Anda di halaman 1dari 5

Statistika-Handout 1 1

BAB I PENDAHULUAN


1.1 Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial

Dewasa ini di berbagai bidang ilmu dan kehidupan untuk
memahami/mengetahui sesuatu diperlukan data. Sebagai contoh untuk mengetahui
berapa banyak rakyat Indonesia yang memerlukan J AMKESKIN, pemerintah perlu
mengumpulkan data tentang banyak penduduk miskin di Indonesia. Statistika
mempelajari tentang bagaimana mengambil data, mendeskripsikannya, dan
menganalisnya untuk mendapatkan kesimpulan. Statistika deskriptif merupakan
bagian dari statistika yang berkaitan dengan kegiatan menyajikan dan meringkas data.
Sebagai contoh adalah menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, memberikan
ringkasan data-data seperti rata-rata pendapatan penduduk di Indonesia, laju inflasi,
dan sebagainya. Statistika inferensial merupakan bagian statistika yang berkaitan
dengan pengambilan kesimpulan untuk kelompok data yang lebih besar atau
generalisasi. Misalkan akan disimpulkan tentang metode pembelajaran mana yang
lebih baik diantara dua metode pembelajaran jika dilihat dari prestasi belajarnya.
Untuk mendapatkan kesimpulan tersebut tidak cukup hanya dengan melihat ringkasan
data rata-rata prestasi belajar siswa hasil pembelajaran kedua metode, tetapi harus
melakukan analisis untuk mengambil kesimpulan berdasarkan asumsi dan teori dalam
statistika.

1.2 Populasi dan Sampel
Setiap sepuluh tahun sekali pemerintah melakukan sensus penduduk untuk
mengetahui data penduduk Indonesia tentang jenis kelamin, umur, agama, pekerjaan,
pendidikan, penghasilan, dan lain-lain. Dalam hal ini penduduk Indonesia merupakan
populasi, yaitu keseluruhan pengamatan yang ingin diteliti. Banyak pengamatan
dalam populasi dinamakan ukuran populasi.
Pengambilan data terhadap seluruh anggota populasi biasanya memerlukan
dana, waktu dan tenaga yang tidak sedikit, oleh karena itu biasanya para peneliti
hanya mengambil data dari sebagian anggota populasi untuk menyimpulkan keadaan


Statistika-Handout 1 2
dari populasi. Bagian dari populasi ini disebut dengan sampel. Untuk memperoleh
sampel yang dapat mewakili populasi atau menggambarkan keadaan yang menyerupai
populasi perlu dilakukan pengambilan sampel secara acak, yaitu pengambilan sampel
dimana pengamatan diambil secara bebas dan acak.

1.3 Notasi Sigma

Pemahaman tentang notasi sigma sangat penting dalam statistika, karena
banyak rumus-rumus yang disajikan dengan notasi sigma. Notasi sigma dilambangkan
dengan (dibaca: sigma) untuk menyatakan penjumlahan. Sebagai contoh
dipunyai data berat 6 karung beras masing-masing adalah 50 kg, 45 kg, 49 kg, 62 kg,
64 kg, 47 kg. Misalkan berat karung pertama dilambangkan dengan x
1
, maka dapat
ditulis x
1
=50 kg. Begitu juga x
2
=45 kg, x
3
=49 kg, x
4
=62 kg, x
5
=64 kg, dan x
6
=
47 kg . Dengan menggunakan tanda sigma berat keenam karung beras dapat
dituliskan sebagai

6
1
i
i
x
=


Bilangan 1 dan 4 masing-masing disebut batas bawah dan dan batas atas
penjumlahan. Dengan demikian
6
1 2 3 4 5 6
1
50 45 49 62 64 47 317
i
i
x x x x x x x
=
= + + + + + = + + + + + =


Contoh 1.1 Untuk menyatakan 1+2+3+4+... +10 dengan notasi sigma adalah
sebagai berikut
10
1 i
i
=

. Contoh lain adalah a


1
+a
2
+a
3
+ +a
n
yang dituliskan
dengan


Lambang
1
n
i=

berarti bahwa huruf i yang ada di belakang notasi sigma diganti


dengan bilangan 1, 2 dan seterusnya sampai dengan n, dan kemudian suku-suku
tersebut dijumlahkan. Huruf i dapat diganti dengan huruf sembarang.

1
n
i
i
a
=



Statistika-Handout 1 3

Contoh 1.2 Untuk menyatakan 1+2+3+4+... +10 dengan notasi sigma adalah
sebagai berikut
10
1 i
i
=

atau
10
1 x
x
=

. Contoh lain adalah a


1
+a
2
+a
3
+ +a
n
yang
dituliskan dengan atau
1
n
j
j
a
=

.

Contoh 1. 3

4
2 3 4
2
i
i
x x x x
=
= + +


4
2 2 2 2 2
1 2 3 4
1
i
i
x x x x x
=
= + + +


4
1
1 1 1 1 1
1 1 1 2 1 3 1 4 1
i
i
=
= + + +
+ + + + +


3
1 1 2 2 3 3
1
i i
i
x y x y x y x y
=
= + +


J ika semua b
i
dalam
1
n
i
i
b
=

mempunyai nilai sama, misalkan b, maka



1
n suku
n
i
i
b b b b nb
=
= + + + =


Contoh 1.4






1
n
i
i
a
=

10
1
100
1
1
2 2 2 ... 2 10(2) 20
( 4) 100( 4) 400
i
i
n
i
X n X
=
=

=
= + + + = =
= =
=



Statistika-Handout 1 4
Sifat-sifat kelinieran


Contoh 1.4
J ika
maka

Contoh 1.5
4 4
2 2 2
1 1
( ) ( 2 )
i i
x i x xi i
= =
= +



4 4 4
2 2
1 1 1
2
i i i
x xi i
= = =
= +



4 4
2 2
1 1
4 2
i i
x x i i
= =
= +



2
4 2 (1 2 3 4) (1 4 9 16) x x = + + + + + + +

2
4 20 30 x x = +

Notasi sigma rangkap



1 1
1 1 1
1 1 1
( )
( )
n n
i i
i i
n n n
i i i i
i i i
n n n
i i i i
i i i
ca c a
a b a b
a b a b
= =
= = =
= = =
=
+ = +
=



100 100
1 1
50, 15
i i
i i
a b
= =
= =

100 100 100 100
1 1 1 1
(2 4 3) 2 4 3 2(50) 4(15) 100(3) 340
i i i i
i i i i
a b a b
= = = =
+ = + = + =

j i

5 3
11 21 31 12 22 32 13 23 33 14 24 34 15 25 35
1
ij
j i i
a a a a a a a a a a a a a a a a
= =
= + + + + + + + + + + + + + +

3 2
1 1 2 1 1 2 2 2 1 3 2 3
1 1
i j
i j
a b a b a b a b a b a b a b
= =
= + + + + +



Statistika-Handout 1 5
Latihan 1

1. Hitunglah
a. b.
2. J ika dan , hitunglah

3. Tulislah dalam notasi sigma
a.
b..
c. X
1
+X
2
+X
3
+...+X
100

4. Diketahui

X
11
=20 X
12
=15 X
13
=25 X
14
=15
X
21
=10 X
22
=10 X
23
=15 X
24
=20
X
31
=20 X
32
=15 X
33
=25 X
34
=15
X
41
=25 X
42
=5 X
43
=20 X
44
=25
X
51
=15 X
52
=15 X
53
=25 X
54
=15
X
61
=5 X
62
=15 X
63
=10 X
64
=10

Hitunglah:
a. b.
5. Sederhanakan
a.
4
2
2
(3 )
i
x i
=
+

b.
4
2
( )
i
x y i
=
+


6. Jika x
1
=3, x
2
=1, x
3
=4, y
1
=0, y
2
=2, y
3
=2, hitunglah
a.
3
2
1
i i
i
x y
=

b.
3 3
2
1 1
i i
i i
x y
= =
| | | |
| |
\ . \ .


5
2
1
( 1)
i
i
=

100
1
(2 3)
j
j
=
+

15
1
20
i
i
X
=
=

15
1
35
i
i
Y
=
=

15
1
(2 6 )
i i
i
X Y
=
+

2 4 6 8 ... 50 + + + + +
1 1 1 1
1 ...
2 3 4 100
+ + + + +
3 4
1 1
ij
i j
X
= =
ij
X

Anda mungkin juga menyukai