Anda di halaman 1dari 33

Lakon Remaja

AKU vs AYAHKU
Budi Ros

PEMBUKA
GONG DUA BERBUNYI. PARA PEMAIN MUNCUL DARI PINTU MASUK AUDITORIUM, MENUJU PANGGUNG. SEMUA MENYAPA PENONTON DENGAN RAMAH SELAMAT MALAM SEMUA, SELAMAT DATANG APA KABAR ?. SESAMPAI DI PANGGUNG, PARA PEMAIN MENATA SET DAN PERALATAN LAINNYA. BAGUS, PEMIMPIN MEREKA, MEMBERI KOMANDO BAGAIMANA SET DAN PERALATAN HARUS DI TATA. KEMUDIAN DARI SALAH SATU SISI PANGGUNG MUNCUL MENEJER PANGGUNG, YANG MEMBERI TAHU BAHWA KOMANDO BAGUS TERNYATA SALAH. SET DAN SEMUA PERALATAN KEMUDIAN DI TATA ULANG SEPERTI PETUNJUK MENEJER PANGGUNG. SEMUA PEMAIN TURUT AKTIF MENYIAPKAN PERALATAN. MENEJER PANGGUNG DIBANTU BAGUS SESEKALI MENGECEK APAKAH SEMUA PERALATAN DITEMPATKAN PADA TEMPATNYA ATAU TIDAK. MEREKA MEMERIKSA DARI BEBERAPA SUDUT, KEMUDIAN BEBERAPA KALI MELIHAT ARLOJINYA, DAN KETIKA MENYADARI SUDAH WAKTUNYA PERTUNJUKAN DIMULAI, MENEJER PANGGUNG BERTANYA PADA PARA PEMAIN MENEJER PANGGUNG Bagaimana, sudah siap ? PARA PEMAIN Belummm MENEJER PANGGUNG Oke, cepat sedikit kalau begitu. LALU MENEJER PANGGUNG BERUNDING DENGAN BAGUS. KEMUDIAN MEREKA SEPAKAT, BAGUS MEMULAI PERTUNJUKAN SEMENTARA PANGGUNG DISIAPKAN. MENEJER PANGGUNG TURUN TANGAN LANGSUNG MEMBANTU PERSIAPAN, IKUT MENGANGKAT SET DAN PERALATAN, BAGUS MEMULAI PERTUNJUKAN. BAGUS ( BICARA PADA PENONTON ) Ternyata repot sekali membuat pementasan teater. Tapi jangan kuatir, apa pun yang terjadi pertunjukan akan tetap jalan. Selesai tidak selesai panggung ini ditata, kami akan tetap main. Sebab kami berlatih sudah sangat lama, sekitar 6 bulan. Kami sudah
Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

banyak kehilangan waktu, tenaga, dan tentu saja biaya. Sia-sia sekali kalau kami tidak jadi main gara-gara panggung belum beres. Kami pun merasa berdosa pada Anda semua. Jadi jangan kuatir, kami pasti main. Malam ini kami akan membawakan lakon berjudul MARNI versus Ayah, lakon yang sederhana tapi seru. Seru di sini bukan saja ramai, tapi punya arti lain, yaitu Sedikit Ruwet. Ini lakon tentang pertentangan anak muda dan orang tua, pertentangan pop dan klasik, tradisi dan modern. Pertentangan yang sebetulnya tidak perlu ada. Tapi begitulah, nyatanya pertentangan semacam ini selalu ada, dari waktu ke waktu. Dan gara-gara pertentangan ini, kita semua sering kehabisan waktu. Cinta, kata orang bisa menjadi jawaban semua masalah. Tapi dalam kasus ini, cinta mengakibatkan banyak masalah. Lihat, apa yang terjadi dengan Marni, tokoh utama lakon ini. Marni ! MARNI ( MENDEKAT ) Ya BAGUS Lho, kok cengegesan ? Kamu kan ceritanya lagi patah hati. MARNI Kan belum mulai ? BAGUS Oh, ya. Tapi ini sudah waktunya mulai. Siap dong, aktris harus siap sebelum mulai. MARNI Tapi panggungnya juga belum siap. BAGUS Lho, belum siap juga ? Ya ampun, lama betul. He, menejer panggung, masih lama ? MENEJER PANGGUNG Sebentar lagi. Ngomong aja dulu. BAGUS Eee .. sudah berbusa begini. Bisa keburu pulang nanti penontonnya. MARNI Ya jangan dong. Para penonton, mohon jangan pulang dulu ya ? Betul, ya ? Kan belum nonton Marni akting. Nanti ada door prize-nya lho. BAGUS Ngawur. Door prize, memangnya infotainment. Sudah, sudah, sana siap-siap. ( MARNI PERGI ) Maaf. Itu tadi pemeran Marni. Dia ceritanya patah hati melulu. Karena setiap kali Marni jatuh cinta, atau ada pemuda jatuh cinta padanya, babenya selalu melarang. Dan anehnya, sang babe selalu punya alasan yang sama aku sayang sama kamu NAK,

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

jadi aku harus menjagamu. Gile, memangnya cinta itu kejahatan. Atau jangan-jangan babe si Marni ngidam jadi sekuriti. MARJUKI He, ngomongin gue lu ? Sompret kamu. Berani-beraninya. BAGUS Siapa ngomongin ? Ini perkenalan tokoh, namanya. MARJUKI Pakai diperkenalkan segala. Memangnya saya tidak bisa memperkenalkan sendiri tokoh yang saya mainkan ? BAGUS Bisa, bisa. Justru ini untuk membantu situ. Supaya penonton lebih jelas, Marjuki itu tokoh macam apa. Soalnya akting situ pas-pasan. MARJUKI Sembarangan ! Saya aktor. Main saya dijamin bagus. Dalam lakon ini Marjuki pun tokoh penting, jelas karakternya. Tidak perlu diperkenalkan. BAGUS Tetap perlu diperkenalkan, kawan. Jangan kata Marjuki, capres juga perlu perkenalan, perlu kampanye. Kalau tidak, nggak akan dapat dukungan publik. Malah ada capres yang bikin buku dulu sebelum mencalonkan diri. Mereka membangun imej yang hebat-hebat tentang dirinya. Padahal, begitu jadi presiden, sami mawon. MARJUKI Sudah jangan ngelantur. BAGUS Saya bukan ngelantur, saya bicara fakta. Eh, tahu tidak bedanya capres dengan aktor ? MARJUKI Tahu. Mereka harus sama-sama jago akting. BAGUS Pinter. Sekarang bedanya aktor dengan Presiden ? MARJUKI Aktor menjalankan amanat lakon. Presiden menjalankan amanat rakyat. BAGUS Betul. Terus ? Kenyataannya, presiden menjalankan amanat rakyat tidak ? MARJUKI Itu pertanyaan saya juga. Sudah ah, kamu ngelantur lagi. BAGUS

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

Ini juga bagian dari amanat. Kita semua masing-masing punya tugas, misi atau amanat. Marjuki, dalam lakon ini punya tugas sebagai tokoh antagonis atau si jahat. Dalam kehidupan nyata, orang tua seperti Marjuki, tidak boleh begitu. Orang tua harus ngemong anak. Harus mengerti kemauan anak. Bukan main larang. Apalagi dalam urusan cinta. BAGUS ( MENYANYI ) CINTA ADALAH ANUGERAH ALAM ANUGERAH SANG PENCIPTA JANGAN COBA DIKEKANG APALAGI DILARANG BIARKAN CINTA TUMBUH MENGIKUTI ATURAN ALAM BIARKAN ANAK MERDEKA MEMILIH JALAN ( PARA PEMAIN SUDAH SELESAI MENATA PANGGUNG KEMUDIAN IKUT MENYANYI ) TAPI PARA ORANG TUA SELALU PUNYA SENJATA DAN KAMI TERKAPAR TAK BERDAYA JANGAN INI JANGAN ITU , KATA MEREKA SELALU ( SEMUA PEMAIN UNDUR DIRI, KECUALI MARNI DAN AYAHNYA ) LAMPU BERUBAH

ADEGAN SATU
BERANDA DEPAN RUMAH MARJUKI. SIANG. SETELAH MENGGAMBARI SELURUH TEMBOK RUMAH, MARNI MENGGAMBARI LANTAI. ITULAH UNGKAPAN PROTES MARNI KEPADA SANG AYAH, SEBAB SELALU DILARANG PACARAN. SEBELUMNYA, MARNI PROTES DENGAN CARA MOGOK BICARA SEMINGGU. SEBELUMNYA LAGI, IA MOGOK MAKAN DAN TIDAK KELUAR KAMAR 3 HARI TIGA MALAM. MARJUKI BARU DATANG DARI KELURAHAN, KAGET MELIHAT AKSI MARNI. MARJUKI Ya, ampun. Protes model apa lagi ini Marni ? Masa, seluruh rumah digambari begini ? Aduh aduuhh gambar apa pula ini ? ( MEMANDANG LEBIH SEKSAMA ) Ya ampun, Marni .. Marni saya pikir protes kamu sudah cukup. Tujuh hari mogok bicara, 3 hari 3 malam mogok makan dan tidak keluar kamar, eh masih

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

ada lagi. Seluruh rumah digambari begini. Lukisan abstrak lagi. Soal protes dengan cara yang lain-lain itu, okelah. Ayah bisa terima. Tapi lukisan abstrak ini, saya keberatan. Melukis itu ada aturannya. Pertama orang harus melukis realisme, surealisme, kemudian yang lain-lainnya, baru abstrak. MARNI Itu kuno. MARJUKI Apa salahnya kuno kalau baik ? MARNI Apa salahnya modern kalau juga baik ? MARJUKI Sudahlah Marni, jangan ajak ayah berdebat. Capek. MARNI Marni juga capek, makanya kemaren seminggu diam. MARJUKI Marni, sekali lagi ayah tegaskan. Ayah tidak melarang kamu pacaran. Ayah hanya tidak setuju dengan caramu. Kamu pacaran tidak kenal waktu. Pagi, siang, sore, malam. Itu satu. Kedua, ayah ingin kamu benar-benar memilih pemuda yang cocok. MARNI Itu sama saja dengan melarang. MARJUKI Lain, Marni. Beda. MARNI Sama ! MARJUKI Mmm berdebat lagi. MARNI Dulu, ayah melarang Marni dekat sama Ongky. Jangan yang beda agama kata ayah. Lalu Marni dekat sama Taufik, ayah juga melarang. Jangan dengan anak pejabat. Miskin tidak pantas, kaya disangka KKN begitu. Sekarang, Marni dekat sama Anto, jelas dia anak baik, se-iman, bukan anak pejabat. Apa lagi ? Apa ayah tidak ada kata lain selain jangan ? MARJUKI Siapa rela punya anak pacaran sama pengangguran ? MARNI Siapa bilang dia pengangguran ? Dia sekolah ayah.

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

MARJUKI Kalau sekolah ngapain tiap pagi mondar-mandir naik motor ? MARNI Pagi dia ngojek. MARJUKI Kapan sekolahnya ? MARNI Anto Masuk siang. MARJUKI Kalau sekolah siang kenapa malam-malam sering datang ke sini ? Habis sekolah mustinya pulang ke rumah, bukan main ke sini. MARNI Malam dia narik angkot ayah. Kalau lagi sepi, atau angkotnya dibawa orang lain baru main. Kan tidak tiap malam Anto ke sini ? MARJUKI O, supir tembak ? Ampun Marni, apa yang bisa diharap dari tukang ojek dan sopir tembak ? MARNI Jangan kuatir. Dia punya cita-cita tinggi, punya platform ! MARJUKI Syarat yang diperlukan sebagai calon suami adalah hidup mapan, punya pekerjaan tetap, penghasilan cukup, dan sayang sama kamu. MARNI Itu pendapat kuno. MARJUKI Biar kuno kalau baik apa salahnya ? MARNI Biar modern kalau baik juga apa salahnya ? MARJUKI Jangan mengajak berdebat Marni. Capek ! MARNI Saya juga capek dan tidak ada waktu. Masih banyak yang harus Marni kerjakan. Seluruh rumah harus saya lukis. Tapi catnya kurang. Permisi dulu. Saya mau beli cat. ( PERGI ) MARJUKI

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

Duh, aduh

( MENYANYI ) AMPUN AMPUN SUNGGUH-SUNGGUH MINTA AMPUN PUNYA ANAK GADIS PUBER SEMATA WAYANG REPOTNYA BUKAN KEPALANG MAU DIKASIH KEBEBASAN TAKUT JADI SALAH JALAN TAPI KALAU DILARANG BIKIN GEGERAN SIANG MALAM AMPUN, AMPUN !

LAMPU BERUBAH

ADEGAN DUA
AULA SEBUAH SMU. SIANG. PARA SISWI / SISWA SEDANG ESKUL MENARI. MEREKA BERGERAK TANPA PENGHAYATAN. IBU WIWIK MEMBERI PENGARAHAN. IBU WIWIK Coba perhatikan semua. Irna, Audi, Lala, semua tenang dulu sebentar. ( SETELAH SEMUA TENANG ) Perhatikan ya. Menari itu bukan asal bergerak. Tapi bergeraklah dengan perasaan, dengan emosi atau greget. Tanpa dibarengi perasaan, tarian kalian tidak akan menarik. Hambar, kosong. Seperti robot ! Dan penonton akan cepat bosan, lalu pulang. Menyedihkan. Tontonan yang ditinggalkan penonton sebelum waktunya adalah tontonan yang sangat menyedihkan. Sekarang coba lagi dari awal. Coba pakai musik. Ibu mau ke toilet. Irna, pimpin teman-teman, ya. ( PERGI ) IRNA Baik, bu. Yuk, teman-teman. Langsung ya ? LALA Istirahat dulu dong. AUDI Heeh, BT nih. YANG LAIN Ya. Pegel juga ya ?

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

AUDI Neyesel juga milih tari tradisi. Mana gerakannya lambaaattt jawa banget deh ! YANG LAIN Ember IRNA Siapa yang dulu ngotot milih tari tradisi ? AUDI Eh, bukan gue lagi. Keputusan bersama kan ? LALA Ya. Tapi provokatornya kamu. Lala bilang modern dance aja. eh, kamu ngotot. AUDI Gara-gara ibuku juga sih. Tradisi, tradisi aja, supaya kamu kenal tradisi. Tahunya pegeeelll. Gerakannya lambaaatttt pantes Marni nggak mau ikut. ( MARNI MENDADAK MUNCUL ) MARNI Heh, latihan yang bener. Jangan mengeluh. SEMUA Eh, nongol dia. LALA Heh, katanya masih mogok sekolah. Kok nongol ? MARNI Aku cuma mampir, habis beli cat. AUDI Mau ngecat rumah ? Wah, mau hajatan rupanya ? Orang tua Anto mau melamar ? MARNI Gila ! Tapi betul teman-teman, aku punya hajatan. Kalian harus datang, ya ? IRNA Acara apa dong, yang jelas ? MARNI Datang saja, pokoknya seru. Ini acara kejutan, jadi sengaja tidak pakai penjelasan. Datang dan bawa makanan apa saja, kueh kek, rujak kek. Apa saja, soalnya aku nggak sempat masak. Kabarkan ke yang lain ya ? Dah .. ( PERGI ) AUDI Acara apa sih ?

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

SEMUA Mana tahu.

ADEGAN TIGA
DI SEBUAH TEMPAT. MALAM. ANTO SENDIRIAN, HATINYA GUNDAH. ANTO ( MENYANYI ) DUDUDUDU DUDU .. DUDUDU .. DU HUHU .. HUHU . HUHU YEHE .. HEHE SIAPA BILANG CINTA INDAH UNTUK DIKENANG DUDUDU DUDU .. DUDU .. DUDU YEYEYEYEY YEY .. YEY .. YEYE . ( CEPI, DATANG DIAM-DIAM. NIMBRUNG NYANYI ) UNTUK DIKENANG SIAPA BILANG CINTA INDAH CINTA INDAH SIAPA BILANG UNTUK DIKENANG DIKENANG UNTUK SIAPA CINTA INDAH BILANG CEPI ( MENYANYI ) SIAPA SANGKA, CINTA MARNI BIKIN PATAH HATI SIAPA SANGKA, CINTA MARNI DILARANG PAK MARJUKI ANTO Setan kamu ! CEPI Tenang kawan, tenang. Harap tenang. Semua aman terkendali, karena ada Cepi. Kamu ingat kan ? Bayu, Agus, Edo, Tyas, Audi, Lala, Irna, semua pernah punya masalah dalam urusan cinta. Tapi begitu Cepi datang, semua masalah selesai. Jadi harap sabar, tenang. ANTO Memang siapa yang ribut ? CEPI Sekarang aku sedang berpikir, bagaimana supaya ayah Marni bisa menerima kamu. Tapi sebelumnya dengar kataku. Ini penting dan perlu diketahui semua orang. Ini ilmu kuno, tapi manjur. Sayang orang sering melupakan. Begini, dalam hidup ini ada dua hal yang harus diingat sukses atau gagal. Menang atau kalah. Untung atau buntung. Senang atau sedih. Bahagia atau sengsara. Dalam urusan cinta, juga hanya ada dua kemungkinan diterima atau ditolak. Jadi tenanglah.

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

10

ANTO Memang siapa yang ribut ? CEPI Kalau cinta diterima, kita memang bahagia. Tapi sebetulnya ada sejuta resiko menunggu. Kamu harus apel setiap malam Minggu, harus datang tepat waktu, harus berpikir baju dan parfum apa yang pantas dipakai, punya uang saku, dan hadiah apa yang pantas diberikan pada saat si dia merayakan ulang tahun. ANTO Memang siapa yang bikin aturan begitu ? CEPI Itu baru tahap-tahap awal. Tahap berikutnya, lebih repot. Kamu harus datang silaturahmi pada kakek-neneknya, pada para om dan tentenya waktu mereka hajatan, harus datang waktu sepupu-sepupu dia kawin, atau ultah dan semacamnya. ANTO Siapa yang bikin aturan begitu ? CEPI Pada tahap yang paling serius, waktu kamu sudah nikah dengan dia misalnya, kamu akan dibilang orang paling sombong dalam keluarga mereka, hanya gara-gara tidak datang waktu mereka bikin acara arisan keluarga. Bayangkan, arisan keluarga, acara paling membosankan di dunia pun kamu harus datang. Itulah resiko kalau cinta kita diterima seorang gadis. Jadi ditolak, sebetulnya lebih bagus. ( ANTO TERTAWA ) CEPI Kenapa tertawa ? ANTO Kamu penyitir yang hebat. CEPI Maksudnya ? ANTO Kamu menyitir buku Enaknya Hidup Membujang kan ? CEPI Kok tahu ? ANTO Yang nulis buku itu pamanku. Aku sudah baca sebelum buku itu dicetak. Aku pikir cuma aku yang hafal luar kepala, ternyata kamu lebih hafal lagi. Kapan kamu baca buku itu, tadi siang ya ? CEPI

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

11

Bukan. Tadi sebelum ke sini. ANTO Pantes, hafal sampai titik komanya. Tapi maaf Cepi, aku tidak sepakat dengan buku itu. Ogah aku jomblo seumur hidup. Aku betul-betul sayang sama Marni, dan ingin suatu saat hidup bersamanya. Bisa tidak bisa, harus bisa. Apa pun rintangan yang menghadang, akan kuterjang. ( PERGI ) CEPI Anto, tunggu. Anto ! Busyet, Romeo sekali. ( MENYUSUL ANTO ) LAMPU BERUBAH

ADEGAN EMPAT
RUMAH MARJUKI. SIANG IRNA, AUDI, LALA DAN BEBERAPA TEMAN MARNI DATANG. MEREKA SEMUA LANGSUNG MENGAGUMI LUKISAN MARNI. MARJUKI MENEMUI MEREKA, MARNI TIDAK DI RUMAH. MARJUKI Silahkan, silahkan masuk semua. SEMUA Terimakasih AUDI Marni pergi jam berapa, om ? MARJUKI Sekitar jam 8 mungkin. Buru-buru rupanya, malah tidak pamit. Kapan Marni menyampaikan undangan dan bilang ada hajatan ? AUDI Kemarin. Marni mampir ke sekolah. IRNA Marni bilang, acara kejutan. Jadi tidak pakai penjelasan acaranya apa. LALA Ya. Keliatannya kemaren dia buru-buru sekali. Habis beli cat dan banyak pekerjaan di rumah. Dia juga pesan supaya kami bawa makanan. Marni tidak akan sempat masak katanya. Ini om, kami bawa jajan pasar.

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

12

MARJUKI O, begitu ya ? Ya .. ya.. Terimakasih .. terimakasih. Mungkin yang Marni maksud acara kejutan ya ini, lukisan-lukisan yang memenuhi rumah ini. Sebab setahu saya tidak ada kejutan lain. Kami pun tidak punya hajatan apa-apa. Jadi silahkan menikmati lukisan-lukisan ini. ( SEMUA LANGSUNG MENGAGUMI LUKISAN MARNI ) AUDI Ini semua Marni yang melukis om ? MARJUKI Ya, Marni semua. IRNA Luar biasa. Sangat berbakat. LALA Fantastis ! IRNA Di mana Marni belajar melukis om ? Setahu saya, di sekolah Marni tidak pernah belajar. MARJUKI Saya juga kurang tahu. Sejak kanak-kanak Marni lebih tertarik menari atau menyanyi. AUDI Apa ini yang dikerjakan Marni selama seminggu lebih tidak masuk sekolah ? MARJUKI Marni mengerjakan ini hanya sehari semalam. SEMUA Oh luar biasa. IRNA Sangat luar biasa ! ( BEBERAPA SAAT DIAM ) Om, ada apa sebetulnya dengan Marni ? LALA Apa dia sedang jatuh cinta dan ... AUDI .. .dan om melarangnya ? MARJUKI

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

13

Saya tidak pernah melarang. Saya hanya meminta Marni memilih pemuda yang tepat dan jangan pacaran sembarang waktu. Jangan sampai pacaran mengganggu jam belajar. Itu kan tuntutan umum setiap orang tua ? IRNA Mungkin cara om meminta pada Marni terlalu keras, dan LALA .. dan Marni terluka hatinya. IRNA Ya, terluka hatinya. Lihat om, lihat semua lukisan itu. Saya bisa menangkap, luka hati yang sangat, sangat AUDI sangat dalam . IRNA Maaf om, sebagai orang tua om tentu lebih tahu bagaimana menyayangi anak. Tapi sebagai anak, kami-kamilah yang lebih tahu apa yang kami butuhkan dari orang tua. ( PADA AUDI ) Bukan begitu ? MARJUKI Mungkin begitu AUDI Lihat om, lihat lukisan yang sebelah sini. MARJUKI Ya, saya lihat. AUDI Om lihat warna putih yang menggumpal seperti awan ? MARJUKI Ya. AUDI Apa yang om rasakan waktu melihat gumpalan warna putih itu ? MARJUKI ( BINGUNG ) Ee e .. AUDI Saya merasakan hati pelukisnya yang tengah kosong, hilang harapan, hampa. LALA Mungkin, waktu Marni melukis itu, darahnya tengah berhenti mengalir, karena kepedihan yang sangat.

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

14

IRNA Bisa jadi hati Marni serasa terbang ke awan, sebab bumi tempatnya berpijak tidak memberi harapan apa-apa. AUDI Om lihat, warna hitam di lantai sebelah sini ? MARJUKI Yang mirip gua karang bolong ? AUDI Ya. Apa yang timbul dalam imajinasi om memandang lukisan ini ? MARJUKI ( BINGUNG ) Ya .. ada semacam .. IRNA Saya merasakan masa depan yang suram, gelap .. LALA Seperti masuk sumur tanpa dasar. AUDI Persis ! IRNA Mungkin sebaiknya om bicara dengan Marni, tanyakan apa yang terjadi. Semua lukisan ini adalah isyarat yang sangat jelas, hati Marni sedang kacau. Mungkin ada keinginan terpendam yang tidak kesampaian. Kalau saya jadi om, saya akan kabulkan apa pun keinginan Marni. LALA Ya, om harus bicara dan mengabulkan keinginannya. IRNA & AUDI Harus. MARJUKI ( RAGU-RAGU ) Ya, ya, soal bicara dengan Marni saya rasa itu usulan yang baik. Dan saya sudah sering mencoba. Tapi kalau soal mengabulkan keinginan Marni, harus saya timbangtimbang dulu. Dan, maaf ya, anu, saya ada rapat RT di kelurahan. Saya sudah terlambat. Saya kan ketua RT paling senior di kampung ini, jadi malu kalau terlambat. Apa kalian mau menunggu Marni pulang, atau bagaimana ? AUDI ( BINGUNG ) Mungkin IRNA ( BINGUNG JUGA ) Mungkin sebaiknya kami pulang.

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

15

LALA Ya. Nanti kami datang lagi kapan-kapan. YANG LAIN Salam buat Marni ya om. IRNA Sampaikan pada Marni, kami gembira sekaligus sedih atas acara kejutan ini. MARJUKI Ya, ya saya sampikan nanti. ( TEMAN-TEMAN MARNI PERGI ) MARJUKI Kurang ajar. Berani-beraninya kasih nasehat sama saya. Apa hak mereka menyuruh saya menuruti apa saja kemauan anak saya ? Sok pintar. Aku susah payah membiayai anakku, aku punya hak atas masa depan anakku. Ini pasti akal-akalannya si Marni sama si Anto. MARNI ( MUNCUL DARI DALAM ) Jangan menuduh sembarangan, ayah. Aku tidak tahu apa-apa. Apa lagi Anto. Semua yang mereka lakukan tadi, adalah isnisiatif mereka sendiri. Aku sudah mencegah tapi mereka ngotot. Itu sebabnya aku pergi. MARJUKI Mereka datang atas undanganmu kan ? MARNI Aku memang mengundang mereka, tapi sekedar untuk ngobrol dan pamitan. Aku mau jadi TKI ke luar negeri. Itu protesku selanjutnya pada ayah. Dan aku akan terus protes sampai ayah mengijinkan aku pacaran sama Anto. MARJUKI O, begitu ? Jadi kamu pikir dengan protes keras ayah akan mengijinkan ? MARNI Tentu ada syarat lain. Aku harus mandiri. Dengan bekerja aku punya uang. Dengan uang aku bisa menentukan masa depanku sendiri. Selamanya anak akan kalah suara, kalau anak masih tergantung sama uang orang tua. MARJUKI Stop Marni ! Itu pikiran yang dangkal. MARNI Kita tidak perlu berdebat ayah. Aku pergi dulu, banyak urusan. ( PERGI ) MARJUKI Marni ( MENGEJAR MARNI )

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

16

LAMPU PADAM

ADEGAN LIMA
SEBUAH TEMPAT. MALAM. ANTO SEDANG DIBUJUK CEPI UNTUK SEGERA MENEMUI MARNI CEPI Aku serius Anto. Kamu harus ke rumah Marni. Kamu akan menyesal kalau Marni keburu pergi. ANTO Kalau memang mau pergi masa dia tidak kasih tahu aku ? CEPI Mungkin belum sempat kasih tahu. ANTO Dari mana kamu dapat berita itu ? CEPI Irna, Audi, Lala, semua sudah tahu. ANTO Kalau dia sempat kasih tahu semua orang masa saya tidak dikasih tahu ? CEPI Mungkin belum sempat, makanya datang supaya tahu. Cari berita, jangan pasif. ANTO Barangkali memang sengaja tidak mau kasih tahu. Sudah tidak peduli sama aku. CEPI Aku tahu sifat Marni. Tidak mungkin dia begitu. ANTO Nyatanya dia begitu. CEPI Tidak mungkin Anto. Aku yakin ini soal waktu. Mungkin dia menunggu waktu yang tepat untuk bicara sama kamu. Kalian kan lama tidak saling ketemu. Biasanya kamu datang ke rumah Marni, sekarang tidak. Biasanya kalian jalan bareng, sekarang tidak. Marni juga lama tidak masuk sekolah. ANTO Memang tidak bisa telpon ?

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

17

CEPI Telpon ke mana ? Kamu HP tidak ada, di rumah jarang. ANTO Jelas, dia sudah berubah. Tidak sayang aku lagi. CEPI Dari pada mengambil kesimpulan buru-buru dan salah, lebih baik kamu buru-buru ke rumah Marni dan semuanya jadi jelas. Tidak ada yang salah terima, tidak ada yang sakit hati. Ayo, kita ke sana. Aku siap menemani. ANTO Kalau ayahnya mengusir kita bagimana ? Aku trauma pernah diusir. CEPI Diusir kita pergi. Dimarahi kita diam. Disuguhi kita makan. ANTO Kamu bisa bilang begitu, coba kamu jadi aku. CEPI Kalau aku jadi kamu, tidak akan pernah diusir. Malah ayah Marni yang akan kubikin mencari-cari aku. ANTO Bagaimana caranya ? CEPI Anak gadisnya kita buntingin ! ANTO Ngaco ! CEPI Ayo berangkat. Ambil motormu dong. ANTO Jalan kaki saja. Knalpotnya tambah bocor, berisik sekali. Ayah Marni paling benci mendengar bunyi motorku. CEPI Ya sudah. Ayo ! ANTO Kamu jalan di depan, aku di belakang. CEPI Aduh. Begitu amat. Seberapa trauma sih ? ( CEPI JALAN, ANTO MENGIKUTI DI BELAKANGNYA )

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

18

ANTO ( BERHENTI ) Tunggu Cepi. Bagaimana kalau Marni tidak mau menemui kita ? CEPI Gampang, ingat saja nasehat buku Enaknya Hidup Membujang . Oke ? ANTO Tidak. Lebih baik aku pulang. ( PERGI ) CEPI Ampun Anto, Anto ! Kenapa kamu jadi pengecut begitu sih ? Anto ! Ampuuunn. ( ANTO TERUS JALAN, CEPI MENGIKUTI ) LAMPU BERUBAH

ADEGAN ENAM
TAMAN DEKAT SEKOLAH. SORE. MARNI DIBUJUK TEMAN-TEMANNYA SUPAYA JANGAN PERGI. INTRO MUSIK AUDI Jangan Marni, jangan pergi. Pergi tidak akan menyelesaikan masalah. IRNA Justru kamu akan bikin masalah baru. LALA Jadi TKI itu tidak gampang Marni. Kamu akan banyak kesulitan. IRNA Sebaiknya kamu segera masuk sekolah. Sebentar lagi kita ujian, tahun depan kita harus kuliah. Lupakan keinginan konyol itu. SEMUA Lupakan Marni ! MARNI ( MENYANYI ) AKU HARUS PERGI RUMAH TAK LAGI MEMBERIKU KEDAMAIAN SEBAB AKU DAN AYAH TAK PERNAH SEPAHAM CINTA PEMUDA YANG KUDAMBAKAN SELALU LEPAS DARI GENGGAMAN

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

19

AUDI Bersabarlah, Marni. Kita masih banyak kesempatan. Waktu berjalan, sikap ayahmu pasti berubah. IRNA Orang seusia kita selalu diangap masih kanak-kanak. Dianggap belum waktunya pacaran. LALA Memang menjengkelkan, tapi di mana-mana selalu begitu. MARNI ( MENYANYI ) AKU TAK MAU BEGITU MASA DEPANKU ADALAH MILIKKU URUSAN CINTA HARUS KITA YANG MENENTUKAN IRNA Tapi ayahmu bilang tidak melarangmu pacaran. Dia hanya minta kamu memilih pemuda yang tepat, dan jangan sampai pacaran mengganggu belajar. MARNI ( MENYANYI ) ITU SAMA DENGAN MELARANG Ayahku bahkan pernah mengusir Anto. Gara-garanya sangat sepele. Suara berisik knalpot motor Anto yang bocor. Padahal ada banyak suara knalpot motor yang lebih berisik lewat di depan rumah. Itu tidak adil. AUDI Tapi semua pacar-pacar kita pernah ada masalah dengan orang tua kita. Semua pernah diperlakukan tidak adil. Hubungan kalian pasti akan membaik. MARNI Ketidakadilan harus diperjuangkan, kawan. Sebab ia tidak datang dari langit. Hubungan bisa saja membaik, tapi pasti ada prinsip dan hak-hak yang dilanggar. Ada yang menindas dan tertindas. Dan itu tidak baik. LALA Tapi kami tetap tidak rela kamu pergi Marni. Apa lagi pergi ke luar negeri untuk jadi TKI. IRNA Ya. Omonganmu yang pintar tadi membuktikan kamu tidak pantas jadi TKI. Kamu harus lulus SMU dan kuliah. MARNI Soal ke luar negeri dan jadi TKI, bisa jadi aku memang asal bicara. Yang jelas aku harus pergi dari rumah. Mungkin itu protes yang mempan buat ayahku.

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

20

AUDI Itu lebih baik Marni. Kamu bisa tinggal di rumahku. Soal biaya sekolah, jangan kuatir. Ayahku pasti mau bantu. LALA Ayahku juga pasti mau bantu. Tapi kamu harus tinggal bergiliran di rumah kami bertiga dong, supaya adil. IRNA Ya. Aku setuju. AUDI Kalau kamu tidak ke luar negeri, pacaran sama Anto tetap berjalan lancar. Hidup backstreet ! MARNI Tunggu. Kalian jangan salah ngerti. Aku pergi dari rumah bukan semata-mata protes. Tapi juga bermaksud mandiri. Supaya aku tidak tergantung siapa-siapa. Supaya aku merdeka menentukan masa depan. Tinggal di rumah kalian jelas bukan pilihan yang tepat. Aku tetap jadi tanggungan orang. AUDI Itu tidak masalah Marni. Kami ikhlas membantumu. Itulah gunanya sahabat. LALA Yang penting kamu tetap bisa sekolah. MARNI Prioritas utamaku sekarang cari kerja supaya bisa membiayai hidupku sendiri. Sekolah aku pikirkan belakangan. Soal pacaran dengan Anto, aku sendiri tidak yakin tetap bisa jalan. Sejak diusir ayahku, dia tidak pernah muncul lagi. Dia ternyata pengecut. Tapi terimakasih atas iktikad baik kalian. Selamat sore, aku pergi dulu. Ada perlu. ( PERGI ) IRNA Marni, tunggu. Marni ! LALA & AUDI Marniii AUDI Bagaimana sih dia ? IRNA Kok kepala batu banget ? LALA Memang kepala batu dari sononya. ( CEPI MUNCUL BERGEGAS )

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

21

CEPI He, lihat Marni ? AUDI Baru pergi. CEPI Anto ? AUDI Nggak. Sudah lama nggak lihat Anto. Bukannya dia jarang masuk sekarang ? CEPI Memang. IRNA Ada apa ? CEPI Mungkin cuma Anto yang bisa membujuk Marni tidak kabur ke luar negeri. Kemaren aku bicara sama Anto supaya dia datang menemui Marni, tapi gagal. Malah Anto ngambek. Merasa tidak dipamiti. Memang Marni belum pamit sama Anto, ya ?. IRNA Kelihatannya begitu. Marni juga ngambek karena Anto tidak pernah datang lagi sejak dimarahi ayahnya. CEPI Begitu ? Wah, tambah ruwet dong. Terus bagimana ini ? IRNA Bagaimana, bagaimana ? Kita juga tidak tahu bagaimana. ( MENDADAK TERFIKIR ) Cepi, bagaimana kalau kita bagi tugas ? Begini, coba temui Marni CEPI Saya tadi ke rumah dia, tapi tidak ada LALA Tadi dia di sini IRNA Temui Marni, bujuk supaya ketemuan sama Anto. Saya, kami bertiga ini, membujuk Anto supaya ketemuan sama Marni. Bagaimana ? CEPI Tapi Anto sudah dibilangin juga bandel. IRNA

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

22

Kamu jangan ikutan bandel. Kita berbagi tugas, setuju ? Oke ? CEPI Oke. LAMPU BERUBAH.

ADEGAN TUJUH
TAMAN YANG SAMA, BEBERAPA HARI KEMUDIAN. SORE. MARNI BERTEMU ANTO. MARNI SUDAH LAMA MENUNGGU, DUDUK DIAM-DIAM. ANTO DATANG KEMUDIAN, JUGA DIAM-DIAM. MARNI Aku kira tidak datang ANTO Aku kira kamu juga tidak datang ( BEBERAPA SAAT ANTO SALAH TINGKAH. MAU DUDUK DI SEBELAH MARNI TAPI RAGU. AKHIRNYA IA DUDUK JUGA, TAPI AGAK JAUH. SUASANANYA SUNGGUH KAKU ) ANTO Kamu mau pergi untuk menghindari aku kan ? MARNI Kamu tidak pernah datang ke rumah lagi, kenapa ? ANTO Supaya ayahmu tenang, karena tidak ada suara knalpot motor yang berisik. MARNI Bijaksana sekali ANTO Aku harus tahu diri. Aku kan cuma tukang ojek dan sopir tembak. Jangan kata pacaran sama kamu, datang ke rumahmu pun aku tidak pantas. MARNI Oo jadi begitu cara berpikirmu ? Kalau begitu kamu lebih cocok jadi anak ayahku, dan memang tidak pantas jadi pacarku. Maaf selamat tinggal ! ( PERGI ) ANTO ( KAGET ) Marni .. Marni ( MARNI BALIK LAGI ) MARNI
Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

23

Maaf, saya tidak ada urusan sama tukang ojek. ( MAU PERGI LAGI TAPI ANTO MENAHANNYA ) ANTO Maaf Marni, aku tidak bermaksud membuat kamu marah. MARNI Kamu sudah membuat aku marah. ANTO Maaf. Aku tidak akan membuat kamu marah lagi. Maaf. MARNI Katakan dengan jujur, kenapa lama tidak datang ? ( LAMA TIDAK MENJAWAB ) Katakan ! Kamu takut sama ayahku ? Aku benci orang yang pengecut Anto. Aku yakin kamu juga benci orang semacam itu. Jadi salahkan dirimu sendiri, jangan menyalahkan aku. Aku mau pergi dari rumah, tujuanku jelas. Aku protes keras pada ayahku karena dia berlaku tidak adil pada kita. Jelas ? ANTO Kamu betul, aku pengecut.. MARNI Bagus kalau kamu sadar. Tapi kenapa harus berlaku pengecut ? Kamu tidak salah apaapa sama ayahku. Pacaran juga bukan kejahatan. Yang penting kita tahu batas. ANTO Ya. Tapi mungkin ayahmu betul. Kamu harus memilih pemuda yang tepat. Dan itu bukan aku. MARNI Stop ! Jangan mulai lagi Anto. Selain benci pengecut, aku juga benci orang rendah diri. Dulu kamu begitu percaya diri dengan semua yang kamu kerjakan. Kamu punya cita-cita dan berjuang keras untuk meraihnya. Itu kelebihan kamu. Itu juga yamg membuat aku sayang sama kamu. Jadi tolong jangan berubah. ANTO Kamu .. betul-betul sayang sama aku ? MARNI ( MALU ) Ah, pakai nanya lagi. ANTO Tapi nilaiku jeblok. Aku banyak narik dan bolos sekolah. Aku kuatir tidak lulus. MARNI Belum terlambat untuk mengejar ketinggalan. ANTO Biaya kuliah makin mahal, apa aku sanggup ?

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

24

MARNI Pasti sanggup. Kamu pekerja keras. Kalau perlu kamu bisa kerja yang lain, yang penghasilannya lebih banyak. ANTO Tapi ngojek pekerjaan bersejarah, Marni. Itu kan yang mempertemukan kita ? MARNI Ya. Suara knalpot motormu yang berisik membuat aku selalu menengok setiap kamu lewat di depan rumah. ANTO Ya. Dan kamu bilang pada teman-temanmu, aku tukang ojek paling keren. MARNI Yang jelas kamu berbeda. Tukang ojek lain kalau nunggu penumpang main gaple, kamu bikin PR. Tukang ojek lain selalu siap dengan uang kembalian, kamu tidak. Tukang ojek lain siap menerima uang tip, kamu malu-malu. ANTO Sekarang aku tidak malu, supaya cicilan motor cepat lunas. MARNI Eh, berapa utangku ? ANTO Utang apa ? MARNI Langganan ngojek sama kamu. ANTO Simpan saja uangmu. Aku lagi tidak butuh. MARNI Yang kamu butuh apa dong ? ANTO Pakai tanya lagi. Kita kan lama nggak ketemu ? Marni. ( MEMEGANG TANGAN MARNI ) MARNI ( MALU ) Apa sih ? ANTO Soal pergi ke luar negeri, kamu tidak sungguh-sungguh kan ? MARNI

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

25

Tidak tahu. Yang jelas, aku harus pergi dari rumah. Aku tidak tahan, ayahku betulbetul kelewatan. Tidak adil. ( MENANGIS ) Aku harus protes. Harus ! Sampai .. ANTO Setuju, boleh saja protes. Tapi kan bisa dengan cara lain. Pergi dari rumah, bukan cara yang tepat. Nanti semuanya jadi kacau. ( MARNI TERUS MENANGIS. ANTO MENENANGKAN ) Tunggu, tenang dulu. Tenang Marni. Dengar. ( MARNI DIAM ) Bagaimanapun, rumah adalah tempat terbaik untuk memulai segala rencana, segala cita-cita. Dan orang tua, segalak apa pun, tetap sayang sama anak. MARNI Sok tahu, ah ! ANTO Aku tidak sok tahu, Marni. Tapi memang tahu. Kamu juga tahu ayahmu sayang sama kamu. Kamu hanya sedang emosi. MARNI Terus aku harus bagaimana ? Apa usulmu ? ANTO Kamu janji tidak akan pergi ? MARNI Ya. Asal kamu tetap ke rumah seperti biasa. ANTO Janji kembali masuk sekolah ? MARNI Ya. Janji. ANTO Oke. Aku punya usul untuk kamu. Ayo, kita bicara di tempat lain. ( MEREKA PERGI ) LAMPU BERUBAH

ADEGAN DELAPAN
RUMAH MARJUKI. MALAM. CEPI DATANG KE RUMAH MARJUKI UNTUK MENYAMPAIKAN PESAN MARNI. MARJUKI
Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

26

Ya ampun, jadi Marni betul-betul mau pergi ke luar negeri ? Aku pikir cuma gertak. CEPI Rupanya begitu, om. Saya juga tidak menyangka Marni sungguh-sungguh. MARJUKI Terus di mana Marni sekarang ? Kapan berangkatnya ? CEPI Saya juga tidak tahu. Dia cuma bilang sekarang ada di tempat penampungan. Saya tanya bolak-balik di mana alamatnya, dia tetap tidak mau menjawab. MARJUKI Tapi apa secepat itu prosesnya ? Diterima jadi TKI bukannya prosesnya panjang ? CEPI Itu juga pernah saya tanya. Dia bilang, semua bisa diatur asal ada uang. MARJUKI Dari mana Marni dapat uang ? CEPI Ya dari uang gaji Marni yang dipotong tiap bulan nanti. Semua dibiayai sama agen , begitu Marni bilang. MARJUKI Apa nama agennya ? Di mana alamatnya ? CEPI Marni tidak sebut-sebut om. Dia hanya minta tolong saya supaya mengambil beberapa baju yang ketinggalan. MARJUKI Ya ampun, Marni .. Marni. Apa sebegitu besar marahmu sama ayah, sampai-sampai harus pergi keluar negeri jadi TKI ? Tidak pamit lagi. Coba nak Cepi pikir, apa pantas ? CEPI Kalau ditanya pantas atau tidak, jelas tidak pantas. Tapi kelihatannya, Marni memang sangat marah sama om. Tapi terus-terang, sebagai teman, saya tidak setuju Marni pergi. Marni sebentar lagi ujian dan tahun depan harus kuliah. Setelah lulus kuliah, terserah mau ke mana dan jadi apa. Jadi TKI ke luar negeri pun tidak masalah. Itu bukan hal yang jelek. Menyelesaikan kuliah, lebih aman buat masa depan Marni. MARJUKI Ah, itu baru pikiran sehat. Terus, teruskan nak CEPI Maaf om, saya tidak bisa lama. Marni memerlukan baju yang saya ambil.

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

27

MARJUKI Kapan Marni mau ambil baju-baju itu ? Di mana kalian janjian ketemu ? CEPI Maaf om, saya tidak boleh bilang. Itu pesan Marni. MARJUKI Tolonglah nak Cepi, sebutkan. Saya harus ketemu Marni sebelum dia pergi. Tolong, saya mohon sekali. Please CEPI Sekali lagi, maaf om. Saya tidak bisa melanggar janji. MARJUKI Please CEPI Maaf ommm . Saya tidak bisa. ( MENATAP MARJUKI BEBERAPA SAAT ) Tapi, kalau om bersedia kerjasama dengan saya, kita sebetulnya bisa membatalkan Marni pergi. Seperti saya bilang tadi, saya tidak setuju Marni pergi. MARJUKI Membatalkan Marni pergi ? Bagaimana caranya ? Jelas saya setuju. CEPI Tapi jangan sampai dia tahu. Ini rahasia antara kita. Om Setuju ? MARJUKI Setuju. Saya bisa pegang janji. Bagaimana caranya ? CEPI Tunggu dulu. Saya mau tanya, tolong jawab dengan jujur Apa sebetulnya yang membuat Marni marah sama om ? MARJUKI Saya melarang Marni pacaran sama Anto. CEPI Kenapa ? MARJUKI Saya tidak tahu persis. Saya merasa, si Anto sebetulnya anak baik. Jadi, saya tidak sungguh-sungguh melarang. Tapi Marni keburu protes keras. Merasa tidak didengar omongannya, saya jadi tambah jengkel. CEPI Saya lihat Marni begitu juga. Makin dilarang, makin menentang. Intinya sama ingin didengar suaranya. MARJUKI

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

28

Begitu ? CEPI Begitu. MARJUKI Jadi bagaimana caranya supaya Marni tidak jadi pergi ? CEPI Turuti saja kemauannya. Toh om sudah yakin Anto anak baik. MARJUKI Nak Cepi bisa jamin 100% Marni batal pergi ? CEPI Saya harus ketemu Marni dulu. MARJUKI Kalau begitu temui Marni, segera. Katakan, saya akan ijinkan Marni pacaran sama Anto. Sesudah itu, ajak mereka berdua ke sini supaya mendengar langsung dari saya. CEPI Om Marjuki bisa pegang janji ? MARJUKI Bisa. Saya jamin ! CEPI Baik. Kalau begitu saya jamin 100% Marni batal pergi. Permisi dulu om, saya harus cari Marni dan Anto sekarang juga. Saya akan kabarkan berita gembira ini. ( IRNA, AUDI, LALA DAN BEBERAPA TEMAN MARNI YANG LAIN MENDADAK MUNCUL ) IRNA Tunggu Cepi ! Maaf om Marjuki, kami mendengar semua pembicaraan ini. Kami ikut gembira. Tapi itu tidak cukup. Harus ada jaminan tertulis bahwa om Marjuki akan menepati janji. CEPI Tidak Irna, aku percaya orang tua bijaksana ini. AUDI & LALA Perlu dong ! ( ANTO MUNCUL ) ANTO

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

29

Tidak, tidak perlu. Cepi betul. Saya juga percaya om Marjuki akan menepati janji. Ini kan bukan urusan jual beli tanah atau semacamnya. Tapi urusan anak dan orang tua. Jangan repot-repot. Janji secara lisan sudah cukup. IRNA Tapi MARJUKI Nak Anto betul, jangan repot-repot. Makin kita repot, makin lama Marni di penampungan TKI. Kasihan dia. Lebih baik kita cari Marni sekarang. Apa kalian ada yang tahu alamatnya ? ( MARNI MUNCUL DARI ARAH DALAM ) MARNI Marni sudah di sini ayah. Tidak usah dicari. MARJUKI ( KAGET ) Marni ? Ah, kemarilah kamu nak. Ayah sangat kuatir ada apa-apa dengan kamu. MARNI Jangan kuatir ayah, Anto menjaga aku. Kalau bukan karena dia, aku pasti jadi TKI sungguhan. MARJUKI Syukur .. syukur kalau begitu. Terima kasih nak Anto. ANTO Marni melebih-lebihkan om. MARNI Anto meyakinkan aku begitu rupa, segalak apa pun, ayah tetap sayang aku. Dan rumah adalah tempat terbaik menyusun rencana dan cita-cita. MARJUKI Bagus. Kamu menemukan pemuda yang tepat anakku. Dan kamu tidak tinggal di tempat penampungan bukan ? MARNI Tidak. IRNA, AUDI & LALA Di rumah kami om. Kami bertiga. MARJUKI Jadi siapa yang mengatur nak Cepi datang ke mari dan main sandiwara di depan saya ? ANTO

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

30

Saya om. Sayalah komadan semua sandiwara malam ini. Sebagai komandan saya tidak akan lari. Saya siap diadili. MARJUKI Bagus. Itu komandan yang baik. Anda siap saya tuntut di depan penghulu menikahi anak saya ? ANTO Sekarang ? IRNA & YANG LAIN Huuuu MARJUKI Nanti, setelah lulus kuliah dong. ANTO Marni, siap jadi anggota Dharma Wanita ? MARNI ( MALU ) Idih, masa harus dibahas sekarang ? Sudah malem lagi. Kayaknya durasinya sudah lewat deh. Stage manager mana sih ? Stage manager ! YANG LAIN Stage manager ! CEPI Dia nggak tahu stage manager. Tahunya menejer panggung. Menejer panggung ! MENEJER PANGGUNG Ya, ya MARNI Durasinya sudah lewat belum ? MENEJER PANGGUNG Sudah lewat dari tadi. MARJUKI Bukannya ngingetin. MENEJER PANGGUNG Habis situ ngomong melulu MARJUKI Ee, malah marah sama saya. Saya tokoh lho, tokoh ini ! MENEJER PANGGUNG Biar tokoh kalau ngaco dimarahin.

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

31

ANTO ( TERTAWA ) ( BICARA PADA PENONTON ) Baiklah penonton sekalian, kelihatannya sudah waktunya bagi kita untuk berpisah. Lakon sudah tamat, pesan sponsor mudah-mudahan tidak salah alamat. Dan marilah kita sama-sama beristirahat.

PENUTUP
( ANTO MENGGANDENG MARNI DAN MENYANYI BERSAMA ) ANTO ( MENYANYI ) CINTA ADALAH ANUGERAH ALAM ANUGERAH SANG PENCIPTA JANGAN COBA DIKEKANG APALAGI DILARANG MARNI ( MENYANYI ) BIARKAN CINTA TUMBUH MENGIKUTI ATURAN ALAM BIARKAN ANAK MERDEKA MEMILIH JALAN SEMUA ( MENYANYI ) TUGAS ORANG TUA HANYA PENGGEMBALA PENUNJUK JALAN YANG BIJAKSANA MEMAKSAKAN KEHENDAK BUKAN SIKAP BIJAK

LAMPU PADAM PERLAHAN LAKON SELESAI Depok, Mei 2004

Teriimakasih banyak,

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

32

jika sebelum mementaskan naskah ini memberitahukan pada penulis.


Selamat berkarya

Lakon Remaja Aku VS Ayahku karya Budi Ros

33

Anda mungkin juga menyukai