Anda di halaman 1dari 7

NORMA SOSIAL

INTAN SHUKRIAH SITI MUNIRAH

NORMA SOSIAL

* kelakuan standard dimiliki oleh anggota sesuatu kumpulan & anggota kumpulan itu dijangka akan mematuhinya.

Soerjono Soekanto (1989) - aturan yang berlaku di dalam masyarakat yang disertai dengan sanksi bagi individu atau kelompok bila melanggar aturan tersebut.

Contoh sanksi: berupa teguran, denda, pengucilan, atau hukuman fisik.

mencerminkan jangkaan dan harapan bersama mengenai tingkahlaku yang diingini dalam sesuatu kelompok.

bersesuaian dengan jangkaan dan kehendak masyarakat umumnya.

berubah dari semasa ke semasa mengikut keadaan masyarakat.

Tujuan:
mewujudkan perpaduan di dalam sesuatu kelompok atau masyarakat.

Contoh:
larangan terhadap perlakuan membunuh, merogol, mencuri dan merompak. masyarakat yang menganggap keikhlasan sebagai satu standard kelakuan atau norma, maka penipuan adalah penyimpangan.

Kesan:
Tanpa norma sosial sistem masyarakat akan terganggu atau menjadi kacau bilau.

Maksud : tata cara (ways) yang lazim dikerjakan atau diikuti oleh rakyat .kebanyakan (folk).

Folkways : norma-norma sosial yang terlahir dari adanya pola-pola perilaku ..yang selalu diikuti oleh orang-orang kebanyakan di dalam hidup ..mereka sehari-hari kerana dipandang sebagai suatu hal yang ..lazim. kebanyakan dianut orang di dalam batas-batas kelompok tertentu. Ancamanancaman sanksi terhadap pelanggaran-pelanggaran folkways pun hanya akan datang dari kelompok-kelompok tertentu saja.

Tata kelakuan (Mores)


Apabila kebiasaan tersebut tidak semata-mata dianggap sebagai cara perilaku saja, tetapi diterima sebagai norma pengatur maka kebiasaan tadi menjadi tata kelakuan. norma folkways biasanya dipandang relatif & kurang penting (oleh karenanya dipertahankan oleh ancaman-ancaman sanksi yang tidak terlalu keras)

mores dipandang lebih esensial bagi terjaminnya kesejahteraan masyarakat.

Pelanggaran terhadap mores selalu disesali dengan sanat, dan orang selalu berusaha dengan amat kerasnya agar mores tidak dilanggar. Mores sering dirumuskan di dalam bentuk negatif, berupa sebuah larangan keras. Mores yang dirumuskan di dalam bentuk larangan ini disebut tabu. Contoh: larangan incest, iaitu larangan perkawinan antara orang-orang yang dipandang masih berdarah dekat.

Anda mungkin juga menyukai