Anda di halaman 1dari 11

Menyusun kerangka karangan Kerangka karangan adalah garis besar dari hal-hal yang hendak ditulis.

Dengan kerangka, penulis dimudahan untuk menuangkan ide secara sistematis, terarah, dan kemungkinan mendapatkan kelengkapan materi. Kerangka paragraf deskriptif harus menggambarkan keadaan atau suasana suatu objek yang akan dideskripsikan. Contoh menyusun kerangka. Paragraf Persuasi Published 23/01/2013 1. Pengertian Paragraf Persuasif Paragraf persuasif adalah paragraf yang berisi ajakan atau bujukan agar pembaca mengikuti atau mengadopsi petunjuk-petunjuk yang ditulisnya dalam teks.Persuasi bertujuan untuk meyakinkan seseorang baik pembaca atau juga pendengar agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis. Berdasarkan pengertian tersebut,dapat diketahui ciri paragraf atau karangan persuasif, yakni sebagai berikut. a. Bertujuan memengaruhi pembaca untuk melakukan tindakan sesuai yang diharapkan penulisnya. b. Teks yang mengandung persuasi biasanya menggunakan segala upaya yang memungkinkan pembaca terpengaruh. c. Kadang-kadang menggunakan alasan yang tidak rasional. d. Paragraf persuasi biasanya terdapat dalam iklan atau dalam tips-tips tertentu. e. Dalam iklan, karangan persuasi ini disebut juga persuasif-provokatif. Bentuk persuasif yang dikenal umum adalah propaganda yang dilakukan berbagai badan, lembaga, atau perorangan; iklan dalam surat kabar untuk mempromosikan barang dagangan, kampanye untuk menarik pemilih sebanyak-banyaknya, dan selebaran-selebaran atau pamflet. Bentuk-bentuk persuasif ini biasanya menggunakan pedekatan emotif, yaitu pendekatan yang berusaha membangkitkan dan merangsang emosi pembaca. Di samping itu, karangan persuasif pun biasanya menggunakan pendekatan rasional, yakni dengan menyampaikan fakta-fakta untuk meyakinkan pembaca atau pendengar. Contoh Karier memang bukan segala-galanya dalam hidup ini, tetapi punya andil dalam memengaruhi kehidupan seseorang. Mempertahankan serta meningkatkan kualitas karier merupakan keinginan sebagian besar orang. Banyak cara yang bisa ditempuh untuk menjaga kualitas karier. Salah satu yang paling efektif adalah dengan senantiasa menjaga

gairah kerja. Gairah kerja ternyata ikut menentukan sukses tidaknya karier seseorang. Bahkan, harus usahakan agar gairah kerja selalu meningkat dari waktu ke waktu, jangan sampai menurun, atau malah hilang sama sekali. Paragraf di atas berisi ajakan atau imbauan kepada pembaca dengan menjelaskan bahwa seseorang bisa mengembangkan kariernya dengan menjaga gairah kerja. Apabila dilanjutkan dengan paragraf berikutnya, menjaga gairah kerja tersebut akan dijelaskan dengan beberapa tips atau resep, seperti menjaga kondisi tubuh, mengawali pekerjaan dengan penuh senyum, mencintai dan menikmati pekerjaan, memanfaatkan waktu sebaikbaiknya, memberikan kado istimewa, dan memiliki semangat berkompetisi. Dengan demikian, tulisan tersebut mengajak pembaca untuk menjaga gairah kerja. Ajakan inilah yang menjadi ciri dan karakter paragraf persuasif. 2. Menentukan Topik Persuasif Topik karangan (tulisan) persuasif dapat dikembangkan dari berbagai macam bidang. Hampir setiap bidang bisa dijadikan topik karangan persuasif, dengan syarat topik itu mengandung ajakan atau persuasif kepada pembaca. Beberapa contoh topik yang bisa dikembangkan menjadi karangan persuasif adalah sebagai berikut. Bidang Kesehatan Menghindari Diri dari Penyakit Demam Berdarah Hidup Sehat dengan Murah Olahraga untuk Kesehatan Tubuh Bidang Pendidikan Meraih Prestasi Dunia di Tengah Kompetisi yang Ketat Cara Belajar yang Efektif Buku Sebagai Sumber Ilmu Contoh-contoh tema di atas menggambarkan bahwa pembaca diajak untuk ikut atau mengikuti saran-saran yang dituangkan dalam tulisan tersebut. Tema Hidup Sehat dengan Murah, misalnya akan memaparkan bagaimana menjaga kesehatan dengan tidak mengeluarkan dana yang banyak. Tulisan ini akan memberi contohcontoh olahraga atau upaya menjaga kesehatan dengan tidak mengeluarkan uang, misalnya, membiasakan diri untuk jalan-jalan (jogging). Semua kalimat dalam karangan ini akan disusun secara persuatif karena tujuannya mengajak pembaca untuk mengikuti saran-saran dalam tulisan tersebut.

3. Menulis Kerangka Paragraf Persuasif Kerangka paragraf dibuat sedemikian rupa sehingga terdapat koherensi antara satu kalimat dan kalimat lainnya. Di samping itu, kerangka juga akan memandu seorang penulis mengembangkan paragraf atau karangannya. Kerangka paragraf atau karangan dapat dibuat lebih terperinci atau secara garis besarnya saja. Kerangka karangan dibuat sesuai dengan kebutuhan seorang penulis. Memang, banyak juga penulis yang tidak menggunakan kerangka paragraf atau karangan. Namun, sebagai penulis pemula, harus terlebih dahulu membuat kerangka paragraf atau karangan supaya tulisan menjadi benar-benar baik. Berikut ini ditulis beberapa kerangka persuasif. Cermatilah kerangka paragraf tersebut dengan baik! Sebelum menulis karangan, Anda dapat membuat kerangka sesuai dengan kebutuhan Anda. Topik paragraf : Gagasan utama : .. Gagasan pendukung : . Contoh kerangka karangan berdasarkan ketentuan di atas. Topik paragraf : Belajar secara efektif Gagasan utama : Belajar secara efektif dibutuhkan oleh setiap pelajar Gagasan pendukung : Kompetisi di antara pelajar semakin tinggi Semakin banyak pelajar yang pintar Materi ajar yang banyak membutuhkan waktu belajar yang lebih lama. 4. Menyusun Paragraf Persuasif Contoh kerangka paragraf di atas dapat dikembangkan menjadi sebuah paragraf yang baik. Kerangka paragraf tersebut ditulis dalam empat kalimat, yaitu satu kalimat utama yang mengandung gagasan utama dan tiga kalimat pendukung yang mengandung gagasan pendukung (penjelas). Perhatikanlah contoh paragraf yang dikembangkan berdasarkan kerangka paragraf di atas. Setiap pelajar membutuhkan strategi belajar yang efektif pada masa mendatang. Strategi belajar yang efektif sangat diperlukan oleh pelajar mengingat semakin hari kompetisi di kalangan pelajar semakin tinggi. Para pelajar berlomba untuk mencapai prestasi sehingga semakin banyak pelajar yang pintar. Materi ajar yang banyak, harus disiasati dengan cara

belajar efektif, tidak membuang-buang waktu aagar pelajar bisa belajar dalam waktu yang lebih singkat. 5. Teknik Menulis Paragraf atau Karangan Persuasi Teknik Menulis Paragraf atau Karangan Persuasi adalah a. Rasionalisasi Rasionalisasi adalah proses penggunaan akal untuk memberikan dasar pembenaran terhadap suatu persoalan. Pembenaran ini berfungsi untuk memudahkan jalan agar keinginan, sikap, keputusan, atau tindakan yang telah ditentukan dapat dibenarkan. b. Sugesti Sugesti adalah suatu usaha membujuk atau mempengaruhiorang lain untuk menerima pendirian tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari, sugesti itu biasanya dilakukan dengan rangkaian kata-kata yang menarik dan meyakinkan. Agar lebih mudah membuat paragraf persuasif, dapat memanfaatkan kalimat-kalimat yang menggunakan kata penghubung antarklausa, yaitu karena, jika, kalau, seperti, dan lain-lain. Contoh Jika senang bepergian, Tentunya memiliki banyak persiapan dalam menghadapi liburan ini. Persiapan yang terpenting adalah kesehatan fisik. Anda tidak mungkin dapat berlibur jika terserang penyakit. Oleh karena itulah, kami ciptakan sebuah produk multivitamin terbaik. Selain vitamin A, B Kompleks, dan vitamin C, multivitamin ini pun diperkaya oleh vitamin D yang dapat menguatkan tulang, serta vitamin E agar kulit Anda senantiasa sehat. Dengan tubuh yang sehat dan bugar, berbagai aktivitas dapat Anda lakukan dengan bersemangat. Jika Anda ingin senantiasa sehat dan mendapatkan khasiat dari Xavier-C, segera kunjungi apotek terdekat di kota Anda. Dijamin, Anda tidak akan pernah merasa kecewa. Adi Abdul Somad, dkk. 2007. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Indrawati. 2009. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Contoh Kerangka Karangan Persuasif

Contoh Kerangka Karangan Persuasif-Langkah-langkah menyusun paragraf persuasif adalah: 1.Menentukan Topik dan Tujuan 2.Membuat Kerangka Karangan 3.Mengumpulkan Bahan 4.Menarik Kesimpulan 5.Penutup Contoh kerangka tulisan persuasif dengan topik Menghilangkan pengaruh buruk narkotika dan obat-obat terlarang lain ialah sebagai berikut Kerangka Tulisan Persuasif 1. Hakikat Narkotika dan Obat-obat Terlarang 1.1 Pengertian narkotika dan obat-obat terlarang 1.2 Jenis narkotika, bentuk, dan harga 1.3 Efek masing-masing jenis narkotika bagi tubuh 2. Latar Belakang Pecandu Narkotika 2.1 Frustasi 2.2 Broken home 2.3 Ingin disebut modern 2.4 Sebab-sebab lain 3. Pengaruh yang Ditimbulkan oleh Narkotika 3.1 Pengaruh narkotika terhadap kondisi fisik dan kejiwaan pecandu 3.2 Pengaruh narkotika terhadap masa depan pecandu 3.3 Pengaruh narkotika terhadap masyarakat 4. Cara Penanggulangan yang Mungkin Dilakukan 4.1 Menghilangkan hal-hal yang menjadi penyebab terjerumusnya seseorang ke dalam dunia narkotika 4.2 Meningkatkan kerja sama antara orang tua-gurukepolisian dalam memberantas narkotika C. Mengumpulkan Bahan Bahan dapat diperoleh melalui kegiatan pengamatan, wawancara, dan penyebaran angket kepada responden. Pada saat mengumpulkan bahan, kita dapat membuat catatan, baik kutipan langsung maupun tidak langsung, yang nantinya dapat dijadikan sebagai barang bukti.

Contoh: Peneliti mengungkapkan bahwa sebab-sebab seseorang dapat terjerumus ke dalam dunia narkotika: 45% broken home, 20% frustasi, 17% ingin disebut modern, dan sisanya karena sebab lain (Sukartono, 1987:45) Artinya: Data tersebut diperoleh dari buku karangan Sukartono yang diterbitkan pada tahun 1987, halaman 45. D. Menarik Kesimpulan Penarikan kesimpulan dalam suatu karangan persuasi harus kita lakukan dengan benar agar tujuan kita tercapai. Suatu kesimpulan dapat dibuat apabila data yang diperoleh telah dianalisis. Penarikan kesimpulan dapat dilakukan dengan cara induksi atau deduksi. Contoh: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di beberapa kota besar di Jawa Barat dapat dikemukakan ciri-ciri seorang pecandu narkoba adalah .... E. Penutup Pada bagian ini penulis mengajak pembaca untuk waspada dan hati-hati agar tidak terjerumus ke dalam dunia narkotika dan menjauhi narkotika yang berbahaya bagi kesehatan fisik dan jiwa. Contoh paragraf persuasif

Home Kebahasaan Definisi dan Contoh Paragraf Argumentasi Definisi dan Contoh Paragraf Argumentasi

Paragraf atau Karangan Argumentatif Adalah paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta.Deskripsi merupakan suatu karangan yang memberikan alasan kuat dan

meyakinkan. Dalam argumentatif, penulis menyampaikan pendapat yang disertai penjelasan dan alasan yang kuat dengan maksud agar pembaca bisa terpengaruh. Dasar karangan argumentasi adalah berpikir kritis dan logis. Oleh karena itu, harus berdasarkan pada fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Fakta-fakta tersebut dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain: 1.bahan bacaan (buku, majalah, surat kabar, atau internet); 2.wawancara atau angket; 3.penelitian atau pengamatan langsung melalui observasi. Agar lebih mudah, Anda dapat menulis paragraf argumentatif dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Daftarlah topik-topik pendapat yang dapat dikembangkan. 2. Susunlah kerangka paragraf yang akan dibuat.- Kembangkan kerangka tersebut menjadi paragraf. 3. Anda dapat menggunakan kata penghubung antarkalimat (oleh karena itu, dengan demikian, oleh sebab itu, dan lain-lain). Ciri-ciri Pargaraf atau karangan argumentasi 1. Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin mengenai topik yang dibahas. 2. Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain. 3. Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian. 4. Penjelasan dalam paragraf argumentasi disampaikan secara logis 5. Penutup berisi kesimpulan. Karakteristik paragraf argumentasi: 1. Kalimat utama/pendahuluan berupa pernyataan/gagasan penulis yang menarik perhatian pembaca 2. Diikuti kalimat-kalimat penjelas yang berisi argumen-argumen untuk meyakinkan atau membuktikan kebenaran gagasan awal penulis 3. Ditutup dengan kesimpulan yang menegaskan gagasan awal penulis Karangan argumentasi dan eksposisi seringkali sulit dibedakan. Bentuk keduanya hampir sama. Meskipun demikian, keduanya memiliki perbedaan Perbedaan argumentasi dengan eksposisi

Bagian Karangan Pembuka atau pendahuluan

argumentasi Menarik perhatian pembaca pada persoalan yang akan dikemukakan.

eksposisi Memperkenalkan kepada pembaca tentang topik yang akan dipaparkan dan tujuan paparan tersebut. Memberi informasi atau menjelaskan kepada pembaca agar pembaca memperoleh gambaran yang jelas. Untuk lebih menjelaskan atau memperjelas isi karangan.

Tujuan

Meyakinkan pembaca.

Penggunaan data, contoh, gambar, dsb (Alasan)

Untuk membuktikan bahwa apa yang dikemukakan penulis dalam tulisan itu benar. Menyimpulkan apa yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya.

Penutup

Menegaskan lagi apa yang telah diuraikan sebelumnya.

Paragraf argumentasi mempunyai dua pola pengembangan, yaitu sebagai berikut: 1. Sebab ke Akibat, yaitu jenis pola pengembangan paragraf argumentasi yang berawal dari peristiwa yang dianggap sebagai penyebab, lalu menuju kepada kesimpulan yang berupa efek atau akibat yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut. 2. Akibat ka Sebab, merupakan kebalikan dari pola pengembangan paragraf argumentasi yang sebelumnya. Paragraf ini dimulai dari menjelaskan suatu masalah yang dianggap sebagai akibat lalu bergerak menuju hal-hal yang dianggap sebagai penyebab masalah tadi. 1. Pola sebab-akibat Yaitu satu sebab yang menimbulkan beberapa akibat. Misal: Sebab: Hujan turun__________akibat 1 jemuran basah akibat 2 tanah becek akibat 3 got penuh air dsb.

2. Pola akibat-sebab Yaitu satu akibat yang terjadi karena beberapa sebab. Misal: akibat: lingkungan rusak__________sebab 1: penebangan hutan sebab 2: pembuangan sampah sebab 3: penambangan liar dsb. 3. Pola sebab-akibat yang bertalian Satu sebab menimbulkan satu akibat yang menjadi sebab dari akibat yang timbul berikutnya. Sebab1________akibat1 (sebab2)_______akibat2 (sebab3)_______akibat3 (sebab4) dan seterusnya. Misal: Sebab1: Semalam hujan turun ________Akibat1: air menggenang (menjadi sebab2) _______Akibat2: jalan-jalan banjir (menjadi sebab3)____________Akibat3: lalu lintas macet. dan seterusnya

Contoh Paragraf Argumentasi Sebab Akibat: Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu maju mundurnya suatu bangsa. Adalah sebuah fakta yang tak terbantahkan lagi bahwa pendidikan di indonesia adalah pendidikan yang sangat mahal dan tak terjangkau bagi masyarakat tak mampu. Pada tahun 2010 saja terdapat 1,08 juta siswa SD hingga SMA yang putus sekolah. Biaya pendidikan yang mahal diperkirakan menjadi sebab tingginya angka putus sekolah di tahun 2010 tersebut. Contoh Paragraf Argumentasi Akibat Sebab: Kerusakan lingkungan merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh umat manusia di era modern sekarang ini. Hampir setiap hari kita selalu disuguhi dengan beritaberita tentang berbagai macam bencana alam seperti banjir, tanah longsor, kekeringan dan berbagai macam bencana alam lain yang telah memakan banyak sekali korban baik harta maupun nyawa. Bencana-bencana alam "buatan" yang sering terjadi saat ini, tak lain dan tak bukan adalah akibat dari pola hidup sebagian besar manusia modern yang tidak ramah lingkungan.

CONTOH PARAGRAF ARGUMENTASI 1. Sebagai orang awam, saya menganggap kenaikan BBM ini sangat meresahkan dan menyulitkan masyarakat, terutama masyarakat kecil. Bagi masyarakat yang mampu mungkin itu tidak akan menjadi masalah, tetapi bagi masyarakat kecil, hal ini akan berakibat fatal. Biaya hidup mereka akan lebih besar, padahal kemampuan mereka sangat minim. Kondisi sebelum BBM naik saja sudah kembang kempis, apalagi setelah BBM naik, mungkin mereka hanya bisa malan pagi. Bahkan, mungkin banyak yang kelaparan secara terselubung. 2. Memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang hanya akan menambah pengangguran karena pelajaran di SMA tidak memberi bekal bekerja. Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP tidak latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknya memilih SMK. Dia mengingatkan sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi bakat-minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Tetapi tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai perguruan tinggi. 3. Akibat perkembangan perekonomian dan pertambahan jumlah penduduk, komsumsi energi di dalam negeri juga meningkat. Kebutuhan gas di pulau jawa pada tahun 2002 sebanyak 943 juta kaki kubik per hari (MMCFD). Tahun 2005, meningkat menjadi 1,136 MMCFD. Pada tahun 2010, kebutuhan gas di pulau jawa diperkirakan 2.252 MMCFD dan tahun 2015, sebanyak 3,441 MMCFD. 4. Pendidikan gratis hanya janji yang bergema luas saat kampanye dan pemilihan pimpinan daerah maupun pusat. Saat pemilihan usai akan lain ceritanya. Anak-anak miskin di kota, desa, dan pedalaman tetap mengalami kesulitan untuk mengakses pendidikan yang layak. Di perkotaan sekolah berlomba-lomba meningkatkan sarana dan prasaran dengan jalan menaikkan pungutan dengan dalil sumbangan pendidikan, uang gedung, dan lain-lain karena biasanya masyarakat perkotaan lebih memilih sekolah yang mempunyai sarana pendidikan yang baik sehingga mereka tidak akan segan untuk membayar mahal demi memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Sebaliknya di pinggiran kota, pedesaan, dan pedalaman, sekolah tidak bisa mengenakan pungutan kepada orang tua siswa karena tidak ada lagi yang bisa dipungut dari masyarakat. Para siswa harus puas dengan kondisi fasilitas pendidikan yang jauh dari kata layak. 5. Kebiasaan menabung sejak dini memberi manfaat besar bagi orang yang melakukannya. Dengan menabung, secara tidak langsung seseorang berusaha menata hidupnya. Seperti sering terjadi, dalam hidup banyak kejadian yang tidak terduga, seperti sakit, tertimpa musibah, mendaftar sekolah, dan sebagainya. Hal-hal tersebut tentu memerlukan biaya.

Dengan memiliki tabungan, seseorang tidak akan terlalu panik ketika berhadapan dengan kejadian yang tidak terduga itu. Mereka akan lebih mudah menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Jadi, kegiatan menabung adalah tindakan yang menguntungkan. 6. Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP tidak latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknya memilih SMK. Dia mengingatkan sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi bakat-minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai perguruan tinggi. Pada akhirnya mereka akan menjadi pengangguran karena pelajaran di SMA tidak memberi bekal untuk bekerja. Jadi, memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang hanya akan menambah pengangguran. Lihat juga pembahasan paragraf Narasi-Deskripsi-Eksposisi-Argumentasi-Persuasi di: JenisJenis Paragraf

Anda mungkin juga menyukai