Anda di halaman 1dari 10

Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) didirikan di Jakarta 2 Mei 2011.

Partai ini dilahirkan sebagai perahu untuk membawa Sri Mulyani Indrawati berlabuh sebagai pemimpin Indonesia 2014. Tiga orang pengurus partai yang ditampilkan disini adalah juga para aktivis Solidaritas Masyarakat Indonesia untuk Keadilan (SMI-Keadilan). Saat ini partai SRI sedang membentuk kepengurusan sampai tingkat kecamatan di 33 provinsi di Indonesia.

Partai Serikat Rakyat Independen


Setelah sebelumnya gagal lolos verifikasi sebagai badan hukum, Partai Serikat Rakyat Independen hidup lagi. Partai SRI bergabung dengan Partai Demokrasi Perjuangan Rakyat yang telah memiliki status badan hukum dan kini bersiap untuk menjadi partai politik peserta Pemilihan Umum 2014.

Ketua Umum Partai SRI Damianus Taufan menceritakan, setelah proses selama sekitar sebulan, surat pengesahan penggabungan telah diperoleh dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Setelah bergabung, nama dan lambang yang digunakan adalah Partai SRI. Taufan menepis anggapan penggabungan tersebut dilakukan dengan mengakali ketentuan setelah parpolnya terganjal saat verifikasi badan hukum oleh Kemenkumham.

Celah itu dimungkinkan undang-undang. Kami mematuhinya. (Penggabungan) ini legal, kata Taufan, Rabu (28/3/2012). Ia menambahkan, Kami serius untuk ikut Pemilu 2014. Kami tidak mau kerja setengah-setengah. Menurut Taufan, kedua partai sepakat bergabung karena kesamaan pemahaman dan visi-misi partai. Proses penggabungan tanpa mahar dan tak rumit. Tantangan terdekat Partai SRI adalah menyiapkan diri untuk pendaftaran dan verifikasi calon peserta Pemilu 2014.

Berdasarkan draf Rancangan Undang-Undang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD versi Tim Perumus per 22 Maret 2012, calon peserta pemilu harus memiliki kepengurusan di seluruh provinsi, minimal 75 persen jumlah kabupaten/kota di provinsi bersangkutan, minimal 50 persen jumlah kecamatan di kabupaten/kota bersangkutan, serta memiliki anggota sekurangnya 1.000 atau seperseribu jumlah penduduk di kabupaten/kota bersangkutan.

Menanggapi hal tersebut, mantan Ketua Panitia Khusus RUU Pemilu Ferry Mursyidan Baldan menilai tidak ada ketentuan yang dilanggar dalam metamorfosis Partai SRI tersebut. Penggabungan parpol dimungkinkan oleh undang-undang. Dengan status badan hukum yang telah dimilikinya, tahapan

selanjutnya bagi parpol tersebut adalah verifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai calon peserta Pemilu 2014.

Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Kemenkumham Aidir Amin Daud mengungkapkan, pihaknya sudah mendapatkan laporan mengenai penggantian nama partai tertentu menjadi Partai SRI. Kemenkumham sudah memberi persetujuan karena syarat-syarat yang diperlukan telah dipenuhi. Dan, itu dibenarkan oleh undang-undang, kata Aidir saat dihubungi Rabu.

"Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) dinyatakan tidak lolos verifikasi administrasi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kami Dewan Pengurus Nasional Partai SRI akan menyampaikan tanggapan resmi terhadap hasil verifikasi administrasi KPU tersebut pukul 13.00 WIB di Kantor DPP Partai SRI," kata Ketua Bidang Komunikasi Publik Partai SRI, Efika Rosemarie, kepada detikcom, Senin (29/10/2012).

Makna Logo Partai Serikat Rakyat Independen


Partai Baru. Semangat Baru.

Partai Modern tapi Merakyat.

Partai Orang Biasa dengan Komitmen Luar Biasa.

Kami perkenalkan Partai Serikat Rakyat Independen (Partai SRI).

Logo partai berupa huruf kapital SR dengan gambar Sapu Lidi dan tulisan SERIKAT RAKYAT INDEPENDEN.

Sapu lidi mempunyai makna khusus bagi masyarakat Indonesia. Sapu lidi terdiri atas beberapa batang lidi. Setiap batang lidi berciri lurus dan tajam.

Lurus bisa diartikan sifat yang jujur. Orang disebut lurus kalau sikapnya mencerminkan satu kata dan perbuatan. Orang seperti ini disebut orang yang berintegritas. Orang jujur juga dikenal sebagai orang yang bersih. Bukan bersih sendiri tetapi bisa mempengaruhi bahkan memaksa orang lain untuk ikut bersih.

Tajam bisa diartikan cerdas. Lidi bisa dipakai menusuk daging untuk membuat sate. Ketajamannya bisa menembus daging yang tebal. Orang yang cerdas, dengan ketajaman berpikirnya, bisa menembus hambatan berpikir konvensional. Mereka terbiasa berpikir kreatif dan jauh ke depan.

Batang-batang lidi kalau diikat jadi satu akan menghasilkan sapu lidi.

Sapu lidi menggambarkan persatuan. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Dengan bersatu, kita bisa menghasilkan kekuatan yang lebih besar atau SINERGI. Sebatang lidi mudah dipatahkan tapi sapu lidi tidak. Lidi-lidi bisa bersatu karena ada pengikatnya. Tanpa pengikat yang kokoh, lidi-lidi akan berserakan, tercerai berai. Orang-orang biasa yang bergabung dalam Partai SRI menjadi kekuatan baru. Kekuatan ini dihasilkan oleh ikatan kepentingan yang sama dan oleh pengikat yang sama yaitu sosok Sri Mulyani Indrawati sebagai ikon bagi gerakan ini.

Sapu lidi juga menggambarkan kemandirian. Sapu lidi dengan ikatan yang kuat akan kokoh dan bisa berdiri tegak. Ini melambangkan kemandirian partai dari segala campur tangan kepentingan yang tidak sejalan dengan visi misi partai.

Sapu lidi menggambarkan kesederhanaan. Sapu lidi benda yang sederhana. Dikenal luas di masyarakat Indonesia, dari desa sampai kota, dari gubuk sampai rumah mewah. Tidak perlu sambungan listrik untuk bisa menggunakan sapu lidi.

Sapu lidi adalah alat untuk membersihkan yang kotor-kotor. Di beberapa daerah sapu lidi malah digunakan untuk mengusir setan. Bagi kita, sapu lidi akan digunakan untuk membersihkan politik kotor dan aksi para koruptor. Dengan sapu lidi gerakan bebersih dan berbenah akan dimulai. Kita harus bisa mewujudkan mimpin kita Indonesia Bersih.

Menggenggam sapu lidi berarti siap bekerja bersama pemimpin baru. Kita butuh pemimpin yang bisa memotivasi kita, yang bisa memimpin kita untuk ikut bekerja. Bukan membiarkan pemimpin yang mengerjakan semuanya sendirian. Pemimpin yang memberi inspirasi dan partisipasi publik menjadi kunci keberhasilan Partai SRI.

Sri Mulyani Indrawati, mantan Menteri Keuangan RI dicalonkan nyapres pada pemilu 2014 oleh partai baru Serikat Rakyat Independen (SRI). Siapa saja nama-nama pengurus Partai SRI? Majelis Pertimbangan Partai: 1. Rahman Tolleng, 2. Fikri Jufri 3. Todung Mulya Lubis 4. Arbi Sanit 5. Kemala Atmojo 6. Rocky Gerung 7. Dana Iswara 8. Rosita S Noor 9. Meyanne DK 10. Susy Rizky Wiyanti 11. Yoshi Erlina 12. Damianus Taufan (ex officio). B. Dewan Pimpinan Pusat; 1. Ketua Umum: Damianus Taufan

2. Sekretaris Nasional : Yoshi Erlina 3. Bendahara : Susy Rizky Wiyantini 4. Ketua Bid Politik & Pendidikan: Rocky Gerung 5. Ketua Bidang Organisasi : Donny Ardyanto 6. Ketua Bid Urusan Hukum: Fajrimei A Gofar 7. Ketua Bid Komunikasi Publik: Efika Rosemarie 8. Ketua Bid Pemenangan Pemilihan: Hendrik Boli Tobi 9. Ketua Bid Luar Negeri : Pramida Oktriviani

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia telah mengumumkan bahwa Partai SRI tidak memenuhi syarat sebagai badan hukum menurut Undang-Undang No.2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik. Kami menerima keputusan itu. Tetapi Partai SRI juga telah mempersiapkan langkah lain untuk tetap dapat ikut sebagai partai peserta Pemilu 2014. Yang jelas, kami tidak akan menempuh jalan hukum untuk mempersoalkan keputusan Menteri Hukum dan HAM itu. Dalam waktu dekat, kami akan umumkan langkah baru itu. Pada kesempatan ini kami juga bersimpati kepada partai-partai politik baru yang bersama-sama kami berupaya berpartisipasi dalam pembangunan politik nasional, namun belum dapat lolos menjadi Partai Politik. Kami tahu bahwa Peraturan Perundang-Undangan yang pada dasarnya dibuat oleh koalisi kepentingan-kepentingan politik besar, memang dimaksudkan untuk menghalangi terbentuknya partai politik baru. Inilah pertanda betapa demokrasi sesungguhnya telah dibajak oleh kepentingan politik oligarki yang berupaya untuk terus menguasai politik nasional, dan mengabaikan hakhak konstitusional rakyat. Bahkan upaya kami untuk mempersoalkan ketidakadilan itu melalui proses judicial review di Mahkamah Konstitusi, juga digagalkan oleh tekanan-tekanan kepentingan politik yang sama dan ketidakpekaan Mahkamah Konstitusi terhadap implikasi praktis Undang Undang Politik yang bersangkutan atas kebebasan berserikat. Kita seharusnya merasa malu bahwa negara-negara yang justru belum sedemokratis Indonesia seperti Burma dan Malaysia, tidak membatasi pendirian partai politik. Untuk selanjutnya, ke depan, kami menghendaki agar partisipasi politik rakyat yang merupakan hak konstitusional paling dasar, tidak lagi dibatasi oleh aturan perundangundangan yang diskriminatif. Biarkan proses seleksi itu berlangsung secara alamiah, sehingga penyederhanaan sistem kepartaian itu sungguh-sungguh berlangsung demokratis. Artinya, hasil Pemilulah yang harus menjadi filter penyederhanaan partai

politik, bukan kepentingan monopoli segelintir oligark yang dipaksakan melalui undangundang untuk membatasi partisipasi politik rakyat.

Partai SRI akan terus berjuang untuk membebaskan negeri ini dari dominasi dan hegemoni kekuatan-kekuatan politik koruptif dan ambisi-ambisi oligarkis dan hegemonik yang justeru sedang memerosotkan sistem demokrasi yang telah kita bangun secara susah payah selama satu dekade ini. Kami percaya bahwa rakyat yang menghendaki perubahan, sedang bersiap untuk mengucapkan pilihan politiknya ketika tersedia partai politik baru yang secara tegas memihak pada pembaruan. Semoga akal sehat publik dan harapan keadilan terus terpelihara sampai hari Pemilihan Umum tiba. Marilah kita kuatkan niat itu, karena kita tidak akan pernah berhenti mencintai Republik. Jakarta, 16 Desember 2011 Partai Serikat Rakyat Independen (SRI)

Partai SRI akan mengawal Ibu Sri Mulyani menjadi calon presiden, kata Ketua Umum Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) Damianus Taufan kepada wartawan Gatra Haris Firdaus dan pewarta foto Karvarino. Dalam wawancara yang dimuat oleh majalah ini di edisi khusus Lebaran 2011, Taufan menegaskan bahwa belum ada figur lain di negara ini yang bisa merepresentasi nilai-nilai integritas, etika publik, kejujuran, ketegasan, dan mampu, seperti Sri Mulyani Indrawati. Berikut, isi wawancara selengkapnya:

Apa latar belakang mendirikan Partai SRI?

Partai SRI dilahirkan oleh SMI-Keadilan. SMI-Keadilan ini didirikan untuk memopulerkan gagasan tentang etika publik, clean government, dan pemimpin yang mampu. Waktu itu, figur yang dipandang mampu merepresentasikan gagasan itu adalah Ibu Sri Mulyani. Setelah berjalan beberapa lama, kami menyadari bahwa gagasan-gagasn itu harus bisa diimplementasikan.

Untuk bisa mengimplementasikan, tentu dibutukan sarana, yakni kekuasaan. Karena itu, muncullah ide pembentukan partai politik. Selain sebagai sarana meraih kekuasaan, partai juga berfungsi mengawal secara politik gagasan tersebut. Dari sanalah lahir Partai SRI, dengan figure yang sama dengan SMI-Keadilan, yakni Ibu Sri Mulyani. Partai SRI akan mengawal Ibu Sri Mulyani menjadi calon presiden.

Kenapa memilih Sri Mulyani?

Menurut saya, sampai sekarang figur yang paling cocok dengan nilai-nilai yang kami anut hanyalah Ibu Sri Mulyani. Saya belum melihat ada figur lain yang bisa merepresentasi nilai-nilai seperti integritas, etika publik, kejujuran, ketegasan, dan mampu.

Setelah berdiri, apa yang pertama kali dilakukan Partai SRI? SRI berdiri pada 2 Mei 2011. Setelah itu kami langsung dihadapkan pada UU Nomor 2 Tahun 2011, yang memberikan persyaratan berat terhadap partai politik. Karena itulah kami langsung ngebut. Alhamdulilah, popularitas Ibu Sri Mulyani cukup kuat di daerahdaerah, sehingga kami terbantu merekrut orang-orang.

Kebanyakan pengurus Partai SRI adalah akademisi, aktivis, dan wiraswasta. Bagaimana orang-orang yang tidak punya pengalaman politik praktis ini akan mampu mengelola partai? Tidak berpolitik praktis bukan berarti tidak mengerti politik. Orang sering mengatakan kami masih hijau dalam politik, tapi masih hijau bukan berarti tidak mengerti politik. Kami paham betul bagaimana sebuah mesin politik bekerja. Justru kekuatan kami adalah belum tercemar kepentingan politik terlalu jauh. Kita memang berharap, motor penggerak partai adalah orang-orang yang tadinya bukan politisi, apalagi politisi kawakan. Jadi kami ini kumpulan orang-orang biasa, bukan selebriti politik yang terkenal.

Bagaimana pembangunan jaringan di daerah? Jaringan itu terbentuk begitu saja karena popularitas Ibu Sri Mulyani yang kuat di daerah. Saya selalu menawarkan ke teman-teman daerah untuk membentuk cabang Partai SRI. Tawaran saya itu direspon luar biasa. Di daerah sebenarnya banyak pendukung Ibu Sri Mulyani. Setelah ada partai, jaringan pendukung ini terbentuk dengan sendirinya. Ibaratnya, saya berburu di kebun binatang. Jadi orang-orang yang dibutuhkan itu sudah ada, tinggal dikasih wadah saja melalui partai.

Sejauh mana jaringan partai telah terbentuk dan berapa jumlah anggota Partai SRI? Kami sudah memiliki pengurus di 33 provinsi. Sekarang kami bergerak lebih jauh lagi ke kecamatan-kecamatan. Jumlah anggota sekarang sekitar 2000-anlah meski saya belum menghitung secara pasti. Bagaimana strategi Partai SRI untuk menyiapkan calon anggota legislatif untuk parlemen? Setelah selesai melakukan verifikasi, kami akan melakukan pelatihan-pelatihan kader, di daerah maupun pusat, supaya mereka siap terjun di parlemen dan siap secara profesional menjadi politisi. Jelas kami akan menyiapkan kader-kader kami untuk menghadapi pemilu legislatif. Saya kira waktu masih cukup panjang untuk mempersiapkan itu.

Pendanaan partai ini bagaimana? Apakah ada penyandang dana yang besar? Pendanaan swadaya dari pengurus dan simpatisan. Teman-teman daerah bekerja sendiri dengan dana mereka. Sampai sekarang tidak ada penyandang dana yang besar. Makanya, kalau ditanya kasnya berapa, jawab kosong. Kalau kami punya dana besar, saya tidak kuatir untuk bisa membentuk partai. Kami harus berjibaku dan mengumpulkan semangat yang lebih.

Ada pendapat yang menyatakan Sri Mulyani hanya popular di kelas menengah, tidak mengakar di maysarakat bawah. Tanggapan Anda?

Saya harus garis bawahi bahwa itu anggapan, bukan fakta. Sampai sekarang belum ada fakta yang membenarkan anggapan hal itu. Yang saya temukan justru sebaliknya. Kami relatif terbantu dalam membentuk partai karena popularitas Ibu Sri Mulyani di daerah. Rata-rata pengurus kami kebanyakan justru orang-orang biasa. Itu menunjukkan tingkat popularitas Ibu Sri Mulyani yang tinggi. Selain itu, jangan lupa kelas menengah adalah agen perubahan. Kalau anda kuat di kelas menengah, Anda akan gampang menjangkau kelas bawah. Sebab kelas menengah inilah yang akan bekerja mencari dukungan dari kelas bawah.

Dalam hitung-hitungan politik, seberapa besar peluang Sri Mulyani bisa terpilih menjadi presiden? Tanpa bermaksud sombong, saya melihat ada gerakan yang mendukung Ibu Sri Mulyani, yang dari hari ke hari kian besar. Saya sekarang juga sudah mulai mendapat limpahan orang yang mau aktif di partai dalam jumlah yang luar biasa. Saya sedang berpikir untuk mengelola dukungan itu menjadi energi untuk bisa memenangkan partai. Nanti Anda bisa melihat hasilnya. Saya kira cukup mengagetkan nanti.

Tapi Sri Mulyani juga mempunyai sejumlah lawan politik yang gencar menyerangnya. Bagaimana menghadapi tuduhan bahwa Sri Mulyani terlibat kasus Bank Century? Dalam dunia politik, nggak mungkin tanpa ganjalan. Saya pikir, serangan itu wajarwajar saja. Tapi tetap saja pendapat soal Bank Century itu merupakan pendapat partisan, bukan kebenaran yang harus kita pegang. Dalam kasus Bank Century, belum ada fakta yang menyatakan Bu Sri Mulyani terlibat. Bahkan saya bilang, Bu Sri Mulyani dalam kasus itu clean. Kalau tidak ada keyakinan itu, mana berani kami mengusung beliau.

Soal tuduhan bahwa kebijakan ekonomi Sri Mulyani berbau neoliberalisme? Itu lebih tidak masuk akal lagi. Kalau neolib itu kan tidak suka subsidi. Tapi dalam masa Sri Mulyani jadi menteri, ada subsidi. Bahkan dalam tulisannya yang terakhir,

beliau menyatakan bahwa subsidi harus diberikan tapi arus terarah. Jadi tuduhan neolib ini lebih merupakan serangan politik ketimbang fakta.

Tentang isu penggalangan dukungan oleh diplomat asing terhadap Sri Mulyani? Itu juga jauh dari fakta. Kalau misalnya dibilang partai yang menggerakkan penggalangan dukungan itu, partai belum pernah berpikir soal itu. Dari sisi substansi, apa perlunya kita cari dukungan luar negeri? Kan pemilunya di Indonesia, yang milih orang Indonesia, bukan orang asing. Jauh lebih berarti orang-orang di pedesaan dan guru-guru di tempat terpencil. Selain itu, Ibu Sri Mulyani belum mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden. Bagaimana mungkin dia mau cari dukungan? Jadi menurut saya, itu cara orang menyerang secara politis ketimbang fakta.

Pernahkan berpikir fenomena Partai Demokrat pada 2004 akan juga terulang pada SRI? Tentu itu menjadi inspirasi buat kita, tapi minus penzaliman dan melodrama, karena hal itu kan tidak dapat kita tiru. Mudah-mudahan Partai SRI bisa menjadi fenomena baru pada 2014.

Kenapa SRI memutuskan mengusung Sri Mulyani, padahal yang bersangkutan belum menyatakan kesediaan menjadi calon presiden? Tentu saja kita berharap suatu saat Ibu Sri Mulyani akan menyatakan kesediaannya. Sampai hari ini kita tidak pernah dilarang Ibu Sri Mulyani untuk mencalonkan beliau. Tidak mungkin beliau tidak tahu aktivitas kami karena pemberitaannya sudah sampai ke media internasional. Kalau misalnya Bu Sri Mulyani tidak setuju, mungkin kami sudah disuruh stop.

Apakah sudah ada pembicaraan langsung dengan Sri Mulyani mengenai hal ini? Pembicaraan langsung belum ada. Kami menghormati betul kontrak kerja yang dijalani Bu Sri Mulyani dengan Bank Dunia. Kan aturannya, selama masih bekerja di sana gak boleh berpikir tentang kerjaan lain. Partai SRI tidak mau menggerogoti hal itu.

Karena Sri Mulyani belum setuju dicalonkan, ada yang menyebut SRI menjual kucing dalam karung. Bagaimana komentar anda? Justru Partai SRI dari awal mengumumkan akan mengusung Sri Mulyani. Dari awal kami memberitahu rakyat bahwa kami tidak akan menggunakan calon presiden sebagai alat bargaining atau alat dagang sapi setelah pemilu parlemen. Jadi justru kami tidak menjual kucing dalam karung. Kami sudah langsung buka karungnya. Inilah kenapa kami membicarakan calon presiden sejak awal. Selain itu, di dalam negara dengan sistem presidensial, kita tidak bisa lepas dari menonjolkan figur calon presiden.

Anda mungkin juga menyukai