Anda di halaman 1dari 6

2.1.

KOTA DENPASAR Kota Denpasar merupakan sebuah kota di Pulau Bali sekaligus menjadi ibukota Provinsi Bali, Indonesia. Pertumbuhan industri pariwisata di Pulau Bali mendorong Kota Denpasar menjadi pusat kegiatan bisnis dan menempatkan kota ini sebagai daerah yang memiliki pendapatan per kapita dan pertumbuhan tinggi di Provinsi Bali. 2.1.1. Sejarah Kota Denpasar Setelah kemerdekaan Indonesia, berdasarkan Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958, Denpasar menjadi ibu kota dari pemerintah daerah Kabupaten Badung, selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Des.52/2/36-136 tanggal 23 Juni 1960, Denpasar juga ditetapkan sebagai ibu kota bagi Provinsi Bali yang semula berkedudukan di Singaraja. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1978, Denpasar resmi menjadi Kota Administratif Denpasar, dan seiring dengan kemampuan serta potensi wilayahnya dalam menyelenggarakan otonomi daerah, pada tanggal 15 Januari 1992, berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1992, dan Kota Denpasar ditingkatkan statusnya menjadi kotamadya, yang kemudian diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 27 Februari 1992.

2.1.2. Komponen Persampahan

Manajemen pengelolaan sampah yang diterapkan di Kota Denpasar adalah penyapuan, pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan akhir. Kegiatan penyapuan, terutama di jalanjalan utama di Kota Denpasar dibagi dalam dua shift waktu, yaitu pagi hari (06.00 11.00 WITA) dan siang hingga sore hari (12.00 17.00). Kegiatan utama dalam proses penyapuan ini adalah menyapu badan jalan dan telajakan rumah tangga di sepanjang jalan yang dilayani.

Proses kedua yaitu pengumpulan sampah juga dilakukan dalam dua shift, yaitu pagi hari (06.00 11.00 WITA) dan siang sore hari (11.00 16.00). Kegiatan dalam pegumpulan sampah adalah mengelola, menjaga, dan mengawasi pembuangan sampah di lokasi container dan transfer depo.

Kegiatan pengangkutan sampah ke lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dilakukan dalam empat shift, seperti dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 1. KEGIATAN OPERASIONAL PENGANGKUTAN SAMPAH

Sumber: ciptakarya.pu.go.id

Peran serta masyarakat Kota Denpasar dalam pengelolaan sampah sangat tinggi. Selain dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan, pengelolaan persampahan di Kota Denpasar juga dilakukan oleh Dinas Pasar, swasta dan swakelola.

Di Kota Denpasar, terdapat 172 banjar/kelompok Pelaksana Swakelola Kebersihan yang tersebar di tiga kecamatan, yaitu:

Denpasar Timur : 39 Banjar/Kelompok, Denpasar Selatan : 51 Banjar/Kelompok, Denpasar Barat : 82 Banjar/Kelompok.

Volume sampah yang ditangani di Kota Denpasar oleh masing-masing pengelola pada tahun 2011 ditampilkan dalam tabel berikut:

TABEL 2. VOLUME SAMPAH KOTA DENPASAR TAHUN 2011

Sumber: DKP Kota Denpasar

Pengelolaan sarana dan prasarana kebersihan, yang meliputi pengadaan, pemeliharaan dan penyimpanan angkutan di DKP Kota Denpasar dilakukan oleh Sub Dinas Sarana dan Prasarana.

Jumlah alat angkut dan sarana pendukungnya tersedia sebanyak 113 unit. Dari jumlah tersebut, 64 unit dalam kondisi baik, 19 unit sedang, 19 unit rusak ringan dan 11 unit rusak berat. Ditinjau dari segi umur, 60 unit berumur dibawah 5 tahun, 34 unit berumur 5-10 tahun dan sisanya 19 unit berumur di atas 10 tahun.

Tabel 3. DATA KONDISI SARANA PERSAMPAHAN

Sumber: ciptakarya.pu.go.id

Kegiatan pembuangan akhir sampah ditetapkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, yang berada Desa Suwung Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan. Lokasi TPA dengan sumber sampah berada pada jangkauan 9 km. Sampah yang akan masuk ke TPA Suwung diseleksi, dan dilakukan pelarangan terhadap sumber sampah seperti:

Sampah medis (rumah sakit) Sampah dari barang pecah belah

Sampah ban bekas, karet dan sejenisnya yang mudah terbakar Segala macam bangkai Tinja

Penanganan masalah sampah di Kota Denpasar berada di dusun Suwung dengan luas areal 22 ha dan akan diperluas menjadi 40 ha, perlu dilakukan dengan mengendalikan pertambahan volume sampah yang dihasilkan. Cara-cara yang ditempuh yaitu: secara tidak langsung dengan penertiban penduduk pendatang, sehingga dapat mengurangi sampah yang akan dihasilkan dan secara langsung dengan mengurangi volume sampah pada sumbernya (reduce) serta menggunakan kembali (recycle).

Sampah yang Belum Ditangani

Diasumsikan setiap penduduk kota Denpasar menghasilkan 4 liter sampah per hari. Dengan jumlah penduduk kota Denpasar yang mencapai 788.589 jiwa pada tahun 2011, maka sampah yang dihasilkan mencapai 1.151.341,40 m3 per tahun. Pada tahun 2011, kapasitas angkut armada DKP untuk Kota Denpasar mencapai 698.949 m3 sampah atau 60,71 % dari total sampah. Hal ini menandakan DKP Kota Denpasar belum dapat mencapai target pelayanan sebesar 80% dari total sampah Kota Denpasar.

Berikut data volume sampah yang diangkut DKP Kota Denpasar dari tahun 2005-2011

TABEL 5. VOLUME SAMPAH KOTA DENPASAR DAN JUMLAH YANG DIANGKUT DKP KOTA DENPASAR

Sumber: www.denpasarkota.go.id

Anda mungkin juga menyukai