Anda di halaman 1dari 5

UKHUWAH ISLAMIYAH

1. Pengertian Ukhuwah Islamiyah l m k mus h s r khuww h ) berarti persaudaraan . Jika kita sebut Ukhuwwah al-Islamiyyah ini berarti Ukhuwwah yang terjalin antar muslim karena keislaman-nya, bukan karena faktor lain. ll h wt erfirm n Artinya: Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (al-Hujarat: 10) 2. Hakikat Ukhuwah Islamiyah Persaudaraan yang terjalin antar kaum mukmin pada hakikatnya merupakan: a. Nikmat Allah swt Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu kerana nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS Ali Imran : 103) b. Umpama tali tasbih yang hanya diikat dengan taqwa Ukhuwah yang dijalin oleh orang-orang yang beriman tidak memandang status keduniaan tapi berdasarkan aqidah. Ukhuwah laksana tali tasbih yang bersatu. Jika tali putus maka bercerai berailah semuanya. Ukhuwah islamiyah ini adalah sifat kaum mukmin dalam kehidupan dunia dan akhirat. Teman-teman akrab pada hari itu sebahagiannya menjadi musuh bagi sebahagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa. (QS Az Zukhruf : 67) c. Merupakan kehendak Rabbani Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. (QS Al-Anfal : 63) d. Merupakan cermin kekuatan iman Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Maka, damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (QS Al Hujuraat : 10) 3. Perbedaan Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Insaniyah

Ukhuwah islamiyah bersif t di d n univers l erd s rk n qid h d n sy ri t islam Ukhuwah Insaniyah bersifat temporer (terbatas waktu dan tempat)

4. Tahapan-tahapan Ukhuwah Islamiyah Pertama t h p s ling ken l mengen l t ruf) Dalam tahap ini, seorang muslim tidak hanya mengenal begitu saja saudaranya; namun ia seharusnya pergi lebih jauh dan mencoba untuk mengenali : 1. 2. 3. Penampilan saudaranya. Sifat-sifat (Syakhsiyah) saudaranya. Pemikiran saudaranya.

Kedua : tahap saling memahami (tafaahum) Ini merupakan tahap yang penting kerana ia mencakupi berbagai proses penyatuan. Seperti juga dalam tahap pertama, ruang lingkup proses tafaahum ini adalah lebih kurang sama. Perbezaannya terletak pada kekuatan pengenalan. Pada tahap ini, setiap muslim dituntut untuk memahami : a. b. c. d. e. Kebiasaan saudaranya. Kesukaan saudaranya. Karakter saudaranya. Ciri khas individu. Cara berfikir saudaranya.

Ketiga t h p s ling tolong menolong t wun) Dalam proses penyatuan kerja, adalah suatu yang mutlak diperlukan usaha tolongmenolong yang merupakan usaha lanjutan dari tahap tafaahum (saling memahami) pada tahap kedua di atas.

Saling mengenal semata-mata tanpa diteruskan dengan saling memahami tidak akan mampu membentuk hubungan antara individu yang mampu tolong menolong, saling isimengisi dengan kekurangan dan kelebihan yang terdapat pada setiap individu.

Keempat : tahap saling memikul bebanan (takaaful) Tahap ini merupakan mercu dari proses Ukhuwah Islamiyyah iaitu terletak pada timbulnya rasa senasib dan sepenanggungan meliputi suka mahupun duka dalam setiap langkah kerja. Apabila tahap takaaful ini terwujud, maka ikatan Ukhuwah Islamiyahpun terbentuk denganutuh. Dari rangkuman di atas, kita dapat lihat bahwa usaha penyatuan peribadi-peribadi muslim dalam suatu amal Islami adalah merupakan perbuatan yang sia-sia jika tidak dimulai dengan tahapan dan proses yang telah disebutkan itu.

4. Hal-hal yang menguatkan ukhuwah islamiyah


1. Memberitahukan kecintaan kepada yang kita cintai

2.

3.

4.

5. 6. 7. 8.

9.

H dits y ng diriw y tk n oleh n s in M lik hw R sulull h ers d d seseorang berada di samping Rasulullah lalu salah seorang sahabat berlalu di dep nny Or ng y ng dis mping R sulull h t di erk t ku mencintai dia, ya R sull h L lu N i menj w p k h k mu tel h mem erit huk n kep d ny ? Or ng terse ut menj w Belum Kemudi n R sulull h ers d Berit huk n kep d ny L lu or ng terse ut mem erit huk n kep d ny ser y erk t Sesungguhnya aku mencint imu k ren ll h Kemudi n or ng y ng dicint i itu menj w emog ll h mencint imu k ren engk u mencint iku k ren -Ny Memohon didoakan bila berpisah Tid k seor ng h m mukmin erdo untuk s ud r ny d ri kej uh n mel ink n malaikat berk t n gimu jug seperti itu H R Muslim) Menunjukkan kegembiraan dan senyuman bila berjumpa J ng nl h engk u meremehk n ke ik n p s j y ng d ting d ri s ud r mu), d n jik k mu erjump deng n s ud r mu m k erik n di senyum kegem ir n (H.R. Muslim) Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non muhrim) Tid k d du or ng mukmin y ng erjump l lu erj t n t ng n mel ink n kedu ny di mpuni dos ny se elum erpis h H R u ud d ri B rr ) Sering bersilaturahmi (mengunjungi saudara) Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu Memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya Memenuhi hak ukhuwah saudaranya Hak muslim atas muslim lainnya ada enam, yaitu jika berjumpa ia memberi salam, jika bersin ia mendoakannya, jika sakit ia menjenguknya, jika meninggal ia mengikuti jenazahnya, jika bersumpah ia melaksanakannya. (HR. Imam Muslim). Mengucapkan selamat berkenaan dengan saat-saat keberhasilan

5. Keutamaan Ukhuwah Islamiah Dari ukhuwah Islamiah lahir banyak keutamaan, pahala, berpengaruh positif pada masyarakat dalam menyatukan hati, menyamakan kata, dan merapatkan barisan. Orang-orang yang terikat dengan ukhuwah Islamiah memiliki banyak keutamaan, diantaranya: 1. Mereka merasakan manisnya iman. Sedangkan selain mereka, tidak merasakannya. Rasulullah Saw. bersabda, Ada tiga golongan yang dapat merasakan manisnya iman: orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari mencintai dirinya sendiri, mencintai seseorang karena Allah, dan ia benci kembali pada kekafiran sebagaimana ia benci jika ia dicampakkan ke dalam api neraka. (HR. Imam Bukhari). 2. Mereka berada di bawah naungan cinta Allah, dilindungi Arasy Al-Rahman. Di akhirat Allah berfirman, Di mana orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, maka hari ini aku akan menaungi mereka dengan naungan yang tidak ada naungan kecuali naunganku. (HR. Imam Muslim). Rasulullah Saw. bersabda, di sebuah desa. Di tengah perjalanan, Allah mengutus malaikat-Nya. Ketika berjumpa, malaikat bertanya, Mau kemana? Orang tersebut menjawab, Saya mau mengunjungi saudara di desa ini. Malaikat bertanya, Apakah kau ingin mendapatkan sesuatu keuntungan darinya? Ia menjawab, Tidak. Aku mengunjunginya hanya karena aku mencintainya karena Allah. Malaikat pun berkata, Sungguh utusan Allah yang diutus padamu memberi kabar untukmu, bahwa Allah telah mencintaimu, sebagaimana kau mencintai saudaramu karena-Nya. (HR. Imam Muslim). 3. Mereka adalah ahli surga di akhirat kelak. Rasulullah Saw. bersabda, Barangsiapa yang mengunjungi orang sakit atau mengunjungi saudaranya karena Allah, maka malaikat berseru, Berbahagialah kamu, berbahagialah dengan perjalananmu, dan kamu telah mendapatkan salah satu tempat di surga. (HR. Imam Al-Tirmizi). Rasulullah Saw. bersabda, Sesungguhnya di sekitar arasy Allah ada mimbar-mimbar dari cahaya. Di atasnya ada kaum yang berpakaian cahaya. Wajah-wajah mereka bercahaya. Mereka bukanlah para nabi dan bukan juga para syuhada. Dan para nabi dan syuhada cemburu pada mereka karena kedudukan mereka di sisi Allah. Para sahabat bertanya, Beritahukanlah sifat mereka wahai Rasulallah. Maka Rasul bersabda, Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, bersaudara karena Allah, dan saling mengunjungi karena Allah. (Hadis yang ditakhrij Al-Hafiz Al-Iraqi, ia mengatakan, para perawinya tsiqat). 4. Bersaudara karena Allah adalah amal mulia dan mendekatkan hamba dengan Allah. Rasul pernah ditanya tentang derajat iman yang paling tinggi, beliau bersabda, Hendaklah kamu mencinta dan membenci karena Allah Kemudian Rasul ditanya lagi,

Selain itu apa wahai Rasulullah? Rasul menjawab, Hendaklah kamu mencintai orang lain sebagaimana kamu mencintai dirimu sendiri, dan hendaklah kamu membenci bagi orang lain sebagaimana kamu membenci bagi dirimu sendiri. (HR. Imam Al-Munziri). 5. Diampunkan Dosa. Rasulullah Saw. bersabda, Jika dua orang Muslim bertemu dan kemudian mereka saling berjabat tangan, maka dosadosa mereka hilang dari kedua tangan mereka, bagai berjatuhan dari pohon. (Hadis yang ditkhrij oleh Al-Imam Al-Ir qi, s n dny dh if)

Anda mungkin juga menyukai