Anda di halaman 1dari 6

1.

GIGI RAPI

Bab I pendahuluan 1.1. Latar Belakang - repository.maranatha.edu (no date).


Available at: https://repository.maranatha.edu/28508/3/1590043_Chapter1.pdf

(Accessed: May 7, 2023).

 Pengaruh Gigi Rapi pada Daya Tarik


Penampilah gigi merupakan faktor penting dalam meningkatkan daya tarik
wajah seseorang dalam interaksi sosial. Kekhawatiran terhadap penampilan gigi
terjadi pada kehidupan modern dan menyebabkan peningkatan perawatan estetika.
Estetika senyuman seseorang tergantung pada beberapa faktor seperti warna gigi,
bentuk, ukuran dan posisi gigi, posisi bibir atas, visibilitas gigi dan jumlah tampilan
gingiva. Salah satu faktor yang juga menentukan estetika wajah adalah posisi gigi
yang teratur. Keadaan dimana gigi tidak berada dalam posisi normal lengkung rahang
maupun hubungan dengan gigi antagonisnya dikenal sebagai maloklusi, sehingga
dapat disimpulkan apabila faktor-faktor yang mendukung estetika buruk maka dapat
menyebabkan maloklusi. Karakteristik malokulsi pada gigi anterior, seperti overjet
yang besar, gigi-gigi berjejal, dan gigi bercelah dapat mempengaruhi inteaksi sosial,
keadaan psikologis, rasa percaya diri, serta ketidakpuasan akan penampilan. Gigi
anterior yang berjejal berhubungan secara signifikan dengan ketidakpuasan umum
terhadap estetika gigi. Hal ini dikarenakan gigi yang berjejal mudah terlihat oleh
pasien dan dapat menimbulkan penampilan yang kurang menarik.
Persepsi seseorang terhadap penapilan gigi ditentukan oleh faktor budaya dan
kecenderungan yang berbeda antara individu dan budaya, dan perubahan zaman.
Penampiulan gigi merupakan karakteristik untama dalam menentukan daya tarik
wajah seseorang, sehinggan memainkan peran penting dalam semua interaksi sosial.
Faktor utama yang menentukan penampilan gigi, terutama dalam regio anterior adalah
warna gigi, bentuk dan posisinya, kualitas restorasi dan posisi lengkung dalam rahang
(gigi berjejal dan diastema). Salah satu upaya perawatan yang dilakukan untuk
mengoreksi maloklusi dan memperbaiki estetika pada gigi adalah perawatan
ortodontik. Keinginan seseorang untuk melakukan perawatan yang tidak puas dengan
penampilan gigi mereka merupakan hal yang mendasari sebagian besar perawatan
ortodontik, sehingga kesadaran pasien akan penampilan dan kepuasannya penting
bagi ortodontis.
Perkembangan perawatan ortodontik terhadap estetika saai ini melaju dengan
pesat, hal ini dikarenakan estetika adalah hal yang penting dalam menunjang kondisi
sosial bagi masyarakat modern saat ini. Pasien mengunjungi klinik dental umumnya
mengeluh terhadap susunan gigi yang tidak teratur, adanya jarak diantara gigi, gigi
yang maju ke depan, gigi tdak menutup dengan benar, gigi tidak tumbuh pada
tempatnya, dan lain-lain. Penampilan gigi geligi merupakan salah satu hal yang
mempengaruhi kehidupan masyarakat. Salah satu hal yang penting terhadap penapilan
adalah susunan gigi yang rapi.

Misaligned teeth and jaws: Overview - informedhealth.org - NCBI bookshelf (no


date). Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553375/
(Accessed: May 7, 2023).

Dalam perawatan ortodontik, pasien sering bertanya kepada ahli ortodontik


apakah mereka akan terlihat lebih cantik dan ragu tentang efek estetika yang
maksimal. Pertanyaan-pertanyaan ini sulit dijawab karena gigi hanyalah bagian dari
wajah. Tidak bisa begitu saja disimpulkan bahwa seluruh wajah akan menjadi lebih
cantik setelah gigi rapi. Sejauh ini, hubungan antara daya tarik wajah dan komponen
wajah serta faktor pengaruhnya belum sepenuhnya dipahami. Mengingat hal ini,
diperlukan lebih banyak penelitian tentang hal itu yang selanjutnya dapat
menunjukkan efek koreksi dan juga dapat menjadi referensi yang berguna bagi dokter
gigi ortodontik saat berkomunikasi dengan pasien.

 Hal yang dapat Membantu Merapikan Gigi


Bab I Pendahuluan A. Latar belakang (no date). Available at:
http://scholar.unand.ac.id/37131/2/BAB%20I%20Pendahuluan.pdf
(Accessed: May 7, 2023).

Memasang Behel atau Kawat Gigi


 Penjelasan Behel atau Kawat Gigi
Behel merupakan suatu produk kesehatah yang digunakan pada bidang
kedokteran gigi untuk memperbaiki susunan gigi yang tidak teratur. Tujuan utama
dari pemakaian behel adalah merapikan dan meratakan gigi sehingga gigi lebih
mudah dibersihkan dan mampu berfungsi sebagaimana mestinya. Mereka yang
direkomendasikan memakai behel adalah orang yang memiliki rahang maju atau
mundur, pertumbuhan gigi yang jarang atau jarak antara gigi satu dengan yang lain
jauh, adanya caling (gigi yang bertumpuk atau jumlah gigi yang tidak normal). Untuk
itulah dipasang behel agar susunan gigi geligi tersebut dapat menjadi lebih rapi dan
tidak menimbulkan kelainan. (Maulani, 2009: 59).
Fungsi utama behel adalah memperbaiki susunan gigi dengan cara menarik
secara perlahan dan bertahap, agar susunan gigi dapat menjadi rapi seperti yang
diinginkan. Jika susunan gigi sudah benar, maka orang akan lebih mudah dalam
mengunyah makanan dan bila dipandang mata pun akan lebih indah. Manfaat dari
pemasangan behel, membuat gigi menjadi rapi sehingga enak dipandang mata dan
membuat senyum terlihat lebih manis. Dengan demikian menjaga penapilan gigi
semakin diminati. Mempercantik diri atau tampil lebih gaya memang sudah menjadi
kebutuhan perempuan dalam pergaualan sehari-hari. Urusan kecantikan tidak hanya
masalah sekedar memanras-mantaskan diri akan tetapi kecantikan sudah menjadi
komoditas yang berharga karena didukung oleh citra yang mengutamakan
penmpilan. (Ibrahim, 1997).
Menurut Sulmayeti (2015), behel sebenarnya sudah mulai banyak dikenal
masyarakat Indonesia sejak tahun 2001. Sejak tahun 2002 behel menjadi populer
karena banyak artis Hollywood dan Indonesia memakai behel. Mereka mengaku
memakai behel untuk menunjang penampilan. Sejak tahun 2002 kawat gigi yang
awalnya berfungsi untuk kesehatan dan merapikan gigi beralih fungsi menjadi
fashion.
Behel sejak pertengahan tahun 2013 sampai saat ini sedang menjadi menomena dan
gaya hidup di kalangan masyarakat terutama remaja.

 Cara Kerja Behel

Kawat Gigi dapat Menggerakkan Gigi

Dengan menggunakan kawat gigi, maka letak gigi kita yang tidak rapi bisa
menjadi sejajar dan terlihat rapi. Ini artinya gigi kita bergerak atau berubah posisi,
dari posisi yang tidak rapi menjadi saling bergeser hingga sejajar. Selain untuk
menggerakkan gigi ke posisi yang sesuai, kawat gigi juga berfungsi untuk menahan
gigi, misalnya gigi yang semakin maju. Nah, bergeraknya gigi yang dipasangi kawat
gigi terjadi karena gigi mendapat tekanan secara terus menerus dalam waktu yang
lama. Tekanan yang didapatkan gigi berasal dari kawat dan bracket yang dipasang
pada gigi. Kawat yang dipasang pada bracket nantinya akan dikencangkan secara
bertahap agar gigi bergerak ke posisi yang tepat dan menjaga agar gigi tetap di posisi
tersebut. Karena tekanan inilah, gigi akan bergeser secara bertahap ke tempat yang
seharusnya agar tidak menumpuk atau tidak lagi renggang.

Mengapa Gigi Bisa Bergerak?

Gigi yang mendapat tekanan dari kawat gigi bisa bergerak ke posisi yang
seharusnya. Banyak yang menganggap kalau gigi terhubung langsung ke rahang kita
dan agak sulit membayangkan bagaimana gigi bisa berubah posisi. Sebenarnya gigi
tidak terhubung langsung ke rahang, tapi di bawah gusi kita ada selaput yang
dikelilingi oleh tulang yang menancapkan gigi ke rahang. Nah, selaput atau membran
inilah yang mengontrol posisi gigi kita serta merespons tekanan yang diberikan oleh
kawat gigi. Akibatnya, gigi yang terkena tekanan kawat gigi ini akan bergerak menuju
posisi yang seharusnya.

2. GIGI GINGSUL

Komputer, U.S.& T. (no date) Yaeba, Program Kelas Karyawan (Kuliah


Online / Blended). Available at:
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Yaeba (Accessed: May 7,
2023).
Yaeba adalah tren gigi gingsul berasal dari Jepang dengan cara memanjangkan
gigi taring, sedangkan gigi geraham bagian tengah didorong sedikit, bertujuan tampil
menggemaskan saat tersenyum layaknya anak kecil yang tengah mengalami
pertumbuhan gigi. Secara bahasa, yaeba yang berasal dari bahasa Jepang yang berarti
gigi ganda atau disebut juga “gigi vampir”. Di Amerika, yaeba dikenal dengan nama
snaggleteeth yang berarti taring. Yaeba lebih banyak digandrungi oleh remaja
perempuan. MenurutDr. Emilie Zaslow, seorang asisten profesor komunikasi di Pace
University mengatakan bahwa tren yaeba ini memperlihatkan adanya daya tarik
sesksual dari anak-anak.

 Jenis gigi gingsul

1. Alami

Secara alami, gigi gingsul merupakan bagian dari awal perkembangan gigi dan
mulut. Kemudian secara alami karena gigi susu yang terlambat tumbuh atau mulut
anak yang masih terlalu kecil.

2. Buatan

Tren Yaeba yang kini populer di Jepang juga difasilitasi oleh dokter gigi untuk
membuat gigi gingsul, dan perawatan ini dilakukan oleh dokter gigi profesional. Ada
pula sebuah produsen kosmetik yang menyediakan jasa menciptakan gigi gingsul
dengan cara merekatkan taring mini (dalam bahasa Jepang disebut tsuke yaeba)
permanen maupun non-permanen.

 Biaya dan Teknik Pembuatan Gigi Gingsul


Tren kosmetik yaeba ini membutuhkan biaya sekitar $ 390 atau
Rp3.500.000,-. Menurut Direktur RSGM Prof. Soedomo, drg. Ahmad Syaify Sp Perio
(K), teknik gigi gingsul ini sebenarnta sudah ada sejak lama. Namun, aplikasinya
bukan ditujukan untuk kepentingan estetis dan penampilan semata. Adapun teknik
pembuatan gigi gingsul, menruut drg. Ahmad dapat dilakukan dengan dua cara:

1. Teknik penambalan gigi, yaitu dengan cara menambalkan gigi buatan pada letak
yang diinginkan, seperti halnya penambalan pada gigi yang patah atau berlubang.
2. Membuat semacam helm pembungkus gigi taring agar ukuran gigi lebih besar atau
lebih panjang.

Praktik seperti ini, sebenarnya tidak dianjurkan untuk sekadar masalah estetis. Kedua
teknik tersebut, dilakukan karena adanya indikasi medis. Misalnya, memiliki gigi
pendek yang tidak tumbuh sempurna, patah, atau terlalu kecil.

Anda mungkin juga menyukai