V.

THE SOCIAL SIDE OF JUDGEMENT AND

DECISION MAKING
BAB VIII. GROUP JUDGEMENTS AND DECISIONS

VI. COMMON TRAPS

BAB
BAB XIX OVERCONFIDENCE
XX SELF-FULFILLING
PROPHECIES
BAB XXI BEHAVIORAL TRAPS

*Chandra Hermawan / PIO 12

 V. THE SOCIAL SIDE OF JUDGEMENT AND
DECISION MAKING
BAB VIII. GROUP JUDGEMENTS AND DECISIONS

 BIAS SEHUBUNGAN DENGAN PENILAIAN ADALAH

SAMA PADA INDIVIDU MAUPUN KELOMPOK

 ADA HAL-HAL YANG PARALEL TETAPI ADA JUGA YANG

BERBEDA PADA INDIVIDU DAN KELOMPOK
 V. THE SOCIAL SIDE OF JUDGEMENT AND
DECISION MAKING
BAB VIII. GROUP JUDGEMENTS AND DECISIONS

1. GROUP ERRORS DAN BIASES

2. GROUP POLARIZATION
3. HORSE SENSE
4. ARE SEVERAL HEADS BETTER THAN ONE
5.THE BENEFITS OF DICTATERSHIP
 V. THE SOCIAL SIDE OF JUDGEMENT AND
DECISION MAKING
BAB VIII. GROUP JUDGEMENTS AND DECISIONS

1. GROUP ERRORS DAN BIASES

 FUNDAMENTAL ATTRIBUTION ERROR =

KECENDERUNGAN YANG BERLEBIHAN DALAM
MENANDAI TANDA2 TINGKAH LAKU INDIVIDU
SEHUBUNGAN DENGAN SEBAB2 YANG SUDAH
MERUPAKAN DISPOSISI

 GROUP ATTRIBUTION ERROR = KECENDERUNGAN

UNTUK DISPOSISI TANDA-TANDA YANG TIDAK PASTI
TENTANG KELOMPOK

 DASAR YANG SAMA PADA FUNDAMENTAL

ATTRIBUTION ERROR DAN GROUP ATTRIBUTION
ERROR IALAH UNTUK MENGABAIKAN DETERMINAN
 V. THE SOCIAL SIDE OF JUDGEMENT AND
DECISION MAKING
BAB VIII. GROUP JUDGEMENTS AND DECISIONS

 SELF SERVING BIASES =INDIVIDU MEMBUAT

ATRIBUT2 DISPOSISI DEMI SUKSES DIRINYA DAN
ATRIBUT SITUASIONAL UNTUK KEGAGALANNYA

 GROUP SERVING BIASES= ANGGOTA MEMBUAT

ATRIBUT DISPOSISIONAL UNTUK SUKSES KELOMPOK
DAN ATRIBUT SITUASIONAL UNTUK KEGAGALAN
KELOMPOK
 V. THE SOCIAL SIDE OF JUDGEMENT AND
DECISION MAKING
BAB VIII. GROUP JUDGEMENTS AND DECISIONS

 GROUP-LEVEL ATTRIBUTIONAL BIAS:

 OUTGROUP HOMOGENITY BIAS

 KALAU INDIVIDU MELIHAT DIRINYA SEBAGAI
LEBIH BERVARIASI DIBANDINGKAN DGN ORANG
LAIN MAKA KELOMPOK MELIHAT ANGGOTA2NYA
SEBAGAI LEBIH BERVARIASI DIBANDINGKAN
DENGAN ANGGOTA KELOMPOK LAIN
 SEMATA-MATA HASIL DARI PERBEDAAN DALAM

KESAMAAN
 MEMBANTU MEMPERTAHANKAN STEREOTIP
 V. THE SOCIAL SIDE OF JUDGEMENT AND
DECISION MAKING
BAB VIII. GROUP JUDGEMENTS AND DECISIONS

2. GROUP POLARIZATION = DISKUSI KELOMPOK DAPAT

MEMPERBESAR KECENDERUNGAN ANGGOTA
KELOMPOK

 MENGARAH KEPENGAMBILAN RESIKO YANG LEBIH

BESAR PADA KELOMPOK DIBANDINKAN DENGAN
PADA INDIVIDU
 KELOMPOK DIBANDINGKAN DENGAN INDIVIDU
LEBIH BERPEGANG PADA REPRESENTASI HEURISTIC
 KELOMPOK YANG TERDIRI DARI 4 ORANG AKAN
CENDERUNG BERSIKAP SEBAGAI INDIVIDU
 DISKUSI KELOMPOK MEMPERBESAR
KECENDERUNGAN INDIVIDU UNTUK MENILAI
BERDASARKAN REPRESENTATIVENESS PADA SAAT
UNTUK MENILAI KATEGORI KEANGGOTAAN
 V. THE SOCIAL SIDE OF JUDGEMENT AND
DECISION MAKING
BAB VIII. GROUP JUDGEMENTS AND DECISIONS

GROUP POLARIZATION = MEMBERI ARAH UNTUK

MEMPERKUAT KECENDERUNGAN2-KECENDERUNGAN
DARI ANGGOTA KELOMPOK

 MENGARAH KEPENGAMBILAN RESIKO YANG LEBIH

BESAR PADA KELOMPOK DIBANDINGKAN PADA
INDIVIDU
 LEBIH LUAS DARI RISK TAKING
 MASALAH MENCIPTAKAN KECENDERUNGAN UNTUK
YANG MENJADI TERPOLRISASI
 V. THE SOCIAL SIDE OF JUDGEMENT AND
DECISION MAKING
BAB VIII. GROUP JUDGEMENTS AND DECISIONS

3. HORSE SENSE

 BELI – JUAL, LALU BELI – JUAL LAGI

BERAPA UNTUNGNYA
 DISKUSI KELOMPOK MENYEBABKAN ADANYA
PERBAIKAN YANG BESAR DALAM KETEPATAN TAPI
TIDAK BERARTI BAHWA SEMUA ANGGOTA
KELOMPOK MENJAWAB DENGAN TEPAT
 V. THE SOCIAL SIDE OF JUDGEMENT AND
DECISION MAKING
BAB VIII. GROUP JUDGEMENTS AND DECISIONS
4. ARE SEVERAL HEADS BETTER THAN ONE
 PENILAIAN KELOMPOK CENDERUNG UNTUK LEBIH
AKURAT DIBANDINGKAN PENILAIAN PERORANGAN
DAN PENELITIAN :
 PENILAIAN TENTANG KUANTITAS DAN MAGNITUDE
 PENILAIAN JAWABAN BENAR ATAS DASAR LOGIKA
DAN PENGGANGGU OTAK
 PENILAIAN SEHUBUNGAN DENGAN PENGETHUAN
UMUM
 PADA PENILAIAN KUANTITAS, KELOMPOK SEDIKIT
LEBIH AKURAT DIBANDING INDIVIDU
 PADA LOGIKA DENGAN PENGGANGGU OTAK
KELOMPOK LEBIH BAIK DIBANDING INDIVIDU DIMANA
ANGGOTA YANG PALING BAIK DALAM KELOMPOK
SENDIRI MAKA IA AKAN LEBIH BAIK DARI SELURUH
KELOMPOK
 KELOMPOK SERING LEBIH BAIK DARI RATA2 INDIVIDU
 V. THE SOCIAL SIDE OF JUDGEMENT AND
DECISION MAKING
BAB VIII. GROUP JUDGEMENTS AND DECISIONS
 5.THE BENEFITS OF DICTATORSHIP
 WALAUPUN PENILAIAN KELOMPOK LEBIH AKURAT DARI
PENILAIAN PERORANGAN, KEAKURATAN TERGANTUNG
DARI BAGAIMANA ANGGOTA KELOMPOK
MENGKOMBINASIKAN JAWABANNYA DAN JUGA BESARNYA
JKELOMPOK
 JENIS TEKNIK2 GROUP DICISION:
 CONSENSUS, SETELAH FACE TO FACE DISCUSSION SATU
KEPUTUSAN DITERIMA SEMUA
 TEKNIK DIALEKTIK, ANGGOTA KELOMPOK
MENDISKUSIKAN FAKTOR YANG MERUPAKAN BIAS
DALAM PENILAIAN
 TEKNIK DIKTATOR, ADA FACE TO FACE DICUSSION DAN
MENGARAH KEPENILAIAN SATU ANGGOTA ELOMPOK
YANG PENILAIANNYA MEWAKILKAN KELOMPOK
 TEKNIK DELPHI, ANGGOTA KELOMPOK TIDAK BERTEMU
MUKA DAN JAWABAN DIBERIKAN ANONIM DALAM
BEBERAPA PUTARAN HINGGA TERCAPAI KONSENSUS
 TEKNIK KOLEKTIF, MELARANG INTERAKSI ANTARA
 VI. COMMON TRAPS

 ADA HAL2 TERTENTU YANG DAPAT MENYERANG

PENGAMBIL KEPUTUSAN DAN JUGA DIJELASKAN
BAGAIMANA UNTUK MENGHINDARI MASALAH2 INI
 VI. COMMON TRAPS

1. OVERCONFDIDENCE
2. SELF-FULFILLING PROPHECIES
3. BEHAVIORAL TRAPS
 VI. COMMON TRAPS
BAB XIX OVERCONFIDENCE

 MASALAH TERBESAR DALAM PENILAIAN DAN

MENGAMBIL KEPUTUSAN DAN POTENSIAL
KATASTROF IALAH OVERCONFIDENCE
 VI. COMMON TRAPS
BAB XIX OVERCONFIDENCE

1. THE CASE OF JOSEPH KIDD

2. EXTREME CONFIDENCE
3. WHEN OVERCONFIDENCE BECOMES A CAPITAL
OFFENSE
4. CALIBRATION
5. THE CORRELATION BETWEEN CONFIDENCE AND
ACCURACY
6. HOW CAN OVERCONFIENCE BE REDUCED?
 VI. COMMON TRAPS
BAB XIX OVERCONFIDENCE
1. THE JOSEPH KIDD
 HUBUNGAN ANTARA KETELITIAN DAN CONFIDENCE:
 OVERCONFIDENCE PALING BESAR BILA KETELITIAN
DEKAT CHANCE LEVEL
 OVERCONFIDENCE MENURUN BILA KETELITIAN
NAIK DARI 50-80% DAN BILA KETELITIAN
MELAMPAUI 80%, MANUSIA MENJADI
UNDERCONFIDENT HINGGA KESENJANGAN
TERKECIL ANTARA KETELITIAN DAN CONCIDENCE
BERADA DISEKITAR 80%
 PERBEDAAN ANTARA KETELITIAN DAN CONFIDENCE
TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN INTELIGENSI
PENGAMBIL KEPUTUSAN
 MANUSIA TIDAK SELALU OVERCONFIDENT
 OVERCONFIDENCE SEBAGIAN TERGANTUNG DARI
BAGAIMANA PENJELASAN TENTANG CONFIDENCE
RATING DAN JENIS PENILAIAN APA YANG AKAN
 VI. COMMON TRAPS
BAB XIX OVERCONFIDENCE

2. EXTREME CONFIDENCE

 MANUSIA OVERCONFIDENT WALAUPUN

KEYAKINANNYA BELUM TENTU BENAR
 OVERCONFIDENT BUKAN SE-MATA2 KARENA
MEREMEHKN TUGAS ATAU SALAH MENGERTI
BAGAIMANA MEMBUAT CONDIDENCE
 OVERCONDIDENCE MENINGKAT BILA ADA INSENTIF
UNTUK BEKERJA DWNGAN BAIK
 VI. COMMON TRAPS
BAB XIX OVERCONFIDENCE

3. WHEN OVERCONFIDENCE BECOMES A CAPITAL

OFFENCE

 OVERCONFIDENCETETAP ADA WALAUPUN

MENYANGKUT NYAWA MANUSIA
 VI. COMMON TRAPS
BAB XIX OVERCONFIDENCE

4. CALIBRATION

 MERUPAKAN DERAJAT KEBENARAN BERDASARKAN

KESESUAIAN ANTARA CONVIDENCE DAN ACCURACY
 UNTUK MENILAI CALIBRATION TIDAK BISA
BERDASARKAN PENILAIAN INDIVIDU SAJA, TETAPI
HARUS DIDASARKAN PERBANDINGAN ANTARA
KETEPATAN DAN CONFIDENCE DARI BEBERAPA
RATUS PENILAIAN
 CARA2 UNTUK MENILAI CALIBRATION
 MENGHITUNG PERBEDAAN ANTARA RATA2
PENILAIAN CONFIDENCE DENGAN PROPORSI
KESELURUHAN PENILIAN YANG AKURAT KADANG2
DAPAT KELIRU
 CARA YANG LEBIH TEPAT DALAM BENTUK
 VI. COMMON TRAPS
BAB XIX OVERCONFIDENCE

 CARA LAIN DALAM BENTUK MATEMATIKA

 BRIER SCORE=CALIBRATION BERUPA PERBEDAAN
RATA2 MEAN KUADRAT YANG SUDAH DITIMBANG
DENGAN PROPORSI YANG BENAR DALAM TIAP
KATEGORI DAN KEMUNGKINAN BEERASOSIASI
DENGAN KATERORI TSB
 SURPRISE INDEX=DIGUNAKAN UNTUK PENILAIAN
INTERVAL YANG JUMLAHNYA TIDAK DIKETAHUI
 VI. COMMON TRAPS
BAB XIX OVERCONFIDENCE

5. THE CORRELATION BETWEEN CONFIDENCE AND

ACCURACY

 WALAUPUN ADA OVERCONFIDENCE, CONVIDENCE

TETAP MUNGKIN BERKORELASI DENGAN
KETEPATAN/KETELITIAN
 MASALAH YANG TIMBUL:
 APAKAH CONFIDENCE BERKORELASI DENGAN
KETELITIAN, TERLEPAS DARI APAKAH PENGAMBIL
KEPUTUSAN OVERCONFIDENT
 BILA PENILAIAN CONFIDENCE MENINGKAT BILA
KETELITIAN NAIK, MAKA KETELTIAN DAPAT
DIRAMALKAN SEBAGAI FUNGSI TENTANG
BAGAIMANA CONFIDENT YANG DIRASAKAN
SEORANG PENGAMBIL KEPUTUSAN
 VI. COMMON TRAPS
BAB XIX OVERCONFIDENCE

6. HOW AN OVERCONIDENCE BE REDUCED

 OVERCONFIDNCE DAPAT DIHILANGKAN DENGAN

CARA:
 BERHENTI MEMPERTIMBANGKAN ALASAN2
MENGAPA PENILAIAN ANDA MUNGKIN SALAH
 UNDER CONTROL INSTRUCTIONS: SUBYEK
MEMILIH JAWABAN KEMUDIAN, MEMPERKIRAAN
KEMUNGKINAN BENARNYA JAWABAN MEREKA
 UNDER REASONS INSTRUCTIONS: DENGAN
MEMBUAT DAFTAR ALASAN2 YANG MENUNJANG
DAN MENOLAK SETIAP ALTERNATIF SEBELUM
MEMILIH SUATU JAWABAN
 VI. COMMON TRAPS
BAB XIX OVERCONFIDENCE

 MASALAHNYA:

MENGAPA MASALAH UNTUK MENENTUKAN ORANG

BERBOHONG ATAS DASAR KARTU DENGAN HURUF
PADA SATU SISI DAN ANGKA DIBELAKANGNYA
DEMIKIAN SUKAR UNTUK DIPECAHKAN
 VI. COMMON TRAPS
BAB XX SELF-FULFILLING
PROPHECIES

1. GUESS AGAIN
2. SELF-PERPETUATING SOCIAL BELIEFS
3. THE PYGMALION EFFECT
4. IN MINDS OF MEN
5. SELF-FULFILLING RACIAL STEREOTYPES
 VI. COMMON TRAPS
BAB XX SELF-FULFILLING
PROPHECIES

1. GUESS AGAIN

CONFIRMATION BIAS MERUPAKAN KECENDERUNGAN

UNTUK LEBIH SERING MENGKONFIRMASI
PERATURAN2 DIBANDINGKAN DENGAN TIDAK
MENGKONFIRMSIKAN = PREFERENSI TERHADAP
INFORMASI YANG KONSISTEN DENGAN HIPOTESA
DIBANDINGKAN DENGAN YANG BERTENTANGAN
 VI. COMMON TRAPS
BAB XX SELF-FULFILLING
PROPHECIES

2. SELF-PERPETUATING SOCIAL BELIEFS

 BIAS YANG DIKONFIRMASI DALAM PERSEPSI SOSIAL

TERLIHAT DALAM BERBAGAI MACAM CONTOH
 MANUSIA MENCIPTAKAN DUNIA, DIMANA HIPOTESA2
MENJADI HIPOTESA YANG DIIYAKAN SENDIRI DAN
DIMANA BELIEF MENJADI BELIEF YANG
BERLANGSUNG UNTUK SETERUSNYA
 VI. COMMON TRAPS
BAB XX SELF-FULFILLING
PROPHECIES
3. THE PYGMALION EFFECT

 MAHASISWA DIPILIH SECARA RANDOM DAN

DIHARAPKAN AKAN BERKEMBANG
 SETELAH MEREKA DIBERI PERHATIAN KHUSUS,
TERNYATA MEREKA MAJU PESAT DIBANDINGKAN
DENGAN YANG TIDAK MENDAPAT PERHATIAN

4. IN THE MINDS OF MEN

 SELF - FULFILLING PROPHECIES:

BILA PRIA BICARA PER TELEPON DENGAN WANITA
YANG IA ANGGAP MENARIK, MAKA SUARANYA AKAN
MENJADI LEBIH HANGAT, SOSIAL, BEBAS DAN
SEBALIKNYA
 VI. COMMON TRAPS
BAB XX SELF-FULFILLING
PROPHECIES

5. SELF-FULFILLING RACIAL STEREOTYPES

 SELF FULFILLING PROPHECIES SANGAT BERPERAN

DALAM DISKRIMINASI RAS
 KALAU MANUSIA MEMPUNYAI SIKAP YANG
POSITIF TERHADAP ORANG LAIN, MAKA IA AKAN
MENDEKATKAN DIRINYA PADA POSISI
DEKATDWENGAN YANG BERSANGKUTAN, ADA
BANYAK KONTAK MATA, ORIENTASI BAHU YANG
LANGSUNG, DAN ADA BANYAK ARAH BADAN
KEDEPAN SEDANGKAN SEBALIKNYA TERJADI BILA
BERHADAPAN DENGAN ORANG YANG TIDAK
DISENANGI
 VI. COMMON TRAPS
BAB XXI BEHAVIORAL TRAP

 BEHAVIORAL TRAP MERUPAKAN SUATU SITUASI

DIMANA INDIVIDU ATAU KELOMPOK MEMILIH
TINDAKAN YANG KELIHATAN MENGUNTUNGKAN TETAPI
KEMUDIAN MENJADI TIDAK MENYENANGKAN, TETAPI
SUKAR UNTUK MENGHINDARINYA
 VI. COMMON TRAPS
BAB XXI BEHAVIORAL TRAPS

1. A TAXONOMY OF TRAPS
2. TIME DELAY TRAPS
3. IGNORANCE TRAPS
4. INVESTMENT TRAPS
5. DETERIORATION TRAPS
6. COLLECTIVE TRAPS
7. HOW MUCH WOULD YOU PAY FOR A DOLLAR?
8.KNEE DEEP IN THE BIG MUDDY
9. THE GREAT ESCAPE
 VI. COMMON TRAPS
BAB XXI BEHAVIORAL TRAPS

1. A TAXONOMY OF TRAPS

 COUNTERTRAPS MUNCUL BILA KITA MENGHINDAR

TINGKAH LAKU YANG SECARA POTENSIAL
BERMANFAAT SEDANGKAN TRAPS TERJADI BILA
KITA MENGAMBIL ARAH TINDAKAN YANG SECARA
POTENSIAL MERUGIKAN
 ADA BERBAGAI JENIS TRAPS.
 VI. COMMON TRAPS
BAB XXI BEHAVIORAL TRAPS

2. TIME DELAY TRAPS

 MERUPAKAN KESENANGAN SEMENTARA/SEKARANG

DENGAN BERLANGSUNGNYA WAKTU DAPAT
MEMBAWA PETAKA
3. IGNORANCE TRAPS

 DIMANA AKIBAT DARI TINGKAH LAKU YANG NEGATIF

TIDAK DIMENGERTI ATAU DILIHAT SEBAGAI AKIBAT
 VI. COMMON TRAPS
BAB XXI BEHAVIORAL TRAPS

4. INVESTMENT TRAPS TERJADI

 BILA PENGGUNAKAN WAKTU, UANG DAN SUMBER2

LAINNYA YANG SEBELUMNYA MENGARAHKAN
MANUSIA UNTUK MEMBUAT PILIHAN YANG DALAM
KEADAAN LAIN TIDAK AKAN MEREKA BUAT DAN
KEADAAN INI MENGARAH KE EFEK2 PENURUNAN
BIAYA
5. DETERIORATION TRAPS

 SAMA DENGAN INVESTMENT TRAPS TAPI BERBEDA

DALAM COST DAN BENEFIT DARI TINGKAH LAKU
YANG BERUBAH BERDASARKAN WAKTU =SLIDING
REINFORCER TRAPS
 VI. COMMON TRAPS
BAB XXI BEHAVIORAL TRAPS

6. COLLECTIVE TRAPS

 KEPENTINGAN PERORANGAN MEMBAWA KERUGIAN

PADA ORANG BANYAK

7. HOW MUCH WOULD YOU PAY FOR A DOLLAR?

 ADA PENGARUH TAWARAN YANG LEBIH TINGGI DARI

ORANG LAIN YANG MEMBUAT KITA MAU MENAIKKAN
TAWARAN KITA SEPERTI PADA PELELANGAN
 VI. COMMON TRAPS
BAB XXI BEHAVIORAL TRAPS

8.KNEE DEEP IN THE BIG MUDDY

 TERPERANGKAP KARENA TERLANJUR BASAH

9. THE GREAT ESCAPE

 MENGAMBIL KEPUTUSAN UNTUK KELUAR DARI

SITUASI YANG BURUK DAN DIRASAKAN SEHARUSNYA
MENGAMBIL KEPUTUSAN TSB SUDAH DARI
DULU2NYA