Anda di halaman 1dari 51

Askep Gerontik PERUBAHAN

PSIKOsosial dan SPIRITUAL PADA


lansia
POKOK PEMBAHASAN

• Mahasiswa mampu memahami Askep


gerontik perubahan psikososial dan
spiritual yang terjadi pada lansia
Perubahan Psikososial

Pensiun
 Putus dari lingkungan dan teman- teman
 Produktivitas dan identitas
 Kehilangan finansial
 Kehilangan status
 Meningkatnya biaya hidup

Psikososial lainnya
PERUBAHAN PSIKOSOSIAL

Kesepian
Duka cita
Depresi
Gangguan cemas
Betambahnya biaya pengobatan
Perubahan konsep diri
Penurunan kemampuan fisik
Penurunan minat dan aktivitas
CONT

Merasa / sadar akan kematian


Isolasi dan Kesepian
Kualitas organ indra makin menurun
Kurang mampu mengikuti aktivitas
Takut terhadap kematian
Perubahan Spiritual
Menurut Muray
Kehidupan keagamaan lansia makin matang
 Terlihat dengan cara berfikir dan bertindak
 Mencintai dan memberi keadilan
 Menuntut dirinya menyesuaikan diri secara terus
menerus
 Minat yang kuat
 ketidaktergantungan ekonomi
 Kontak sosial luas
 Menikmati kerja dan hasil kerja
 Menikmati kegiatan yg dilakukan saat ini
 Memiliki kekhawatiran minimal terhadap diri dan
orang lain
 Ciri – Ciri Penyesuaian
spritual Yang Tidak Baik

Minat sempit terhadap kejadian di


lingkungan
Penarikan diri dari dunia
Mengingat kembali ke masa lalu
Khawatir karena pengangguran
Kurang ada motivasi
Rasa kesendirian
Tempat tinggal yang tidak diinginkan
Perubahan Spiritual

Menurut Maslow :Agama dan kepercayaan


makin terintegrasi dalam kehidupan
Definisi Pengkajian Keperawatan
Pada Lansia

Suatu tindakan peninjauan situasi lansia untuk


memperoleh data dengan maksud menegaskan
situasi penyakit, diagnosis masalah,penetapan
kekuatan dan kebutuhan promosi kesehatan
lansia.
Perubahan psikologis, data yang dikaji:

1) Bagaimana sikap lansia terhadap proses penuaan


2) Apakah dirinya merasa di butuhkan atau tidak
3) Apakah optimis dalam memandang suatu kehidupan
4) Bagaimana mengatasi stres yang di alami
CONT

5) Apakah mudah dalam menyesuaikan diri


6) Apakah lansia sering mengalami kegagalan
7) Apakah harapan pada saat ini dan akan datang
8) Perlu di kaji juga mengenai fungsi kognitif: daya
ingat, proses pikir, alam perasaan,orientasi, dan
kemampuan dalam menyelesaikan masalah.
Perubahan spiritual, data yang dikaji :

1) Apakah secara teratur melakukan ibadah sesuai


dengan keyakinan agamanya
2) Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat
aktif dalam kegiatan keagamaan misalnya
pengajian dan penyantunan anak yatim atau fakir
miskin
3) Bagaimana cara lansia menyelesaikan masalah
apakah dengan berdoa
4) Apakah lansia terlihat tabah dan tawakal
Stress dan Koping Keluarga

1. Stressor jangka pendek


2. Stressor jangka panjang
3. Respon terhadap stressor
4. Strategi koping
Pengertian Diagnosa Keperawatan
Gerontik

Keputusan klinis yang berfokus pada respon


lansia terhadap kondisi kesehatan atau
kerentanan tubuhnya baik lansia sebagai
individu, lansia di keluarga maupun lansia
dalam kelompoknya.
Koping tidak efektif B.D percaya diri
tidak adekuat dalam kemampuan
koping ,dukungan sosial tidak adekuat
yg dibentuk dari karakteristik atau
hubungan

NOC: Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama


3x24 jam, pasien secara konsisten diharapkan mampu:
1. Mengidentifikasi pola koping efektif
2. Mengidentifikasi pola koping yg tidak efektif
3. Melaporkan penurunan stres
4. Memverbalkan kontrol perasaan
CONT

5. Memodifikasi gaya hidup yang dibutuhkan


6. Beradaptasi dengan perubahan perkembangan
7. Menggunakan dukungan sosial yang tersedia
8. Melaporkan peningkatan kenyamanan
psikologis
CONT

5. Memodifikasi gaya hidup yang dibutuhkan


6. Beradaptasi dengan perubahan perkembangan
7. Menggunakan dukungan sosial yang tersedia
8. Melaporkan peningkatan kenyamanan
psikologis
NIC

1. Mengidentifikasikan kemampuan anggota


keluarga untuk terlibat dalam perawatan pasien
2. Menentukan sumber fisik, psikososial dan
pendidikan ,pemberi pelayanan kesehatan yang
utama
3. Mengidentifikasi defisit perawatan diri pasien
4. Menentukan tingkat ketergantungan pasien
terhadap keluarganya yg sesuai dgn umur atau
penyakitnya
Cemas B.D perubahan dlm status peran, status
kesehatan, pola interaksi, fungsi peran,
lingkungan, status ekonomi, yg ditandai dgn
ekspresi yg mendalam dlm perubahan hidup,
mudah tersinggung, dan gangguan tidur

NOC: Setelah dilakukan intervensi keperawatan


selama 2x24 jam diharapkan pasien dapat
1. Memonitor intensitas cemas
2. Melaporkan tidur yg adekuat
3. Mengontrol respon cemas
4. Merencanakan strategi koping dlm situasi
stres
NIC

1.Bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi


cemas
2.Dampingi pasien untuk mempromosikan
kenyamanan dan mengurangi ketakutan
3.Identifikasi ketika perubahan level cemas
4.Instruksikan pasien dalam teknik relaksasi
Gangguan harga diri berhubungan dengan
ketergantungan,perubahan peran, perubahan
citra tubuh dan fungsi seksual

NOC: Setelah dilakukan tindakan intervensi


keperawatan selama 2x24 jam pasien diharapkan akan
bisa memperbaiki konsep diri dgn kriteria:
1. Mengidentifikasi pola koping terdahulu yg efektif
dan yg tdk mungkin lagi digunakan akibat penyakit
dan penanganan( pemakaian alkohol dan obat-
obatan,penggunaan tenaga yg berlebih.
2. Pasien dan klg mengidentifikasi dan
mengungkapkan perasaan dan reaksinya terhadap
penyakit dan perubahan hidup yang diperlukan
CONT

3. Mencari konseling profesional, jika perlu, untuk


menghadapi perubahan akibat penyakitnya
4. Melaporkan kepuasan
NIC

1. Kuatkan rasa percaya diri terhadap kemampuan


pasien mengendalikan situasi
2. Menguatkan tenaga pribadi dlm mengenal dirinya
3. Bantu pasien untuk memeriksa kembali persepsi
negatif tentang dirinya
Resiko Kesendirian

NOC:
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama
2x24 jam diharapkan pasien dapat:
1. Mendemontrasikan fleksibilitas peran
2. Mengatur masalah
3. Menggunakan strategi pengurangan stres
4. Menghadapi masalah
NIC

1. Bantu perkembangan harapan yang realistis


2. Identifikasi alami dukungan spritual bagi
keluarga
3. Berikan kepercayaan dlm hubungan dgn klg
4. Dengarkan untuk berhubungan dgn klg,
perasaan dan pertanyaan
Gangguan Citra tubuh B,d perubahan,
ketergantungan fisik,
(ketidakseimbangan mobilitas)serta
psikologis yg disebakan penyakit atau
terapi

NOC: Setelah dilakukan intervensi keperawatan


selama 2x 24 jam pasien diharapkan
meningkatkan citra tubuhnya dengan kriteria:
1.Merasa puas dengan penampilan tubuhnya
2.Merasa puas dgn fungsi anggota badanya
3.Mendiskripsikan bagian tubuh tambahan
NIC
1.Bantu pasien untuk mendiskusikan
perubahan karena penyakit atau
pembedahan
2.Memutuskan apakah perubahan fisik yg
baru saja diterima dpt masuk dalam citra
tubuh pasien
3.Memudahkan hubungan dgn individu lain
yg mempunyai penyakit yg sama
4.Kaji aspek spritual
Distres spiritual b,d perubahan hidup, kematian
atau sekarat diri atau orang lain, cemas,
mengasingkan diri, kesendirian, atau
pengasingan sosial, kurang sosiokultural

NOC: Setelah dilakukan intervensi keperawatan


selama 3x24 jam diharapkan pasien mampu:
1. Mengorientasikan masa depan yg positif
2. Mengekspresikan arti kehidupan
3. Mengekspresikan rasa optimis
CONT

4. Mengekspresikan perasaan untuk mengontrol


diri sendiri
5. Mengekspresikan kepercayaan
6. Mengekspresikan rasa percaya pada diri sendiri
dan orang lain
NIC

1. Mengkaji pesien atau keluarga untuk


mengidentifikasi area pengharapan dlm hidup
2. Melibatkan pasien secara aktif dlm perawatan
diri
3. Mengajarkan keluarga tentang aspek positif
pengharapan
CONT

4.Memberikan kesempatan pasien atau


keluarga terlibat dalam support group
5.Mengembangkan mekanisme peran
koping pasien
Definisi Intervensi Keperawatan

• Tindakan yang dirancang untuk membantu


klien dalam beralih dari tingkat kesehatan saat
ini ke tingkat kesehatan yang diinginkan sesuai
hasil yang diharapkan
• Koping tidak efektif B.d percaya diri tidak
adekuat dalam kemampuan koping,
dukungan sosial tidak adekuat yg dibentuk
dari karakteristik atau hubungan.
CONT

• NOC: Koping
• Setelah dilakukan intervensi kep selama 3x24
jam, klien secara konsisten diharapkan
mampu:
1. Mengidentifikasi pola koping efektif
2. Mengidentifikasi pola koping yg tdk efektif
3. Melaporkan penurunan stres
4. Memverbalkan kontrol perasaan
5. Memodifikasi gaya hidup yg dibutuhkan
CONT

6. Beradaptasi dengan perubahan perkembangan


7. Menggunakan dukungan sosial yg tersedia
8. Melaporkan peningkatan kenyamanan
psikologis
NIC:
9. Dorong klien melakukan aktivitas sosial dan
komunitas
10.Dorong klien untuk mengembangkan
hubungan
CONT

3. Dorong klien untuk berhubungan dgn


seseorang yg memiliki tujuan dan
ketertarikan yg sama
4. Dukung klien menggunakan mekanisme
pertahanan yg sesuai
5. Kenalkan klien kpd seseorang yg mempunyai
latar belakang pengalaman yg sama
CONT

• Isolasi Sosial B.d perubahan penampilan fisik,


perubahan keadaan sejahtera, perubahan
status mental
• NOC:Lingkungan keluarga internal
• Setelah dilakukan intervensi kep selama 3x24
jam, klien secara konsisten diharapkan
mampu:
1. Berpartisipasi dalam aktivitas bersama
2. Berpartisipasi dlm tradisi keluarga
CONT

3. Menerima kunjungan dari teman dan anggota


keluarga besar
4. Memberikan dukungan satu sama lain
5. Mengekspresikan perasaan dan masalah kpd
yang lain
6. Mendorong anggota keluarga untuk tidak
ketergantungan
7. Berpartisipasi dlm rekreasi dan acara aktivitas
komunitas
8. Memecahkan masalah
CONT

• NIC: Keterlibatan keluarga


1. Mengidentifikasi kemampuan anggota
keluarga untuk terlibat dlm perawatan diri
2. Menentukan sumber fisik, psikososial, dan
pendidikan pemberi pelayanan kesehatan yg
utama
3. Mengidentifikasi defisit perawatan diri klien
4. Menentukan tingkat ketergantungan klien
terhadap keluarganya yg sesuai dgn umur atau
penyakitnya
CONT

• Gangguan harga diri B.d ketergantungan,


perubahan peran,perubahan citra tubuh, dan
disfungsi seksual
• NOC: Harga diri
• Setelah dilakukan tindakan intervensi kep selama
2x24 jam, klien diharapkan bisa memperbaiki
konsep diri dgn kriteria hasil:
1. Mengidentifikasi pola koping terdahulu yg efektif
2. Pasien dan klg mengidentifikasi dan
mengungkapkan perasaan dan reaksi terhadap
penyakit dan perubahan hidup
CONT

3. Mencari konseling profesional jika perlu


4. Melaporkan kepuasan dgn metode ekspresi
seksual
NIC: Peningkatan harga diri
5. Kuatkan rasa percaya diri terhadap kemampuan
klien mengendalikan situasi
6. Menguatkan tenaga pribadi dlm mengenal
dirinya
7. Bantu klien untuk memeriksa kembali persepsi
negatif tentang dirinya
CONT

• Cemas B.d perubahan dlm status peran, status


kesehatan, pola interaksi, fungsi peran,
lingkungan,status ekonomi yang ditandai dgn
ekspresi yg mendalam dlm perubahan hidup,
mudah tersinggung, gangguan tidur
CONT

• NOC: Kontrol kecemasan


• Setelah dilakukan intervensi kep selama 2x24 jam klien
diharapkan mampu:
1. Memonitor intensitas cemas
2. Melaporkan tidur yg adekuat
3. Mengontrol respon cemas
4. Merencanakan strategi koping dlm situasi stres
5. Vital sign dlm batas normal
6. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan
tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya
kecemasan
CONT

• NIC: Anxiety reduction


1. Gunakan pendekatan yang menyenangkan
2. Nyatakan dgn jelas harapan terhadap pelaku klien
3. Jelaskan semua prosedur dan apa yg dirasakan
selama prosedur
4. Temani klien untuk memberikan keamanan dan
mengurangi takut
5. Berikan informasi faktual mengenai diagnosis,
tindakan prognosis
6. Libatkan keluarga untuk mendampingi klien
CONT

7. Instruksikan pada klien untuk menggunakan


tehnik relaksasi
8. Dengarkan dengan penuh perhatian
9. Identifikasi tingkat cemas
10.Bantu klien mengenal situasi yg
menimbulkan kecemasan
11.Dorong klien untuk mengungkapkan
perasaan,ketakutan,dan persepsi
12.Kelola pemberian obat anti cemas
CONT

• Gangguan gambaran diri ( body image) B.d


biofisika (penyakit kronis) kognitif/ persepsi
(nyeri kronis) kultural/ spritual, penyakit, krisis
situasional, trauma/ injury, pengobatan
• NOC: Body image
• Setelah dilakukan intervensi kep selama 2x24
jam, gangguan body image klien teratasi
dengan kriteria hasil:
1. Body image positif
CONT

2. Mampu mengidentifikasi kekuatan personal


3. Mendiskripsikan scr faktual perubahan fungsi tubuh
4. Mempertahankan interaksi sosial
NIC:Peningkatan gambaran diri
5. Kaji secara verbal dan nonverbal respons klien
terhadap tubuh
6. Monitor frekuensi mengkritik dirinya
7. Jelaskan tentang pengobatan, perawatan, kemajuan,
dan prognosis penyakit
8. Dorong klien mengungkapkan perasaannya
CONT

6. Identifikasi arti pengurangan melalui


pemakaian alat bantu
7. Fasilitasi kontak dgn individu lain dlm
kelompok kecil
 Distres spritual B.d perubahan hidup
kematian,atau sekarat diri atau orang lain,
cemas, mengasingkan diri atau pengasingan
sosial, kurang sosiokultural
CONT

• NOC: Pengharapan
• Setelah dilakukan intervensi kep 3x24 jam klien scr
luas diharapkan mampu:
1. Mengekspresikan orientasi masa depan yg positif
2. Mengekspresikan arti kehidupan
3. Mengekpresikan rasa optimis
4. Mengekspresikan perasaan untuk mengontrol diri
sendiri
5. Mengekspresikan kepercayaan
6. Mengekspresikan rasa percaya diri sendiri dan
orang lain
CONT

• NIC: Penanaman Harapan


1. Mengkaji klien atau keluarga untuk
mengidentifikasi area pengharapan dlm hidup
2. Melibatkan klien secara aktif dlm perawatan diri
3. Mengajarkan keluarga tentang aspek positif
pengharapan
4. Memberikan kesempatan klien atau keluarga
terlibat dlm support group
5. Mengembangkan mekanisme peran koping klien
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai