Anda di halaman 1dari 19

PENGELOLAAN PELAYANAN SPGDT (SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT

DARURAT TERPADU) DI KOTA SURAKARTA TAHUN 2021-2023

Alvian Rizal Pratama, Dzunuwanus Ghulam Manar, Muhammad Adnan


Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, SH Tembalang Semarang Kotak Pos 1269
Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405
Laman : http://www.fisip.undip.ac.id email fisip@undip.ac.id
ABSTRAK

Kota Surakarta melakukan upaya untuk meningkatkan pelayanan publiknya, hal ini
dilakukan dengan menerapkan SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu). Tujuan
SPGDT ialah meningkatkan akses dan mutu pelayanan kegawatdaruratan, serta mempercepat
waktu penanganan (respon time) korban/pasien gawat darurat dan menurunkan angka kematian
serta kecacatan di Kota Surakarta. Pelayanan ini hadir dengan call center 119 serta website yang
digunakan untuk memberikan informasi pendukung kegawatdaruratan. Penelitian ini fokus pada
pengelolaan website SPGDT Kota Surakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana pengelolaan website pelayanan SPGDT di Kota Surakarta.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik
pengumpulan data melalui observasi, dan wawancara. Adapun situs dalam penelitian ini yakni:
Dinas Kesehatan Kota Surakarta, dan subjek dalam penelitian ini yakni: Dinas Kesehatan Kota
Surakarta, Puskesmas wilayah Kota Surakarta, PMI Kota Surakarta, Petugas PSC 119 Kota
Surakarta, dan masyarakat. Teori dalam penelitian ini yang digunakan adalah teori pengelolaan
menurut Cutlip, Center, dan Brown yaitu empat tahap pengelolaan: 1) Penemuan fakta, 2)
Perencanaan dan Mengambil Keputusan, 3) Komunikasi-Pelaksanaan, 4) Evaluasi, dan teori good
governance.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu pengelolaan website SPGDT Kota Surakarta masih
belum dilaksanakan dengan baik, tidak mampu memberikan informasi secara real time, dan up-
to-date. Hal ini dikarenakan koordinasi dan komunikasi antara Dinas Kesehatan Kota Surakarta
dan pihak terkait lainnya hanya dilakukan 1 kali dalam setahun. Sosialisasi yang dilakukan terkait
SPGDT pun minim hanya 1 kali dalam setahun sehingga masih ada kalangan masyarakat yang
belum mengetahui SPGDT serta website SPGDT. Hal tersebutlah yang membuat website SPGDT
cukup jarang disinggahi masyarakat Kota Surakarta.
Kata Kunci: Pengelolaan, Website, SPGDT
PENDAHULUAN menjadi lebih efektif dan efisien sesuai
Pelayanan publik merupakan dengan keinginan masyarakat, yang
keseluruhan cara pemerintah dalam dalam perkembangan zaman ini, ingin
melayani warganya dalam berbagai mendapatkan kebutuhannya secara instan
sektor kehidupannya sehingga dan mudah. Inovasi sendiri dapat
memerlukan kerja sama yang apik dalam dikatakan secara umum sebagai
setiap sektornya agar terjadinya suatu perubahan perilaku oleh individu atau
sinkronisasi dan mampu memberikan kelompok yang ingin berubah. Menurut
layanan dengan maksimal serta efektif & Elmore, dkk. (dalam Windrum & Koch,
efisien. Sebagaimana dijelaskan oleh eds., 2008:14) inovasi adalah serangkaian
Alamsyah (dalam Dharmanu, 2017:95) proses yang berkelanjutan dalam suatu
pelayanan publik adalah kegiatan pelayanan sektor publik. Lalu ada
pelayanan oleh pemerintah, pendapat lain yang mengatakan bahwa
perseorangan, organisasi, dan lain-lain inovasi adalah suatu proses pembelajaran
untuk memenuhi serta merespon tuntutan yang membutuhkan waktu dan aspek
kebutuhan perseorangan, kelompok, fundamental dari pembelajaran tersebut
organisasi dan lain-lain yang ialah pengurangan dari suatu
bersinggungan dengan kepentingan ketidakpastian. (Geijins dalam Windrum
masyarakat luas. Dari penjelasan tersebut & Koch, eds., 2008:121)
dapat kita mengerti bahwa pelayanan Inovasi hadir dalam pelayanan publik
publik merupakan suatu aktivitas dalam berbagai bidang, seperti bidang
pelayanan yang dilaksanakan oleh perizinan yang hadir dengan pelayanan
pemerintah karena adanya tuntutan, baik satu pintu ataupun perizinan online.
secara individu, kelompok, maupun Kemudian ada hal lain lagi seperti dalam
lainnya, yang bersinggungan dengan bidang pemungutan suara juga diterapkan
kepentingan masyarakat. di Pemerintah Kabupaten Batang dan
Perkembangan zaman yang semakin Boyolali dalam Pemilihan Kepala Desa
maju menjadi salah satu pendorong bagi nya menggunakan e-voting (Pratama,
pemerintah sebagai penyedia pelayanan 2022:78), kemudian dalam bidang
publik untuk melakukan inovasi kesehatan ada berbagai macam mulai dari
pelayanan publik agar pelayanan publik
pelayanan rumah sakit hingga pelayanan mempromosikan peningkatan kesehatan
call center ambulance. pengemudi dalam kondisi/situasi khusus,
SPGDT ialah sistem penanggulangan dan menangani pasca kecelakaan dengan
pasien gawat darurat dengan unsur Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
pelayanan praklinis, pelayanan in- Terpadu (SPGDT). Berangkat dari hal
hospital, dan pelayanan antar Rumah tersebut, Kementerian Kesehatan melalui
Sakit (Data Direktorat Jenderal Peraturan Menteri Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Kementerian (Permenkes) No. 19 Tahun 2016 Tentang
Kesehatan RI, 2016). SPGDT merupakan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
salah satu program inovasi pelayanan Terpadu mengharuskan setiap
publik dalam bidang kesehatan yang kota/kabupaten untuk membentuk PSC
berbasis website dan hotline call 119 (Public Safety Center). Hal ini juga
dengan menggunakan teknologi dikarenakan masih sedikitnya
informasi sebagai dasar dalam pemberian Kota/Kabupaten di Indonesia yang peduli
informasi bagi masyarakat yang dengan kegawatdaruratan medis. Hal ini
terhubung langsung dengan Rumah Sakit terbukti dengan hanya sekitar 49 dari
yang berada di daerah terlaksananya 5338 Kota/Kabupaten yang memiliki
SPGDT. Layanan ini didasarkan pada fasilitas layanan kegawatdaruratan. (Data
respon cepat dengan penekanan time Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
saving is life and limb saving. Melibatkan Kementerian Kesehatan RI, 2016)
pelayanan oleh dan kepada masyarakat Terciptanya program ini juga sebagai
awam umum dan khusus, petugas medis, salah satu wujud langkah pemerintah
pelayanan ambulans gawat darurat dan terhadap kepedulian pelayanan kesehatan
sistem komunikasi. yang cepat tanggap sehingga tidak
Program ini berdasarkan dari terjadinya kehilangan nyawa seseorang.
Instruksi Presiden RI Nomor 4 Tahun Inovasi kebijakan ini bekerja dengan cara
2013 tentang Program Dekade Aksi berikut: jika seseorang mengalami situasi
Keselamatan Jalan untuk pilar ke V kegawatdaruratan, seperti kecelakaan
Menteri Kesehatan. Misi program ini atau kejadian kegawatdaruratan lainnya,
adalah untuk meningkatkan penanganan mereka harus segera menghubungi call
pra-kecelakaan, termasuk center bebas pulsa 119 dan memberikan
detail tentang kejadian dan lokasinya. informasi terkait dengan ketersediaan
Selanjutnya, operator pusat, yaitu kamar kosong di rumah sakit wilayah
operator NCC (National Comand Kota Surakarta, tracking ambulance,
Center), meneruskan informasi tersebut informasi stok darah yang ada di PMI
kepada operator PSC Kabupaten/Kota. Kota Surakarta, dan lokasi rumah sakit di
Layanan yang diberikan juga meliputi wilayah Kota Surakarta. PSC 119 Kota
layanan pra rumah sakit, layanan in- Surakarta juga memiliki sosial media
hospital, dan juga layanan antar rumah agar dapat memberikan informasi terkait
sakit. pelayanan secara lebih cepat dan mudah
Beberapa Kota/Kabupaten di kepada setiap kalangan masyarakat.
berbagai daerah Jawa Tengah sudah Kota Surakarta yang dijadikan tempat
menerapkan program ini, salah satunya di rujukan serta sebagai kaji banding daerah
Kota Surakarta. Berdasarkan penelitian lain dalam memberikan pelayanan
terdahulu yang dilakukan oleh Dinas SPGDT harus mampu memberikan
Kesehatan Kota Surakarta (2017), bahwa contoh pelayanan SPGDT kepada
ada daerah-daerah yang sudah warganya baik melalui hotline call center
melaksanakan SPGDT seperti 119 beserta website SPGDT nya dengan
Pemerintah Kota Magelang, Pemerintah maksimal dan optimal. Melalui website
Kabupaten Grobogan, Pemerintah sistem kegawatdaruratan yang dimiliki
Kabupaten Bandung, dan lainnya. Kota Kota Surakarta, informasi yang real time
Surakarta sendiri menjadi rujukan untuk dan up-to-date pun harus ditampilkan
daerah-daerah tersebut dan dijadikan melalui website SPGDT Kota Surakarta
sebagai tempat untuk melakukan studi sehingga memberikan tambahan
banding. Pelayanan SPGDT di Kota informasi kegawatdaruratan kepada para
Surakarta juga hadir melalui laman pengunjung website atau user. Menurut
website yang dapat dilihat melalui laman Mulyadi (2018:235), informasi memiliki
https://spgdt.surakarta.go.id/. Melalui arti penting dan peran strategis, terutama
laman website ini, masyarakat Kota untuk menghadapi perubahan sosial yang
Surakarta dapat melakukan cek mandiri cepat, situasi/kondisi tak menentu, dan
terkait dengan informasi tambahan yang mengurangi anxiety (kecemasan).
terkait dengan kegawatdaruratan, seperti
Website SPGDT merupakan salah yang ada sampai saat ini terutama melalui
satu pelayanan yang dihadirkan sebagai website SPGDT agar tidak tertinggal dari
satu kesatuan dengan call center nya daerah yang sebelumnya belajar dari
sehingga website yang ditampilkan Kota Surakarta. Kekurangan yang
melalui laman dimaksud dalam website-nya ialah hanya
https://spgdt.surakarta.go.id/ perlu sebatas menampilkan informasi terkait
memberikan setidaknya tambahan ketersediaan kasur di rumah sakit yang
informasi dan pengetahuan kepada hanya menampilkan beberapa rumah
masyarakat yang mengunjungi website sakit di Kota Surakarta, lokasi rumah
tersebut. Oleh karena itu, untuk sakit yang sebenarnya bisa dilakukan
mengurangi dan meningkatkan tanpa menggunakan website, tracking
pemberian informasi melalui website ambulance yang tidak berfungsi, dan stok
maka, diperlukan pengelolaan website darah di PMI daerah yang tidak up-to-
yang tepat. Pengelolaan website yang date juga. Selain itu, tidak adanya hal
tepat membutuhkan kerjasama dan seperti wadah untuk pelaporan dari
koordinasi antar badan publik yang baik pengguna website untuk mengirimkan
agar mampu memberikan kualitas pesan, kritik, atau saran kepada pengelola
informasi yang jelas dan mampu website menjadi tambahan kekurangan
dipertanggungjawabkan. Dalam yang dimiliki oleh website SPGDT Kota
menjalankan pelayanan publik yang salah Surakarta itu sendiri. Pemerintah Kota
satu tujuannya yaitu memberikan Surakarta yang dijadikan rujukan harus
informasi kepada seluruh masyarakat, berkomitmen penuh sejak awal dengan
keterbukaan informasi menjadi salah satu memaksimalkan segala upaya agar
ciri dari penyelenggaraan good pelayanan SPGDT tetap berjalan dengan
governance sehingga perlu adanya optimal dan mampu bermanfaat bagi
pengelolaan dan manajemen sistem masyarakat.
informasi yang tepat dan akurat. Kota
METODA PENELITIAN
Surakarta sebagai contoh untuk kaji
banding dari berbagai daerah yang telah Penelitian ini menggunakan

disebutkan diatas, maka tentunya masih pendekatan kualitatif. Penelitian ini

perlu memperbaiki berbagai kekurangan menghasilkan data yang bersifat deskriptif


dalam bentuk frasa dan kalimat. Penelitian ini pada peraturan tersebut setiap
dilakukan di Kota Surakarta, Jawa Tengah Kabupaten/Kota yang ada di
tepatnya di Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Indonesia, diharapkan untuk
PSC 119 Kota Surakarta, Puskesmas wilayah membentuk unit PSC 119
Kota Surakarta, dan PMI Kota Surakarta. sebagai salah satu unit untuk
Teknik pengumpulan data yang digunakan menangani kejadian
yakni wawancara mendalam dan observasi. kegawatdaruratan medis yang
Subjek penelitian ini yakni informan yang dilaporkan oleh masyarakat
terkait, seperti individu yang bekerja dalam kepada layanan telpon 119
instansi terkait. yang terhubung dengan
National Command Center
HASIL DAN PEMBAHASAN
yang berada di Kementerian
1. Pelaksanaan Inovasi Pelayanan Kesehatan RI. Oleh karena
SPGDT 119 Di Kota Surakarta itu, dapat diketahui bahwa
a. Ide Dasar Pelaksaaan Inovasi hadirnya Sistem
Pelayanan SPGDT 119 Oleh Penanggulangan Gawat
Dinas Kesehatan Kota Darurat Terpadu (SPGDT) ini
Surakarta merupakan salah satu inovasi
1) Kebijakan Dari kebijakan yang berasal dari
Pemerintah Pusat pemerintah pusat yang

SPGDT 119 sendiri kemudian ditindak lanjuti

merupakan pelayanan dalam oleh pemerintah daerah.

bidang kegawatdaruratan Pemerintah Kota Surakarta

medis yang pada mulanya merespon melalui Peraturan

dibentuk berlandaskan atas Daerah Kota Surakarta

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017

Nomor 19 Tahun 2016 yang Tentang Sistem Kesehatan

didalamnya menjelaskan Daerah yang didalamnya

tentang Sistem menjelaskan terkait

Penanggulangan Gawat pembentukan SPGDT dan

Darurat Terpadu. Berdasar PSC.


2) Sebagai Langkah lapangan yang terjadi pada
Antisipasi Oleh Dinas masyarakat, melalui call
Kesehatan Kota Surakarta center 119 ataupun telepon
Pada dasarnya lokal yang telah disiapkan
pelayanan publik dalam oleh penyedia layanan yaitu
bidang apapun yang diberikan Dinas Kesehatan Kota
oleh pemerintah kepada Surakarta serta PSC 119.
masyarakat harus selalu Munculnya pandemi covid-19
mengalami peningkatan meningkatkan fungsi PSC 119
kualitas (Hardiansyah, sebagai pemberi informasi
2018:1). Tujuan dan manfaat kepada masyarakat. Hadirnya
dari hadirnya inovasi SPGDT di Kota Surakarta ini
kebijakan SPGDT 119 di sebagai suatu langkah untuk
Kota Surakarta ini adalah meningkatkan mutu
dapat memberikan pelayanan kesehatan terutama
kemudahan terhadap pada kegawatdaruratan medis
pelayanan kesehatan terutama serta sebagai langkah
kegawatdaruratan di Kota antisipasi dan bentuk
Surakarta sehingga dapat kesigapan Pemerintah Kota
meningkatkan waktu respon Surakarta (Wawancara,
terhadap korban Didik, 2021).
kegawatdaruratan agar b. Langkah Awal Dalam
mengurangi jatuhnya korban Pelaksanaan Inovasi
yang masih bisa diselamatkan Pelayanan SPGDT 119 Oleh
dalam kejadian Dinas Kesehatan Kota
kegawatdaruratan. Pada awal Surakarta
mulanya pelayanan lebih Pada awal mulanya PSC
difokuskan ke pelayanan sebagai sebuah lembaga
tindakan cepat dalam khusus tersebut masih
mengatasi kejadian berbentuk sebagai sebuah
kegawatdaruratan medis di posko SPGDT dan masih
belum berbentuk sebagai unit Kota Surakarta (Wawancara,
tapi sudah memberikan Dian, 2021). PSC 119
layanan kegawatdaruratan melanjutkan dengan
medis. Hadirnya SPGDT di membuka sosial media,
Kota Surakarta memang diikuti dengan penyediaan
sebelum adanya Covid-19, website untuk keperluan
yakni pada tahun 2016. Pada informasi kegawat daruratan
saat itu PSC 119 belum kepada masyarakat.
memiliki gedung, belum 2. Pengelolaan Website Inovasi
berbentuk UPT, dan fokus Pelayanan SPGDT 119 Oleh Dinas
pelayanan pada call center. Kesehatan Kota Surakarta
Belum memiliki gedung serta
Ada beberapa tahapan yang harus
tim yang lengkap maka, pada
dilakukan oleh penyelenggara SPGDT di
saat itu bergabung dengan
Kota Surakarta untuk memberikan pelayanan
Puskesmas Gajahan dan baru
publik yang maksimal melalui pengelolaan.
memulai rekrut tenaga
Hal ini dapat di jelaskan melalui konsep
(Wawancara, Didik, 2021).
pengelolaan menurut Cutlip, Center dan
c. Perkembangan Hingga Saat
Brown (dalam Mukarom & Laksana,
Ini Inovasi Pelayanan SPGDT
2022:67) bahwa ada beberapa proses
119 Oleh Dinas Kesehatan
manajemen humas, yakni pengumpulan fakta,
Kota Surakarta
perencanaan dan mengambil keputusan,
Pada tahun 2017 hingga 2018
komunikasi-pelaksanaan, dan evaluasi yang
akhir PSC yang menjalankan
dijelaskan sebagai berikut.
pelayanan SPGDT
dipindahkan ke Penumping a. Pengumpulan Fakta atau Fact

dan berbentuk sebagai badan Finding.

UPT sendiri, sehingga Mulanya melakukan pencarian


memiliki gedung sendiri. masalah yang ada di Kota Surakarta terkait
Kemudian, pada tahun 2019 dengan kegawatdarauratan medis.
akhirnya kembali di bawah Pemerintah Kota Surakarta mengumpulkan
pengawasan Dinas Kesehatan fakta dengan mendengarkan keluhan
masyarakat. Mereka menemukan bahwa service yang perlu terintegrasi dengan sistem
pelayanan yang diberikan tidak adil bagi informasi rumah sakit dan membentuk PSC
peserta BPJS dan yang bukan, alur layanan 119 sebagai unit yang melaksanakan SPGDT.
yang panjang dan berbelit, fasilitas Website SPGDT yang hingga saat ini
kegawatdaruratan medis yang tidak sesuai ditampilkan melalui
standar, kurangnya fasilitas keselamatan https://spgdt.surakarta.go.id/ dibuat
pasien, rujukan yang kurang responsif dan menggunakan API atau Application
tidak optimal, dan masyarakat terus Programming Interface (Wawancara, Erwan,
mengalami kesulitan dalam mengakses 2022). Penggunaan API pada website
informasi yang pasti terkait dengan SPGDT memberikan kemudahan pada
kegawatdaruratan medis. (Dinas Kesehatan pengelola karena tidak perlu melakukan
Kota Surakarta, 2017) Melihat dari fakta- update data secara berkala serta memberikan
fakta tersebut, Pemerintah Kota Surakarta ketepatan data yang ditampilkan karena data
bergegas untuk melakukan peningkatan yang ditampilkan di website SPGDT hanya
pelayanan kesehatan terutama pada perlu menarik data dari website sumber
pelayanan kegawatdaruratan medis. sehingga meminimalisir human error.
SPGDT dibuat dengan perencanaan yang
b. Perencanaan dan Pengambilan
matang serta mendengarkan keluhan
Keputusan.
masyarakat tetapi juga untuk meningkatkan
Setelah menemukan fakta yang ada, kualitas pelayanan publik dalam bidang
pemerintah Kota Surakarta dengan segera kesehatan dan kegawatdaruratan medis yang
melakukan Focus Group Discussion (FGD) diberikan kepada masyarakat sehingga dapat
bersama dengan beberapa staff pemerintahan dikatakan SPGDT sudah melaksanakan tahap
yang sesuai, seperti Walikota dan Wakil perencanaan dengan cukup baik.
Walikota Surakarta, Kepala Dinas Kesehatan
c. Komunikasi – Pelaksanaan.
Kota Surakarta, Kepala BPJS Kota Surakarta,
Ketua Tim SAR Kota Surakarta, Ketua PMI Dalam pelaksanaan SPGDT di Kota
Kota Surakarta, dan lainnya. (Dinas Surakarta yang berkolaborasi dengan
Kesehatan Kota Surakarta, 2017) Hasil dari beberapa instansi maka komunikasi antara
FGD ialah menyelenggarakan SPGDT pihak pelaksanan layanan, pihak ketiga, serta
dengan call center 119 serta melalui web instansi yang terkait untuk menampilkan data
dan informasi yang dibutuhkan sangat (Wawancara, Dimar, 2023). Melihat
penting untuk dijaga agar kualitas pelayanan komunikasi dan koordinasi yang berjalan
tetap terjaga dan juga dapat ditingkatkan tidak dilaksanakan dengan baik, ada beberapa
menjadi lebih baik. Salah satu contoh masalah yang timbul akibat dari komunikasi
komunikasi yang terjadi antara Dinas dan koordinasi yang berjalan buruk yakni
Kesehatan Kota Surakarta dengan salah satu menampilkan informasi yang tidak sesuai
vendor dalam pelaksanaan pelayanan website dengan keadaan real time yang terdapat di
SPGDT Kota Surakarta ialah dengan vendor website SPGDT Kota Surakarta seperti
penyedia GPS Tracker, dimana Dinas berikut ini.
Kesehatan Kota Surakarta sedang menunggu
1) Penggunaan API
respon dari vendor GPS Tracker untuk
(Application
bertemu dan membahas langkah selanjutnya
Programming Interface)
(Wawancara, Erwan, 2022). Komunikasi
pada website yang tidak
antara vendor penyedia dengan Dinas
berfungsi
Kesehatan Kota Surakarta sudah berjalan
tetapi tidak optimal sehingga langkah Dalam pelaksanaannya,

selanjutnya yang dapat dilakukan oleh Dinas penggunaan API pada website

Kesehatan Kota Surakarta selaku pelaksana SPGDT Kota Surakarta

dan pemelihara SPGDT ialah menjaga serta ternyata menimbulkan

memperbaiki komunikasi antar kedua pihak beberapa masalah

agar menjadi lebih aktif. Selain itu, kedepannya pada website

komunikasi diantara Dinas Kesehatan Kota SPGDT. Komunikasi antara

Surakarta dengan pihak terkait masih cukup Dinas Kesehatan dengan

jarang, dimana baru 1 kali dalam 1 tahun instansi lainnya tentu krusial

pertemuan. Sosialisasi kepada masyarakat tetapi, penggunaan API juga

pun dapat dikatakan sangat jarang dilakukan perlu dipantau karena segala

dengan hanya 1 kali dalam 1 tahun maka, data dan informasi yang

tidak heran apabila masyarakat pun masih masuk harus dicek agar

banyak yang belum mengetahui SPGDT apabila ada yang tidak beres

bahkan tidak mengakses website yang bisa segera ditangani

dimiliki oleh SPGDT Kota Surakarta. (Wawancara, Erwan, 2022).


SIMRS milik rumah sakit cepat sehingga mampu
yang sudah berbeda pun menimalisir keadaan yang
menjadi masalah karena lebih fatal bagi pasien, tetapi
sudah tidak terintegrasi HT yang diberikan tidak
dengan website SPGDT Kota berfungsi (Wawancara, Tego,
Surakarta dan sudah tidak 2021).
mengikuti katalog milik
3) Fitur Tampilan Informasi
Dinkes Kota Surakarta
Stok Darah dari PMI Kota
(Wawancara, Erwan, 2022).
Surakarta.
2) Fitur Tracking Ambulance
Informasi stok darah yang
yang tidak berfungsi
tidak sesuai dengan keadaan
Tracking Ambulance adalah di real time dapat
alat untuk memastikan menimbulkan misinformasi
informasi yang tepat waktu kepada masyarakat.
dan akurat kepada publik Komunikasi yang tidak
terkait dengan posisi dilanjutkan oleh kedua pihak
ambulans, sehingga yakni DinKes dan PMI Kota
memungkinkan para Surakarta pada saat
profesional medis untuk pelaksanaannya membuat
secara akurat menemukan dan informasi yang ada di website
mengirim ambulans kepada SPGDT tidak up-to-date.
pasien yang membutuhkan. Pihak PMI Kota Surakarta
Namun, fungsi tracking melakukan berbagai upaya
ambulance di website SPGDT untuk tetap
Kota Surakarta tidak menginformasikan
berfungsi. Tracking ketersediaan stok darahnya
ambulance ini dilengkapi kepada masyarakat melalui
dengan HT atau handy talky berbagai media tetapi, untuk
untuk memberikan website SPGDT bukan ranah
pertolongan utama dengan mereka meskipun mereka
sudah memberi izin kepada publik serta terciptanya mutual
pelaksana SPGDT untuk understanding. (Chatra & Nasrullah,
mengambil informasi stok 2008:13). Komunikasi yang memiliki fungsi
darah di website PMI Kota untuk menyampaikan informasi yang
Surakarta (Wawancara, Dedy, mendidik, menghibur, dan mempengaruhi
2022). Pihak DinKes selaku para penerima nya (Afdjani, 2014:8) seakan
pelaksana SPGDT hanya hilang dari website SPGDT Kota Surakarta
menunggu informasi dari PMI yang notabene sebagai sebuah alat untuk
masuk atau secara pasif saja menyampaikan informasi krusial dalam
sebagai penyalur informasi pelayanan kegawatdaruratan di Kota
kepada masyarakat melalui Surakarta. Dinas Kesehatan Kota Surakarta
website SPGDT (Wawancara, dengan segera melakukan evaluasi dan
Didik, 2021). segera mencari solusi untuk membenahi
pelayanan SPGDT terutama di bagian
d. Evaluasi.
website mereka yang menyampaikan
Pemerintah melakukan evaluasi untuk informasi kepada masyarakat selain melalui
melihat bagaimana pelayanan atau kebijakan call center 119 milik mereka. DinKes
publik mereka berdampak pada masyarakat melakukan komunikasi dan koordinasi
dan melakukan tindakan untuk memperbaiki dengan PMI Kota Surakarta, tidak hanya itu
agar lebih efisien dan tepat sasaran. Melalui penanganan dan pembaharuan terkait API
pengelolaan yang matang serta melakukan pun dilakukan dengan berkoordinasi dengan
evaluasi yang pelayanan atau kebijakan yang rumah sakit serta Diskominfo Kota Surakarta
diperlukan maka pelayanan yang diterima (Wawancara, Dimar, 2023).
masyarakat akan lebih optimal, hal ini akan
3. Keterbukaan Informasi Publik
berdampak pada kredibilitas pemerintah
Dalam Website Inovasi Pelayanan
dimata masyarakat meningkat. Dukungan
SPGDT 119
masyarakat menjadikan modal dasar bagi
a. Prinsip Good Governance
sebuah organisasi karena tanpa adanya
dalam Inovasi Pelayanan
kepercayaan dari masyarakat hampir bisa
SPGDT 119
dipastikan bahwa tidak akan mungkin ada
1) Partisipasi (Participation)
tumbuhnya kemauan baik atau goodwill dari
Masyarakat turut andil Tahun 2015 Tentang
dalam awal hadirnya Penanggulangan Gawat
SPGDT di Kota Surakarta Darurat Terpadu.
dengan keluh kesahnya, 3) Transparansi
tetapi disini partisipasi (Transparency)
masyarakat masih kurang Arus informasi yang
dalam ikutnya diberikan kepada
pengawasan website masyarakat bisa diakses
SPGDT dikarenakan melalui web pada
website tidak pelayanan SPGDT, yakni
menghadirkan ruang https://spgdt.surakarta.go.
untuk mengikutsertakan id/. Saat ini website sudah
partisipasi dari tidak bisa digunakan dan
masyarakat dalam bentuk tidak mampu
pemberian kritik dan saran menampilkan apapun.
yang ada pada website. Sebelumnya website
2) Supremasi Hukum (Rule mampu memberikan
of Law) informasi terkait
Aturan serta ketekapan ketersediaan kamar
hukum terkait dengan kosong dan dokter jaga
pelayanan SPGDT yang berada di rumah
terdapat pada Peraturan sakit daerah Kota
Menteri Kesehatan No.19 Surakarta, tetapi hanya
Tahun 2016 tentang informasi tersebut yang
Sistem Penanggulangan mampu diberikan,
Gawat Darurat Terpadu, informasi lain seperti
Peraturan Daerah No. 11 posisi ambulance, lokasi
Tahun 2017 Tentang rumah sakit, serta
Sistem Kesehatan Daerah informasi ketersediaan
serta melalui Peraturan stok darah di PMI tidak
Wali Kota No. 16-C
terbarui ataupun tidak bisa Hadirnya SPGDT 119 di
digunakan. Kota Surakarta salah
4) Responsif satunya untuk menjawab
(Responsiveness) permasalahan yang
Hingga saat ini SPGDT dijelaskan oleh Dinas
belum pernah Kesehatan, yakni
mendapatkan keluhan kesetaraan atau keadilan
terkait dengan dalam memberikan
keterlambatan dalam pelayanan kesehatan, dan
menangani pasien dalam hal ini
kegawatdaruratan kegawatdaruratan, kepada
sehingga dapat dijelaskan masyarakat Kota
bahwa prinsip ini telah Surakarta.
diterapkan dengan baik. 7) Efektif dan efisien
5) Berorientasi Konsensus (Effectiveness and
(Concensus Orientation) efficiency)
SPGDT hadir di Kota PSC yang merupakan
Surakarta karena adanya salah satu lembaga atau
keresahan yang dirasakan UPT tersendiri dibawah
pemerintah melalui opini naungan Dinas Kesehatan
publik yang terbangun dan Kota Surakarta sudah
setuju untuk berjalan lebih dari 5 tahun
menyampaikan kepada dan hingga kini mampu
pihak yang bersangkutan menjalankan operasi serta
terkait dengan fasilitas tugas-tugasnya dengan
kesehatan yang ada di baik.
Kota Surakarta belum 8) Akuntabel
berkualitas, terutama pada (Accountability)
kegawatdaruratan medis. PSC 119 selaku pelaksana
6) Kesetaraan (Equity) pelayanan SPGDT di Kota
Surakarta bertanggung
jawab kepada masyarakat Keterbukaaan informasi dan
serta Dinas Kesehatan transparansi merupakan dua
Kota Surakarta selaku hal yang berbeda, dimana
pengawas pelayanan hadirnya keterbukaan
tersebut. Selama ini informasi dapat menciptakan
masyarakat merasa PSC atau mewujudkan
119 sudah memberikan transparansi kepada
pelayanan yang responsif masyarakat sehingga
dalam menanggapi pemerintah perlu
panggilan memperhatikan hal ini.
kegawatdaruratan. Kualitas informasi
9) Visi Strategik (Strategic memainkan peranan penting
vision) dalam penyampaian informasi
SPGDT yang kepada masyarakat melalui
dilaksanakan oleh PSC website SPGDT Kota
119 Kota Surakarta berada Surakarta. Melihat dari
di pengawasan Dinas berbagai tanggapan
Kesehatan Kota Surakarta, masyarakat terkait
tepatnya pada bagian Sub keterbukaan informasi yang
Koordinator Pelayanan dilakukan melalui website
Kesehatan Dasar dan SPGDT Kota Surakarta
Rujukan yakni Bu Dimar, bahwa tidak ada keterbukaan
dan di bawah informasi melalui website
kepemimpinan yang SPGDT. Hal ini dipertegas
sekarang SPGDT sedang dengan informasi yang
dalam tahap evolusi atau diberikan ternyata tidak
perkembangan yang lebih mampu memberikan
maju kedepannya. pengetahuan baru kepada
b. Keterbukaan Informasi Publik masyarakat terkait informasi
Melalui Website SPGDT 119 kegawatdaruratan, meskipun
di Kota Surakarta akses yang diberikan secara
gratis dan cukup mudah pada baik. Hal ini dapat dilihat melalui penerapan
saat itu. Informasi yang prinsip yang tidak baik oleh Pemerintah Kota
diberikan melalui website pun Surakarta yakni prinsip partisipasi, serta
cenderung tidak terbarui dan prinsip transparansi. Prinsip partisipasi
relevan untuk masyarakat masyarakat dalam melakukan pengawasan
yang membutuhkan informasi pada pelayanan website SPGDT belum
dengan cepat. Website terlaksana. Melalui website SPGDT,
SPGDT pun masih kurang Pemerintah Kota Surakarta tidak
diketahui oleh masyarakat. mengikutsertakan masyarakat sebagai
Peran pemerintah dibutuhkan kolaborator selain sebagai pengguna website
disini sebagai promotor sehingga Pemerintah Kota Surakarta tidak
pelayanan-nya, atau dalam mampu menjalankan prinsip partisipasi
arti lain Pemerintah Kota dengan maksimal. Melalui prinsip
Surakarta rutin untuk transparansi, informasi menjadi hal dasar
melakukan sosialisasi kepada yang perlu diperhatikan sebagaimana
masyarakat terkait dengan informasi dapat diakses oleh setiap pihak-
SPGDT, terutama pengenalan pihak yang berkepentingan salah satunya
dan penjelasan fungsi ialah masyarakat. Dalam website SPGDT hal
website-nya. ini masih menjadi kendala dimana informasi
yang disalurkan melalui website tidak up-to-
SIMPULAN
date dan masyarakat merasakan informasi
Berdasarkan konsep pengelolaan, pihak yang diberikan belum memberikan manfaat
pelaksana website SPGDT tidak mampu apapun kepada mereka. Komunikasi yang
melaksanakan tahapan komunikasi- hanya dilakukan kepada masyarakat dan juga
pelaksanaan ini dengan maksimal. Website dengan instansi lainnya sebanyak 1 kali
SPGDT sebagai media yang dipilih untuk dalam 1 tahun pertemuan pun ikut serta
memberikan informasi tidak berfungsi menjadi sumber permasalahan yang terjadi
dengan optimal. Melalui prinsip-prinsip good pada fitur yang ada di website SPGDT Kota
governance pun dapat dikatakan belum Surakarta ini.
mampu menciptakan kondisi dimana
SARAN
terwujudnya tata kelola pemerintahan yang
1. Meningkatkan komunikasi dengan 40 tahun. Dengan begitu, Pemerintah
setiap instansi yang berkaitan mampu meningkatkan kinerja
sehingga baik data, serta hubungan pelayanan publik melalui tanggapan
dengan instansi lain tetap berjalan balik dari masyarakat atau feedback
dengan baik dan harmonis. dalam usaha terciptanya good
2. Melakukan peningkatan layanan dan governance di Kota Surakarta.
anggaran pada APBD untuk
DAFTAR PUSTAKA
pelayanan SPGDT secara
Buku :
keseluruhan, sehingga pelayanan
Agustino, L. (2020). Dasar-Dasar Kebijakan
yang diberikan dapat meningkat serta Publik. Bandung: CV ALFABETA
pemeliharaan website SPGDT Kota Afdjani, H. (2014). Ilmu Komunikasi Proses
Surakarta terjaga. dan Strategi. Indigo Media:
Tangerang.
3. Menyediakan dan menempatkan
Chatra, E. dan Nasrullah, R. (2008). Public
SDM yang kompeten dalam Relations. Maximalis: Bandung.
berjalannya pelayanan SPGDT di
Hardiansyah, H. 2018. Kualitas Pelayanan
Kota Surakarta, terutama pada bagian Publik; Konsep, Dimensi, Indikator,
dan Implementasinya. Gava Media.
website sehingga mampu
Hutagalung, S. S., & Hermawan, D.
memberikan pelayanan yang optimal
(2018). Membangun Inovasi
dan maksimal kepada masyarakat. Pemerintah Daerah. Deepublish:
Yogyakarta
4. Selalu melakukan maintenance atau
pemeliharaan terhadap website Hutahayan, J.F. (2019). Faktor Pengaruh
Kebijakan Keterbukaan Informasi
minimal satu bulan sekali secara rutin Dan Kinerja Pelayanan Publik (Studi
(Utama, 2011:362), sehingga website Pada Pemerintahan Provinsi DKI
Jakarta). Deepublish: Yogyakarta.
tetap terjaga kualitasnya dalam
Moleong, L.J. (2012a). Metode Penelitian
memberikan informasi tambahan Kualitatif Edisi Revisi, Bandung: PT
kepada masyarakat. Remaja Rosdakarya.

5. Melakukan sosialisasi kepada Mukarom, Z. & Laksana, M. W. (2022).


Manajemen Pelayanan Publik.
masyarakat secara rutin dengan target Bandung: CV. PUSTAKA SETIA
sosialisasi yang spesifik seperti Mulyadi, D. (2018). Studi Kebijakan Publik
masyarakat dewasa awal dan dan Pelayanan Publik: Konsep dan
Aplikasi Proses Kebijakan Publik
menengah dengan kisaran umur 20- Berbasis Analisis Bukti Untuk
Pelayanan Publik. Bandung: CV. Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset
ALFABETA Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 6(1).
Mursyidah, L., & Choiriyah, I. U. (2020).
Manajemen Pelayanan Publik. Dharmanu, I Putu. 2017. Modernisasi dan
Sidoarjo: UMSIDA Press. Inovasi dalam Pelayanan Publik
Melalui E-Government di Kota
Rahman, F. & Tarigan, J. S. R. (2020). Denpasar. Jurnal ADHUM Vol. VII
Inovasi Pemerintahan Menuju Tata No 2, Juli.
Kelola Pemerintahan Daerah Ideal.
Malang: Intrans Publishing Eprilianto, D. F., Lestari, Y., Megawati, S., &
Oktariyanda, T. A. (2021).
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendampingan Tata Kelola
Kuantitatif, Kualitatif, dan Pemerintahan Berbasis Digital
Kombinasi (Mixed Methods). Sebagai Upaya Adaptasi Desa Dalam
Bandung: CV ALFABETA Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Windrum, P., & Koch, P. M. (Eds.). (2008). Di Era New Normal. Communnity
Innovation in public sector services: Development Journal, 2(3), 767-776.
entrepreneurship, creativity and Krisnayani, P., Arthana, I. K. R.,
management. Edward Elgar Darmawiguna, I. G. M., & Kom, S.
Publishing (2016). Analisa Usability Pada
Dokumen : Website UNDIKSHA Dengan
Menggunakan Metode Heuristic
Badan Pusat Statistik Kota Surakarta. 2021. Evaluation. KARMAPATI (Kumpulan
Kota Surakarta Dalam Angka 2021. Artikel Mahasiswa Pendidikan
Diakses dari Teknik Informatika), 5(2), 158-167.
https://surakartakota.bps.go.id/public
ation/2021/02/26/2094f8ccb6fd10b8 Makkulawu, A. R. 2013. Proses Percepatan
a88b8b0a/kota-surakarta-dalam- Difusi Inovasi Produk Susu Sterilisasi
angka-2021.html pada 12 Mei 2021 Nonthermal. Jurnal Teknik Industri,
pukul 11.00 WIB 3(1).

Dinas Kesehatan Kota Surakarta. (2017). Mochamad, A., Arso, S. P., & Setyaningsih,
Makalah SPGDT. Kota Surakarta. Y. 2019. Implementasi Sistem
Diakses pada 26 April 2023 pukul Penanggulangan Gawat Darurat
10.00 Terpadu K119 (SPGDT K119) di
Kabupaten Kudus. Jurnal
e-journal : Keperawatan dan Kesehatan
Dadie, Y. 2019. Analisis Pengelolaan Sarana Masyarakat Cendekia Utama, 8(2),
Air Minum Dan Jamban Keluarga Di 181-193.
Kecamatan Delang Kabupaten Musyarofah, S., Muliawati, R., & Mushidah,
Lamandau (Doctoral dissertation, M. 2019. Gambaran Pelayanan
STIE Indonesia Banjarmasin). Kesehatan Public Safety Center 119.
Dama, J., & Ogi, I. W. (2018). Pengaruh Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah
inovasi terhadap dan kreativitas STIKES Kendal, 9(4), 371-378.
terhadap kinerja karyawan pada PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Nandari, B. A. 2013. Pembuatan Website pasirjambu. Jurnal Ilmiah Magister
Portal Berita Desa Jetis Lor. IJNS- Administrasi, 11(2).
Indonesian Journal on Networking
and Security, 4(3). Suwarno, Y. 2008. Inovasi di sektor publik.

Nurulita, D., & Darnoto, S. 2017. Analisis Utama, Y. (2011). Sistem informasi berbasis
Sistem Informasi Inovasi PSC (Public web jurusan sistem informasi fakultas
Safety Center) 119 dengan Metode ilmu komputer universitas
Pieces di Dinas Kesehatan Kabupaten sriwijaya. JSI: Jurnal Sistem
Boyolali. Informasi (E-Journal), 3(2).

Pamungkas, M. M. A., & Wahyunengseh, R. Wahidmurni. 2017. Pemaparan Metode


D. 2018. Efektivitas Media Informasi Penelitian Kualitatif.: Fakultas Ilmu
Sistem Penanggulangan Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Kegawatdaruratan Terpadu (SPGDT) Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Kota Surakarta. In Prosiding Seminar Yazid, T. P. 2015. Implementasi Cyber
Nasional Administrasi Publik Public Relations Melalui Pengelolaan
Universitas Sebelas Maret (pp. 128- Website Pemerintah Provinsi
136). Sumatera Barat. Jurnal Ilmu
Pratama, E. A. (2022). Fenomenologi Komunikasi, 6(2), 160-173.
Pemilihan Kepala Desa Internet :
Menggunakan Elektronik
Voting. Diktum: Jurnal Ilmu Husin, T. (2020). Paradigma Baru Pelayanan
Hukum, 10(1), 76-90. Publik Prima.
https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel
Prawira, M. A. 2014. INOVASI LAYANAN --paradigma-baru-pelayanan-publik-
(Studi Kasus Call Center SPGDT 119 prima
sebagai Layanan Gawat Darurat pada Peraturan :
Dinas Kesehatan Provinisi DKI
Jakarta). Jurnal Administrasi Publik, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19
2(4), 715-721. Tahun 2016 Tentang Sistem Penanggulangan
Gawat Darurat Terpadu
Prayitno, A. 2015. Pemanfaatan Sistem
Informasi Perpustakaan Digital Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 11
Berbasis Website Untuk Para Penulis. Tahun 2017 Tentanag Sistem Kesehatan
Indonesian Journal on Software Daerah
Engineering (IJSE), 1(1), 28-37. Peraturan Walikota Surakarta Nomor 16-C
Puryatama, A. F., & Haryani, T. N. (2020). Tahun 2015 Tentang Penanggulangan Gawat
Pelayanan Prima Melalui Darurat Terpadu
Penyelenggaraan Mal Pelayanan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008
Publik Di Indonesia. Kybernan: Tentang Keterbukaan Informasi Publik
Jurnal Studi Kepemerintahan, 3(1),
40-54. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik
Rukayat, Y. (2017). Kualitas pelayanan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun
publik bidang administrasi
1945
kependudukan di kecamatan

Anda mungkin juga menyukai