Anda di halaman 1dari 4

Aku tidak pantas menjadi temanmu..

Mengapa dalam kamus pertemanan ada kata cukup, satu kata biasa tapi memiliki implikasi luar biasa dalam melemahkan hubungan. Cukup, kamu terlalu baik untuk menjadi temanku. Cukup, rasanya aku terlalu rendah untuk berjalan bareng dalam pertemanan denganmu. Cukup, Aku tidak sebanding denganmu, kita berbanding terbalik.

Mencoba menanggapi ungkapan-ungkapan negatif diatas aku butuh jawaban akurat dari teman-teman semua. Apakah di dunia ini ada manusia sempurna?

Kalau Aku berkeyakinan, sampai detik ini juga, secara epistemologi tidak ada manusia dimuka bumi ini yang sempurna, hanya saja orang yang selalu berupaya menjadi sempurna itu banyak. Jadi sangat tidak pantas dalam proses penyempurnaan kredibilitas di depan orang lain, justru menjadikan kita semakin kerdil, kecil menganggap diri paling rendah, paling tidak bernilai, dan minder untuk dapat berteman dengan orang yang kita anggap mungkin lebih baik tingkatannya, dihadapan kita. Dan begitu juga sebaliknya, amat sangat naif jika ada yang menganggap dirinya terbaik sedang menganggap yang lainnya biasa, tidak sebanding, tidak selevel, tidak setara dan tidak bonafit.

Sekali waktu Aku pernah mendengar kata-kata mutiara menarik, kalau tidak salah bunyinya seperti ini: kehidupan tanpa tuhan artinya kehilangan segala-galanya, walaupun memiliki segala-galanya. Maka bukanlah suatu yang berlebih-lebihan jika Aku juga menyatakan kehidupan tanpa teman artinya kehilangan segala-galanya, walaupun memiliki segalagalanya.

Menurutku teman adalah satu makanan pokok social future yang besar peranannya terhadap perubahan diri. Banyak hal yang bisa dirubah dari seorang teman, yang penampilan urak-urakan berubah rapi, yang biasa hura-hura menjadi penuh pertimbangan, yang biasanya gersang menjadi damai dan masih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan baiknya meskipun tidak menutup kemungkinan juga menjadi kebalikannya, bukan semakin baik, akan tetapi menjadi lebih hancur. Hal ini sesuai dengan pribahasa arab yang kira-kira maksudnya seperti ini: jika ingin tahu seseorang jangan tanyakan ke orangnya langsung, akan tetapi tanya temannya, karena teman dengan yang ditemani itu sama Maka dari itu dibutuhkan keseriusan dan ketelitian dalam memilih teman agar bisa dijadikan patner untuk merajut impian cerah dimasa yang akan datang. Tapi aku tidak mendengar dan tidak mendapatkan adanya larangan untuk berteman dengan siapa saja. Selain hanya peringatan untuk tidak salah memilih teman. Dan itu juga tergantung kitanya

mau pilih tukang penjual parfum atau pemandai besi jika ingin wangi bertemanlah dengan penjual parfum, kalaupun kamu tidak membeli parfum tersebut, setidaknya kamu telah mendapatkan cipratan wanginya. Tapi jika ingin terkena bara api bertemanlah dengan pemandai besi, walaupun kamu tidak ikut bekerja, kamu juga bakalan terkena bunga apinya.

Kalau boleh aku ingin mengatakan, Marilah kita berteman dan terus mencari teman sebab hal urgen yang menjadi semboyan superior (terbaik) dalam pertemanan adalah: selama kita mampu menyesuaikan sikap kita dengan keadaan, hidup kita akan baik-baik saja (Hank Williams JR seorang penyanyi) kita tinggal menyesuaikan dengan suhu pertemanan, jika suhunya sedang beku mungkin bisa dicairkan dengan canda tawa, sedang jika suhunya sedang memanas mungkin bisa semakin dipanaskan dengan hitter, heheheh...... yang terpenting kita bisa mengkondisikan segala sesuatu pada tempatnya, bukan?

Dalam usahaku mempertahankan hubungan pertemanan, ada yang menghantamku degan kata-kata tajam yang menukik langsung ke inti permasalahan. iya kalau teman gendernya sama, tapi kalau berlainan, apakah tidak malah menimbulkan pergolakan perasaan yang selalu berubah-ubah? Sehingga membuat pertemanan menjadi percintaan!

Aku teringat pada satu analogi sederhana yang sering di ungkapkan orang-orang pada umumnya, tentang, flashback mengenai proses awal penciptaan kita, bukankah kita diciptakan dari perpaduan antara cinta kasih 2 insan yang beradu dalam satu waktu!

Jika diamati lebih mendalam terhadap dasar fundamental yang berperan aktif di sini, bukankah disebabkan cinta dan kasih sayanglah kita terlahir dimuka bumi ini ? lantas apakah tidak wajar jika cinta kasih juga selalu mengalir seiring mengalirnya darah dalam sirkulasi kehidupan kita? Kalau memang eksistensinya seperti ini!

Apakah cinta hanya untuk pacar semata? Apakah kasih hanya untuk adik semata? Apakah perhatian hanya boleh untuk sejoli berdua?

Ada banyak lini yang membutuhkan perhatian, ada banyak orang yang membutuhkan seluran nutrisi persahabatan, ada sepuluh, seratus, seribu, bahkan berjuta-juta orang yang membutuhkan kesemuaannya. Bukan untuk di nafikan tapi lebih cocok jika dapat diresapi bersama.

Sebelum terakhir. Kalau boleh, aku ingin mengatakan kembali, Marilah kita berteman dan terus mencari teman.

You can only find happiness By doing all the things you loved You can only find peacefull By keeping Friend you need most -sweetword-

Usikum wa iyya ya nafsi....... Semoga terhindar dari rasa sok pintar apalagi menggurui. Afwan.

[1] Dalam kamus KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) online, teman dapat berarti:teman=te.man[n] (1) kawan; sahabat: hanya -- dekat yg akan kuundang; (2) orang yg bersama-sama bekerja (berbuat, berjalan); seperjalanan; (3) yg menjadi pelengkap (pasangan); bersama-sama.

Anda mungkin juga menyukai