Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN TUGAS KELOMPOK SOFA 3 SEATER

“ UPHOLSTERY”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Upholstery

Dosen Pengampu: Bapak Bagus Giyarto, Ibu Nanik Qasidah, Bapak Ahmad Wasik

( Asdos), Bapak Dwi ( Asdos)

Disusun Oleh:

Agung Ribowo (A01119032)

Bagus Yoga Tama (A01119034)

Elda Mulyana (A01119036)

Fadel Qolbi Iffata (A01119037)

M. Arda Sampurna (A01119044)

M. Arifin Syah (A01119045)

Niki Putra Setia M (A01119049)

Wahyu Wahid Saputro (A01119058)

PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI FURNITUR (D-III)

POLITEKNIK INDUSTRI FURNITUR DAN PENGOLAHAN KAYU KENDAL


2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia yang di berikan,
sehingga Laporan Praktikum Upholstery Tiga Seater ini bisa terseleseikan dengan baik. Adapun
laporan ini kami susun sebagai bagian dari tugas Mata Kuliah Upholstery.

Dalam penyunan laporan ini, kami mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang
telah membantu terseleseikannya laporan ini. Adapun pihak tersebut antara lain:

1. Bapak Bagus Giyarto dan Ibu Nanik Qasidah selaku Dosen pengampu mata kuliah
Upholstery.
2. Bapak Dwi dan Bapak Wasik selaku Asisten Dosen mata kuliah Upholstery.
3. Seluruh Petugas Workshop Furniture Kampus Politeknik Industri dan Pengolahan Kayu
Kendal.
4. Teman-teman kelas Teknik Produksi Furniture B.

Kami selaku penyusun menyadari bahwa laporan pratikum ini belumlah di katakan sempurna.
Untuk itu, kami dengan sangat terbuka menerima kritik dan saran dari pembaca sekalian. Semoga
laporan ini bermanfaat untuk kita semua.

Tim Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Upholstery adalah istilah bahan pelapis untuk kerangka frame furnitur, khususnya tempat
duduk dengan bantalan. Upholstery juga dikatakan sebagai sebuah seni yang menghasilkan
nilai estetika. Beberapa parabot yang ada di dalam rumah seringkali memiliki pelapis dari
bahan kain, kulit, atau kulit sintetis (seperti vinyl). Sofa misalnya, mereka terbuat dari
kerangka kayu atau besi yang diberi busa sebagai bantalan dan kemudian ditutup oleh kain
pelapis atau sering disebut upholstery. Bahan pelapis tersebut berperan untuk mendukung
suatu tema ruang dan membantu menghidupkan susana. Namun sayangnya di Indonesia
sangat jarang sekali pengetahuan tentang upholstery bahkan terkadang perusahaan yang
bergerak dibidang upholstery mendatangkan ahli dari luar negeri. Dipersulit lagi dengan
ketersediaan literatur yang membahas tentang upholstery, karena sangat jarang sekali
sekolah yang membahas ilmu upholstery ini. Dengan dibuatnya laporan ini semoga bisa
menjadi acuan kita untuk mengetahui upholstery dan bagaimana pengerjaannya.

B. TUJUAN PRAKTIKUM
Manfaat dari praktikum membuat upholstery pada sofa 3 seater adalah:

1) Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami alat, bahan, dan proses dalam
kegiatan upholstery serta meningkatkan kompetensi mahasiswa khususnya
dalam teknik upholstery.
2) Bagi Industri Furnitur
Dengan adanya praktikum upholstery maka diharapkan lulusan dar i Politeknik
Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu dapat memenuhi kebutuhan SDM yang
kompeten dan profesional di bidang furnitur, khususnya upholstery.

BAB II
PEMBAHASAN

A. ALAT DAN BAHAN DALAM PENGERJAAN UPHOLSTERY SOFA 3 SEATER


Alat :
1) Gunting, digunakan untuk keperluan memotong bahan.
2) Cutter, digunakan untuk motmotong bahan terutama yang memiliki tingkat
ketebalan tinggi.
3) Tang, digunakan untuk mencabut sisa staples yang terbenam.
4) Obeng pipih, digunakan untuk mencukil staples sementara atau melepas staples
yang pemasangannya kurang pas.
5) Staples gun, terdiri dari 2 jenis J dan F, keduanya memliki fungsi yang sama untuk
menyatukan bahan.
6) Meteran pita dan roll, keduanya memiliki fungsi tersendiri sesuai dengan sifatnya.
Meteran pita digunakan untuk mempermudah pengukuran benda yang memiliki
lekukan karena sifatnya yang fleksibel, sedangkan meteran roll digunakan untuk
mengukur benda berpenampang lurus karena sifatnya yang keras.
7) Spray glue, sebagai alat pengeleman untuk merekatkan bahan.
8) Mesin jahit, digunakan untuk menjahit bahan upholstery.
9) Solet, digunkan untuk merapikan lipatan upholstery.

Bahan :

1) Rangka/frame sofa.
2) Webbing 4 strep, difungsikan sebagai sistem pegas untuk menahan tekanan dari
dudukan sofa.
3) Webbing 2 strep, difungsikan sebagai sistem pegas.
4) Spring spiral, difungsikan sebagai sistem pegas untuk meredam getaran.
5) C ring, difungsikan sebagai pengunci antara spring dan webbing agar spring tidak
bergeser.
6) Karung plastik, difungsikan sebagai penutup rangka.
7) Furing, difungsikan sebagai penutup rangka bawah dan pembuatan mini cushion.
8) Karton, difungsikan sebagai pelapis untuk menghilangkan tekstur kerangka sofa.
9) Busa, difungsikan sebagai bantalan untuk memberi rasa nyaman.
10) Dakron, difungsikan sebagai pelapis busa untuk memberikan kesan
kelembutan.
11) Kain fabric/upholstery covering, difungsikan sebagai lapisan penutup sofa.
12) Kancing, difungsikan sebagai aksesoris sofa dan cushion.
13) Resleting, difungsikan dalam pembuatan cushion covering.
B. ALUR PROSES PENGERJAAN UPHOLSTERY
Hari pertama (4 Desember 2020), sebelum kelompok kami melaksanakan proses upholstery,
kami melakukan penyempurnaan pada kerangka sofa terlebih dahulu, dengan
menambahkan beberapa komponen kecil yang difungsikan sebagai penguat konstruksi,
sekaligus memperkecil ruang yang diperuntukkan sebagai tempat busa agar lebih stabil
nantinya. Setelah proses penyempurnaan rangka selesai, kami langsung masuk ke tahap
pemrosesan upholstery.

Penyempurnaan kerangka sofa

Pertama adalah pemasangan webbing untuk bagian sandaran belakang dan sandaran
samping. Di sini kami menggunakan webbing 4 strip yang difungsikan sebagai sistem pegas
pada sofa yang akan dibuat. Untuk pemasangannya, dimulai dari titik tengah rangka agar
jarak pemasangan yang diperoleh sama. Lalu untuk mengatur ketegangan pemasangan
webbing, dilakukan dengan cara mengukurnya hingga ¾ dari panjang kerangka terlebih
dahulu untuk selanjutnya dilakukan penarikan. Setelah pemsangan webbing selesai, langkah
selanjutnya yaitu pelapisan karung untuk sandaran belakang dan sandaran samping serta
pemberian karton untuk untuk sandaran samping.

Pemasangan webbing Pemasangan karung plastik dan karton


Dihari kedua praktikum (7 Desember 2020), kelompok kami melakukan pemasangan busa
untuk sandaran belakang dan samping, dengan membuat layout pemotongan terlebih
dahulu pada permukaan busa sebelum dipotong dan ditempelkan menggunakan lem.
Pelapisan busa ini dilakukan 2 kali, yang dimaksudkan untuk memberikan kesan empuk pada
sofa , lalu disusul dengan pemberian busa pada sudut kerangka sofa bagian belakang untuk
mengisi ruang. Setelah seluruh busa terpasang dengan rapi, selanjutnya dilakukan penitikan
lubang peletakan kancing dengan menggunakan mal untuk nantinya dilubangi menggunakan
batang besi silinder kemudian dilakukan pengeboran untuk melubangi rangka sofa sesuai
lubang busa sebagai tempat jalannya benang pemasanagn kancing. Setelah dilakukan
pelubangan pada titik tadi, seluruh permukaan busa dilapisi menggunakan dakron dan diberi
lubang mengikuti lubang busa di dibawahnya.

Pemasangan busa Pelubangan busa sebagai tempat kancing

Pelubangan rangka sofa Pemasangan dakron


Pelubangan dakron

Hari ke tiga praktikum (8 Desember 200), kelomok kami mengerjakan pemasangan cover
pada sandaran dan dudukan tangan. Sebelum pemasangan cover,terlebih dahulu dibuat
pola untuk tempat kancing, pembuatan pola menggunakan mal yang sudah di sediakan.
Adapun ukuran mal itu sendiri lebih besar 3 cm dari pada lubang kancing yang berada di
busa, masing masing sisi di lebihi 3 cm . Pemasangan cover dilakuka bersamaan denga
proses pemasangan kancing.

Pemasangan covering dan kancing

Dihari ke empat praktikum (10 Desember 2020), kelompok kami melanjutkan untuk
pemasangan cover dan kancing. Saat pemasangan kancing, pastikan jarum menembus
webbing agar lebih kuat,setelah itu ikat kancing dengan simpul yang sudah di beri dakron
terlebih dahulu untuk pengganjal simpul. Sedangkan untuk bagian atas sandaran dan
dudukan tangan, di karenakan tidak terdapat webbing, maka penguncian tali di stapless
dengan kayu rangka. Jumlah kancing untuk kelompok 3 sheeter berjumlah 103 kancing.
Melanjutkan pemasangan kancing dan membetuak lipatan

Dihari ke lima praktikum (11 Desember 2020), kelompok kami menyelesaikan merapikan
cover penutup sandaran dan tanganan, dengan menembakkan stepgun pada tiap ujung kain
sampai cover terlihat rapi, tidak terlewat juga kami merapikan tekukan kain pada
lengkungan tanganan dan mematikan pada rangka menggunakan stepgun. selanjutnya, kami
mulai memasang webbing pada bagian bawah sofa/rangka menggunakan webbing 2 strip
sebagai penumpu pemasangan spring, setelah selesai memasang webbing secara horizontal,
dilanjutkan memasang webbing serta spring dengan cara dianyam tegak lurus dengan
webbing awal dan dikunci menggunakan C ring. Kemudian, kami mulai memasang webbing
pada bagian dudukan menggunakan webbing 4 strip dengan cara dianyam sama seperti
pemasangan spring awal.

Perapian covering Pemasangan webbing strip 2 dan spring


Pemasangan C ring

Dihari ke enam praktikum (14 Desember 2020), kelompok kami menyelesaikan pemasangan
webbing 4 strip pada dudukan dan dilanjutkan pemasangan karung pada dudukan sebagai
penutup awal dari webbing. dihari ini kami membagi membagi tugas untuk pembuatan
pillow atau bantal, dimulai dari menjahit furing dan dilanjutkan pengisian dakron, sampai
penjahitan sarung bantal atau cover luar. disamping itu, kami juga dibarengi melanjutkan
pengerjaan dudukan yaitu pemasangan busa dudukan 12 cm diawali dengan proses
pengeleman pada permukaan karung dan busa. untuk busa dudukan, kami juga
memanfaatkan busa sisa pengerjaan awal dengan cara disambung/dilem. Setelah
pemasangan busa selesai, dilanjutkan pemasangan lapisan dakron pada dudukan dan
dimatikan pada rangka menggunakan stepgun. Kemudian, kami melapisi dudukan dengan
kain cover yang sudah dijahit dan diukur pas sebelumnya, dan merapikannya dengan
mematikan ujung depan pada rangka bawah, dan menarik ujung belakang melewati sela
bawah sandaran kemudian dimatikan dengan stepgun pada rangka belakang, hal serupa juga
dilakukan pada ujung kain samping agar kain rapi dan tidak gampang kusut. Terakhir, kami
melanjutkan pekerjaan dengan pemasangan webbing pada bagian samping dan belakang
sofa menggunakan satu baris webbing 2 strip sampai terasa kencang, kemudian kami
lanjutkan pemotongan karung untuk penutup belakang dan samping sofa.

Pemasangan karung plastik Pemasangan busa


Pemasangan dakron Pemasanagn webbing strip 2 dan karung plastik

Dihari ke tujuh praktikum (15 Desember 2020), pemasangan kain dibagian topnya
menggunakan steples gun dengan kekencangan sesuai kebutuhan, setelah itu dilanjut
pemasangan kain mengelilingi bagian samping dan belakang kemudian ujung yang diatas
diberi karton yang sudah di potong yang ukuranya 1,5 cm mengeliling dari samping kiri
sampai samping kanan lalu dipasangkan busa dengan ketebalan 1 cm mengelilingi belakang
sofa. Lanju dibagian depan kita melakukan pelubangan menggunakan mata bor ukuran
8mm, lalu dipasangkan busa dengan ketebalan 2 cm, setelah itu dipasangka kain dan juga
kancingnya seperti pada sandaran, lalu beralih ke bagian depan yang tanganan itu depanya
dipasangkan busa juga lalu ditutup kain dan diberi aksesoris antik nail guna menutupi bekas
steples gun. Setelah srmua selesai sofa dibalik dilakukan pemasangan kain furing dan 4 kaki.

Pemasangan cover dudukan Pemasangan busa dan cover keliling sofa luar
Pemasangan nail antique

Hari ke delapan praktikum (18 Desember), hari terakhir ini kita hanya melakukan perbaikan
sedikit disofanya khusunya di lipatan-lipatanya, lalu kita dibagi beberapa sub kelompok
untuk pembagian tugas dihari terkahir, ada yang bagian invetory, reparasi, perbakan sofa dll.

C. BILL OF MATERIAL SOFA 3 SEATER


No Material Jumlah Ukuran Total
Sandaran
1 Webbing strip 4
Horizontal 5 pcs 150 cm 750 cm
Verikal 16 pcs 43 cm 688 cm
Horizontal (arm rest) 6 pcs 60 cm 360 cm
Vertikal (arm rest ) 12 pcs 43 cm 516 cm
2 Karung
Back rest 1 pc 188 x 63 cm 188 x 63 cm
Arm rest 2 pcs 90 x 50 cm 180 x 100 cm
3 Foam tebal 4 cm
Back rest layer 1 1 pc 205 x 84 cm 205 x 84 cm
Arm rest layer 1 2 pcs 90 x 84 cm 180 x 168 cm
Back rest layer 2 1 pc 205 x 102 cm 205 x 102 cm
Arm rest layer 2 2 pcs 90 x 102 cm 180 x 204 cm
4 Cover
Back rest 1 pc 270 x 170 cm 270 x 170 cm
Arm rest 2 pcs 155 x 170 cm 310 x 340 cm

Dudukan
1 Webbing mati 2 strip bottom
Vertical 12 pcs 90 cm 1080 cm
Horizontal 5 pcs 205 cm 1025 cm
2 Webbing elastis 4 strip top
Vertikal 12 pcs 80 cm 960 cm
Horizontal 5 pcs 180 cm 900 cm
3 Spring 60 pcs
4 Karung 1 pc 200 x 90 cm 200 x 90 cm
5 Foam tebal 4 cm top 4 pcs 172 x 63 cm 688 x 255 cm
Foam depan dudukan 2 cm 1pcs 170 x 9 cm 170 x 9 cm
6 Cover top 1 pcs 231 x 95 cm 231 x 95 cm
Cover depan dudukan 1 pcs 200 x 30 cm 200 x 30 cm
Cover tali kur 1 pcs 200 x 4 cm 200 x 4 cm
7 Dakron 1pcs 182 x 80 cm 182 x 80 cm
8 Karton 1 pcs 170 x 9 cm 170 x 9 cm
9 Tali kur 1 pcs 200 cm 200 cm
10 Furing 2 pcs 195 x 80 cm 390 x 160 cm

Penutup belakang
1 Webbing mati 2 strip bottom 3 pcs 350 cm 1050 cm
2 Karung 1 pcs 370 x 55 cm 370 x 55 cm
3 Foam tebal 4 cm 1 pcs 370 x 55 cm 37 x 55 cm
4 Karton penutup 6 pcs 70 x 2 cm 420 x 12 cm
5 Cover
Back rest 1 pcs 199 x 55 cm 199 x 55 cm
Arm rest 2 pcs 86 x 55 cm 172 x 110 cm

Chusion
1 Furing 12 pcs 47 x 47 cm 564 x 564 cm
2 Cover
3 Front 6 pcs 45 x 45 cm 270 x 270 cm
4 Back 1 6 pcs 45 x 39 cm 270 x 234 cm
5 Back 2 6 pcs 45 x 12 cm 270 x 72 cm
Lain lain
1 Paku pinus 0,5 bks 0,5 bks
2 Isi staples 1010J 1 pak 1 pak
3 Isi staples 1008F 1 pak 1 pak
4 Lem 1 botol 1 botol
5 Dakron 1 kg 1kg
6 Kancing 103 pcs 103 pcs
7 Resleting 1 pcs 300 cm 300 cm

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum pembuatan sofa 3 seater dapat di simpulkan bahwa mahasiswa
mampu memahami dan mengetahui tahapan proses pembuatan upholstery sofa type
cushion 3 seater, selain itu mahasiswa mampu memahami fungsi dan tujuan proses
dilakukannya upholstery, serta mahasiswi dapat mengetahui apa saja kebutuhan alat
dan bahan yang di gunakan untuk menghasilkan sofa yang berkualitas dan di minati
oleh pasar Gelobal, dan tidak kalah penting nya setelah adanya praktikum upholstery
mahasiswa mampu mengkalkulasikan biyaya produksi sofa sehigga mahasiswa
diharapkan mampu menjadi seorang yang inovatif dan kompeten dibidang Industri
Furnitur.

B. Saran

Kegiatan praktikum upholstery merupakan sebuah kesempatan emas untuk


meningkatkan kompetensi dan menggali pengetahuan dibidang Industri furnitur
khususnya dibidang upholstery, maka dari itu kita sebagai mahasiswa harus aktif dalam
kegiatan praktikum, baik dengan cara bertanya dan memperhatikan dengan seksama
dalam proses praktikum, agar mahasiswa dapat menjadi profesional / ahli dan
kompeten di setiap bidangnya. Karena waktu praktikum yang singkat (8 hari), maka
mahasiswa diharapkan dapat memperdalam ilmu upholstery pada praktikum industri
maupun dengan cara lainnya sehingga dapat menambah kompetensi dan jam terbang di
bidang pembuatan sofa. Karena keterbatasan rangka/frame sofa, maka pihak Politeknik
dapat menambah jumlah kebutuhan rangka yang ada, sehingga mahasiswa dapat
memiliki jam terbang yang lebih baik dan lebih fokus dalam pengerjaan upholstery nya,
sehingga mahasiswa memiliki kemampuan yang lebih mendalam lagi mengenai
upholstery.

Anda mungkin juga menyukai