V.

Hasil
Blanko : 0,061 ABS
Standar : 0,380 ABS Konsentrasi Standar : 7,2 g%
Sampel : 0,357 ABS

Hb =

x konsentiasi stanuai g g

=


x g g%
Nilai Rujukan Hb = untuk laki-laki berkisar antara 13,5 sampai 18,0 g/dL darah dan untuk
wanita berkisar antara 11,5-16,5 g/dL darah.
Tabung Blanko Standar Uji
Pereaksi Drabkin (mL) 5,02 - 5
Darah segar (mL) - - 0,02
Standar Hb (mL) - 5,02 -
Diamkan (menit) 10 10 10
Bacalah serapan pada panjang gelombang 540 nm
Hasil perhitungan : kadar (g%) 0,061 0,380 0,357

VI. Pembahasan
Praktikum penentuan kadar hemoglobin salah satunya dapat digunakan dengan metode
sianmethemoglobin yaitu dengan menambahkan sianida sebagai reagen. Sianida ini
berfungsi sebagai penghambat reduksi sehingga kadar hemoglobin dapat ditentukan dengan
akurat setelah dibaca oleh mesin spektofotometer. Meskipun terkandung sianida dalam
reagen, tetapi sianida tidak dianggap toksik karena jumlahnya yang sedikit.Cara ini sangat
bagus untuk laboratorium rutin dan sangat dianjurkan untuk penetapan kadar hemoglobin
dengan teliti karena standar sianmethhemoglobin yang ditanggung kadarnyabersifat stabil
dan dapat digunakan. Ketelitian dari uji ini dapat mencapai +- 2 %. (Gandasoebrata, 2007).
Sebagai reagen dalam uji ini adalah menggunakan larutan Drabkin. Komposisi dari
larutan ini adalah natrium bikarbonat 1 g; kalium sianida 50 mg; kalium ferrisianida 200 mg;
aquades hingga 100 ml. Perbandingan antara darah uji dan reagencukup besar, yaitu darah
yang digunakan sebanyak 0,02 ml sedangkan reagen 5 ml.(Gandasoebrata, 2007).
Setelah sampel dan reagen dicampurkan, kemudian bolak-balikkan tabung beberapa
kali guna mempercepat perubahan dari hemoglobin, menjadi sianmethemoglobin. Sianida
yang terikat dengan hemoglobin ini bersifat ireversibel sehingga kadarnya bersifat konstan
dan tidak dapat direduksi setelah direaksikan. (Gandasoebrata, 2007).
Setelah pencampuran, masukkan hasil campuran tersebut ke dalam kuffet untuk
selanjutnya dibaca oleh spektofotometer dengan panjang gelombang 540 nm. Kekeruhan
dalam suatu sampel darah mengganggu pembacaan dalam spektofotometer dan
menghasilkan absorbansi dan kadar hemoglobin yang lebih tinggi dari yang sebenarnya.
Kekeruhan semacam ini dapat disebabkan antara lain oleh leukositosis, lipemia dan adanya
globulin abnormal seperti pada makroglobulinemia. Oleh karena itu penting juga
untukmengetahui secara pasti tentang riwayat pasien. (Gandasoebrata, 2007).
Setelah selesai pembacaan mesin spektofotometer, lihat hasilnya pada layar mesin
tersebut kemudian masukkan ke rumus yang telah ditetapkan. Dari praktikum yang telah
dilakukan, diketahui bahwa darah sampel mengandung kadar hemoglobin sebesar 6,764 g%.
Hasil ini tergolong rendah untuk kriteria pria dan wanita karena untuk laki-laki berkisar
antara 13,5 sampai 18,0 g/dL darah dan untuk wanita berkisar antara 11,5-16,5 g/dL darah
sedangkan pada sampel 6,764 g/dL. Kadar Hemoglobin yang rendah dalam dunia medis
disebut dengan anemia seringkali dihubungkan dengan beberapa penyakit dan kondisi yang
menyebabkan tubuh memiliki terlalu sedikit sel darah merah, misal: thalassemia. Anemia
dapat terjadi jika tubuh menghasilkan sel darah merah yang lebih sedikit dibandingkan
biasanya, misal: kekurangan asupan Fe (besi, bahan pembentuk hemoglobin); jika tubuh
menghancurkan sel darah merah lebih cepat daripada sel darah dapat diproduksi(misal:
Malaria) atau jika Anda mengalami kehilangan darah seperti misalnya pada kecelakaan,
menstruasi, penyakit demam berdarah, ataupun muntah darah. Kadar hemoglobin yang
lebih tinggi dari normal dapat terjadi pada mereka yang tinggal di daerah dengan ketinggian
tinggi, perokok, penyakit paru yang sudah berat, polisitemia, beberapa tumor dan juga dapat
ditemukan sementara pada mereka yang mengalami dehidrasi.(http:// www.klikdokter.com,
2011)
VII. Kesimpulan
Dari praktikumyang telah dilakukan, diketahui bahwa kadar hemoglobin dapat ditentukan
dengan menggunakan metode sianmethemoglobin yaitu dengan menambahkan larutan
Drabkin sebagai reagennya. Dan hasil praktikum, didapatkan bahwa kadar hemoglobin
sampel tergolong rendah yaitu 6,764 g/dL yang mungkin dikarenakan anemia.