Anda di halaman 1dari 6

REFFERED PAIN PADA APENDISITIS

PENDAHULUAN
Reffered pain adalah nyeri alih pada appendiks dari nyeri viseral ke nyeri
somatik. Nyeri viseral terjadi karena rangsangan pada peritoneum yang meliputi
organ intraperitoneal yang dipersyarafi oleh susunan saraf otonom. Nyeri somatik
terjadi karena rangsangan pada peritoneum parietal yang terjadi dipersyarafi oleh
syaraf tepi diteruskan ke susunan syaraf pusat.

NYERI VISERAL
Nyeri viseral terjadi karena rangsangan pada peritoneum yang meliputi
organ peritoneal yang dipersyarafi oleh susunan syaraf otonom. Peritoneum
viseral tidak sensitif terhadap rabaan, pemotongan radang. Kita dapat melakukan
sayatan atau jahitan pada usus tanpa dirasakan oleh pasien, akan tetapi bila
dilakukan tarikan, regangan atau kontraksi yang berlebihan dari otot ( spasme )
akan memberi rasa nyeri yang tumpul disertai perasaan sakit.
Pasien biasanya tidak dapat menunjukkan secara tepat lokalisasi nyeri,
digambarkan pada daerah yang luas dengan memakai seluruh telapak tangan.
Karena nyeri tidak dipengaruhi oleh gerakan, pasien biasanya bergerak aktif
menyebabkan pertambahan rasa nyeri.

Tugas Ilmu Bedah Aminah, Yezi FK- Unbrah

Lokalisasi nyeri
Nyeri viseral yang timbul sesuai dengan letak organ di dalam rongga perut
dan asal organ secara embriologi.

Lokalisasi nyeri visceral


Asal organ
Foregut

Organ
Esophagus, lambung,
duodenum, saluran
empedu/pankreas

Lokasi nyeri
epigastrium

Midgut

Jejunum kolon
transversum

periumbilikal

Hindgut

Kolon distal

infraumbilikal

Retroperitoneal

Ginjal, ureter

pinggang, lipat paha

pelvis

adneksa

pinggang, suprapubik

NYERI SOMATIK
Nyeri somatik terjadi rangsangan peritoneum parietal yang dipersyarafi
oleh syaraf tepi diteruskan ke susunan syaraf pusat. Rasa nyeri seperti ditususktusuk atau disayat dengan pisau yang dapat ditunjukkan dengan tepat oleh pasien
dengan menunjukkan memakai jari. Rangsangan dapat berupa rabaan, tekanan,
perubahan suhu, kimiawi atau proses peradangan.

Tugas Ilmu Bedah Aminah, Yezi FK- Unbrah

Pergeseran antara organ viseral yang meradang dengan peritoneum parietal


akan menimbulkan rangsangan yang menyebabkan rasa nyeri. Baik akibat
peradangannya sendiri maupun gesekan antara kedua peritoneum dapat
menyebabkan rasa nyeri atau perubahan intesitas rasa nyeri. Keadaan inilah yang
menjelaskan kontra lateral pada pasien dengan apendisitis akut. Setiap gerakan
dari pasien juga akan menambah rasa nyeri. Baik itu berupa gerakan tubuh
maupun gerakan pernafasan yang dalam atau batuk. Hal inilah yang menerangkan
mengapa pasien dengan abdomen akut biasanya berusaha untuk tidak bergerak,
bernafas dangkal dan menahan batuk.
Lokalisasi nyeri, sifat nyeri serta hubungannya dengan gejala lain
memungkinkan kita dapat mendekati diagnosis kemungkinan.

PATOLOGI
Patologi yang didapat pada apendisitis dapat mulai di mukosa dan
kemudian melibatkan seluruh lapisan dinding appendik dalam waktu 24-48 jam
pertama. Usaha pertahanan tubuh adalah membatasi proses radang dengan
menutup apendiks dengan omentum, usus halus atau adneksa sehingga terbentuk
massa periappendikuler.
Apendiks yang pernah meradang tidak akan sembuh sempurna tetapi akan
membentuk jaringan parut yang menyebabkan perlengketan dengan jaringan
sekitarnya sehingga menimbulkan keluhan berulang pada perut kanan bawah.

Tugas Ilmu Bedah Aminah, Yezi FK- Unbrah

Hubungan patofisiologi dan manifestasi klinik


Kelainan patologi
Peradangan awal

keluhan dan tanda


kurang enak ulu hati/daerah pusat, mungkin
Kolik

Appendicitis mukosa

nyeri tekan kanan bawah ( rangsangan auto


nomik )

Radang di seluruh
Ketebalan dinding

nyeri sentral pindaj kekanan bawah, mual dan


muntah

Appendisitis komplit
Radang peritoneum
Parietal appendiks

rangsangan peritoneum local ( somatic ), nyeri


Pada gerak aktif dan pasif, defans muskuler local

Radang alat/ jaringan


Yang menempel pada
Appendicitis

genitalia interna, ureter, m. psoas, kandung kemih,


rectum

Appendicitis gangrenosa

demam sedang, takikardi, mulai toksik, leukositosis

Perforasi

nyeri dan defans muskuler seluruh perut

Pendinginan
Tidak berhasil
Berhasil
Abses

s.d.a + demam tinggi, dehidrasi, syok, toksik


massa perut kanan bawah, keadaan umum
Berangsur membaik
demam remiten, keadaan umum toksisk,
Keluhan dan tanda setempat

GAMBARAN KLINIK
Apendisitis akut sering dengan gejala khas yang didasari oleh radang
mendadak umbai cacing yang memberikan tanda setempat, disertai maupun tidak
disertai rangsangan peritoneum lokal. Gejala klasik apendisitis adalah nyeri
samar-samar dan tumpul yang merupakan nyeri viseral didaerah epigastrium di
sekitar umbilikus. Keluhan ini sering disertai mual kadang ada muntah. Umumnya
nafsu makan menurun. Dalam beberapa jam nyeri akan berpindah kekanan bawah
dititik Mc-Burney. Disini nyeri dirasakan lebih tajam dan lebih jelas letaknya
sehingga merupakan nyeri somatik setempat.

Tugas Ilmu Bedah Aminah, Yezi FK- Unbrah

DAFTAR PUSTAKA

1. Sjamsuhidajat R, Jong WD, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, Cetakan
I, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 1997, hal : 865-70.
2. Ahmadsyah I, Kumpulan Ilmu Bedah, Bagian Bedah Staf Pengajar
Fakultas kedokteran Universitas Indonesia, Cetakan I, Penerbit Binarupa
Aksara, 1995, hal : 36-7.

Tugas Ilmu Bedah Aminah, Yezi FK- Unbrah

Anda mungkin juga menyukai