Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM LONCAT KIJANG Dosen Pengampu: Indah Wahyuni S.

pd

Oleh: Putri Kurnia Sari 11510134019 Rekan Kerja: Sidiq Himanjaya Wulan Nurvita Sari 11510134018 11510134021

PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN POLIGON LONCAT KIJANG

A. Tujuan Praktikum Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat menggunakan alat Theodolit, membaca pengukuran, menetapkan koordinat dari titik sudut yang diukur, menghitung Azimuth serta menghitung data hasil pengukuran secara tepat dan membuat kesimpulannya. B. Landasan Teori Terdapat dua macam sudut yaitu a. Sudut Mendatar b. Sudut tegak. a. Sudut Mendatar 1. Sudut mendatar atau sudut horizontal adal sudut yang dibentuk oleh dua garis pada bidang datar, apabila salah satu garis yang dijadikan patokan ( acuan ) adalah garis Utara maka sudut yang terbentuk adalah Azimuth. Jadi Azimuth adalah sudut mendatar yang diukur dan dihitung positif searah jarum putaran jarum jam yang dimulai dari arah utara magnetis atau geografis sampai arah garis bersangkutan, besarnya 0-360 2. Sedangkan sudut jurusan ialah sudut datar yang diukur dan dihitung positif searah putaran jarum jam, dimulai dari garis/ arah sumbu Y+ pada suatu sistem koordinat salib sumbu sampai arah/jurusan yang bersangkutan, besarnya dari 0 - 360.

b. Sudut Tegak Sudut tegak atau sudut vertikal ialah sudut yang dibentukoleh garis pada bidang vertikal dengan bidang horizontal. Ada dua system penentuan sudut tegak yang sering dipakai dalam pengukuran lahan untuk mengukur sudut lereng yaitu :

a. Sistem Zenith

b. Sistem Horizontal ( Clinometer )

a. sistem Zenith adalah penentuan besarnya sudut tegakyang diukur dengan gerakan vertikal dimulai dari garis tegak yang melalui pusat lingkaran mendatar dan titik zenith sampai kesuatu garis yang menuju objek tertentu, disebut sudut zenith dan harganya selalu positif dari 0 - 180. b. Sistem horizontal adal penentuan besarnya sudut tegak yang diukur dengan gearakan vertikal dimulai dari garis mendatar yang sejajar muka air sanpai kesuatu garis yang menuju objek tertentu, disebut sudut miring yang bisa berharga positif ( Elevasi ) dari 0 - 90 dan negatif ( Depersi ) dari 0 - 90.

Azimuth ialah besar sudut antara utara magnetis (nol derajat) dengan titik/sasaran yang kita tuju, azimuth juga sering disebut sudut kompas, perhitungan searah jarum jam. Ada tiga macam azimuth yaitu : a. Azimuth Sebenarnya, yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara sebenarnya dengan titik sasaran. b. Azimuth Magnetis, yaitu sudut yang dibentuk antara utara kompas dengan titik sasaran. c. Azimuth Peta, yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara peta dengan titik sasaran. C. Alat 1. Pesawat Theodolit Alat yang digunakan untuk membaca sudut azimuth, sudut vertikal dan bacaan benang atas, bawah dan tengah dari rambu ukur.

Gambar : Theodolit (sumber : Iskandar Muda, 2008) 2. Tripot (kaki segi tiga penyangga pesawat Theodolit) digunakan sebagai penopang dan tempat diletakannya theodolite. Ketinggian statif dapat diatur dengan cara mengatur skrup yang ada di bagian bawah setiap kaki statif, setelah disesuaikan tingginya yang disesuaikan dengan orang yang akan menggunakan alat theodolite, putar skrup sehingga kaki statif terkunci.

Gambar : Statip (Sumber : Iskandar Muda, 2008)

3. Yalon Patok yang terbuat dari beton atau besi biasanya berwarna merah putih.

Gambar : Yalon (sumber : http://unitechmakasar.blogspot.com/)

4. Pita Ukur (meteran)

Gambar : Pita Ukur (sumber : http://piyucaving.blogspot.com) D. Langkah Kerja 1. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pengukuran 2. Menentukan lokasi serta target pengukuran 3. Tempatkan alat di titik 1.

4. Memasang tripot dan Theodolit. Setting alat sehingga gelembung udara pada Theodolit berada di tengah tengah dengan cara memutar skrup. 5. Arahkan target ke utara dengan menggunakan penyetel, lalu baca sudut horizontalnya. 6. Arahkan theodolite ke arah target (titik 2), kemudian baca sudut horizontal, kemudian arahkan target (titik 8). 7. Lakukan pengukuran seperti di atas hingga semua taget terbidik. 8. Menghitung hasil pengukuran. Jika hasil sudah sesuai dengan ketentuan, pengukuran udah dianggap berhasil. Apabila perhitungan belum sesuai ketentuan atau kurang memuaskan, maka pengukuran harus diulangi. E. Lokasi Pengukuran Lokasi pengukuran dengan menggunakan pesawat Theodolit berada di depan KPLT FT UNY.

F. Sketsa Pengukuran Theodolit target

Tripot

Tanah

G. Data dan Analisa Pengukuran

TITI K 1-2 1-8 3-4 3-2 5-6 5-4 7-8 7-6

JARA K (m) 8930 11070 15800 12400 17500 17100 9850 7920

21 11 8 46 35 9

BACAAN HORIZONTAL UTARA TARGET 338 7 38 56 121 5 169 51 52 40 299 48 148 24 10 20 388 38 243 56 9 2 37 41

AZIMUTH 40 35 18 28 30 50 58 53 316 99 50 180 102 290 64 38 28 26 58 55 14 28 47 32 44 39 38 48 10 30 56 51

H. Kesimpulan Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa penyimpangan yang terjadi adalah

Anda mungkin juga menyukai