Anda di halaman 1dari 21

PETUNJUK PRAKTIS PROSES PEJALANAN IBADAH HAJI DAN ZIARAH

DEPARTEMEN AGAMA REPBULIK INDINESIA DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH JAKARTA

Alhamdulillah Buku Saku Petunjuk Praktis Proses Perjalanan Ibadah Haji dan Ziarah telah dapat diterbitkan. Diterbitkannya buku saku ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan pelayanan terhadap jamaah haji dan dimaksudkan sebagai salah satu pegangan bagi jamaah haji Indonesia yang dapat dibuka sewaktu-waktu selama dalam perjalanan ibadah haji dan ziarah untuk membantu mempermudah pelaksanaan ibadah haji dan ziarah. Buku saki ini disusun sedemikian rupa secara berurutan, sejak berangkat dari asrama haji Embarkasi, selama dalam pesawat, saat berangkat dan pulang, selama di Arab Saudi sampai tiba di Asrama haji Debarkasi, baik jamaah haji yang tergabung dalam gelombang I maupun gelombang II. Kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Tim Penyusun, sehingga buku saku ini dapat diterbitkan. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi usaha kita, Amin.

Jakarta,

Juli 2006

Direktur Pembinaan Haji

Drs. H. Moh. Muchtar Ilyas NIP. 150 183 367

I.

PROSES

PERJALANAN

IBADAH

HAJI

&

ZIARAH

GELOMBANG I A. Persiapan Pemberangkatan 1. Persiapan mental spritual a. Bertaubat kepada Allah, memperbanyak zikir dan mohon bimbingan dari Allah SWT. b. Menyelesaikan masalah-masalah yang berkenaan dengan tanggung jawabnya, meliputi tanggung jawab keluarga, pekerjaan dan utang piutang. c. Silaturrahmi dengan sanak keluarga, kawan dan masyarakat dengan mohon mataf dan doa restu. 2. Persiapan material a. Mempersiapkan bekal secukupnya selama dalam perjalanan dan bekal untuk keluarga yang ditinggalkan. b. Dibolehkan melaksanakan walimatus safar bagi yang mampu. c. Membawa perlengkapan ke tanah suci seperti pakaian + 5 stel, sebaiknya warna polos dan pakaian wanita jangan transparan dan tidak boleh membawa barang-barang seperti : banda tajam, kompor, minyak goreng, cetakan-cetakan gergambar porno dan lain-lain yang membahayakan keselamatan penerbangan.

B. Pemberangkatan 1. Dirumah sebelum berangkat

Dianjurkan shalat sunat dua rakaat dan dianjurkan pula berdoa untuk keselamatan diri dan keluarga yang ditinggalkan. 2. Selama dalam perjalanan dari rumah ke kediaman sampai di asrama haji Embarkasi. a. Dianjurkan memperbanyak zikir dan doa. b. Pada dasarnya bertalbiyah itu disunakan dalam keadaan berihram, namun dapat saja dilakukan pada saat-saat tertentu guna pemantapan seperti ketika berangkat dari rumah menuju asrama. c. Selama dalam perjalanan sudah berlaku hukum musafir, dengan demikian bleh menjama dan mengqasar shalat, keuali di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sebaiknya tidak diqasar dan dijama. 3. Di asrama haji Embarkasi a. Saat kedataan di asrama Haji Embarkasi 1. Menyerahkan Surat Panggilan Masuk Asrama (SPMA) dan bukti setor lunas BPIH warna biru. 2. Menerima kartu makan dan akomodasi selama di asrama haji. 3. Memeriksa kesehatan badan (pemeriksa akhir). 4. Menimbang dan memeriksa barang bawaan (koper) b. Selama di asrama haji Embarkasi 1. Menempati kamar yang telah disediakan. 2. Istirahat yang cukup. 3. Dianjurkan mengikuti pembinaan manasik haji. 4. Mendapatkan pemeriksaan/pelayanan kesehatan.

5. Menerima paspor haji dan gelang identitas yang harus selalu dipakai. 6. Menerima uang living cost (biaya hidup selama di Arab Saudi) dalam bentuk mata uang riyal. 7. Untuk kelancaran proses keberangkatan, calon jamaahh haji tidak diperkenalkan dari asrama haji.

4. Di Pesawat a. Patuhi petunjuk yang disampaikan awak cabin atau petugas. b. Duduk tenang dan jangan berjalan hilir mudik selama dalam perjalanan, kecuali ada keperluan. c. Memperbanyak zikir dan doa serta membaca ayat-ayat Suci AlQuran. d. Perhatikan tata cara penggunaan WC, hindari penggunaan air jangan sampai tercecer di lantai pesawat yang bisa membahayakan keselamatan penerbangan. e. Apabila akan buang air kecil/besar agar ke kamar kecil/WC dengan cara duduk diatas klosed dan untuk membersihkannya

menggunakan tissue. f. Perhatikan ceramah, pemutaran film manasik haji yang

dipertunjukkan dalam perjalanan. g. Apabila kesehatan terganggu (sakit) agar segera menghubungi Petugas Kloter, Karu Karom atau Crew Pesawat.

C. Di Jeddah 1. Bagi jamaah haji yang datang melalui bandara King Abdul Aziz Jeddah, setelah turun pemeriksaan badan, paspor oleh Imigrasi dan barang bawaan oleh bea cukai. 2. Istirahat sambil menunggu keberangkatan ke Madinah.

D. Di Madinah 1. Bagi jamaah haji yang datang melalui bandara Madinah, turun dari pesawat melakukan pemeriksaan badan, paspor oleh Imigrasi dan barang bawaan oleh bea cukai kemudian berangkat ke pemondokan dengan bus. 2. Masuk pemondokan yang telah tersedia dengan teratur. 3. Istirahat di pemondokan. 4. Shalat Arbain di Masjid Nabawi dan ziarah ke makam Rasulullah SAW, sahabat Abu Bakar, Umar bin Khatab, makam Baqi, Masjid Quba, Masjid Qiblatain, Masjid Sabah dan makan Syuhada Uhud. 5. Ziarah waktunya diatur oleh Muzawir berkoordinasi dengan ketua kloter dan tidak dipungut biaya. 6. Menjelang keberangkatan ke Makkah yang perlu dilakukan : Memotong kuku Mandi/berwudhu bersisir rapi Memakai wangi-wangian di badan sebelum mengenakan

kain ihram

Memakai pakaian ihram di pondokan

E. Di Bir Ali (Zulhulaifah) 1. Berwudhu bila batal. 2. Shalat sunat Ihram dua rakaat di Masjid Miqat Bir Ali. 3. Niat Umrah bagi yang akan melakukan Tamattu, niat haji bagi yang melakukan ifrad, niat haji dan umrah bagi yang melakukan Qiran. 4. Berangkat ke Makkah membaca talbiyah dan doa.

F. Di Makkah 1. Masuk pemondokan yang telah tersedia dengan teratur. 2. Istirahat di pemondokan. 3. Ke Masjidil Haram untuk : Tawaf umrah bagi yang melakukan Tamattu tawaf Qudum

bagi yang melakukan Ifrad dan Qiran. Berdoa di Multazam Shalat sunat tawaf di belakang makam Ibrahim, shalat sunat

di Hijir Ismail. Minum air Zamzam Sai Memotong/mencukur rambut (tahallul umrah).

4. Pada tanggal 8 Zulhijjah bersiap-siap ke Arafah, yang perlu dilakukan sebelum berangkat adalah :

- Mandi/wudhu - Memakai wangi-wangian di badan sebelum mengenakan kain ihram - Shalat sunat ihram dua rakaat. - Niat berhaji bagi yang melaksanakan haji tamattu - Berangkat ke Arafah menuju perkemahan.

G. Di Arafah 1. Malam tanggal 9 Zulhijjah menginap di perkemahan Arafah. 2. Memperbanyak istihgfar, berzikir, membaca Al-Quran dan berdoa. 3. Setelah tergelincir matahari tanggal 9 Zulhijjah melaksanakan wukuf. a. Mendengarkan khutbah wukuf. b. Shalat Dzuhur dan Ashar jama taqdim qasar. c. Doa. d. Doa masing-masing sesuai keinginannya. 4. Setelah terbenam matahari, shalat Magrib dan Isya jama taqdim qasar keudian berangkat ke Muzdalifah.

H. Di Muzdalifah 1. Mabit sampai lewat tengah malam keuali ada uzur syari. 2. Memperbanyak zikir, istighfar dan doa. 3. Mencari kerikil sebanyak 7, 49 atau 70 butir. 4. Sesudah lewat tengah malam berangkat ke Mina.

I. Di Mina 1. Tanggal 10 Dhulhijjah melontar Jumrah Aqabah. 2. Memotong/mencukur rambut (tahallul umrah). 3. Memotong dam bagi haji Tamattudan Qiran. 4. Memotong qurban bagi haji ifrad. 5. Bila mungkin ke Makkah untuk tawaf ifadah (rukun) dan sai. 6. Kembali ke perkemahan di Mina. 7. Menginap (Mabit) di Mina. 8. Tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah melontar Jumrah Ula, Wustha. Bagi yang nafal awal harus meninggalkan Mina menuju Makkah sebelum magrib masih ada di Mina, maka harus mabit lagi pada tanggal 13 Dzulhijjah untuk melaksanakan Nafar Tsani. 9. Bagi yang Nafar Tsani bermalam lagi di Mina dan tanggal 13 Dzulhijjah melontar jumrah Ula, Wustha dan Aqabah, kemudian meninggalkan Mina. 10. Berangkat ke Makkah.

J. Di Makkah 1. Tawaf Ifadha dan sai bagi yang belum. 2. Hari terakhir sebelum meninggalkan Makkah melaksanakan tawaf Wada.

3. Bagi wanita yang sedang haid tidak perlu tawaf wada cukup berdiri di depan pinti Masjidil Haram dan berdoa sambil memandang ke arah Kabah. 4. Berangkat menuju Jeddah.

K. Di Madinaul Hujaj (Jeddah) 1. Tiba di Asrama Madinatul Hujaj menempati kamar yang teleh tersedia dengan teratur. 2. Istirahat secukupnya, konsumsi disediakan tanpa dipungut biaya. 3. Petugas Kloter bersama karu/karom memantau penyerahan paspor, penimbangan barang bawaan/kopor, mengambil dan menyerahkan paspor kepada jamaah. 4. Bila mungkin, ziarah keliling kota Jeddah. 5. Berangkat menuju bandara King Abdu Aziz Jedaah dan membaca doa.

L. Di Bandara King Abdul Aziz (Jeddah) 1. Tiba dibandara, istirahat di tempat yang tersedia menungggu proses pemeriksaan paspor oleh petugas imigrasi. 2. Menaiki pesawat dengan tertib. 3. Ketika pesawat bergerak take off dan selama penerbangan membaa doa dan zikir.

M. Di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (Madinah) 1. Jamaah akan diberangkatkan dari pemondokan ke Bandara sesuai jadwal yang telah ditentukan. 2. Setibanya di Airport jamaah istirahat di tempat yang telah disediakan. 3. Tiga jam sebelum pesawat berangkat, jamaah haji akan dipersilahkan masuk ke dalam gate/pintu yang telah ditentukan dan antri, selanin tertib dengan menyiapkan pasport untuk pemeriksaan oleh petugas imograsi Arab Saudi dan pemeriksaan boarding pass oleh petugas penerbangan. 4. Pihak penerbangan membagi air Zamzam sebanyak 5 (lima) liter tiap orang di airport bagi penumpang Garuda baik di Madinah maupun di Jeddah. 5. Sedangkan untuk penumpang pesawat Arab Saudi bai melali KAAIA Jeddah maupun AMATA Airport Madinah akan dibagikan di pelabuhan Debarkasi Indonesia setelah jamaah tiba di tanah air.

N. Di Tanah Air 1. Tiba di bandara, turun dari pesawat dengan tertib kemudian melaksanakan pemeriksaan paspor oleh petugas kesehatan bandara. 2. Berangkat menuju Asrama Haji Debarkasi/pulang ke rumah masingmasing.

II.

PROSES

PERJALANAN

IBADAH

HAJI

&

ZIARAH

GELOMBANG II A. Persiapan Pemberangkatan 1. Persiapan mental spritual a. Bertaubat kepada Allah, memperbanyak zikir dan mohon bimbingan dari Allah SWT. b. Menyelesaikan masalah-masalah yang berkenaan dengan tanggung jawabnya, meliputi tanggung jawab keluarga, pekerjaan dan utang piutang. c. Silaturrahmi dengan sanak keluarga, kawan dan masyarakat dengan mohon mataf dan doa restu. 2. Persiapan material a. Mempersiapkan bekal secukupnya selama dalam perjalanan dan bekal untuk keluarga yang ditinggalkan. b. Dibolehkan melaksanakan walimatus safar bagi yang mampu. c. Membawa perlengkapan ke tanah suci seperti pakaian + 5 stel, sebaiknya warna polos dan pakaian wanita jangan transparan dan tidak boleh membawa barang-barang seperti : banda tajam, kompor, minyak goreng, cetakan-cetakan gergambar porno dan lain-lain yang membahayakan keselamatan penerbangan.

B. Pemberangkatan 1. Dirumah sebelum berangkat

Dianjurkan shalat sunat dua rakaat dan dianjurkan pula berdoa untuk keselamatan diri dan keluarga yang ditinggalkan. 2. Selama dalam perjalanan dari rumah ke kediaman sampai di asrama haji Embarkasi. a. Dianjurkan memperbanyak zikir dan doa. b. Pada dasarnya bertalbiyah itu disunakan dalam keadaan berihram, namun dapat saja dilakukan pada saat-saat tertentu guna pemantapan seperti ketika berangkat dari rumah menuju asrama. c. Selama dalam perjalanan sudah berlaku hukum musafir, dengan demikian bleh menjama dan mengqasar shalat, keuali di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sebaiknya tidak diqasar dan dijama. 3. Di asrama haji Embarkasi a. Saat kedataan di asrama Haji Embarkasi 1. Menyerahkan Surat Panggilan Masuk Asrama (SPMA) dan bukti setor lunas BPIH warna biru. 2. Menerima kartu makan dan akomodasi selama di asrama haji. 3. Memeriksa kesehatan badan (pemeriksa akhir). 4. Menimbang dan memeriksa barang bawaan (koper) b. Selama di asrama haji Embarkasi 1. Menempati kamar yang telah disediakan. 2. Istirahat yang cukup. 3. Dianjurkan mengikuti pembinaan manasik haji. 4. Mendapatkan pemeriksaan/pelayanan kesehatan.

5. Menerima paspor haji dan gelang identitas yang harus selalu dipakai. 6. Menerima uang living cost (biaya hidup selama di Arab Saudi) dalam bentuk mata uang riyal. 7. Untuk kelancaran proses keberangkatan, calon jamaahh haji tidak diperkenalkan dari asrama haji.

4. Di Pesawat a. Patuhi petunjuk yang disampaikan awak cabin atau petugas. b. Duduk tenang dan jangan berjalan hilir mudik selama dalam perjalanan, kecuali ada keperluan. c. Memperbanyak zikir dan doa serta membaca ayat-ayat Suci AlQuran. d. Perhatikan tata cara penggunaan WC, hindari penggunaan air jangan sampai tercecer di lantai pesawat yang bisa membahayakan keselamatan penerbangan. e. Apabila akan buang air kecil/besar agar ke kamar kecil/WC dengan cara duduk diatas klosed dan untuk membersihkannya

menggunakan tissue. f. Perhatikan ceramah, pemutaran film manasik haji yang

dipertunjukkan dalam perjalanan. g. Apabila kesehatan terganggu (sakit) agar segera menghubungi Petugas Kloter, Karu Karom atau Crew Pesawat.

C. Di Jeddah 1. Bagi jamaah haji yang datang melalui bandara King Abdul Aziz Jeddah, setelah turun pemeriksaan badan, paspor oleh Imigrasi dan barang bawaan oleh bea cukai. 2. Istirahat sambil menunggu keberangkatan ke Madinah.

D. Di Madinah 1. Bagi jamaah haji yang datang melalui bandara Madinah, turun dari pesawat melakukan pemeriksaan badan, paspor oleh Imigrasi dan barang bawaan oleh bea cukai kemudian berangkat ke pemondokan dengan bus. 2. Masuk pemondokan yang telah tersedia dengan teratur. 3. Istirahat di pemondokan. 4. Shalat Arbain di Masjid Nabawi dan ziarah ke makam Rasulullah SAW, sahabat Abu Bakar, Umar bin Khatab, makam Baqi, Masjid Quba, Masjid Qiblatain, Masjid Sabah dan makan Syuhada Uhud. 5. Ziarah waktunya diatur oleh Muzawir berkoordinasi dengan ketua kloter dan tidak dipungut biaya. 6. Menjelang keberangkatan ke Makkah yang perlu dilakukan : Memotong kuku Mandi/berwudhu bersisir rapi Memakai wangi-wangian di badan sebelum mengenakan

kain ihram

Memakai pakaian ihram di pondokan

E. Di Bir Ali (Zulhulaifah) 1. Berwudhu bila batal. 2. Shalat sunat Ihram dua rakaat di Masjid Miqat Bir Ali. 3. Niat Umrah bagi yang akan melakukan Tamattu, niat haji bagi yang melakukan ifrad, niat haji dan umrah bagi yang melakukan Qiran. 4. Berangkat ke Makkah membaca talbiyah dan doa.

F. Di Makkah 1. Masuk pemondokan yang telah tersedia dengan teratur. 2. Istirahat secukupnya. 3. Ke Masjidil Haram untuk : Tawaf umrah bagi yang melakukan Tamattu tawaf Qudum

bagi yang melakukan Ifrad dan Qiran. Berdoa di Multazam Shalat sunat tawaf di belakang makam Ibrahim, shalat sunat

di Hijir Ismail. Minum air Zamzam Sai Memotong/mencukur rambut (tahallul umrah).

4. Pada tanggal 8 Zulhijjah bersiap-siap ke Arafah, yang perlu dilakukan sebelum berangkat adalah :

- Mandi/wudhu - Memakai wangi-wangian di badan sebelum mengenakan kain ihram - Shalat sunat ihram dua rakaat. - Niat berhaji bagi yang melaksanakan haji tamattu - Berangkat ke Arafah menuju perkemahan.

G. Di Arafah 1. Malam tanggal 9 Zulhijjah menginap di perkemahan Arafah. 2. Memperbanyak istihgfar, berzikir, membaca Al-Quran dan berdoa. 3. Setelah tergelincir matahari tanggal 9 Zulhijjah melaksanakan wukuf. a. Mendengarkan khutbah wukuf. b. Shalat Dzuhur dan Ashar jama taqdim qasar. c. Doa wukuf d. Doa masing-masing sesuai keinginannya. 4. Setelah terbenam matahari, shalat Magrib dan Isya jama taqdim qasar keudian berangkat ke Muzdalifah.

H. Di Muzdalifah 1. Mabit sampai lewat tengah malam keuali ada uzur syari. 2. Memperbanyak zikir, istighfar dan doa. 3. Mencari kerikil sebanyak 7, 49 atau 70 butir. 4. Sesudah lewat tengah malam berangkat ke Mina.

I. Di Mina 1. Tanggal 10 Dhulhijjah melontar Jumrah Aqabah. 2. Memotong/mencukur rambut (tahallul umrah). 3. Memotong dam bagi haji Tamattudan Qiran. 4. Memotong qurban bagi haji ifrad. 5. Bila mungkin ke Makkah untuk tawaf ifadah (rukun) dan sai. 6. Kembali ke perkemahan di Mina. 7. Menginap (Mabit) di Mina. 8. Tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah melontar Jumrah Ula, Wustha. Bagi yang nafal awal harus meninggalkan Mina menuju Makkah sebelum magrib masih ada di Mina, maka harus mabit lagi pada tanggal 13 Dzulhijjah untuk melaksanakan Nafar Tsani. 9. Bagi yang Nafar Tsani bermalam lagi di Mina dan tanggal 13 Dzulhijjah melontar jumrah Ula, Wustha dan Aqabah, kemudian meninggalkan Mina. 10. Berangkat ke Makkah.

J. Di Makkah 1. Tawaf Ifadha dan sai bagi yang belum. 2. Hari terakhir sebelum meninggalkan Makkah melaksanakan tawaf Wada.

3. Bagi wanita yang sedang haid tidak perlu tawaf wada cukup berdiri di depan pinti Masjidil Haram dan berdoa sambil memandang ke arah Kabah. 4. Berangkat menuju Jeddah.

K. Di Madinaul Hujaj (Jeddah) 1. Tiba di Asrama Madinatul Hujaj menempati kamar yang teleh tersedia dengan teratur. 2. Istirahat secukupnya, konsumsi disediakan tanpa dipungut biaya. 3. Petugas Kloter bersama karu/karom memantau penyerahan paspor, penimbangan barang bawaan/kopor, mengambil dan menyerahkan paspor kepada jamaah. 4. Bila mungkin, ziarah keliling kota Jeddah. 5. Berangkat menuju bandara King Abdu Aziz Jedaah dan membaca doa.

L. Di Bandara King Abdul Aziz (Jeddah) 1. Tiba dibandara, istirahat di tempat yang tersedia menungggu proses pemeriksaan paspor oleh petugas imigrasi. 2. Menaiki pesawat dengan tertib. 3. Ketika pesawat bergerak take off dan selama penerbangan membaa doa dan zikir.

M. Di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (Madinah) 1. Jamaah akan diberangkatkan dari pemondokan ke Bandara sesuai jadwal yang telah ditentukan. 2. Setibanya di Airport jamaah istirahat di tempat yang telah disediakan. 3. Tiga jam sebelum pesawat berangkat, jamaah haji akan dipersilahkan masuk ke dalam gate/pintu yang telah ditentukan dan antri, selanin tertib dengan menyiapkan pasport untuk pemeriksaan oleh petugas imograsi Arab Saudi dan pemeriksaan boarding pass oleh petugas penerbangan. 4. Pihak penerbangan membagi air Zamzam sebanyak 5 (lima) liter tiap orang di airport bagi penumpang Garuda baik di Madinah maupun di Jeddah. 5. Sedangkan untuk penumpang pesawat Arab Saudi bai melali KAAIA Jeddah maupun AMATA Airport Madinah akan dibagikan di pelabuhan Debarkasi Indonesia setelah jamaah tiba di tanah air.

N. Di Tanah Air 1. Tiba di bandara, turun dari pesawat dengan tertib kemudian melaksanakan pemeriksaan paspor oleh petugas kesehatan bandara. 2. Berangkat menuju Asrama Haji Debarkasi/pulang ke rumah masingmasing.

JADWAL WAKTU M ELONTAR JUM RAH TANGGAH 10 S/D 13 DZULHIJJAH Pukull

No

00.01 00.02 00.03 00.04 00.05 00.06 00.07 00.08 00.09 00.10 00.11 00.12 00.13 00.14 00.15 00.16 00.17 00.18 00.19 00.20 00.21 00.22 00.23 00.24 1 10 Dzuhijjah PUNCAK KEPADATAN DI JAMARAT 2 11 Dzuhijjah PUNCAK KEPADATAN DI JAMARAT 3 12 Dzuhijjah 4 13 Dzuhijjah PUNCAK KEPADATAN DI JAMARAT PEMBERANGKATAN JAMAAH HAJI KE MAKKAH (NAFAR TSANI)

Tanggal

Sumber : Muassasah Mutawif Asia Tenggara Keterangan : : Waktu yang dibolehkan melontar Jumrat Sektor Masyir Musqaddasah Tahun 1425 H : Waktu yang padat untuk dihindari (tidak melontar) TIM PEMBERANGKATAN JAMAAH HAJI KE JAMARAT Bagi yang Nafar Awal meninggalkan Mina tanggal 12 Dzulhijjah dan yang Nafar Tsani tanggal 13 Dzulhijjah

Anda mungkin juga menyukai