PENYELESAIAN SENGKETA

MEDIS
DR. ADRIESTI HERDAETHA, SPKJ, MH
 DEFINISI SENGKETA MEDIS

• KONFLIK YANG TERJADI ANTARA PASIEN DAN DOKTER, AKIBAT

KETIDAKPUASAN PASIEN TERHADAP DOKTER ATAU SARANA KESEHATAN DALAM
MELAKSANAKAN UPAYA PELAYANAN MEDIK
• PASIEN MENYATAKAN KETIDAKPUASANNYA
 MENGAPA TERJADI SENGKETA MEDIS?

1. HASIL DARI SUATU PERJALANAN PENYAKIT ITU SENDIRI DAN TIDAK

BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN MEDIS YANG DILAKUKAN OLEH DOKTER
2. HASIL DARI SUATU RISIKO YANG TIDAK DAPAT DIHINDARI, TIDAK DAPAT
DIKETAHUI SEBELUMNYA DAN TIDAK DIPERHITUNGKAN SEBELUMNYA
3. HASIL DARI SUATU KELALAIAN MEDIK’
4. HASIL DARI SUATU KESENGAJAAN
 CIRI-CIRI SENGKETA MEDIS

• SENGKETA TERJADI PADA HUBUNGAN DOKTER PASIEN

• ADANYA KELALAIAN ATAU KESALAHAN
• PASIEN ADALAH PIHAK YANG MERASA DIRUGIKAN
• OBJEK UPAYA PENYEMBUHAN
 OUTLINER

Penyelesaiann Alternative dispute

Sengketa Medis resolution

Litigasi Non Litigasi

(jalur hukum) (Jalur non
hukum

PIDANA PERDATA ARBITRASE NEGOSIASI MEDIASI

 PENYELESAIAN MELALUI LEMBAGA PERADILAN PERDATA

• PIHAK YANG MERASA DIRUGIKAN MENGAJUKAN GUGATAN YANG DITUJUKAN

KEPADA KETUA PENGADILAN NEGERI SETEMPAT.
• SETELAH GUGATAN DITERIMA OLEH PENGADILAN, PIHAK YANG BERSENGKETA
DIPANGGIL MELALUI SURAT UNTUK MELAKUKAN SIDING.
• SIDANG AKAN MEMERIKSA POKOK PERKARA DISERTAI DENGAN PEMBUKTIAN
• APABILA SALAH SATU PIHAK MENOLAK DAPAT MENGAJUKAN BANDING, KASASI,
MAUPUN PENINJAUAN KEMBALI
 PENYELESAIAN MELALUI LEMBAGA
PERADILAN PIDANA
• PIHAK YANG MERASA DIRUGIKAN MEMBUAT LAPORAN PENGADUAN KE
KEPOLISIAN DI TEMPAT KEJADIAN PERKARA.
• POLISI MELAKUKAN PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN. APABILA SUDAH
TERKUMPUL CUKUP BUKTI DILIMPAHKAN KE JAKSA
• JAKSA ATAU PENUNTUT UMUM MENYERAHKAN HASIL PENYIDIKAN DAN SURAT
DAKWAAN KE PENGADILAN NEGERI SETEMPAT,
• PROSES PERSIDANGAN DIMULAI, PIHAK PELAPOR DIWAKILI OLEH
JAKSA/PENUNTUT UMUM, PELAPOR SEBAGAI SAKSI, DAN TERLAPOR SEBAGAI
TERDAKWA
 ALTERNATIF DISPUTE RESOLUTION

• PENYELESAIAN SENGKETA DI LUAR PENGADILAN YANG BERLANGSUNG

DENGAN DAMAI
• PADANANNYA DALAM BAHASA INDONESIA ALTERNATIF PENYELESAIAN
SENGKETA, PILIHAN PENYELESAIAN SENGKETA, PILIHAN PENYELESAIAN
SENGKETA. DAN MEKANISME ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA
 DASAR HUKUM ADR

• UNDANG-UNDANG NO 8/1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

• UNDANG-UNDANG NO 30/1999 TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA
• UNDANG-UNDANG NO 36/2009 PASAL 29
MEDIASI MERUPAKAN PILIHAN UTAMA
• PERATURAN MAKHAMAH AGUNG NO 1 TAHUN 2008
TENTANG MEDIASI
 MENGAPA PERLU ADR
• PENYELESAIAN SENGKETA MEDIS MELALUI PROSES LITIGASI PADA UMUMNYA
LAMBAT, BUANG WAKTU LAMA, DISEBABKAN OLEH PROSES PEMERIKSAAN
YANG FORMALISTIC, DAN SANGAT TEKNIS
• TERLALU BANYAK PERKARA YANG HARUS DISELESAIKAN PENGADILAN
• BIAYA PERKARA SANGAT MAHAL
• PENGADILAN SERING TIDAK RESPONSIVE
• PUTUSAN PENGADILAN SERING TIDAK RESPONSIVE
• PUTUSAN PENGADILAN SERING TIDAK MEMBERI KEPASTIAN HUKUM
 PRINSIP ADR

1. HARUS EFISIEN DARI SEGI WAKTU

2. HARUS HEMAT BIAYA
3. HARUS DAPAT DIAKSES OLEH PIHAK YANG BERSENGKETA
4. HARUS MELINDUNGI HAK-HAK PIHAK YANG BERSENGKETA
5. HARUS DAPAT MENGHASILKAN PUTUSAN YANG ADIL DAN JUJUR
6. BADAN ATAU MEDIATOR HARUS TERPERCAYA DAN BEREPUTASI
7. PUTUSANNYA HARUS FINAL DAN MENGIKAT
8. PUTUSANNYA HARUS DAPAT DAN MUDAH DIEKSEKUSI
9. PUTUSANNYA HARUS BERKEADILAN
 ARBITRASE

• PENYELESAIAN SUATU SENGKETA PERDATA DI LUAR PERADILAN UMUM YANG

DIDASARKAN PADA PERJANJIAN ARBITRASE KEDUA BELAH PIHAK.
• PENYELESAIAN DENGAN ARBITRASE DIGOLONGKAN MENJADI
A. QUALITY ARBITRATION : MENYELESAIKAN MASALAH KONTRAKTUAL
B. TECHNICAL ARBITRATION : MENYELESAIKAN MASALAH FACTUAL
C. MIXED ARBITRATION
• KEPUTUSAN DIBUAT OLEH ARBITAIR
 NEGOSIASI

• PROSES CONSENSUS YANG DILAKUKAN PIHAK-PIHAK YANG BERSENGKETA

UNTUK MENCAPAI KESEPAKATAN BERSAMA, TANPA ADANYA PIHAK KETIGA
• KELEMAHAN NEGOSIASI, KEKUATAN KEDUA PIHAK TIDAK SEIMBANG
 MEDIASI
• PROSES NEGOSIASI PENYELESAIAN SENGKETA ATAU PENYELESAIAN MASALAH,
DI MANA ADA PIHAK KETIGA YANG TIDAK MEMIHAK, BEKERJA SAMA DENGAN
PARA PIHAK YANG BERSENGKETA, MEMBANTU MEMPEROLEH KESEMPATAN
PERJANJIAN YANG MEMUASKAN.
• BERSIFAT INTEGRATIF, WAKTU SINGKAT, BIAYA RELATIF MURAH, TIDAK ADA
YANG MENANG TIDAK ADA YANG KALAH, SIAPA YANG BENAR SIAPA YANG
SALAH.
PRINSIP MEDIASI :
A. PRINSIP KESUKARELAAN PARA PIHAK
B. PRINSIP PENENTUAN DIRI SENDIRI
C. PRINSIP KERAHASIAAN
D. PRINSIP ITIKAD BAIK
E. PRINSIP PENENTUAN ATURAN MAIN
F. PRINSIP PERTEMUAN TERPISAH
PROSES MEDIASI AKAN BERJALAN BAIK APABILA :
a. PARA PIHAK MEMILIKI KEKUATAN TAWAR MENAWAR YANG SEBANDING
b. PARA PIHAK BERVISI KE DEPAN
c. TERDAPAT BANYAK PERSOALAN YANG MEMUNGKINKAN TERJADINYA
PERTUKARAN
d. TERDAPAT URGENSI ATAU BATAS WAKTU UNTUK MENYELESAIKAN
e. PARA PIHAK TIDAK MEMILIKI PERMUSUHAN YANG BERLANGSUNG LAMA DAN
MENDALAM
f. PARA PIHAK MAMPU MENGENDALIKAN PENDUKUNGNYA
g. PENYELESAIAN PERSOALAN MERUPAKAN PRIORITAS
h. JIKA SUDAH BERADA DI JALUR LITIGASI, URUSAN MEDIASI TETAP TIDAK
DIKESAMPINGKAN
 MEDIATOR
• MEMILIKI KEAHLIAN MEDIS DAN KEAHLIAN HUKUM
• BERFUNGSI SEBAGAI EDUCATOR/PENDIDIK : MEMAHAMI KEHENDAK, ASPIRASI,
PROSEDUR, KENDALA PARA PIHAK, DAN PERMASALAHAN YANG TERJADI
• BERFUNGSI SEBAGAI TRANSLATOR : MAMPU MENTERJEMAHKAN BAHASA MEDIS
KE DALAM BAHASA YANG DIPAHAMI MASYARAKAT AWAM
 TUGAS MEDIATOR

1. MENGUASAI SEMUA TAHAPAN DENGAN BAIK

2. MEMPERTEMUKAN KEPENTINGAN DAN KEINGINAN PARA PIHAK
3. MENCARI TITIK TEMU
4. MEMFOMULASIKAN DALAM KALIMAT YANG RINGKAS DAN SEDERHANA
5. MENERAPKAN PRINSIP HUKUM YANG BERLAKU
6. MENUANGKAN KESEPAKATAN SECARA TERTULIS
 ARBITRASE NEGOSIASI MEDIASI
PARA PIHAK SECARA PARA PIHAK SECARA PARA PIHAK SECARA
SUKARELA BERKEHENDAK SUKARELA BERKEHENDAK SUKARELA BERKEHENDAK
MENYELESAIKAN MENYELESAIKAN SENGKETA MENYELESAIKAN SENGKETA
SENGKETA
YANG MEMUTUS SENGKETA YANG MEMUTUS SENGKETA YANG MEMUTUS SENGKETA
ARBITER YANG DISEPAKATI PARA PIHAK PARA PIHAK
PARA PIHAK
ADA PIHAK KETIGA TIDAK ADA ORANG KETIGA ADA PIHAK KETIGA SEBAGAI
SEBAGAI PEMUTUS PENENGAH
MASALAH
ATURAN PEMBUKTIAN TIDAK ADA ATURAN TIDAK ADA ATURAN
BERSIFAT INFORMAL PEMBUKTIAN PEMBUKTIAN
 KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER-PASIEN

• SALAH SATU KUNCI KEBERHASILAN PELAYANAN KESEHATAN ADALAH

KEPERCAYAAN PASIEN TERHADAP DOKTERNYA. UNTUK MEMBANGUN
KEPERCAYAAN PASIEN/KELUARGANYA, SALAH SATUNYA DENGAN KOMUNIKASI.
• KOMUNIKASI BERBEDA DARI SEKEDAR MENYAMPAIKAN INFORMASI, KARENA
DALAM KOMUNIKASI MELIBATKAN EMOSI.
• UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI EFEKTIF, PERLU ADA PRINSIP
KESETARAAN ANTARA DOKTER DAN PASIEN.
• YANG PENTING DALAM KOMUNIKASI DOKTER DAN PASIEN BUKAN LAMA ATAU
FREKUENSINYA, TETAPI BAGAIMANA KOMUNIKASI ITU DILAKUKAN.
• YANG DISAMPAIKAN DALAM KOMUNIKASI
- PERSETUJUAN
- PROSES PENGOBATAN
- RISIKO PENGOBATAN
- PEMBERIAN EDUKASI
- PEMBERIAN INFORMASI
TERIMA KASIH