481.719.340 71.734.750 20.300.000 46.825.361.680 2009 9.304.216.383 11.295.949.920 7.743.194.426 7.105.868.167 428.997.206 976.216.240 36.854.442.342

23. KEWAJIBAN IMBALAN PASKA KERJA


Saldo Kewajiban Imbalan Paska Kerja per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :
2010 PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah 5.544.752.825 9.236.655.795 14.781.408.620 2009 4.061.723.198 3.421.231.520 7.482.954.718

Kewajiban Imbalan Paska Kerja merupakan selisih antara perhitungan imbalan paska kerja yang menjadi kewajiban perusahaan dengan jumlah nilai program pendanaan yang disiapkan perusahaan untuk diberikan kepada pegawai. PT Jasa Raharja (Persero) Perhitungan Aktuaria Imbalan Paska Kerja Perhitungan Aktuaria terakhir atas kewajiban imbalan paska kerja dilakukan oleh PT. Sienco Aktuarindo Utama dengan laporan no. 006/LA-IK/SAU/01-2011 tertanggal 26 Januari 2011. Perhitungan aktuaris yang dilakukan adalah untuk mengakui biaya yang seharusnya dikeluarkan oleh Perusahaan berkenaan dengan imbalan paska kerja.

HAL - 42

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Asumsi yang digunakan dalam perhitungan aktuarial adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Tabel Tingkat Mortalita Kenaikan gaji per tahun Tingkat bunga diskonto Tingkat Cacat Metode : : : : : 31/12/2010 CSO80 8% per tahun 8,6% per tahun 1% dari tk kematian Projected Unit Credit 31/12/2009 CSO80 8% per tahun 10,5% per tahun 1% dari tk kematian Projected Unit Credit

Data Pegawai untuk Perhitungan Kewajiban 31/12/2010 31/12/2009 1. Jumlah Pekerja : 1.669 orang 1.438 orang 2. Usia Rata-Rata : 39,53 tahun 41,96 tahun 3. Masa Kerja Rata-Rata : 15,13 tahun 17,90 tahun 4. Upah : Rp 10.949.310.438 Rp 9.241.198.250 Perhitungan rekonsiliasi Aset program dan kewajiban imbalan paska kerja yang diakui di Neraca adalah sebagai berikut: A. Kewajiban bersih imbalan kerja yang diakui di neraca adalah sebagai berikut:
2010 Nilai Kini Kewajiban Dana Pensiun Nilai Kini Kewajiban Tunj. Hari Tua Nilai Kini Kewajiban U.U. No.13 Nilai Kini Kewajiban Diperbandingkan Biaya Jasa lalu Yg Belum diAmortisasi Keuntungan/Kerugian Aktuaria Yang Tidak Diakui (Max 10% PVBO) Keuntungan / Kerugian Aktuaria Kewajiban Yang diakui di Neraca 272.542.717.827 46.335.861.434 205.022.888.705 5.743.224.816 2009 245.655.966.154 50.690.124.535 172.569.700.056 3.884.602.852

(198.471.991) 5.544.752.825

177.120.346 4.061.723.198

B. Perhitungan Beban (Pendapatan) Imbalan Kerja - Rp


2010 Biaya Jasa Kini + Biaya Bunga + Amortisasi Biaya Jasa Lalu + Amortisasi Keuntungan / Kerugian Aktuaria Biaya Tahun Berjalan 1.055.723.313 427.306.314 1.483.029.627 2009 700.575.648 269.951.468 (53.296.539) 917.230.577

C. Rekonsiliasi Prepaid (Accrued) Kewajiban Imbalan Kerja


2010 Kewajiban pada Awal Tahun + Biaya Tahun Berjalan Kewajiban pada Akhir Tahun 4.061.723.198 1.483.029.627 5.544.752.825 2009 3.144.492.621 917.230.577 4.061.723.198
HAL - 43

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

24. KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN


Saldo Kewajiban Pajak Tangguhan per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :
2010 PT Jasa Raharja (Persero) Jumlah 1.591.891.763 1.591.891.763 2009 754.325.600 754.325.600

Kewajiban Pajak Tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang akibat adanya transaksi dan peristiwa yang telah diakui dalam laporan keuangan yaitu berasal dari perbedaan antara dasar pencatatan menurut akuntansi dan pelaporan pajak akibat perbedaan dalam menerapkan dasar yang digunakan untuk tujuan pelaporan komersial dan pelaporan pajak. Perhitungan Aset Pajak Tangguhan lihat pada lampiran 9.

25. UTANG PREMI JANGKA PANJANG


Saldo Utang Premi Jangka Panjang per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :
2010 Kebakaran Kendaraan Varia Jumlah 3.050.183.886 31.899.156.762 673.307.397 35.622.648.045 2009 1.709.661.973 26.070.417.509 222.894.923 28.002.974.405

26. HAK MINORITAS


Saldo Hak Minoritas per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
% 1. Modal Saham : a. Dana Pensiun Jasa Raharja b. PT Servico Delta Investama c. PT Patakarsa Utama d. PT Asuransi Aken Life Sub Jumlah 2. Kenaikan/Penurunan Nilai Saham 3. Laba Ditahan 4. Bagian Laba Jumlah 13,8 2,5 2,2 1,5 20 20 20 20 2010 13.800.000.000 2.500.000.000 2.200.000.000 1.500.000.000 20.000.000.000 490.062.834 32.411.067.094 13.503.656.538 66.404.786.466 % 13,8 2,5 2,2 1,5 20 20 20 20 2009 13.800.000.000 2.500.000.000 2.200.000.000 1.500.000.000 20.000.000.000 26.192.330.454 10.198.736.640 56.391.067.094

Hak Minoritas adalah merupakan hak perusahaan selain PT Jasa Raharja (Persero) yang mempunyai penyertaan pada PT Jasaraharja Putera yaitu sebesar 20% pada tahun 2010 dan tahun 2009. Laba bersih PT Jasaraharja Putera tahun buku 2010 sebesar Rp 67.518.282.695 dan tahun buku 2009 Rp 50.993.683.201.

HAL - 44

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

27. HAK MAYORITAS


Saldo Hak Mayoritas per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 Modal Saham Disetor Cadangan Umum Cadangan Tujuan Kenaikan (Penurunan) Harga Pasar Surat Berharga Laba Bersih PT Jasa Raharja Jumlah 800.000.000.000 1.181.560.700.026 248.026.403.388 143.723.783.393 1.114.972.902.659 3.488.283.789.466 2009 800.000.000.000 656.342.266.038 163.619.403.388 (540.605.661) 923.674.899.982 2.543.095.963.747

Bagian Laba Bersih PT Jasaraharja Putera merupakan jumlah hak PT Jasa Raharja (Persero) sebagai pemilik saham mayoritas. Laba bersih PT Jasaraharja Putera tahun buku 2010 sebesar Rp 67.518.282.695 dan tahun buku 2009 Rp 50.993.683.201. Rincian Cadangan Umum per 31 Desember 2010 sebagai berikut:
- Saldo 31 Desember 2009 - Penambahan dari pembagian laba tahun 2009 sesuai RUPS - Saldo per 31 Desember 2010 656.342.266.038 525.218.433.988 1.181.560.700.026

Rincian Cadangan Tujuan per 31 Desember 2010 sebagai berikut:


-Saldo 31 Desember 2009 -Penambahan dari pembagian laba tahun 2009 sesuai RUPS -Saldo per 31 Desember 2010 163.619.403.388 84.407.000.000 248.026.403.388

28. LABA TAHUN BERJALAN.


Jumlah laba tahun berjalan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2010 Laba setelah PPh PT Jasa Raharja (Persero) Jumlah 1.114.972.902.659 1.114.972.902.659 2009 923.674.899.982 923.674.899.982

Laba setelah PPh PT Jasa Raharja (Persero) tahun 2010 sebesar Rp 1.114.972.902.659 adalah laba konsolidasian sudah termasuk bagian laba PT Jasaraharja Putera sebesar 80% dari Rp 67.518.282.694. Pada Laba setelah PPh PT Jasa Raharja (Persero) tahun 2009 sebesar Rp923.674.899.982 adalah laba konsolidasian sudah termasuk bagian laba PT Jasaraharja Putera sebesar 80% dari Rp50.993.683.201. Berdasarkan keputusan RUPS PT Jasa Raharja (Persero) tanggal 22 Juni 2010, serta RUPS PT Jasaraharja Putera tanggal 29 April 2010 tentang pengesahan laporan keuangan tahun 2009 menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2009 sebagai berikut:

HAL - 45

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Keterangan Dividen Cadangan Umum Cadangan Tujuan Tantiem Program Kemitraan Program Bina Lingkungan Jumlah

PT Jasa Raharja (Persero) 277.102.469.995 525.218.433.987 84.407.000.000 18.473.498.000 18.473.498.000 923.674.899.982

PT Jasaraharja Putera 15.000.000.000 30.436.683.201 657.000.000 4.900.000.000 50.993.683.201

Dividen dari pembagian laba PT Jasa Raharja (Persero) sebesar Rp 277.102.469.995 telah disetor ke Rekening Bendahara Umum Negara melalui Bank BRI (Persero) tanggal 27 Juli 2010, dan dividen PT Jasaraharja Putera sebesar Rp 12.000.000.000 telah ditransfer ke rekening PT Jasa Raharja (Persero) pada Bank Rakyat Indonesia melalui rekening PT Jasaraharja Putera pada PT Bank BTN, Tbk tanggal 24 Mei 2010.

29. PENDAPATAN UNDERWRITING


Pendapatan Underwriting tahun 2009 dan 2008 terdiri dari:
2010 PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah 2.604.765.177.983 382.394.274.638 2.987.159.452.621 2009 2.304.976.771.850 341.698.143.214 2.646.674.915.064

Rincian jumlah Pendapatan Underwriting per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: PT Jasa Raharja (Persero)
2010 a. Premi Bruto Pelaksanaan UU 33/64 Pelaksanaan UU 34/64 b. Premi Reasuransi c. (Kenaikan) penurunan premi yang belum merupakan pendapatan Jumlah 315.118.892.782 2.411.934.482.050 2.727.053.374.832 (39.619.295.195) (82.668.901.654) 2.604.765.177.983 302.026.230.091 2.211.733.435.607 2.513.759.665.698 (33.453.438.315) (175.329.455.533) 2.304.976.771.850 2009

HAL - 46

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

PT Jasaraharja Putera
2010 a. Premi Bruto Varia Kendaraan Surety Bond Kebakaran Pengangkutan Pertanggungan Tidak Langsung Engineering Askredag Jumlah Premi Bruto b. Premi Reasuransi c. (Kenaikan) penurunan premi yang belum merupakan pendapatan Jumlah 265.399.354.386 125.632.361.168 107.256.605.020 28.314.799.399 11.751.760.972 9.302.652.991 7.405.998.806 362.375.710 555.425.908.452 (150.210.950.335) (22.820.683.479) 382.394.274.638 2009 231.822.403.287 108.376.511.328 114.098.188.275 18.394.357.214 9.088.453.543 5.023.345.679 4.220.931.836 491.024.191.162 (133.900.467.308) (15.425.580.640) 341.698.143.214

Rincian Pendapatan Pertanggungan (Underwriting) secara lengkap lihat lampiran 10.

30. BIAYA UNDERWRITING


Jumlah Biaya Underwriting tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah 1.852.973.983.989 260.682.522.248 2.113.656.506.237 2009 1.810.652.995.626 240.298.307.572 2.050.951.303.198

Rincian jumlah Biaya Underwriting per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: PT Jasa Raharja (Persero)
2010 a. Beban Klaim Klaim Bruto Klaim Reasuransi Kenaikan (penurunan) Estimasi Klaim Tanggungan Sendiri Jumlah Beban Klaim b. Biaya Administrasi / Komisi Netto c. Biaya Underwriting Lain Netto Jumlah 1.506.515.232.587 (9.492.567.774) 46.119.529.987 1.543.142.194.800 59.240.514.132 250.591.275.057 1.852.973.983.989 2009 1.425.361.507.776 (2.687.617.028) 115.645.037.616 1.538.318.928.364 59.813.152.240 212.520.915.022 1.810.652.995.626

HAL - 47

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

PT Jasaraharja Putera
2010 a. Beban Klaim Klaim Bruto Klaim Reasuransi Kenaikan (penurunan) Estimasi Klaim Tanggungan Sendiri Jumlah Beban Klaim b. Biaya Administrasi / Komisi Netto c. Biaya Underwriting Lain Netto Jumlah 189.483.116.691 (60.848.687.355) 5.643.629.939 134.278.059.275 43.140.998.921 83.263.464.052 260.682.522.248 2009 165.255.275.780 (46.963.288.836) 18.509.629.999 136.801.616.943 30.146.944.578 73.349.746.051 240.298.307.572

Rincian perhitungan Biaya Underwriting tahun 2010 lihat lampiran 10. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan mengenai peningkatan nilai santunan dan mulai berlaku 27 Maret 2008 atau 30 hari setelah Peraturan Menteri ini ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut : UU No. 33/1964, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan RI No. 37/PMK.010/2008 tanggal 26 Pebruari 2008 mengenai besar santunan dan iuran dana pertanggungan wajib kecelakaan penumpang alat angkutan penumpang umum di darat, sungai/danau, ferry/penyeberangan, laut dan udara dengan ketentuan sebagai berikut: Sifat Cedera Meninggal Dunia Catat Tetap (maksimum) Biaya Perawatan(Maksimum) Biaya Penguburan Darat, Sungai, Ferry Penyeberangan dan Laut 25.000.000 25.000.000 10.000.000 2.000.000 Pesawat Udara 50.000.000 50.000.000 25.000.000 2.000.000

UU No. 34/1964, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan RI No. 36/PMK.010/2008 mengenai besar santunan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan tanggal 26 Februari 2008 dengan ketentuan bahwa untuk kecelakaan lalu lintas jalan, sifat cedera dan santunan yang diberikan sama dengan nilai santunan kecelakaan penumpang di darat. Kenaikan nilai santunan tersebut diikuti oleh kenaikan sebagian tarif Iuran Wajib dan Sumbangan Wajib.

31. HASIL INVESTASI


Jumlah Hasil Investasi tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah 382.570.945.347 34.456.501.172 417.027.446.519 2009 405.555.898.061 30.888.155.935 436.444.053.996

Pendapatan hasil investasi merupakan pendapatan yang diperoleh dari investasi perusahaan surat berharga.

HAL - 48

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Rincian jumlah Pendapatan Hasil Investasi per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: PT Jasa Raharja (Persero)
2010 Bunga Obligasi Pendapatan Reksadana Laba Pelepasan Saham Bunga Deposito Dividen Saham Hasil Investasi Lainnya Laba (Rugi) Penilaian Harga Saham Kerugian Hasil Investasi Saham Jumlah 208.947.407.431 77.457.968.474 70.832.476.736 24.002.008.373 5.729.840.742 2.626.070.474 (7.024.826.883) 382.570.945.347 2009 103.575.861.351 69.099.617.228 81.460.549.717 40.116.270.405 5.640.358.188 (214.967.328) 126.182.398.500 (20.304.190.000) 405.555.898.061

Pada awal tahun 2009, perusahaan mengetahui bahwa saham yang dikuasai oleh PT. Sarijaya Permana Sekuritas telah berkurang sesuai dengan data yang ditampilkan dalam data C-Best per 30 Desember 2009 yang dikeluarkan KSEI. Untuk mengamankan saham yang tersisa pada tanggal 17 Februari 2009, perusahaan memindahkan saham yang dikuasai PT. Sarijaya ke Kustodian PT. Bank Mandiri (Persero), sedangkan penguasaan saham langsung ditangani langsung oleh PT. Jasa Raharja (Persero). Dari proses pencatatan tersebut, terlihat bahwa perusahaan mengakui kerugian sebesar Rp 20.304.190.000,- sama dengan nilai saham per 3 April 2009 . Proses hukum kasus Sarijaya masih berlangsung, untuk setiap penggunaan dana yang berkaitan dengan penyelesaian kasus tersebut tetap dipantau, agar setiap saat dapat diketahui berapa nilai uang yang harus ditagihkan ke perusahaan tersebut

HAL - 49

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Pendapatan dividen sebesar Rp 5.729.840.742 diperoleh dari penyertaan saham sebagai berikut:
2010 2.667.987.398 858.923.183 565.880.067 557.693.500 200.874.079 156.238.836 126.225.000 80.091.250 67.430.926 59.707.400 59.612.625 49.395.077 40.545.000 40.358.000 37.691.091 36.853.875 34.853.400 31.809.842 25.880.800 17.765.000 7.808.100 6.216.293 Jumlah 5.729.840.742 2009 512.639.586 865.927.963 67.383.000 259.846.488 227.553.327 441.056.500 11.917.578 304.834.481 146.642.714 135.660.000 134.109.600 190.345.056 281.214.000 105.169.112 89.547.168 171.824.950 465.072.400 148.891.831 162.310.390 535.357.914 67.885.250 29.325.000 3.782.500 159.800.000 42.534.064 3.979.375 34.946.666 40.801.275 5.640.358.188

Dividen Saham TLKM Dividen Saham JSMR Dividen Saham AALI Dividen Saham PGAS Dividen Saham BMRI Dividen Saham ADRO Dividen Saham UNTR Dividen Saham ELSA Dividen Saham PTBA Dividen Saham INCO Dividen Saham TINS Dividen Saham BBTN Dividen Saham ITMG Dividen Saham BBNI Dividen Saham SGRO Dividen Saham SMGR Dividen Saham BDMN Dividen Saham Arthaloka Dividen Saham BUMI Dividen Saham LSIP Dividen Saham BBRI Dividen Saham WIKA Dividen Saham ANTM Dividen Saham ASII Dividen Saham BBCA Dividen Saham BLTA Dividen Saham INDF Dividen Saham ISAT Dividen Saham KLBF Dividen Saham MEDC Dividen Saham UNSP

HAL - 50

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

PT Jasaraharja Putera
2010 Bunga Deposito Bunga Obligasi Reksadana Kerugian penurunan nilai reksadana Hasil investasi lainnya Dividen atas Penyertaan Saham Kenaikan (Penurunan) Penyertaan pada PT Andika Raharja Putera Jumlah 20.163.884.327 11.672.109.000 2.095.364.372 242.650.000 282.493.473 34.456.501.172 2009 21.823.894.623 9.346.250.808 1.069.575.662 (2.765.570.128) 767.500.000 646.504.970 30.888.155.935

32. BIAYA USAHA


Jumlah Biaya Usaha tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah 456.594.011.316 79.590.249.999 536.184.261.315 2009 372.752.151.528 66.813.986.639 439.566.138.167

Pos ini terdiri dari Biaya Pegawai, Biaya Umum, Penyusutan Aset Tetap. Rincian jumlah Biaya Usaha per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: PT Jasa Raharja (Persero)
2010 Biaya Pegawai Biaya Umum Penyusutan Aktiva Tetap Jumlah 339.332.075.711 81.755.541.379 35.506.394.226 456.594.011.316 2010 Biaya Pegawai Biaya Umum Penyusutan Aktiva Tetap Jumlah 56.643.245.859 16.643.619.259 6.303.384.881 79.590.249.999 2009 272.981.650.951 67.046.736.191 32.723.764.386 372.752.151.528 2009 44.905.681.115 15.590.413.111 6.317.892.413 66.813.986.639

PT Jasaraharja Putera

Rincian lebih lanjut Biaya Pegawai dan Umum lihat lampiran 11 dan lampiran 12.

HAL - 51

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

33. PENDAPATAN (BIAYA) LAIN.


Jumlah Pendapatan (Biaya) Lain tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah 632.002.446.880 3.593.445.835 635.595.892.715 2009 555.359.659.210 4.725.144.252 560.084.803.462

Rincian jumlah Pendapatan (Biaya) Lain per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: PT Jasa Raharja (Persero)
Denda SWDKLLJ Sertifkat/Kartu Dana Klaim Asuransi Laba (Rugi) Penjualan Aset Jasa Giro Pendapatan/Biaya Lainnya Bunga Carloan Potongan Pembelian Selisih Kurs Jumlah 2010 475.201.538.900 151.405.337.500 1.992.194.363 956.473.000 906.667.506 902.361.724 616.718.458 20.915.548 239.881 632.002.446.880 2010 Blanko Polis & Materai Jasa Giro Pendapatan Lainnya Rugi Penjualan Aset Tetap Potongan Pembelian Pembulatan Selisih Kas/Bank Beban penyisihan piutang tak tertagih Jumlah 2.974.205.132 867.592.759 681.909.072 564.438.724 44.054.699 (1.538.754.551) 3.593.445.835 2009 394.385.511.300 139.522.042.100 96.300.000 661.100.000 775.376.457 19.439.558.659 438.511.470 40.782.089 477.135 555.359.659.210 2009 2.792.470.783 866.506.834 (19.604.909) 1.038.395.470 47.713.553 (337.479) 4.725.144.252

PT Jasaraharja Putera

34. PAJAK PENGHASILAN


Jumlah Taksiran Pajak Penghasilan tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah 244.664.767.663 16.800.697.442 261.465.465.105 2009 202.249.810.774 16.562.883.761 218.812.694.535

HAL - 52

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Rincian Pajak Penghasilan tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: PT Jasa Raharja (Persero) Beban bersih atas pajak PT Jasa Raharja (Persero) tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 Beban Pajak Tahun Berjalan Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan Beban Bersih Pajak Tahun Berjalan 243.827.201.500 837.566.163 244.664.767.663 2009 201.542.831.560 706.979.214 202.249.810.774

Perhitungan selengkapnya untuk beban pajak tahun 2010 sejumlah Rp 243.827.201.500 disajikan pada lampiran 6. Beban (Penghasilan) pajak tangguhan untuk tahun 2010 dan tahun 2009 sebesar masing-masing Rp 837.566.163 dan Rp 706.979.214 diperoleh dari perhitungan sebagai berikut:
2010 Saldo Akhir (Aset) Kewajiban Pajak Tangguhan Saldo Awal (Aset) Kewajiban Pajak Tangguhan Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan 1.591.891.763 (754.325.600) 837.566.163 2009 754.325.600 (47.346.386) 706.979.214

Perhitungan selengkapnya untuk perhitungan saldo awal/akhir kewajiban pajak tangguhan disajikan pada lampiran 9/1-2. PT Jasaraharja Putera Beban bersih atas pajak PT Jasaraharja Putera tahun 2010 dan 2009 terdiri dari:
2010 Beban Pajak Tahun Berjalan Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan Beban Bersih Pajak Tahun Berjalan 17.609.912.190 (809.214.748) 16.800.697.442 2009 16.602.998.086 (40.114.325) 16.562.883.761

Perhitungan selengkapnya untuk beban pajak tahun 2010 sejumlah Rp 17.609.912.120 disajikan pada lampiran 7. Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan untuk tahun 2010 dan tahun 2009 sebesar Rp (809.214.748) dan (40.114.325) diperoleh dari perhitungan sebagai berikut:
2010 Saldo Akhir (Aset) Kewajiban Pajak Tangguhan Saldo Awal (Aset) Kewajiban Pajak Tangguhan Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan Tahun Berjalan (2.135.450.366) (1.326.235.618) (809.214.748) 2009 (1.326.235.618) (1.286.121.293) (40.114.325)

HAL - 53

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan terdiri dari:


2010 PT Jasa Raharja (Persero) Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan PT Jasaraharja Putera Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan Jumlah 837.566.163 (809.214.748) 28.351.415 2009 706.979.214 (40.114.325) 666.864.889

Perhitungan selengkapnya untuk perhitungan saldo awal/akhir kewajiban pajak tangguhan disajikan pada lampiran 9/2-2.

35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA


1. Pembelian Saham PT Jasaraharja Putera yang dimiliki Dana Pensiun Jasa Raharja (DPJR)

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Jasaraharja Putera tanggal 14 Januari 2011, mengesahkan saham yang dimiliki Dana Pensiun Jasa Raharja (DPJR) sebanyak 13.800.000 lembar dengan harga per lembar saham senilai Rp.3.916,- atau sebesar Rp.54.040.800.000,- Saham tersebut dibeli sepenuhnya oleh PT Jasa Raharja (Persero). Realisasi pembayaran pembelian saham PT Jasaraharja Putera yang dimiliki DPJR dilakukan tanggal 14 Januari 2011. RUPSLB PT Jasaraharja Putera dituangkan dalam salinan berita acara No.6 tanggal 14 Januari 2011, Notaris Nelly Sylviana, SH dan salinan akte jual beli terhadap PT Jasaraharja Putera Nomor 07 tanggal 14 Januari 2011. Struktur kepemilikan dan susunan modal saham ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebagai berikut :
Keterangan PT Jasa Raharja PT Servico Delta Investama PT Patakarsa Utama PT Asuransi Allianz Life Indonesia % 93,80% 2,50% 2,20% 1,50% 100% Jumlah Saham (lembar) 93.800.000 2.500.000 2.200.000 1.500.000 100.000.000 Nominal Saham (Rp) 93.800.000.000 2.500.000.000 2.200.000.000 1.500.000.000 100.000.000.000

2.

Status Piutang IWPU Mandala Airlines yang Berhenti Beroperasi

Maskapai penerbangan nasional, Mandala Airlines resmi menghentikan operasionalnya dimulai sejak tanggal 13 Januari 2011, maskapai penerbangan ini resmi menghentikan seluruh rute penerbangannya, dan batas waktu penghentian operasional Mandala belum bisa ditentukan. Mengantisipasi hal tersebut manajemen perseroan telah menghadiri rapat antara Direksi PT Mandala Airlines dan seluruh kreditur Mandala Airlines dari hasil pertemuan tersebut bahwa debitur menawarkan opsi konversi piutang menjadi saham sebagai rencana perdamaian. Para Kreditur memberikan respon menolak terhadap opsi tersebut. Sehingga selanjutnya dijadualkan untuk dilakukan voting.
HAL - 54

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

Hasil rapat terakhir dengan pihak manajemen Mandala dan hasil keputusan dari Law Firm DUMA & CO sebagai kurator Mandala disepakati bahwa status piutang PT Jasa Raharja (Persero) ditingkatkan dari konkuren menjadi istimewa dengan pertimbangan bahwa PT Jasa Raharja (Persero) adalah BUMN, sehingga perusahaan tidak ikut dalam opsi konversi piutang menjadi saham. Posisi piutang perseroan kepada PT Mandala Airlines tersebut per tanggal 31 Desember 2010 tercatat sebesar Rp9.450.692.415,- .

36. STANDAR AKUNTANSI BARU


Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan revisi atas beberapa Standar Akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2011 sebagai berikut: PSAK 1 (revisi 2009) Penyajian Laporan Keuangan PSAK 2 (revisi 2009) Laporan Arus Kas PSAK 4 (revisi 2009) Laporan Keuangan konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 ( revisi 2009) Segmen Operasi PSAK 12 (revisi 2009) Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009) Investasi dalam Entitas Asosiasi PSAK 19 (revisi 2010) Aset Tak Berwujud PSAK 22 (revisi 2010) Kombinasi Bisnis PSAK 23 (revisi 2010) Pendapatan

PSAK 25 (revisi 2009) Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, Kesalahan Mendasar PSAK 48 ( revisi 2009) Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009) Provisi, Liabilitas Kontijensi, Aset Kontijensi PSAK 58 (revisi 2009) Aset tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 7 (revisi 2009) - Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9 Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi , Liabilitas Restorasi dan Liabilitas Serupa ISAK 10 Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11 Distribusi Nonkas kepada Pemilik ISAK 12 Pengendalian Bersama Entitas, Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer

HAL - 55

Catatan atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun 2010

ISAK 14 Aset tidak Berwujud Biaya Situs Web Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan revisi atas beberapa Standar Akuntansi yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 sebagai berikut: PSAK 7 (revisi 2010) Pengungkapan Pihak-phak yang Mempunyai Hubungan Istimewa PSAK 10 (revisi 2010 - Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing ISAK 13 Lindung Nilai Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri Perusahan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari revisi standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian.

37. CATATAN TAMBAHANATAS LAPORAN KEUANGAN INDUK DAN ANAK PERUSAHAAN


Laporan Keuangan induk perusahaan disajikan dalam lampiran untuk tujuan analisis tambahan dan bukan merupakan bagian laporan keuangan pokok yang diharuskan menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan keuangan anak perusahaan (PT Jasaraharja Putera) disajikan dalam lampiran setelah diaudit oleh auditor independen lain.

HAL - 56

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Neraca dan Laporan Laba Rugi Induk Perusahaan Neraca dan Laporan Laba Rugi Anak Perusahaan Daftar Setara Kas (Deposito Berjangka) Daftar Aset Tetap Rekapitulasi Cadangan Teknis Terkonsolidasi Perhitungan PPh Badan tahun 2010 Induk Perusahaan Perhitungan PPh Badan tahun 2010 Anak Perusahaan Rincian Biaya Yang Masih Harus Dibayar Perhitungan Aset/Kewajiban Pajak Tangguhan Perhitungan Hasil Underwriting Biaya Pegawai Biaya Umum Perhitungan Kewajiban Imbalan Paska Kerja Induk Perusahaan

Anda mungkin juga menyukai