Anda di halaman 1dari 4

Mata Kuliah Nama Dosen Nama Mahasiswa NIM Hari/ Tanggal

: Ekonomi Manajerial : DR. Ir. H. Hasmand Zusi, MSc : Melda Ellen Lethulur : 122130062 : Sabtu, 05 Oktober 2013

HOW TO BRING POTENTIAL DEMAND BECOMING AN ACTUAL DEMAND

1. Unwilling but Able Studi Kasus Tentang Penggunaan Transjakarta Sebagai Alat Transportasi Masal di Jakarta Transjakarta atau umumnya disebut Busway adalah sebuah sistem transportasi cepat atau bus rapid transit di Jakarta. Tarif tiket yang terjangkau dihargai Rp. 3.500 per perjalanan dan penumpang yang pindah jalur/ transit antar koridor tidak perlu membayar biaya tambahan asalkan tidak keluar dari halte. Alat transportasi ini diadakan sebagai salah satu cara pemerintah untuk menanggulangi kemacetan di kota Jakarta yang selama ini memang menjadi keluhan bagi pengendara dan pengguna angkutan umum. Bahkan transportasi ini dipercaya dapat mengurangi banyaknya kendaraan pribadi yang semakin hari semakin ramai di jalan dan tak pelak membuat kemacetan menjadi pemandangan lumrah bagi warga Ibukota. Namun pada kenyataannya sebagian besar masyarakat enggan menggunakan alat transportasi ini. Hal tersebut dikarenakan masalah kualitas layanan yang dianggap kurang memadai seperti pintu yang sering tidak menutup sempurna, pendingin ruangan kurang berfungsi terlebih ketika jam-jam padat penumpang, di dalam halte / shelter busway tidak ada toilet, sampai alasan keamanan terutama bagi kaum wanita. Keluhan yang dirasakan para pengguna jasa pun tidak terlepas dari lamanya menunggu kedatangan busway yang kadang lebih dari 30 menit dan ketika itu ada busway yang lewat begitu saja tanpa mengangkut penumpang dengan alasan perlu mengisi bahan bakar gas yang lokasinya pun terbatas hanya di beberapa tempat saja. Transjakarta merupakan angkutan umum yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan transportasi umum lainnya. Dewasa ini banyak perbaikan yang telah dilakukan pemerintah dan perlu terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang dirangkum dengan detail sebagai berikut: Variabel Price Layanan Tarif Bus/Kopaja Transjakarta Perbaikan Terjangkau pengguna jasa Jangka Pendek: Penambahan Gandeng oleh

Product

Kendaraan

Rp. 3.000,- per perjalanan Rp. 3.500,- per perjalanan sesuai trayek tanpa ada biaya tambahan jika transit Rata-rata tidak layak guna Bus Baru dengan fasilitas karena mengeluarkan CO2 AC tetapi sering membuat yang berlebihan dan tidak nyaman pada jamkondisi kendaraan tua jam padat penumpamg yang tidak solid dengan penumpang yang melebihi kapasitas

Bus

Jangka Panjang: Penambahan Armada

Keamanan

High Risk karena tidak ada petugas khusus yang memantau teristimewa untuk kecepatan yang sering melewati batas dan tindak kriminal dalam bus

Jalur Lintasan Halte

Tidak ada jalur khusus dan & pengemudi biasa melanggar peraturan dan berhenti di sembarang tempat

Low Risk karena ada petugas khusus yang menjaga penumpang dilengkapi dengan hotline keluhan jika terjadi hal-hal yang tidak diharapkan khususnya bagi kaum wanita Ada Jalur khusus dan penumpang teratur dengan adanya shelter/halte yang nyaman

Jangka Pendek: Pemisahan area pria dan wanita Jangka Panjang: Penambahan Armada

Jangka Pendek: Sterilisasi Jalur lintasan agar kendaraan lain tidak menyerobot jalur khusus tersebut dan menyebabkan kemacetan

Place People

Ketersediaan Kultur Pengguna Jasa

Process

Proses Pembayaran

Jangka Panjang: Penyediaan fasilitas umum dalam hal ini toilet pada shelter busway Ada dimana saja sesuai Sesuai dengan koridor yang Jangka Panjang: trayek dan tujuan ditetapkan pemerintah Penambahan koridor Masyarakat Umum dari Sebagian besar untuk Jangka Pendek: berbagai kalangan pekerja yang mana Adanya jalur salip membutuhkan efisiensi waktu pada saat pergi Jangka Panjang: ataupun pulang kerja Penambahan SPBG (Satuan Pengisian Bahan Bakar Gas) sehingga penggunaan Transjakarta lebih efektif dan efisien Tunai Tunai, e-ticket Transjakarta Jangka Pendek: dari Bank terkemuka Pemberlakuan e-ticket seperti BNI, BCA, Mandiri, di tiap shelter BRI dan Bank DKI tetapi belum ada di semua shelter

Dengan perbaikan secara terus menerus para pengguna busway bertambah dari waktu ke waktu terbukti dari Januari 2007 tercatat sejumlah 3,6 juta orang dan sampai Januari 2013 menjadi 7,8 juta orang (http://www.transjakarta.co.id/penumpang.php?year=2013&graph=2). Perbaikan kualitas layanan akan berbanding lurus dengan kondisi kota Jakarta yang bebas macet.

2. Unable but willing Studi Kasus Tentang Pelayanan Kesehatan (RS) Bagi Masyarakat Tidak Mampu Kesehatan merupakan hak azasi manusia. Setiap orang mempunyai hak untuk hidup layak, baik dalam kesehatan pribadi maupun keluarganya termasuk didalamnya mendapatkan makanan, pakaian, perumahan, dan pelayanan kesehatan serta pelayanan sosial yang diperlukan. Pada dasarnya memperoleh kesehatan adalah merupakan hak dasar bagi semua orang termasuk masyarakat yang kurang mampu. Pemerintahpun seharusnya mampu menjamin kesehatan bagi setiap warganya tanpa memandang status dari masyarakat itu sendiri apakah ia berasal dari keluarga yang mampu atau tidak bila dilihat dari bidang ekonominya. Kenyataan yang terjadi dilapangan, pelayaan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu masih menyisakan beberapa masalah yang harus dibenahi. Fakta menunjukan bahwa pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin sangat terasa perbedaannya dengan pelayanan bagi masyarakat yang berkecukupan dalam bidang ekonominya. Hak atas kesehatan bukanlah berarti hak agar setiap orang untuk menjadi sehat, atau pemerintah harus menyediakan sarana pelayanan kesehatan yang mahal di luar kesanggupan pemerintah. Tetapi lebih menuntut agar pemerintah dan pejabat publik dapat membuat berbagai kebijakan dan rencana kerja yang mengarah kepada tersedia dan terjangkaunya sarana pelayanan kesehatan untuk semua. Sebagai warga negara, masyarakat tidak mampu pun pada saat sakit ingin mendapatkan pelayanan prima di Rumah Sakit namun karena beberapa alasan mereka terbilang tidak mampu untuk menikmati pelayanan tersebut.

Warga Kurang Mampu

Perbaikan sistem dan kualitas pelayanan kesehatan dalam hal ini RS di Indonesia perlu dibenahi terus menerus agar dapat dinikmati seluruh warga negara secara menyeluruh tanpa memperhatikan keadaan ekonomi ataupun status sosial pasien dengan detail berikut:

Pelayanan Kesehatan (RS) Bagi Masyarakat Tidak Mampu Variabel Price Layanan Tarif Objektif - Tarif RS Terlalu Mahal - Perlu Deposit Di Awal Perubahan

Product

Service

Member Jamkesmas/Gakin/ Kartu Jakarta Sehat Cakupan Layanan

Metoda Layanan

Jaminan

Pemberlakuan Bebas Tarif untuk masyarakat Tidak mampu Tidak Semua Warga Kurang Penertiban Pemberian Kartu Mampu mendapat kartu Bebas tarif tersebut Tidak semua obat dicover oleh Penertiban Pemberian Obat Kartu Bebas Tarif Menggunakan Obat Generik bukan Paten sehingga tercover Perlakuan Kepada Pasien Kartu Sosialisasi layanan service Bebas Tarif dibeda-bedakan excellence buat semua pasien dengan yang mampu tanpa terkecuali Tidak Semua RS menerima Memberikan kepastian hukum pasien dengan Kartu Bebas Tarif kepada masyarakat dan RS

Anda mungkin juga menyukai