Anda di halaman 1dari 5

Sari Wahyuni - 37429

ARSOM SILP INSTITUTE OF THE ARTS

Arsitektur komunitas, bukanlah kumpulan arsitek dan desainer dimana berbagai arsitek akan berkumpul jadi satu mengerjakan sebuha proyek besar dan menghabiskan dana yang banyak.Bukan hal seperti yang dimaksud oleh arstitektur komunitas. Mempelajari dari apa yang pernah diperjuangkan oleh Community Organizations Development Institute ( CODI ) dan Arsom Silp Institute of the Arts. Arsitek bukan hanya diperuntukkan bagi orangorang kaya berpenghasilan besar, tetapi juga orang-orang yang "tidak mampu" yang justru lebih membutuhkan. bagaimana sebuah karya arsitektur itu bisa bermanfaat bagi orang lain. Tidak hanya sebagai sebuah bangunan yang tidak ada nilainya. Arsom Silp Institute of the Arts, meupakan sebuah institusi dimana memperlajari berbagai macam ilmu seperti halnya sebuah institusi, namun lebih mengarah pada praksisnya, siap untuk terjun di masyarakat. Melalui berbagai macam metode pembelajaran, Arsom Silp Institute of the Arts, memulai dengan pembelajaran baik secara teori, maupun secara experience, mengutamakan diskusi dan dialog untuk bisa sekedar sharing pengalaman. Sedangkan yang dimaksud sebagai arsitektur komunitas menurut Arsom Silp merupakan gabungan dari komunitas yang berdasarkan pengetahuan (teori), komunitas yang secara praksisnya, serta pengetahuan baru yang melahirkan mindset dan kemampuan baru, ketiga komponen yang bergabung menghasilkan suatu alternatif dalam komunitas arsitektur, Lalu apa yang kemudian dipelajari dalam komunitas arsitektur ini, juga merupakan permasalahan yang secara real terjadi dalam masyarakat, sebagai contoh slum area, yang secara tidak langsung sebenarnya bisa "dihilangkan" sisi negatifnya. Pembelajaran dan analisa bagaimana peran arsitektur untuk bisa mengatasi permasalahan slum area, dimana tidak harus dengan

KKA " Architecture for Saving Life " - Thailand

Sari Wahyuni - 37429

cara digusur. Bagaimana arsitektur itu tetap mempertahankan kearifan lokal, berdasarkan lingkungan, berdasarkan budaya dan berdasarkan sisi historis yang telah mereka alami. Pengembangan dan perbaikan slum area untuk menjadi lebih baik, pada dasarnya bukan arsitek yang membuat, buat insinyur yang membuat, tetapi mereka sendirilah yang akan membuat komunitas mereka berkembang dan menjadi lebih baik, arsitek hanyalah penggerak ide, berusaha memberikan alternatif untuk sebagai solusi dari permasalahan. Di arsom sendiri terdapat 3 tahap sebagai Isu utama yang harus diperhatikan dalam komunitas, yang pertama adalah dasar comunitas, berupa slum upgrading dan revitalisasi komunitas, yang kedua berupa dasar lingkungan, dimana terdapat keseimbangan antara komunitas dan

lingkungannya, juga konservasi alam dengan tetap mengaplikasikan kearifan lokal. yang ketiga adalah dasar pengembangan, bagaimana nantinya efek dari pengembangan dan perbaikan di komunitas slum area tersebut. Community Organizations Development Institute ( CODI ), berupa sebuah komunitas yang terdiri dari arsitek dan insinyur dibawah pemerintahan Thailand, yang mana membawa misi kemanusiaan melalui sebuah ide karya.CODI yang mana komunitas yang bukan hanya berupa desainer dan perencana. tetapi juga pelaksana dari apa yang telah didesain dan direncanakan. Berpuluh-puluh voluntir arsitek dan lebih dari 10 universitas dan fakultas bergabung dalam upgrading process dan mensupport dalam proyek CODI. Arsitek dalam komunitas bergabung untuk membantu masyarakat membangun komunitas mereka sendiri, dari segi sosial, fisikal, kultural , economical bergabung dalam satu unit pembangunan "poor people`s housing". Memang bukan arsitek yang membangun, tetapi mereka sendiri lah yang akan membangun komunitas mereka sendiri. CODI dalam hal ini arsitek dan insinyur hanyalah memberikan support dan ide karya untuk mereka bisa mengolah potensi yang mereka miliki dan bisa untuk dikembangkan. dan semua yang CODI lakukan adalah sebuah realita dan bukan hanya sebuah perencanaan dan semua sebagai bagian dari misi kemanusiaan bagi masyarakat kurang mampu. Sebagai contoh dari hasil karya arsitektur komunitas adalah Chao Kham Phong, Ubon Rachathani, Thailand.Proyek konstruksi jalan di sepanjang sisi sungai yang memberikan dampak serius bagi komunitas di daerah itu, menggugah para komunitas arsitek untuk bisa menyelamatkan komunitas tersebut dengan memperjuangkannya menghentikan proyek, bukan dengan alasan semata, tetapi juga memberikan solusi lain dengan sebuah ide karya. Memperbaiki kawasan slum area di sekitar proyek konstruksi jalan tersebut, ketika berbagai komunitas yang akhirnya ikut bergabung memperjuangkan kawasan tersebut, termasuk
KKA " Architecture for Saving Life " - Thailand

Sari Wahyuni - 37429

didalamnya Arsom Silp Institute of the Arts juga Community Organization Development Institute ( CODI ) yang nyatanya didukung juga oleh organisasi di thailand seperti Thailand Tobacco Monopoly . dimulai dengan pertemuan dengan Pemerintah ( menteri ) di bulan Maret 2007, hingga akhirnya komunitas slum area tersebut dapat terselamatkan, melalui sebuah perbaikan, tentu saja melalui proses yang panjang, tetap melibatkan masyarakat, dimana merekalah yang nantinya berperan dalam memajukan daerah mereka sendiri, mengembangkan potensi yang mereka miliki sendiri, Arsitektur komunitas disini hanyalah sebagai alat, memberikan kontribusinya dalam bentuk ide dan sebagai mediasi ke pemerintah, memberikan support dan meyakinkan pemerintah bahwa area tersebut masih bisa dipertahankan. The architects role is to assimilate, to assimilate technology, culture and ideas of people who want to build and form all this to create something new.(Fr.Jorge Anzorena)

KKA " Architecture for Saving Life " - Thailand

Sari Wahyuni - 37429

Di CODI, tujuan dari komunitas ini adalah bagaimana masyarakat bisa berlajar bagaimana masalah, kerja, dan solusi itu dilakukan oleh mereka sendiri. Dan dalam jangka panjang tentu akan merubah kehidupan sosial masyarakat. sebagai contoh karya CODI adalah Baan Mankong Program, sebagai sebuah langkah dari bagaimana CODI berkontibusi untuk masyarakat, dimulai dengan survey dan menganalisa bagaimana kehidupan real masyarakat, bagaimana sisi budaya kultur mereka, bagaimana cerita historis komunitas mereka, bagaiamana potensi yang bisa mereka kembangkan, sampai dengan bagaimana kebutuhan sehari hari mereka. Komunitas memulai dari hal hal yang kecil, bertindak seolah-olah mereka sebagai bagian dari komunitas itu. dan ketika sebuah karya komunitas itu sudah jadi, komunitas tidak akan diam dan lepas dari situ, adanya kontrol dan sharing ilmu, belajar dari apa yang sudah ada. Lalu mengapa komunitas membutuhkan arsitek, karena arsitek mengerti bagaimana dimensi keadaan fisik dan sosial bagaimana mengkombinasikannya dan bagaimana sisi sosial dapat diadaptasi. We dont build houses for community, But We Support community to build their houses by themselves - CODI Di Indonesia sendiri, apakah bisa diterapkan dalam bentuk arsitektur komunitas? Sebagai bagian dari kontribusi untuk memajukan bangsa sendiri, memperbaiki slum area dengan tetap mempertahankan kearifan lokal, atau bahkan hingga semua slum area bisa mengembangkan potensi daerahnya sendiri sehingga dari segi ekonomi maupun sosial bisa tercukupi. Apakah bisa diterapkan dalam bentuk arsitektur komunitas yang mana para arsitek dan insinyur bisa mengembangkan bangsa sendiri hanya melalui sebuah ide dan karya?

KKA " Architecture for Saving Life " - Thailand

Sari Wahyuni - 37429

Kesadaran

untuk

bisa

berkontribusi sebagai bagian dari misi kemanusiaan tentunya akan tumbuh

dalam diri sendiri. Untuk apa seorang arsitek kalau bukan dan untuk memajukan

mengembangkan

bangsanya sendiri. Romomangun yang memulai dengan memperbaiki slum area di sepanjang sisi sungai Code, yang mana beliau berjuang untuk mempertahankan komunitas slum area di sisi sungai Code yang hampir digusur karena dipandang hanya mengganggu saja. Tapi itu bukan solusi sebagai arsitek, penggusuran bukan penyelesaian dari masalah, Romomangun yang memperjuangkan komunitas kali Code, memberikan perubahan dengan revitalitasi perumahan slum area, merubahnya menjadi lebih bersih dan tertata, bukan dengan hal yang muluk-muluk, tetapi menggunakan cara yang sederhana, Dan tetntu saja, masyarakat sendiri lah yang mengembangkan potensi yang mereka miliki untuk kehidupan berikutnya, karena mereka memiliki kesadaran untuk tetap harus bisa bertahan. Tetapi arsitek sebagai penggerak untuk bisa meyakinkan masyarakat bahwa mereka bisa. Setelah akhirnya keputusan pemerintah untuk membatalkan penggusuran, dan komunitas masyarakat kali Code terselamatkan, semuanya dimulai dari hal yang kecil, kesadaran masyarakat juga didukung ide dan solusi dari seorang arsitek, maka perubahan itu terjadi. It is the process oriented not only the product oriented - CODI ----------------------------------------------- we are not alone -------------------------------------------

KKA " Architecture for Saving Life " - Thailand

Anda mungkin juga menyukai