Anda di halaman 1dari 5

DISKUSI DOSEN PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARIAH IAIN WALISONGO SEMARANG

Diajukan oleh: Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Syariah IAIN Walisongo Untuk Mendapatkan Bantuan DIPA-R tahun anggaran 2007

DEPARTEMEN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2007

2
PROPOSAL DISKUSI DOSEN PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARIAH IAIN WALISONGO SEMARANG

A.

Latar Belakang Pemikiran Wacana Ekonomi Islam di Indonesia mendapatkan perhatian yang

sangat pesat. Hal itu mencakup terutama aspek praktis maupun aspek akademis. Bukti aspek praktis adalah munculnya lembaga-lembaga keuangan syariah, seperti BMT, BPRS, Bank Umum Syariah, reksadana Syariah, dan sebagainya. Adapun aspek akademis adalah munculnya lembaga pendidikan tinggi yang menawarkan program maupun matakuliah Ekonomi Islam pada tingkat sarjana (S1) maupun pascasarjana (S2), bahkan pada tingkat doktor (S3). Perkembangan diskursus Ekonomi Islam di Indonesia yang semakin pesat tersebut membutuhkan suatu arahan yang lebih jelas sehingga mampu menjadi pendorong terbentuknya suatu sistem ekonomi Islami di Indonesia. Ilmu Ekonomi Islam ( Islamic Economics) yang telah dipopulerkan oleh para ekonom muslim dan kemudian terbentuknya lembaga keuangan Islamic development bank (IDB) di Jeddah pada tahun 1975, dipandang belum mampu menampilkan sosok Ekonomi Islami. Selain terjadi masalah ditataran praktis, pada tataran paradidma ekonomi Islam juga menyisahkan permasalahan. Apakah ada ekonomi Islam atau ekonomi islam hanya pada tataran normatif saja tidak aplikatif. Sehingga untuk menjawab persoalan ini, perlu kembali merumuskan paradigma ilmu ekonomi Islam. Secara epistemologis, ekonomi Islam dibagi menjadi dua disiplin ilmu; Pertama, ekonomi Islam normatif, yaitu studi tentang hukum-hukum syariah Islam yang berkaitan dengan urusan harta benda (al-ml). Cakupannya adalah: (1) kepemilikan (al-milkiyah), (2) pemanfaatan kepemilikan (tasharruf fi al-milkiyah), dan (3) distribusi kekayaan kepada masyarakat (tauzi altsarwah baina al-nas). Bagian ini merupakan pemikiran yang terikat nilai (value-bond) atau valuational, karena diperoleh dari sumber nilai Islam yaitu Al-Qur`an dan As-Sunnah, melalui metode deduksi (istinbath) hukum syariah dari sumber hukum Islam yaitu al-Quran dan as-Sunnah. Ekonomi Islam normatif ini oleh Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani (1990) disebut sistem ekonomi Islam (an-nizham al-iqtishadi fi al-Islm).

3
Kedua, ekonomi Islam positif, yaitu studi tentang konsep-konsep Islam yang berkaitan dengan urusan harta benda, khususnya yang berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Cakupannya adalah segala macam cara (uslub) dan sarana (wasilah) yang digunakan dalam proses produksi barang dan jasa. Bagian ini merupakan pemikiran universal, karena diperoleh dari pengalaman dan fakta empiris, melalui metode induksi (istiqra) terhadap fakta-fakta empiris parsial dan generalisasinya menjadi suatu kaidah atau konsep umum (Husaini, 2002). Bagian ini tidak harus mempunyai dasar konsep dari al-Quran dan as-Sunnah, tapi cukup disyaratkan tidak boleh bertentangan dengan al-Quran dan as-Sunnah. Ekonomi Islam positif ini oleh Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani (1990) disebut ilmu ekonomi Islam (al-ilmu aliqtishadi fi al-islam). Berdasar pada latar belakang pemikiran, maka program studi Ekonomi Islam didesain dalam mengembangkan disiplin ekonomi Islam, baik dalam tatarn teoritis maupun praktis mengadakan acara diskusi dosen dengan tema: Membangun Paradigma Ekonomi Islam. Tema ini sengaja diangkat sebagai topik diskusi dosen sebagai salah satu bentuk aktualisasi pengembangan disiplin Ekonomi Islam yang sampai sekarang masih menjadi perdebatan panjang. Diskusi ini diharapkan dapat merumuskan dan mereview paradigma ekonomi Islam yang telah ada sebagai bentuk inovasi-kritis yang logis di bidang pengembangan Ilmu Ekonomi Islam.

B.

Tujuan Kegiatan Mengembangkan dan merekontruksi paradigma Islam dalam rangka

1. 2.

mengembangkan disiplin Ilmu Ekonomi Islam kontemporer Memberi pengetahuan tentang baru tentang paradigma Ilmu Ekonomi Islam (antara ilmu dan wahyu) C. Waktu dan Tempat Diskusi doen ini diselenggarakan pada : Hari Tanggal Waktu Tempat : Jumat : 27 Juli 2007 : 08.00 s/d 11.00 : Ruang Sidang Fakultas Syariah IAIN Walisongo

4
Nara Sumber dan Peserta Materi dan narasumber dalam diskusi dosen adalah :

1.
2. 3.

Paradigma Ekonomi Islam Nara Sumber : Rahman El Junusi, SE., MM Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam Nara Sumber : Suwanto, S.Ag. MM Filsafat Ekonomi Islam Nara Sumber : Moh. Fauzi, SE., MM

4. Ekonomi Islam Di Antara Ekonomi Konvensional Dan Fiqh Mu'amalat


Nara sumber : H. Abdul Ghofur, MAg.

5.
6. 7.

Dasar-Dasar Ekonomi Islam Nara Sumber : Drs. H. Hasyim Syarbani, MM Konsep Ekonomi Islam Nara Sumber : Johan Arifin, S.Ag., MM Ekonomi Islam Sebagai Sistem Ekonomi Alternatif Nara Sumber : Ahmad Arief Budiman M.Ag. Membangun Paradigma Sistem Ekonomi Islam Nara Sumber : Tolkah, MA 9. Ekonomi Islam Dan Globalisasi Nara Sumber : Ali Murtadho, M.Ag. Adapun peserta kegiatan diskusi ini adalah para dosen Fakultas Syariah IAIN Walisongo semarang yang berjumlah 50 orang. E. Pelaksana kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan oleh program studi ekonomi Islam Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang

8.

5
F. Estimasi Anggaran Kegiatan Kegiatan ini direncanakan membutuhkan biaya Rp. 3.000.000,00 ( tiga juta rupiah) yang didapat dari DIPA-R tahun anggaran 2007, dengan rincian anggaran sebagai berikut :

1. Honorarium Pemakalah 9 orang x Rp. 150.000,00


1.350.000,00

= = = = 750.000,00

Rp. Rp. Rp. Rp.

2. honoraium moderator 3 orang x Rp. 75.000,00


225.000,00

3. Honorarium Perumus 3 orang x Rp. 50.000,00


150.000,00

4. Konsumsi 50 Orang x Rp. 10.000,00


500.000,00

5. Fotocopy makalah 7500 lembar x Rp. 100,00 = Rp.


TOTAL G. Penutup

= Rp. 3.000.000,00 (Tiga juta rupiah)

Diskusi dosen pada fakultas Syariah ini merupakan salah satu upaya Program Studi Ekonomi Islam dalam mengembangkan disiplin ilmu Ekonomi Islam yang menjadi kompetensi jurusan, sehingga perkembangannya dapat menjadi jelas, bukan hanya dalam tataran normatif saja tapi juga implementatif dalam tatarn parktis. Semarang , 20 Juli 2007 a.n Dekan Ketua Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Syariah IAIN Walisongo

Mohammad Saifullah, M.Ag NIP. 150 276 621

Anda mungkin juga menyukai