Anda di halaman 1dari 3

BAB VI

LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

A. Pendahuluan
B. Pembahasan
1. Status Landasan Hukum
LPS merupakan badan hukum yang dibentuk berdasarkan UU No. 24 Tahun 2004. LPS ini
tidak dapat di ganggu oleh siapapun bahkan campur tangan pemerintah sekalipun tanpa
adanya peraturan yang jelas di dalam UU tersebut. LPS menjalankan tugas dan
wewenangnya secara terbuka, serta dapat dipertanggungjawabkan.
2. Struktur Organisasi LPS
Struktur organisasi kepengurusan LPS terdiri dari 3 bagian, yaitu : Dewan Komisioner, Ketua
Eksekutif dan direktur. a). Dewan Komisioner merupakan pimpinan LPS yang bertugas
merancang dan menentukan peraturan dan melaksanakan penjagaan dalam rangka
terselenggaranya tugas dan wewenang LPS. LPS memiliki 6 anggota yaitu; seorang pejabat
eselon I DepKeu, seorang unsur LPP, seorang dari BI & 3 orang dari dalam/luar LPS. Dewan
komisioner memiliki masa jabatan 5 tahun. Adapun syarat menjadi dewan komisioner
ialah;WNI,paham hukum,sehat lahir batin,max 63 thn,tidak sedang bekerja diperbankkan
lain,bukan anggota politik, pengalaman dibidang ekonomi,bukan mantan NAPI.
Dewan komisioner dapat dibubarkan oleh presiden dengan beberapa ketentuan
diantaranya; berhalangan tetap,habisnya masa jabatan, mengundurkan diri,4 kali berturut-
turut alfa dalam rapat, 6 bulan tidak melaksanakan tugasnya, besanan dengan sesama
anggota,serta tak mampu memenuhi syarat lagi. Rapat Dewan Komisioner dilaksanakan 1
bulan sekali dengan beberapa agenda:a). Menentukan peraturan penjaminan simpanan
nasabah berdasarkan UU LPS,b). menentukan peraturan untuk mendukung keseimbangan
sistem keuangan,c). Menilai pelaksanaan jaminan simpanan & pelaksanaan peran LPS dalam
upaya keseimbangkan sistem keuangan,d). Memulai & Menerima berbagai hal yang
dilaporkan ketua eksekutif dan / yang berhubungan dengan tugas LPS.
Kepala Eksekutif dan Direktur, bertugas menjalankan tugas LPS sesuai kebijakan Dewan
Komisioner. KE dibantu oleh 5 orang direktur untuk melaksanakan fungsi penjaminan,
manajemen resiko,hukum, keuangan, penyelamatan, likuidasi serta administrasi.
3. Kekayaan, permohonan, surplus dan defisit
Modal LPS antara Rp. 4.000.000.000.000 - Rp. 8.000.000.000.000, dengan bentuk investasi
(surat berharga dari BI )dan non investasi ( aset tetap & lancar) dalam melaksanakan
operasionalnya.
Surplus dan defisit, 20% sebagai cadangan tujuan dan 80% diakumulasikan untuk cadangan
penjaminan.
4. Fungsi, tugas dan wewenang
Fungsi LPS; a). Menjamin simpanan nasabah,b). Aktif dalam menjaga kestabilan sistem
perbankan berdasarkan kewenangannya.
Tugas LPS; a). Merancang & memutuskan peraturan pelaksanaan penjaminan simpanan, b).
Menjalankan penjaminan simpanan,c). Merencanakan & memutuskan peraturan dalam
rangka turut aktif menjaga keseimbangan sistem perbankan,d). merencanakan,
memutuskan & menjalankan peraturan penyelesaian kegagalan bank yang bersifat
sistematis,e). Menjalankan penanganan bank gagal yang berdampak sistemik.
Wewenang LPS; a). Memutuskan & memungut premi pinjaman,b). Memutuskan &
memungut kontribusi saat pendaftaran peserta,c). Menjalankan pengelolaan harta & hutang
LPS,d). Mendapatkan data kesehatan bank, simpanan nasabah, laporan keuangan bank, LPH
bank,e). Melaksanakan rekonsiliasi, persetujuan atau konfirmasi atas huruf d, f).menetukan
syarat, tatacara, & ketentuan pembayaran klaim,g). menguasakan, menunjuk
dan/menugaskan pihak lain untuk bertindak atas kepentingan LPS,h). Melaksanakan
penyuluhan pada bank & masyarakat tentang penjaminan simpanan,i). Memberikan sanksi
administrasi. Kemudian dalam upaya penanganan & penyelesaian bank gagal memiliki
kewenangan; mengambil alih & melaksanakan semua Han & Kewajiban pemegang saham,
menguasai & mengelola aset serta Kewajiban bank gagal, meninjau ulang, mengakhiri,
membatalkan dan atau mengubah semua kontrak yang mengikat, menjual dan atau
mengalihkan aset bank dan kewajiban tanpa persetujuan debitur dan kreditur.
5. Skema penjaminan simpanan
a) Peserta skema penjaminan ialah bank yang menjalankan aktivitas usaha di wilayah
negara Indonesia. Kewajiban peserta penjaminan ialah; memberikan Dokumen salinan
tentang akta pendirian, perizinan bank dan tingkat kesehatan bank;surat pernyataan
direksi & komisaris, membayar kontribusi kepesertaan sebesar 0,1% dari modal
sendiri;membayar premi pinjaman, menyampaikan laporan secara berkala, menyajikan
data, informasi & dokumen yang diperlukan; menempatkan bukti kepesertaan di kantor
bank.
b) Jenis & jumlah simpanan yang dipinjam antara lain: giro, deposit, sertifikat deposito, dan
tabungan. Nilai simpanan yang dijamin oleh LPS sebesar Rp. 100.000.000. Nilai
simpanan yang dijamin dapat diubah apabila; terjadi penarikan dana perbankan dalam
jumlah besar, terjadi inflasi yang besar dalam beberapa tahun, jumlah nasabah yang
dijamin seluruh simpanan kurang dari 90%.
c) Premi penjaminan & pembayaran klaim
Premi penjaminan simpanan ditentukan oleh pihak bank dengan 0,1% untuk 1 periode
tertentu dengan persetujuan dari LPS. tingkat premi dapat diubah setelah diadakan
konsultasi dengan DPR, dengan salah satu kriteria: terjadi perubahan nilai simpanan
yang dijamin, akumulasi cadangan penjaminan melampaui ambang batas, & terjadi
perubahan tingkat risiko kegagalan.
Pembayaran klaim dapat dilakukan secara tunai atau dengan alat lain dalam mata uang
rupiah.Klaim penjaminan dinyatakan tidak layak apabila:data simpanan nasabah tidak
tercatat pada bank, nasabah penyimpan merupakan pihak yang diuntungkan secara
tidak wajar, nasabah penyimpan merupakan pihak yang menyebabkan keadaan bank
menjadi tidak sehat.
6. Penanganan & Penyelesaian bank gagal
Prinsip serta cara penanganan & penyelesaian bank gagal. Penyelamatan Bank gagal yang
tidak berdampak sistemik yaitu; perkiraan biaya penyelamatan kurang dari yang ditaksir,
menunjukkan prospek usaha yang baik,ada pernyataan dari RUPS tentang beberapa
penyerahan dari LPS, bank menyerahkan beberapa dokumen penting kepada
LPS.penanganan bank gagal yang berdampak sistemik dengan penyetoran modal oleh
pemegang saham; penyetoran modal dari pemegang saham di bank gagal,ada pernyataan
RUPS sesuai peraturan yang berlaku, penyerahan dokumen dari bank ke LPS
7. Likuidasi bank gagal
Adanya pembentukan tim likuidasi untuk melakukan cara likuidasi.pelaksanaan likuidasi
dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
8. Rencana kerja dan anggaran tahunan
Ketua eksekutif menyampaikan rencana kerja dan anggaran ke dewan Komisaris selambat-
lambatnya 3 bulan sebelum tahun buku berakhir
9. Pelaporan dan akuntabilitas
Laporan keuangan disajikan dalam satu periode akuntansi, kemudian diaudit oleh BPK
selambat-lambatnya tanggal 30 Maret tahun berikutnya dan hasil tersebut disajikan pada
presiden dan DPR maksimal 30 April tahun berikutnya.
10. Hubungan dengan lembaga lain
LPS dapat bekerjasama dengan lembaga dalam dan luar negeri dalam upaya meningkatkan
operasional kerja.
11. Kerahasiaan data
Pihak LPS wajib merahasiakan data, informasi catatan lain yang harus dirahasiakan sesuai
dengan peraturan Perundang-undangan.
C. Penutup

Anda mungkin juga menyukai