Anda di halaman 1dari 8

BAB II LANDASAN TEORI

Membaca karya sastra berarti mengikuti sejumlah pengalaman tentang kehidupan yang dipaparkan pengarang melalui tokoh-tokohnya. Untuk dapat memahami karakteryang bermacam-macam dan perilaku yang beragamdibutuhkan pengetahian tentang unsur-unsur pembangun dari karya sastra yang dibacanya. Teori struktural dinamis dan pisikologis sastra digunakan untuk memecahkan masalah aktivitas, karakter dan pandangan tokoh wanita terhadap laki-laki dalam novel layar terkembang, struktur merupakan satu kesatuan yang bulat dengan unsur-unsur pembangun yang berjalin, oleh karena itu dapat menikmati karya sastra dengan baik, maka karya sastra tersebut harus dikaji dengan struktur yang terlepas dari latar belakang sejarah dan dari niat penulis, dan lepas dari efek pembaca. 2.1 Pengertian Struktural dinamis Scholes (dalam Ratna, 2004: 89) menjelaskan keberadaan strukturalisme menjadi tiga tahap, yaitu (1) sebagai pergeseran paradigma berpikir, (2) sebagai metode, dan (3) sebagai teori. Lahirnya strukturalisme dinamik didasarkan atas kelemahan-kelemahan strukturalisme sebagaimanayang dianggap sebagai perkembangan formalisme. Strukturalisme dinamika (lihat Teeuw, 1985: 185-192; Muhadjir, 2002:304); Pradopo 2002: 46; dan Ratna, 2003: 88-96;) mencermati bahwa strukturalisme dinamik dimaksudkan sebagai penyempurnaan strukturalisme yang semata-mata memberikan intensitas terhadap struktur intrinsik yangdengan sendirinya melupakan aspek-aspek ekstrinsiknya. Strukturalisme dinamik mula-mula dikemukakan oleh Mukarovsky dan Felik Vodicka.Menurutnya, karya sastra adalah proses komunikasi, fakta semiotik, terdiri atastanda, struktur, dan nilai-nilai. Karya seni adalah petanda yang memperolehmakna dalam kesadaran pembaca. Oleh karena itulah, karya seni harusdikembalikan pada kompetensi penulis, masyarakat yang menghasilkannya,dan pembaca sebagai penerima.

2.2 Penokohan dan perwatakan Menurut Suharianto (1986 : 31) penokohan atu perwatakan adalah lukisan mengenai tokoh cerita, baik lahiriah maupun batiniyah yang apat berupa pandangan kehidupan, keyakinan, adat istiadatnya dan sebagainya. Melalui penokohan tersebut, akan tampak dengan jelas kehidupan sang tokoh. Selanjutnya menurur Esten (1987 : 27) yang dimangsud penokohan atau perwatakan adalah bagaimana pengarang mengambarkan watak tokoh-tokoh dalam sebuah cerita rekaan. Dalam novel Layar Terkembang karya S.t Takdir Alisjahbana ini menceritakan sifat atau watak seorang kakak beradik yang sangat berbeda karakteristiknya, namun perbedaan itu tidak menjadikanya mereka bertengkar, iri maupun dengki. Mereka malah saling dukung satu sama lain. Watak yang ada dalam novel Layar Terkembang ini sangat baik dan mendidik. Novel Layar Terkembang karya S.t Takdir Alisjahbana ini menceritakan tentang dua sosok perempuan yaitu kakak beradik yang mempunyai sifat berbeda yaitu Tuti dan Maria. Anak pertamanya, Tuti, adalah seorang gadis yang pembawaannya selalu serius sehingga gadis itu cenderung pendiam. Namun, ia sangat berpendirian teguh dan aktif dalam berbagai organisasi wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga mereka mulai menuntut persamaan hak dengan kaum pria. Anak keduanya adalah Maria. Ia memiliki sifat yang lincah, sangat periang, dan bicaranya ceplas-ceplos. Itulah sebabnya, semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. 2.2.1 Jenis-jenis Perwatakan 1. Protagonis : tokoh utama dalam cerita yang dimunculkan untuk mengatasi berbagai persolaan yang dihadapi dalam cerita. 2. Antagonis : tokoh yang melawan protagonis.
3. Tirtagonis : tokoh pendamai yaitu tokohn yang tak memiliki sifat

prontagonis dan antagonis.

2.3 Pengertian Perwatakan Perwatakan adalah penggambaran watak atau sifat tokoh cerita.

Perwatakan berfungsi menyiapkan atau menyediakan alasan bagi tindakan tertentu dengan cara menggambarkan watak atau sifat-sifat tokoh-tokoh cerita.

2.4 Pengertian Penokohan Penokohan adalah cara pengarang menampilkan tokoh-tokoh dalam cerita sehingga dapat diketahui karakter atau sifat para tokoh itu. Penokohan dapat digambarkan melalui dialog antartokoh, tanggapan tokoh lain terhadap tokoh utama, atau pikiran-pikiran tokoh. Melalui penokohan, dapat diketahui bahwa karakter tokoh adalah seorang yang baik, jahat, atau bertanggung jawab.

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penilian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan data kualitatif (Satoto, 1991 : 23). Moleong mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-orang serta prilaku yang dramatis, yang pada umumnya berupa konsep-konsep, katagorikatagori dan sifat abstrak yang sulit diangkakan. Hal ini juga juga sesuai dengan pendapat Atar Semi ( 1996 : 23), peneliti kualitatif adalah pelitian yang dilakukan dngan tidak menggunakan angka-angka (data stastitik) tetapi mengutamakan kedalaman penghayatanterhadap interaksi antar konsep yang sedang dikaji secara impiris. Secara impiris mangsudnya adalah berdasar pengalaman yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Berdasarkan pendapat di atas penelitian ini untuk mengungkapkan kedalaman pnghayatan interaksi antar konsep dalam npvel Layar Terkembang. Hal ini karena data yang diteliti berupa konsep-konsep karakter para tokoh dalam novel Layar Terkembang. Untuk mempermudah penyidiaan data yang dibutuhkan dala penelitian serta mempermudah penelitian menganalisis data, diperlukan metode dan teknik penyediaan data serta analisis terhadap data yang tepat. Selain itu untuk menunjang keberhasilan da penelitian, diperlukan langkah-langkah kerja. 3.1 Klasifikasi Data Data diperoleh melalui membaca novel Layar Terkembang, data yang diperoleh, hal-hal yang berhubungan dengan 2 karakter atau sifat wanita yaitu Maria dan Tuti. Sifat Tuti yaitu adalah seorang gadis yang pembawaannya selalu serius sehingga gadis itu cenderung pendiam. Namun, ia sangat berpendirian teguh dan aktif dalam berbagai organisasi wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga mereka mulai menuntut persamaan hak dengan kaum pria. Anak keduanya adalah Maria. Ia memiliki sifat yang lincah, sangat periang, dan bicaranya

ceplas-ceplos. Itulah sebabnya, semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. 3.2 Rduksi Data Reduksi data merupakan proses seleksi. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap reduksi data adah sebagai berikut : a. Membaca novel Layar Terkrmbang. b. Menentukan tokoh-tok wanita dalam novel Layar Terkembang. c. Menanalisis perwatakan tokoh-tokoh wanita alam novel Layar Terkembang. d. Penerikan simpulan dari data yang telah diolah.

3.3 Penyajian Data Penyajian data dalam novel ini berupa teks kata kata , kalimat kalimat , dan paragraf. Penyajian data dalam novel ini menggunakan teknik analitis dan teknik dramatik yang dijabarkan sebagai berikut : 3.3.1 teknis penulisan tokoh Teknis penulisan tokoh menurut Nurgiyantoro (1998:195-200) dapat dilakukan dengan teknik analitis dan dramatik yang akan dijabarkan sebagai berikut : 1) Teknik analitis atau ekspositori Yaitu penulisan tokoh dengan memberikan deskripsi,uraian atau penjelasan secara langsung. Tooh cerita hadir dan dihadirkan oleh pengarang kehadapan pembaca secara tidak berbelit belit, melainkan begitu saja dan langsung disertai deskripsi kehadirannya yang mungkin berupa sikap, sifat, watak, tingkah laku atau ciri fisiknya. 2) Teknik dramatik

Dalam tekik ini pengarang tidak mendeskripsikan secara langsung, hanya secara implisit. Pengarang membiarkan para tokoh cerita untuk menunjukkan kepribadiannya melalui aktivitas yang dilakukan, baik secara verbal lewat kata, maupun nonverbal melalui tindakan atau tingkah laku. Kelemahan teknik dramatik adalah adanya kemungkinan salah tafsir terhadap jati diri tokoh, serta sifat tidak ekonomis. Misalnya saja kedirian tokoh yang rasa sosialnya kurang tinggi, diperlukan deskripsi tingkah laku, sikap yang notabene harus diungkapkan secara dramatik, dan akumulasi sedikit demi sedikit. Penampilan tokoh secara dramatik dapat dilakukan dengan sejumlah teknik . dalam karya fiksi, biasanya pengarang mempergunakan bebragai teknik itu secara bergantian dan saling mengisi, walau ada perbedaan frekuensi penggunaan masing masing teknik. Mungkin sekali ada satu dua teknik yang lebih sering dipergunakan dari pada teknik teknik yang lain tergantung pada selera atau kesukaan masing masing pengarang. Tentu saja hal ini tidak lepas dari tujuan estesis dan keutuhan cerita secara keseluruhan. 3.4 Data dan sumber data 3.4.1 Sumber data Menurut Lofland ( 1984 : 47) dalam buku Moeloeng mengemukakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain lain (2000 : 112) Penelitian ini menggunakan sumber data tertulis sebagai sumber data. Obyek dari penelitian ini dalah novel. Sumber data adalah novel Layar Terkembang karya St. Takdir Alisjahbana yang diterbitkan oleh PT (persero)penerbitan dan percetakanBALAI PUSTAKA. Sumber data tertulis lain Silabus Kurikulum 2004 SMA pedoman khusus pengembangan silabus dan penilaian mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia yang diterbitakan Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Umum. 3.4.2 Wujud Data

Sumber dari data novel Layar Terkembang, diperoleh data yang diperlukan dalam analisis data. Metode baca hermineutik dan hernistik dengan teknik kutip catat digunakan untuk menyiapkan data. 3.5. Metode dan Teknik Penyediaan Data Metode interprestasi teks analitik deskripsi teks digunakan untuk analisisdata. Analisis data meliputi karakter tokoh wanita, dan pandangan wanita terhadap laki laki . analisis terhadap laki laki dalam novel Laya Terkembang dijadikan judul dalam penelitian ini. 3.5.1 Metode Data Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode simak. Metode simak adalah metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara simak terhadap peristiwa atau obyek penelitian secara langsung. Peneliti langsung menyimak tokoh wanita dalam novel ini. 3.5.2 Teknik Pemerolehan Data Untk menyediakan data yang valid dan reliabel, peneliti menggunakan teknik baca dan catat. Peneliti membaca novel Layar Terkembang dengan seksama dan mengkajinya secara mendalam. Teknik kedua dalam proses penyediaan data adalah teknik catat. Peneliti mencatat data yang telah didapatkan pada Teknik baca. 3.6 Metode dan Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif analitik dan teknik dasar serta teknik lanjutan, yang akan dijelaskan dibawah ini : 3.6.1 Metode Analisis Data Metode merupakan suatu cara yang perlu dilakukan dalam suatu penelitian, agar tercapai hasil yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan dengan metode deskriptif analitik. Metode deskriptif analitik menghasilkan penelitian yang bersifat menuturkan, dan menafsirkan ( Sutoto, 1991 : 14)

3.6.2 Teknik Analisis Data Supaya penelitian dengan deskriptif analitik benar benar efektif dan efesien, peneliti menggunakan dua teknik analisa data, yaitu teknik data dan teknik lanjutan. Pada teknik dasar, peneliti memakai teknik baca, yaitu membaca data yang telah didapatkan. Peneliti membaca data data tentang para tokoh wanita dalam novel Layar Terkembang, teknik teknik pelukisan tokoh serta jati diri tokoh. Teknik kedua adalah teknik catat. Pada teknik ini, mendeskripsikan karakter- karakter para tokoh wanita.

Anda mungkin juga menyukai