Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

PENYAJIAN DATA

4.1. Data Umum Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas Saigon


4.1.1

Luas dan Batas Wilayah Kerja


Wilayah kerja Puskesmas Saigon meliputi seluruh wilayah Kelurahan
Saigon Kecamatan Pontianak Timur dengan luas 280 Hektar (Ha). Ditinjau
dari letak wilayah kerja Kelurahan Saigon yang berbatasan dengan21:

4.1.2

a. Sebelah Utara
b. Sebelah Selatan
c. Sebelah Timur

: Kelurahan Dalam Bugis


: Kelurahan Parit Mayor
: Kelurahan Tanjung Hulu

d. Sebelah Barat

: Kelurahan Banjar Serasan

Keadaan Kependudukan
Jumlah kepala keluarga di wilayah Kelurahan Saigon sebanyak 3.507
Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah jiwa sebanyak 18.158 jiwa. Dengan
jumlah tersebut kepadatan penduduk di Kelurahan Saigon yaitu 43,2
Kilometer (Km)/ Jiwa yang berarti bahwa penyebaran penduduk yang kurang
merata jika dilihat dari luas wilayah kelurahan yaitu 280 Ha. Berikut
persentase penduduk menurut jenis kelamin dan mata pencaharian sebagai
berikut 21:
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kelurahan
Saigon Kecamatan Pontianak Timur Tahun 2014.21
No
1
2

Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Jumlah

Jumlah
9.223 Jiwa
8.935 Jiwa
18.158 Jiwa

Persentase (%)
50.79
49.21
100

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Menurut Usia di Wilayah Kelurahan Saigon


Kecamatan Pontianak Timur Tahun 2014.21

30

31

No
1
2
3

Usia
0-15 tahun
15-65 tahun
> 65 tahun
Jumlah

Jumlah
231 Jiwa
17.621 Jiwa
478 Jiwa
18.330 Jiwa

Persentase (%)
1.26
96.13
2.61
100

Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Masyarakat Berdasarkan Lulusan Pendidikan di


Wilayah Kelurahan Saigon Kecamatan Pontianak Timur Tahun 2014.21
No
1
2
3
4
7.

Prasarana Pendidikan
SD/MI
SMP/MTs
SMA/MA/SMK
AKADEMI/DI-D3
PASCASARJANA

Jumlah
2.567 Orang
2.283 Orang
4.952 Orang
722 Orang
78 Orang

Tabel 4.4 Persentase Penduduk di Kel. Saigon Berdasarkan Mata Pencaharian


Tahun 2010.21
No.
1
2

Mata Pencaharian
Petani
Pengusaha Sedang/ Besar

Nelayan

4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Pengrajin/ Industri Kecil


Buruh Industri
Buruh Bangunan
Buruh Perkebunan
Pedagang
Pengangkutan
Pegawai Negeri Sipil
TNI / POLRI
Pensiunan
Peternak
Total

Jumlah
10

Persentase (%)
0.33

41

1,37

11
80
197
1076
75
415
61
552
98
356
11
2.983

0,37
2,7
6,6
36
2,5
13,9
2
18,5
3,3
12
0,3
100

Berikut data lainnya dalam data kependudukan wilayah kerja Puskesmas


Saigon:21
a. Jumlah keluarga miskin di wilayah Saigon kecamatan Pontianak Timur
menurut standar Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu sebanyak 474 KK.
b. Upah Minimum Regional (UMR) kabupaten / kota adalah Rp.1.060.000
c. Sarana prasarana

32

1) Kantor Kelurahan
2) Prasarana Kesehatan
a) Puskesmas
b) UKBM
c) Poliklinik / Balai pelayanan
3) Prasarana Pendidikan
a) Gedung Sekolah PAUD
b) Gedung Sekolah TK
c) Gedung Sekolah SD
d) Gedung Sekolah SLTP
e) Gedung Sekolah SMU
4) Prasarana Ibadah
Masjid
5) Prasarana Umum
Olahraga

: Semi permanen
: ada
: 14 buah
: 1 Buah
: 3 buah
: 3 buah
: 4 buah
: 4 buah
: 4 buah
: 9 buah
: 25 buah

Tabel 4.5 Jumlah Lintas Sektor di Wilayah Kelurahan Saigon Kecamatan


Pontianak Timur Tahun 2014.21
No
1
2
3
4
5

Lintas Sektor
RW
RT
Puskesmas
Posyandu
Kader Posyandu

Jumlah
17
77
1
9
33

4.2 Analisa Situasi dan Sumber Daya Puskesmas Saigon Kecamatan Pontianak
Timur
Program Kesehatan
Sesuai dengan visi Kementrian Kesehatan RI, maka program kesehatan

4.2.1

di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Saigon Kecamatan


Pontianak Timur lebih dititikberatkan pada upaya preventif namun tidak
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. Untuk itu UPTD Puskesmas
Saigon Kecamatan Pontianak Timur melaksanakan program pokok yang
meliputi: Poli Umum, Poli Gigi, KIA/KB/IMS, Imunisasi, Konsultasi Gizi,

33

Klinik Remaja, Poli Bayi dan Balita, Klinik Sanitasi/ Kesehatan Lingkungan,
dan sebagai pusat Perawatan Gizi Buruk (Theraupetic Feeding Center) di
4.2.2

Pontianak.
Sumber Daya Manusia
Jumlah pegawai di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Saigon Kecamatan
Pontianak Timur sampai dengan 31 Desember 2014 seluruhnya berjumlah 28
orang yang terdiri dari Kepala UPTD, Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Ka

subag TU), tenaga Staf fungsional dan Tenaga Staf Umum.


4.2.3 Pembiayaan
Pada tahun 2014 pembiayaan/anggaran yang disediakan untuk UPTD
dan UPK Puskesmas Kecamatan Pontianak Timur adalah dari dana
Operasional UPTD/Unit Pelaksana Kelurahan (UPK) Puskesmas, dana
Jamunan Kesehatan Nasional (JKN)/ Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
4.2.4

(BPJS) dan dana Bantuan Operasional Kegiatan (BOK).


Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana Kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas
Kecamatan Pontianak Timur sampai akhir tahun 2014 sebagai berikut:

Tabel 4.6 Sarana dan Prasarana Kesehatan di UPTD Puskesmas Kecamatan


Pontianak Timur Sampai Akhir Tahun 2014.21
No
I
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Jenis Sarana
Gedung / tanah / peralatan kantor
Tanah
Gedung Puskesmas
Meja kerja
Meja rapat
Meja Komputer
Kursi putar
Kursi kerja ( Merk meteor )
Lemari Rak
Rak Obat
Filling cabinet / besi
Lemari Es
Tempat tidur periksa Bayi
Rak TV

Jumlah
1 bidang
1 buah
22 buah
3 buah
8 buah
15 buah
49 buah
6 buah
2 buah
2 buah
2 buah
1 buah
1 buah

34

14
15
16
17
18
19
20
21
II
1
2
3
4
5
6
7
8
II
1
2
3
4
5

Mesin ketik
Kipas angin
Kompor gas elpiji
Tabung gas
PC Komputer + Moitor ( TV+LCD)
Printer
Pesawat Telepon
Lemari Arsip
Peralatan Medik
Alat Kedokteran Umum
Alat Kedokteran Gigi
Alat Kedokteran KB
Alat Kedokteran Mata
Alat Farmasi
Alat Kesehatan Kebidanan dan Kandungan
Poliklinik Set
Alat-alat Labolatorium
Sarana Penunjang Lainnya
Posyandu
Rumah Bersalin
Puskesmas Pembantu
Apotik
Praktek Pengobatan Tradisional

1 buah
7 buah
1 buah
1 buah
8 buah
8 buah
1 buah
2 buah
1 set
1 unit / set
1 set
1 set
1 set
1 set
1 set
1 set
56 buah
4 buah
2 buah
5 buah
7

Buah

4.3 Analisa Situasi dan Sumber Daya Pelaksanaan Kesehatan Ibu dan Anak
4.3.1 Sumber Daya Manusia
Dalam pelaksanaan Program Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas
Saigon telah didukung oleh adanya tenaga dokter berjumlah 2 orang dan bidan
4.3.2

berjumlah 4 orang serta tenaga Paramedis lainnya.


Sarana dan Prasarana
Ketersediaan sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor
pendukung

dalam pelaksanaan program Kesehatan Ibu dan Anak di

Puskesmas. Ketersediaan sarana dan prasarana ini penting karena mengingat


masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) di Indonesia sehingga perlu mendapat prioritas. Dalam rangka
penurunan angka kematian ibu dan bayi adalah dengan menjaga kehamilan
ibu dan bayi baru lahir sehat sebagai berikut:
a. Setiap persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih

35

b. Setiap komplikasi Obstetri dan Neonatal mendapat pelayanan segera


c. Setiap Wanita Usia Subur (WUS) mempunyai akses terhadap
pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan
komplikasi keguguran.
Untuk mendukung pelaporan program kesehatan Ibu dan Anak maka di
Puskesmas Saigon terdapat poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang
melayani Antenatal care dan gangguan kewanitaan, poli Keluarga Berencana
(KB), dan Poli Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) untuk pasien balita
dan remaja.
4.3.3

Program KIA
Program-program yang dijalankan KIA selama tahun 2014 yaitu
tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 4.7. Program KIA, target, dan Capaian.21


No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Indikator
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu
Nifas
Cakupan Imunisasi TT 2+ pada Ibu Hamil
Cakupan Komplikasi Kebidanan yang
ditangani
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Bidan
atau Tenaga Kesehatan yang memiliki
Kompetensi Kebidanan
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani
Cakupan Kunjungan Neonatus
Cakupan Kunjungan Bayi
Cakupan Kepesertaan KB Aktif
Cakupan Pelayanan Anak Balita
Persentase Balita dengan Diare yang
ditangani
Penemuan Penderita Pneumonia Balita

Target
%
96
95

Capaian
%
98,1
102,6

96
98

71,5
100,3

96

102,6

95
95
95
80
70
80
100

102,6
101,1
100
100
70,7
100
186

80

11,1

Pneumonia adalah radang paru yang disebabkan oleh bakteri dengan


gejala panas tinggi disertai batuk berdahak, napas cepat (frekuensi nafas >50

36

kali/menit), sesak, dan gejala lainnya (sakit kepala, gelisah dan nafsu makan
berkurang). Pneumonia ditanyakan pada semua penduduk untuk kurun waktu
1 bulan atau kurang dan dalam kurun waktu 12 bulan atau kurang. Period
prevalence dan prevalensi tahun 2013 sebesar 1,8 persen dan 4,5 persen. Lima
provinsi yang mempunyai insiden dan prevalensi pneumonia tertinggi untuk
semua umur adalah Nusa Tenggara Timur (4,6% dan 10,3%), Papua (2,6%
dan 8,2%), Sulawesi Tengah (2,3% dan 5,7%), Sulawesi Barat (3,1% dan
6,1%), dan Sulawesi Selatan (2,4% dan 4,8%). Period Prevalence pneumonia
di Indonesia tahun 2013 menurun dibandingkan dengan tahun 2007.6
Berdasarkan kelompok umur penduduk, Period prevalence pneumonia
yang tinggi terjadi pada kelompok umur 1-4 tahun, kemudian mulai
meningkat pada umur 45-54 tahun dan terus meninggi pada kelompok umur
berikutnya. Period prevalence pneumonia balita di Indonesia adalah 18,5 per
mil. Balita pneumonia yang berobat hanya 1,6 per mil. Lima provinsi yang
mempunyai insiden pneumonia balita tertinggi adalah Nusa Tenggara Timur
(38,5), Aceh (35,6), Bangka Belitung (34,8), Sulawesi Barat (34,8),
dan Kalimantan Tengah (32,7) (tabel 3.4.1). Insidens tertinggi pneumonia
balita terdapat pada kelompok umur 12-23 bulan (21,7). 6

Gambar 4.1. Insidensi Pneumonia /1000 balita berdasarkan kelompok umur.6

37

Data mengenai penemuan dan yang ditangani kasus Pneumonia balita di


Puskesmas Saigon tahun 2014 berdasarkan laporan di wilayah kerja
Puskesmas termasuk kasus yang ditemukan di Rumah sakit adalah sebagai
berikut.
Tabel 4.8. Penemuan Kasus Pneumonia Balita tahun 2014.21
Puskesmas

Saigon

Jumlah Balita

1.894

Jumlah Perkiraan

Penderita yang ditemukan

Penderita (10%)

dan ditangani (%)

189

21

(11,1%)

Dari kasus yang ditemukan tersebut, tidak ada balita yang meninggal
setelah ditangani di pelayanan medis.4
Tabel 4.9. Period prevalence ISPA, pneumonia, pneumonia balita, dan prevalensi
pneumonia berdasarkan data Riskesdas 2013

38

Berdasarkan ketetapan Dinas Kesehatan Kota Pontianak, diketahui


prevalensi Pneumonia di Kota Pontianak sebesar 2,4% sehingga acuan ini
menjadi penentu jumlah perkiraan pneumonia balita yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Saigon.
Jumlah Balita = 9,4% x jumlah penduduk + 1

39

Jumlah balita = 9,4% x 18.158 + 1 = 1707 balita pada wilayah kerja


Puskesmas Saigon.
Perkiraan kasus Pneumonia balita adalah sebagai berikut:
Jumlah perkiraan Pneumonia Balita = 2,4% x jumlah balita
balitabalitapenduduk + 1
Jadi jumlah perkiraan kasus Pneumonia baita berdasarkan Riskesdas di
wilayah Puskesmas Saigon adalah 2,4% x 1707 = 41 balita. Sedangkan yang
ditemukan adalah 21 kasus, sehingga didapatkan persentase capaian
penemuan Pneumonia balita adalah 51,2 %, masih kurang dari target yang
harus ditemukan yaitu 80%.
4.3.4

Pembiayaan
Untuk sumber pembiayaan pada tahun 2010 ini pelaksanaan program
kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas telah didukung dengan ketersediaan dana
yang berasal dari dana Anggaran, Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Tingkat I tahun 2010 dan APBD Kota Pontianak tahun 2010. Sumber dana
lain adalah dari Jamkesmas, Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Dana
dari Bank Pembangunan Asia (ADB) melalui Proyek Pemberdayaan
Masyarakat (NICE).

4.4 Hasil Survey Dengan Pengisian Kuesioner


Dari hasil survei yang dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2015 di
Kelurahan Saigon, dengan jumlah 66 responden yaitu orang tua balita yang
memiliki riwayat ISPA. Kuesioner meliputi identitas diri, pengetahuan ibu,
perilaku ibu apabila anak sakit ISPA, dan sarana pelayanan kesehatan.
a. Pendidikan
Berdasarkan kuesioner yang dibagikan, didapatkan data mengenai
pendidikan terakhir ibu dari pasien ISPA balita adalah sebagai berikut:

40

8 responden (11,76%) tidak sekolah


38 responden (55,88%) berpendidikan terakhir Sekolah Dasar (SD)
6 responden (8,82%) berpendidikan terakhir Sekolah Menengah

Pertama (SMP)
12 responden (17,64%) berpendidikan terakhir Sekolah Menengah

Atas (SMA)
4 responden (5,88%) berpendidikan terkahir Akademi / Sarjana

D3/S1; 6% Tidak Sekolah; 12%


SMA; 18%

SMP; 9%
SD; 56%

Gambar 4.2. Diagram Pendidikan Responden

b. Pekerjaan
Status pekerjaan responden berdasarkan kuesioner adalah sebagai berikut:
- Bekerja sebanyak 19 responden (27,94%)
- Tidak Bekerja sebanyak 49 responden (72,06%)

41

Bekerja; 28%

Tidak Bekerja; 72%

Gambar 4.3. Diagram Pekerjaan Responden


c. Pengetahuan
Merupakan sesuatu yang berkenaan dengan isi pikiran terhadap suatu hal.
Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita
sesuaikan dengan tingkatan tingkatan yaitu:22
- Tingkat pengetahuan baik bila skor 76%-100%
- Tingkat pengetahuan cukup bila skor 56%-75%
- Tingkat pengetahuan kurang bila skor <56%

Tabel 4.9. Pertanyaan Pengetahuan

1.

No.

Pertanyaan
Apakah ibu pernah mendengar istilah pneumonia
(sesak napas)?

2.

Menurut ibu apakah pneumonia itu?

3.

Bagaimana gejala pneumonia yang ibu ketahui ?

Jawaban
a. Pernah, darimana?...........
b. Tidak pernah (lanjut ke item
pertanyaan sarana kesehatan)
a. Demam, napas cepat/sesak disertai
batuk berdahak tanpa pemicu
(cuaca,debu) dan tanpa riwayat asma
keluarga
b. Penyakit demam dan batuk biasa
c. Tidak tahu
a. Batuk yang disertai demam dan
napas sesak/cepat
b. Batuk berhari-hari
c. Tidak tahu

42

4.

Menurut ibu apa yang menjadi penyebab pneumonia


?

5.

Menurut ibu apa yang terjadi jika pneumonia tidak


segera diobati?

6.

Menurut ibu apa yang terjadi jika batuk atau


influenza pada anak tidak segera diobati?

7.

Menurut ibu bagaimana cara penularan penyakit


pneumonia ?

a. Bakteri, Virus
b. Penyebab lain seperti : jamur
c. Tidak tahu
a. Membahayakan hidup anak karena
dapat menyebabkan kematian
b. Terjadi komplikasi dan penyakit
lama sembuh
c. Tidak tahu
a. Akan mempermudah terjadinya
pneumonia (sesak napas)
b. Akan memperoleh penyakit lain
c. Tidak tahu
a. Melalui kontak langsung, udara
napas, batuk dan bersin-bersin dari
penderita lain
b. Kontak atau bersentuhan dengan
anak yang demam
c. Tidak tahu

Tabel 4.10. Hasil Pengetahuan Responden


Kriteria Penilaian
Pengetahuan baik
Pengetahuan cukup
Pengetahuan kurang
Total

Jumlah Responden
14
12
42
68

Persentase
20,59%
17,65
61,76%
100%

Dari hasil kuesioner mengenai pengetahuan masyarakat tentang Pneumonia,


diketahui sebagaian besar (61,76%) masih memiliki pengetahuan yang kurang,
sedangkan pengetahuan yang cukup sebesar (17,65%). Responden yang memiliki
pengetahuan yang baik yaitu sebesar 20,59%.
d. Perilaku Ibu
Merupakan tindakan nyata responden yang dilakukan dalam menghadapi
suatu hal. Dalam hal ini adalah tidakan yang dilakukan oleh ibu terhadap anak
balita yang sedang mengalami sakit.
Tabel 4.11. Pertanyaan Perilaku
No.
1.

2.

Pertanyaan
Apakah anak ibu pernah mengalami sakit Demam,
napas cepat/sesak disertai batuk berdahak tanpa
pemicu (cuaca,debu) dan tanpa riwayat asma
keluarga?
Jika pernah, apakah anak masih bisa minum /
menyusu?

Jawaban
a. Pernah (lanjut pertanyaan 2)
b. Tidak pernah
a. Mau
b. Tidak mau

43

3.

Apakah anak muntah-muntah saat itu?

a. Iya
b. Tidak
Apakah anak kejang saat itu?
a. Iya
b. Tidak
Apakah anak sangat pasif atau bahkan tidak sadarkan a. Iya
diri?
b. Tidak
Apa yang ibu lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
a. Beli obat warung
b. Tanya pengobata ke orang lain
c. Ke Fasilitas Kesehatan
Jika dibawa ke Fasilitas Kesehatan
a. Dibawa kemana?
_______________________________
b. Didiagnosa apa?
_______________________________
c. Diberi obat apa?
_______________________________
d. Apakah ada perbaikan?
_______________

4.
5
6.
7.

Tabel 4.12. Hasil Perilaku Responden


No
1

Pertanyaan
Balita Pernah

Jumlah
Pernah (21

mengalami sakit

responden)

Persentase
30,88%

Demam, napas
cepat/sesak disertai
batuk berdahak tanpa
pemicu (cuaca,debu)
dan tanpa riwayat asma
2

keluarga
Balita yang pernah

Bisa (21 dari 21

sakit, bisa

responden)

100%

minum/menyusu atau
tidak
Balita yang pernah

Ada (5 dari 21

sakit, apakah ada

responden)

muntah2
Balita yang pernah

Ada (0 dari 21

0%

sakit, apakah ada kejang


Balita yang pernah

responden)
Ada (0 dari 21

0%

23,80%

44

sakit, apakah ada yang

responden)

pasif/ tidak sadarkan diri


Tindakan yang

Puskesmas (21 dari

100% ke

dilakukan ibu ketika

21 responden)

Puskesmas

anaknya sakit
b. Didiagnosa apa
c. Diberi obat apa

b. Tidak tahu
c. Puyer dan atau

100%
100%

d. Apakah ada

sirup
d. Ya

100%

perbaikan

Berdasarkan hasil kuesioner perilaku responden, diketahui terdapat 21


responden ibu (30,88%) yang balitanya pernah mengalami sakit demam,
napas cepat/sesak disertai batuk berdahak tanpa pemicu (cuaca,debu) dan
tanpa riwayat asma keluarga. Dan dari 21 responden yang balitanya pernah
mengalami hal tersebut, semuanya masih mau makan/minum (100%), terdapat
5 balita yang disertai muntah (23,80%), tidak terdapat balita yang disertai
kejang (0%), dan tidak terdapat balita yang pasif atau penurunan kesadaran
karena hal tersebut (0%).
Selain itu, tindakan yang dilakukan ibu terhadap anaknya adalah langsung
membawanya ke Puskesmas untuk dilakukan tindakan pengobatan (100%),
tetapi ibu tidak mengetahui diagnosa apa yang diberikan. Responden tidak
mengetahui nama obat yang diberikan, responden cuma mengetahui sediaan
obat yang diberikan, yaitu sirup dan atau puyer. Setelah diberikan pengobatan,
semua responden mengatakan terdapat perbaikan pada kesehatan balitanya
(100%).
Tabel 4.13. Sarana Kesehatan
No.
1.
2.
3.

Pertanyaan
Apakah di lingkungan tempat tinggal ibu terdapat
sarana pelayanan kesehatan (yakni puskesmas, rumah
sakit, polindes, praktek dokter/bidan swasta)?
Jika ada, bagaimana menurut ibu jarak yang
ditempuh ke sarana pelayanan kesehatan tersebut?
Apakah Ibu pernah mendapatkan informasi tentang
Pneumonia dari sarana pelayanan kesehatan

Jawaban
a. Ada, yakni.
b. Tidak ada
a. Dekat dan mudah dijangkau
b. Sedang atau agak sulit dijangkau
c. Jauh dan sulit dijangkau
c. Pernah
d. Tidak Pernah

45

Tabel 4.14. Hasil Sarana Kesehatan


No

Pertanyaan

Hasil

Jumlah responden

Fasilitas Kesehatan

Ada (Rumah sakit,

(Persentase)
68 (100%)

terdekat

Puskesmas, praktek
dokter, dan praktek

Akses ke pelayanan

bidan)
Dekat dan mudah

68 (100%)

kesehatan
Informasi

dijangkau
Tidak pernah

68 (100%)

Pneumonia dari
pelayanan kesehatan

Dari hasil kuesioner mengenai sarana kesehatan diketahui semua responden


(100%) mengakui adanya sarana pelayanan kesehatan di lingkungan yang
terjangkau, yaitu mencakup puskesmas, rumah sakit, praktek dokter dan
prkatek bidan. Selain itu juga, semua responden (100%) tidak memiliki
kesulitan dengan akses menuju pelayanan kesehatan, karena merasa dekat dan
mudah dijangkau. Untuk masalah Informasi mengenai pneumonia yang
didapat dari pelayanan kesehatan, semua responden (100%) tidak pernah
mendapat penyuluhan tentang pneumonia.

Anda mungkin juga menyukai