Anda di halaman 1dari 6

TANAH INI NEGERIKU

Fati Soewandi

tanah ini negeriku peta leluhur berlumur petaka baunya sesaji basi wajah-wajah tanpa mata dan nurani menyayat kebesaran sejarahnya kehormatan tak pernah utuh mengusung nelangsa sepanjang waktu menua asing menggemakan nyanyian tanah kelahiran berjalan gamang menempuruk dan tak pernah teramat tulus sengketa mengancam harapan, berkepanjangan satu abad di ambang penghabisan kini kucatat dan terkemas dalam perangkap waktu yang menunggu dengan rindu abad yang menggelar kesudahan takdir kepedihanmu, negeriku
http://www.puisi.indah.web.id/

TUAN, TAK KUJUAL BANGSA INI


Karya : Dian Hartati

Negeri ini tuan, tak akan kugadaikan Hanya demi sejarah yang bungkam Peristiwa demi peristiwa ganas Telah banyak melecutkan pengorbanan Jiwa-jiwa banal penuh semangat Deras katakan takkan sisakan amarah Tuan, dengarlah Aku tak akan menjual sebentuk kenangan Karena pertiwi adalah jiwaku Mengakar di hati Seumpama rundukan padi

yang kini terendam air mata Kilasan itu tentu saja menjengahkan Badai datang silih berganti Meminang nasib sang negeri Duhai tuan, Betapa licik dan picik jalan pikiranmu Membungkus semua dalam keping-keping mata uang Bunyi gemerincing yang pilukan hati Jangan pernah lupa Di sini, tuan lahir dan dibesarkan Di tanah ini tuan meninggalkan jejak petilasan Ayo tuan, Ikutlah denganku Kita bergegas meninggalkan batas Ketaksadaran

Garuda Di Dadaku

Oleh ; Rhamdani Wahai Garuda ku terbang tinggilah kau Mengarungi lautan, melintasi cakrawala tuk berdiri tegak tepat di matahari Wahai Garuda ku cengkeramlah setiap hati-hati kami dan tautkan jari-jari ini Maka serukan segera agar tangan ini mengepal ke angkasa tepat dilindungan sayapmu

Berteriak-berteriaklah dalam kejayaan Berseru-berserulah dalam kegemilangan Kobarkan api semangat menuju Indonesia jaya Garuda di dadaku. Garuda kebanggaanku Ku yakin hari ini pasti menang ! http://menembussepi.wordpress.com/tag/puisi-nasionalisme/

sumpah pemuda
Wahai kawanku berdarah Indonesia Ingatkah engkau akan hari sumpah pemuda? Hari dimana telah di ikrarkan Bahwa kita adalah satu yaitu satu kesatuan Indonesia Mari kita tanamkan Jiwa Sumpah Pemuda Pada guru-guru yang selalu memberi suritauladan Pada teman-teman yang merantau di kampung orang Agar kita tetap bangga Berbangsa Indonesia

ibu kartini
Maafkan Aku yang terlalu tenggelam dalam kesibukanku Hingga hampir melupakan jasamu yang telah mengangkat derajat Kaummu Wahai Ibu Kartini Hadirmu cerahkan nurani Perjuanganmu menjadi obsesi Dan jasamu telah terpatri dalam insan pertiwi

Maka sebagai wujud penghormatan kami Hari kelahiranmu kami peringati http://pratagemian.wordpress.com/category/kumpulan-puisi-puisi/puisi-nasionalisme/

DIBALIK SERUAN PAHLAWAN Oleh Zshara Aurora Kabut, Dalam kenangan pergolakan bumi pertiwi Mendung, Pertandakah hujan deras Membanjiri asa yang haus kemerdekaan Dia dan semua yang ada menunggu keputusan sakral Serbu.... Merdeka atau mati.. Allahu Akbar Titahmu terdengar kian merasuk dalam jiwa Dalam serbuan bambu runcing menyatu Kau teruskan bunyi-bunyi ayat suci Kau teriakan semangat juang demi negeri Kau relakan terkasih menahan terpaan belati Untuk ibu pertiwi.. Kini kau lihat, Merah hitam tanah kelahiranmu Pertumpahan darah para penjajah keji Gemelutmu tak kunjung sia Lindungan-Nya selalu dihatimu Untuk kemerdekaan Indonesia abadi.. DMCA Protection on: http://www.lokerpuisi.web.id/2011/11/puisiperjuangan.html#ixzz23g4vP6Yv

PEMUDA UNTUK PERUBAHAN Puisi Ananda Rezky Wibowo Indonesia Menangis bahkan tercabik dengan hebatnya penguasanya korupsi tak peduli rakyatnya mengemis Kesejahteraan tinggallah angan keadilan hanyalah khayal kemerdekaan telah terjajah yang tersisah hanya kebodohan

Indonesiaku, Indonesia kalian jangan hanya tinggal diam kawan mari bersatu ambil peranan sebagai pemuda untuk perubahan... DMCA Protection on: http://www.lokerpuisi.web.id/2011/11/puisiperjuangan.html#ixzz23g52AjLV

PAHLAWAN KU Puisi Rezha Hidayat Ohh........ Pahlawan ku Bagaimana ku bisa Membalas jasa-jasa mu Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi Haruskah aku turun ke medan perang Haruskah aku mandi berlumurkan darah Haruskah aku tertusuk pisau belati penjajah Aku tak tahu cara untuk membalas jasa mu Engkau rela mengorbankan nyawa mu Demi suatu kemerdekaan yang mungkin Tak bisa kau raih dengan tangan mu sendiri Ohh......... pahlawan ku Engkau lah Bunga Bangsa DMCA Protection on: http://www.lokerpuisi.web.id/2011/11/puisiperjuangan.html#ixzz23g5AY6qk

Puisi 17 Agustus 1945 oleh: Ade Sanjaya 17 Agustus 1945 Hari Ini Aku berdiri Menghadap sang saka Hentak beraniku Menyonsong cita ku Suci jiwaku menggapai harapan ku Aku Anak Bangsa Indonesia Suara lantang Menyuarakan Merdeka Merdeka Merdeka Majulah Indonesiaku 17 Agustus 1945 Hari ini Hari Kemerdekaan indonesia Hari Kebangsaan indonesia Hari Lahirnya Bangsa Indonesia

Semangat Juang Para Pahlawan Gugur damai di medan Perang Harum Nama mu di kandung badan Merdeka Merdeka Merdeka Jaya lah Indonesia Ku

DIPONEGORO Di masa pembangunan ini tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali. Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati.

Anda mungkin juga menyukai