Anda di halaman 1dari 4

LPS menjamin simpanan nasabah bank yang berbentuk tabungan, deposito, giro, sertifikat deposito, dan

bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. LPS juga menjamin simpanan nasabah bank syariah yang
berbentuk giro wadiah, tabungan wadiah, tabungan mudharabah, dan deposito mudharabah.
Nilai simpanan yang dijamin oleh LPS paling tinggi sebesar Rp 2 milyar per nasabah per bank sejak
tanggal 13 Oktober 2008. Apabila seorang nasabah mempunyai beberapa rekening simpanan pada satu
bank, maka untuk menghitung simpanan yang dijamin, saldo seluruh rekening tersebut dijumlahkan. 
Nilai simpanan yang dijamin tersebut meliputi pokok ditambah bunga untuk bank konvensional, atau
pokok ditambah bagi hasil yang telah menjadi hak nasabah untuk bank syariah.
LPS hanya akan menjamin pembayaran simpanan nasabah tersebut sampai jumlah Rp 2 milyar.
Sedangkan jumlah simpanan di atas Rp 2 milyar akan diselesaikan oleh Tim Likuidasi berdasarkan hasil
likuidasi kekayaan bank. 30HARI, Tindakan penyelesaian seluruh asset dan kewajiban bank sebagai
akibat pencabutan izin usaha dan pembubaran badan hukum bank, tim likui : tim yg bertugas melakukan
likuidasi bank
bagaimana Jika Nasabah Mempunyai Rekening Gabungan (Joint Account) Bersama Nasabah Lain?
Untuk keperluan pembayaran simpanan yang dijamin, saldo pada rekening gabungan dibagi sama besar
diantara para pemilik rekening tersebut.
bagaimana Jika Nasabah Penyimpan Juga Mempunyai Kewajiban Kepada Bank?
Dalam hal nasabah penyimpan juga mempunyai kewajiban kepada bank, pembayaran klaim penjaminan
terhadap nasabah tersebut akan terlebih dahulu diperhitungkan dengan kewajibannya (set off).
Bagaimana Cara Pembayaran Klaim Penjaminan Kepada Nasabah?
Cara pembayaran klaim kepada nasabah penyimpan adalah sebagai berikut: 
 LPS wajib menentukan simpanan nasabah yang layak bayar, setelah melakukan rekonsiliasi
dan verifikasi atas data simpanan nasabah bank yang dicabut izin usahanya dalam waktu 90
hari kerja sejak izin usaha bank dicabut. 
 LPS mulai membayar simpanan yang layak bayar selambat-lambatnya 5 hari kerja terhitung
sejak verifikasi dimulai. 
 Jangka waktu pengajuan klaim penjaminan adalah 5 tahun sejak izin usaha dicabut.
Bagaimana Menentukan Simpanan Yang Layak Bayar Dan Tidak Layak Bayar?
Klaim penjaminan tidak layak bayar apabila berdasarkan hasil rekonsiliasi dan/atau verifikasi: 
o Data simpanan tidak tercatat pada bank. 
o Nasabah penyimpan merupakan pihak yang diuntungkan secara tidak wajar. 
o Nasabah penyimpan merupakan pihak yang menyebabkan keadaan bank menjadi tidak
sehat.
Jika Nasabah Penyimpan Merasa Dirugikan Dalam Hal Simpanannya Dinyatakan Tidak Layak
Bayar, Apa Yang Dapat Diperbuat Oleh Nasabah Yang Bersangkutan?
Nasabah yang merasa dirugikan, dapat: 
o Mengajukan keberatan kepada LPS yang didukung dengan bukti nyata dan jelas 
o Melakukan upaya hukum melalui pengadilan.
 Apakah LPS Menjamin Simpanan Pada Seluruh Jenis Bank?
LPS menjamin simpanan pada seluruh bank konvensional dan bank syariah yang beroperasi di
wilayah Republik Indonesia, baik Bank Umum (Bank Asing, Bank Campuran, Bank Swasta
Nasional, Bank Pembangunan Daerah dan Bank milik Pemerintah) maupun Bank Perkreditan
Rakyat (BPR).
 Apa Saja Yang Harus Diperhatikan Nasabah Agar Simpanan Nasabah Mendapat Penjaminan
Simpanan Oleh LPS?
Selain memenuhi besaran nilai simpanan yang dijamin, nasabah juga perlu memenuhi syarat-
syarat berikut: 
1. Simpanan nasabah tercatat dalam pembukuan bank; 
2. Nasabah tidak memperoleh bunga simpanan yang melebihi tingkat bunga wajar
yang ditetapkan oleh LPS/nasabah tidak menerima imbalan yang tidak wajar dari
bank; dan 
3. Nasabah tidak melakukan tindakan yang merugikan bank, misalnya memiliki
kredit macet di bank tersebut.
 Apabila Bunga Simpanan Melebihi Tingkat Bunga Wajar Yang Ditetapkan Oleh LPS, Apakah
Nasabah Tersebut Tetap Dijamin Sampai Batas Tingkat Bunga Wajar Yang Ditetapkan Oleh LPS
Dan Kelebihan Bunganya Saja Yang Tidak Dijamin?
Apabila nasabah memperoleh bunga simpanan melebihi suku bunga wajar yang ditetapkan
oleh LPS, maka simpanan tersebut tidak dijamin oleh LPS secara keseluruhan (baik pokok
maupun bunga). Tingkat bunga penjamin yg berlaku 3,5% untuk rupiah, dan 0,25 untuk valuta
asing di bank umum, 6,00% untuk rupiah di BPR.
 Apa Yang Harus Nasabah Lakukan Apabila Bank Tempat Nasabah Menyimpan Dana Dicabut
Izin Usahanya?
Nasabah dapat menunggu pengumuman hasil rekonsiliasi dan verifikasi simpanan tahap I di
kantor bank tersebut, media cetak dan/atau website LPS.
 Apakah Selama Proses Rekonsiliasi Dan Verifikasi Simpanan Berlangsung Nasabah Bank Yang
Dicabut Izin Usahanya Masih Tetap Memperoleh Bunga Atas Simpanannya?
Hak nasabah atas bunga simpanan terhenti pada saat bank tempat nasabah menyimpan uangnya
dicabut izin usahanya.
 Bagaimana Jika LPS Mengalami Kesulitan Keuangan?
Pemerintah mempunyai komitmen yang tinggi untuk menjaga keberlangsungan LPS termasuk
menjaga kepercayaan masyarakat terhadap LPS. UU LPS mengatur bahwa dalam hal modal
LPS menjadi kurang dari modal awal, Pemerintah dengan persetujuan DPR akan menutup
kekurangan tersebut.
Sedangkan apabila LPS mengalami kesulitan likuiditas dalam pembayaran klaim penjaminan,
LPS dapat memperoleh pinjaman dari Pemerintah.

Jumlah tabungan ataupun simpanan yang dijamin LPS adalah 2 miliar rupiah untuk setiap
nasabah pada satu bank serta memiliki suku bunga tidak melebihi tingkat bunga
penjaminan LPS. Untuk periode 29 Januari 2022 hingga 27 Mei 2022, suku bunga yang
dijamin LPS sebesar 3,5% untuk bank umum, 6% untuk BPR dan 0,25% untuk valas.

 Perumda BPR Bank Daerah Lamongan

Sekretaris Lembaga LPS Muhamad Yusron mengatakan kewenangan LPS sesuai dengan
Undang-Undang (UU) LPS, yaitu menjamin simpanan nasabah apabila terdapat bank yang
dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kasus :

kasus seperti ini mudah dihindari asalkan memahami bisnis dan Standard Operating Procedure (SOP) perbankan.
Hal dikarenakan kasus ini merupakan kesalahan dan kelalaian dari nasabah, nasabah tidak melakukan pengecekan
serta meninggalkan kartu ATM-nya ke pejabat bank.

Tidak akan mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap bank karena masyarakat cukup paham bahwa ini kasus
yang melibatkan oknum. Mereka yang pernah berbisnis dan berhubungan dengan bank sangat paham bahwa bank
lembaga keuangan sangat aman, dia diawasi ketat oleh OJK.

Piter menyebut, kasus serupa pernah dialami Citibank pegawainya, Malinda Dee, yang membobol uang milik
nasabah Citibank. Namun, hal tersebut tidak berdampak kepada kepercayaan masyarakat terhadap Citibank.

Anda mungkin juga menyukai