Anda di halaman 1dari 14

KEKUATAN TARIK DAN KEPADATAN TALI KERTAS DARI BAHAN LIMBAH KERTAS CRAFT UNTUK ANYAMAN MEBEL

Suryanto1), Iwan Hermawan2) & Suharto3)


1, 3)

Jurusan Teknik Mesin, 2) Jurusan Administrasi Biaga Politeknik Negeri Semarang

Abstrak Mebel dengan anyaman tali kertas dari limbah kertas craft yang dibuat oleh UKM Salsa Meubel, Sukoharjo, Jawa Tengah telah mampu menembus pasar ekspor. Pengujian kualitas tali kertas dengan pendekatan teoritik distribusi beban tali pada anyaman dilakukan untuk mengetahui apakah kekuatan tali kertas memenuhi beban teoritik yang dimodelkan. Hasilnya tali kertas limbah kertas craft memiliki kekuatan sebesar (N/mm2) dan kepadatan tali kertas sebesar 2,636 (gram/m). Kekuatan tali kertas tersebut jauh lebih besar dari pada beban tegangan tarik tali tali kertas r (sebesar 0,075 N/mm2). Dengan demikian kekuatan tali kertas mampu menahan beban pada pemakaian mebel (kursi) dengan aman. Kata kunci: kekuatan tarik tali kertas craft anyaman mebel.

1. PENDAHULUAN Ada banyak cara pemanfaatan limbah kertas, misalnya, dibuat sebagai bahan kertas dengan cara dihancurkan, dan diproses menjadi kertas daur ulang, dikumpulkan dan dipasok ke pabrik kertas, degunakan sebagai campuran beton ringan, dan lain-lain. Menurut Dhenok (http://wrm-indonesia.org) dan Hartono (2011), gaya hidup ramah lingkungan dikenal pula dengan semboyan 3R: Reduce, Reuse & Recycle. Artinya mengurangi tingkat kebutuhan akan sampah, menggunakan kembali sampah-sampah yang telah ada dan mendaur ulang sampahsampah yang telah terpakai. Salah satu sampah yang dapat didaur ulang adalah kertas. Kertas daur ulang ini memiliki tekstur yang indah. Dari kertas daur ulang kita dapat membuat beraneka ragam kerajinan tangan. Sementara itu, beton ringan dengan memanfaatkan limbah kertas telah dikembangkan oleh Gunarto (2008), yaitu salah satu cara untuk meningkatkan kualitas campuran kertas dan semen sebagai bahan pembuat panel beton ialah dengan memberikan bahan tambah. Pemanfaatan limbah kertas craft menjadi tali kertas bahan anyaman mebel adalah salah satu bentuk kreatif yang sangat unit. Pemilik UKM Salsa Mebel di desa. Trangsan, Gatak, Sukoharjo, Propinsi Jawa Tengah mengembangkan produk anyaman mebel dengan memanfaatkan limbah kertas craft atau limbah kertas semen menjadi tali kertas, yang selanjutnya diijadikan bahan anyaman mebel. Keunikan produk mebel ini sangat menarik minat pembeli luar negeri. Berbagai desain meja, kursi dan berbagai barang kerajinan
Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto 125

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012

lainnya dapat dibuat dengan menganyam tali kertas pada rangka produk mebel. Limbah kertas craft yang sangat murah harganya, setelah dibuat tali, dan kemudian dianyam pada rangka mebel, serta finishing dengan pernis menjadi produk mebel yang unik, khas dan sangat diminati konsumen di berbagai negara Eropa, dan Asia. Bahan kertas craft dan tali kertas hasil pemilinnya dilukiskan Gambar 1. Sementara itu proses penganyaman dan kursi anyaman dari tali kertas dilukiskan Gambar 2.

Gambar 1. Limbah Kertas Craft untuk Bahan Tali Kertas

Gambar 2. Proses Penganyaman Tali Kertas Pada Rangka Kursi Dari UKM Salsa Mebel diproduksi berbagai desain meja, kursi dan bentuk kerajinan lainnya dengan menganyamkan tali kertas pada rangaka yang terbuat dari kayu. Kekuatan tali kertas setelah dianyam pada rangka kayu ternyata memiliki kekuatan yang mampu menahan beban orang yang duduk di atasnya. Selain dari pada itu, penampilan mebel dengan anyaman tali kertas sangat unik, dan sekilas tidak menampakkan bahan bakunya berasal dari kertas limbah. Tali kertas yang dibuat dengan cara memilin potongan kertas craft lebar 5 cm dan panjang sampai 14 meter setelah dipilinmenjadi kertas

berukuran diameter 2 s.d. 2,5 mm panjang 13 meter ternyata memiliki kekuatan tarik yang cukup untuk menahan beban orang dengan aman. Beberapa jenis produk mebel dengan anyaman tali kertas limbah disajikan berikut ini. Produk mebel dengan anyaman tali kertas yang berasal dari limbah kertas merupakan satu contoh indsutri kreatif yang unik, karena produk tersebut memiliki nilai
126 Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto

Kekuatan Tarik dan Kepadatan Tali Kertas dari Bahan Limbah Kertas Craft

harga yang tinggi (Rp 300.000 tiap kursi), pada hal berasal dari limbah kertas yang nilainya sangat rendah. Kemampuan pengrajin membuat bahan tali kertas dipadu dengan keterampilan serta kreativitas menganyam menghasilkan produk kerajinan kualitas ekspor. Kualitas bahan baku utama, yaitu tali kertas harus terjaga kualitasnya agar kursi dan meja yang dihasilkan aman dan nyaman diipergunakan. Hal ini berarti perlu pengkajian kualitas tali kertas yang tidak bisa dilepaskan dari proses pembuatannya.

B. SUMBER INSPIRASI Variabel kualitas tali kertas berdasarkan yaitu kekuatan tarik dan kepadatan tali kertas. Kekuatan tarik kertas diukur dengan rumus .. (1) di mana = kekuatan tarik maksimum dalam satuan [N/mm2]; F = gaya tarik maksimum sampai tali kertas putus [N]; dan A = luas penampang tali kertas dianggap bulat [mm2]. Luas penampang tali dihitung dengan rumus ...(2) di mana A = luas penampang dalam [mm2]; dan d = diameter tali dalam [mm]. Kepadatan tali kertas diukur dengan menimbang berat tali kertas dengan panjang tertentu. Sampel tali kertas dengan panjang tertentu (lihat Tabel 2) ditimbang, kemudian kepadatan tali kertas dihitung dengan rumus: ....(3) di mana = kepadatan tali dalam [gram/meter]; W = massa tali dalam [gram]; dan panjang sampel dalam [meter]. Luasan beban orang duduk di kursi anyaman bisa diperkirakan memenuhi bidang tempat duduk A = 77 x 64 cm = 4928 cm2, seperti ditujukkan Gambar 42. Luasan tersebut tidak seluruhnya berkontak langsung dengan bagian tubuh orang yang mendudukinya. Luasan efektif diperkirakan sebesar 50 s.d. 60 % luas bidang tempat duduk tersebut. proses pembuatan dan tujuan

penggunaannya sebagai bahan anyaman mebel dalam penelitian ini ada 2 (dua) macam,

Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto

127

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012

Beban

64 cm 77 cm

Gambar 3. Pembebanan pada kursi anyaman tali kertas pada luas bidang 77 cm x 64 cm

Dengan demikian luasan efektif sebesar (Ae) (4) di mana Ae luasan efektif yang berhubungan langsung dengan bagian orang yang duduk, dan A luas bagian kursi untuk diduduki. Persentasi ini bisa ditetapkan berbeda menurut variasi luas bidang tempat duduk yang berbeda dan desainnya.

D A 12 cm B

C 9 cm

Gambar 4. Analisis Titik-titik anyaman tali (TST) penahan beban

128

Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto

Kekuatan Tarik dan Kepadatan Tali Kertas dari Bahan Limbah Kertas Craft

Faktor rasio jumlah TST persatuan luas sebesar (f) adalah: (TST/cm2) di mana f rasio jumlah TST persatuan cm2. Besaran rasio ini bisa berbeda pada variasi desain anyaman yang berbeda. Dalam perhitungan ini rasio didasarkan pada analisis pada Gambar 4. Besarnya f menentukan jumlah TST pada luasan efektif bidang tempat duduk. Jumlah n (TST) bidang tempat duduk dihitung dengan persamaan ...............................................................................................................(5) Besarnya beban orang yang duduk sesungguhnya bervariasi bergantung berat badan, cara duduk, dan posisi bidang yang diduduki. Untuk perhitungan ini ditetapkan maksimum sebesar 100 (kg) atau W = 1000 (N). Beban W ini ditopang oleh sejumlah TST, sehingga beban tiap TST adalah ................................................................................................... (6) di mana - beban tiap titik silang tali, W beban orang yang duduk, dan n jumlah

titik silang tali (TST). Beban tiap titik silang tali dilukiskan Gambar 44 berikut ini.
wtst

tali kertas

Gambar 5. Titik Silang Tali dengan Beban wtst

Beban wtst di tiap titik silang tali ditahan oleh 2 (dua) tali, sehingga tiap tali menahan beban sebesar 0,5 wtst. Pembebanan tiap tali kertas dengan pendekatan distribusi beban pada titik silang tali secara seragam menghasilkan sistem pembebanan tiap tali seperti dilukiskan Gambar 45. Beban sebesar 0,5 wtst pada tiap tali tunggal menimbulkan defleksi sudut sebesar = 5o, dengan demikian besarnya gaya tarikan tali sebesar Ft yang dihitung dengan trigonometri. Sudut defleksi tali = sudut PAB. Sudut PQS = sudut PRS = 2 . Segitiga

Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto

129

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012

PQS adalah segitiga sama kaki sehingga sudut QPS = sudut QSP. Besarnya sudut QPS = (180o- sudut PQS) = (180o- 10o) = 85o. Beban tarikan tali kertas (Ft) dihitung dengan rumus cosinus: (7) di mana Ft beban tarik pada tali tunggal, QS komponen vektor yang sama dengan PR (QS = Ft), PS- adalah vector 0,5 wtst, sudut PQS = 2 .

Selanjutnya

sehingga diperoleh perrsamaan .(8)

Pola perhitungan beban tali kertas (Ft) pada kursi anyaman sebagaimana diuraikan tersebut didasarkan pada distribusi beban seragam pada titik tali silang anyaman, di mana jumlah titik tali silang tali (TST) dihitung berdasarkan rasio jumlah TST persatuan luas bidang tempat duduk efektif. Pendekatan distribusi seragam pada titik silang tali digunakan untuk memprediksi standar kualitas tali yang aman untuk pembuatan kursi yang dianyam menggunakan tali kertas jenis TKC. Bedasarkan hasil perhitungan Ft selanjutnya dihitung tegangan tarik beban nyata tali dengan persamaan (9) di mana r tegangan tarik beban nyata tali, Ft beban tarik tali tunggal, dan A luas penampang tali. Jika besarnya r lebih kecil atau sama dengan pada t tali dari hasil pengujian tarik tali, maka kualitas tali tersebut memenuhi standar untuk bahan pembuatan anyaman mebel. Jika r lebih besar daripada t tali dari hasil pengujian tarik tali, maka kualitas tali tersebut tidak memenuhi standar untuk bahan pembuatan anyaman mebel. Dalam bentuk rumusan matematis pernyataan tersebut adalah (10) di mana r - tegangan tarik tali kertas nyata pada anyaman, dan tegangan talrik tali kertas hasil pengujian tarik.

130

Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto

Kekuatan Tarik dan Kepadatan Tali Kertas dari Bahan Limbah Kertas Craft

C. METODE (1) Bahan Bahan uji tali kertas adalah tali kertas yang dihasilkan dari proses pemilinan kertas oleh UKM 1 berupa tali TKC berukuran diameter d = 2 mm, dan proses pemilinan oleh UKM 2 berupa tali TKK dengan ukuran d = 2,5 mm dan d = 4 mm. Pengukuran diameter kertas dilakukan dengan jangka sorong (vernier caliper). Bahan uji tali kertas tersebutr kemudian dipersiapan sebagai sampel untuk pengujian kekuatan tarik dan sampel untuk pengujian kepadatan tali kertas seperti disajikan tabel berikut ini.

Tabel 1. Sampel untuk pengujian tarik tali kertas


Jenis Tali kertas (1) TKC (Tali Kertas Craft) Ukuran panjang (L) mm 200 Diameter (d) mm 2 Jumlah sampel 5

(a) TKC (b) TKK Gambar 7. Sampel Tali Kertas Craft (a) dan Tali Kertas Koran (b) Tabel 2. Sampel untuk pengujian kepadatan tali kertas
Jenis Tali kertas (1) TKC (Tali Kertas Craft) Ukuran panjang (L) mm 150 Diameter (d) mm 2 Jumlah sampel 5

Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto

131

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012

Gambar 8. Sampel Tali Kertas Craft dan Tali Kertas Koran untuk pengujian kepadatan tali kertas (2) Alat a. Pengukuran sampel Pengukuran sampel untuk mendapatkan data panjang sampel dan diameter sampel dilakukan dengan jangka sorong (vernier caliper) sperti diperlihatkan Gambar 32. Hasil Pengukuran panjang dan diameter sampil diajikan pada Tabel 1 dan 2. b. Pengujian kekuatan tarik tali kertas Pengujian kekuatan tarik tali kertas dilakukan di Laboratorium Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Semarang. Mesin uji tarik yang dipergunakan adalah mesin uji tarik universal (universal Testing machine) dengan spesifikasi sebagai berikut: Nama Alat Merk : Universal Testing Machine : Tarno Grocki-Prfsysteme Hottinger Balwin Messtechnik (HBM) Grossanzeiger GA 03V/483 Type : UPH 100 KN Kom. Nr. :82/80514-5-17314/440 Alb. Von Tarnogrocki GmbH-4240 Emmerich am Rhein/Materialprfmaschinen Pengukuran kekuatan tali kertas dilakukan dengan mesin uji tarik (tensile testing machine) seperti terlihat pada Gambar 9.

132

Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto

Kekuatan Tarik dan Kepadatan Tali Kertas dari Bahan Limbah Kertas Craft

Penunjuk ukuran gaya tarik (N)

Penempatan sampel tali kertas

F d

Gambar 9. Pengukuran Kekuatan Tarik Tali Kertas dengan Mesin Uji Tarik Masing-masing ujung sampel tali kertas sepanjang 50 mm dijepit pada rahang penarik pada mesin uji tarik, sehingga panjang kedua ujung jepitan tali berjarak 100 mm. Kemudian gaya tarik dikenakan pada kedua ujung jepitan tali kertas hingga putus. Gaya tarik hingga putus terukur pada penunjuk ukuran gaya tarik maksimum. Setelah pengujian sampel tali kertas putus (lihat Gambar 37) dan menghasilkan data kekuatan tarik dalam satuan gaya persatuan luas (N/mm2). Kekuatan tarik ini menunjukkan kualitas kekuatan kertas terhadap beban tarik. c. Pengujian kepadatan tali kertas Timbangan yang dipergunakan, lihat Gambar 10, adalah timbangan digital dengan spesifikasi sebagai berikut: Nama Type Seies Max. d : Timbangan : A & D Company Limited : HR 200 CE N 92 : 210 g : 0,1 mg

Gambar 10. Timbangan digital HR 200 A & D Company Limited


Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto 133

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012

D. KARYA UTAMA Limbah kertas craft berupa sisa potongan yang sudah tidak dimanfaatkan lagi, dipotong-potong selebar 5 cm dengan panjang samapai 13 atau 14 meter. Potongan tersebut kemudian dipilin menjadi tali kertas dengan cara sebagai berikut: (1) Satu ujung kertas diikat pada satu tiang, sedang ujung lainnya dikaitkan pada pengikat yang terpasang pada pencekam mesin bor sebagai pemintal; mesin bor dipegang orang pertama. Mesin bor listrik digerakkan dengan daya listrik 400 watt dengan 2500 rpm; (2) (3) Campuran lem fox dengan air dan busa spon disiapkan; Dengan menggunakan busa spon yang telah dibasahi lem fox, ujung kertas yang terpasang di penjepit bor dicekam sambil digeserkan perlahan-lahan menuju titik ikatan ujung kertas pada tiang oleh orang kedua, seraya mesin bor dihidupkan untuk pemintalan dan pengeleman secara serempak. (4) Tali kertas hasil pemilinan dikeringkan dalam tempat yang teduh selama 24 jam. Dengan cara diatas terjadilah proses pemintalan kertas bekas oleh putaran mesin bor dan pengeleman secara serempak yang menghasilkan satu tali kertas kurang lebih sepanjang 10 meter dengan waktu rata-rata 20 detik. Berdasarkan proses pembuatan tali kertas tersebut maka hasil tali kertas memiliki kualitas yang bergantung pada: pemilinan arah jenis kertas, bahan lem, ukuran lebar potongan kertas, banyaknya puntiran, dan kecepatan membujur panjang tali/kertas. Bahan lem sudah diketahui dan dipilih berdasarkan pengalaman, sedangkan ukuran lebar yang memberikan hasil tali yang baik lebar 4 s.d. 5 cm. Sementara itu, banyaknya puntiran dan besarnya kecepatan pemilinan arah membujur panjang tali/kertas sesungguhnya sangat menentukan kualitas kertas. Kedua variabel ini sangat menentukan kualitas kertas khususnya untuk tali kertas sebagai bahan anyaman mebel. Untuk pengukuran kualitas kertas ini dipilih pendekatan praktis sesuai kebutuhan tali kertas sebagai bahan anyaman (mebel dan kerajinan tangan) yaitu: (1) Standar ukuran diameter tali: 2,0 s.d. 2,5 mm; (2) Kekuatan tarik dalam N/mm2; dan (3) Kepadatan tali dalam gram/meter. Pengujian kualitas tali kertas didasarkan pada hasil pengukuran ukuran diameter, kekuatan tarik dan kepadatan tali.

134

Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto

Kekuatan Tarik dan Kepadatan Tali Kertas dari Bahan Limbah Kertas Craft

Tujuan pengujian tali kertas untuk (1) mengukur besarnya kekuatan tarik tali kertas dalam (N/m2) dan kepadatan tali kertas dalam (kg/m), dan (2) menganalis model pembebanan tarik pada anyaman kursi dengan tali kertas limbah.

E. ULASAN KARYA Kekuatan Tali Kertas Hasil pengujian kekuatan tarik tali kertas jenis TKC disajikan dalam tabel berikut ini. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut diperoleh gaya tarik maksimum (Fmax) rerata sebesar 155 (N). Luas penampang tali jenis TKC dengan diameter d = 2 mm sebesar A = (/4)d2 = 3,14 (mm2).
No. Spesimen 1 2 3 4 5 Rerata Diameter d (mm) 2 2 2 2 2 2 F max. (N) 175 125 175 150 150 155

Dengan perhitungan tersebut maka kekuatan tarik () tali kertas jenis TKC sebesar (N/mm2) Berdasarkan hasil pengukuran kekuatan tarik tali kertas hasil pengukuran disajikan berikut ini.
Jenis Kertas Limbah Craft Jenis Tali TKC 2 mm Kekuatan Tarik Bahan kertas (N/mm2) 49,36

Kepadatan Tali Kertas Hasil pengujian kepadatan tali kertas TKC disajikan tabel berikut ini. Berdasarkan data tersebut. Besarnya berat W rerata sebesar (N) dengan panjang L = 0,15 m, maka kepadatan sebesar = 2,636 (gram/m)

Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto

135

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012

Tabel Kepadatan Tali TKC 2 mm No. Berat Panjang L (m) Spesimen (gram) 1 0,4265 0,15 2 0,3985 0,15 3 0,3742 0,15 4 0,4039 0,15 5 0,3741 0,15 Rerata 0,3954 0,15

Perhitungan Beban Tali dan Tegangan Tarik beban nyata tali. Perhitungan ini didasarkan pada kursi dengan anyaman tali kertas jenis TKC yang dihasilkan pengrajin UKM Salsa Mebel di desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo (lihat Gambar 42). Ukuran bidang tempat duduknya adalah A = 77 cm x 64 cm = 4928 cm2. Luas dudukan efektif dihitung dengan rumus Ae = 60% x 4928 (cm2) = 2956,8 (cm2). Jumlah titik tali silang (TST) dihitung dengan rumus (TST/cm2) Beban tiap tali silang dihitung berdasarkan beban maksimum orang duduk pada kursi sebesar W = 100 (kg) atau W = 1000 (N). Selanjutnya beban tiap titik tali silang (wtst) adalah

Beban pada tali tunggal pada tiap titik tali silang sebesar 0,5 wtst = 0,92765 (N). Beban ini menimbulkan tarikan pada tali tunggal (Ft) yang dihitung dengan persamaan

Luas penampang tali kertas TKC dihitung dengan rumus

Ukuran tali kertas jenis TKC d = 2 mm, sehingga

136

Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto

Kekuatan Tarik dan Kepadatan Tali Kertas dari Bahan Limbah Kertas Craft

Dengan demikian besarnya tegangan tarik nyata tali kertas (r) berdasarkan beban tarik tali tunggal (Ft) hasil perhitungan tersebut adalah

r = 0,075 (N/mm2) Hasil pengujian kekuatan tarik tali kertas jenis TKC (N/mm2).

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut tegangan tarik tali tali kertas r (sebesar 0,075 N/mm2) lebih kecil dari pada aman mendukung beban. Dengan demikian kualitas tali kertas yang dibuat dari kertas kraft limbah sebagai bahan baku pembuatan mebel memenuhi standard kualitas. Hasil perhitungan kekuatan tali kertas dengan pendekatan distribusi seragam pada titik silang tali dan pengujian tali kertas dengan uji tarik membuktikan secara ilmiah bahwa kualitas tali kertas jenis TKC yang dibuat sendiri oleh pengrajin UKM Mebel Salsa, di desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo memenuhi standar kualitas sehingga kekuatan anyaman tali kertas pada produk mebel juga memenuhi syarat kekuatan untuk diduduki dengan aman. (N/mm2), maka kualitas kekuatan tarik tali kertas

F. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian kekuatan tarik dan kepadatan tali kertas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) (2) (3) Kekuatan tali kertas TKC (tali kertas craft) sebesar Kepadatan 2,636 (gram/m) tegangan tarik tali tali kertas r (sebesar 0,075 N/mm2) lebih kecil dari pada (N/mm2), maka kualitas kekuatan tarik tali kertas aman mendukung beban, sehingga memenuhi syarat kualitas untuk bahan anyaman mebel seperti meja dan kursi yang memerlukan keuatan menahan beban. (N/mm2)

Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto

137

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012

G. DAMPAK DAN MANFAAT

Manfaat penelitian ini adalah pengembangan analisis kekuatan anyaman tali kertas untuk kursi dengan pendekatan distribusi beban seragam pada titik silang tali anyaman untuk mengevaluasi kelayakan tali kertas dari limbah kertas craft sebagai bahan anyaman.

H. DAFTAR PUSTAKA (1) Gunarto, Arief, Iman Satyarno, & Kardiyono Tjokrodimuljo. 2008. Pemanfaatan Limbah Kertas Koran Untuk Pembuatan Panel Papercrete. Dalam Jurnal: Forum Teknik Sipil No. XVIII/2-Mei 2008. Hal 788. (2) (3) Dhenok. 2011. Kertas Daur Ulang. http://wrm-indonesia.org/16-09-2011 Hartono, Rudi. 2011. Kreasi Mendaur Ulang Sampah. Malang: Petungsewu Wildlife Education Center. (4) (5) http://en.wikipedia.org/wiki/Tensile_strength#Ductile_materials/17-09-011) Mott, R.L., 1985. Machine Elements in Mechanical Design, Columbus: Charles E. Merril Publishing Company. (6) Spotts, M.F., 1985. Design of Machine Elements. New Jersey: Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs.

I.

PENGHARGAAN Tim mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang berperan dalam membantu

kelancaran kegiatan tersebut anatar lain adalah, Mitrakerja UKM Salsa Mebel di desa. Trangsan, Gatak, Sukoharjo, Politeknik Negeri Semarang, Pimpinan Politeknik Negeri Semarang

138

Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto

Anda mungkin juga menyukai