Hasbi Ash-Shiddieqy Pemikir Islam Dari Aceh
Hasbi Ash-Shiddieqy Pemikir Islam Dari Aceh
php
pendidikan formal terakhir yang ditempuhnya. Teungku Muhammad Hasbi AshShiddieqy memperoleh dua gelar Doktor Honoris Causa (HC), satu dari Unisba dan IAIN Sunan Kalijaga pada tahun 1975, serta menduduki jenjang fungsional tingkat Guru Besar pada tahun 1960. Beberapa jabatan penting yang pernah dipegangnya adalah, sebagai Dekan Fakultas Syariah pada tahun 1960, kemudian pada tahun 1960-1963 merangkap menjadi Pembantu Rektor III dan Dekan Fakultas Syariah di IAIN Yogyakarta. Selain itu Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy juga mengajar dan memegang jabatan struktural pada beberapa Perguruan Tinggi Islam Swasta. Beliau pernah juga menjadi Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang pada tahun 1961-1971. Rektor Universitas Al Irsyad, Surakarta dan Rektor Universitas Cokroaminoto yang nama asalnya adalah Akademi Agama Islam (AAI) di Surakarta. Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Fatwa IAIN Sunan Kalijaga dan Pemimpin Post Graduate Course (PGC) dalam Ilmu Fiqih untuk dosen IAIN Se-Indonesia. Beliau juga sebagai Ketua Lembaga Fiqih Islam Indonesia (Levisi) serta Anggota Majelis Iftawat Tarjih DPP Al-Irsyad. Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy wafat pada 9 Desember 1975 di Jakarta dan dimakamkan di Pekuburan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta Selatan. Saya tidak tahu banyak tentang kakek. Setelah itu, kakek banyak menghabiskan waktunya di Yogyakarta, ujar Muhammad Ashraf Fakhry, cucu Hasbi Ash-Shiddieqy ketika ditemui The Globe Journal di Gedung Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Mon Geudong, Lhokseumawe, Rabu (8/6). Kakek meninggal ketika umur saya masih 9 tahun, katanya. Di pustakanya yang terletak di Gedung Hasbi Ash-Shiddieqy Lhokseumawe bisa ditemui puluhan karya tulis yang telah dihasilkannya, diantaranya, Tafsir dan Ilmu Al-Quran yang terdiri dari beberapa cetakan serta buku-buku lainnya. Semuga pustaka ini bisa bermanfaat untu masyarakat dan karya-karya beliau bisa menjadi pencerahan atau media pembelajaran buat kita untuk saat ini, ujar Muhammad Ashraf Fakhri.