Anda di halaman 1dari 5

Hadits tentang kejujuran membawa kebaikan

( ) Artinya:
Dari Ibnu Masud ra. Berkata, Rasulullah saw. Bersabda: sesungguhnya shidq (kejujuran) itu membawa kepada kebaikan, Dan kebaikan itu membawa ke surga. Seseorang akan selalu bertindak jujur sehingga ia ditulis di sisi Allah swt sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu membawa kepada kejahatan, dan kejahatan itu membawa ke neraka. Seseorang akan selalu berdusta sehingga ia ditulis di sisi Allah swt sebagai pendusta. (Muttafaqun Alaih).1

: : .
Abdullah bin Masud berkata: Bersabda Rasulullah : Kalian harus jujur karena sesungguhnya jujur itu menunjukan kepada kebaikan dan kebaikan itu menunjukkan kepada jannah. Seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk jujur sehingga ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian dusta karena sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada keburukan dan keburukan itu menunjukkan kepada neraka. Seseorang senantiasa berdusta dan berusaha untuk berdusta sehingga ditulis disisi Allah sebagai seorang pendusta (HR Muslim) 2

1 2

Juwariyah, Hadis Tarbawi (Yogyakarta: Teras, 2010) hal.70 Ibid, h. 83

Program sekolah yang menyangkut pembinaan dan penanaman nilai kejujuran bagi siswa harus tersedia secara khusus dan dilakukan secara sistematis dan terencana. Program itu diimplementasikan pada setiap pembelajaran, sehingga guru harus lebih banyak diarahkan kepada kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor siswa yang menunjang program sekolah dalam rangka mencapai ketuntasan minimal.Hubungannya dengan ini, tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua.Ia harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola para siswanya. Dari faktor tersebut yang paling berpengaruh terhadap kualitas sikap ilmiah dan perilaku siswa adalah faktor guru.Karena, gurulah yang paling berkuasa mengelola dan menciptakan kondisi kelas sebagai sarana tumbuh dan berkembangnya sikap berpikir ilmiah, kritis dan perilaku siswa.Oleh karena itu, dalam upaya mengembangkan kemampuan sikap ilmiah dan perilaku siswa untuk jujur, disiplin dan mandiri, diperlukan kajian yang menggagas inovasi model pembelajaran berupa strategi belajar dan mengajar.

Dengan mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif dengan menyertakan penanaman nilai karakter kejujuran merupakan kemampuan sikap ilmiah dan perilaku yang baik dapat dimiliki siswa secara optimal. Jika harapan ini dapat terwujud dalam setiap pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas dan di luar kelas, setidaknya akan menjadi konstribusi yang berarti bagi masyarakat, bahkan bangsa dan negara yang sedang dilanda masalah rendahnya kualitas sumber daya manusia yang berkarakter jujur dalam berperilaku, disiplin dalam beraktifitas dan mandiri dalam bekerja. PelaksanaanPembelajaran untuk Menanamkan Kejujuran Pelaksanaan pembelajaran yang telah dikembangkan ini didasarkan pada desain model pembelajaran yang telah disusun.Dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah ini, terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.Dalam pendekatan ini, siswa dibina kesadaran emosional nilainya melalui cara yang kritis rasional dengan klarifikasi dan menguji kebenaran, kebaikan, keadilan, dan lain-lain dalam kehidupan atau pengalamannya sehari-hari. Target nilai karakter inilah yang akan menuntun proses atau kegiatan belajar mengajar serta penentuan pilihan stimulus. Wujud pengarahan menuju target tersebut, dilakukan guru melalui

berbagai upaya dan di antaranya ialah melalui pertanyaan nilai. Dan ini melahirkan tuntutan lain lagi bagi setiap guru dalam mengajarkan nilai kejujuran. Mengingat tujuan akhir adalah mengembangkan strategi pembelajaran, yaitu strategi penanaman nilai karakter kejujuran melalui pembelajaran di kelas dan untuk memperoleh gambaran efektivitas penerapan strategi pembelajarannya itu dalam upaya membina disiplin dan kemandirian siswa, dipersiapkan desain (skenario) yang telah dikembangkan hasil kolaboratif dan modifikasi beberapa model pendidikan nilai, dengan harapan dapat menjadi model alternatif program pendidikan dalam membentuk insan yang senantiasa berlaku jujur, beriman, dan bertakwa. Dalam kaitannya dengan nilai kejujuran yang akan disertakan pada materi pembelajaran, hasil pengembangannya bertujuan untuk menanamkan seperangkat nilai kejujuran yang meliputi bersikap dan berperilaku tulus hati, dan murni dalam mengerjakan sesuatu perbuatan yang baik. Dapat dipercaya untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh orang tua, guru dan teman dengan baik. Mau mengakui bahwa prestasi yang dicapainya bukan hanya hasil jerih payah diri sendiri, tetapi juga berkat pertolongan Allah SWT dan peran orang lain. Mengakui kekeliruan dan kesalahannya sendiri serta mengakui kelebihan orang lain. Tulus hati dalam berucap dan bertindak serta hanya mengharap rida Allah SWT. Untuk pembinaan disiplin dan kemandirian siswa dapat diterapkan sebagai berikut: a. Belajar dan bekerja secara teratur, tertib, dan bertanggung jawab. b. Mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di lingkungan keluarga, sekolah, maupun di masyarakat. c. Menghindari diri dari tindakan dan perbuatan yang bersifat plin plan atau tidak konsekuen. d. Taat terhadap orang tua, guru dan tata tertib sekolah. e. Tidak terlambat dan mengerjakan tugas sekolah tepat pada waktunya.

Program sekolah yang menyangkut pembinaan dan penanaman nilai kejujuran bagi siswa harus tersedia secara khusus dan dilakukan secara sistematis dan terencana. Program itu diimplementasikan pada setiap pembelajaran, sehingga guru harus lebih banyak diarahkan kepada kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor siswa yang menunjang program sekolah dalam rangka mencapai ketuntasan minimal.

Selain itu, kompetensi guru. Hubungannya dengan ini, tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola para siswanya. Dari faktor tersebut yang paling berpengaruh terhadap kualitas sikap ilmiah dan perilaku siswa adalah faktor guru. Karena, gurulah yang paling berkuasa mengelola dan menciptakan kondisi kelas sebagai wahana tumbuh dan berkembangnya sikap berpikir ilmiah, kritis dan perilaku siswa. Oleh karena itu, dalam upaya mengembangkan kemampuan sikap ilmiah dan perilaku siswa untuk jujur, disiplin dan mandiri, diperlukan kajian yang menggagas inovasi model pembelajaran berupa strategi belajar dan mengajar. Dengan mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif dengan menyertakan penanaman nilai karakter kejujuran merupakan kemampuan sikap ilmiah dan perilaku yang baik dapat dimiliki siswa secara optimal. Jika harapan ini dapat terwujud dalam setiap pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas dan di luar kelas, setidaknya akan menjadi konstribusi yang berarti bagi masyarakat, bahkan bangsa dan negara yang sedang dilanda masalah rendahnya kualitas sumber daya manusia yang berkarakter jujur dalam berperilaku, disiplin dalam beraktifitas dan mandiri dalam bekerja.

1. 2. Proses Pelaksanaan Pembelajaran yang Dilakukan Guru Pelaksanaan pembelajaran yang telah dikembangkan ini didasarkan pada desain model pembelajaran yang telah disusun. Dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah ini, terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Adapun pendekatan dan strategi yang digunakan dalam pelaksanaan pengajaran di kelas, yaitu menggunakan model Analisis nilai, Klarifikasi nilai dan Ibrah. Dalam pendekatan ini, siswa dibina kesadaran emosional nilainya melalui cara yang kritis rasional dengan klarifikasi dan menguji kebenaran, kebaikan, keadilan, dan lain-lain dalam kehidupan atau pengalamannya sehari-hari. Target nilai karakter inilah yang akan menuntun proses atau kegiatan belajar mengajar serta penentuan pilihan stimulus. Wujud pengarahan menuju target tersebut, dilakukan guru melalui berbagai upaya dan di antaranya ialah melalui pertanyaan nilai. Dan ini melahirkan tuntutan lain lagi bagi setiap guru dalam mengajarkan nilai kejujuran ialah keharusan mahir dalam bertanya (keterampilan bertanya). Mengingat tujuan akhir penelitian ini adalah mengembangkan strategi pembelajaran, yaitu strategi penanaman nilai karakter kejujuran melalui pembelajaran di kelas dan untuk memperoleh gambaran efektivitas penerapan strategi pembelajarannya itu dalam upaya membina disiplin dan kemandirian siswa, dipersiapkan desain (skenario) yang telah dikembangkan hasil kolaboratif dan modifikasi beberapa model pendidikan nilai, dengan harapan dapat menjadi model alternatif program pendidikan dalam membentuk insan yang senantiasa berlaku jujur, beriman, dan bertakwa.

Dalam kaitannya dengan nilai kejujuran yang akan disertakan pada materi pembelajaran, hasil pengembangannya bertujuan untuk menanamkan seperangkat nilai kejujuran yang meliputi bersikap dan berperilaku tulus hati, dan murni dalam mengerjakan sesuatu perbuatan yang baik. Dapat dipercaya untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh orang tua, guru dan teman dengan baik. Mau mengakui bahwa prestasi yang dicapainya bukan hanya hasil jerih payah diri sendiri, tetapi juga berkat pertolongan Allah SWT dan peran orang lain. Mengakui kekeliruan dan kesalahannya sendiri serta mengakui kelebihan orang lain. Tulus hati dalam berucap dan bertindak serta hanya mengharap rida Allah SWT. Untuk pembinaan disiplin dan kemandirian siswa sebagai refleksi dari penanaman nilai kejujuran adalah: Belajar dan bekerja secara teratur, tertib, dan bertanggung jawab. Mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di lingkungan keluarga, sekolah, maupun di masyarakat. Menghindari diri dari tindakan dan perbuatan yang bersifat plinplan atau tidak konsekuen. Taat terhadap orang tua, guru dan tata tertib sekolah. Tidak terlambat dan mengerjakan tugas sekolah tepat pada waktunya.

Anda mungkin juga menyukai