Bahan Behel Gigi
Bahan Behel Gigi
menjelaskan selengkap-lengkapnya serta rencana perawatannya seperti apa. Jadi, pasien sudah benar-benar mengerti risikonya sebelum kawat gigi dipasang. Irwin mewanti-wanti, tidak semua merapikan gigi dilakukan dengan cara pemasangan behel. Ada cara lain seperti dengan alat lepasan, bedah mulut, atau menggunakan face mask yang gunanya untuk merangsang pertumbuhan rahang atas supaya mengimbangi rahang bawah. "Banyak orang salah kaprah mengira merapikan gigi hanya bisa diselesaikan dengan behel. Padahal, banyak cara lain, tidak harus selalu dengan kawat gigi," Irwin menegaskan. AMIRULLAH http://www.bisnis-jabar.com/index.php/berita/pasang-behel-gigi-harus-oleh-ahlinya-lho 1 Maret 2012 | 18:33 WIB
Salah satunya yang memiliki keluhan gigi yang berantakan adalah Arjuna Feri, pegawai di salah satu perusahaan swasta. Ia telah memakai behel sejak setahun lalu dan memasangnya di tukang gigi yang datang ke rumahnya. Pada awalnya dia mencari-cari dokter yang dapat memasang behel namun dengan harga yang terjangkau, berbulan-bulan tidak mendapatkan ia akhirnya memutuskan untuk memakai jasa tukang gigi. Dengan uang Rp2.5 juta, behel pun akhirnya terpasang di giginya. Ketika ditanya soal perkembangan kerapihan giginya, ia mengaku tidak terjadi perubahan yang signifikan, malah ia merasa ada yang aneh dengan giginya. Maka itu akhirnya ia berniat untuk ke dokter gigi yang benar-benar sudah ahli. Menurut Prof. Soertini E. Lambri dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Bandung, dokter gigi yang khusus menangani masalah struktur gigi atau kerapihan gigi tentunya memiliki izin untuk praktek. Proses pemasangan behel pada pasien sendiri bukan perkara gampang. Seorang dokter harus mengetahui struktur gigi dan rahang pasien dari cetakan gigi yang dibuat sesuai dengan gigi asli pasien atau dari hasin rontgen. Setelah mereka mengetahui masalah dan model gigi pasien, barulah mereka bisa mengambil tindakan lebih lanjut untuk sang pasien. Untuk ahli gigi sendiri Ia tidak yakin apakah mereka memiliki semacam pendidikan khusus atau mereka hanya mengandalkan keterampilan semata. Ia memberikan satu contoh kasus, ia memiliki seorang temen yang memasang behel ke dokter gigi. Beberapa lama setelah memasang behel, ia merasakan banyak giginya yang goyang. Setelah ia perhatikan ia menyimpulkan bahwa terjadi kesalah perhitungan dalam menangani gigi temannya tersebut. Yang jelas, untuk menangani gigi pasien bukanlah suatu hal yang mudah. Jangankan untuk tukang gigi, dokter gigi yang tidak tepat perhitungannya saja bisa mengakibatkan gigi pasien bermasalah. Namun tentunya pilihan tetap berada di tangan masyarakat. tidak tertutup kemungkinan bahwa orang-orang selain Arjuna Feri malah merasa cocok-cocok saja dengan tukang gigi yang menangani gigi mereka.(yri)
http://eryanthi.blogspot.com/2012/08/cara-merawat-gigi-yang-menggunakan-behel.html Cara Merawat Gigi Yang Menggunakan Behel 07.06 Ery Anthi 12 comments Cara Merawat Gigi Yang Menggunakan Behel - .Gigi yang normal akan tersusun rapi pada tempatnya, namun sebagian orang memiliki gigi yang tumbuh tidak beraturan. Ada yang tampak ramai dan mengganggu penampilan wajah anda, tetapi ada juga yang mengatakan seorang gadis tampak lebih manis berkat seyuman nya yang memperlihatkan salah satu giginya yang tidak beraturan (gingsul). Namun sekarang semakin banyak di jumpai orang menggunakan kawat gigi atau behel, untuk merapikan giginya, Seiring dengan berkembangnya jaman, kawat gigipun terus berevolusi. Ada beberapa macam behel atau kawat gigi sekarang ini. Untuk memutuskan jenis apa yang akan di pake hanya dokter specialis gigi yang dapat menentukan nya, agar pilihan anda tepat dan sesuai dengan gigi anda. Memakai kawat gigi atau behel itu sebenernya bukan hanya memakainya saja, namun anda perlu merawat nya juga bukan hanya mengkolsutasikan ke dokter ahli. Dan berikut ini tips merawat gigi yang menggunakan behel. 1. Menyikat gigi sebaiknya dilakukan dua kali proses, yang pertama menyikat tanpa menggunakan pasta, setelah itu menyikat gigi dan lidah dengan pasta gigi. Gunakan pasta gigi dengan formula terlengkap yang melindungi dan merawat gigi secara intens. 2.Gunakan sikat gigi yang bentuknya kecil dan bulu sikatnya halus. 3.Selain itu juga ada sikat gigi tambahan untuk sela sela gigi,karna orang yang menggunakan behel biasanya karang gigi terbentuk menjadi lebih cepat. 4. Saat berkumur gunakan obat kumur sesudah itu anda bisa menggunakan benang gigi. 5. Menyikat gigi dilakukan dua kali sehari. pagi hari sesudah sarapan dan malam hari sebelum tidur. 6. Menggunakan kawat gigi atau behel biasanya akan lebih sering terkena sariawan karna di sebabkan tergoresnya behel. Anda bisa mengosumsi vitamin C selain itu anda juga bisa mengosumsi asupan kalsium dan vitamin D yang lebih banyak dari dosis biasanya karna sangat di butuhkan oleh gigi. 7.Hindari makanan yang terlalu keras, jangan sekali kali menggigit makanan yang terlalu keras denggan menggunakan gigi,karna akan mengacaukan proses penggeseran gigi, dan juga dapat melepas bracket behelnya.
Hal Yang Perlu Di Lakukan Selama Menggunakan Behel Rajin membersihkan gigi setiap selesai makan denggan menggunakan tusuk gigi serta jangan lupa membawa sikat gigi yang berbulu halus untuk membersihkan sisa sisa makanan yang nempel di bracket. Kontrol gigi sesuai jadwal yang telah di tentukan dokter.
Hal Yang Di larang Saat Menggunakan Kawat Gigi Jangan sekali kali melepas atau menyetel kawat gigi yang sudah di pasang oleh dokter ahli gigi karna akan menyebabkan berubahnya susunan gigi yang sudah di tetapkan,jangan memakan permen keras,permen karet,daging yang liat, dan jangan mengutakatik sendiri bracket yang lepas atau kawat yang menusuk gigi. Karna sangat berbahaya, harap hubungi dokter ahli gigi untuk menanggulanginya,
Nah, itu tips di atas Cara Merawat Gigi Yang Menggunakan Behel, Semoga bermanfaat. http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1841790/duh-pakai-kawat-gigi-ternyatabahaya#.UggZHn9KZhA
Duh! Pakai Kawat Gigi Ternyata Bahaya IST Oleh: Dahlia Krisnamurti gayahidup - Minggu, 18 Maret 2012 | 11:09 WIB
INILAH.COM, Jakarta - Tren kawat gigi atau behel mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Benda yang satu ini dikenal sebagai alat perapi gigi yang modern. Di Indonesia, penggunaan kawat gigi baru dimulai pada 1980-an dan semakin popular pada awal 2000-an hingga sekarang. Artinya, mengenakan behel sudah menjadi tren di semua lapisan masayarakat. Baik usia tua, muda, bahkan dikalangan anak-anak. Namun, dalam prakteknya pemasangan kawat gigi sangatlah berbahaya jika dilakukan bukan oleh dokter melainkan tukang gigi. Mengapa demikian? Simak ulasan berikut... Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) drg Zaura Rini Anggraeni, MDS menjelaskan pemasangan kawat gigi yang dilakukan oleh tukang gigi menimbulkan beragam efek samping. Terlebih pada gigi yang bermasalah baik untuk efek samping ringan hingga berat. "Yang dipikirkan saat ini adalah keselamatan pasien, khususnya jika tindakan di bawah standar. Akibatnya bisa terlihat di rongga gigi atau penularan penyakit dan lainnya," jelas drg Zaura dalam acara media breafing penertiban praktik tukang gigi' di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Sabtu (17/3). Maraknya pemasangan behel pada tukang gigi, sambung drg Zuhra, karena masyarakat menganggap ke dokter gigi biaya berobatnya tinggi sekali, jadi mungkin masyarakat pergi ke tukang gigi yang biayanya lebih ringan.
"Namun, hal ini bisa mengakibatkan biaya yang jauh lebih tinggi jika pada akhirnya setelah pemasangan timbul efek-efek negatif yang membahayakan kesehatan mulut dan gigi para penggunany," ungkap drg Zuhra. Tidak semua perawatan gigi itu mahal, ada yang murah dan terjamin seperti di puskesmas murah, bermutu dan terjangkau, di rumah sakit pemerintah atau rumah sakit gigi dan mulut yang terdapat di semua Fakultas Kedokteran gigi. Bahkan di beberapa daerah ada yang menggratiskan biaya dokter gigi, jadi tidak selamanya mahal. "Kalau di swasta tentu harganya lebih mahal, tapi kalau di rumah sakit pemerintah relatif murah dan pelayanannya bermutu. Karena semua dokter gigi yang berpraktek sudah melewati uji kompetensi," ujar drg Zaura. Menurut drg Zuhra pemasangan kawat gigi yang tidak benar bukan hanya dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada mulut dan gigi melainkan juga dapat menyebabkan pasien tertular penyakit mulai dari Hepatitis hingga HIV/AIDS. Nah, untuk lebih jauhnya kenali beberapa efek samping yang berbahaya akibat pemasangan kawat gigi, seperti dilansir Ehow. Penyakit Menular Seksual Kawat logam yang dipasang pada gigi Anda sering berbenturan dan dapat menyebabkan luka kecil pada bibir dan bagian dalam pipi Anda. Nah, saat Anda terlibat dalam aktivitas seksual seperti seks oral atau bahkan berciuman, luka kecil di dalam mulut Anda akan menyediakan jalan masuk untuk penyakit, termasuk hepatitis dan HIV, memasuki aliran darah Anda. Alergi Kawat gigi logam mengandung berbagai logam, termasuk nikel, tembaga dan kromium. Sekitar 30 persen pasien ortodontik dari semua pasien ortodontik lainnya memiliki alergi terhadap logam ini yang dapat menyebabkan rasa sakit dan telinga tersumbat. Selain itu, pasien yang tidak memiliki alergi sebelum mereka memakai kawat gigi berpotensi terkena alergi setelah mereka memakainya. Untungnya, alergi terhadap nikel, tembaga dan kadmium umumnya ringan dan mudah diobati dengan mengubah jenis logam yang digunakan dalam kawat gigi. Karang Gigi Karena area di bawah dan di sekitar kurung logam dan kawat yang sulit untuk dibersihkan, sisasisa makanan bisa terjebak di daerah-daerah yang sulit dijangkau sikat gigi, yang mengarah ke penumpukan plek.
Hal ini mengakibatkan orang dengan kawat gigi logam dapat berisiko tinggi mengalami kerusakan gigi dan penyakit gusi. Untuk menghindari masalah ini, Anda harus menggunakan sikat khusus untuk membersihkan gigi Anda. [mor]