Anda di halaman 1dari 2

Ketangkasan & keseimbangan Adalah Kuncinya!

22 September 2012 Oleh: Vitriara Ahsana Nadya

Saga, PSP, Nintendo, Animal Caiser dan banyak media bermain virtual sejenisnya tentu sudah tidak aneh lagi di telinga putra-putri Anda. Tapi tahukan mereka tentang permainan-permainan tradisional seperti loncat tinggi, boiboyan, dan congklak? Mungkin sebagian besar anak-anak zaman sekarang, terutama mereka yang berada di kota-kota besar, sudah benar-benar merasa asing dengan nama-nama tersebut. Padahal permainan-permainan tersebut adalah permainan yang sangat bermanfaat bagi perkembangan syaraf motorik dan kecerdasan mereka, sedangkan games yang kini umumnya mereka mainkan hanya menyebabkan kemandetan dalam proses berpikir anak. Oleh karena itu, ada baiknya bila Anda mulai mengenalkan permainan-permainan tradisional pada putra-putri Anda, karena selain menyenangkan, memainkan permainan tradisional juga memiliki banyak manfaat bagi mereka! Berbicara soal pengenalan terhadap permainan tradisional, permainan apa yang akan Anda kenalkan kepada buah hati Anda terlebih dulu? Bila masih bingung mencari ide, mari kita tengok kegiatan anak-anak di suatu kampung di daerah Selabintana, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sore itu, beberapa anak sedang bermain sondah. Masih ingatkah Anda dengan permainan tersebut? Permainan sondah adalah sebuah permainan yang menggunakan lapangan yang digambari pola seperti kapal terbang sebagai tempatnya. Gambar lapangan tersebut ditunjukan dibawah ini. 5 1 2 3 4 6 8 7

Lost

Permainan sondah dilakukan dengan ber-engkle atau melompat dengan satu kaki di antara petakpetak tanpa mengenai garis. Petak-petak yang boleh diinjak adalah petak yang tidak ditempati beling atau lempengan milik salah satu pemain, beling tersebut sebelumnya dilempar kearah petak-petak sesuai dengan mi atau level sang pemain. Pada petak gunung yang berada di bagian paling ujung, petak ke-7 dan ke-8 serta petak ke-5 dan ke-4, pemain boleh jebrag atau menapakan kedua kakinya ke tanah. Bila para pemainnya telah sampai pada level terakhir, pemain boleh melakukan ngalung bintang dengan melempar beling-nya ke salah satu petak yang belum dimiliki tanpa mengenai garis. Petak yang memenuhi syarat akan menjadi milik si pelempar, dengan kata lain, si pelempar boleh selalu jebrag di bintang-nya tersebut dan pemain lain tidak boleh menginjaknya sama sekali. Sering kali, saat bintang sudah banyak, pemain umumnya akan menjadi kesulitan melompat. Saat itulah dibutuhkan cepil, yaitu petak berbentuk telinga yang ditambahkan di salah satu sisi petak untuk memudahkan pemain melompat ke petak selanjutnya. Menarik bukan? Kunci untuk memenangkan permainan ini adalah ketangkasan dan keseimbangan, hal ini sangat menunjang perkembangan motorik anak Anda. Hmm... Tertarik untuk mencoba? Siapkan saja

washable chalk dan lempengan koin seribu rupiah sebagai beling-nya, dan Anda bisa langsung mengajak putra-putri Anda bermain di halaman atau di garasi mobil Anda!

Anda mungkin juga menyukai