Anda di halaman 1dari 22

pengajuan Klaim

1. LPS mengumumkan tanggal pengajuan klaim atas Simpanan yang layak dibayar pada sekurang-kurangnya 2 (dua) surat kabar harian yang berperedaran luas. 2. Pengumuman tanggal pengajuan klaim dilakukan secara bertahap berdasarkan hasil rekonsiliasi dan verifikasi yang telah diselesaikan, dengan ketentuan: a. Pengumuman tahap pertama dilakukan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah rekonsiliasi dan verifikasi dimulai; b. Pengumuman tahap terakhir dilakukan paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja terhitung sejak izin usaha bank dicabut. 3. Pengumuman tersebut juga memuat syarat dan tata cara pengajuan klaim atas simpanan yang layak dibayar. 4. Klaim atas Simpanan yang dijamin diajukan oleh Nasabah Penyimpan kepada LPS sesuai pengumuman. 5. Pengajuan klaim penjaminan wajib dilakukan nasabah penyimpan paling lambat 5 (lima) tahun sejak izin usaha bank dicabut. 6. Dalam hal nasabah penyimpan tidak mengajukan klaim penjaminan atas simpanannya, maka hak nasabah penyimpan untuk memperoleh pembayaran klaim dari LPS menjadi hilang. 7. Nasabah penyimpan yang hilang haknya untuk memperoleh pembayaran klaim penjaminan dari LPS diperlakukan sama dengan nasabah penyimpan yang simpanannya tidak dijamin, dan diselesaikan berdasarkan mekanisme likuidasi.

Rekonsiliasi dan Verifikasi Simpanan yang Dijamin

1 Apabila LPP mencabut izin usaha bank, LPS akan segera melakukan rekonsiliasi dan verifikasi terhadap data nasabah penyimpan berdasarkan data bank per tanggal pencabutan izin usaha untuk menentukan: a. Simpanan yang layak dibayar; dan b. Simpanan yang tidak layak dibayar. 2. LPS dapat menunjuk, menguasakan, dan/atau menugaskan pihak lain untuk melakukan rekonsiliasi dan bagi kepentingan dan/atau atas nama LPS. 3. Rekonsiliasi dan verifikasi dilakukan secara bertahap berdasarkan rekening yang lebih mudah diverifikasi. 4. Penentuan Simpanan yang layak dibayar berdasarkan hasil rekonsiliasi dan verifikasi diselesaikan paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja terhitung sejak izin usaha bank dicabut. 5. Dalam rangka melakukan rekonsiliasi dan verifikasi, pegawai bank, Direksi, Komisaris, dan Pemegang Saham bank yang dicabut izin usahanya wajib membantu memberikan segala data dan informasi yang diperlukan LPS, yaitu: a. Daftar Simpanan nasabah yang tercatat dalam pembukuan bank; b. Daftar Simpanan nasabah yang juga memiliki kewajiban kepada bank yang telah jatuh

tempo dan atau gagal bayar; Daftar tagihan bank kepada Nasabah Debitur, termasuk yang telah dihapusbukukan oleh c bank; Standard Operating Procedure (SOP) internal bank yang berkenaan dengan simpanan d. nasabah; e. Susunan Direksi, Komisaris, dan Pemegang Saham bank; f. Neraca dan rinciannya; dan g. Data dan dokumen pendukung lain yang diperlukan LPS. 6. Rekonsiliasi dan verifikasi dilakukan oleh LPS atau pihak yang ditunjuk LPS berdasarkan data nasabah penyimpan dan informasi lain yang diperoleh dari bank yang dicabut izin usahanya. 7. Dalam hal diperlukan LPS, rekonsiliasi dan verifikasi dilakukan berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari pihak lain.

Pembayaran Klaim Penjaminan 1. Pembayaran klaim penjaminan kepada Nasabah Penyimpan dilakukan berdasarkan Simpanan yang layak dibayar sesuai hasil rekonsiliasi dan verifikasi. 2. Pembayaran klaim penjaminan yang layak dibayar kepada Nasabah Penyimpan dilakukan oleh LPS melalui bank pembayar yang ditunjuk oleh LPS 3. Pembayaran klaim atas Simpanan yang layak dibayar mulai dilakukan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah tanggal rekonsiliasi dan verifikasi dimulai. 4. Dalam hal terdapat nasabah penyimpan yang sebagian dari saldo rekeningnya tidak dibayarkan oleh LPS karena saldo simpanan nasabah yang bersangkutan melebihi jumlah maksimum simpanan yang dijamin, LPS menerbitkan surat keterangan mengenai saldo rekening yang tidak dibayarkan tersebut. 5. Pembayaran klaim penjaminan atas simpanan yang layak dibayar dilakukan secara tunai dengan mata uang rupiah dan atau setara tunai, antara lain dengan mengalihkan rekening nasabah penyimpan tersebut kepada bank pembayar. 6. Dalam hal klaim penjaminan berupa valuta asing, maka pembayaran dilakukan dengan menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal pencabutan izin usaha bank tersebut. 7. Kurs tengah adalah rata-rata kurs beli dan kurs jual per akhir hari, yang diumumkan Bank Indonesia. 8. Dalam hal Nasabah Penyimpan pada saat yang bersamaan mempunyai kewajiban pembayaran kepada bank yang telah jatuh tempo tetapi belum dibayar maka pembayaran klaim atas simpanan

yang layak dibayar dapat dilakukan setelah simpanan yang layak dibayar tersebut terlebih dahulu diperhitungkan (perjumpaan utang/set off/kompensasi) dengan kewajiban pembayaran Nasabah Penyimpan kepada bank yang telah jatuh tempo tetapi belum dibayar tersebut. Namun, ketentuan ini tidak berlaku dalam hal kewajiban pembayaran Nasabah Penyimpan kepada bank telah dikategorikan macet berdasarkan peraturan perundang-undangan. 9. LPS dapat menunda pembayaran kepada nasabah penyimpan yang mempunyai kewajiban pembayaran kepada bank yang belum jatuh tempo sampai dengan nasabah tersebut melunasi kewajibannya.

Klaim Penjaminan Yang Tidak Layak Dibayar

1. Klaim penjaminan dinyatakan tidak layak dibayar apabila berdasarkan hasil rekonsiliasi dan/atau verifikasi: a. Data simpanan nasabah dimaksud tidak tercatat pada bank; b Nasabah penyimpan merupakan pihak yang diuntungkan secara tidak wajar; dan/atau Nasabah penyimpan merupakan pihak yang menyebabkan keadaan bank menjadi tidak c. sehat. 2. Simpanan dinyatakan tercatat pada bank apabila: Dalam pembukuan bank terdapat data mengenai simpanan tersebut, antara lain nomor a. rekening/bilyet, nama nasabah penyimpan, saldo rekening, dan informasi lainnya yang lazim berlaku untuk rekening sejenis; dan/atau b. Terdapat bukti aliran dana yang menunjukkan keberadaan simpanan tersebut. 3. Nasabah penyimpan dinyatakan sebagai pihak yang diuntungkan secara tidak wajar, apabila nasabah tersebut memperoleh tingkat bunga melebihi maksimum tingkat bunga penjaminan yang ditetapkan LPS.* 4. LPS mengumumkan maksimum tingkat bunga penjaminan setiap bulan dengan ketentuan: a. Tingkat bunga tersebut berlaku selama 1 (satu) bulan; dan b. Pengumuman dilakukan paling lambat 2 (dua) hari kerja sebelum diberlakukan. 5. Suatu pihak dinyatakan termasuk sebagai pihak yang menyebabkan keadaan bank menjadi tidak sehat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf c, apabila pihak yang bersangkutan memiliki kewajiban kepada bank yang dapat dikelompokkan dalam kredit macet berdasarkan peraturan perundang-undangan dan saldo kewajiban pihak tersebut lebih besar dari saldo simpanannya. 6. Dalam hal Nasabah Penyimpan yang simpanannya tidak layak dibayar merasa dirugikan, maka nasabah dimaksud dapat: a. Mengajukan keberatan kepada LPS yang didukung dengan bukti nyata dan jelas; atau b. Melakukan upaya hukum melalui pengadilan. 7. Apabila LPS menerima keberatan Nasabah Penyimpan atau pengadilan mengabulkan upaya hukum Nasabah Penyimpan, LPS mengubah status simpanan nasabah tersebut (reklasifikasi) dari simpanan yang tidak layak dibayar menjadi simpanan yang layak dibayar.

8. LPS hanya membayar simpanan nasabah sesuai dengan Penjaminan berikut bunga yang wajar sejak simpanan nasabah tersebut ditetapkan tidak layak dibayar sampai dengan simpanan nasabah dimaksud dibayarkan oleh LPS. 9. Bunga yang wajar tersebut dihitung menggunakan maksimum tingkat bunga penjaminan.

Sanksi Administratif dan Pidana

1. Bank yang tidak melunasi pembayaran premi sesuai dengan batas waktu yang ditentukan dikenakan sanksi denda per hari keterlambatan sebesar 0,5% (lima per seribu) dari jumlah premi yang masih harus dibayar untuk periode yang bersangkutan. 2. Besarnya denda ditetapkan paling tinggi 150% (seratus lima puluh per seratus) dari jumlah premi yang seharusnya dibayar untuk periode yang bersangkutan. 3. Bank yang tidak melunasi kekurangan premi sebagai akibat koreksi, dikenakan sanksi denda per hari keterlambatan sebesar 0,5% (lima per seribu) dari jumlah kekurangan premi yang masih harus dibayar dan paling tinggi 150% (seratus lima puluh per seratus) dari jumlah premi yang seharusnya dibayar. 4. Bank yang terlambat menyampaikan laporan, dikenakan sanksi denda sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) per hari kalender keterlambatan untuk setiap laporan yang harus disampaikan. Pengenaan denda administratif dikenakan untuk jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan. 5. Direksi, komisaris, dan/atau pemegang saham bank yang: a. Tidak menyerahkan dokumen salinan anggaran dasar, dokumen perizinan bank, surat keterangan tingkat kesehatan, dan surat pernyataan; b. Tidak membayar kontribusi kepesertaan bank; c. Tidak memberikan data, informasi, dan dokumen yang dibutuhkan dalam rangka penyelenggaraan Penjaminan; d. Menempatkan bukti kepesertaan atau salinannya di dalam kantor bank atau tempat lainnya sehingga dapat diketahui dengan mudah oleh masyarakat; dan/atau e. Menyebabkan bank tidak memenuhi kewajiban bank sebagai peserta penjaminan serta tidak menyelesaikan sanksi administratif, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun, serta denda paling sedikit Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah). 6. Direksi, komisaris, dan/atau pemegang saham bank yang menyebabkan bank tidak membayar premi dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak batas waktu periode yang bersangkutan, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun, serta denda paling sedikit Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah). 7. Pemegang saham, direksi, dewan komisaris, pegawai, dan/atau pihak lain yang terkait dengan bank yang dicabut izin usahanya atau bank dalam likuidasi yang tidak membantu memberikan segala data dan informasi yang diperlukan oleh LPS dan/atau tim likuidasi dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun,

serta denda paling sedikit Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah). 8. Anggota Dewan Komisioner, Kepala Eksekutif dan pegawai LPS, atau pihak lain yang ditunjuk atau disetujui oleh LPS untuk melakukan tugas tertentu, yang tidak merahasiakan semua dokumen, informasi, dan catatan yang diperoleh atau dihasilkan dalam pelaksanaan tugasnya yang harus dirahasiakan berdasarkan peraturan perundang-undangan, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun, serta denda paling sedikit Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah). 9. Setiap orang atau badan yang memberikan data, informasi, dan/atau laporan, yang berkaitan dengan penjaminan simpanan yang tidak benar, palsu, dan/atau menyesatkan, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun, serta denda paling sedikit Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah). 10. Setiap orang atau badan yang menolak memberikan kepada LPS data, informasi, dan/atau dokumen yang terkait dalam pelaksanaan tugas dan wewenang LPS dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun, serta denda paling sedikit Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).

Kewajiban Bank Peserta


Sebagai peserta Penjaminan, setiap bank yang melakukan kegiatan usaha di Indonesia mempunyai kewajiban untuk: a. Menyerahkan dokumen sebagai berikut: i. salinan anggaran dasar dan/atau akta pendirian bank; ii. salinan dokumen perizinan bank; iii. surat keterangan tingkat kesehatan bank; dan iv. surat pernyataan dari Direksi, Komisaris, Pengendali, kantor pusat dari cabang bank asing, dan Pemegang Saham bank b. Membayar kontribusi kepesertaan. c. Membayar premi penjaminan dan menyampaikan copy bukti pembayaran premi (transfer advance). d. Menyampaikan perhitungan premi, dengan format: i. Lampiran 7: Perhitungan Premi bank umum dan bank umum syariah; ii. Lampiran 8: Perhitungan Premi BPR dan BPRS; e. Menyampaikan laporan secara berkala, yaitu: i. Laporan Posisi Simpanan; ii. Laporan Keuangan Bulanan;

iii. Laporan Tahunan yang telah diaudit, atau laporan keuangan tahunan yang disampaikan kepada LPP bagi BPR yang tidak diwajibkan oleh LPP untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit; dan iv. Laporan Susunan Pemegang Saham, Pengendali bagi bank yang berbadan hukum koperasi, direksi, dan komisaris bank setiap kali ada perubahan. f. Menyampaikan laporan perubahan alamat. g. Menempatkan bukti kepesertaan di dalam kantor bank atau tempat lainnya sehingga dapat diketahui dengan mudah oleh masyarakat. h. Menempatkan pengumuman pada seluruh kantor bank yang dapat diketahui dengan mudah oleh nasabah mengenai: i. maksimum tingkat bunga yang dianggap wajar yang ditetapkan LPS; dan ii. maksimum nilai simpanan yang dijamin LPS;

A. DOKUMEN KEPESERTAAN 1. Dokumen Pendirian Bank yang disampaikan adalah berupa salinan anggaran dasar dan/atau akta pendirian bank, yang memuat data dan informasi mengenai susunan terakhir dari Direksi, Komisaris, dan Pemegang Saham beserta komposisi kepemilikan saham 2. Dokumen Perizinan Bank yang disampaikan adalah berupa copy dari surat keputusan LPP mengenai pemberian izin usaha bank. 3. Dokumen Pendirian dan Perizinan Bank tersebut pada angka 1 dan 2, harus disampaikan kepada LPS paling lambat 60 (enam puluh) hari kalender sejak bank melakukan kegiatan operasional. 4. Surat Keterangan Tingkat Kesehatan Bank yang disampaikan adalah surat keterangan dari LPP Mengenai Tingkat Kesehatan Bank yang memuat rasio-rasio pokok keuangan dan status pengawasan bank yang bersangkutan. 5. Surat Keterangan Tingkat Kesehatan tersebut pada angka 4 harus disampaikan kepada LPS paling lambat 4 (empat) bulan sejak tanggal persetujuan izin usaha. 6. Surat pernyataan dari Direksi, Komisaris, dan Pemegang Saham Bank yang disampaikan adalah surat pernyataan dari Pemegang Saham, Pengendali Bagi Bank Yang Berbadan Hukum Koperasi, kantor pusat dari cabang bank asing, Direksi dan Komisaris yang bentuk dan isinya dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan dalam lampiran Peraturan LPS Nomor 2/PLPS/2010, yaitu: Lampiran 1: Pernyataan Pemegang Saham Perorangan; Lampiran 2: Pernyataan Pemegang Saham Badan Hukum; Lampiran 3: Pernyataan Pengendali Bagi Bank Berbadan Hukum Koperasi; Lampiran 4: Pernyataan Kantor Pusat Dari Cabang Bank Asing; Lampiran 5: Pernyataan Direksi; dan Lampiran 6: Pernyataan Komisaris.

7. Surat Pernyataan Direksi, Komisaris, Pemegang Saham, dan Pengendali Bagi Bank Yang Berbadan Hukum Koperasi tersebut wajib disampaikan kepada LPS paling lambat 60 (enam puluh) hari kalender sejak yang bersangkutan menjadi direksi, komisaris, pemegang saham atau pengendali sesuai dengan ketentuan LPP. 8. Pernyataan Kantor Pusat dari cabang Bank Asing wajib disampaikan kepada LPS paling lambat 60 (enam puluh) hari kalender sejak bank asing dimaksud melakukan kegiatan operasional. B. KONTRIBUSI KEPESERTAAN 1. Setiap bank wajib membayar kontribusi kepesertaan. 2. Kontribusi kepesertaan ditetapkan sebesar 0,1% (satu per seribu) dari modal disetor bank dan wajib disetorkan ke rekening LPS paling lambat 90 (sembilan puluh) hari sejak kalender sejak bank melakukan kegiatan operasional. 3. Modal disetor untuk kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar negeri merupakan modal bank sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai kewajiban penyediaan modal minimum yang ditetapkan LPP. 4. Bank hasil penggabungan dan peleburan usaha dari beberapa Bank peserta penjaminan atau Bank yang melakukan perubahan kegiatan usaha dari konvensional menjadi syariah tidak dikenakan ketentuan membayar kontribusi kepesertaan.

C. PERHITUNGAN DAN PEMBAYARAN PREMI 1. Premi Penjaminan dibayarkan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun untuk: a. Periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni; dan b. Periode 1 Juli sampai dengan 31 Desember. 2. Premi untuk setiap periode ditetapkan sebesar 0,1% (satu per seribu) dari rata-rata saldo bulanan total Simpanan dalam setiap periode. 3. Total simpanan untuk perhitungan premi mencakup pula simpanan yang berasal dari bank lain, tidak mengecualikan a. Simpanan yang nilainya di atas maksimum penjaminan (2 miliar); b. Simpanan yang memiliki tingkat bunga di atas tingkat bunga yang dianggap wajar yang ditetapkan LPS; c. Simpanan pihak terkait; d. Simpanan yang dijaminkan untuk kredit (back to back). 4. Proses pembayaran premi untuk setiap periode dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut: a. Pembayaran premi pada awal periode sebesar 0,1% (satu per seribu) dari rata-rata saldo bulanan total Simpanan periode sebelumnya; dan b. Penyesuaian premi setelah akhir periode berdasarkan realisasi rata-rata saldo bulanan total Simpanan periode yang bersangkutan.

5. Pembayaran premi pada awal periode harus dilakukan paling lambat tanggal: a. 31 Januari, untuk periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni; dan b. 31 Juli, untuk periode 1 Juli sampai dengan 31 Desember. 6. Penyesuaian premi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a. Menghitung premi yang seharusnya dibayar berdasarkan realisasi rata-rata saldo bulanan total Simpanan pada periode yang bersangkutan; b. Menghitung kelebihan atau kekurangan premi yang dibayarkan pada awal periode dengan premi yang seharusnya dibayar; dan c. Memperhitungkan kelebihan atau kekurangan terhadap premi yang dibayarkan pada awal periode berikutnya, dengan ketentuan bahwa: i. Dalam hal terdapat kelebihan premi, kelebihan tersebut menjadi pengurang terhadap premi yang dibayarkan pada awal periode berikutnya; atau ii. Dalam hal terdapat kekurangan premi, kekurangan tersebut menjadi penambah terhadap premi yang dibayarkan pada awal periode berikutnya. 7. Kelebihan pembayaran premi digunakan untuk pembayaran premi berikutnya, kecuali apabila bank yang bersangkutan memiliki kewajiban pembayaran kepada LPS maka kelebihan pembayaran premi tersebut digunakan terlebih dahulu untuk: a. pembayaran denda premi; b. pembayaran denda keterlambatan penyampaian laporan; dan/atau c. pembayaran kewajiban lainnya kepada pihak LPS, jika ada. 7a. Jika terdapat kelebihan pembayaran premi karena kesalahan transaksi pembayaran oleh bank, bank dapat meminta LPS untuk mengembalikan kelebihan tersebut setelah diperhitungkan dengan seluruh kewajiban bank yang tertunggak kepada LPS. Pengembalian dilakukan setelah LPS melakukan verifikasi atas perhitungan premi bank. 8. Pembayaran premi untuk pertama kali bagi bank yang baru memperoleh izin usaha: a. Pembayaran premi untuk pertama kali bagi bank yang baru memperoleh izin usaha dilakukan berdasarkan realisasi rata-rata saldo bulanan total simpanan periode diperolehnya izin usaha bank tersebut. b. Premi tersebut dihitung proporsional terhadap jumlah hari yang dilalui sejak bank memperoleh izin usaha sampai dengan akhir periode diperolehnya izin usaha bank tersebut dan dibayarkan bersamaan dengan pembayaran premi awal periode berikutnya 9. Jika bank-bank melakukan penggabungan usaha sebelum berakhirnya periode, maka: a. total dari seluruh premi yang telah dibayar pada awal periode oleh masing-masing bank tersebut sebelum penggabungan usaha secara otomatis ditetapkan sebagai premi yang telah dibayar pada awal periode oleh bank hasil penggabungan usaha; b. dalam rangka penyesuaian premi setelah akhir periode, jumlah saldo bulanan total Simpanan dari masing-masing bank sebelum penggabungan usaha diperhitungkan sebagai saldo bulanan total Simpanan bank hasil penggabungan usaha untuk periode yang telah dilalui sebellum penggabungan usaha. 9a. Jika bank dicabut izin usahanya, baik oleh LPP maupun atas permintaan pemegang saham

(self liquidation) sebelum berakhirnya periode premi, maka: penyesuaian premi tidak dilakukan, LPS tidak mengembalikan bagian premi untuk a. proporsi premi yang belum dilalui, dan semua tunggakan kewajiban yang belum dibayar bank kepada LPS harus dibayarkan oleh bank. b. Jika semua kewajiban bank telah diperhitungkan namun masih terdapat kelebihan premi, maka LPS mengembalikan premi tersebut setelah terlebih dahulu dilakukan verifikasi atas posisi simpanan 1 (satu) periode terakhir. 10. Dalam rangka perhitungan rata-rata saldo bulanan total Simpanan, kewajiban bank dalam valuta asing dikonversikan terlebih dahulu ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang digunakan bank untuk penyampaian laporan bulanan kepada LPP sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan LPP 11. Bagi Bank Umum, premi dibayarkan ke rekening LPS di Bank Indonesia: - nama rekening: Lembaga Penjamin Simpanan - nomor rekening: : 552.000117980 12. Bagi Bank Perkreditan Rakyat, premi dibayarkan ke Rekening LPS di Bank Rakyat Indonesia: - nama rekening: Lembaga Penjamin Simpanan-Premi - nomor rekening: 0206-01-002299-30-0 13. Bank menyampaikan perhitungan premi kepada LPS dengan menggunakan format sesuai lampiran peraturan dan melampirkan copy bukti pembayaran (transfer advice). 14. Penghitungan premi, baik premi pada awal periode maupun premi penyesuaian, dilakukan sendiri oleh bank (self assessment). 15. Jika bank melakukan koreksi atas saldo bulanan dan koreksi tersebut mengakibatkan: a. kekurangan premi, maka bank wajib membayar kekurangan premi dimaksud paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal pemberitahuan dari LPS kepada bank. b. kelebihan premi, maka kelebihan tersebut dapat diperhitungkan untuk pembayaran premi periode berikutnya jika: koreksi disampaikan paling lambat tanggal 31 Agustus, untuk saldo bulanan total - simpanan periode 1 Januari s.d. 30 Juni - koreksi disampaikan paling lambat tanggal 28 Februari, untuk saldo bulanan total simpanan periode 1 Juli s.d. 31 Desember Contoh Perhitungan Premi Penjaminan pdf/xls
D. MENYAMPAIKAN LAPORAN SECARA BERKALA:

1. Laporan posisi simpanan, a. disampaikan paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya bagi bank umum, sesuai formulir pada Lampiran 1A (KEP 023/2006) dan Lampiran 1B (KEP 082/2008); 2. Laporan keuangan bulanan,

a. bagi bank umum, disampaikan paling lambat akhir bulan berikutnya, dengan format laporan keuangan bulanan sesuai dengan format laporan dalam rangka penyampaian laporan keuangan bulanan oleh BPR kepada LPP yang sekurang-kurangnya memuat: neraca; laporan laba rugi; rekening administratif; dan daftar rincian kewajiban kepada bank lain;

b. bagi BPR, disampaikan setiap 6 (enam) bulan, dengan format laporan keuangan bulanan sesuai dengan format laporan dalam rangka penyampaian laporan keuangan bulanan oleh BPR kepada LPP yang sekurang-kurangnya memuat: neraca; laporan laba rugi; daftar rincian kewajiban kepada bank lain; dan daftar rincian kredit yang diberikan;

3. Laporan tahunan yang telah diaudit, atau laporan keuangan tahunan yang disampaikan kepada LPP bagi BPR yang tidak diwajibkan oleh LPP untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit, yang disampaikan paling lambat tanggal 31 Mei tahun berikutnya. 4. Laporan susunan Direksi dan Komisaris bank, setiap kali ada perubahan, yang wajib disampaikan kepada LPS paling lambat 1 (satu) bulan setelah terjadi perubahan berdasarkan RUPS atau yang disamakan dengan itu. 5. Laporan susunan pemegang saham, setiap kali ada perubahan pemegang saham pengendali, yang wajib disampaikan kepada LPS paling lambat 1 (satu) bulan setelah terjadi perubahan berdasarkan RUPS atau yang disamakan dengan itu. 6. Laporan susunan pengendali bagi bank yang berbadan hukum koperasi, setiap kali ada perubahan, yang wajib disampaikan kepada LPS paling lambat 1 (satu) bulan setelah terjadi perubahan berdasarkan RUPS atau yang disamakan dengan itu; dan/atau 7. Laporan perubahan alamat bank, yang wajib disampaikan kepada LPS paling lambat 1 (satu) bulan setelah terjadi perubahan berdasarkan RUPS atau yang disamakan dengan itu.

Kepesertaan

1. Setiap Bank yang melakukan kegiatan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia wajib menjadi peserta Penjaminan. 2. Bank peserta penjaminan meliputi seluruh Bank Umum (termasuk kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar negeri yang melakukan kegiatan perbankan dalam wilayah Republik Indonesia) dan Bank Perkreditan Rakyat, baik bank konvensional maupun bank berdasarkan prinsip syariah. 3. Kantor cabang dari bank yang berkedudukan di Indonesia yang melakukan kegiatan perbankan di luar wilayah Republik Indonesia tidak termasuk dalam Penjaminan.

Prosedur Pengajuan Keberatan Nasabah

1. Nasabah penyimpan bank yang dicabut izin usahanya yang memiliki simpanan yang ditetapkan sebagai simpanan tidak layak dibayar berdasarkan hasil rekonsiliasi dan verifikasi, apabila merasa dirugikan atas penetapan simpanan tidak layak dibayar tersebut dapat mengajukan keberatan kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yang didukung dengan bukti yang nyata dan jelas. 2. LPS menindaklanjuti keberatan yang diajukan nasabah, apabila keberatan tersebut sekurang-kurangnya memenuhi syarat dan kriteria sebagai berikut : a. keberatan diajukan nasabah secara tertulis, selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak tanggal pengumuman hasil verifikasi yang menetapkan status simpanan yang bersangkutan dinyatakan tidak layak dibayar; b. Surat pengajuan keberatan secara substansi mengandung makna keberatan terhadap hasil penetapan simpanan nasabah yang bersangkutan sebagai simpanan tidak layak dibayar dan paling kurang memuat rincian informasi simpanan dan alasan keberatan; dan c. Pengajuan keberatan disertai fotokopi dokumen yang dapat dinyatakan sebagai bukti nyata dan jelas yang menjadi dasar/alasan pengajuan keberatan. Bukti minimal yang harus disertakan adalah : i. bukti simpanan (buku tabungan/bilyet/giro) ii. Identitas diri nasabah (KTP/SIM/PASPOR) iii. bukti setor yang sah iv. dokumendokumen lainnya yang dapat dinyatakan sebagai bukti nyata dan jelas untuk dijadikan dasar/alasan pengajuan keberatan 3. Dalam hal LPS menerima keberatan nasabah sebagaimana dimaksud, LPS melakukan reklasifikasi atas status simpanan nasabah menjadi simpanan layak dibayar dan melakukan pembayaran sesuai penjaminan berikut bunga yang wajar sebagai pengganti (kompensasi) atas kerugian yang diderita nasabah akibat hilangnya kesempatan berinvestasi.

Peraturan Tentang Klaim Penjaminan

No Tanggal 25-Nov1 2010 12-Jul2 2007 09-Mar3 2006 16-Nov4 2005 26-Sep5 2005

Judul Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan Nomor 2/PLPS/2010 tentang Program Penjaminan Simpanan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan Nomor 1/PLPS/2007 tentang Perubahan Peraturan LPS Nomor 1/PLPS/2006 tentang Program Penjaminan Simpanan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan Nomor 1/PLPS/2006 tentang Program Penjaminan Simpanan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan Nomor 1A/PLPS/2005 tentang Perubahan Peraturan LPS Nomor 1/PLPS/2005 tentang Program Penjaminan Simpanan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan Nomor 1/PLPS/2005 tentang Program Penjaminan Simpanan

HASIL REKONSILIASI & VERIFIKASI SIMPANAN DAN PEMBAYARAN SIMPANAN LAYAK DIBAYAR LPS NASABAH PENYIMPAN PT BPR INDOMITRA MANDIRI CIPUTAT (DL) TANGERANG SELATAN TAHAP PERTAMA

1.

2.

3.

4.

Sebagai tindak lanjut dari pencabutan izin usaha PT BPR INDOMITRA MANDIRI CIPUTAT berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 13/36/KEP.GBI/2011 tanggal 24 Mei 2011, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah dan sedang melakukan rekonsiliasi dan verifikasi untuk menentukan simpanan yang layak dibayar LPS sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang LPS sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2009. Nasabah penyimpan dapat melihat pengumuman daftar Simpanan Layak Dibayar LPS Tahap Pertama pada hari Senin tanggal 20 Juni 2011 di Kantor Tim Likuidasi PT BPR INDOMITRA MANDIRI CIPUTAT (DL) Jl. Dewi Sartika Raya No. 1 Ciputat, Tangerang Selatan - Banten. Pelayanan pengajuan/pembayaran simpanan yang telah dinyatakan layak dibayar LPS sebagaimana dimaksud pada angka 2 dilaksanakan melalui bank pembayar yaitu:PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK ("BRI") BRI Unit Ciputat Jl. Dewi Sartika Raya No. 11 Ciputat Tangerang Selatan, Banten Nasabah yang simpanannya telah dinyatakan Layak Dibayar LPS diwajibkan menunjukkan/ menyerahkan kepada bank pembayar untuk pengajuan/pembayaran klaim penjaminan simpanan, yaitu :

a. asli dan copy bukti identitas diri (KTP/SIM/Paspor) nasabah; b. asli dan copy bukti kepemilikan simpanan (buku tabungan/bilyet deposito); c. asli dan copy anggaran dasar serta susunan pengurus, bagi nasabah berbentuk organisasi/perusahaan; d. dokumen/data lainnya yang mungkin diperlukan bank pembayar sebagai dokumen/data pendukung pembayaran antara lain : - informasi tertulis dari pengurus organisasi/perusahaan perihal nomor rekening tujuan transfer bagi nasabah organisasi/perusahaan; - asli dan copy surat kuasa, asli dan copy buki identitas diri penerima kuasa (apabila dikuasakan), - surat keterangan domisili (apabila pindah alamat), - mengisi dan menyerahkan formulir pernyataan Nasabah sesuai peruntukannya, - menyerahkan pernyataan Tim Likuidasi sesuai peruntukannya, dan atau - menyerahkan surat keterangan/pernyataan dari pihak lain sebagai bukti pendukung dalam rangka pembayaran. 5. 6. Simpanan nasabah yang belum diumumkan pada tahap pertama ini akan diumumkan pada tahap selanjutnya. Nasabah diminta untuk tidak terpancing/terprovokasi oleh pihak-pihak yang mengaku dapat mengurus dan mempercepat proses pembayaran simpanan tersebut di atas, sehingga penanganan klaim penjaminan simpanan dan likuidasi bank dapat berjalan lancar sebagaimana mestinya.

Demikian agar maklum.

Juni 2011 ttd Direktur Klaim dan Resolusi Bank

Fungsi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) 1. Menjamin simpanan nasabah penyimpan. 2. Turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannnya. Tugas Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) 1. Merumuskan dan menetapkan kebijakan pelaksanaan penjaminan simpanan. 2. Melaksanakan penjaminan simpanan. 3. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka turut aktif memelihara stabilitas sistem perbankan. 4. Merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan penyelesaian Bank Gagal yang tidak berdampak sistemik. Melaksanakan penanganan Bank Gagal yang berdampak sistemik. Wewenang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Menetapkan dan memungut premi penjaminan. Menetapkan dan memungut kontribusi pada saat bank pertama kali menjadi peserta. Melakukan pengelolaan kekayaan dan kewajiban LPS. Mendapatkan data simpanan nasabah, data kesehatan bank, laporan keuangan bank, dan laporan hasil pemeriksaan bank sepanjang tidak melanggar kerahasiaan bank. Melakukan rekonsiliasi, verifikasi, dan/atau konfirmasi atas data tersebut pada angka 4. Menetapkan syarat, tata cara, dan ketentuan pembayaran klaim. Menunjuk, menguasakan, dan/atau menugaskan pihak lain untuk bertindak bagi kepentingan dan/atau atas nama LPS, guna melaksanakan sebagian tugas tertentu. Melakukan penyuluhan kepada bank dan masyarakat tentang penjaminan simpanan. Menjatuhkan sanksi administratif.

give me a second i, i need to get my story straight my friend's are in the bathroom getting higher than the empire state my lover she's waiting for me just across the bar my seat's been taken by some sunglasses asking about a scar, and i know i gave it to you months ago i know you're trying to forget but between the drinks and subtle things though holes in my apologies i'm trying hard to take it back so if by the time the bar closes and you feel like falling down i'll carry you home tonight we are young so let's set the world on fire we can go brighter than the sun tonight we are young so let's set the world on fire we can go brighter than the sun though i know it i'm not all that you got i guess that i, i just thought maybe we could find a way to solve the crime but our friend isn't back so let's raise the tab 'cause i found someone to carry me home tonight we are young so let's set the world on fire we can go brighter than the sun tonight we are young so let's set the world on fire we can go brighter than the sun carry me home just carry me carry me home just carry me tonight (nananananana) home tonight (nananananana) tonight (nananananana) home tonight (nananananana)

come on side i have no reason to hide so will someone come and carry me home tonight the end is never right where i can so will someone come and carry me home tonight we are young so let's set the world on fire we can go brighter than the sun tonight we are young so let's set the world on fire we can go brighter than the sun so if by the time the bar closes

and you feel like falling down i'll carry you home tonight

Anda mungkin juga menyukai