Anda di halaman 1dari 64

SKENARIO 1 BLOK 5.

Sinta seorang mahasiswa kedokteran blok 5, pagi ini terlihat berlari tergesa-gesa karena takut terlambat mengikuti praktikum histologi. Sesaat setelah sampai di kelas, Sinta mengalami takipnue, inspirasi dan ekspirasi cepat, yang terlihat dari gerakan rongga dadanya yang naik turun untuk mengatur aliran udara. Sinta juga merasa cemas dan palpitasi karena takut tidak diperbolehkan mengikuti praktikum. Sinta lalu memeriksa nadinya sendiri dan menyimpulkan kalau dia mengalami takikardi. Seluruh badan Sinta basah oleh keringat. Apa yang terjadi pada Sinta?

KLARIFIKASI ISTILAH 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. TAKIPNUE : proses pernafasan yang sangat cepat (kamus dorland) INSPIRASI : proses menghirup udara ke paru-paru (Dorland) EKSPIRASI : Tindakan megeluarkan udara dari paru-paru (Dorland) PALPITASI : Perasaan berdebar-debar atau denyut jantung yang tidak teratur yang sifatnya subjektif TAKIKARDI : Keadaan denyut jantung yang cepat lebih dari 100 kali per menit. (kamus ked UI) RONGGA DADA : Ruang yang berisi organ-organ visceral dada (kamus ked. UI) KERINGAT : cairan yang dihasilkan oleh kelenjar keringat pada kulit ,berguna untuk mengatur suhu tubuh dan mengeluarkan limbah metabolisme tertentu. NADI : denyutan pembuluh darah nadi yang berirama dan dapat diraba dengan jari tangan.

IDENTIFIKASI MASALAH 1. Sinta berlari tergesa-gesa, setelah sampai dikelas, Sinta mengalami takipnue, inspirasi
dan ekspirasi cepat, yang terlihat dari gerakan rongga dadanya yang naik turun untuk mengatur aliran udara

2. Sinta merasa cemas dan palpitasi karena takut 3. Sinta lalu memeriksa nadinya dan menyimpulkan kalau dia mengalami takikardi 4. Seluruh badan sinta basah karena keringat. ANALISIS MASALAH 1. Sinta berlari tergesa-gesa, setelah sampai dikelas, Sinta mengalami takipnue, inspirasi
dan ekspirasi cepat, yang terlihat dari gerakan rongga dadanya yang naik turun untuk mengatur aliran udara

a. Apa saja organ-organ respirasi? Organ respirasi manusia terdiri atas : Organ respirasi atas: Hidung: (Cavum Nasi, concha nasales dan Sinus Paranasales) Pharynx : Nasopharynx, Oropharynx, Laryngopharynx

Organ respirasi bawah: Larynx Trachea Bronkus ( primer, sekunder, tersier) Bronkiolus ( bronkiolus terminalis dan respiratorius) Alveolus( ductus alveolus, saccus alveolus,alveoli)

Pulmo b. Bagaimana mekanisme sistem respirasi? Mekanisme Aliran Udara: Udara masuk melalui hidung cavum nasi ( udara akan disaring kemudian memasuki concha nasalis inferior, media, superior untuk mengatur suhu udara yang masuk ke paru-paru pharynx ( nasophrarynx, oropharynx, laryngopharynx) Larynx trachea bronchus primer bronkus sekunder bronkus tersier bronkiolus bronchioles terminalis bronkiolus respiratorius ductus alveolaris saccus alveolaris alveolus. 1. Mekanisme Inspirasi Impuls motorik dari medulla berjalan sepanjang nervus fernikus menuju diafragma diafragma dan m.intercostalis eksterna berkontraksi costae terangkatvolume rongga dada meningkat tekanan intrapleural menjadi turun paru akan mengembang tekanan intrapulmonary lebih rendah dari atmosphere udara masuk 2. Mekanisme Ekspirasi diafragma dan m.intercostaliseksterna berelaksasi costae turun volume rongga dada menyempit tekanan intrapleural menjadi naik paru akan mengempis tekanan intrapulmonary lebih tinggi dari atmosphere udara keluar.

c. Apakah Fungsi sistem respirasi? Sebagai tempat pertukaran O2 dan CO2 Menyaring , Melembabkan, dan menghangatkan udara Memproduksi suara Sebagai penghidu Pertahanan tubuh Membantu mempertahankan keseimbangan asan basa didalam darah

d. Apa saja otot inspirasi dan ekspirasi? Otot yang berperan dalam proses inspirasi: Saat inspirasi normal, otot yang beperan yaitu a) M. externus Intercostal O : Anteroinferior costa superior I : Anterosuperior costa inferior Fungsi: Elevasi Costae Nervus : spinal thoracic b) Diafragma O: Inferior internal facies costae 7-12; processus xiphoideus sternalis; Cartilago costalis inferior costae 6; vertebrae Lumbaris I: central Tendon Fungsi : expansi cavum thoracic Nervus : N. Phrenicus c) M. serratus Posterior superior O : Processus spinosus vertebrae C7-T3 I : Margo lateral costa 2-5 Fungsi : elevasi costa selama inspirasi N. spinalis thoracic Saat forced inspirasi, otot yang berperan yaitu: a) M. Sternocleidomastoideus O : Manubrium sterni, 1/3 medial clavicula I : Processus Mastoideus os temporal Fungsi : elevasi sternum Forced inspirasi N. accessory (IX), C2, C3 b) M. Pectoralis minor O : Costa 2-5 I : Processus coracoideus os scapula Fungsi : elevasi costa 3-5 N. Pectoralis medial c) M. Scalenus (Anterior, posterior, Medial) O : Processus transverses vertebrae cervical I : superior Costae 1 dan 2 Fungsi : flexi leher dan elevasi costae 1 dan 2 N. Cervical spinalis

Otot yang berperan dalam proses ekspirasi Aktif ekspirasi a) M. internus intercostals O : Posterosuperior costa inferior I : Anteroinferior costa superior Fungsi : depresi costa selama ekspirasi N. spinalis thoracic b) M. Serratus posterior inferior O: processes Spinosus T11L2 vertebrae I: margo Inferior costa 812 Fungsi : depresi costa selama ekspirasi N. spinalis thoracic c) M. transversus Thoracic O : posterior Processus xiphoideus sternalis dan regio inferior sterna I : cartilage costalis 2-6 Fungsi : depresi costa N. Spinalis thoracic d) M. rectus Abdominis O : crista pubis dan symphisis pubis I : costa cartilage 5-7 dan processus xiphoideus Fungsi : forced ekspirasi, flexi vertebral column, kompres abdomen untuk membantu dalam proses defekasi, ekskrese urin, dan kelahiran anak. N. spinalis thoracic T7-T12 e) M. Quadratus Lumborum O : Crista iliaca dan ligamentum iliolumbar I : margo inferior costa 12 dan L1-L4 Fungsi : menarik ke bawah costa ke 12 selama forced ekspirasi, flexi lateral vertebral columna

e. Jelaskan Jenis sistem pernafasan berdasarkan prosesnya ?


Respirasi Internal Suatu respirasi dikatakan respirasi internal adalah ketika terjadi pertukaran gas antara darah dan sel. Jadi, oksigen yang telah berdifusi ke kapiler darah di alveolus akan dibawa oleh darah ke dalam sel-sel tubuh. Dan begitu pula karbondioksida akan berdifusi keluar dari dalam sel dan dibawa oleh pembuluh darah untuk ditukarkan kembali di paru-paru.

Respirasi Eksternal Suatu respirasi dikatakan respirasi eksternal adalah ketika terjadi perrtukaran gas antara kapiler darah dan udara luar yang terjadi di alveolus. Udara masuk ke dalam paru-paru melalui suatu proses yang disebut juga inspirasi. Mulai dari hidung, pharynx, larynx, trakea, bronkus, bronkiolus, bronkiolus terminal, bronkiolus respiratorius, duktus alveolaris, saccus alveolaris, hingga terjadilah pertukaran gas di alveolus. Dimana oksigen akan berdifusi masuk ke dalam kapiler darah dan pada saat yang bersamaan karbon dioksida yang terdapat dalam darah juga berdifusi sehingga dapat dikeluarkan oleh tubuh.

f. Bagaimana persyarafan dari sistem respirasi,dan pusat pengaturannya? Saraf Simpatis Berfungsi untuk dilatasi bronchiolus. Saraf simpatis Nervus Spinalis Serabut Preganglion Trunkus Simpaticus Bersinaps dengan saraf ganglion Serabut simpatis post ganglion Nervus Cardiacus. Saraf Parasimpatis Berfungsi untuk kontraksi bronchiolus. Saraf simpatis Nervus Spinalis Serabut Preganglion Trunkus Simpaticus Bersinaps dengan saraf ganglion Serabut simpatis post ganglion Nervus Vagus.

Pusat pengaturan pernafasan terletak pada Pons dan Medulla Oblongata. Dorsal Respiratory Group Terdapat di Medulla Oblongata didekat Canalis Sentralis. Dorsal Respiratory Group berfungsi untuk mengatur inspirasi oleh paru-paru. Untuk inspirasi paru-paru bagian kiri diatur oleh medulla oblongata bagian kanan. Sebaliknya, untuk inspirasi paru-paru kanan, diatur oleh medulla oblongata bagian kiri. Medulla Oblongata membentuk axon Axon menyebrang pada sisi kontralateral Medulla spinalis bagian thorax dan cervic Membentuk neuron Nervus Phrenicus (mengatur diaphragma agar berkontraksi) Nervus Intercostalis yang mengatur fungsi dari M. Intercostalis Eksterna Ventral Respiratory Group Terletak di Medulla oblongata. Berfungsi untuk Mengatur inspirasi dan ekspirasi oelh paru-paru. Pada inspirasi biasa, kerja dari VRG tidak begitu kentara. Tetapi pada inspirasi kuat atau forced inspiration, baru terasa kerja dari VRG.

Pneumotaxic Center Terletak di Pons. Berfungsi mengatur pola inspirasi dan ekspirasi. g. Bagaimana Stukrur histologis dari organ respirasi?
1. Cavum Nasi: Vestibulum nasi: Tunika Mukosa: Epitel dan lamina propria epitel: Epitel squamosa complex regio respiratorius : Epitel pseudostratified columnar bersilia dan sel goblet Lamina propria: Glandula mukosa dan serosa, Sel sel limfosit , pembuluh darah terdapat regio olfaktorius Epitel olfaktoris adalah epitel bertingkat thoraks dan memiliki sel sel penciuman yaitu: Sel sustentakuler / penyokong Sel basal Sel olfaktoris / sel penghidu Nasofaring epitel bertingkat silindris bersilia dan bersel Goblet. lamina propria yg mengandung kelenjar campur dan kaya jar ikat elastis yg bercampur lapisan otot di bawah nya. terdapat agregasi limfosit membentuk tonsila pharingealis, tonsila tubalis. Orofaring epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk Laringofaring Diliputi epitel yang bervariasi , sebagian besar oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk Larynk epitel pseudostratified columnar dengan cilia dan sel goblet Lamina propria Kartilago hyalin & elastis

epiglotis Bag lingual : epitel squamous kompleks non keratin Bagian laryngeal : epitel pseudostratified columner dg cilia 7 sel goblet Lmina propria ; kelenjar campur, cartilago elastis trachea Tunika mukosa ; Epitel pseudokompleks columnar dengan silia dan sel Goblet / Membrana basalis tebal Lamina propria : Kaya akan serat elastis Submukosa Jaringan ikat longgar, lemak dan kelenjar campur. bronkiolus epitel respirasi

tidak memiliki kartilago dan kelenjar pada mukosa Sel goblet tersebar satu- satu dalam epitel Lamina propria ; otot polos & serat elastis bronkiolus terminalis Epitel kolumner atau cuboidal bersilia Diantara deretan sel terdapat sel Clara , yang tidak mempunyai silia tetapi mempunyai mikrovili, dalam sitoplasmanya terdapat granula kasar dan di duga mempunyai fungsi sekresi zat surfaktan. Sel goblet dan kelenjar tidak ada Jaringan elastis bercampur dengan jaringan otot polos yang terdapat dalam jumlah besar. Alveoli Alveolus melekat satu sama lain dan dipisahkan oleh septum interalveolaris yang juga merupakan dinding alveolus. Antara dinding alveoli yg berdekatan terdapat lubang kecil dengan diameter 10-15 m disebut stigma alveoli (porus alveoli) sehingga dapat terjadi pertukaran udara kolateral. Dalam anyaman kapiler dapat di jumpai Serat serat elastis dan retikuler yang di susun sedemikian rupa sehingga memungkinkan dinding alveoli mengembang dan menciut. Terdapat sedikit tropoblas, Histiosit, Leukosit, Kadang kadang sel otot polos. Sel pada septum interalveolus; 1. Sel endotel kapiler 2. Sel alveolus tipe I (alveoli kecil) 3. Sel tipe II (sel septal) 4. Sel interstitial (fibroblast & sel mast) 5. Makrofag alveolar

h. Apa saja struktur penyusun rongga dada. Struktur penyusun rongga dada (cavum thoracic), yang terdiri dari Sternum.

Terdapat artikulasi sternoclavicularis Terdiri atas 3 bagian, yaitu - Manubrium sterni Memiliki beberapa struktur khusus yaitu, incisura suprasternal (berada di antara incisura clavicularis), incisura clavicularis (tempat perlekatan os clavicula pada manubrium sterni), dan Incisura costalis (perlekatan antara manubrium sterni dengan costa 1). - Corpus Sternalis Memiliki beberapa struktur khusus yaitu, incisura costalis (artikulasi antara corpus sternalis dengan costa 2-10) dan angulus sternalis (artikulasi antara corpus sternalis dengan manubrium sterni). - Processus Xiphoideus Berbentuk tajam seperti pedang dan merupakan bagian yang terdiri atas cartilage hyaline selama masih bayi dan anak kecil. Bagian ini akan menjadi tulang kompak setelah mencapai umur 40 tahun. Pada posisi yang tidak tepat saat melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) akan menyebabkan patahnya struktur ini dan akan melukai organ bagian dalam.

Rangka Thorax

Costae terdiri dari 12 pasang dari atas sampai bawah. Terdiri dari 3, yaitu - Costae vera (1-7) tiap costa mempunyai perlakatan langsung ke sternum melalui cartilago costalis, - Costae spuriae (8-10) tidak langsung melekat pada sternum melainkan bergabung dengan costa lain dibawahnya dan dihubungkan oleh satu cartilago costalis ke sternum, - Costae flutuantes (11-12) atau disebut juga tulang rusuk melayang karena tidak melekat dengan sternum sama sekali.

Costae

Pada costa terdapat facies artikulasi ke beberapa tempat, yaitu ke vertebrae thoracle dan ke sternum. Pada bagian yang ke vertebrae thoracle, terdapat facies articularis superior dan inferior caput costalis Struktur Facies Articularis Superior Caput costalis Facies Articularis inferior Caput costalis Crista interarticularis Collum costae Facies articularis tuberculum costa Angulus costa Sulcus costalis Corpus costa Facies cartilage costalis Keterangan Berartikulasi dengan Vertebrae thoracle 1 tingkat di atas Berartikulasi dengan vertebrae thoracle pada segmen yang sama Terletak diantara kedua artikularis pada costae Terletak diantara caput costalis dengan tuberculum costalis Melekat pada processus transversus pada segmen yang sama Bagian costa yang melengkung Bagian posteroinferior costae dimana nervus, arteri dan vena intercostalis lewat Badan Costae Bagian costa yang melekat dengan cartilago costalis yang kemudian terhubung dengan sternum

i.

Bagaimana proses difusi O2 dan CO2 ?

O2 dan CO2 berdifusi melalui membrane respiratorius yang terdapat pada alveolus. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan parsial O2. O2 berdifusi dari alveoli ke kapiler paru karena tekanan parsial oksigen dalam alveoli lebih besar dari pada di tekanan 02 di kapiler paru. Sebaliknya tekananan CO2 intrasel meningkat , sehingga CO2 berdifusi ke dalam kapiler jaringan Setelah darah mengalir ke paru CO2 berdifusi keluar dari darah dan masuk ke alveoli karena P CO2 dalam kapiler paru lebih besar dari pada alveoli. Hal ini juga didukung oleh membrane respiratorius pada alveoli yang sangat tipis karena tersusun atas sel epitel selapis gepeng yang memudahkan difusi kedua gas.

j.

Bagaimana mekanisme terjadinya takipnue? Pada daerah yang tinggi tekanan atmosfer rendah tekanan O2 rendah Hb kekurangan O2 untuk memenuhi kebutuhan O2 Bernafas cepat Takipnue

k. Apa penyebab terjadinya takipnue ? Sumbatan di pembuluh darah. Tekanan pembuluh darah membesar. l. Apa saja faktor faktor yang menyebabkan terjadinya respirasi ?

1. Kapasitas paru yang ditentukan oleh volume paru. 2. Resisitensi paru terhadap udara 3. Lung Compliance elastisitas paru. semakin elastic paru semakin banyak udara yang masuk

4. Sel Surfactant 5. Regulasi Paru yang mengontrol kerja ventilasi paru 6. Tekanan udara luar m. Bagaimana sistem sirkulasi darah di pulmo ? Jawab: Paru mendapat vaskularisasi melalui 2 sistem: 1. Sirkulasi Pulmonalis: berasal dari a. pulmonalis yang berasal dari jantung vena pulmonalis yang menuju ke jantung. 2. Sirkulasi Bronkialis: Bagian sirkulasi sistemik mulai dari aorta decendens mengikuti percabangan bronkus tidak sampai ke bronkiolus

n. Apa Saja yang mempengaruhi volume dan kapasitas paru? Kapasitas dan volume paru-paru dapat di ukur dengan alat yang dinamakan spirometri. Alat tersebut akan mencatat volume udara yang masuk dan keluar paru-paru. Hasilnya akan ditulis berupa spirogram. Pada gambar di bawah ini merupakan spirometri sederhana. Spirometer ini terdiri dari sebuah drum dibalikkan di atas bak air, dan drum tersebut diimbangi oleh suatu beban. Dalam drum terdapat gas untuk ernapas, biasanya udara atau oksigen; dan sebuah pipa yang menghubungkan mulut dengan ruang gas. Apabila seseorang bernapas dari dank e dalam ruang ini, drum akan naik turun dan terjadi perekamam yang sesuai di atas gulungan kertas yang berputar.

Volume dan kapasitas paru seseorang dipengaruhi oleh: - Bentuk tubuh dan fisik Semakin baik bentuk tubuh dan fisik seseorang maka volume dan kapasitas paru akan semakin bertambah - Posisi badan

Posisi badan berpengaruh karena hal tersebut akan mempengaruhi tekanan yang keluar masuk saat inspirasi dan ekspirasi - Kekuatan otot respirasi - Komplians paru Seberapa besar usaha yang diperlukan untuk meregangkan paru dan mengembangkan dinding dada secara mudah. Tingkat komplians yang tinggi berarti dinding dada dapat mengembang dengan mudahnya serta sebaliknya.

(gambar dari tortora) Pengukuran Volume Respiratori Volume Tidal (TV) Volume Cadangan Inspirasi (IRV) Volume Cadangan ekspirasi (ERV) Volume Residu (RV) Kapasitas Respirasi Kapasitas Vital (VC) Kapasitas Inspirasi (IC) Kapasitas Residu Fungsional (FRC) Kapasitas Total Paru (TLC) Ukuran 500 mL 3000 mL 1200 mL 1300mL Definisi Volume udara yang di inspirasi atau ekspirasi dalam satu siklus selama pernapasan normal. Volume udara yang ekstra dari volume tidal yang dapat di inspirasi dengan usaha maksimum. Volume udara ekstra dari volume tidal yang masih bisa di ekspirasi dengan usaha maksimum. Volume udara yang masih berda di dalam paru-paru setelah maksimum ekspirasi; Jumlah udara yang dapat di inhalasi dan kemudian di ekshalasi dengan usaha maksimum; (VC=ERV+TV+IRV) Jumlah maksimum udara yang dapat di inhalasi setelah ekspirasi tidal normal (IC=TV+IRV) Jumlah udara yang masih tetap berada di dalam paruparu setelah ekspirasi tidal normal (FRC=RV+ERV) Jumlah udara maksimum yang dapat mengembangkan paru sebesar mungkin dengan inspirasi sekuat mungkin. (TLC=RV+VC)

4700 mL 3500 mL 2500 mL 6000 mL

2. Sinta merasa cemas dan palpitasi karena takut a. bagaimanakah Mekanisme palpitasi ? Aktivitas jantung meningkat Tekanan barometer meningkat Tekanan Oksigen menurun Terjadi hypoksia Merangsang saraf simpatis Hormon norepinefril Takikardia Palpitasi Palpitasi terjadi seiring dengan terjadinya takikardi. Pada saat takikardi, kontraktibilitas otot-otot jantung meningkat dengan begitu meningkatkan frekuensi irama jantung. Hal ini yang dikatakan terjadinya takikardi dan palpitasi. b. Bagaimana struktur anatomi Jantung ?

Anatomi jantung: I. Terdiri atas 4 ruang: Atrium dextra Atrium sinistra Ventrikel dextra Ventrikel sinistra Antara Ventrikel Dextra dan Sinistra dipisahkan oleh Septum Interventrikularis II. Terdiri dari 2 katup: Katup atrioventrikuler

Valvula Atrioventricular dextra ( Katup trikuspidalis) Valvula Atrioventrcularis sinistra ( Katup bikuspidalis atau Katup Mitral) Katup semilunaris Valvula Semilunaris Aorta Valvula Semiluaris Pulmonal

c. Bagaimana mekanisme dari sistem kardiovaskular ?

Darah dari vena cava inferior dan vena cava superior Atrium kanan Katup trikuspidalis ventrikel kanan Trunkus pulmonal Arteri pulmonalis Paru-paru Vena pulmonalis Atrium kiri Katup bikuspidalis Ventrikel kiri Aorta Seluruh tubuh

d. Apa fungsi dari jantung ? Memompa darah ke seluruh tubuh dan organ tubuh Membantu proses respirasi
e. Apa yang menyebabkan timbulnya bunyi detak jantung ? Bunyi detak jantung biasanya di deskripsikan sebagai lub dan dub. Bunyi lub dikaitkan dengan penutupan katup atrioventrikel pada permulaan sistole, dan bunyi dub dikaitkan dengan penutupan katup semilunaris (aorta dan pulmonaris) pada akhir sistole

f. Bagaimana mekanisme sistem konduksi jantung ?


SA nodis AV node Av bundle AV branch serabut purkinje ventrikel berkontraksi Dari nodus SA di dindig atrium kanan mengawali setiap denyut jantung, selsel nodus SA lebih permiabel terhadap ion Na+ dan berdepplarisasi lebih cepat dari pada bagian lain miokardium.

Nodus AV terletak diseptum interatrial bawah. Depolarisasi nodus SA menyebar ke nodus AV dan miokardium atrium, dan menyebabkan sistol atrium. Berkas His terletak diseptum interventrikular atas bagian pertama ventrikel yang terdepolarisasi. Cabang berkas kanan dan kiri pada septum interventrikular mengirim impuls ke serabut purkinje di ventrikel miokardium, yang melengkapi sistol ventrikel, ventrikel berkontraksi. Elektrokardiogram (EKG) yang menggambarkan aktivitas listrik jantung. jika sebagian jalur konduksi tidak berjalan sebagaimana mestinya, bagian nerikutnya yang akan melakukan kontraksi, tapi dengan kecepatan lebih rendah.

g. Apa saja faktor yang mempengaruhi kerja jantung? Emosi Usia pH darah Aktifitas fisik Tekanan darah Posisi tubuh

h. Bagaimana vaskularisasi jantung ? Arteri - Arteri Coronaria sinistra Arteri ini dibagi menjadi : Trunkus interventricular anterior dan Trunkus Circumflexa. - Arteri Coronaria dextra Arteri ini dibagi menjadi : Trunkus interventrikular posterior dan Trunkus Marginalis dextra. Vena Vena Cardiaca mayor Vena interventrikular posterior Vena Marginalis sinistra Sinus Coronaria

i.

Dimana posisi jantung ?

Jantung terletak di cavum thoracic di dalam mediastinum, dengan arcus aorta mencapai costa 2. Sekitar 2/3 jantung akan mengarah ke kiri dari garis median tubuh. Bagian apex dibentuk oleh ujung ventrikel kiri (ruangan paling inferior jantung) dan berakhir pada diafragma. Secara langsung bagian apex mengarah ke anterior, inferior, dan ke kiri. Bagian basis jantung berada pada permukaan posterior yang dibentuk oleh atrium (ruangan jantung paling atas), yang didominasi oleh atrium kiri. Lateralnya merupakan paru-paru, Superiornya adalah garis khayal yang ditarik dari angulus sternalis sampai ke T4 tepi bawah, sedangkan inferiornya merupakan diafragma, Bagian anterior merupakan sternum sedangkan bagian posterior adalah vertebralis thoracle.

j.
Jantung

Bagaimana stuktur histologi jantung ?

1. Perikardium

Perikardium fibrosum (fiseral) Merupakan bagian kantong yang membatasi pergerakan jantung terikat dibawah sentrum tendinium diafragma, bersatu dengan pembuluh darah besar melekat pada sternum melalui ligamentum sternoperikardial. Perikardium serosum (parietal) Perikardium parietalis membatasi perikardium fibrosum sering disebut epikardium Perikardium fiseral mengandung sedikit cairan yang berfungsi sebagai pelumas untuk mempermudah pergerakan jantung 2. Miokardium Lapisan jantung paling tebal Tersusun oleh berkas serat otot jantu g yang saling melilit/berpilin Diantara serat otot jantung ada celah-celah yang mengandung jaringan penyambung halus berisi pembuluh darah dan kapiler limfe.

Sel-sel otot jantung di bagi menjadi 2 yaitu i. Sel-sel kontraktil ii. Sel-sel pembangkit dan penghantar rangsang Hantaran impuls : SA node AV node his a) SA node Memiliki aktivitas ritmik tercepat, Terletak di dekat masuknya Vena cava superior di atrium kanan, Modifikasi dari sel otot jantung yang tersusun konsentris di sekitar, sebuah arteri nodus besar b) AV node Modifikasi sel otot jantung, terletak di bawah endokard dinding septum atrium kanan, terdapat arteriol besar dan banyak jaringan lemak. c) HIS Dibentuk oleh sel purkinje, terletak di bagian ventrikel jantung, menembus kerangka fibrosa membentuk cabang berkas kanan dan berkas kiri, berjalan di lapisan subendokard menuju apax jantung

3. Endokardium Terdiri dari 4 lapisan Endotel Subendotel Elastikomukosa Subendokaed d) Jar ikat longgar, lemak, pembuluh darah : sel-sel gepeng poligonal : serat kolagen, elastis dan fibrosa : serat elastin dan otot polos

e)Menghubungkan endokard dan miokard f) Serabut purkinje (ventrikel)

Endokardium berfungsi membatasi atrium dan ventrikel dan seluruh struktur yang menonjol ke dalam jantung (valvula korda tendinea dan muskulus papilaris Endokard atrium lebih tebal dibanding ventrikel sehingga atrium lebih tampak pucat.

Pembuluh Darah

Vena 1. Venule o Tunika intima : terdiri dari endotel sangat tipis, dengan serat retikulin dan perisit o Tunika media : mengandung otot polos o Tunika adventitia : relatif lebih tebal

2. Vena sedang o Tunika intima : terdiri dari endotel , serat elastin ,Lamina basalis o Tunika media : mengadung otot polos ,melingkar, lebih tipis dan lebih longgar dari arteri o Tunika adventitia : lapis paling tebal td berkas kolagen dan elastin o Vena brachialis, vena kepala, vena visera

3. Vena besar o Tunika intima : terdiri dari endotel dan subendotel (lebih tebal), serat elastin dan fibroblas o Tunika media : kebanyakan tidak ada otot polos(v. Meninges, retina, plasenta,v penis) kecuali vena pada rahim hamil,vena pulmoner o Tunika adventitia : membentuk sebagian besar ketebalan dinding, tadi kolagen dan elastin, vasa vasorum o Vena cava inferior, vena porta, vena lienalis o Vena mesenterika sup, vena renalis Katup vena Mencegah darah mengalir menjauhi jantung Katup semilunar Sinus katup Banyak di vena tungkai bawah Tidak ada pada vena kecil atau vena sangat besar

Arteriol Merupakan unsur utama bagi tahanan perifer terhadap aliran yang mengatur tekanan darah Memiliki diameter 40 200 m Tersebar di seluruh tubuh, Memiliki granul Weibel- Palade/ faktor von willebrand/ faktor VIII

1. Tunika intima terdiri dari lapisan endotel utuh dan subeendotel tipis mengandung retikuler dan elastin sebagian memiliki membrana elastika interna 2. Tunika media terdiri dari 1-2 lapisan otot polos yang melingkari endotel 3. Tunika adventitiamengandung kolagen danfibroblast

Arteri muskular Sebagian besar arteri yang diberi nama Disebut juga arteri distribusi Contoh: A. Brachialis, A. Femoralis, A. Radialis, A. Poplitea Ukuran lebih besar dari arteriol, paling kecil 0,5 mm 1. Tunika intima terdiri dari lapisan endotel utuh dan subendotel tebal mengandung retikuler, elastin dan sedikit otot polos membrana elastika interna tampak jelas, berombak akibat kontraksi PD, fenestrasi Memiliki taut rekah (gap junction) 2. Tunika media mengandung sampai 40 lapisan otot polos tersusun konsentris Berkas serabut kolagen dalam ruang intersel Serat elastis konsentris membrana elastika eksterna, neuron 3. Tunika adventitia mengandung kolagen,elastin, fibroblas terorientasi memanjang Mengandung sel lemak, pembuluh limfe dan vasa vasorum Kurang bisa menahan perubahan diameter pembuluh darah

Arteri besar/elastis/konduksi o Fungsinya adalah menyalurkan darah dan mempertahankan tekanan dalam sistem arteri selama diastole, sehingga diperoleh aliran darah yang kontinyu. o Pembuluh darah bersifat sangat elastis karena banyak mengandung Contyohnya A.carotis, aorta, A. Subclavia, A. Karotis komunis 1. Tunika intima terdiri dari lapisan endotel dan subendotel membran elastin.

tebal yang melekat melalui taut kedap dan taut rekah memiliki membrana elastika interna dengan fenestra memiliki faktor von Willebrand

2. Tunika media Memiliki banyak lamel elastis konsentris dengan fenestra berselang- seling dengan otot polos terorientasi melingkar Mengandung serat kolagen Membrana elastika interna tidak terlalu nyata 3. Tunika adventitia Relatif tipis Mengandung serat kolagen memanjang dan anyaman longgar elastin Vasa vasorum

Kapiler Memiliki variasi struktur yang memungkinkan adanya perbedaan derajat pertukaran metabolik antara darah dan jaringan sekitar memiliki dinding yang dibentuk oleh selapis sel endotel tersusun memanjang Membentuk saluran berbentuk silindris dengan membrana basalis meliputi bagian luarnya. Diameter bervariasi 7-9 m Memiliki banyak mikrofilamen yang menjamin kontraktilitas Memiliki sabuk kedap (zonula occludens) dan taut rekah (gap junction) Memiliki perisit proliferasi dan diferensiasi saat ada cedera Fungsi: 1. Permeabilitas fungsinya untuk elastisitas kapiler di otak 2. Fungsi metabolik 1. Aktivasi 2. Inaktivasi 3. Lipolisis 4. Produksi faktor vasoaktif

3. Fungsi antitrombogenik

Kapiler Continu o o o o Merupakan kapiler dengan sel endotel yang melingkar penuh (tidak berpori). Terdapat di paru, otot dan kulit, sistem saraf pusat, jaringan ikat Di jaringan saraf kapiler ini dikenal dengan blood brain barrier. Mempunyai endotel dan lamina basalis yang seluruhnya mengelilingi lumen.

Kapiler Bertingkap o o o o o o o Terdapat di mukosa intestinum, kelenjar endokrin, glomerulus ginjal, pankreas. Endotel berlubang dengan diameter 60-80 nm Sehingga pertukaran zat lebih cepat dari pada tipe kontinue. lubang-lubang ada yang ditutup oleh diafragma yang sangat tipis, Ada yang tidak Diluarnya terdapat lamina basalis. Lubang Kapilar fenestrata bervariasi dalam ukuran, jumlah dan distribusi Glumeruli ginjal tidak mempunyai diafragma lamina basalisnya lebih tebal 3X

Kapiler Sinusoidal Merupakan kapiler yang dindingnya tidak di batasi sel sel endotel, sehingga tetap terbuka di antara ruang ruang antar sel dan diameternya lebih besar dari kapiler biasa. Aliran darah menjadi lambat karena memiliki diameter relatif besar(30-40 m)

Pada potongan melintang tampak berkelok-kelok, Jaringan ikat yang sangat tipis antara dinding sinusoid dengan parenkim suatu organ. Sel-sel endotel terdiri atas sel sel yang bersifat fagositik dan tidak fagositik. Fagositik : Pada sinosoid hati pada sinusoid korteks adrenal tidak fagositik.

Terdapat di hepar, sumsum tulang, lien dan beberapa kelenjar endokrin. Venule o Tunika intima : terdiri dari endotel sangat tipis, dengan serat retikulin dan perisit o Tunika media : mengandung otot polos o Tunika adventitia: relatif lebih tebal

Vena sedang o Tunika intima : terdiri dari endotel, serat elastin, Lamina basalis o Tunika media : mengadung otot polos ,melingkar, lebih tipis dan lebih longgar dari arteri o Tunika adventitia : lapis paling tebal terdiri dari berkas kolagen dan elastin o Vena brachialis, vena kepala, vena visera

Vena besar o Tunika intima : terdiri dari endotel dan subendotel (lebih tebal), serat elastin dan fibroblas

o Tunika media : kebanyakan tidak ada otot polos(V.Meninges, retina, plasenta, V penis) kecuali vena pada rahim hamil,vena pulmoner o Tunika adventitia : membentuk sebagian besar ketebalan dinding, terdiri dari kolagen dan elastin, vasa vasorum o Vena cava inferior, vena porta, vena lienalis o Vena mesenterika sup, vena renalis Katup vena Mencegah darah mengalir menjauhi jantung Katup semilunar Sinus katup Banyak di vena tungkai bawah Tidak ada pada vena kecil atau vena sangat besar

3. Sinta lalu memeriksa nadinya sendiri dan menyimpulkan kalau dia mengalami takikardi a. Apa saja klasifikasi pembuluh darah
Arteri Vena Kapiler

b. Bagaimana pembagian dari arteri dan vena didalam tubuh manusia I. Arteri Vena

Arteri Elastis Arteri Muscular Arteriole Vena cava Veins Venules

II.

c. Apa perbedaan arteri, vena dan kapiler?

d. Berapa frekuensi nadi normal ? Frekuensi nadi normal adalah 60-100 kali permenit e. Apa yang menyebabkan terjadinya denyut pada nadi ?
Pompa ritmik darah dari jantung menghasilkan pulsasi ritmikal di arteri. Dinding arteri memiliki jaringan ikat elastis yang menyebabkannya untuk mengembang dan mengempis, inilah yang kita sebut denyut nadi (arteri). Human Anatomy 3rd Edition McKinley

f. Apa struktur histologi dari pembuluh arteri,vena dan kapiler?


Pembuluh darah Arteri arteriol Tunika Intima Tunika Media Tunika Adventitia serat

endotel utuh,

1-2 lapisan

subendotel tipis memiliki serat reticular,elastic dan membrane elastic interna. arteri muscular sama dengan arteriol+ot.polos memiliki taut rekah

otot polos

kolagen dan fibroblast.

40 lapis ot.polos + serat kolagen, elastic, m.elastika eksterna banyak lamina elastic, serat kolagen, m.elastika interna

serat kolagen, elastic, fibroblas, lemak, dan p.limfe.

arteri elastis

sama dengan arteriol

tipis memiliki serat kolagen+ vasa vasorum Tunika adventitia relatif lebih tebal Tunika adventitia lapis paling tebal , Td berkas kolagen dan elastin Tunika adventitia membentuk sebagian Besar ketebalan dinding, td kolagen dan Elastin, vasa vasorum

Vena Vena Kecil(venule)

Tunika intima td endotelsangat tipis + Dengan serat retikulin dan perisit Tunika intima td endotel , serat elastin , Lamina basalis

Tunika media mengandung otot polos

Vena Sedang

Tunika media mengadung otot polos Melingkar, lebih tipis dan lebih longgar dari arteri Tunika media kebanyakan tidak ada otot polos (v. Meninges, retina, plasenta,v penis) Kecuali vena pada rahim hamil,vena pulmoner

Vena Besar

Tunika intima td endotel dan subendotel (lebih tebal), serat elastin dan fibroblas

Kapiler Kapiler kontinu

Sel endotel melingkar penuh

membrane basalisnya

kapiler bertingkap

Sel endotel tetap utuh

tertutup membrane basalis ada yang bolong membrane basalis bolong

kapiler sinusoid

Sel endotel bolong.

g. Sebutkan nadi nadi yang sering dilakukan pemeriksaan ? Arteri Brachialis Arteri Radialis Arteri Dorso Pedis Arteri Poplitea Arteri Carotis

h. Bagaimana mekanisme terjadinya takikardi ? Aktivitas jantung meningkat Tekanan barometer meningkat Tekanan Oksigen menurun Terjadi hypoksia Merangsang saraf simpatis Hormon neurofinefril Takikardia

i.

Apa yang menyebabkan takikardi ? Penyebab umum dari takikardi adalah kenaikan suhu tubuh, rangsangan jantung oleh saraf simpatis, dan keadaan toksik pada jantung. Frekuensi denyut jantung meningkat kira-kira 10 kali permenit untuk kenaikan suhu tubuh satu derajat Fahrenheit (18 kali per derajat Celcius) sampai suhu tubuh mencapai kira-kira 105 derajat Fahrenheit (40,5 derajat Celcius); diatas suhu ini frekuensi jantung dapat menurun akibat lemahnya otot jantung secara progresif akibat demam. Demam dapat menyebabkan takikardia, karena kenaikan suhu akan meningkatkan derajat metabolisme nodus sinus yang selanjutnya akan meningkatkan eksitabilitas dan kecepatan irama. Berbagai faktor dapat menyebabkan sistem saraf simpatis merangsang jantung. Contohnya pada penderita yang kehilangan darah berada dalam keadaan syok atau semisyok, rangsangan refleks pada jantung akan meningkatkan kecepatan denyut jantung 150 sampai 180 kali per menit. Juga, kelemahan ringan miokardium biasanya akan meningkatkan frekuensi denyut jantung, karena jantung yang lemah tidak dapat memompa darah kedalam sistem arteri dalam ukuran normal, dan

keadaan ini menimbulkan refleks simpatis untuk meningkatkan frekuensi denyut jantung. j. Bagaimana ferekuensi yang digolongkan takikardi ? Digolongkan takikardi apabila denyut nadi seseorang berjumlah lebih dari 100 kali per menit

4. Seluruh badan sinta basah karena keringat a. Bagaimana Mekanisme berkeringat ?


Rangsangan area preoptik di bagian anterior hipotalamus baik secara listrik atau oleh panas yang berlebihan akan menyebabkan berkeringat. Impuls saraf dari area yang menyebabkan berkeringat itu dihantarkan melalui jaras otonom ke medula spinalis dan kemudian melalui jaras simpatis mengalir ke kulit di seluruh tubuh. Untuk mengurangi panas yang berlebihan dalam tubuh, maka kelenjar keringat akan dirangsang oleh epinefrin yang bersirkulasi dalam darah yang dihasilkan oleh pusatpusat di hipotalamus yang biasanya dianggap sebagai parasimpatik saraf, untuk menghasilkan keringat. Pada kelenjar keringat terdapat serabut saraf yang disebut kolinergi (yang menghasilkan asetikolin). Selanjutnya bagian sekretorik kelenjar keringat akan menyekresikan cairan yang disebut secret primer atau secret precursor. Kemudian zat dalam cairan tersebut akan dimodifikasi saat melewati ductus melalui reabsorpsi sebagian besar ion natrium dan klorida. Tingkat reabsorpsi ini bergantung pada kecepatan keringat.

b. Bagaimana hubungan antara respirasi dan kardiovaskular dengat keringat? Hubungan antara ketiganya terlihat ketika kulit menjalankan fungsinya sebagai thermoregulasi tubuh. Tubuh akan melakukan thermoregulasi melalui cara yaitu, kelenjar keringat mengeluarkan keringat dan melalui pengaturan aliran darah pada kulit. Di daerah dermis terdapat persarafan yaitu thermoreceptor yang akan mendeteksi suhu pada dermis tersebut yang impulsnya akan dikirimkan ke otak lalu memberikan respon terhadap aliran darah tersebut. Kulit akan merespon hal tersebut apabila dalam keadaan temperatur yang tinggi atau produksi panas dalam tubuh meningkat karena sedang berolahraga. Maka secara langsung kelenjar keringat akan mensekresikan keringat sehingga melalui keringat tersebut dapat terjadi penguapan dan mendinginkan permukaan kulit dan membantu menurunkan temperatur tubuh. Dalam keadaan seperti itu, pembuluh darah pada dermis akan berdilatasi sehingga menurunkan aliran darah, dan kemudian terjadi peningkatan hilangnya panas tubuh. Dan akan terjadi sebaliknya apabila temperatur di luar tubuh rendah atau temperatur di dalam tubuh. Maka pembuluh darah akan mengalami vasokonstriksi sehingga aliran darah meningkat, dan panas tubuh tidak akan menghilang.

Ketika otot berkontraksi selama olahraga, maka akan meningkatkan jumlah yang besar pada O2 dan akan menghasilkan CO2 dalan jumlah yang besar. Pada olahraga yang bersemangat, konsumsi O2 dan ventilasi pulmonary akan meningkat secara dramatis. Pada permulaan olahraga, peningkatan pada ventilasi pulmonary diikuti dengan peningkatan yang secara berangsur-angsur. Pada olahraga sedang, peningkatan banyak erjadi pada ventilasi dibandingkan peningkatan kecepatan bernafas. Ketika olahraga yang lebih berat, frekuensi bernafas juga meningkat. Peningkatan yang tiba-tiba saat ventilasi di awal latihan akan menyebabkan perubahan neural dimana impuls excitatory akan dikirimkan ke area inspiratory di medulla oblongata. Perubahan tersebut meliputi (1) antisipasi aktifitas, yang menstimulasi sistem limbic; (2) impuls sensorik dari propioseptor di otot, tendon, dan persendian; dan (3) impuls motor dari korteks primer motorik (gyrus precentral). Peningkatan yang secara berangsur-angsur pada ventilasi selama olahraga sedang menyebabkan perubahan kimia dan fisika pada peredaran darah, yaitu (1) sedikit menurunkan Po2, sehingga menyebabkan meningkatnya konsumsi O2; (2) sedikit meningkatkan Pco2, yang akan menyebabkan meningkatnya produksi CO2 oleh serat otot yang berkontraksi; dan (3) meningkatkan temperatur, yang akan menyebabkan lebih banyak pembebasan panas sebanyak O2 yang digunakan.

HIPOTESIS Sinta mengalami adaptasi terhadap sistem respirasi, dan kardiovaskular.

MIND MAPPING

SINTESIS 1. Sistem Respirasi Organ respirasi manusia terdiri atas :

Organ respirasi atas: Hidung: (Cavum Nasi, concha nasales dan Sinus Paranasales) Pharynk: Nasopharynx, Oropharynx, Laryngopharynx Organ respirasi bawah: Larynx Trachea Bronkus ( primer, sekunder, tersier) Bronkiolus ( bronkiolus terminalis dan respiratorius) Alveolus( ductus alveolus, saccus alveolus,alveoli)

Pulmo Mekanisme Aliran Udara: Udara masuk melalui hidungcavum nasi ( udara akan disaring kemudian memasuki concha nasalis inferior, media, superior untuk mengatur suhu udara yang masuk ke paru-paru pharynx ( nasophrarynx, oropharynx, laryngopharynx) Larynx trachea bronchus primer bronkus sekunder bronkus tersier bronkiolus bronchioles terminalis bronkiolus respiratorius ductus alveolaris saccus alveolaris alveolus. 1. Mekanisme Inspirasi

Impuls motorik dari medulla berjalan sepanjang nervus fernikus menuju diafragma diafragma dan m.intercostalis eksterna berkontraksi costae terangkatvolume rongga dada meningkat tekanan intrapleural menjadi turun paru akan mengembang tekanan intrapulmonary lebih rendah dari atmosphere udara masuk

2. Mekanisme Ekspirasi diafragma dan m.intercostaliseksterna berelaksasi costae turun volume rongga dada menyempit tekanan intrapleural menjadi naik paru akan mengempis tekanan intrapulmonary lebih tinggi dari atmosphere udara keluar. Fungsi sistem respirasi : Sebagai tempat pertukaran O2 dan CO2 Menyaring , Melembabkan, dan menghangatkan udara Memproduksi suara Sebagai penghidu Pertahanan tubuh Membantu mempertahankan keseimbangan asan basa didalam darah

Otot-otot ekspirasi dan inspirasi Otot yang berperan dalam proses inspirasi: Saat inspirasi normal, otot yang beperan yaitu d) M. externus Intercostal O : Anteroinferior costa superior I : Anterosuperior costa inferior Fungsi: Elevasi Costae Nervus : spinal thoracic e) Diafragma O: Inferior internal facies costae 7-12; processus xiphoideus sternalis; Cartilago costalis inferior costae 6; vertebrae Lumbaris I: central Tendon Fungsi : expansi cavum thoracic Nervus : N. Phrenicus f) M. serratus Posterior superior O : Processus spinosus vertebrae C7-T3 I : Margo lateral costa 2-5 Fungsi : elevasi costa selama inspirasi N. spinalis thoracic Saat forced inspirasi, otot yang berperan yaitu:

d) M. Sternocleidomastoideus O : Manubrium sterni, 1/3 medial clavicula I : Processus Mastoideus os temporal Fungsi : elevasi sternum Forced inspirasi N. accessory (IX), C2, C3 e) M. Pectoralis minor O : Costa 2-5 I : Processus coracoideus os scapula Fungsi : elevasi costa 3-5 N. Pectoralis medial f) M. Scalenus (Anterior, posterior, Medial) O : Processus transverses vertebrae cervical I : superior Costae 1 dan 2 Fungsi : flexi leher dan elevasi costae 1 dan 2 N. Cervical spinalis Otot yang berperan dalam proses ekspirasi Aktif ekspirasi f) M. internus intercostals O : Posterosuperior costa inferior I : Anteroinferior costa superior Fungsi : depresi costa selama ekspirasi N. spinalis thoracic g) M. Serratus posterior inferior O: processes Spinosus T11L2 vertebrae I: margo Inferior costa 812 Fungsi : depresi costa selama ekspirasi N. spinalis thoracic h) M. transversus Thoracic O : posterior Processus xiphoideus sternalis dan regio inferior sterna I : cartilage costalis 2-6 Fungsi : depresi costa N. Spinalis thoracic i) M. rectus Abdominis O : crista pubis dan symphisis pubis I : costa cartilage 5-7 dan processus xiphoideus Fungsi : forced ekspirasi, flexi vertebral column, kompres abdomen untuk membantu dalam proses defekasi, ekskrese urin, dan kelahiran anak. N. spinalis thoracic T7-T12

j) M. Quadratus Lumborum O : Crista iliaca dan ligamentum iliolumbar I : margo inferior costa 12 dan L1-L4 Fungsi : menarik ke bawah costa ke 12 selama forced ekspirasi, flexi lateral vertebral columna Jenis sistem pernafasan berdasarkan prosesnya:
Respirasi Internal Suatu respirasi dikatakan respirasi internal adalah ketika terjadi pertukaran gas antara darah dan sel. Jadi, oksigen yang telah berdifusi ke kapiler darah di alveolus akan dibawa oleh darah ke dalam sel-sel tubuh. Dan begitu pula karbondioksida akan berdifusi keluar dari dalam sel dan dibawa oleh pembuluh darah untuk ditukarkan kembali di paru-paru.

Respirasi Eksternal Suatu respirasi dikatakan respirasi eksternal adalah ketika terjadi perrtukaran gas antara kapiler darah dan udara luar yang terjadi di alveolus. Udara masuk ke dalam paru-paru melalui suatu proses yang disebut juga inspirasi. Mulai dari hidung, pharynx, larynx, trakea, bronkus, bronkiolus, bronkiolus terminal, bronkiolus respiratorius, duktus alveolaris, saccus alveolaris, hingga terjadilah pertukaran gas di alveolus. Dimana oksigen akan berdifusi masuk ke dalam kapiler darah dan pada saat yang bersamaan karbon dioksida yang terdapat dalam darah juga berdifusi sehingga dapat dikeluarkan oleh tubuh.

sistem persyarafan dari sistem respirasi,dan pusat pengaturannya : Saraf Simpatis Berfungsi untuk dilatasi bronchiolus. Saraf simpatis Nervus Spinalis Serabut Preganglion Trunkus Simpaticus Bersinaps dengan saraf ganglion Serabut simpatis post ganglion Nervus Cardiacus. Saraf Parasimpatis Berfungsi untuk kontraksi bronchiolus. Saraf simpatis Nervus Spinalis Serabut Preganglion Trunkus Simpaticus Bersinaps dengan saraf ganglion Serabut simpatis post ganglion Nervus Vagus.

Pusat pengaturan pernafasan terletak pada Pons dan Medulla Oblongata. Dorsal Respiratory Group Terdapat di Medulla Oblongata didekat Canalis Sentralis. Dorsal Respiratory Group berfungsi untuk mengatur inspirasi oleh paru-paru. Untuk inspirasi paru-paru bagian kiri diatur oleh medulla oblongata bagian kanan. Sebaliknya, untuk inspirasi paru-paru kanan, diatur oleh medulla oblongata bagian kiri. Medulla Oblongata membentuk axon Axon menyebrang pada sisi kontralateral Medulla spinalis bagian thorax dan cervic Membentuk neuron Nervus Phrenicus (mengatur diaphragma agar berkontraksi) Nervus Intercostalis yang mengatur fungsi dari M. Intercostalis Eksterna Ventral Respiratory Group Terletak di Medulla oblongata. Berfungsi untuk Mengatur inspirasi dan ekspirasi oelh paru-paru. Pada inspirasi biasa, kerja dari VRG tidak begitu kentara. Tetapi pada inspirasi kuat atau forced inspiration, baru terasa kerja dari VRG.

Pneumotaxic Center Terletak di Pons. Berfungsi mengatur pola inspirasi dan ekspirasi.

Stukrur histologis dari organ respirasi


1. Cavum Nasi: Vestibulum nasi: Tunika Mukosa: Epitel dan lamina propria epitel: Epitel squamosa complex regio respiratorius : Epitel pseudostratified columnar bersilia dan sel goblet Lamina propria: Glandula mukosa dan serosa, Sel sel limfosit , pembuluh darah terdapat regio olfaktorius Epitel olfaktoris adalah epitel bertingkat thoraks dan memiliki sel sel penciuman yaitu: Sel sustentakuler / penyokong Sel basal Sel olfaktoris / sel penghidu Nasofaring epitel bertingkat silindris bersilia dan bersel Goblet. lamina propria yg mengandung kelenjar campur dan kaya jar ikat elastis yg bercampur lapisan otot di bawah nya. terdapat agregasi limfosit membentuk tonsila pharingealis, tonsila tubalis.

Orofaring epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk Laringofaring Diliputi epitel yang bervariasi , sebagian besar oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk Larynk epitel pseudostratified columnar dengan cilia dan sel goblet Lamina propria Kartilago hyalin & elastis epiglotis Bag lingual : epitel squamous kompleks non keratin Bagian laryngeal : epitel pseudostratified columner dg cilia 7 sel goblet Lmina propria ; kelenjar campur, cartilago elastis trachea Tunika mukosa ; Epitel pseudokompleks columnar dengan silia dan sel Goblet / Membrana basalis tebal Lamina propria : Kaya akan serat elastis Submukosa Jaringan ikat longgar, lemak dan kelenjar campur. bronkiolus epitel respirasi tidak memiliki kartilago dan kelenjar pada mukosa Sel goblet tersebar satu- satu dalam epitel Lamina propria ; otot polos & serat elastis bronkiolus terminalis Epitel kolumner atau cuboidal bersilia Diantara deretan sel terdapat sel Clara , yang tidak mempunyai silia tetapi mempunyai mikrovili, dalam sitoplasmanya terdapat granula kasar dan di duga mempunyai fungsi sekresi zat surfaktan. Sel goblet dan kelenjar tidak ada Jaringan elastis bercampur dengan jaringan otot polos yang terdapat dalam jumlah besar. Alveoli Alveolus melekat satu sama lain dan dipisahkan oleh septum interalveolaris yang juga merupakan dinding alveolus. Antara dinding alveoli yg berdekatan terdapat lubang kecil dengan diameter 10-15 m disebut stigma alveoli (porus alveoli) sehingga dapat terjadi pertukaran udara kolateral. Dalam anyaman kapiler dapat di jumpai Serat serat elastis dan retikuler yang di susun sedemikian rupa sehingga memungkinkan dinding alveoli mengembang dan menciut. Terdapat sedikit tropoblas, Histiosit, Leukosit, Kadang kadang sel otot polos. Sel pada septum interalveolus; 1. Sel endotel kapiler

2. 3. 4. 5.

Sel alveolus tipe I (alveoli kecil) Sel tipe II (sel septal) Sel interstitial (fibroblast & sel mast) Makrofag alveolar

struktur penyusun rongga dada. Struktur penyusun rongga dada (cavum thoracic), yang terdiri dari Sternum.

Terdapat artikulasi sternoclavicularis Terdiri atas 3 bagian, yaitu - Manubrium sterni Memiliki beberapa struktur khusus yaitu, incisura suprasternal (berada di antara incisura clavicularis), incisura clavicularis (tempat perlekatan os clavicula pada manubrium sterni), dan Incisura costalis (perlekatan antara manubrium sterni dengan costa 1). - Corpus Sternalis Memiliki beberapa struktur khusus yaitu, incisura costalis (artikulasi antara corpus sternalis dengan costa 2-10) dan angulus sternalis (artikulasi antara corpus sternalis dengan manubrium sterni). - Processus Xiphoideus Berbentuk tajam seperti pedang dan merupakan bagian yang terdiri atas cartilage hyaline selama masih bayi dan anak kecil. Bagian ini akan menjadi tulang kompak setelah mencapai umur 40 tahun. Pada posisi yang tidak tepat saat melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) akan menyebabkan patahnya struktur ini dan akan melukai organ bagian dalam.

Rangka Thorax

Costae terdiri dari 12 pasang dari atas sampai bawah. Terdiri dari 3, yaitu - Costae vera (1-7) tiap costa mempunyai perlakatan langsung ke sternum melalui cartilago costalis, - Costae spuriae (8-10) tidak langsung melekat pada sternum melainkan bergabung dengan costa lain dibawahnya dan dihubungkan oleh satu cartilago costalis ke sternum, - Costae flutuantes (11-12) atau disebut juga tulang rusuk melayang karena tidak melekat dengan sternum sama sekali

Costae

Pada costa terdapat facies artikulasi ke beberapa tempat, yaitu ke vertebrae thoracle dan ke sternum. Pada bagian yang ke vertebrae thoracle, terdapat facies articularis superior dan inferior caput costalis Struktur Facies Articularis Superior Caput costalis Facies Articularis inferior Caput costalis Crista interarticularis Collum costae Facies articularis tuberculum costa Angulus costa Sulcus costalis Corpus costa Facies cartilage costalis Keterangan Berartikulasi dengan Vertebrae thoracle 1 tingkat di atas Berartikulasi dengan vertebrae thoracle pada segmen yang sama Terletak diantara kedua artikularis pada costae Terletak diantara caput costalis dengan tuberculum costalis Melekat pada processus transversus pada segmen yang sama Bagian costa yang melengkung Bagian posteroinferior costae dimana nervus, arteri dan vena intercostalis lewat Badan Costae Bagian costa yang melekat dengan cartilago costalis yang kemudian terhubung dengan sternum

proses difusi O2 dan CO2

O2 dan CO2 berdifusi melalui membrane respiratorius yang terdapat pada alveolus. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan parsial O2. O2 berdifusi dari alveoli ke kapiler paru karena tekanan parsial oksigen dalam alveoli lebih besar dari pada di tekanan 02 di kapiler paru. Sebaliknya tekananan CO2 intrasel meningkat , sehingga CO2 berdifusi ke dalam kapiler jaringan Setelah darah mengalir ke paru CO2 berdifusi keluar dari darah dan masuk ke alveoli karena P CO2 dalam kapiler paru lebih besar dari pada alveoli. Hal ini juga didukung oleh membrane respiratorius pada alveoli yang sangat tipis karena tersusun atas sel epitel selapis gepeng yang memudahkan difusi kedua gas.

mekanisme terjadinya takipnue Pada daerah yang tinggi tekanan atmosfer rendah tekanan O2 rendah Hb kekurangan O2 untuk memenuhi kebutuhan O2 Bernafas cepat Takipnue penyebab terjadinya takipnue Sumbatan di pembuluh darah. Tekanan pembuluh darah membesar.

faktor faktor yang menyebabkan terjadinya respirasi ?


1. Kapasitas paru yang ditentukan oleh volume paru. 2. Resisitensi paru terhadap udara 3. Lung Compliance elastisitas paru. semakin elastic paru semakin banyak udara yang masuk 4. Sel Surfactant 5. Regulasi Paru yang mengontrol kerja ventilasi paru 6. Tekanan udara luar sistem sirkulasi darah di pulmo : Paru mendapat vaskularisasi melalui 2 sistem: 1. Sirkulasi Pulmonalis: berasal dari a. pulmonalis yang berasal dari jantung vena pulmonalis yang menuju ke jantung. 2. Sirkulasi Bronkialis: Bagian sirkulasi sistemik mulai dari aorta decendens mengikuti percabangan bronkus tidak sampai ke bronkiolus

yang mempengaruhi volume dan kapasitas paru : Kapasitas dan volume paru-paru dapat di ukur dengan alat yang dinamakan spirometri. Alat tersebut akan mencatat volume udara yang masuk dan keluar paru-paru. Hasilnya akan ditulis berupa spirogram. Pada gambar di bawah ini merupakan spirometri sederhana. Spirometer ini terdiri dari sebuah drum dibalikkan di atas bak air, dan drum tersebut diimbangi oleh suatu beban. Dalam drum terdapat gas untuk ernapas, biasanya udara atau oksigen; dan sebuah pipa yang menghubungkan mulut dengan ruang gas. Apabila seseorang bernapas dari dank e dalam ruang ini, drum akan naik turun dan terjadi perekamam yang sesuai di atas gulungan kertas yang berputar.

Volume dan kapasitas paru seseorang dipengaruhi oleh: - Bentuk tubuh dan fisik Semakin baik bentuk tubuh dan fisik seseorang maka volume dan kapasitas paru akan semakin bertambah - Posisi badan Posisi badan berpengaruh karena hal tersebut akan mempengaruhi tekanan yang keluar masuk saat inspirasi dan ekspirasi - Kekuatan otot respirasi - Komplians paru Seberapa besar usaha yang diperlukan untuk meregangkan paru dan mengembangkan dinding dada secara mudah. Tingkat komplians yang tinggi berarti dinding dada dapat mengembang dengan mudahnya serta sebaliknya.

(gambar dari tortora) Pengukuran Volume Respiratori Volume Tidal (TV) Ukuran 500 mL Definisi Volume udara yang di inspirasi atau ekspirasi dalam

Volume Cadangan Inspirasi (IRV) Volume Cadangan ekspirasi (ERV) Volume Residu (RV) Kapasitas Respirasi Kapasitas Vital (VC) Kapasitas Inspirasi (IC) Kapasitas Residu Fungsional (FRC) Kapasitas Total Paru (TLC)

3000 mL 1200 mL 1300mL

satu siklus selama pernapasan normal. Volume udara yang ekstra dari volume tidal yang dapat di inspirasi dengan usaha maksimum. Volume udara ekstra dari volume tidal yang masih bisa di ekspirasi dengan usaha maksimum. Volume udara yang masih berda di dalam paru-paru setelah maksimum ekspirasi; Jumlah udara yang dapat di inhalasi dan kemudian di ekshalasi dengan usaha maksimum; (VC=ERV+TV+IRV) Jumlah maksimum udara yang dapat di inhalasi setelah ekspirasi tidal normal (IC=TV+IRV) Jumlah udara yang masih tetap berada di dalam paruparu setelah ekspirasi tidal normal (FRC=RV+ERV) Jumlah udara maksimum yang dapat mengembangkan paru sebesar mungkin dengan inspirasi sekuat mungkin. (TLC=RV+VC)

4700 mL 3500 mL 2500 mL 6000 mL

Mekanisme palpitasi : Aktivitas jantung meningkat Tekanan barometer meningkat Tekanan Oksigen menurun Terjadi hypoksia Merangsang saraf simpatis Hormon norepinefril Takikardia Palpitasi Palpitasi terjadi seiring dengan terjadinya takikardi. Pada saat takikardi, kontraktibilitas otot-otot jantung meningkat dengan begitu meningkatkan frekuensi irama jantung. Hal ini yang dikatakan terjadinya takikardi dan palpitasi.

struktur anatomi Jantung

Anatomi jantung: I. Terdiri atas 4 ruang: Atrium dextra Atrium sinistra Ventrikel dextra Ventrikel sinistra Antara Ventrikel Dextra dan Sinistra dipisahkan oleh Septum Interventrikularis II. Terdiri dari 2 katup: Katup atrioventrikuler Valvula Atrioventricular dextra ( Katup trikuspidalis) Valvula Atrioventrcularis sinistra ( Katup bikuspidalis atau Katup Mitral) Katup semilunaris Valvula Semilunaris Aorta Valvula Semiluaris Pulmonal

Mekanisme dari sistem kardiovaskular

Darah dari vena cava inferior dan vena cava superior Atrium kanan Katup trikuspidalis ventrikel kanan Trunkus pulmonal Arteri pulmonalis Paru-paru Vena pulmonalis Atrium kiri Katup bikuspidalis Ventrikel kiri Aorta Seluruh tubuh

fungsi dari jantung Memompa darah ke seluruh tubuh dan organ tubuh Membantu proses respirasi

Mekanisme timbulnya bunyi detak jantung


Bunyi detak jantung biasanya di deskripsikan sebagai lub dan dub. Bunyi lub dikaitkan dengan penutupan katup atrioventrikel pada permulaan sistole, dan bunyi dub dikaitkan dengan penutupan katup semilunaris (aorta dan pulmonaris) pada akhir sistole

Mekanisme sistem konduksi jantung :


SA nodis AV node Av bundle AV branch serabut purkinje ventrikel berkontraksi Dari nodus SA di dindig atrium kanan mengawali setiap denyut jantung, selsel nodus SA lebih permiabel terhadap ion Na+ dan berdepplarisasi lebih cepat dari pada bagian lain miokardium. Nodus AV terletak diseptum interatrial bawah. Depolarisasi nodus SA menyebar ke nodus AV dan miokardium atrium, dan menyebabkan sistol atrium. Berkas His terletak diseptum interventrikular atas bagian pertama ventrikel yang terdepolarisasi.

Cabang berkas kanan dan kiri pada septum interventrikular mengirim impuls ke serabut purkinje di ventrikel miokardium, yang melengkapi sistol ventrikel, ventrikel berkontraksi. Elektrokardiogram (EKG) yang menggambarkan aktivitas listrik jantung. jika sebagian jalur konduksi tidak berjalan sebagaimana mestinya, bagian nerikutnya yang akan melakukan kontraksi, tapi dengan kecepatan lebih rendah.

faktor yang mempengaruhi kerja jantung: Emosi Usia pH darah Aktifitas fisik Tekanan darah Posisi tubuh

Vaskularisasi jantung : Arteri - Arteri Coronaria sinistra Arteri ini dibagi menjadi : Trunkus interventricular anterior dan Trunkus Circumflexa. - Arteri Coronaria dextra Arteri ini dibagi menjadi : Trunkus interventrikular posterior dan Trunkus Marginalis dextra. Vena Vena Cardiaca mayor Vena interventrikular posterior Vena Marginalis sinistra Sinus Coronaria

Posisi jantung

Jantung terletak di cavum thoracic di dalam mediastinum, dengan arcus aorta mencapai costa 2. Sekitar 2/3 jantung akan mengarah ke kiri dari garis median tubuh. Bagian apex dibentuk oleh ujung ventrikel kiri (ruangan paling inferior jantung) dan berakhir pada diafragma. Secara langsung bagian apex mengarah ke anterior, inferior, dan ke kiri. Bagian basis jantung berada pada permukaan posterior yang dibentuk oleh atrium (ruangan jantung paling atas), yang didominasi oleh atrium kiri. Lateralnya merupakan paru-paru, Superiornya adalah garis khayal yang ditarik dari angulus sternalis sampai ke T4 tepi bawah, sedangkan inferiornya merupakan diafragma, Bagian anterior merupakan sternum sedangkan bagian posterior adalah vertebralis thoracle.

stuktur histologi jantung


Jantung 1. Perikardium

Perikardium fibrosum (fiseral) Merupakan bagian kantong yang membatasi pergerakan jantung terikat dibawah sentrum tendinium diafragma, bersatu dengan pembuluh darah besar melekat pada sternum melalui ligamentum sternoperikardial. Perikardium serosum (parietal) Perikardium parietalis membatasi perikardium fibrosum sering disebut epikardium Perikardium fiseral mengandung sedikit cairan yang berfungsi sebagai pelumas untuk mempermudah pergerakan jantung 2. Miokardium Lapisan jantung paling tebal Tersusun oleh berkas serat otot jantu g yang saling melilit/berpilin Diantara serat otot jantung ada celah-celah yang mengandung jaringan penyambung halus berisi pembuluh darah dan kapiler limfe.

Sel-sel otot jantung di bagi menjadi 2 yaitu i. Sel-sel kontraktil ii. Sel-sel pembangkit dan penghantar rangsang Hantaran impuls : SA node AV node his g) SA node Memiliki aktivitas ritmik tercepat, Terletak di dekat masuknya Vena cava superior di atrium kanan, Modifikasi dari sel otot jantung yang tersusun konsentris di sekitar, sebuah arteri nodus besar h) AV node Modifikasi sel otot jantung, terletak di bawah endokard dinding septum atrium kanan, terdapat arteriol besar dan banyak jaringan lemak. i) HIS Dibentuk oleh sel purkinje, terletak di bagian ventrikel jantung, menembus kerangka fibrosa membentuk cabang berkas kanan dan berkas kiri, berjalan di lapisan subendokard menuju apax jantung

3. Endokardium Terdiri dari 4 lapisan Endotel Subendotel Elastikomukosa Subendokaed a) Menghubungkan endokard dan miokard b) Sel tipe II (sel septal) c) Serabut purkinje (ventrikel) : sel-sel gepeng poligonal : serat kolagen, elastis dan fibrosa : serat elastin dan otot polos

Endokardium berfungsi membatasi atrium dan ventrikel dan seluruh struktur yang menonjol ke dalam jantung (valvula korda tendinea dan muskulus papilaris Endokard atrium lebih tebal dibanding ventrikel sehingga atrium lebih tampak pucat.

Pembuluh Darah

Vena 1. Venule a. Tunika intima : terdiri dari endotel sangat tipis, dengan serat retikulin dan perisit b. Tunika media : mengandung otot polos c. Tunika adventitia : relatif lebih tebal

2. Vena sedang o Tunika intima : terdiri dari endotel , serat elastin ,Lamina basalis o Tunika media : mengadung otot polos ,melingkar, lebih tipis dan lebih longgar dari arteri o Tunika adventitia : lapis paling tebal td berkas kolagen dan elastin o Vena brachialis, vena kepala, vena visera

3. Vena besar o Tunika intima : terdiri dari endotel dan subendotel (lebih tebal), serat elastin dan fibroblas o Tunika media : kebanyakan tidak ada otot polos(v. Meninges, retina, plasenta,v penis) kecuali vena pada rahim hamil,vena pulmoner o Tunika adventitia : membentuk sebagian besar ketebalan dinding, tadi kolagen dan elastin, vasa vasorum o Vena cava inferior, vena porta, vena lienalis o Vena mesenterika sup, vena renalis Katup vena Mencegah darah mengalir menjauhi jantung Katup semilunar Sinus katup Banyak di vena tungkai bawah Tidak ada pada vena kecil atau vena sangat besar

Arteriol Merupakan unsur utama bagi tahanan perifer terhadap aliran yang mengatur tekanan darah Memiliki diameter 40 200 m Tersebar di seluruh tubuh, Memiliki granul Weibel- Palade/ faktor von willebrand/ faktor VIII

1. Tunika intima terdiri dari lapisan endotel utuh dan subeendotel tipis mengandung retikuler dan elastin sebagian memiliki membrana elastika interna 2. Tunika media terdiri dari 1-2 lapisan otot polos yang melingkari endotel 3. Tunika adventitiamengandung kolagen danfibroblast

Arteri muskular Sebagian besar arteri yang diberi nama Disebut juga arteri distribusi Contoh: A. Brachialis, A. Femoralis, A. Radialis, A. Poplitea Ukuran lebih besar dari arteriol, paling kecil 0,5 mm 1. Tunika intima terdiri dari lapisan endotel utuh dan subendotel tebal mengandung retikuler, elastin dan sedikit otot polos membrana elastika interna tampak jelas, berombak akibat kontraksi PD, fenestrasi Memiliki taut rekah (gap junction) 2. Tunika media mengandung sampai 40 lapisan otot polos tersusun konsentris Berkas serabut kolagen dalam ruang intersel Serat elastis konsentris membrana elastika eksterna, neuron 3. Tunika adventitia mengandung kolagen,elastin, fibroblas terorientasi memanjang Mengandung sel lemak, pembuluh limfe dan vasa vasorum Kurang bisa menahan perubahan diameter pembuluh darah

Arteri besar/elastis/konduksi o Fungsinya adalah menyalurkan darah dan mempertahankan tekanan dalam sistem arteri selama diastole, sehingga diperoleh aliran darah yang kontinyu. o Pembuluh darah bersifat sangat elastis karena banyak mengandung Contyohnya A.carotis, aorta, A. Subclavia, A. Karotis komunis 1. Tunika intima terdiri dari lapisan endotel dan subendotel membran elastin.

tebal yang melekat melalui taut kedap dan taut rekah memiliki membrana elastika interna dengan fenestra memiliki faktor von Willebrand

2. Tunika media Memiliki banyak lamel elastis konsentris dengan fenestra berselang- seling dengan otot polos terorientasi melingkar Mengandung serat kolagen Membrana elastika interna tidak terlalu nyata 3. Tunika adventitia Relatif tipis Mengandung serat kolagen memanjang dan anyaman longgar elastin Vasa vasorum

Kapiler Memiliki variasi struktur yang memungkinkan adanya perbedaan derajat pertukaran metabolik antara darah dan jaringan sekitar memiliki dinding yang dibentuk oleh selapis sel endotel tersusun memanjang Membentuk saluran berbentuk silindris dengan membrana basalis meliputi bagian luarnya. Diameter bervariasi 7-9 m Memiliki banyak mikrofilamen yang menjamin kontraktilitas Memiliki sabuk kedap (zonula occludens) dan taut rekah (gap junction) Memiliki perisit proliferasi dan diferensiasi saat ada cedera Fungsi: 1. Permeabilitas fungsinya untuk elastisitas kapiler di otak 2. Fungsi metabolik a. Aktivasi b. Inaktivasi c. Lipolisis d. Produksi faktor vasoaktif

3. Fungsi antitrombogenik

Kapiler Continu o o o o Merupakan kapiler dengan sel endotel yang melingkar penuh (tidak berpori). Terdapat di paru, otot dan kulit, sistem saraf pusat, jaringan ikat Di jaringan saraf kapiler ini dikenal dengan blood brain barrier. Mempunyai endotel dan lamina basalis yang seluruhnya mengelilingi lumen.

Kapiler Bertingkap o o o o o o o Terdapat di mukosa intestinum, kelenjar endokrin, glomerulus ginjal, pankreas. Endotel berlubang dengan diameter 60-80 nm Sehingga pertukaran zat lebih cepat dari pada tipe kontinue. lubang-lubang ada yang ditutup oleh diafragma yang sangat tipis, Ada yang tidak Diluarnya terdapat lamina basalis. Lubang Kapilar fenestrata bervariasi dalam ukuran, jumlah dan distribusi Glumeruli ginjal tidak mempunyai diafragma lamina basalisnya lebih tebal 3X

Kapiler Sinusoidal Merupakan kapiler yang dindingnya tidak di batasi sel sel endotel, sehingga tetap terbuka di antara ruang ruang antar sel dan diameternya lebih besar dari kapiler biasa. Aliran darah menjadi lambat karena memiliki diameter relatif besar(30-40 m)

Pada potongan melintang tampak berkelok-kelok, Jaringan ikat yang sangat tipis antara dinding sinusoid dengan parenkim suatu organ. Sel-sel endotel terdiri atas sel sel yang bersifat fagositik dan tidak fagositik. Fagositik : Pada sinosoid hati pada sinusoid korteks adrenal tidak fagositik.

Terdapat di hepar, sumsum tulang, lien dan beberapa kelenjar endokrin. Venule a. Tunika intima : terdiri dari endotel sangat tipis, dengan serat retikulin dan perisit b. Tunika media : mengandung otot polos c. Tunika adventitia: relatif lebih tebal

Vena sedang o Tunika intima : terdiri dari endotel, serat elastin, Lamina basalis o Tunika media : mengadung otot polos ,melingkar, lebih tipis dan lebih longgar dari arteri o Tunika adventitia : lapis paling tebal terdiri dari berkas kolagen dan elastin o Vena brachialis, vena kepala, vena visera

Vena besar o Tunika intima : terdiri dari endotel dan subendotel (lebih tebal), serat elastin dan fibroblas

o Tunika media : kebanyakan tidak ada otot polos(V.Meninges, retina, plasenta, V penis) kecuali vena pada rahim hamil,vena pulmoner o Tunika adventitia : membentuk sebagian besar ketebalan dinding, terdiri dari kolagen dan elastin, vasa vasorum o Vena cava inferior, vena porta, vena lienalis o Vena mesenterika sup, vena renalis Katup vena Mencegah darah mengalir menjauhi jantung Katup semilunar Sinus katup Banyak di vena tungkai bawah Tidak ada pada vena kecil atau vena sangat besar

klasifikasi pembuluh darah


Arteri Vena Kapiler

pembagian dari arteri dan vena didalam tubuh manusia I. Arteri a. b. c. Vena

Arteri Elastis Arteri Muscular Arteriole Vena cava Veins Venules

II.

perbedaan arteri, vena dan kapiler

frekuensi nadi normal : Frekuensi nadi normal adalah 60-100 kali permenit Penyebab terjadinya denyut pada nadi :
Pompa ritmik darah dari jantung menghasilkan pulsasi ritmikal di arteri. Dinding arteri memiliki jaringan ikat elastis yang menyebabkannya untuk mengembang dan mengempis, inilah yang kita sebut denyut nadi (arteri). Human Anatomy 3rd Edition McKinley

Struktur histologi dari pembuluh arteri,vena dan kapiler:


Pembuluh darah Arteri arteriol Tunika Intima Tunika Media Tunika Adventitia serat kolagen dan fibroblast.

endotel utuh, subendotel tipis memiliki serat reticular,elastic dan membrane elastic interna.

1-2 lapisan otot polos

arteri muscular

sama dengan arteriol+ot.polos memiliki taut rekah

40 lapis ot.polos + serat kolagen, elastic, m.elastika eksterna banyak lamina elastic, serat kolagen, m.elastika interna

serat kolagen, elastic, fibroblas, lemak, dan p.limfe.

arteri elastis

sama dengan arteriol

tipis memiliki serat kolagen+ vasa vasorum Tunika adventitia relatif lebih tebal Tunika adventitia lapis paling tebal , Td berkas kolagen dan elastin Tunika adventitia membentuk sebagian Besar ketebalan dinding, td kolagen dan Elastin, vasa vasorum

Vena Vena Kecil(venule)

Tunika intima td endotelsangat tipis + Dengan serat retikulin dan perisit Tunika intima td endotel , serat elastin , Lamina basalis

Tunika media mengandung otot polos

Vena Sedang

Tunika media mengadung otot polos Melingkar, lebih tipis dan lebih longgar dari arteri Tunika media kebanyakan tidak ada otot polos (v. Meninges, retina, plasenta,v penis) Kecuali vena pada rahim hamil,vena

Vena Besar

Tunika intima td endotel dan subendotel (lebih tebal), serat elastin dan fibroblas

pulmoner

Kapiler Kapiler kontinu kapiler bertingkap

Sel endotel melingkar penuh Sel endotel tetap utuh

membrane basalisnya tertutup membrane basalis ada yang bolong membrane basalis bolong

kapiler sinusoid

Sel endotel bolong.

nadi nadi yang sering dilakukan pemeriksaan : Arteri Brachialis Arteri Radialis Arteri Dorso Pedis Arteri Poplitea Arteri Carotis

mekanisme terjadinya takikardi : Aktivitas jantung meningkat Tekanan barometer meningkat Tekanan Oksigen menurun Terjadi hypoksia Merangsang saraf simpatis Hormon neurofinefril Takikardia

Penyebab takikardi : Penyebab umum dari takikardi adalah kenaikan suhu tubuh, rangsangan jantung oleh saraf simpatis, dan keadaan toksik pada jantung. Frekuensi denyut jantung meningkat kira-kira 10 kali permenit untuk kenaikan suhu

tubuh satu derajat Fahrenheit (18 kali per derajat Celcius) sampai suhu tubuh mencapai kira-kira 105 derajat Fahrenheit (40,5 derajat Celcius); diatas suhu ini frekuensi jantung dapat menurun akibat lemahnya otot jantung secara progresif akibat demam. Demam dapat menyebabkan takikardia, karena kenaikan suhu akan meningkatkan derajat metabolisme nodus sinus yang selanjutnya akan meningkatkan eksitabilitas dan kecepatan irama. Berbagai faktor dapat menyebabkan sistem saraf simpatis merangsang jantung. Contohnya pada penderita yang kehilangan darah berada dalam keadaan syok atau semisyok, rangsangan refleks pada jantung akan meningkatkan kecepatan denyut jantung 150 sampai 180 kali per menit. Juga, kelemahan ringan miokardium biasanya akan meningkatkan frekuensi denyut jantung, karena jantung yang lemah tidak dapat memompa darah kedalam sistem arteri dalam ukuran normal, dan keadaan ini menimbulkan refleks simpatis untuk meningkatkan frekuensi denyut jantung. Mekanisme berkeringat :
Rangsangan area preoptik di bagian anterior hipotalamus baik secara listrik atau oleh panas yang berlebihan akan menyebabkan berkeringat. Impuls saraf dari area yang menyebabkan berkeringat itu dihantarkan melalui jaras otonom ke medula spinalis dan kemudian melalui jaras simpatis mengalir ke kulit di seluruh tubuh. Untuk mengurangi panas yang berlebihan dalam tubuh, maka kelenjar keringat akan dirangsang oleh epinefrin yang bersirkulasi dalam darah yang dihasilkan oleh pusatpusat di hipotalamus yang biasanya dianggap sebagai parasimpatik saraf, untuk menghasilkan keringat. Pada kelenjar keringat terdapat serabut saraf yang disebut kolinergi (yang menghasilkan asetikolin). Selanjutnya bagian sekretorik kelenjar keringat akan menyekresikan cairan yang disebut secret primer atau secret precursor. Kemudian zat dalam cairan tersebut akan dimodifikasi saat melewati ductus melalui reabsorpsi sebagian besar ion natrium dan klorida. Tingkat reabsorpsi ini bergantung pada kecepatan keringat.

Hubungan antara respirasi dan kardiovaskular dengan keringat: Hubungan antara ketiganya terlihat ketika kulit menjalankan fungsinya sebagai thermoregulasi tubuh. Tubuh akan melakukan thermoregulasi melalui cara yaitu, kelenjar keringat mengeluarkan keringat dan melalui pengaturan aliran darah pada kulit. Di daerah dermis terdapat persarafan yaitu thermoreceptor yang akan mendeteksi suhu pada dermis tersebut yang impulsnya akan dikirimkan ke otak lalu memberikan respon terhadap aliran darah tersebut. Kulit akan merespon hal tersebut apabila dalam keadaan temperatur yang tinggi atau produksi panas dalam tubuh meningkat karena sedang berolahraga. Maka secara langsung kelenjar keringat akan mensekresikan keringat sehingga melalui keringat tersebut dapat terjadi penguapan dan mendinginkan permukaan kulit dan membantu menurunkan temperatur tubuh. Dalam keadaan seperti itu, pembuluh darah pada dermis akan berdilatasi sehingga menurunkan aliran darah, dan kemudian terjadi

peningkatan hilangnya panas tubuh. Dan akan terjadi sebaliknya apabila temperatur di luar tubuh rendah atau temperatur di dalam tubuh. Maka pembuluh darah akan mengalami vasokonstriksi sehingga aliran darah meningkat, dan panas tubuh tidak akan menghilang.

Ketika otot berkontraksi selama olahraga, maka akan meningkatkan jumlah yang besar pada O2 dan akan menghasilkan CO2 dalan jumlah yang besar. Pada olahraga yang bersemangat, konsumsi O2 dan ventilasi pulmonary akan meningkat secara dramatis. Pada permulaan olahraga, peningkatan pada ventilasi pulmonary diikuti dengan peningkatan yang secara berangsur-angsur. Pada olahraga sedang, peningkatan banyak erjadi pada ventilasi dibandingkan peningkatan kecepatan bernafas. Ketika olahraga yang lebih berat, frekuensi bernafas juga meningkat. Peningkatan yang tiba-tiba saat ventilasi di awal latihan akan menyebabkan perubahan neural dimana impuls excitatory akan dikirimkan ke area inspiratory di medulla oblongata. Perubahan tersebut meliputi (1) antisipasi aktifitas, yang menstimulasi sistem limbic; (2) impuls sensorik dari propioseptor di otot, tendon, dan persendian; dan (3) impuls motor dari korteks primer motorik (gyrus precentral). Peningkatan yang secara berangsur-angsur pada ventilasi selama olahraga sedang menyebabkan perubahan kimia dan fisika pada peredaran darah, yaitu (1) sedikit menurunkan Po2, sehingga menyebabkan meningkatnya konsumsi O2; (2) sedikit meningkatkan Pco2, yang akan menyebabkan meningkatnya produksi CO2 oleh serat otot yang berkontraksi; dan (3) meningkatkan temperatur, yang akan menyebabkan lebih banyak pembebasan panas sebanyak O2 yang digunakan.

DAFTAR PUSTAKA 1. McKinley ,Michael dan Valerie Dean oLoughlin. 2012. Human Anatomy. New York : McGraw-Hill Inc 2. Sherwood ,Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia. Jakarta : EGC 3. Saladin. 2010. Anatomy and Physiology. USA : McGraw-Hill Inc 4. Tortora,Gerard J dan Bryan Derrickson. 2012. Principle of Anatomy and Physiology. USA : John Wiley and Sons Inc 5. Kamus Dorland

Anda mungkin juga menyukai