Anda di halaman 1dari 60

Perkenalan dan Peraturan Perkuliahan

Akhyar Muchtar, M.T


S2 TEKNIK ELEKTRO UNHAS
PERATURAN DASAR 1. DATANG TEPAT WAKTU (3 KALI TERLAMBAT Mendapat SP1) 2. DILARANG MENCORET/MERUSAK PROPERTI KAMPUS 3. DILARANG MEROKOK 4. SAAT KULIAH, HP KEADAAN SILENT PERKULIAHAN 1. METODE PERKULIAHAN MAHASISWA AKTIF 2. NILAI AKHIR MERUPAKAN AKUMULASI DARI : KEHADIRAN : 10% KUIS : 20 % TUGAS : 20 % MID TEST : 25 % FINAL TEST : 25 %

Pengertian Arus Listrik

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu penghantar per satuan waktu.

Secara matematis dinyatakan sebagai :

Q I t
Q= muatan listrik ( Coulomb ) t = waktu ( detik ) I = Kuat arus listrik (Coulomb / detik atau Ampere)

Arus listrik di dalam suatu rangkaian hanya dapat mengalir di dalam suatu rangkaian tertutup.

Diagram Rangkaian

Aliran muatan listrik dalam suatu rangkaian dapat dianalogikan (diumpakan) seperti aliran air.

Klik

Beda Potensial hA > hB EPA > EPB

hA hB

Apa yang akan terjadi ketika kran diantara kedua bejana dibuka ? Apakah air yang mengalir dari bejana A ke bejana B sampai air di bejana A habis ?

Klik

Klik hA

hB

hA

= hB

Klik

EPA = EPB
Klik

Potensial A = Potensial B

Air dapat mengalir jika ada perbedaan potensial

Arah aliran elektron dari potensial rendah (kutub - ) ke potensial tinggi ( kutub + ). Arah arus listrik (sesuai konvensi) dari potensial tinggi (kutub ke potensial rendah ( kutub - ).

+)

Potensial tinggi

Potensial rendah

Klik

Arus listrik analok dengan arus air


Benda B Potensial rendah Arus listrik Konduktor

Benda A Potensial tinggi

Klik Arus elektron

Apakah ketika terjadi aliran muatan listrik dari B ke A sampai muatan di B habis ?

Ketika benda A dan B memiliki jumlah dan jenis muatan muatan yang sama maka kedua benda dapat dikatakan telah Klik memiliki potensial yang bagaimana ?
Arus listrik dapat mengalir jika ada beda potensial Kesimpulan Dua syarat apa yang harus dipenuhi agar arus listrik dapat mengalir dalam suatu rangkaian ?

Klik

Kuat Arus Listrik


Klik Klik P

Klik

Klik

Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan


yang mengalir pada penghantar tiap detik. Klik I = Kuat arus listrik ( Ampere ) Q = muatan ( Coulomb ) t = waktu ( secon

Hitung berapa banyak muatan positif yang melewati titik P dalam 10 sekon Klik warna hijau ( mulai ) Klik warna merah ( berhenti )

Q I t

1 Klik A = 1 C/s

Satu Ampere didefinisikan sebagai muatan listrik sebesar 1 coulomb yang mengalir dalam penghantar selama satu sekon

Mengukur kuat arus listrik


Alat untuk mengukur kuat arus listrik adalah amperemeter atau ammeter. Amperemeter disusun seri dengan komponen yang akan diukur kuat arusnya.

ke Diagram Rangkaian

Saklar dan Sekering


Saklar adalah alat untuk menyambung atau memutus aliran arus listrik.

Diagram Rangkaian

Sekering adalah alat untuk membatasi kuat arus listrik maksimum yang mengalir.

ground

arus
sekering

netral

isolator

penjepit

Sumber Tegangan Supaya arus listrik dapat

terus mengalir dalam suatu penghantar, maka pada ujung ujung penghantar itu harus selalu ada beda potensial. Alat yang dapat mengadakan selisih atau beda potensial disebut sumber tegangan atau sumber arus listrik. Beberapa macam sumber tegangan antara lain :

Elemen Primer

( Sumber tegangan yang tidak dapat diisi ulang)

1. Elemen Volta, terdiri dari komponen :

Batang tembaga Lempeng seng


Larutan asam sulfat encer

Prinsip Kerja

2. Elemen Kering ( batu baterai )

Beda potensial = 1,5 V

Prinsip Kerja

Elemen Sekunder ( dapat diisi


kembali )

Akkumulator (aki )

Bagia n bagia n dari aki


Pada saat aki digunakan terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik.
Pada saat aki diisi ulang terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia Prinsip Kerja

Mengukur Beda Potensial ( tegangan listrik )


Alat pengukur tegangan listrik adalah voltmeter Voltmeter dipasang paralel dengan komponen yang akan diukur beda potensialnya.

Diagram Komponen

Mengukur arus listrik dan beda potensial

Diagram Rangkaian

Rumus Segitiga OHM

HUKUM OHM
Klik

0,40 0,20 0,54


Klik

1,2 2,6 4,0

Jml Baterai 1 2 3
Klik

Klik

Klik Dari tabel data dapat kita ketahui jika beda potensial diperbesar maka kuat arus listriknya juga turut membesar.

Hubungan apa yang didapatkan antara beda potensial dengan kuat arus listrik? Buatlah grafik hubungan antara beda potensial dengan kuat arus listrik.

Klik

Grafik Hubungan Beda potensail (V) terhadap kuat arus listrik ( I )

Data

Klik V(volt) 5,0 4,0 3,0 2,0 1,0

V 1,2 2,6 4,0

I 0,2 0,4 0,54


Klik

V ~ I V = IR

V = Beda potensial ( volt )


I( A) I = Kuat arus listrik ( A )

Klik

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

R = Hambatan ( )

Klik

Grafik Hubungan Hambatan (R) terhadap kuat arus listrik ( I )

Klik

Data R 10 20 30 40

R() Klik 50 40 30 20 10

I 1,0 0,5 0,3 0,25


Jika V dibuat tetap = 10 V V R V I2 = R V I3 = R V I4 = R I( A)
I1 = 0,25 0,50 0,75 1,0 1,5

10 10 10 I2 = 20 10 I3 = 30 10 I4 = 40 I1 =

I1 = 1,0 A I2 = 0,5 A I3 = 0,3 A I4 = 0,25 A

Tujuan :
Klik

Menyelidiki faktor yang mempengaruhi besar hambatan kawat

Klik

B A
Klik Variabel manipulasi Variabel respon Variabel kontrol : panjang kawat : hambatan kawat : jenis kawat, luas penampang kawat

IKlik A > IB

Semakin panjang kawat maka hambatan kawat semakin besar Hambatan kawat sebanding dengan panjang kawat.

RA < RB lA < lB

R~

2
Klik

A
Alluminium Klik Variabel manipulasi Variabel respon : jenis kawat : Hambatan

Tembaga

IA < IB
RA > RB rA > rCu

Variabel kontrol

: panjang, luas penampang kawat

Semakin besar hambatan jenis kawat maka hambatan kawat semakin besar

Hambatan kawat sebanding dengan hambatan jenis kawat.

R ~ r

3
Klik

A
Variabel manipulasi Variabel respon Variabel kontrol : luas penampang kawat : hambatan kawat : jenis kawat, panjang kawat

B
IA < IB
RA > RB AA < AB

Semakin besar luas penampang kawat maka hambatan kawat semakin kecil

Hambatan kawat berbanding terbalik dengan luas penampang kawat.

R~ 1 A

Klik

Faktor yang mempengaruhi besar hambatan pada kawat adalah : 1. Panjang kawat ( l ) 2. Luas penampang kawat ( A ) 3. Hambatan jenis kawat ( r )

R A

= Hambatan ( ) = Panjang kawat ( m ) Luas penampang kawat ( m2 ) = Hambatan jenis kawat ( m )

l
A

Contoh
Kawat yang hambat jenisnya 0,000 001 m dan luas penampangnya 0,000 000 25 m digunakan untuk membuat elemen pembakar listrik 1kW yang harus memiliki hambatan listrik 57,6 ohm. Berapa panjang kawat yang diperlukan?
Diketahui = 0,000 001 m A = 0,000 000 25 m R = 57,6 Ditanya L=

Jawab
R= L 57,6 = 0.000 001 . ____________ L A

0,000 000 25
L 57,6 = ________ 0,25 L = 57,6 . 0,25 L = 14,4 m

Latihan
1. Seutas kawat memiliki panjang 110 m, diameternya 7 mm, dan hambat jenis 0,000 000 049 m. Tentukan hambatan listrik kawat tersebut? 2. Sepotong kawat tembaga mula-mula memiliki hambatan = R. Kemudian Kawat tersebut dipotong menjadi empat bagian yang sama panjang. Berapa hambatan masing-masing potongan tembaga tersebut?

Klik

Konduktor dan Isolator


Klik

Klik

Kayu isolator Plastik isolator

Klik

kayu
plastik

Klik

Alluminium konduktor

Klik alluminium Klik besi


Klik tembaga Klik

Besi konduktor Tembaga konduktor

Klik

Hukum I Kirchoff

Rangkaian seri

Klik

L1

L2

Klik

Berapakah kuat arus yang mengalir pada lampu 1 dan lampu 2 Klik
Klik Pada

rangkaian tidak bercabang ( seri ) kuat arus listrik dimana-mana sama

Hambatan Pengganti
Beberapa hambatan yang disusun seri dapat diganti dengan hambatan sebesar jumlah semua hambatan tersebut
R1 R2 R3

R = R1 + R2 + R3

Tegangan pada rangkaian seri


V1 V2 V3

V = V1 + V2 + V3

Kuat arus pada rangkaian seri


I1 I2 I3

I = I1 = I2 = I3

Sifat rangkaian seri

Klik

Rangkaian Paralel
L2

Klik

Klik

L1

Klik

Apakah ketiga amperemeter menunjukkan angka yang sama ? Pada rangkaian bercabang (Paralel) Jumlah kuat arus Klik Imasuk listrik yang masuk pada titik cabang sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang Klik

= Ikeluar

Klik

Contoh
1. Perhatikan rangkaian di bawah dan tentukan nilai I1, I2, I3 ?

Klik I = 40 A Klik

10A P 25A I1

Q I2 S I3

Klik

Pada titik cabang Q 10 A + I1 = I2 10 A + 5 A = I2 15 A = I2

Jawab Pada titik cabang P I = 10 A + I1 + 25 A

40 A = 10 A + I1 + 25 A
40 A = 35 A + I1 I1 = 40 A - 35 A I1 = 5 A

Klik

Pada titik cabang S I2 + 25 A = I3 15 A + 25 A = I3 40 A = I3

Klik

Klik

1. Tentukanlah kuat arus I1 sampai dengan I6 ? 3. Perhatikan rangkaian di bawah dan tentukan nilai I1 sampai I7 ?

50 mA

I1 I4 I6 15 mA I2 I1

I2

I3

I7 I5 I4 I6

30mA I 5 2. Klik I = 20 A

23mA
I4 I3 12 A

I1 I3 I2

Jika I1 = I2 I3 : I4 = 1 : 2 dan I5 = 2 I6
Jika I1 : I2 = 1 : 4 dan I1 : I2 = 1 : 3 Tentukan I1 sampai I4 ?

Rangkaian Paralel

Rangkaian Paralel

Bila beberapa hambatan disusun secara paralel maka hambatan totalnya menjadi

lebihkecil dari masing-masing hambatan,


tetapi tegangannya

tetap

Hambatan pengganti pada rangkaian paralel


R1 R2 R3 R

1 1 1 1 R = R1 + R2 + R3

Contoh
Jika R1 = 10 ohm, R2 = 15 ohm dan R3 = 30 ohm, berapakah hambatan pengganti dari rangkaian diatas?

R1 R2 R3

Jawab Karena rangkaiannya adalah paralel maka:


1 1 1 1 R = R1 + R2 + R3
1 = 1 + 1 + 1 R 10 15 30 1 3+2+1 R = 30 = 6 30 R = 30 6 R = 5 ohm

Tegangan pada rangkaian paralel


V1 V2 V3 V

V = V1 = V2 = V3

Kuat arus pada rangkaian paralel

I1 I2
I I3

I = I1 + I2 + I3

Sifat rangkaian paralel

Sifat Rangkaian Paralel

Rangkaian campuran
30 10 15 5 Berapakah hambatan total dari rangkaian di samping? jawab 1 1 1 Rp = 30 + 15 5 = R = 10 + Rp + 5 R= 10 + 10 + 5 R = 25 1+2 30 = 3 30

10

Rp

30 3 Rp = 10 Rp =

Berapakah hambatan total dari rangkaian di samping?


8 7

Rs2 = 30 ohm 1 = 1 + 1 R Rs1 Rs2 = = 1 1 + 15 30 2 + 1 30

20 Rs1

10

Jawab

Rs2 Rs1 = 8 + 7 Rs1 = 15 ohm

Rs2 = 20 + 10

3 = 30 30 R= 3 R = 10 ohm

Latihan
Bila semua resistor dalam rangkaian dibawah ini identik dan masing-masing memiliki hambatan 90 ohm, berapakah hambatan total pada masing-masing rangkaian? 1.

2.

3.

4.

Contoh
Tentukan hambatan pengganti pada rangkaian di bawah 1
2 3 4 5 3 2 4 Rs = R1+R2+R3+R4+R5+R6+R7

Rs =2+4+3+2+4+5+3 Rs =23
1 R2 1 3 2 6

RP: 2

1 1 = + RP R1 1 = 1 + RP 6 1 1 = + RP 6 3 1 = RP 6 RP = 2

Rs = R1+RP+R2 Rs = 4+2+3 Rs = 9

3
2 2 4 4 2 2 2 2 2

2 8 2

4 6

24
2 2

5
24

2
12

2
8

Perhatikan gambar di bawah


I1 R1 a 4 6 b c

V I R
I I
18 volt
6 3A

Vab = I R3 Vab = 3 x 4 Vab = 12 V Vbc = I1 R1 Vbc = 1 x 6 Vbc = 6 V


atau

R3

3
R2

I2

b V = 18 volt

Tentukan 1 1 a.Kuat arus total I1 : I 2 = : 6 3 b.Kuat arus I1 dan I2 c.Tegangan ab dan tegangan bc I : I = 1 : 2 1 2 1 1 1 Rs = R3 + Rp = + 1 x I RP R1 R2 I1 = Rs = 4 + 2 3 1 1 1 Rs = 6 1 x RP = 6 + 3 I1 = 3 3 1 3 RP = 2 I1 = 1 A = RP 6

1 1 I1 : I 2 = : R1 R2

Vbc = I2 R2
x6 Vbc = 2 x 3

Vbc = 6 V

2 x I I2 = 3 2 x I2 = 3 3 I2 = 2 A

Latihan
1 Tentukan a. Hambatan pengganti b. Kuat arus total c. Kuat arus I1 dan I2 d. Tegangan Vab
a I

2
2 a 2 b 4 c 4 2 d 2 e

2 f 2 2

V = 12 V

I1

I2 4

3 4
5

12 V 1

Tentukan a. Hambatan pengganti b. Kuat arus tiap hambatan c. Tegangan tiap hambatan

Pembagi Tegangan
Seringkali terjadi dalam suatu analisis rangkaian, bahwa kita sudah mengetahui tegangan total dari resistor yang terhubung seri, kita ingin mendapatkan tegangan di salah satu resistornya seperti gambar dibawah ini.

Karena arus yang mengalir dalam rangkaian yang terhubung seri adalah sama di setiap elemen, maka kita dapatmenyelesaikannya lewat arus I.

Dengan menggunakan Hukum Ohm Pada R2, maka

Dengan cara yang sama kita dapat mendapatkan tegangan di R1

Pembagian Arus
Diberikan arus total lo untuk 2 resistor yang terhubung paralel seperti gambar 1.6. Arus lo bercabang menjadi 11 dan 12. Karena tegangan pada resistor yang terhubung paralel adalah sama, maka kita dapat menyelesaikannya lewat tegangan V.

Dengan

cara yang sama kita mendapatkan I2

Daya Listrik

Energi yang diubah bila muatan q bergerak melintasi beda potensial sebesar V adalah qV, maka daya P diberikan oleh :

Muatan yang mengalir per detik, q/t, merupakan arus listrik, i. dengan demikian kita dapatkan :

Satuan SI daya listrik yaitu watt ( 1 W = 1 J/det).

Dengan menggunakan hukum Ohm (V = iR), akan didapatkan :

P IV P I ( IR) I 2 R
2 V V P V R R

(6 8a) (6 8b) (6 8c)

60

Anda mungkin juga menyukai