Anda di halaman 1dari 20

Keseimbangan cairan & Elektrolit

GANDA FIRDAUS SILALAHI

Distribusi Cairan Tubuh


1. Cairan ekstra seluler (CES) Volume normal
20-25% BB

Plasma (5% BB) Cairan interstitial (termasuk cairan jar. & limfa 15% BB) Cairan pada tendon dan cartilago
2. Cairan transeluler Volume normal 1-3% BB Komponen utama: sekresi GIT & LCS Cairan intraokular, pleural, peritoneal, dan sinovial

Distribusi Cairan Tubuh


3. Cairan intra seluler (CIS)

CIS = VAT - CES VAT = volume air total (pada bayi baru lahir = 78% BB; umur 1 thn = 60% BB) Volume CIS normal 30-40% BB Volume CIS ditentukan oleh tekanan osmosis ekstraseluler

Distribusi Cairan Tubuh


Tubuh bayi dan anak mengandung lebih banyak air dibanding orang dewasa Pada bayi baru lahir volume CES > CIS Bertambahnya usia CES berkurang & CIS bertambah disebabkan bertambahnya sel jaringan tubuh & berkurangnya jaringan kolagen Bayi 9 bulan: perbandingan volume CES dan CIS sama dengan dewasa

Keseimbangan air dalam Tubuh


Dikelola oleh pengaturan masukan dan ekskresi air Masukan air terjadi karena adanya rangsang haus (kehilangan air & hipertonisitas) Pusat rasa haus (hipotalamus tengah) terangsang bila osmolalitas plasma 1-2% atau lebih

dipantau oleh osmoreceptor (hati & pankreas) dan atau peningkatan hormon angiotensin II serta pelepasan ADH

Keseimbangan air dalam Tubuh


Absorpsi air (melalui GIT) terjadi melalui proses difusi pasif di lumen usus Ekskresi air dpt terjadi melalui paru-paru, kulit, saluran cerna & ginjal Kehilangan cairan yg normal:
1. 2. 3.

Insensible ater loss (penguapan melalui kulit, serta udara ekspirasi) vol normal: 45ml/100kal Produksi urine vol normal: 0.5-1cc/kgBB/jam Melalui tinja vol normal: 5ml/100kal

Gangguan Keseimbangan Air


a) Dehidrasi:

terjadi bila cairan yang dikeluarkan > dari cairan yang masuk dalam tubuh Dehidrasi dapat terjadi melalui:

Kulit (keringat berlebih, luka bakar, demam, dll) Tractus GIT (muntah, diare, fistel, dll) Tractus urinarius (DM, DI) Paru-paru (hiperventilasi) Pendarahan

Gangguan Keseimbangan Air


b) Edema: Adanya cairan berlebihan pada jaringan tubuh terutama pada kompartemen CES & CIS Edema intra seluler dapat terjadi melalui:

Retensi ion natrium dalam sel Peradangan sel (meningkatkan permeabilitas membran sel) Penurunan protein plasma permeabilitas kapiler (reaksi immune, toksin, infeksi bakteri) Hambatan aliran limfa (kanker, kelainan pembuluh limfatik kongenital)

Edema ekstra seluler dapat terjadi melalui:


Keseimbangan Elektrolit dalam Tubuh

Elektrolit: kation & anion Keseimbangan Elektrolit dalam plasma:


Anion HCO3 Cl SO4 HPO4 As. org protein Total Jumlah (mEq/L) 27 103 1 2 6 16 155 Kation Na Jumlah (mEq/L) 142

K Ca
Mg Total

5 5
3 155

Gangguan Keseimbangan Elektrolit


Contoh 1:
Hiponatremia:
Kadar Na < 135 mEq/L Disebabkan kehilangan Na atau bertambahnya air

pada ruang ekstra seluler Menyebabkan kejang & penurunan kesadaran

Hipernatremia:
Kadar Na > 150 mEq/L
Disebabkan pemasukan Na berlebih atau

kehilangan cairan melalui insensible loss

Gangguan Keseimbangan Elektrolit


Contoh 2:
Hipokalemia:
Disebabkan masukan kurang, ekskresi renal ,

kehilangn ekstra renal (diare, dll) Mengakibatkan kelemahan otot tubuh & otot pernafasan paralisis

Hiperkalemia:
Penyebab: gagal ginjal (kelainan ekskresi),

penambahan masukan kalium, penghancuran jaringan akut Membahayakan jantung fibrilasi ventrikel

Keseimbangan Asam Basa


Gangguan keseimbangan cairan & elektrolit

sering disertai gangguan keseimbangan asam basa Jenis gangguan keseimbangan asam basa adalah:
a)

Asidosis metabolik (ion hidrogen > karbonat)

Kehilangan fixed base (Na, dll), misal: diare, fistel usus, dll Penyakit yg menyebabkan suhu tubuh meningkat & nafsu makan turun Kegagalan homeostasis ginjal

Keseimbangan Asam Basa


b)

c)

d)

Asidosis respiratorik (produksi CO2 > ekskresi CO2) Obstruksi dinding alveolus: edema paru, efisema paru Penyakit SSP: keracunan morfin Aliran darah ke paru Alkalosis metabolik (bikarbonat > ion hidrogen) Kehilangan Cl krn muntah Konsumsi bikarbonas natrikus / alkali lain Alkalosis respiratorik (ekskresi CO2 > produksi CO2) Hiperventilasi psikogenik Keracunan salisilat

Keseimbangan Osmolaritas Cairan

Osmolaritas cairan tubuh tergantung pada konsentrasi partikel osmotik aktif dalam plasma, cairan interstitial dan CES 80% osmolaritas total cairan interstitial & plasma dipengaruhi ion Na dan Cl, Ion K berpengaruh atas 50% osmolaritas total CIS Osmolaritas cairan berbanding lurus terhadap tekanan osmotik

Keseimbangan Osmolaritas Cairan

Istilah hiperosmotik & hipoosmotik merujuk pada larutan yang mempunyai osmolaritas lebih tinggi atau lebih rendah dibanding CES normal Perbedaan osmolaritas antara kompartemen CES dan CIS menyebabkan perpindahan cairan yang melintasi membran sel sedemikian cepat & biasanya dikoreksi dalam waktu detik atau umumnya dalam menit Berbagai faktor penyebab perubahan volume CES dan CIS misal: intake air, dehidrasi, kehilangan cairan dr GIT, kulit & ginjal

Terapi Cairan pada gangguan keseimbangan Cairan & elektrolit

Jumlah kebutuhan cairan dihitung berdasarkan jumlah defisiensi & kebutuhan rumatan
1.

2.

Terapi Defisit Terapi untuk menggantikan kehilangan cairan & elektrolit akibat penyakit yang diderita sebelum mendapat peraatan sampai komposisi cairan tubuh kembali normal Terapi Rumatan Terapi untuk menggantikan kehilangan cairan & elektrolit yang tetap berlangsung secara normal maupun abnormal, mempertahankan keseimbangan yang normal serta mencegah defisiensi berlanjut

Terapi Cairan pada gangguan keseimbangan Cairan & elektrolit

Kalkulasi terapi cairan rumatan normal dengan:


1.

2.

Menggunakan tabel kebutuhan air berdasarkan usia & BB Berdasarkan kebutuhan kalori

Cara pemberian kebutuhan rumatan dapat secara oral ataupun parenteral

Terapi Cairan pada gangguan keseimbangan Cairan & elektrolit

Prinsip pengobatan cairan pada dehidrasi didasarkan pada:


1. 2. 3.

Previous loss/defisit Normal water losses Concomitant losses Hipokalemia pemberian K sampai 3 mEq/kgBB/hari/oral Hiperkalemia menghentikan masukan K, pemberian Na-bikarbonat sampai 2 mEq/kgBB (5-10 menit) perinfus, glukosa 0.5 g/kgBB bersama insulin, Ca-glukonat 10% IV 0.5 ml/kgBB

Terapi gangguan keseimbangan elektrolit:


Terapi Cairan pada gangguan keseimbangan Cairan & elektrolit

Terapi gangguan keseimbangan elektrolit:

Hipomagnesemia 0.1 ml larutan MgSO4.7H2O 40% IM, setiap 6 jam, sebanyak 3-4 dosis Hipermagnesemia pemberian Ca-glukonat IV Hipernatremia untuk kadar natrium > 200 mEq/l : cairan dialisat 45 ml/kgBB yg mengandung 4.25% glukosa bila kadar Na telah menurun : cairan dialisat dengan konsentrasi glukosa 1,5%. Hiponatremia tambahan natrium dengan rumus: Defisit Na = (140-serum Na) x BB x 0,6 mEq/l

Daftar Pustaka

Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UI. Ilmu Kesehatan Anak jilid 1. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UI. Jakarta. 1991. Markum, A.H. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak jilid 1. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UI. 1991. Guyton & Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC. Jakarta. 1997. Staf Pengajar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UI. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 2 edisi 3. Balai Penerbit FK UI. Jakarta. 2001.

Anda mungkin juga menyukai