SIROSIS HATI
Adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hati yang berlangsung progresif dan ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar dan pembentukan nodulis regeneratif. KLASIFIKASI : 1. Etiologi : viral & non viral. 2. Morfologi : mikro & makronodular. 3. Fungsional : kompensata & dekompensata
FISIK DIAGNOSTIK
1. 2.
NO 1 2
3 4
5
3. PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
1. 2. 3. 4.
DIAGNOSA
Suharyono Soebandiri memformulasikan bahwa 5 dari 7 tanda di bawah ini sudah dapat menegakkan diagnosis sirosis hati, yaitu : Asites. Splenomegali. Perdarahan varises (hematemesis). Albumin yang merendah. Spider nevi. Eritema palmaris. Vena kolateral.
PENATALAKSANAAN
a.Pada sirosis tanpa hipertensi portal perlu diberikan diit tinggi kalori 2500 kal dan tinggi protein 80-100 gram/hari. b.Pada peminum alkohol harus berhenti minum alkohol. c.Pada penyakit hati nonalkoholik ; menurunkan berat badan akan mencegah terjadinya sirosis.
d.Pada sirosis akibat infeksi hepatitis B virus, Interferon alfa dan lamivudin (analog nukleosida) merupakan terapi utama. Sedangkan pada sirosis kibat infeksi hepatitis C virus, kombinasi interferon dengan ribafirin merupakan terapi standar.
KOMPLIKASI
1. ASITES Asites adalah penimbunan cairan secara abnormal di rongga peritoneum.
Sirosis hati Hipertensi portal
Tirah baring Diet rendah garam Penggunaan obat diuretik, mis spironolakton. Terapi parasentesis, Untuk setiap liter cairan asites yang dikeluarkan sebaiknya diikuti dengan substitusi albumin parenteral sebanyak 6-8 gr
KOMPLIKASI
2. VARISES ESOFAGUS Pada pasien sirosis, jaringan ikat dalam hati menghambat aliran darah dari usus yang kembali ke jantung. Kejadian ini dapat meningkatkan tekanan dalam vena porta (hipertensi portal). Hasilnya, vena-vena di bagian bawah esofagus akan melebar sehingga timbul varises esofagus.
Penanganan VE : 1. Pemasangan nasogastric tube 2. Pemberian antibiotik jangka pendek 3. Pemberian obat-obatan vasoaktif 4. Tamponade balon. 5. Transjugular intrahepatik portosistemik shunt ( TIPSS)
KOMPLIKASI
3. Peritonitis Bakterial Spontan
Adalah infeksi perut dengan cairan asites. Bakteri yang utama adalah bakteri gram negatif, tetapi ditemukan beberapa penyebab lain, seperti stafilokokus aureus (Gram positif). Penanganan Peritonitis Bakterial Spontan. Pada keadaan ini, infus albumin di berikan pada dosis 1,5 g/ kgBB dalam waktu 6 jam dan pada hari ke 3 diberikan dengan dosis 1 gr/kgBB. Ini di sertai dengan pemberian antibiotik yang sesuai.
KOMPLIKASI
4. Ensefalopati Hepatik Adalah gangguan fungsi otak pada pasien sirosis hati. Beberapa hipotesis yang dikemukakan pada patogenesis ensefalopati hepatik : 1. Hipotesis amoniak 2. Hipotesis toksisitas sinergik 3. Hipotesis neurotransmitter palsu Penanganan : 1.Diet rendah protein 2.Pemberian antibiotik (neomisin 2- 4 gram/ hari oral, Metronidazol 4 x 250 mg/ hari merupakan alternatif). 3.Pemberian laktulosa/ laktikol
KOMPLIKASI
5. Sindrom hepatorenal
Prognosa jelek : SHR tipe 1 : Prognosisnya buruk, yaitu sekitar 80 % akan meninggal dalam 2 minggu, dan hanya 10 % yang bisa bertahan lebih dari 3 bulan. SHR tipe 2 : Prognosisnya yaitu angka harapan hidup 5 bulan sekitar 50 % dan 1 tahun sebesar 20 %.
PENANGANAN SHR
1. 2. 3. 4.
Suportif ( diet tinggi kalori, rendah protein) Hindarkan obat nefrotoksik ( OAINS, aminoglikosida) Pemberian obat vasoaktif ( terlipressin) Transplantasi hati
PROGNOSIS
Tabel prognosa Child Turcotte pugh
Derajat kerusakan
Bil. Serum (mu.mol/dl) Alb. Serum (gr/dl) Asites PSE/ensefalopati Nutrisi
Minimal/Child A
< 35 >35 Nihil Nihil Sempurna
Sedang/Child B
35-50 30-35 Mudah dikontrol Minimal Baik
Berat/Child C
>50 <30 Sukar Berat/koma Kurang/kurus
PROGNOSIS
Secara klasifikasi Child yang dikembangkan, maka keadaan di bawah ini dianggap sebagai petunjuk suatu prognosis tidak baik dari pasien sirosis : Ikterus yang menetap atau bilirubin darah > 1,5 mg%. Asites refrakter atau memerlukan diuretik dosis besar. Kadar albumin rendah ( >2,5 g%). kesadaran menurun atau ensefalopati hepatik spontan tanpa faktor pencetus luar. Hati mengecil. Perdarahan akibat pecahnya varises esofagus. Kadar protrombin rendah. Kadar natrium darah rendah.