GIGI RAPI
Dengan menggunakan kawat gigi, maka letak gigi kita yang tidak rapi bisa
menjadi sejajar dan terlihat rapi. Ini artinya gigi kita bergerak atau berubah posisi,
dari posisi yang tidak rapi menjadi saling bergeser hingga sejajar. Selain untuk
menggerakkan gigi ke posisi yang sesuai, kawat gigi juga berfungsi untuk menahan
gigi, misalnya gigi yang semakin maju. Nah, bergeraknya gigi yang dipasangi kawat
gigi terjadi karena gigi mendapat tekanan secara terus menerus dalam waktu yang
lama. Tekanan yang didapatkan gigi berasal dari kawat dan bracket yang dipasang
pada gigi. Kawat yang dipasang pada bracket nantinya akan dikencangkan secara
bertahap agar gigi bergerak ke posisi yang tepat dan menjaga agar gigi tetap di posisi
tersebut. Karena tekanan inilah, gigi akan bergeser secara bertahap ke tempat yang
seharusnya agar tidak menumpuk atau tidak lagi renggang.
Gigi yang mendapat tekanan dari kawat gigi bisa bergerak ke posisi yang
seharusnya. Banyak yang menganggap kalau gigi terhubung langsung ke rahang kita
dan agak sulit membayangkan bagaimana gigi bisa berubah posisi. Sebenarnya gigi
tidak terhubung langsung ke rahang, tapi di bawah gusi kita ada selaput yang
dikelilingi oleh tulang yang menancapkan gigi ke rahang. Nah, selaput atau membran
inilah yang mengontrol posisi gigi kita serta merespons tekanan yang diberikan oleh
kawat gigi. Akibatnya, gigi yang terkena tekanan kawat gigi ini akan bergerak menuju
posisi yang seharusnya.
2. GIGI GINGSUL
1. Alami
Secara alami, gigi gingsul merupakan bagian dari awal perkembangan gigi dan
mulut. Kemudian secara alami karena gigi susu yang terlambat tumbuh atau mulut
anak yang masih terlalu kecil.
2. Buatan
Tren Yaeba yang kini populer di Jepang juga difasilitasi oleh dokter gigi untuk
membuat gigi gingsul, dan perawatan ini dilakukan oleh dokter gigi profesional. Ada
pula sebuah produsen kosmetik yang menyediakan jasa menciptakan gigi gingsul
dengan cara merekatkan taring mini (dalam bahasa Jepang disebut tsuke yaeba)
permanen maupun non-permanen.
1. Teknik penambalan gigi, yaitu dengan cara menambalkan gigi buatan pada letak
yang diinginkan, seperti halnya penambalan pada gigi yang patah atau berlubang.
2. Membuat semacam helm pembungkus gigi taring agar ukuran gigi lebih besar atau
lebih panjang.
Praktik seperti ini, sebenarnya tidak dianjurkan untuk sekadar masalah estetis. Kedua
teknik tersebut, dilakukan karena adanya indikasi medis. Misalnya, memiliki gigi
pendek yang tidak tumbuh sempurna, patah, atau terlalu kecil.