Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

SEKRETARIAT DAERAH
JALAN WASTUKANCANA NO. 2 Telp. 4232338 – 4232339 – 4232369 - 4232370 BANDUNG

NOTULEN
RAPAT
Hari/Tgl : Rabu, 2 Juni 2021
Jam Rapat : 13.00 s.d 16.00
Tempat : R. Rapat Bagian Organisasi
Acara : 1. Pendahuluan
2. Pembahasan
3. Penutup
PIMPINAN
RAPAT : Kepala Bagian Organisasi
Ketua : Kepala Sub Bagian Kelembagaan dan Analisis Jabatan
Sekretaris : Analis Kelembagaan
Pencatat : 1. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan
PESERTA 2. BKPSDM
3. Bappelitbang
4. BKAD
5. Bagian Organisasi
Kegiatan Rapat : Rapat Pembahasan Rencana Pembentukan UPTD pada Dinas
Lingkungan Hidup dan Kebersihan dan Peralihan Kantor UPTD
Pengelolaan Sampah
Kata Pembukaan : Disampaikan oleh Kepala Bagian Organisasi bahwa terdapat
3 (tiga) fungsi yang dilaksanakan Unit Pelaksana Teknis Daerah di
Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan yaitu pelaksanaan
penyapuan, operasional pengumpulan sampah dan pengangkutan
sampah
Pembahasan : Kepala Bagian Organisasi
 Terdapat 2 (dua) peraturan yang menangani Unit Pelaksana
Teknis Daerah bidang Kebersihan yaitu :
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
12 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pembentukan Dan
Klasifikasi Cabang Dinas Dan Unit Pelaksana Teknis Daerah
b. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik.Indonesia.Nomor.P.74/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2
016 Tentang Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah
Provinsi dan Kabupaten/Kota Yang Melaksanakan Urusan
Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Urusan
Pemerintahan Bidang Kehutanan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Nomor Peraturan Menteri Dalam
P.74/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 Negeri Nomor 12 Tahun
Tentang Pedoman Nomenklatur 2017 Pedoman
Perangkat Daerah Provinsi Dan Pembentukan Dan
Kabupaten/Kota Yang Melaksanakan Klasifikasi Cabang Dinas
Urusan Pemerintahan Bidang Dan Unit Pelaksana Teknis
Lingkungan Hidup Dan Urusan Daerah
Pemerintahan Bidang Kehutanan
Besaran UPT Pengelolaan Sampah Klasifikasi UPT:
pada Dinas Lingkungan Hidup UPTD Kelas A
Kabupaten/Kota yang digunakan
adalah menurut jumlah penduduk a. lingkup tugas dan
yang dilayani, dengan indikator: fungsinya meliputi 2
1. Jumlah penduduk < 100.000 jiwa fungsi atau lebih pada
merupakan UPTD Pengelolaan
Dinas/Badan atau
Sampah Kelas B.
2. Jumlah penduduk 100.000 – wilayah kerjanya lebih
500.000 jiwa merupakan UPTD dari 1 kecamatan
Kelas A. b. jumlah beban kerja
3. Jumlah penduduk > 500.000 jiwa
10.000 atau lebih
merupakan UPTD Kelas A dan
dapat dibentuk lebih dari satu JKE/tahun
UPTD c. Terdiri dari Ka. UPT;
Kasubag TU UPT dan
Jafung

 Terdapat pertimbangan dalam pembentukan UPTD di


Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, yaitu :
a. Kajian Pembentukan UPTD
b. Belanja Pegawai
c. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
 Klasifikasi UPTD Pengelolaan Sampah Kelas A dengan
memperhatikan :
a. Jumlah Jam Kerja Efektif (JKE) harus memenuhi
10.000/jam atau lebih
b. Lingkup tugas dan fungsinya mempunyai 2 fungsi atau
lebih
c. Terdiri dari Kepala UPTD, Kasubag TU UPTD dan Jabatan
Fungsional
 Rencana Pembentukan Struktur UPTD :
a. Kepala UPTD
b. Kasubag TU UPTD
c. 1 Koor Sarana Prasarana
d. 5 Korwil
e. 62 Pengawas
f. 960 Penyapu
g. 91 Pengangkut sampah
 Terdapat konsekuensi apabila dalam 1 (satu) tahun UPTD
tersebut tidak memenuhi 10.000 Jam Kerja Efektif (JKE) maka
tidak bisa dibentuk UPTD baru
 Mengingat saat ini proses Penyederhanaan Birokrasi yang
sedang dilaksanakan oleh seluruh Pemerintah Daerah baik
Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota yang dikoordinasikan melalui Kementerian
Dalam Negeri, maka untuk sementara proses pembentukan
UPTD ditunda
Kepala UPTD Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan
 Pengusulan UPTD Pengelolaan Sampah yang ada dengan
Pengelolaan BLUD
 Pengangkutan sampah akan dilakukan di Bulan Oktober 2021.
Bulan Desember Tahun 2020 ketika UPTD sudah dibentuk,
amanat Bapak Sekretaris Daerah agar segera dijadikan Badan
Layanan Umum Daerah
 Proses pembentukan BLUD sudah dibuat kajiannya, bagaimana
Tata Kelolanya, Standar Pelayanan Minimal dan proses penilaian
oleh Badan Keuangan dan Aset Daerah selaku Pembina BLUD
 Pengalihan operasional pengangkutan dari PD Kebersihan saat
ini terdapat 804 karyawan, 554 Pegawai tetap dan sisanya
merupakan pegawai kontrak, terkait gaji pegawai mengusulkan
anggaran perubahan sebesar 42 Milyar untuk gaji pegawai, sewa
kendaraan dan uang penyelesaian (kadedeuh). Untuk sarana
prasarana armada, yang akan dialokasikan direncanakan dan
sisanya akan disewakan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan
 Pilihan untuk UPTD baru mempunyai pertimbangan :
a. Sumber Daya Manusia
b. Penyederhanaan Birokrasi
Sehingga saat ini diusulkan UPTD Pengelolaan Sampah menjadi
BLUD sebagai percontohan
 Perbandingan pembentukan BLUD dan UPTD, jika BLUD akan
lebih membangun dan fleksibel, kas yang masuk akan dapat
diolah kembali sedangkan pada UPTD, kas yang masuk akan
kembali ke kas daerah
 Dalam pembentukan BLUD, ketika sudah berjalan jika
memungkinkan untuk melakukan kerjasama dengan pihak ke 3
karena mengingat BLUD bertujuan untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang/jasa
yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan
dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi
dan produktivitas. BLUD merupakan bagian dari perangkat
pemerintah daerah, dengan status hukum tidak terpisah dari
pemerintah Daerah.
Kepala Subbidang Anggaran Pendapatan dan Analisa Kebutuhan
BKAD
 Proses yang didapat jika sudah dibentuk BLUD akan bisa
langsung dibelanjakan kembali oleh BLUD tersebut karena
dibentuknya BLUD merupakan proses percepatan
Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi
Kepegawaian BKPSDM
 Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah disebutkan
bahwa :
a. Pegawai Negeri Sipil
b. Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
c. Pegawai Profesional
 BLUD tersebut bisa merekrut sendiri dengan status pegawai
BLUD bukan Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah
Dengan Perjanjian Kerja yang masih terikat dengan Pemerintah
dalam hal ini Pejabat Pembina Kepegawaian
Penjabat Fungsional Perencana pada Bappelitbang
 Optimalisasi ketika sudah dibentuknya BLUD bagaimana master
plan penanggulangan sampah dengan usulan anggaran yang
mencapai sekitar 70 milyar rupiah mohon dipertimbangkan
kembali bagaimana efektivitasnya, pengelolaan BLUD pun akan
seperti apa mengingat di kewilayahan pun masih ada program
pemerintah yaitu PIPPK.
Kesimpulan  Proses Pembentukan UPTD harus direncanakan dengan matang
dan efektifitasnya serta pertimbangan penyederhanaan birokrasi
yang sedang dilaksanakan oleh Kementerian, Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
 Optimalisasi Pengelolaan BLUD dengan memberikan layanan
umum secara lebih efektif, efisien, ekonomis, transparan dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan,
kepatutan dan manfaat sejalan dengan praktek bisnis yang
sehat, untuk membantu pencapaian tujuan pemerintah daerah
yang pengelolaannva dilakukan berdasarkan kewenangan yang
didelegasikan oleh kepala daerah.
 Pengalihan operasional dari PD Kebersihan yang akan menjadi
UPTD Pengelolaan Sampah sesuai amanat Bapak
Sekretaris Daerah untuk segera dijadikan BLUD dan sedang
dalam tahapan penyelesaian Peraturan Wali Kota tentang
Pembentukan BLUD
Jam Penutupan : Pukul 16.00 WIB
PIMPINAN RAPAT
KEPALA BAGIAN ORGANISASI,

Drs. DHARMAWAN
Pembina Tingkat I
NIP. 19670119 198703 1 005

FOTO KEGIATAN RAPAT PERENCANAAN PEMBENTUKAN UPTD DI LINGKUNGAN


DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN
HARI RABU, 2 JUNI 2021

Anda mungkin juga menyukai