Kota Surakarta melakukan upaya untuk meningkatkan pelayanan publiknya, hal ini
dilakukan dengan menerapkan SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu). Tujuan
SPGDT ialah meningkatkan akses dan mutu pelayanan kegawatdaruratan, serta mempercepat
waktu penanganan (respon time) korban/pasien gawat darurat dan menurunkan angka kematian
serta kecacatan di Kota Surakarta. Pelayanan ini hadir dengan call center 119 serta website yang
digunakan untuk memberikan informasi pendukung kegawatdaruratan. Penelitian ini fokus pada
pengelolaan website SPGDT Kota Surakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana pengelolaan website pelayanan SPGDT di Kota Surakarta.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik
pengumpulan data melalui observasi, dan wawancara. Adapun situs dalam penelitian ini yakni:
Dinas Kesehatan Kota Surakarta, dan subjek dalam penelitian ini yakni: Dinas Kesehatan Kota
Surakarta, Puskesmas wilayah Kota Surakarta, PMI Kota Surakarta, Petugas PSC 119 Kota
Surakarta, dan masyarakat. Teori dalam penelitian ini yang digunakan adalah teori pengelolaan
menurut Cutlip, Center, dan Brown yaitu empat tahap pengelolaan: 1) Penemuan fakta, 2)
Perencanaan dan Mengambil Keputusan, 3) Komunikasi-Pelaksanaan, 4) Evaluasi, dan teori good
governance.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu pengelolaan website SPGDT Kota Surakarta masih
belum dilaksanakan dengan baik, tidak mampu memberikan informasi secara real time, dan up-
to-date. Hal ini dikarenakan koordinasi dan komunikasi antara Dinas Kesehatan Kota Surakarta
dan pihak terkait lainnya hanya dilakukan 1 kali dalam setahun. Sosialisasi yang dilakukan terkait
SPGDT pun minim hanya 1 kali dalam setahun sehingga masih ada kalangan masyarakat yang
belum mengetahui SPGDT serta website SPGDT. Hal tersebutlah yang membuat website SPGDT
cukup jarang disinggahi masyarakat Kota Surakarta.
Kata Kunci: Pengelolaan, Website, SPGDT
PENDAHULUAN menjadi lebih efektif dan efisien sesuai
Pelayanan publik merupakan dengan keinginan masyarakat, yang
keseluruhan cara pemerintah dalam dalam perkembangan zaman ini, ingin
melayani warganya dalam berbagai mendapatkan kebutuhannya secara instan
sektor kehidupannya sehingga dan mudah. Inovasi sendiri dapat
memerlukan kerja sama yang apik dalam dikatakan secara umum sebagai
setiap sektornya agar terjadinya suatu perubahan perilaku oleh individu atau
sinkronisasi dan mampu memberikan kelompok yang ingin berubah. Menurut
layanan dengan maksimal serta efektif & Elmore, dkk. (dalam Windrum & Koch,
efisien. Sebagaimana dijelaskan oleh eds., 2008:14) inovasi adalah serangkaian
Alamsyah (dalam Dharmanu, 2017:95) proses yang berkelanjutan dalam suatu
pelayanan publik adalah kegiatan pelayanan sektor publik. Lalu ada
pelayanan oleh pemerintah, pendapat lain yang mengatakan bahwa
perseorangan, organisasi, dan lain-lain inovasi adalah suatu proses pembelajaran
untuk memenuhi serta merespon tuntutan yang membutuhkan waktu dan aspek
kebutuhan perseorangan, kelompok, fundamental dari pembelajaran tersebut
organisasi dan lain-lain yang ialah pengurangan dari suatu
bersinggungan dengan kepentingan ketidakpastian. (Geijins dalam Windrum
masyarakat luas. Dari penjelasan tersebut & Koch, eds., 2008:121)
dapat kita mengerti bahwa pelayanan Inovasi hadir dalam pelayanan publik
publik merupakan suatu aktivitas dalam berbagai bidang, seperti bidang
pelayanan yang dilaksanakan oleh perizinan yang hadir dengan pelayanan
pemerintah karena adanya tuntutan, baik satu pintu ataupun perizinan online.
secara individu, kelompok, maupun Kemudian ada hal lain lagi seperti dalam
lainnya, yang bersinggungan dengan bidang pemungutan suara juga diterapkan
kepentingan masyarakat. di Pemerintah Kabupaten Batang dan
Perkembangan zaman yang semakin Boyolali dalam Pemilihan Kepala Desa
maju menjadi salah satu pendorong bagi nya menggunakan e-voting (Pratama,
pemerintah sebagai penyedia pelayanan 2022:78), kemudian dalam bidang
publik untuk melakukan inovasi kesehatan ada berbagai macam mulai dari
pelayanan publik agar pelayanan publik
pelayanan rumah sakit hingga pelayanan mempromosikan peningkatan kesehatan
call center ambulance. pengemudi dalam kondisi/situasi khusus,
SPGDT ialah sistem penanggulangan dan menangani pasca kecelakaan dengan
pasien gawat darurat dengan unsur Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
pelayanan praklinis, pelayanan in- Terpadu (SPGDT). Berangkat dari hal
hospital, dan pelayanan antar Rumah tersebut, Kementerian Kesehatan melalui
Sakit (Data Direktorat Jenderal Peraturan Menteri Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Kementerian (Permenkes) No. 19 Tahun 2016 Tentang
Kesehatan RI, 2016). SPGDT merupakan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
salah satu program inovasi pelayanan Terpadu mengharuskan setiap
publik dalam bidang kesehatan yang kota/kabupaten untuk membentuk PSC
berbasis website dan hotline call 119 (Public Safety Center). Hal ini juga
dengan menggunakan teknologi dikarenakan masih sedikitnya
informasi sebagai dasar dalam pemberian Kota/Kabupaten di Indonesia yang peduli
informasi bagi masyarakat yang dengan kegawatdaruratan medis. Hal ini
terhubung langsung dengan Rumah Sakit terbukti dengan hanya sekitar 49 dari
yang berada di daerah terlaksananya 5338 Kota/Kabupaten yang memiliki
SPGDT. Layanan ini didasarkan pada fasilitas layanan kegawatdaruratan. (Data
respon cepat dengan penekanan time Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
saving is life and limb saving. Melibatkan Kementerian Kesehatan RI, 2016)
pelayanan oleh dan kepada masyarakat Terciptanya program ini juga sebagai
awam umum dan khusus, petugas medis, salah satu wujud langkah pemerintah
pelayanan ambulans gawat darurat dan terhadap kepedulian pelayanan kesehatan
sistem komunikasi. yang cepat tanggap sehingga tidak
Program ini berdasarkan dari terjadinya kehilangan nyawa seseorang.
Instruksi Presiden RI Nomor 4 Tahun Inovasi kebijakan ini bekerja dengan cara
2013 tentang Program Dekade Aksi berikut: jika seseorang mengalami situasi
Keselamatan Jalan untuk pilar ke V kegawatdaruratan, seperti kecelakaan
Menteri Kesehatan. Misi program ini atau kejadian kegawatdaruratan lainnya,
adalah untuk meningkatkan penanganan mereka harus segera menghubungi call
pra-kecelakaan, termasuk center bebas pulsa 119 dan memberikan
detail tentang kejadian dan lokasinya. informasi terkait dengan ketersediaan
Selanjutnya, operator pusat, yaitu kamar kosong di rumah sakit wilayah
operator NCC (National Comand Kota Surakarta, tracking ambulance,
Center), meneruskan informasi tersebut informasi stok darah yang ada di PMI
kepada operator PSC Kabupaten/Kota. Kota Surakarta, dan lokasi rumah sakit di
Layanan yang diberikan juga meliputi wilayah Kota Surakarta. PSC 119 Kota
layanan pra rumah sakit, layanan in- Surakarta juga memiliki sosial media
hospital, dan juga layanan antar rumah agar dapat memberikan informasi terkait
sakit. pelayanan secara lebih cepat dan mudah
Beberapa Kota/Kabupaten di kepada setiap kalangan masyarakat.
berbagai daerah Jawa Tengah sudah Kota Surakarta yang dijadikan tempat
menerapkan program ini, salah satunya di rujukan serta sebagai kaji banding daerah
Kota Surakarta. Berdasarkan penelitian lain dalam memberikan pelayanan
terdahulu yang dilakukan oleh Dinas SPGDT harus mampu memberikan
Kesehatan Kota Surakarta (2017), bahwa contoh pelayanan SPGDT kepada
ada daerah-daerah yang sudah warganya baik melalui hotline call center
melaksanakan SPGDT seperti 119 beserta website SPGDT nya dengan
Pemerintah Kota Magelang, Pemerintah maksimal dan optimal. Melalui website
Kabupaten Grobogan, Pemerintah sistem kegawatdaruratan yang dimiliki
Kabupaten Bandung, dan lainnya. Kota Kota Surakarta, informasi yang real time
Surakarta sendiri menjadi rujukan untuk dan up-to-date pun harus ditampilkan
daerah-daerah tersebut dan dijadikan melalui website SPGDT Kota Surakarta
sebagai tempat untuk melakukan studi sehingga memberikan tambahan
banding. Pelayanan SPGDT di Kota informasi kegawatdaruratan kepada para
Surakarta juga hadir melalui laman pengunjung website atau user. Menurut
website yang dapat dilihat melalui laman Mulyadi (2018:235), informasi memiliki
https://spgdt.surakarta.go.id/. Melalui arti penting dan peran strategis, terutama
laman website ini, masyarakat Kota untuk menghadapi perubahan sosial yang
Surakarta dapat melakukan cek mandiri cepat, situasi/kondisi tak menentu, dan
terkait dengan informasi tambahan yang mengurangi anxiety (kecemasan).
terkait dengan kegawatdaruratan, seperti
Website SPGDT merupakan salah yang ada sampai saat ini terutama melalui
satu pelayanan yang dihadirkan sebagai website SPGDT agar tidak tertinggal dari
satu kesatuan dengan call center nya daerah yang sebelumnya belajar dari
sehingga website yang ditampilkan Kota Surakarta. Kekurangan yang
melalui laman dimaksud dalam website-nya ialah hanya
https://spgdt.surakarta.go.id/ perlu sebatas menampilkan informasi terkait
memberikan setidaknya tambahan ketersediaan kasur di rumah sakit yang
informasi dan pengetahuan kepada hanya menampilkan beberapa rumah
masyarakat yang mengunjungi website sakit di Kota Surakarta, lokasi rumah
tersebut. Oleh karena itu, untuk sakit yang sebenarnya bisa dilakukan
mengurangi dan meningkatkan tanpa menggunakan website, tracking
pemberian informasi melalui website ambulance yang tidak berfungsi, dan stok
maka, diperlukan pengelolaan website darah di PMI daerah yang tidak up-to-
yang tepat. Pengelolaan website yang date juga. Selain itu, tidak adanya hal
tepat membutuhkan kerjasama dan seperti wadah untuk pelaporan dari
koordinasi antar badan publik yang baik pengguna website untuk mengirimkan
agar mampu memberikan kualitas pesan, kritik, atau saran kepada pengelola
informasi yang jelas dan mampu website menjadi tambahan kekurangan
dipertanggungjawabkan. Dalam yang dimiliki oleh website SPGDT Kota
menjalankan pelayanan publik yang salah Surakarta itu sendiri. Pemerintah Kota
satu tujuannya yaitu memberikan Surakarta yang dijadikan rujukan harus
informasi kepada seluruh masyarakat, berkomitmen penuh sejak awal dengan
keterbukaan informasi menjadi salah satu memaksimalkan segala upaya agar
ciri dari penyelenggaraan good pelayanan SPGDT tetap berjalan dengan
governance sehingga perlu adanya optimal dan mampu bermanfaat bagi
pengelolaan dan manajemen sistem masyarakat.
informasi yang tepat dan akurat. Kota
METODA PENELITIAN
Surakarta sebagai contoh untuk kaji
banding dari berbagai daerah yang telah Penelitian ini menggunakan
selanjutnya yang dapat dilakukan oleh Dinas penggunaan API pada website
jarang, dimana baru 1 kali dalam 1 tahun instansi lainnya tentu krusial
pun dapat dikatakan sangat jarang dilakukan perlu dipantau karena segala
dengan hanya 1 kali dalam 1 tahun maka, data dan informasi yang
tidak heran apabila masyarakat pun masih masuk harus dicek agar
banyak yang belum mengetahui SPGDT apabila ada yang tidak beres
Dinas Kesehatan Kota Surakarta. (2017). Mochamad, A., Arso, S. P., & Setyaningsih,
Makalah SPGDT. Kota Surakarta. Y. 2019. Implementasi Sistem
Diakses pada 26 April 2023 pukul Penanggulangan Gawat Darurat
10.00 Terpadu K119 (SPGDT K119) di
Kabupaten Kudus. Jurnal
e-journal : Keperawatan dan Kesehatan
Dadie, Y. 2019. Analisis Pengelolaan Sarana Masyarakat Cendekia Utama, 8(2),
Air Minum Dan Jamban Keluarga Di 181-193.
Kecamatan Delang Kabupaten Musyarofah, S., Muliawati, R., & Mushidah,
Lamandau (Doctoral dissertation, M. 2019. Gambaran Pelayanan
STIE Indonesia Banjarmasin). Kesehatan Public Safety Center 119.
Dama, J., & Ogi, I. W. (2018). Pengaruh Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah
inovasi terhadap dan kreativitas STIKES Kendal, 9(4), 371-378.
terhadap kinerja karyawan pada PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Nandari, B. A. 2013. Pembuatan Website pasirjambu. Jurnal Ilmiah Magister
Portal Berita Desa Jetis Lor. IJNS- Administrasi, 11(2).
Indonesian Journal on Networking
and Security, 4(3). Suwarno, Y. 2008. Inovasi di sektor publik.
Nurulita, D., & Darnoto, S. 2017. Analisis Utama, Y. (2011). Sistem informasi berbasis
Sistem Informasi Inovasi PSC (Public web jurusan sistem informasi fakultas
Safety Center) 119 dengan Metode ilmu komputer universitas
Pieces di Dinas Kesehatan Kabupaten sriwijaya. JSI: Jurnal Sistem
Boyolali. Informasi (E-Journal), 3(2).