Anda di halaman 1dari 23

PCM, PDH & SDH

Dharu Arseno, ST, MT.


dha@stttelkom.ac.id

Pelatihan Teknologi Transmisi Radio


IN DOSAT – STT TELKOM
ITCC Jatiluhur 24 – 27 Juni 2003
PCM (PULSE CODE MODULATION )

Mengubah sinyal voice analog menjadi sinyal digital

Proses yang terjadi dalamPCM :


Sampling (pencuplikan)
Quantizing (kuantiasasi)
Encoding (pengkodean)

sampler kuantiser enkoder


PROSES PEN CUPLIKAN (SAMPLIN G)

Lebar Pita / Bandwidth suara (BW) ± 4 kHz

Frekuensi sampling minimum (f S)= 2.BW


= 2 X frekuensi informasi maksimum
(berdasarkan kriteria N yquist)
SPEKTRUM HASIL SAMPLIN G

sinyal informasi

f
Sinyal informasi setelah sampling

f
tanpa Aliasing
Sinyal informasi setelah sampling

f
terjadi Aliasing
PROSES KUAN TISASI (QUAN TIZATION )

Quant
Kuantisasi : mengubah level amplituda menjadi diskret dengan
jumlah terbatas.
Jumlah level kuantisasi = 2L L = jumlah bit pengkodean
Terdapat 2 jenis kuantiser yaitu :
Kuantiser Uniform (lebar selang kuantisasi seragam)
Kuantiser N on-Uniform (lebar selang kuantisasi tidak seragam)
KUAN TISER UN IFORM
tegangan keluaran (volt)

A tegangan masukan (volt)


KUAN TISER N ON -UN IFORM
tegangan keluaran (volt)

A tegangan masukan (volt)


PROSES PEN GKODEAN (EN CODIN G)
T

T
Encod
Contoh di atas menunjukkan proses encoding,
1simbol masukan dikodekan menjadi 8 bit
Jumlah bit untuk mengkodekan tiap simbol ditentukan oleh
perangkat ADC (Analog to Digital Converter)
BIT RATE KAN AL VOICE

BW kanal suara = 4 kHz


Kecepatan sampling untuk tiap kanal suara = 2 x 4000 = 8000 sample/s
1sample dikodekan menjadi 8 bit

Bit rate 1kanal voice :

BR = 8000 x 8 bit/ detik = 64 kbps


MULTIPEXIN G

¬ Multiplexing merupakan proses penggabungan beberapa kanal


sinyal informasi kedalam satu kanal informasi dengan tujuan
agar sinyal informasi dapat dikirimkan secara simultan dalam
satu kanal

¬ Time Division Multiplexing merupakan proses multiplexing


dengan cara membagi waktu menjadi slot-slot waktu yang
menyatakan informasi dari tiap kanal

¬ TDM – PCM (Time Division Multiplexing – Pulse Code


Modulation) merupakan proses multiplexing sinyal yang
menggunakan teknik pengkodean PCM
PCM-30 (E-1, Standar Eropa)
1 - 15 dan 17 - 30 adalah sinyal
telephon yang dikodekan/ data digital

0 1 2 15 16 17 29 30 31
8
bit
Informasi signaling
Frame alignment signal x = bit reserved for international use
pada frame 1, 3, 5, dst Y = bit reserved for national use
x 0 0 1 1 0 1 1
A = 0 tidak ada alarm
A = 1 ada alarm
bergantian

Service word pada frame


x 1 P Y Y Y Y Y
2, 4, 6, dst

¬ 1TS = 8 bit
¬ Terdiri dari 32 TS = 30 kanal suara + 1sinkronisasi + 1signaling
Sinkronisasi : TS 0
Signaling : TS 16
Voice : TS 1– 15 + TS 17 – 31
¬ Dalam 1detik tdp 8000 sample, sehingga :
Bit rate = (8 x 8000 ) x 32 = 2048 kbps
Multiframe PCM-30
2 ms

125 µ s

0 1 16 31 0 1 16 31 0 1 16 31

Signaling time slot 0 1 2 8 15

0 0 0 0 1 A U 1 a b c d a b c d a b c d a b c d

Multiframe Signaling channel 8 channel 23 channel 15 channel 30


alignment signal service wordl

Signaling bits a - d per channel


A=0
Tidak ada Alarm
U=1

A=1 urgent alarm


U=0 non urgent alarm

¬ 1MF = 16 frame
¬ Signaling lengkap untuk 30 kanal voice (1TS 16 untuk signaling
2 kanal voice)
¬ TS-16 untuk frame ke-0 digunakan untuk alignment /
sinkronisasi multiframe
PCM-24 (T-1, Standar Amerika)
125 µs (193 bit) Frame aslignment signal (101010)
1 bit
Ch 1 Ch 2 Ch 24 pada frame ganjil (1,3,5,7,9,11)
BF
Frame B0 B1 ... B8 B0 B1 ... B8 B0 B1 ... B8 BF
Multi Frame aslignment signal (001110)
pada frame genap (2,4,6,8,10,12)

Multi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Frame

Channel A signaling : Channel B signaling :


Bit ke 8 dari msg-msg Bit ke 8 dari msg-msg
time slot kanal pada time slot kanal pada
frame 6 frame 12

¬ 1TS = 8 bit
¬ Terdiri dari 24 TS = 24 kanal suara Dalam1detik tdp 8000
¬ Sinkronisasi menggunakan 1bit tambahan (BF)
¬ Signaling diambil pada bit ke-8 tiap TS pada frame ke-6 dan
kelipatannya
¬ Bit Rate = ((24 x 8) + 1) x 8000 = 193 x 8000 = 1544 kbps
¬ 1MF = 12 frame
PDH ( Plesiochronous Digital Hierarchy) -1
Terdapat 3 standar : Amerika, Eropa, Jepang
Eropa
Amerika Jepang
Level Utara
Bit Rate (Mbps)
1 2.048 1.544 1544
1C - 3.152 -
2 8.448 6.312 6.312
3 34.368 44.736 32.064
4 139.264 274.176 97.728
5 564.992 400.352

¬ 1.544 Mbps = T1= PCM-24 (Amerika)


¬ 2.048 Mbps = E-1= PCM-30 (Eropa)
¬ Standar Jepang kurang populer
¬ Indonesia kebanyakan menggunakan sistem Eropa
PDH ( Plesiochronous Digital Hierarchy) -2
Standar berdasarkan ITU-T G-702
Digital Hie rarchical bit rate s (kbit/ s) for ne tworks
Hie rarchy with the digital base d on a first le ve l bit
Le ve l rate of hie rarchy
1544 kbit/ s 2048 kbit/ s
64 64
1 1544 2 048
2 6312 8448
3 32 064 44 736 34 368
4 97 728 139264

T-1 T-2

(4) M12
T-3
(7) M23
M34 E-4

E-1
E-2
(4) M12
E-3
(4) M12
E-4
(4) M12
PDH ( Plesiochronous Digital Hierarchy) - 3
¬ Jaringan Plesiochronous (hampir sinkron)
(Internally free running oscilator)
¬ Asynchronous multiplex
Jika suatu tributary dimultiplek ke tributary dengan bit rate lebih
tinggi, digunakan bit stufing/ penambahan bit dan buffer
memori untuk menjadikannya sinkron dengan bit rate yang lebih
tinggi tersebut.
¬ Bit rate tributare dengan orde lebih tinggi > daripada
penjumlahan bit rate yang dimultiplex : untuk sinkronisasi,
signaling dan bit stufing
¬ Setiap level multiplex mempunyai format frame tersendiri
¬ Bit by bit multiplexing
¬ Timing alignment menggunakan bit-by-bit justufication/ stufing
¬ Akses ke kanal individual hanya dimungkinkan setelah
dilakukan proses demultiplexing
¬ Bit rate distandarkan sampai 140 Mbps
SDH (Synchronous Digital Hierarchy) ITU-T G-707
¬ Jaringan sinkron(osilator internal disinkronisasi dengan clock
referensi external)
¬ Teknik multiplex sinkron
¬ Semua sinyal multiplex mempunyai struktur frame yang identik
¬ Byte by byte multiplexing
¬ Akses ke kanal individual bisa dilakukan menggunakan pointer,
tanpa harus mendemultiplex semuanya lebih dulu.
¬ Bit rate distandarkan berbasis 155 Mbps

SDH
N STM-N

1 155.520 Mbps
4 622.080 Mbps
16 2,488.320 Mbps
64 9,953.280 Mbps
Kelebihan SDH

¬ Standarisasi bit rate di atas 140 Mbps secara internasional


¬ Sinyal optik yang ditransmisikan distandarkan/ Kompatibilitas
antar vendor
¬ Struktrur modular
- Bit rate multiplex merupakan kelipatan dari bit rate dasar
(155.52 Mbps)
- Struktur frame sinyal multiplex identik dengan struktur frame
sinyal dasar
¬ Akses ke suatu kanal individual bisa dilakukan tanpa harus
mendemultiplex sinyal keseluruhan, hanya kanal yang
diperlukan yang didemultiplex. Metode ini sangat bermanfaat
untuk sistem cross connect dan pencabangan (add and drop
multiplexer)
¬ Mengakomodasi sinyal PDH
¬ Transmisi sinyal broadband
Kelebihan SDH (2)

¬ Adanya proteksi (Self healing Ring, Path protection , Multiplex


section protection)
¬ Software configuration (add, drop, crossconnect)
¬ Centralized management
- remote alarm
- remote reconfiguration/ rerouting (2 Mbps lines)
- remote service activation and configuration of interfaces
- S/W download to card level
Struktur Pembentukan STM-1
139 264 kbit/s
×N ×1 C-4
AU-4 VC-4 (Note)
STM-N AUG
×3
×1
×3 TUG-3 TU-3 VC-3
44 736 kbit/s
C-3 34 368 kbit/s
AU-3 VC-3
(Note)
×7
×7
×1 6312 kbit/s
TUG-2 TU-2 VC-2 C-2 (Note)
AU-4 Pointer processing ×3
2048 kbit/s
TU-12 VC-12 C-12 (Note)
Multiplexing ×4

Aligning
1544 kbit/s
TU-11 VC-11 C-11 (Note)
Mapping
T1517950-95
C-n Container-n

NOTE – G.702 tributaries associated with containers C-x are shown. Other signals, e.g. ATM, can also be accommodated (see 10.2).

Port Interfaces (hirarki Eropa) :


- 2/ 34/ 140 Mbps
- STM-1electrical and optical
- STM-4/ -16 optical
Format Frame SDH
9 byte 261 byte 4 x9 byte 4 x261 byte 16 x9 byte 16 x261 byte
3 SOH 3 SOH 3 SOH
1 Pointer 1 Pointer 1 Pointer
Payload Payload Payload
5 SOH 5 SOH 5 SOH

125 µs 125 µs 125 µs


Frame STM-1 Frame STM-4 Frame STM-16

¬ SOH (Section Overhead)


Bit-bit sinkr. ,operation, maintenance dan supervision (management)
¬ Pointer = penunjuk alamat
¬ Payload = data yang sebenarnya
¬ Format frame identik, di mana SOH selalu tergabung dengan SOH,
dan payload selalu tergabung dengan payload

¬ Bit Rate STM-1= ( 9 x 270 byte) x 8 x 1/125 us = 155, 52 Mbps


¬ Bit Rate STM-4 = 4 x 155, 52 = 622,08 Mbps
¬ Bit Rate STM-16 = 16 x 155,52 = 2488,32 Mbps (2,5 Gbps)
¬ Bit Rate STM-64 = 64 x 155,52 = 9953, 280 Mbps (10 Gbps)
SDH vs SON ET
SDH SONET
N STM-N N STS-N

1 155.520 Mbps 1 51.840 Mbps


4 622.080 Mbps 3 155.520 Mbps
16 2,488.320 Mbps 9 466.560 Mbps
64 9,953.280 Mbps 12 622.080 Mbps
18 933.120 Mbps
24 1,244.160 Mbps
36 1,866.240 Mbps
48 2,488.320 Mbps
~
192 9,953.280 Mbps

¬ Sonet (Synchronous Optical N etwork) : Bellcore Amerika


¬ Bit rate dasar sinyal : 50.688 Mbps (STS-1= Synchronous
transport signal)

Anda mungkin juga menyukai