Arus Listrik
Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu penghantar per satuan waktu.
Q I t
Q= muatan listrik ( Coulomb ) t = waktu ( detik ) I = Kuat arus listrik (Coulomb / detik atau Ampere)
Arus listrik di dalam suatu rangkaian hanya dapat mengalir di dalam suatu rangkaian tertutup.
Diagram Rangkaian
Aliran muatan listrik dalam suatu rangkaian dapat dianalogikan (diumpakan) seperti aliran air.
Klik
hA hB
Apa yang akan terjadi ketika kran diantara kedua bejana dibuka ? Apakah air yang mengalir dari bejana A ke bejana B sampai air di bejana A habis ?
Klik
Klik hA
hB
hA
= hB
Klik
EPA = EPB
Klik
Potensial A = Potensial B
Arah aliran elektron dari potensial rendah (kutub - ) ke potensial tinggi ( kutub + ). Arah arus listrik (sesuai konvensi) dari potensial tinggi (kutub ke potensial rendah ( kutub - ).
+)
Potensial tinggi
Potensial rendah
Klik
Apakah ketika terjadi aliran muatan listrik dari B ke A sampai muatan di B habis ?
Ketika benda A dan B memiliki jumlah dan jenis muatan muatan yang sama maka kedua benda dapat dikatakan telah Klik memiliki potensial yang bagaimana ?
Arus listrik dapat mengalir jika ada beda potensial Kesimpulan Dua syarat apa yang harus dipenuhi agar arus listrik dapat mengalir dalam suatu rangkaian ?
Klik
Klik
Klik
Hitung berapa banyak muatan positif yang melewati titik P dalam 10 sekon Klik warna hijau ( mulai ) Klik warna merah ( berhenti )
Q I t
1 Klik A = 1 C/s
Satu Ampere didefinisikan sebagai muatan listrik sebesar 1 coulomb yang mengalir dalam penghantar selama satu sekon
ke Diagram Rangkaian
Diagram Rangkaian
Sekering adalah alat untuk membatasi kuat arus listrik maksimum yang mengalir.
ground
arus
sekering
netral
isolator
penjepit
terus mengalir dalam suatu penghantar, maka pada ujung ujung penghantar itu harus selalu ada beda potensial. Alat yang dapat mengadakan selisih atau beda potensial disebut sumber tegangan atau sumber arus listrik. Beberapa macam sumber tegangan antara lain :
Elemen Primer
Prinsip Kerja
Prinsip Kerja
Akkumulator (aki )
Diagram Komponen
Diagram Rangkaian
HUKUM OHM
Klik
Jml Baterai 1 2 3
Klik
Klik
Klik Dari tabel data dapat kita ketahui jika beda potensial diperbesar maka kuat arus listriknya juga turut membesar.
Hubungan apa yang didapatkan antara beda potensial dengan kuat arus listrik? Buatlah grafik hubungan antara beda potensial dengan kuat arus listrik.
Klik
Data
V ~ I V = IR
Klik
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
R = Hambatan ( )
Klik
Klik
Data R 10 20 30 40
R() Klik 50 40 30 20 10
10 10 10 I2 = 20 10 I3 = 30 10 I4 = 40 I1 =
Tujuan :
Klik
Klik
B A
Klik Variabel manipulasi Variabel respon Variabel kontrol : panjang kawat : hambatan kawat : jenis kawat, luas penampang kawat
IKlik A > IB
Semakin panjang kawat maka hambatan kawat semakin besar Hambatan kawat sebanding dengan panjang kawat.
RA < RB lA < lB
R~
2
Klik
A
Alluminium Klik Variabel manipulasi Variabel respon : jenis kawat : Hambatan
Tembaga
IA < IB
RA > RB rA > rCu
Variabel kontrol
Semakin besar hambatan jenis kawat maka hambatan kawat semakin besar
R ~ r
3
Klik
A
Variabel manipulasi Variabel respon Variabel kontrol : luas penampang kawat : hambatan kawat : jenis kawat, panjang kawat
B
IA < IB
RA > RB AA < AB
Semakin besar luas penampang kawat maka hambatan kawat semakin kecil
R~ 1 A
Klik
Faktor yang mempengaruhi besar hambatan pada kawat adalah : 1. Panjang kawat ( l ) 2. Luas penampang kawat ( A ) 3. Hambatan jenis kawat ( r )
R A
l
A
Contoh
Kawat yang hambat jenisnya 0,000 001 m dan luas penampangnya 0,000 000 25 m digunakan untuk membuat elemen pembakar listrik 1kW yang harus memiliki hambatan listrik 57,6 ohm. Berapa panjang kawat yang diperlukan?
Diketahui = 0,000 001 m A = 0,000 000 25 m R = 57,6 Ditanya L=
Jawab
R= L 57,6 = 0.000 001 . ____________ L A
0,000 000 25
L 57,6 = ________ 0,25 L = 57,6 . 0,25 L = 14,4 m
Latihan
1. Seutas kawat memiliki panjang 110 m, diameternya 7 mm, dan hambat jenis 0,000 000 049 m. Tentukan hambatan listrik kawat tersebut? 2. Sepotong kawat tembaga mula-mula memiliki hambatan = R. Kemudian Kawat tersebut dipotong menjadi empat bagian yang sama panjang. Berapa hambatan masing-masing potongan tembaga tersebut?
Klik
Klik
Klik
kayu
plastik
Klik
Alluminium konduktor
Klik
Hukum I Kirchoff
Rangkaian seri
Klik
L1
L2
Klik
Berapakah kuat arus yang mengalir pada lampu 1 dan lampu 2 Klik
Klik Pada
Hambatan Pengganti
Beberapa hambatan yang disusun seri dapat diganti dengan hambatan sebesar jumlah semua hambatan tersebut
R1 R2 R3
R = R1 + R2 + R3
V = V1 + V2 + V3
I = I1 = I2 = I3
Klik
Rangkaian Paralel
L2
Klik
Klik
L1
Klik
Apakah ketiga amperemeter menunjukkan angka yang sama ? Pada rangkaian bercabang (Paralel) Jumlah kuat arus Klik Imasuk listrik yang masuk pada titik cabang sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang Klik
= Ikeluar
Klik
Contoh
1. Perhatikan rangkaian di bawah dan tentukan nilai I1, I2, I3 ?
Klik I = 40 A Klik
10A P 25A I1
Q I2 S I3
Klik
40 A = 10 A + I1 + 25 A
40 A = 35 A + I1 I1 = 40 A - 35 A I1 = 5 A
Klik
Klik
Klik
1. Tentukanlah kuat arus I1 sampai dengan I6 ? 3. Perhatikan rangkaian di bawah dan tentukan nilai I1 sampai I7 ?
50 mA
I1 I4 I6 15 mA I2 I1
I2
I3
I7 I5 I4 I6
30mA I 5 2. Klik I = 20 A
23mA
I4 I3 12 A
I1 I3 I2
Jika I1 = I2 I3 : I4 = 1 : 2 dan I5 = 2 I6
Jika I1 : I2 = 1 : 4 dan I1 : I2 = 1 : 3 Tentukan I1 sampai I4 ?
Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel
Bila beberapa hambatan disusun secara paralel maka hambatan totalnya menjadi
tetap
1 1 1 1 R = R1 + R2 + R3
Contoh
Jika R1 = 10 ohm, R2 = 15 ohm dan R3 = 30 ohm, berapakah hambatan pengganti dari rangkaian diatas?
R1 R2 R3
V = V1 = V2 = V3
I1 I2
I I3
I = I1 + I2 + I3
Rangkaian campuran
30 10 15 5 Berapakah hambatan total dari rangkaian di samping? jawab 1 1 1 Rp = 30 + 15 5 = R = 10 + Rp + 5 R= 10 + 10 + 5 R = 25 1+2 30 = 3 30
10
Rp
30 3 Rp = 10 Rp =
20 Rs1
10
Jawab
Rs2 = 20 + 10
3 = 30 30 R= 3 R = 10 ohm
Latihan
Bila semua resistor dalam rangkaian dibawah ini identik dan masing-masing memiliki hambatan 90 ohm, berapakah hambatan total pada masing-masing rangkaian? 1.
2.
3.
4.
Contoh
Tentukan hambatan pengganti pada rangkaian di bawah 1
2 3 4 5 3 2 4 Rs = R1+R2+R3+R4+R5+R6+R7
Rs =2+4+3+2+4+5+3 Rs =23
1 R2 1 3 2 6
RP: 2
1 1 = + RP R1 1 = 1 + RP 6 1 1 = + RP 6 3 1 = RP 6 RP = 2
Rs = R1+RP+R2 Rs = 4+2+3 Rs = 9
3
2 2 4 4 2 2 2 2 2
2 8 2
4 6
24
2 2
5
24
2
12
2
8
V I R
I I
18 volt
6 3A
R3
3
R2
I2
b V = 18 volt
Tentukan 1 1 a.Kuat arus total I1 : I 2 = : 6 3 b.Kuat arus I1 dan I2 c.Tegangan ab dan tegangan bc I : I = 1 : 2 1 2 1 1 1 Rs = R3 + Rp = + 1 x I RP R1 R2 I1 = Rs = 4 + 2 3 1 1 1 Rs = 6 1 x RP = 6 + 3 I1 = 3 3 1 3 RP = 2 I1 = 1 A = RP 6
1 1 I1 : I 2 = : R1 R2
Vbc = I2 R2
x6 Vbc = 2 x 3
Vbc = 6 V
2 x I I2 = 3 2 x I2 = 3 3 I2 = 2 A
Latihan
1 Tentukan a. Hambatan pengganti b. Kuat arus total c. Kuat arus I1 dan I2 d. Tegangan Vab
a I
2
2 a 2 b 4 c 4 2 d 2 e
2 f 2 2
V = 12 V
I1
I2 4
3 4
5
12 V 1
Tentukan a. Hambatan pengganti b. Kuat arus tiap hambatan c. Tegangan tiap hambatan
Pembagi Tegangan
Seringkali terjadi dalam suatu analisis rangkaian, bahwa kita sudah mengetahui tegangan total dari resistor yang terhubung seri, kita ingin mendapatkan tegangan di salah satu resistornya seperti gambar dibawah ini.
Karena arus yang mengalir dalam rangkaian yang terhubung seri adalah sama di setiap elemen, maka kita dapatmenyelesaikannya lewat arus I.
Pembagian Arus
Diberikan arus total lo untuk 2 resistor yang terhubung paralel seperti gambar 1.6. Arus lo bercabang menjadi 11 dan 12. Karena tegangan pada resistor yang terhubung paralel adalah sama, maka kita dapat menyelesaikannya lewat tegangan V.
Dengan
Daya Listrik
Energi yang diubah bila muatan q bergerak melintasi beda potensial sebesar V adalah qV, maka daya P diberikan oleh :
Muatan yang mengalir per detik, q/t, merupakan arus listrik, i. dengan demikian kita dapatkan :
P IV P I ( IR) I 2 R
2 V V P V R R
60