Anda di halaman 1dari 2

Dampak kebiasaaan merokok?

Merokok menjadi suatu kebiasaaan yang dialami kebanyakan orang tanpa melihat status ekonomi, gender dan usia dan angkanya cenderung meningkat tiap tahunnya. Peringatan bahaya merokok sudah terus digalakkan demi terhindarnya dari gangguan kesehatan yang dapat diakibatkan oleh merokok. Merokokok yang merupakan suatu aktivitas mengisap tembakau yang dibakar mengakibatkan masuknya radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas ini selain terpapar pertama kali oleh paru-paru, akan berdampak pada pembuluh darah. Dampaknya disebabkan oleh bahaya radikal bebas cenderung merusak endotel kapiler sehingga terjadi stress oksidatif sehingga endotel menjadi jejas dan dapat berdampak pada penyakit kardiovaskular.

Dampak memebeli makanan di warung? Dewasa ini, semakin majunya teknologi dan informasi membuat kebutuhan manusia cenderung meningkat. Kebutuhan ini mendorong manusia untuk selalu berusaha untuk memenuhinya. Hal ini membuat waktu yang tersedia digunakan untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan sehingga waktu untuk memasak makanan sendiri cenderung diabaikan. Padahal makanan yang dimasak sendiri lebih dapat dikontrol kadar dan jumlahnya yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Menurut World Health Organisasion (WHO) dan Food and Agricultural Organisasion (FAO), terdapat 3 kriteria ancaman potensial yang terdapat dari makanan yaitu: aspek toksisitas, aspek mikrobiologi, dan aspek imunopatologi. Ketiga ancama ini harus diperhatikan demi terhindarnya dari keracunan atau penyakit yang akan muncul akibat makanan yang dikonsumsi. Oleh karena itu, kandungan makanan yang dikonsumsi tiap harinya harus diketahui dengan cermat demi terhindarnya dari masalah tersebut. Toksisitas makanan dapat terjadi ketika makanan yang dikonsumsi mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan, seperti pengawet makanan, pewarna makanan, dan penguat rasa makanan. Selain itu, makanan yang mengandung penguat rasa makanan biasanya mengandung zat aditif sehingga konsumen cenderung meraa ketagihan dengan makanan yang ia makan. Selain itu, aspek mikrobiologi harus tetap diperhatikan. Kehigienisan suatu makanan harus diperhatikan dari bahan yang akan dibuat makanan sampai cara pembuatannya. Makanan yang kurang higienis, banyak mengandung mikroorganisme patogen yang akan mengganggu saluran pencernaan dan sistem lainnya ditubuh yang mengakibatkan konsumen biasanya mengeluh sakit perut setelah mengkonsumsi makanana tertentu. Aspek imunopatologis juga menjadi fokus dalam ancaman terhadap makanan. Makanan cepat saji biasanya mengandung kalori dan kolestrol yang tinggi serta rendah serat. Menurut penelitian yang dilakukan di Universitas Minnesota School of Publik Health, Makanan yang mengandung kalori dan kolestrol yang tinggi ini dapat mengakibatkan obesitas yang akan berdampak juga pada penyakit diabetes Mellitus tipe II dan jantung koroner sehingga dapat berdampak pada gangguan sistem imun seseorang. Dampak makanan yang tidak diketahui bahan dan cara pengolahannya ini mebuat ancaman tersendiri pada konsumen sehingga baiknya makanan yang dikonsumsi tiap harinya mendapat

pengawasan yang baik dan hendaknya dibaut sendiri agar terhindar dari bahaya yang tidak diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai