Anda di halaman 1dari 19

Batu Saluran Kemih (Urolithiasis)

I. DEFINISI Batu di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis). II. E IDE"I#$#%I enyakit batu saluran kemih sudah dikenal sejak &aman Babil!nia dan &aman "esir kun!. Sebagai salah satu buktinya adalah diketemukan batu pada kandung kemih se!rang mumi yang diperkirakan sudah berumur sekitar '((( tahun. Batu ginjal merupakan penyebab terbanyak kelainan di saluran kemih. Di Negara maju seperti )merika Serikat, Er!pa, )ustralia, batu saluran kemih banyak dijumpai di saluran kemih bagian atas, sedang di Negara berkembang seperti India, *hailand dan Ind!nesia lebih banyak dijumpai batu kandung kemih. +al ini karena adanya pengaruh status gi&i dan akti,itas pasien sehari-hari. Se.ara Epidemi!l!gis terdapat beberapa fakt!r yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih pada sese!rang. Fakt!r-fakt!r itu adalah fakt!r intrinsik yaitu keadaan yang berasal dari tubuh sese!rang dan fakt!r ekstrinsik yaitu pengaruh yang berasal dari lingkungan sekitarnya. Fakt!r intrinsik itu antara lain adalah /

r!ses pembentukan

+erediter (keturunan) 0mur

/ penyakit ini diduga diturunkan dari !rang tuanya. / penyakit ini paling banyak didapatkan pada usia 1(-2( tahun. 3enis 4elamin / jumlah pasien laki-laki 5

kali lebih banyak dibandingkan dengan pasien perempuan (5/6).

Fakt!r ekstrinsik diantaranya adalah /

%e!grafi

/ pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian batu saluran kemih yang lebih tinggi daripada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah stone belt seperti di India, *hailand, Ind!nesia, dll. Sedangkan daerah Bantu di )frika Selatan sangat jarang ditemukan batu saluran kemih.

Iklim dan *emperatur )supan )ir / kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium pada air yang dik!nsumsi dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih. Diet ekerjaan / diet banyak purin, !ksalat, dan kalsium mempermudah terjadinya penyakit batu saluran kemih. / penyakit ini sering dijumpai pada !rang yang pekerjaannya banyak duduk atau kurang akti,itas.

0sia 3enis 4elamin

r!fesi "entalitas

4!nstitusi Nutrisi

"usim 8as

4eturunan

4elaian "!rf!l!gi

%anngguan aliran air kemih

Infeksi saluran kemih

4elainan "etab!lik

Fakt!r %enetik

Ekskresi bahan pembentuk batu meningkat

Ekskresi inhibit!r kristal menurun

erubahan fisik!-kimia Supersaturasi

kelainan kristaluria agregatasi kristal pertumbuhan kristal 7 Batu Saluran Kemih

III. E*I#$#%I Banyak te!ri yang menerangkan pr!ses pembentukan batu di saluran kemih tetapi hingga kini masih belum jelas te!ri mana yang paling benar. Beberapa te!ri pembentukan batu adalah / 6. Teori Nukleasi / Batu terbentuk didalam urine karena adanya inti batu (nukleus). artikel-partikel yang berada dalam larutan yang kele9at jenuh (supersaturated) akan mengendap didalam nukleus itu sehingga akhirnya membentuk batu. Inti batu dapat berupa kristal atau benda asing di saluran kemih. 7. Teori Matriks / "atriks !rganik terdiri atas serum:pr!tein urine (albumin,gl!bulin dan muk!pr!tein) merupakan kerangka tempat diendapkannya kristal-kristal batu. 1. Teori Penghambat Kristalisasi / 0rine !rang n!rmal mengandung &at-&at penghambat pembentuk kristal, antara lain / magnesium, sitrat, pir!f!sfat, muk!pr!tein dan beberapa peptida. 3ika kadar salah satu atau beberapa &at itu berkurang, akan memudahkan terbentuknya batu didalam saluran kemih.

I;. 4#" #SISI B)*0 Batu saluran kemih umumnya mengandung unsur / kalsium !ksalat atau kalsium f!sfat, asam urat, magnesium-am!nium-f!sfat (") ), <antin dan sistin. Data mengenai kandungan:k!mp!sisi &at yang terdapat pada batu sangat penting untuk usaha pen.egahan terhadap kemungkinan timbulnya batu residif. Batu Kalsium Batu ini paling banyak ditemui,yaitu kurang lebih '(-=(> dari seluruh batu saluran kemih. 4andungan batu jenis ini terdiri atas kalsium !ksalat, kalsium f!sfat atau .ampuran dari kedua unsur itu. Fakt!r terjadinya batu kalsium adalah / 6. Hiperkalsiuria / adalah kadar kalsium dalam urine lebih besar dari 72(-1(( mg:hari. "enurut ak (6?'@) terdapat 1 ma.am penyebab terjadinya hiperkalsiuri, antara lain /

Hiperkalsiuria absorptif yang terjadi karena adanya peningkatan abs!rpsi kalsium melalui usus. Hiperkalsiuria renal terjadi karena adanya gangguan kemampuan reabs!rpsi kalsium melalui tubulus ginjal. Hiperkalsiuri resorptif / puasa terjadi karena adanya peningkatan res!rpsi kalsium 7. tulang, yang banyak terjadi pada tum!r paratir!id atau hiperparatir!idisme primer. Hiperoksaluria / adalah ekskresi !ksalat urine yang melebihi 52 g:hari. 4eadaan ini banyak dijumpai pada pasien yang mengalami gangguan pada usus sehabis menjalani pembedahan usus dan pasien yang banyak mengk!nsumsi makanan yang kaya akan !ksalat, diantaranya adalah / teh, k!pi instan, minuman s!ft drink, k!k!a, arbei, jeruk sitrun, dan sayuran ber9arna hijau terutama bayam. 1. Hiperurikosuria / adalah kadar asam urat didalam urine yang melebihi =2( mg:hari. )sam urat yang berlebihan dalam urine bertindak sebagai inti batu atau nidus untuk terbentuknya batu kalsium !ksalat. Sumber asam urat di dalam urine berasal dari makanan yang banyak mengandung purin:asam urat maupun berasal dari metab!lisme end!gen. 5. Hipositraturia Di dalam urine sitrat akan bereaksi dengan kalsium membentuk kalsium sitrat, sehingga menghalangi ikatan kalsium dengan !ksalat atau f!sfat. 4arena itu sitrat dapat bertindak sebagai penghambat pembentukan batu kalsium. +ip!sitraturia dapat terjadi karena / penyakit asid!sis tubuli ginjal, atau renal tubular a.id!sis, sindr!m malabs!rpsi, atau pemakaian diuretik g!l!ngan tia&ide dalam jangka 9aktu lama.

2.

Hipomagnesiuria Seperti halnya pada sitrat, magnesium bertindak sebagai penghambat timbulnya batu kalsium, karena di dalam urine magnesium akan bereaksi dengan !ksalat menjadi magnesium !ksalat sehingga men.egah ikatan kalsium dengan !ksalat.

Batu Struvit Batu stru,it disebut juga sebagai batu infeksi karena terbentuknya batu ini disebabkan !leh adanya infeksi saluran kemih. 4uman penyebab infeksi ini adalah

kuman g!l!ngan peme.ah urea atau urea splitter yang dapat menghasilkan en&im urease dan merubah urine menjadi bersuasana basa melalui hidr!lisis urea menjadi am!niak. A# (N+1)7 B +7# 7N+1 B A#7

Suasana ini yang memudahkan garam-garam magnesium, am!nium, f!sfat dan karb!nat membentuk batu magnesium am!nium f!sfat (") ) dan karb!nat apatit. 4arena terdiri atas 1 kati!n (AaBB , "gBB dan N+5B) batu ini dikenal sebagai triple phosphate. 4uman-kuman yang termasuk peme.ah urea adalah / Enter!ba.ter, seud!m!nas, dan Stafil!k!kus. Batu Urat Batu asam urat merupakan 2-6(> dari seluruh batu saluran kemih. Batu ini banyak diderita !leh pasien-pasien penderita g!ut, penyakit miel!pr!liferatif, pasien yang mendapatkan terapi antikanker, dan yang banyak menggunakan !bat urik!surik diantaranya adalah sulfinpira&!ne, thia&ide dan salisilat. 4egemukan, peminum alk!h!l dan diet tinggi pr!tein mempunyai peluang yang lebih besar untuk mendapatkan penyakit ini. Fakt!r yang menyebabkan terbentuknya batu asam urat adalah / o o o 0rine yang terlalu asam (p+ urine C @) ;!lume urine yang jumlahnya sedikit (C7 $:hari) atau dehidrasi. +iperurik!surik r!teus spp, 4lebsiella,

Batu jenis lain Batu sistin, batu <antin, batu triamteren dan batu silikat sangat jarang dijumpai di Ind!nesia. V P!T"#$S$"%"&$ Batu saluran kemih dapat menimbulkan penyulit berupa !bstruksi dan infeksi saluran kemih. "anifestasi !bstruksi pada saluran kemih bagian ba9ah adalah retensi urine atau keluhan miksi yang lain, sedangkan saluran kemih bagian atas dapat menimbulkan hidr!ureter atau hidr!nefr!sis. Batu yang dibiarkan disaluran kemih dapat

menimbulkan infeksi, abses ginjal, pi!nefr!sis, ur!sepsis dan akhirnya terjadi kerusakan ginjal yang permanen (gagal ginjal). Batu saluran kemih

#bstruksi

Infeksi

iel!nefritis 0retritis Sisititis

+idr!nefr!sis +idr!ureter

i!nefr!sis 0r!sepsis

%agal ginjal

V$ &!MB!'!N K%$N$S *anda dan gejala klinis penyakit batu saluran kemih ditentukan !leh letaknya, besarnya dan morfologi dari batu. Dalaupun demikian, penyakit ini mempunyai tanda umum, yaitu hematuria, baik hematuria nyata ataupun mikr!sk!pik. Selain itu, bila disertai infeksi saluran kemih, dapat juga ditemukan kelainan endapan urin, bahkan mungkin demam atau tanda sistemik lain.

Batu el,is %injal Batu pielum didapatkan dalam bentuk yang sederhana sehingga hanya menempati bagian pel,is, tetapi dapat juga tumbuh mengikuti bentuk susunan pel,i!kalises sehingga ber.abang menyerupai tanduk rusa yang disebut batu staghorn (lebih dari dua kaliks ginjal). Batu pel,is ginjal dapat bermanifestasi tanpa gejala sampai dengan gejala berat. 0mumnya gejala batu saluran kemih merupakan akibat !bstruksi aliran kemih dan infeksi. Nyeri didaerah pinggang dapat dalam bentuk pegal hingga k!lik atau nyeri yang terus-menerus dan hebat karena adanya pi!nefr!sis. ada pemeriksaan fisik mungkin kelainan sama sekali tidak ada, sampai mungkin terabanya ginjal yang membesar akibat adanya hidr!nefr!sis. Nyeri dapat berupa nyeri tekan atau ket!k ar.us .!sta pada sisi ginjal yang terkena. Sesuai dengan gangguan yang terjadi, batu ginjal yang terletak di pel,is dapat menyebabkan terjadinya hidr!nefr!sis, sedangkan batu kaliks pada umumnya tidak memberikan kelainan fisik.

Batu 0reter )nat!mi ureter mempunyai beberapa tempat penyempitan yang memungkinkan batu ureter terhenti.karena peristaltis, akan terjadi gejala k!lik, yakni nyeri yang hilang '

timbul disertai perasaan mual dengan atau tanpa muntah dengan nyeri alih khas ke regi! inguinal. Selama batu bertahan ditempat yang menyumbat, selama itu k!lik akan berulang-ulangsampai batu bergeser dan memberi kesempatan pada air kemih untuk le9at. Batu ureter mungkin dapat le9at sampai ke kandung kemih dan kemudian keluar bersama urine. Batu ureter juga dapat sampai ke kandung kemih dan kemudian berupa nidus menjadi batu kandung kemih yang besar. Batu juga bisa tetap tinggal di ureter sambil menyumbat dan menyebabkan !bstruksi kr!nik dengan hidr!ureter yang asimpt!matik. *idak jarang terjadi hematuria yang didahului !leh serangan k!lik. Bila keadaan !bstruksi terus berlangsung, lanjutan dari kelainan yang terjadi dapat berupa hidr!nefr!sis dengan atau tanpa piel!nefritis sehingga menimbulkan gambaran infeksi umum. Batu 4andung 4emih 4arena batu menghalangi aliran kemih akibat penutupan leher kandung kemih, aliran yang mula-mula lan.er se.ara tiba-tiba akan terhenti dan menetes disertai dengan nyeri. ada anak laki-laki, nyeri menyebabkan anak yang bersangkutan menarik penisnya sehingga tidak jarang dilihat penis yang agak panjang dan pada anak perempuan mengg!s!k-g!s!k ,ul,a . Bila pada saat sakit tersebut pederita berubah p!sisi, suatu saat air kemih akan dapat keluar karena letak batu yang berpindah. Bila selanjutnya terjadi infeksi yang sekunder, selain nyeri, se9aktu miksi juga akan terdapat nyeri menetap suprapubik. Batu r!stat ada umumya batu pr!stat juga berasal dari kemih yang se.ara retr!grad terd!r!ng ke dalam pr!stat dan mengendap, yang akhirnya menjadi batu yang ke.il. ada umumnya batu ini tidak memberikan gejala klinis sama sekali karena tidak menyebabkan gangguan pasase kemih.

Batu 0retra Batu uretra umumnya merupakan batu yang berasal dari ureter atau kandung kemih yang !leh aliran kemih se9aktu miksi terba9a ke uretra, tetapi menyangkut di tempat yang agak lebar. *empat uretra yang agak lebar ini adalah di pars pr!statika, bagian permulaan pars bulb!sa, dan di f!sa na,i.ulare. Bukan tidak mungkin dapat ditemukan ditempat lain. %ejala yang ditimbulkan umumnya miksi tiba-tiba terhenti, menjadi menetes dan nyeri. enyulitnya dapat berupa terjadinya di,erti.ulum, abses, fistel pr!ksimal, dan uremia karena !bstruksi urin. V$$ ($!&N"S$S Selain pemeriksaan melalui anamnesis dan jasmani untuk menegakkan diagn!sis, penyakit batu perlu ditunjang dengan pemeriksaan radi!l!gik, lab!rat!rium, dan penunjang lain untuk menentukan kemungkinan adanya !bstruki saluran kemih, infeksi, dan gangguan faal ginjal. emeriksaan penunjang tersebut antara lain /

6.

emeriksaan $ab!rat!rium Darah rutin (+b,+t,$euk!sit, *r!mb!sit). 0rine rutin (p+, Bj urine, sedimen urine) 0ntuk menentukan hematuria, leuk!situria, dan kristaluria. 4ultur urine 0ntuk menunjukkan adanya pertumbuhan kuman peme.ah urea. Faal ginjal (0reum, Areatinin) Bertujuan untuk men.ari kemungkinan penurunan fungsi ginjal dan untuk mempersiapkan pasien menjalani pemeriksaan f!t! I; . 4adar elektr!lit 0ntuk men.ari fa.t!r penyebab timbulnya batu saluran kemih (antara lain kadar / kalsium, !ksalat, f!sfat maupun urat didalam darah maupun urine).

7.

emeriksaan 8adi!grafi imaging 0ltras!n!grafi (0S%) Dapat menunjukkan ukuran , bentuk dan p!sisi batu

emeriksaan ini diperlukan pada perempuan hamil dan pasien yang alergi k!ntras radi!l!gi Dapat diketahui adanya batu radi!lusen dan dilatasi sistem du.tus k!lektikus. 4eterbatasan pemeriksaan ini adalah kesulitan untuk menunjukkan batu ureter, dan tidak dapat membedakan batu kalsifikasi dan batu radi!lusen.

F!t! !l!s )bd!men Dapat menunjukkan ukuran, bentuk dan p!sisi batu Dapat membedakan batu radi!!pak:kalsifikasi. 4eterbatasan pemeriksaan f!t! sinar tembus abd!men adalah tidak dapat untuk menentukan batu radi!lusen, batu ke.il dan batu yang tertutup bayangan struktur tulang. emeriksaan ini tidak dapat membedakan batu dalam ginjal dan luar ginjal. 0rutan 8adi!-!pasitas Beberapa 3enis Batu Saluran 4emih )enis Batu 4alsium ") 0rat:sistin #pak Semi!pak N!n-!pak 'a*ioopasitas

Intra-;en!us iel!grafi (I; ) emeriksaan ini bertujuan menilai keadaan anat!mi dan fungsi ginjal. Selain itu I; dapat mendeteksi adanya batu semi!pak ataupun batu n!n !pak yang tidak dapat terlihat !leh f!t! p!l!s abd!men. 3ika I; penggantinya adalah pemeriksaan piel!grafi retr!grad. belum dapat menjelaskan keadaan sistem saluran kemih akibat adanya penurunan fungsi ginjal, sebagai

0r!gram Deteksi batu radi!lusen sebagai defek pengisian (filling) "enunjukkan l!kasi batu dalam sistem k!le.tikus "enunjukkan kelainan anat!mis (batu asam urat, <anthin, 7,=-dihidr!ksiadenin amm!nium urat)

6(

1.

emeriksaan 8en!grafi "erupakan alat uji fungsi ginjal manusia dengan menggunakan tekn!l!gi nuklir. Dasar ren!graf adalah spektr!metri gamma yang di desain untuk kepentingan dalam bidang ked!kteran yang menyangkut prinsip kesederhanaan dan kemudahan dalam peng!perasian artinya alat tersebut mudah di!perasikan, tidak perlu persyaratan a9al maupun pengaturan lebih lanjut. )lat ini mampu berperan sebagai pemantau dan pen.a.ah akti,itas dari perunut radi!farmaka yang datang, ditangkap dan dkeluarkan !leh ginjal. )man karena radi!farmaka yang digunakan tidak bersifat ra.un, mempunyai 9aktu paruh pendek, d!sis yang dipergunakan sekitar 7(-1( uAi, 9aktu pemeriksaan berlangsung antara 62-72 menit dan selesai pemeriksaan hasil pemeriksaan dapat langsung dianalisis. 8en!graf bekerja berdasarkan pan.aran sinar radi!aktif yang dapat ditangkap !leh detekt!r. Sedangkan perunut yang dimasukkan adalah I616 peman.ar gamma se.ara intra,ena, yang akan masuk kedalam ginjal dengan demikian maka ginjal dianggap sebagai sumber radiaktif yang dipantau dengan detekt!r NaI (*6). +asil deteksi dipr!ses !leh unit spektr!metri gamma, yang kemudian disajikan dalam bentuk grafik antara .a.ah persatuan 9aktu dengan lama pengamatan disebut renogram. Berdasarkan ren!gram akan memberikan inf!rmasi tentang keadaan fungsi ginjal meliputi resp!ns ,askuler, kapasitas uptake dan kemampuan mengeluarkan perunut. )da beberapa p!la bentuk ren!gram yang berkaitan dengan kelainan fungsi ginjal yang dipergunakan sebagai a.uan dalam diagn!sa. laju .a.ah %ambar 4ur,a 8en!gram Fase

II I

III

9aktu 66

4ur,a ren!gram seperti dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu / I. Fase pertama disebut fase pembuluh darah (resp!n ,as.uler). II. Fase kedua disebut uptake atau k!nsentrasi. III. Fase ketiga disebut fase ekskresi atau eliminasi. Fase I, berlangsung sangat .epat sekali yaitu hanya berlangsung sekitar 67 detik, terjadinya setelah perunut radi!is!t!p disuntikkan kedalam pembuluh darah. Fase II, menggambarkan kapasitas pengambilan bahan perunut !leh ginjal (sistem nefr!n) akan terjadi pr!ses sekresi tubuler dan filtrasi gl!merular. menurun (a9al sekresi). k!ndisi pr!ses ginjal. Fase III, menggambarkan pr!ses ekskresi atau pembuangan (eliminasi) perunut radi!is!t!p dari ginjal. $aju dan bentuk k!r,a dari fase III ini men.erminkan keadaan fungsi!nal segmen ekskresi dari ginjal mulai dari pel,is renalis sampai dengan ureter. Dalam analisis kur,a ren!gram, dilakukan dengan melihat beberapa .iri atau parameter meliputi / 4emiringan (Sl!pe) dari setiap fase, Daktu paruh dari kur,a naik maupun turun, erbandingan (8ati!) dari le,el laju pen.a.ahan. V$$ ($!&N"S$S B!N($N& 4!lik ginjal dan ureter dapat disertai dengan akibat yang lebih lanjut, misalnya distensi usus dan pi!nefr!sis dengan demam. #leh karena itu, jika di.urigai terjadi k!lik ureter maupun ginjal, khususnya yang kanan perlu dipertimbangkan kemungkinan k!lik saluran .erna, kandung empedu, atau apendisitis akut. Selain itu, pada perempuan perlu juga dipikirkan kemungkinan adneksitis. Bila terjadi hematuria, perlu dipertimbangkan kemungkinan keganasan apalagi bila hematuria terjadi tanpa rasa nyeri. Selain itu, perlu juga diingat bah9a batu saluran kemih yang bertahun-tahun dapat menyebabkan terjadinya tum!r yang umumnya karsin!ma epiderm!id, akibat rangsangan dan inflamasi. 4husus untuk batu ginjal dengan hidr!nefr!sis, perlu dipertimbangkan kemungkinan tum!r ginjal mulai dari jenis ginjal p!likistik hingga tum!r %ra9it&. erunut akan bertambah sampai terjadi pun.ak kesetimbangan (* ma<.) yang sebelumnya akan ada keadaan n!rmal fase kedua ini berlangsung antara 7-2 menit setelah injeksi. 4emiringan (in.linati!n) dari fase II dapat memberikan inf!rmasi

67

ada batu ureter, terutama dari jenis yang radi!lusen, apalagi disertai dengan hematuria yang tidak disertai dengan k!lik, perlu dipertimbangkan tum!r ureter 9laupun tum!r ini jarang ditemukan. Dugaan batu kandung kemih juga perlu dibandingkan dengan kemungkinan tum!r kandung kemih, terutama bila batu yang terdapat dari jenis radi!lusen. Batu pr!stat biasanya tidak sukar di diagn!sis karena gambaran radi!l!giknya yang khas, yang ke.il seperti kumpulan pasir di daerah pr!stat. )kan tetapi, pemeriksaan .!l!k dubur memberikan kesan adanya keganasan, terutama bila terdapat batu yang .ukup banyak sehingga teraba seperti karsin!ma pr!stat. Dalam keadaan yang tidak pasti seperti itu perlu dilakukan bi!psi pr!stat. V$$$ P+N,U%$T 4!mplikasi batu saluran kemih biasanya !bstruksi, infeksi sekunder, dan iritasi yang berkepanjangan pada ur!thelium yang dapat menyebabkan tumbuhnya keganasan yang sering berupa karsin!ma epiderm!id. Sebagai akibat !bstruksi, khususnya di ginjal atau ureter, dapat terjadi hidr!nefr!sis dan kemudian berlanjut dengan atau tanpa pi!nefr!sis yang berakhir dengan kegagalan faal ginjal yang terkena. Bila terjadi pada kedua ginjal, akan timbul uremia karena gagal ginjal t!tal. +al yang sama dapat juga terjadi akibat batu kandung kemih, lebih-lebih bila batu tersebut membesar sehingga juga mengganggu aliran kemih dari kedua !rifisium ureter. 4husus pada batu uretra, dapat terjadi di,erti.ulum uretra. Bila !bstruksi berlangsung lama, dapat terjadi ekstra,asasi kemih dan terbentuklah fistula yang terletak pr!ksimal dari batu ureter.

61

$- P+N&"B!T!N "edikament!sa *erapi medikament!sa ditujukan untuk batu yang ukurannya kurang dari 2 mm, karena diharapkan batu dapat keluar sp!ntan. *erapi yang diberikan untuk mengurangi rasa nyeri, memperlan.ar aliran urine dengan pemberian diuretikum dan minum banyak supaya dapat mend!r!ng batu keluar. 0ntuk mengurangi rasa nyeri dapat diberikan analgetik atau inhibit!r sintesis pr!staglandin (intra,ena, intramuskular, atau sup!sit!ria). ESD$ (E<tra.!rp!real Sh!.k Da,e $ith!tripsy) )lat ESD$ adalah peme.ah batu yang diperkenalkan pertama kali !leh Aaussy pada tahun 6?=(. )lat ini dapat meme.ah batu ginjal, batu ureter pr!ksimal atau batu buli-buli tanpa melalui tindakan in,asif dan tanpa pembiusan. Batu dipe.ah dengan gel!mbang kejut menjadi fragmen-fragmen ke.il sehingga mudah dikeluarkan melalui saluran kemih. Betapapun disebutkan bah9a dengan ESD$ batu dapat dipe.ahkan menjadi bagian yang lebih ke.il dari 7 mm, belum tentu pas.a tindakan semua batu akan pe.ah hingga ukuran yang dikehendaki. Dalaupun dinyatakan bah9a gel!mbang kejut yang dipergunakan tidak akan merusak jaringan ginjal se.ara permanent, kerusakan yang ada perlu dia9asi baik dari segi kemungkinan terjadinya infeksi atau kerusakan yang dapat menimbulkan gejala sisa. 4!ntra indikasi abs!lute untuk dilakukan ESD$ antara lain / Infeksi akut traktus urinarius: ur!sepsis 4!agul!pati regnan.y #bstruksi traktus urinarius bagian distal !leh batu yang belum dik!reksi "alf!rmasi ginjal seperti pada ginjal tapal kuda A!mple< intrarenal drainage seperti infundibular sten!sis +ipertensi yang tidak terk!ntr!l %angguan %astr!intestinal 8enal insuffisien.y B!dy habitus seperti !besitas, def!rmitas tulang dan spinal.

4!ntra indikasi relati,e untuk dilakukan ESD$ antara lain /

65

4!mplikasi p!st!peratif ESD$ berupa / pete.hie pada pinggang, hematuria, k!lik renal yang disebabkan karena gerakan pasase dari fragmen batu, renal atr!fi yang dapat terjadi pada pasien yang menderita penyakit renal ,as.ular atau ather!s.ler!ti. berat, hipertensi yang diduga sebagai akibat hemat!m perinephri. yang luas.

End!ur!l!gi *indakan end!ur!l!gi hEdala merupakan tindakan in,asif minimal untuk mengeluarkan batu saluran kemih yang terdiri atas meme.ah batu, dan kemudian mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat yang dimasukkan langsung ke dalam saluran kemih. )lat itu dimasukkan melalui uretra atau melalui insisi ke.il pada kulit (perkutan). Sedangkan peme.ahan batu dapat dilakukan se.ara mekanik, dengan memakai energi hidraulik, energi gel!mbang suara, atau dengan energi laser. Beberapa tindakan end!ur!l!gi itu antara lain / o N$ ( er.utane!us Nephr! $ith!lapa<y) Faitu mengeluarkan batu yang berada di saluran ginjal dengan .ara memasukkan alat end!sk!pi ke sistem kaliks melalui insisi pada kulit. Batu kemudian dikeluarkan atau dipe.ah terlebih dahulu.

62

Indi.ati!ns !f -

N$

0rinary di,ersi!n Supra,esikal urinary tra.tus !bstru.ti!n (ne!plasm, st!nes, !ther benign .auses). "anagement !f a urinary leak !f fistula. Sympt!mati. st!ne disease (pain, bleeding, infe.ti!n related). )djun.t therapy t! ESD$ rimary treatment !f re.urrent st!ne f!rmati!n in the setting !f metab!li. disease. *herapy f!r .!mple< urinary tra.tus infe.ti!ns. 0reteral inter,ensi!n. Nephr!s.!py and ureter!s.!py (diagn!sti. !r therapeuti.). o $it!tripsi Faitu meme.ah batu buli-buli atau batu uretra dengan memasukkan alat peme.ah batu ($it!tript!r) ke dalam buli-buli. e.ahan batu dikeluarkan dengan e,akuat!r Ellik. o 0reter!sk!pi atau ureter!-ren!sk!pi Faitu memasukkan alat ureter!sk!pi per-uretram guna melihat keadaan ureter atau sistem piel!kaliks ginjal. Dengan memakai energi tertentu, batu yang berada didalam ureter maupun di dalam pel,ikalises dapat dipe.ah melalui tuntunan ureter!sk!pi:ureter!ren!sk!pi ini. o Ekstraksi D!rmia Faitu mengeluarkan batu ureter dengan menjaringnya melalui alat keranjang Dormia. Nephr!lithiasis

6@

Bedah *erbuka *erapi bedah digunakan jika tidak tersedia alat lit!trips!r, ESD$, atau .ara n!n

bedah tidak berhasil. Dalaupun demikian, sudah tentu untuk menentukan tindak bedah pada suatu penyakit batu saluran kemih perlu seperangkat indikasi. Batu ginjal yang terletak di kaliks selain !leh indikasi umum, perlu dilakukan tindak bedah bila terdapat hidr!kaliks. Batu sering harus dikeluarkan melalui nefr!lit!t!mi yang tidak gampang karena batu biasanya tersembunyi di dalam kaliks. Batu pel,is juga perlu dibedah bila menyebabkan hidr!nefr!sis, infeksi, atau menyebabkan nyeri yang hebat. ada umumnya, batu pel,is terlebih lagi yang berbentuk tanduk rusa amat mungkin menyebabkan kerusakan ginjal. #perasi untuk batu pielum yang sederhana disebut piel!lit!t!mi sedang untuk bentuk tanduk rusa (stagh!rn) dengan piel!lit!t!mi yang diperluas. Bila batu ureter ukuran (,5 .m terdapat pada bagian sepertiga pr!ksimal ureter, =(> batu akan keluar se.ara sp!ntan, sedangkan bila batu terdapat pada bagian sepertiga distal, kemungkina keluar sp!ntan ?(>. at!kan ini hanya dipakai bila batu tidak menyebabkan gangguan dan k!mplikasi. *idak jarang batu dengan ukuran (,5 .m dapat juga menyebabkan gangguan yang mengan.am fungsi ginjal atau sebaliknya, batu dengan ukuran lebih dari 6 .m tidak menyebabkan gangguan sama sekali dan bahkan keluar se.ara sp!ntan. #leh karena itu, ureter!lit!t!mi selalu didasarkan atas gangguan fungsi ginjal, nyeri yang sangat yang tidak tertahankan !leh penderita, dan penanganan medis yang tidak berhasil. Batu kandung kemih selalu menyebabkan gangguan miksi yang hebat sehingga perlu dilakukan tindakan pengeluarannya. $it!tript!r hanya dapat meme.ahkan batu dalam batas ukuran 1 .m ke ba9ah. Batu diatas ukuran ini dapat ditangani dengan ESD$ atau sist!lit!t!mi melalui sayatan Pfannestiel. *idak jarang batu uretra yang ukurannya C 6 .m dapat keluar sendiri atau dengan bantuan pemasangan kateter uretra selama 1 hari, batu akan terba9a keluar dengan aliran air kemih yang pertama. Batu uretra harus dikeluarkan dengan tindakan uretrat!mi e<terna. 4!mplikasi yang dapat terjadi sebagai akibat !perasi ini adalah striktur uretra. Batu pr!stat pada umumnya tidak memerlukan tindak bedah.

6'

- P+N.+&!H!N 6. "enurunkan k!nsentrasi reaktan (kalsium dan !ksalat). 7. "eningkatkan k!nsentrasi inhibit!r pembentukan batu. Sitrat (kalium sitrat 7( mEG tiap malam hari, minum jeruk nipis atau Batu ginjal tunggal (meningkatkan masukan .airan, mengk!ntr!l lem!n sesudah makan malam) 1. engaturan Diet "eningkatkan masukan .airan "asukan .airan terutama pada malam hari akan meningkatkan aliran kemih dan menurunkan k!nsentrasi pembentuk batu dalam air kemih. +indari masukan minum gas (s!ft drink) lebih dari 6 liter perminggu. 4urangi masukan pr!tein (sebesar 6 g:4g BB:hari). "asukan pr!tein tinggi dapat meningkatkan ekskresi kalium, ekskresi asam urat, dan menurunkan sitrat dalam air kemih. r!tein binatang diduga mempunyai efek menurunkan p+ air kemih lebih besar dibandingkan pr!tein sayuran karena lebih banyak menghasilkan asam. "embatasi masukan natrium. Diet natrium rendah (=(-6(( mg:hari) dapat memperbaiki reabs!rpsi kalsium pr!ksimal sehingga terjadi pengurangan ekskresi natrium dan ekskresi kalsium. enurunan masukan natrium dari 7((-=( mEG:hari dilap!rkan mengurangi ekskresi kalsium sebanyak 6(( mg:hari (7.2 mm!l:hari). "asukan kalsium. embatasan masukan kalsium tidak dianjurkan. enurunan kalsium intestinal bebas akan menimbulkan peningkatan abs!rpsi !ksalat !leh pen.ernaan, peningkatan ekskresi !ksalat dan meningkatkan saturasi kalsium !ksalat air kemih. Diet kalsium rendah merugikan pasien dengan hiperkalsiuria idi!patik karena keseimbangan kalsium negatif akan mema.u pengambilan kalsium dari tulang dan dari ginjal. 4eadaan ini akan memperburuk penurunan densitas tulang pada beberapa pasien. se.ara berkala pembentukan batu baru)

6=

Tinjauan Pustaka
6) Sjamsuhidajat 8, Dim de 3!ng, Buku )jar Ilmu Bedah, Edisi 8e,isi, E%A, 3akarta / 6??' 7) urn!m! B, Buku Dasar-dasar 0r!l!gi, Edisi I, A;.Sagung Set!, 3akarta / 7((( 3akarta / 7((@ 5) http/::999.9ebmd..!m:h9-p!pup:e<tra.!rp!real-sh!.k-9a,e-lith!tripsy-es9l 2) http/::999.s!uthend.nhs.uk:N8:rd!nlyres:1?1?B612-F1('-51B6-=DDE6)@)A?='2''A:(:8en!gram.pdf @) http/::999.emedi.ine..!m:med:t!pi.1(75.htm ') http/::999.ispub..!m:!stia:inde<.phpH<mlFile athIj!urnals:iju:,!l2n6:st!ne.<l =) http/::999.petedu.ati!n..!m:arti.le..fmH.lsI6J.atI61'7Jarti.leidI1(62 1) Sud!y! ari, et all, Buku )jar Ilmu enyakit Dalam, 3ilid I, Edisi I;, B F40I,

6?

Anda mungkin juga menyukai