Daftar Obat Aritmia
Daftar Obat Aritmia
dan ventrikuler, takikardia supraventrikuler (flutter atrium dan fibrilasi atrium) juga takikardia ventrikuler (kecuali takiaritmia yang disebabkan Digitalis); profilaksis residif setelah regularisasi Prokainamid Prokainamid Profilaksis dan pengobatan (G) HCl awal ekstrasistol supraventrikuler dan ventrikuler serta takiaritmia (kecuali takiaritmia yang Disebabkan digitalis) Disopyramide Profilaksis dan pengobatan (P), ekstrasistol supraventrikuler Norpace(P), dan ventrikuler serta Rytmacor(P), takiaritmia (kecuali takiaritmia yang disebabkan Digitalis), sindrom WolffParkinson-white Komposisi kuinidin Sulfat 200 mg Mekanisme Kerja Mengikat pada kanal natrium yang terbuka, dan tidak aktif dan mencegah aliran natrium masuk, sehingga memperlambat upstroke yang cepat selama fase 0. Obat ini juga mengurangi slope depolarisasi spontan fase 4 Efek samping Chinchonism, diare,GI,Hipotensi, torsade pointes, gagal jantung, ventricular aritmia, hepatitis, trombositopenia, anemia hemolitik Dosis Dosis oral 200-300 mg , 3-4 kali sehari
Lupus Erithemotosus 1000-1500 sistemik, GI, torsade mg setiap 8 pointes, gagal jam jantung, ventricular aritmia, agranulositis Gejala antikolinergik, GI, torsade pointes, gagal jantung, ventricular aritmia,hipoglikemia, kolestatik hepatik Dosis penjenuhan 4x0,1-0,2g p.o dalam 24 jam; dosis pemeliharaan 2-4 x 0,1-0,2 g p.o dalam 24 jam
Ib
Lidocaine
Lidocain HC11% Injeksi,tiap ml mengandung 10 mg Lidocain HCI, Lidocain HCI 2% Injeksi,tiap ml mengandung 20 mg Lidocain HCI, ksiletin HCl 100 mg
Takikardia ventrikuler dan ekstrasistol (terutama sebagai akibat infark miokard, setelah tindakan bedah pada jantung serta akibat dari intoksikais glikosida jantung). Tidak efektif pada gangguan irama atrium Semua bentuk anestesi lokal.
Takikardia ventrikuler dan ekstrasistol. Secara umu tidak efektif pada gangguan irama atrium
Merupakan anestesi local, memperpen-dek repolarisasi fase 3 dan mengurangi lama potensial aksi. Lidokain menekan Aritmia yang disebabkan oleh otomatisasi abnormal Merupakan anestesi local, memperpen-dek repolarisasi fase 3 dan mengurangi lama potensial aksi.
Sebagai antiaritmia: mula-mula 100 mg i.v setelah itu dengan infuse jangka panjang 4 mg/menit selama 3 jam setelah itu separonya (sambil EKG terus menerus)
Gejala antikolinergik, GI, torsade pointes, gagal jantung, ventricular aritmia,hipoglikemia, kolestatik hepatik
Dosis penjenuhan 4x0,1-0,2g p.o dalam 24 jam; dosis pemeliharaan 2-4 x 0,1-0,2 g p.o dalam 24 jam
Ic
Hanya pada takiaritmia ventrikuler yang istimewa berat dan pada aritmia ventrikuler yang bertahan dan mengancam jiwa
Mengurangi terjadinya paroksismal atrial fibrilasi /flutter (PAF) paroksismal supraventrikular takikardia (PSVT), Aritmia ventrikular
Menekan abstroke fase 0 dari serabut purkinje dan miokard. Ini menyebabkan konduksi yang sangat lambat pada semua jaringan jantung, dengan efek minor pada lama potensial aksi dan refrakter. Otomatisasi berkurang dengan peningkatan nilai ambang potensial, bukan penurunan slope depolarisasi fase 4 Mengurangi depolarisasi fase 4, sehingga memerlukan otomatisasi, memperpanjang konduksi AV, menurunkan denyut jantung dan kontraksi.
Mata kabur, pusing, sakit kepala, GI, bronkospasmus, gagal jantung bertambah parah, gangguan konduksi atau aritmia ventikuler
Awal 1 tablet tiap 8 jam, dapat ditingkatkan 1,5 tablet tiap 8 jam bila perlu. DM 900 mg / hari
II
Mengurangi terjadinya kematian aritmia mendadak setelah infark miokard , hipertensi, angina pektoris, aritmia migren, tremor, takikardia karena ansirtas
Bronkodilatasi, Gangguan seksual, gangguan metabolisme . Io; simetidin klorpromazid, furosemid sehari 100150 mg.
memacu reseptor beta tempatnya terikat sebelum menghambat pacuan katekolamin endogen yang lebih kuat
digunakan secara iv pada aritmia akut yang terjadi selama pembedahan atau situasi gawat darurat menghambat arus Sindrom torsade de kalium keluar pointes selama repolarisasi sel jantung. Memperpanjang priode refrakter efektif aritmia ventrikular yang berbahaya terutama fibrilasi ventrikel ulangan atau takiardia Amiodaro Aritmia ventrikuler , Hidroklorida fibrilasi ventrikular 200 mg hemodinamik tidak stabil Reaksi inflamasi rasa panas kemerahan pada wajah, berkeringat mual rambut rontok, penurunan TD dan bradikardia mengurangi arus masuknya kalsium, sehingga penuruna kecepatan Hipotensi atau syok kardiogenik Infuse iv awal 5 mg/ kg BB dalam larutan glukosa selama 20 menit ingga 2 jam. Dewasa 240 - -480 perhari, dibagi dalam 3-4 dosis
Bretilium
verapamil HCL 80 mg
diltiazem HCL 3 mg, delberes (P) mengandung diltiazem 30mg, dilmen mengandung diltiazem HCl 60 mg
polarisasi spontan fase 4 dan memperlambat konduksi yang terdapat dalam jaringan yang bergantung pada arus kalsium seperti nodus
3 x sehari 30-60 mg
Menghambat enzim yang berasal dari angiotensin I ,membentuk vasokonstriktor kuat angiotensin II. Menghilangkan kecepatan aktivasi bradikidin.
Batuk, gangguan saluran pernapasan atas, ruam kulit, gangguan pada rasa pengecapan. Awal: 3xsehari 12,5 mg dapat ditingkatkan 2 x sehari 25 mg
Hipertensi untuk terapi tunggal atau kombinasi dengan tiazid, gagal jantung sesudah infark miokard. Hipertensi , gagal jantung dan terapi tambahan pada diuretik, bila perlu ditambahkan dengan digitalis. Edema, mual sakit kepala, batuk, diare, ruam kulit, takhikardi, mulut kering, uremia, gangguan fungsi ginjal dan demam
Disinopril (G), Odace (P) Digoksin (G) Digoksin Sandoz (P) Fargoksin(P) Lanoksin(P) Dobutamin Amiodaron