Rasa sakt (nyer) merupakan keuhan yang serng ddapatkan daam
knk, waaupun stah sakt n tampaknya sut ddefnskan. Perseps tap orang akan berbeda-beda, karena keuhan n berasa dar pengaaman sub|ektf seseorang yang sut dakukan pengukurannya. Reaks dan skap ndvdu terhadap stmuas yang dentk yang menyebabkan sakt akan berbeda pua. Oeh karena tu, dokter pemerksa dharapkan pada tugas untuk mendapatkan nformas yang seengkap mungkn dar pasen dan |uga harus dapat membayangkan bagamana pasen bereaks terhadap rasa saktnya tu. Sakt kepaa merupakan saah satu aasan yang pang serng dkeuhkan pasen saat membutuhkan pertoongan meds. Dagnoss dan tataaksana sakt kepaa adaah berdasarkan pendekatan kns yang seksama yang dtambah dengan pengetahuan mengena anatom, fsoog, dan farmakoog |aras sstem saraf yang menmbukan berbaga macam sndrom sakt kepaa. Anatomi Sakit Kepala Bagan-bagan otak dapat secara bebas dkeompokkan ke daam berbaga cara berdasarkan perbedaan anatoms, spesasas fungsona, dan perkembangan evous. Otak terdr dar (1) batang otak terdr atas otak tengah, pons, dan medua, (2) serebeum, (3) otak depan (forebran) yang terdr atas densefaon dan serebrum. Densefaon terdr dar hpotaamus dan taamus. Serebrum terdr dar nukeus basa dan korteks serebrum. Masng-masng bagan otak memk fungs tersendr. Batang otak berfungs sebaga berkut: (1) asa dar sebagan besar saraf kranas perfer, (2) pusat pengaturan kardovaskuer, respras dan pencernaan, (3) pengaturan refeks otot yang terbat daam kesembangan dan postur, (4) penermaaan dan ntegras semua masukan snaps dar korda spnas; keadaan ter|aga dan pengaktfan korteks serebrum, (5) pusat tdur. Serebeum berfungs untuk memehara kesembangan, penngkatan tonus otot, koordnas dan perencanaan aktvtas otot vounter yang terath. Hpotaamus berfungs sebaga berkut: (1) mengatur banyak fungs homeostatk, msanya kontro suhu, rasa haus, pengeuaran urn, dan asupan makanan, (2) penghubung pentng antara sstem saraf dan endokrn, (3) sangat terbat daam emos dan poa peraku dasar. Taamus berfungs sebaga stasun pemancar untuk semua masukan snaps, kesadaran kasar terhadap sensas, beberapa tngkat kesadaran, berperan daam kontro motork. Nukeus basa berfungs untuk nhbs tonus otot, koordnas gerakan yang ambat dan menetap, penekanan poa-poa gerakan yang tdak berguna. Korteks serebrum berfungs untuk perseps sensork, kontro gerakan vounter, bahasa, sfat prbad, proses menta canggh msanya berpkr, mengngat, membuat keputusan, kreatvtas dan kesadaran dr. Nyer kepaa dpengaruh oeh nukeus trgemnoservkas yang merupakan nosseptf yang pentng untuk kepaa, tenggorokan dan eher bagan atas. Semua aferen nosseptf dar saraf trgemnus, fasa, gosofarngeus, vagus, dan saraf dar C1-3 beramfkas pada grey matter area n. Nukeus trgemnoservkas terdr dar tga bagan yatu pars oras yang berhubungan dengan transms sensas takt dskrmnatf dar rego orofasa, pars nterpoars yang berhubungan dengan transms sensas takt dskrmnatf sepert sakt gg, pars kaudas yang berhubungan dengan transms nosseptf dan suhu. Terdapat overappng dar proses ramfkas pada nukeus n sepert aferen dar C2 sean beramfkas ke C2, |uga beramfkas ke C1 dan C3. Sean tu, aferen C3 |uga akan beramfkas ke C1 dan C2. Ha n ah yang menyebabkan ter|adnya nyer ah dar pada kepaa dan eher bagan atas. Nyer ah basanya terdapat pada okspta dan rego fronto orbta dar kepaa dan yang |arang adaah daerah yang dpersaraf oeh nervus maksars dan mandbuars. In dsebabkan oeh aferen saraf tersebut tdak atau hanya sedkt yang meuas ke arah kauda. Lan hanya dengan saraf oftamkus dar trgemnus. Aferen saraf n meuas ke pars kauda. Daerah senstf terhadap nyer kepaa dapat dbag men|ad 2 bagan yatu ntrakrana dan ekstrakrana. Intrakrana yatu snus venosus, vena korteks serebrum, arter basa, duramater bagan anteror, dan fossa tengah serta fossa posteror. Ektrakrana yatu pembuuh darah dan otot dar kut kepaa, bagan dar orbta, membran mukosa dar rongga nasa dan paranasa, tenga tengah dan uar, gg, dan gus. Sedangkan daerah yang tdak senstf terhadap nyer adaah parenkm otak, ventrkuar ependma, dan peksus korodeus. Patogenesis Nyeri Kepala Pada nyer kepaa, senstsas terdapat d nosseptor menngea dan neuron trgemna sentra. Fenomena pengurangan na ambang dar kut dan kutaneus aodyna ddapat pada penderta yang mendapat serangan mgren dan nyer kepaa kronk an yang dsangkakan sebaga refeks pemberatan respons dar neuron trgemnasentra. nervas sensors pembuuh darah ntrakrana sebahagan besar berasa dar gangon trgemna dar ddaam serabut sensors tersebut mengandung neuropeptde dmana |umah dan peranannya adaah yang pang besar adaah CGRP(Cactonn Gene Reated Peptde), kemudan dkut oeh SP(substance P), NKA(Neuroknn A), ptutary adenyate cycase actvatng peptde (PACAP) ntrcoxde (NO), moeku prostagandn E2 (PGE|2) bradknn, serotonn(5-HT) dan adenosne trphosphat (ATP), mengaktvas atau mensenstsas nosseptor. Khusus untuk nyer kepaa kaster can chronc parox-ysma headache ada ag peepasan VIP(vasoactve ntestne peptde) yang berperan daam tmbunya ge|aa nasa congeston dan rhnorrhea. Marker pan sensng nerves an yang berperan daam proses nyer adaah opod dynorphn, sensory neuron-specfc sodum channe(Nav 1.8), purnergc reseptors(P2X3), soectn B4 (IB4) , neuropeptde Y , gaann dan artemn reseptor ( GFR-3 = GDNF Ga Ce Derved Neourotrophc Factor famy receptor-3). Sstem ascendng dan descendng pan pathway yang berperan daam transms dan moduas nyer teretak dbatang otak. Batang otak memankan peranan yang pang pentng sebaga daam pembawa mpus nosseptf dan |uga sebaga moduator mpus tersebut. Moduas transms sensors sebahagan besar berpusat d batang otak (msanya peraquaducta grey matter, ocus coerueus, nukeus raphe magnus dan retcuar formaton), a mengatur ntegras nyer, emos dan respons otonomk yang mebatkan konvergens ker|a dar korteks somatosensork, hpotaamus, anteror cynguate cortex, dan struktur sstem mbk annya. Dengan demkan batang otak dsebut |uga sebaga generator dan moduator sefaga. Stmu eektrode, atau deposs zat bes Fe yang berebhan pada peraquaduct grey(PAG) matter pada mdbran dapat mencetuskan tmbunya nyer kepaa sepert mgren (mgrane ke headache).Pada penetan MRI(Magnetc Resonance Imagng) terhadap keterbatan batang otak pada penderta mgren, CDH(Chronc Day Headache) dan sampe kontro yang non sefag, ddapat bukt adanya pennggan deposs Fe d PAG pada penderta mgren dan CDH dbandngkan dengan kontro. Patofsoog CDH beumah dketahu dengan |eas .Pada CDH |ustru yang pang berperan adaah proses senstsas sentra. Keterbatan aktvas reseptor NMDA(N-met-D-Aspartat), produks NO dan supersenstvtas akan menakkan produks neuropeptde sensors yang bertahan ama. Kenakan ntrt Lkuor serebrospna ternyata bersamaan dengan kenakan kadar cGMP(cytopasmc Guanosne Mono phosphat) d kuor. Kadar CGRP, SP maupun NKA |uga tampak menngg pada kuor pasen CDH. Klasifikasi Nyeri Kepala Sebuah sstem kasfkas yang teah dbentuk oeh Internatona Headache Socety (IHS) mengkasfkaskan sakt kepaa sebaga prmer dan sekunder. Sakt kepaa prmer merupakan sakt kepaa yang berhubungan angsung dengan gangguan d saraf pusat (otak),sedangkan sakt kepaa sekunder merupakan sakt kepaa yang dsebabkan oeh gangguan faktor- faktor eksogen d uar SSP. Sakt kepaa prmer serngka mengakbatkan dsabtas yang sgnfkan dan penurunan kuatas hdup pada pasen. Sakt kepaa sekunder yang rngan, sepert yang dsebabkan oeh nfeks sauran napas cukup serng ter|ad tetap |arang mengkhawatrkan. Sakt kepaa yang mengancam nyawa reatf |arang, namun kewaspadaan tetap dperukan untuk mengena dan member tataaksana yang tepat pada pasen dengan sakt kepaa sepert n. TENSIN TYPE !EA"A#!E (TT!) Merupakan sensas nyer pada daerah kepaa akbat kontraks terus menerus otot- otot kepaa dan tengkuk ( M.spenus kapts, M.temporas, M.maseter, M.sternokedomastod, M.trapezus, M.servkas posteror, dan M.evator skapua). Etiologi $an Faktor Resiko Tension Type !ea$a%&e (TT!) Etoog dan Faktor Resko Tenson Type Headache (TTH) adaah stress, depres, beker|a daam poss yang menetap daam waktu ama, keeahan mata, kontraks otot yang berebhan, berkurangnya aran darah, dan ketdaksembangan neurotransmtter sepert dopamn, serotonn, noerpnefrn, dan enkephan. Epi$emiologi Tension Type !ea$a%&e (TT!) TTH ter|ad 78 % sepan|ang hdup dmana Tenson Type Headache epsodk ter|ad 63 % dan Tenson Type Headache kronk ter|ad 3 %. Tenson Type Headache epsodk ebh banyak mengena pasen wanta yatu sebesar 71% sedangkan pada pra sebanyak 56 %. Basanya mengena umur 20-40 tahun. Klasifikasi Tension Type !ea$a%&e (TT!) Kasfkas TTH adaah Tenson Type Headache epsodk dan danTenson Type Headache kronk. Tenson Type Headache epsodk, apaba frekuens serangan tdak mencapa 15 har setap buan. Tenson Type Headache epsodk (ETTH) dapat berangsung seama 30 ment-7 har. Tenson Type Headache kronk (CTTH) apaba frekuens serangan ebh dar 15 har setap buan dan berangsung ebh dar 6 buan. Patofisiologi Tension Type !ea$a%&e Patofsoog TTH mash beum |eas dketahu. Pada beberapa teratur dan has penetan dsebutkan beberapa keadaan yang berhubungan dengan ter|adnya TTH sebaga berkut : (1) Dsfungs sstem saraf pusat yang ebh berperan darpada sstem saraf perfer dmana dsfungs sstem saraf perfer ebh mengarah pada Epsodc TTH sedangkan dsfungs sstem saraf pusat mengarah kepada Chronc TTH (2) Dsfungs saraf perfer meput kontraks otot yang nvounter dan permanen tanpa dserta skema otot (3) Transms nyer TTH meau nukeus trgemnoservkas pars kaudas yang akan mensenstas second order neuron pada nukeus trgemna dan kornu dorsas ( aktvas moeku NO) sehngga menngkatkan nput nosseptf pada |arngan perkrana dan mofasa au akan ter|ad reguas mekansme perfer yang akan menngkatkan aktvtas otot perkrana. Ha n akan menngkatkan peepasan neurotransmtter pada |arngan mofasa (4) Hperfesbtas neuron sentra nosseptf pada nukeus trgemna, taamus, dan korteks serebr yang dkut hpesenstftas supraspna (mbk) terhadap nosseptf. Na ambang deteks nyer ( tekanan, eektrk, dan terma) akan menurun d sefak dan ekstrasefak. Sean tu, terdapat |uga penurunan supraspna decendng pan nhbt actvty (5) Keanan fungs fter nyer d batang otak sehngga menyebabkan kesaahan nterpretas nfo pada otak yang dartkan sebaga nyer (6) Terdapat hubungan |aur serotonergk dan monoamnergk pada batang otak dan hpotaamus dengan ter|adnya TTH. Defsens kadar serotonn dan noradrenan d otak, dan |uga abnorma serotonn pateet, penurunan beta endorfn d CSF dan penekanan eksteroseptf pada otot tempora dan maseter (7) Faktor pskogenk ( stres menta) dan keadaan non-physoogca motor stress pada TTH sehngga meepaskan zat rtatf yang akan menstmuas perfer dan aktvas struktur perseps nyer supraspna au moduas nyer sentra. Depres dan ansetas akan menngkatkan frekuens TTH dengan mempertahankan senstsas sentra pada |aur transms nyer (8) (8) aktfas NOS ( Ntrc Oxde Synthetase) dan NO pada kornu dorsas. Pada kasus d|umpa adanya stress yang memcu sakt kepaa. Ada beberapa teor yang men|easkan ha tersebut yatu: (1) Adanya stress fsk (keeahan) akan menyebabkan pernafasan hperventas sehngga kadar CO2 daam darah menurun yang akan mengganggu kesembangan asam basa daam darah. Ha n akan menyebabkan ter|adnya akaoss yang sean|utnya akan mengakbatkan on kasum masuk ke daam se dan menmbukan kontraks otot yang berebhan sehngga ter|adah nyer kepaa. (2) Stress mengaktfas saraf smpats sehngga ter|ad datas pembuuh darah otak sean|utnya akan mengaktfas nosseptor au aktfas aferen gamma trgemnus yang akan menghaskan neuropeptda (substans P). Neuropeptda n akan merangsang gangon trgemnus (pons). (3) Stress dapat dbag men|ad 3 tahap yatu aarm reacton, stage of resstance, dan stage of exhausted. Aarm reacton dmana stress menyebabkan vasokontrks perfer yang akan mengakbatkan kekurangan asupan oksgen au ter|adah metabosme anaerob. Metabosme anaerob akan mengakbatkan penumpukan asam aktat sehngga merangsang pengeuaran bradknn dan enzm proteotk yang sean|utnya akan menstmuas |aras nyer. Stage of resstance dmana sumber energ yang dgunakan berasa dar gkogen yang akan merangsang penngkatan adosteron, dmana adosteron akan men|aga smpanan on kaum. Stage of exhausted dmana sumber energ yang dgunakan berasa dar proten dan adosteron pun menurun sehngga ter|ad depes K+. Depes on n akan menyebabkan dsfungs saraf. "iagnosis Tension Type !ea$a%&e (TT!) Tenson Type Headache harus memenuh syarat yatu sekurang- kurangnya dua dar berkut n : (1) adanya sensas tertekan/ter|ept, (2) ntenstas rngan-sedang, (3) okas batera, (4) tdak dperburuk aktvtas. Sean tu, tdak d|umpa mua muntah, tdak ada saah satu dar fotofoba dan fonofoba. Ge|aa kns dapat berupa nyer rngan- sedang-berat, tumpu sepert dtekan atau dkat, tdak berdenyut, menyeuruh, nyer ebh hebat pada daerah kut kepaa, okspta, dan beakang eher, ter|ad spontan, memburuk oeh stress, nsomna, keeahan krons, rtabtas, gangguan konsentras, kadang vertgo, dan rasa tdak nyaman pada bagan eher, rahang serta temporomandbuar. Pemeriksaan Pen'n(ang Tension Type !ea$a%&e (TT!) Tdak ada u| spesfk untuk mendagnoss TTH dan pada saat dakukan pemerksaa neuroogk tdak dtemukan keanan apapun. TTH basanya tdak memerukan pemerksaan darah, rontgen, CTsc an kepaa maupun MRI. "iferensial "iagnosa Tension Type !ea$a%&e (TT!) Dferensa Dagnosa dar TTH adaah sakt kepaa pada spondo-artross deformans, sakt kepaa pasca trauma kapts, sakt kepaa pasca punks umba, mgren kask, mgren kompkata, custer headache, sakt kepaa pada arterts temporas, sakt kepaa pada desakan ntrakrana, sakt kepaa pada penyakt kardovaskuar, dan sakt kepaa pada anema. Terapi Tension Type !ea$a%&e (TT!) Reaksas seau dapat menyembuhkan TTH. Pasen harus dbmbng untuk mengetahu art dar reaksas yang mana dapat termasuk bed rest,massage, dan/ atau athanbo feedbac k. Pengobatan farmakoog adaah smpe anagesa dan/atau muces reaxants. Ibuprofen dan naproxen sodum merupakan obat yang efektf untuk kebanyakan orang. |ka pengobatan smpe anagesa(asetamnofen, asprn, buprofen, d.) gaga maka dapat dtambah butabta dan kafen ( daam bentuk kombnas sepert Forna) yang akan menambah efektftas pengobatan. Prognosis $an Komplikasi Tension Type !ea$a%&e (TT!) TTH pada konds dapat menyebabkan nyer yang menyaktkan tetap tdak membahayakan.Nyer n dapat sembuh dengan perawatan ataupun dengan menyeesakan masaah yang men|ad atar beakangnya |ka penyebab TTH berupa pengaruh psks. Nyer kepaa n dapat sembuh dengan terap obat berupa anagesa. TTH basanya mudah dobat sendr. Progons penyakt n bak, dan dengan penataaksanaan yang bak maka > 90 % pasen dapat dsembuhkan. Kompkas TTH adaah rebound headache yatu nyer kepaa yang dsebabkan oeh penggunaan obat-obatan anagesa sepert asprn, asetamnofen, d yang berebhan. Pen%ega&an Tension Type !ea$a%&e Pencegahan TTH adaah dengan mencegah ter|adnya stress dengan oahraga teratur, strahat yang cukup, reaksas otot (massage, yoga,st r et ch ng), medtas, dan bofeedback. |ka penyebabnya adaah kecemasan atau depres maka dapat dakukan behavora therapy. Sean tu, TTH dapat dcegah dengan menggant banta atau mengubah poss tdur dan mengkonsums makanan yang sehat. )IGREN "efinisi )igren Menurut Internatona Headache Socety (IHS), mgren adaah nyer kepaa dengan serangan nyer yang beransung 4-72 |am. Nyer basanya unatera, sfatnya berdenyut, ntenstas nyernya sedang samapa berat dan dperhebat oeh aktvtas, dan dapat dserta mua muntah, fotofoba dan fonofoba. Etiologi $an Faktor Resiko )igren Etoog mgren adaah sebaga berkut : 1. Perubahan hormon (65,1%), penurunan konsentras esterogen dan progesteron pada fase utea skus menstruas, 2. Makanan (26,9%), vasodator (hstamn sepert pada anggur merah, natrum ntrat), vasokonstrktor (tramn sepert pada ke|u, cokat, kafen), zat tambahan pada makanan (MSG), 3. Stress (79,7%), 4. Rangsangan sensork sepert snar yang terang menyaukan(38,1%) dan bau yang menyengat bak menyenangkan maupun tdak menyenangkan, 5. Faktor fsk sepert aktftas fsk yang berebhan (aktftas seksua) dan perubahan poa tdur, 6. Perubahan ngkungan (53,2%), 7. Akoho (37,8%), 8. Merokok (35,7%). Faktor resko mgren adaah adanya rwayat mgren daam keuarga, wanta, dan usa muda. Epi$emiologi )igren Mgren ter|ad hampr pada 30 |uta penduduk Amerka Serkat dan 75 % dantaranya adaah wanta. Mgren dapat ter|ad pada semua usa tetap basanya muncu pada usa 10-40 tahun dan angka ke|adannya menurun seteah usa 50 tahun. Mgren tanpa aura ebh serng dabndngkan mgren yang dserta aura dengan persentas 9 : 1. Klasifikasi )igren Mgren dapat dkasfkaskan men|ad mgren dengan aura, tanpa aura, dan mgren kronk (transformed). Mgren dengan aura adaah mgren dengan satu atau ebh aura reversbe yang mengndkaskan dsfungs serebra korteks dan atau tanpa dsfungs batang otak, pang tdak ada satu aura yang terbentuk berangsur-angsur ebh dar 4 ment, aura tdak bertahan ebh dar 60 ment, dan sakt kepaa mengkut aura daam nterva bebas waktu tdak mencapa 60 ment. Mgren tanpa aura adaah mgren tanpa dserta aura kask, basanya batera dan terkena pada perorbta. Mgren kronk adaah mgren epsodk yang tampan knsnya dapat berubah berbuan- buan sampa bertahun- tahun dan berkembang men|ad sndrom nyer kepaa kronk dengan nyer setap har. Patofisiologi )igren Terdapat berbaga teor yang men|easkan ter|adnya mgren. Teor vaskuar, adanya gangguan vasospasme menyebabkan pembuuh darah otak berkonstrks sehngga ter|ad hpoperfus otak yang dmua pada korteks vsua dan menyebar ke depan. Penyebaran fronta beran|uta dan menyebabkan fase nyer kepaa dmua. Teor cortca spread depresson, dmana pada orang mgran na ambang saraf menurun sehngga mudah ter|ad ekstas neuron au beraku short-astng wave depoarzaton oeh pottasum-beratng depresson(penurunan peepasan kaum) sehngga menyebabkan ter|adnya perode depres neuron yang meman|ang. Sean|utnya, akan ter|ad penyebaran depres yang akan menekan aktvtas neuron ketka meewat korteks serebr. Teor Neovaskuar (trgemnovascuar), adanya vasodatas akbat aktvtas NOS dan produks NO akan merangsang u|ung saraf trgemnus pada pembuuh darah sehngga meepaskan CGRP (cactonn gene reated). CGRP akan berkatan pada reseptornya d se mast menngens dan akan merangsang pengeuaran medator nfamas sehngga menmbukan nfamas neuron. CGRP |uga beker|a pada arter serebra dan otot poos yang akan mengakbatkan penngkatan aran darah. Sean tu, CGRP akan beker|a pada post |unctona ste second order neuron yang bertndak sebaga transms mpus nyer. Teor sstem saraf smpats, aktfas sstem n akan mengaktfkan okus sereeus sehngga ter|ad penngkatan kadar epnefrn. Sean tu, sstem n |uga mengaktfkan nukeus dorsa rafe sehngga ter|ad penngkatan kadar serotonn. Penngkatan kadar epnefrn dan serotonn akan menyebabkan konstrks dar pembuuh darah au ter|ad penurunan aran darah d otak. Penurunan aran darah d otak akan merangsang serabut saraf trgemnovaskuar. |ka aran darah berkurang maka dapat ter|ad aura. Apaba ter|ad penurunan kadar serotonn maka akan menyebabkan datas pembuuh darah ntrakrana dan ekstrakrana yang akan menyebabkan nyer kepaa pada mgren. "iagnosis )igren Anamnesa rwayat penyakt dan dtegakkan apaba terdapat tanda-tanda khas mgren. Krtera dagnostk IHS untuk mgren dengan aura mensyaratkan bahwa harus terdapat pang tdak tga dar empat karakterstk berkut : (1) mgren dengan satu atau ebh aura reversbe yang mengndkaskan dsfungs serebra korteks dan atau tanpa dsfungs batang otak, (2) pang tdak ada satu aura yang terbentuk berangsur- angsur ebh dar 4 ment, (3) aura tdak bertahan ebh dar 60 ment, (4) sakt kepaa mengkut aura daam nterva bebas waktu tdak mencapa 60 ment Krtera dagnostk IHS untuk mgren tanpa aura mensyaratkan bahwa harus terdapat pang sedkt ma ka serangan nyer kepaa seumur hdup yang memenuh krtera berkut : (a) berangsung 4-72 |am, (b) pang sedkt memenuh dua dar : (1) unatera , (2) sensas berdenyut, (3) ntenstas sedang berat, (4) dperburuk oeh aktftas, (3) bsa ter|ad mua muntah, fotofoba dan fonofoba. Pemeriksaan Pen'n(ang )igren Pemerksaan untuk menyngkrkan penyakt an ( |ka ada ndkas) adaah penctraan ( CT scan dan MRI) dan punks umba. "iferensial $iagnosa )igren Dferensa dagnosa mgren adaah maformas arterovenus, aneursma serebr, gobastoma, ensefats, menngts, menngoma, sndrom upus ertematosus, poarterts nodosa, dan custer headache. Terapi )igren Tu|uan terap mgren adaah membantu penyesuaan pskoogs dan fsoogs, mencegah beran|utnya datas ekstrakrana, menghambat aks meda humora ( msanya serotonn dan hstamn), dan mencegah vasokonstrks arter ntrakrana untuk memperbak aran darah otak. Terap tahap akut adaah ergotamn tatrat, secara subkutan atau IM dberkan sebanyak 0,25-0,5 mg. Doss tdak boeh meewat 1mg/24 |am. Secara ora atau subngua dapat dberkan 2 mg segera seteah nyer tmbu. Doss tdak boeh meewat 10 mg/mnggu. Doss untuk pemberan nasa adaah 0,5 mg (seka semprot). Doss tdak boeh meewat 2 mg (4 semprotan). Kontrandkas adaah sepss, penyakt pembuuh darah, trombofebts, wanta had, ham atau sedang menggunakan p ant ham. Pada wanta ham, had atau sedang menggunakan p ant ham berkan pethdn 50 mg IM. Pada penderta penyakt |antung skemk gunakan pzotfen 3 sampa 5 ka 0,5 mg sehar. Sean ergotamn |uga bsa obat obat an (hat tabe 6). Terap profakss menggunakan metgserd maead, sproheptdn hdrokorda, pzotfen, dan propranoo. Sean menggunakan obat obatan, mgren dapat datas dengan menghndar aktor penyebab, mana|emen ngkungan, memperkrakan skus menstruas, yoga, medtas, dan hpnots. Komplikasi )igren Kompkas Mgren adaah rebound headache, nyer kepaa yang dsebabkan oeh penggunaan obat-obatan anagesa sepert asprn, asetamnofen, d yang berebhan. Pen%ega&an )igren Pencegahan mgren adaah dengan mencegah keeahan fsk, tdur cukup, mengatas hpertens, menggunakan kacamata htam untuk menghndar cahaya matahar, mengurang makanan (sepert ke|u, cokat, akoho, d.), makan teratur, dan menghndar stress. Sean menggunakan obat-obatan, mgren dapat datas dengan menghndar aktor penyebab, mana|emen ngkungan, memperkrakan skus menstruas, yoga, medtas, dan hpnots. "aftar P'staka 1. Fauc, Braunwad, dkk. Headache in Harrisons Priciples of Internal Medicine 17 th ed. USA: The McGraw-H, 2007 2. Smon, Roger, dkk. Clinical Neurology 7 th Edition. USA: McGraw-H, 2009 3. ISH Cassfcaton ICHD II ( Internatona Cassfcaton of Headache Dsorders) avaabe at http:// hs-ca ssf caton. org/_downoads/ mxed/ ICHD- II R 1fna. doc 4. Patestas, Mara A. dan Lese P.Gartner. Cerebrum. A Textbook of Neuroanatomy. Unted Kngdom: Backwe.2006.69-70