Anda di halaman 1dari 17

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Arus globalisasi menuntut setiap individu untuk siap berkompetisi dengan bangsa asing di dunia industri. Salah satu langkah untuk menghadapi globalisasi tersebut adalah dengan konsep pendidikan link and match, oleh sebab itu desain pendidikan selalu berhubungan dengan pihak industri sebagai pengguna tenaga kerja. Dengan langkah ini diharapkan kesenjangan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja dapat ditekan. Sejalan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan teknik, maka Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta perlu membekali mahasiswanya berupa kompetensi atau keterampilan teknis berdasarkan dan kompetensi kewirausahaan melalui teori di kampus serta pengalaman langsung di lapangan (industri). Mata kuliah Manajemen Industri selain sebagai kelengkapan pembelajaran untuk memperoleh kebulatan pemenuhan kurikulum, sekaligus juga memiliki peran strategis bagi FT UNY. Peran strategis itu sebagai pengenalan industri dan memperlajari seluk beluk yang terdapat pada dunia industri. 1. Alasan Pemilihan Tempat Praktik Industri RADAR JOGA merupakan anak perusahaan JAWA POS yang bergerak di bidang media cetak surat kabar maupun media berita online. RADAR JOGJA menggunakan peralatan pemberitaan yang modern dan handal untuk menunjang proses pemberitaan secara cetak maupun online. Sistem Manajemen di RADAR JOGJA telah mendapatkan license ISO 9000 sehingga membuat penulis tertarik untuk melakukan kunjungan.

2. Alasan Pemilihan Bidang yang Dipelajari Pada kesempatan Kunjungan Industri ini penulis lebih

mengkhususkan pengamatan pada sistem Manajemen dan sistem kerja dari proses awal mencari sebuah berita hingga di publikasi di masyarakat.

B. Tujuan Kunjungan industri


1. Tujuan Umum Kunjungan Industri

Dengan dimasukkannya Manajemen Industri dalam salah satu mata kuliah, diharapkan mahasiswa dapat mengetahui manajemen, proses, dan operasi produksi di industri sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan teknologi baru yang belum pernah didapatkan di bangku kuliah.

2. Tujuan Khusus Kunjungan Industri Tujuan khusus dari Kunjungan Industri yaitu agar mahasiswa diharapkan dapat : a. Menjelaskan manajemen industri dan kompetensi tenaga kerja yang dipersyaratkan industri. b. Menambah pengetahuan dalam bidang pemberitaan c. Mengetahui gambaran umum manajemen dalam sebuah industri.

C. Manfaat Kunjungan Industri 1. Bagi mahasiswa: a. Dapat mengetahui kondisi nyata suatu perusahaan baik dari segi manajemen yang diterapkan, kondisi fisik, teknologi yang digunakan, kinerja para karyawan serta proses produksi di industri. b. Dapat mengetahui dan dapat mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi sesuai dengan tuntunan perkembangan industri.

2. Bagi lembaga pendidikan: a. Memperoleh umpan balik untuk meningkatkan kualitas

pendidikan sehingga selalu sesuai dengan perkembangan dunia industri. b. Mengetahui sejauh mana relevansi ilmu yang didapat di kampus dengan penerapannya di Industri, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan. 3. Bagi perusahaan: a. Dapat menjalin hubungan baik dengan lembaga pendidikan sehingga semakin dikenal oleh lembaga pendidkan sebagai pemasok tenaga kerja dan masyarakat sebagai konsumen. b. Dapat memperoleh informasi tentang kualifikasi tenaga kerja dari perguruan tinggi.

BAB II PROFIL INDUSTRI

A. Visi & Misi Pada visi Jawa Pos terdapat pandangan masyarakat dan bangsa Indonesia yang cerdas dan bersikap bijaksana. Misi Jawa Pos adalah berkehendak untuk menyajikan informasi kepada segenap masyarakat tanpa terkecuali, Tidak ada misi khusus dari suatu golongan atau kepentingan tertentu. Dari visi dan misi diatas jawa pos radar jogja memiliki satu visi dan misi yang utama yaitu 99% bisnis.

B. Sejarah Singkat Radar Jogja Jawa Pos didirikan oleh The Chung Shen pada 1 Juli 1949 dengan nama Djawa Post. Saat itu The Chung Shen hanyalah seorang pegawai bagian iklan sebuah bioskop di Surabaya. Karena setiap hari dia harus memasang iklan bioskop di surat kabar, lama-lama ia tertarik untuk membuat surat kabar sendiri. Setelah sukses dengan Jawa Pos-nya, The Chung Shen mendirikan pula koran berbahasa Mandarin dan Belanda. Bisnis The Chung Shen di bidang surat kabar tidak selamanya mulus. Pada akhir tahun 1970-an, omzet Jawa Pos mengalami kemerosotan yang tajam. Tahun 1982, oplahnya hanya tinggal 6.800 eksemplar saja. Korankorannya yang lain sudah lebih dulu pensiun. Ketika usianya menginjak 80 tahun, The Chung Shen akhirnya memutuskan untuk menjual Jawa Pos. Dia merasa tidak mampu lagi mengurus perusahaannya, sementara tiga orang anaknya lebih memilih tinggal di London, Inggris Jawa Pos merupakan salah satu media nasional yang cukup besar di Indonesia juga menyadari akan pentingnya memberi wadah khusus bagi masyarakat di daerah. Jawa Pos pertama kali terbit pada tahun 1983 yang bermarkas di Yogyakarta. Selanjutnya Jawa Pos berusaha untuk

17

mengenmbangkan sayapnya ke berbagai daerah terutama di beberapa wilayah di Jawa dengan menerbitkan beberapa Koran daerah yang dinamai Radar. Maka kemudian muncullah berbagai koran daerah dengan nama Radar Solo, Radar Malang, Radar Jogja, Radar Kediri dan lain-lain. Radar Jogja sendiri membangun kantor cabang di jogja pada 17 Februari tahun 2013. Pada Oktober 2011, Jawa Pos dikukuhkan sebagai koran anak muda dunia dengan predikat Newspaper of The Year oleh World Young Reader Prize 2011. Penghargaan ini diterima oleh Azrul Ananda, Pemimpin Redaksi Jawa Pos, di Wina pada 12 Oktober . C. Sumber Daya Manusia Kurang lebih di dikantor pusat radar jogja ada sekitar 60 karyawan yang terbagi dalam berbagai divisi. Mulai dari direktur utama, direktur , divisi produksi, divisi keuangan, divisi pemasaran, divisi umum, redaksi, , pemasaran, redaktur , wartawan, serta ekspedisi. D. Sistem Manajemen Manajemen merupakan suatu sistem yang mengatur jalannya suatu perusahaan. Manajemen akan merencanakan, mengatur, mengendalikan, dan mengarahkan perusahaan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Suatu perusahaan yang baik akan memiliki sistem manajemen yang baik dan tertata rapi agar mampu bertahan lama. Manajemen perusahaan memiliki tingkatan sesuai dengan spesifikasi kerja yang dibutuhkan dengan handal agar seperti digambarkan dalam Gambar

17

Direktur Utama SEKERTARIS MANAGER DIREKTUR DIREKTUR KEUANGAN

PRODUKSI

DIVISI KEUANGAN

PENERBIT

DIVISI UMUM

PERIKLANAN

REDAKSI

PEMASARAN

EKSPEDISI

. E. Bahan Baku Di Radar Jogja sendiri tidak mengetahui bahan baku kertas jenis apa dan tinta jenis apa yang dipergunakan karena semua itu merupakan wewenang dari pihak percetakan. karena Radar Jogja hanya menerbitkan sebuah berita kemudian dikirm ke percetakan. Percetakan tersebut juga masih satu payung dengan jawa pos hanya berbeda perusahaan.

F. Peralatan Utama Peralatan utama yang digunakan di Radar Jogja berupa computer berfungsi sebagai alat untuk mengedit atau membuat berita serta mempublikasikan secara online. Selain itu bagi wartawan berupa kamera serta alam perekam untuk mewawancarai topic yang akan di beritakan.

17

BAB III PROSES INDUSTRI

A. Gambaran Umum Proses Produksi Semua proses pencarian berita sudah disusun dengan perencanaan yang sedemikian rupa, jika terjadi sesuatu hal yang melenceng dari perencanaan maka perencanaan tersebut akan menyesuaikan dengan keadaan berita dilapangan. Para wartawan Koran Jawa Pos mencari berita di lapangan sejak dini hari pukul 00.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB, kemudian dikirimkan ke redaksi yang menaungi wartawan tersebut. Setiap harinya wartawan selalu bekerja sedemikian rupa untuk mencari beritaberita yang terbaru dan terkini. Sesuai dengan slogannya Selalu ada yang baru, sebisa mungkin menyuguhkan berita yang teraktual hanya untuk pembacanya. Pada pukul 16.00 WIB para wartawan segera datang menuju kantor Jawa Pos untuk membuat berita. Berita boleh dibuat pada saat berada di lapangan atau saat telah berada di kantor, kemudian dikirim ke server news. Setelah itu berita akan diambil oleh redaktur (orang yang bertanggungjawab terhadap halaman) yang akan diberi judul oleh redaktur tersebut. Pengerjaan penulisan berita tersebut dapat dilakukan dari sore hari dan berakhir hingga malam hari. Berita yang ditulis berasal dari empat sumber, yaitu dari wartawan Jawa Pos, wartawan media grup Jawa Pos, wartawan dari kantor berita, dan berita yang didapat dari masyarakat sekitar. Setiap media grup akan mengirimkan lima foto dan berita yang terbaik pada saat itu untuk dikirim ke pusatnya yaitu Jakarta. Berita yang akan diolah selalu mengikuti prosedur yang telah diterapkan. Berita yang telah ditulis wartawan tadi, akan dikirim ke server news yang kemudian diambil oleh orang yang bertanggungjawab terhadap halaman atau yang biasa disebut dengan redaktur. Tugas redaktur nantinya akan memberi judul pada pembahasan koran tersebut. Pemilihan judul pastinya harus yang dapat membuat pembacanya tertarik untuk

17

membacanya. Setelah itu akan di simpan di server halaman, kemudian di ambil oleh editor bahasa yang akan mengedit kata-kata dan bahasa sesuai dengan EYD (Ejaan yang Disempurnakan). Setelah itu di ambil oleh layout (orang yang menata letak sebuah halaman) yang bertugas mengatur tata letak halaman agar tampak menarik dengan menggunakan software Idesain. Setelah semua proses pengolahan berita berjalan lancar, orang yang akan mencetak berita dapat membuka server halaman. Sistem pencetakan ini menggunakan SCJJ yang merupakan kepanjangan dari Sistem Cetak Jarak Jauh. Dengan menggunakan teknologi internet, orang yang akan mencetak berita dapat membuka server halaman dan memilih berita mana saja yang akan dijadikan berita dalam bentuk koran. Setelah itu proses pencetakan ribuan koran segera dilakukan agar cepat tersebar di masyarakat. Pada pencetakan ini, kertas koran yang digunakan berasal dari kertas bekas dari luar negeri yang kemudian dibubur menjadi kertas koran baru. Koran yang telah dicetak, kemudian akan disebarluaskan kepada loper koran. Loper koran kemudian menawarkannya ke penjual koran baik pedagang koran pinggiran maupun pedagang koran yang menawarkan di pinggir jalan sekitar lampu merah. Harga koran tersebut adalah Rp.2500,00 dari harga asli kantor pembuatan. Namun, pada tulisan di pojok kakan atas koran tertera harga Rp.4500,00. Harga tersebut merupakan harga eceran tertinggi yang dapat dijual dari loper koran ke pembelinya. Pada pagi hari, koran dapat terjual dengan harga Rp.4500,00 karena pagi hari bisa disebut masih hangat-hangatnya berita. Jika sudah siang, harga koran akan turun menjadi Rp.3500,00, dan pada sore hari para loper koran tersebut akan menjualnya dengan harga Rp.2500,00. Memang dengan penjualan Rp.2500,00 di sore hari tidak mendapatkan untung, tetapi paling tidak para penjual koran tidak merasakan kerugian dalam dirinya. Ada sesuatu yang menarik disini jika seorang agen / langganan membeli Koran di radar jogja harganya akan lebih rendah dari harga eceran tetapi jika sudah membeli maka tidak akan bisa mengebalikan sisa

17

Koran yang ada, namun berbeda dengan pengecer atau sub agen yang dapat membelinya dengan harga mahal tetapi Koran yang tidak terjual bisa dikembalikan dengan ketentuan 10% dari pembelian awal.

B. Pembahasan Masing- Masing Proses a. Wartawan Wartawan atau jurnalis adalah seorang yang melakukan jurnalisme, yaitu orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/ dimuat di media massa secara teratur. Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet. Wartawan mencari sumber mereka untuk ditulis dalam laporannya; dan mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat. b. Redaktur Redaktur, lazim juga disebut sebagai editor, adalah orang yang melakukan penyuntingan (editing) dan juga melengkapi naskah-naskah berita yang ditulis oleh wartawan atau reporter. Redaktur umumnya berasal dari reporter lapangan yang dalam kariernya kemudian naik menjadi redaktur muda, madya dan kemudian redaktur kepala atau redaktur bidang, yakni yang membawahi bidang tertentu (seperti politik, pertahanan keamanan, ekonomi, perkotaan, hukum kriminal, olahraga) atau halaman tertentu di media cetak. Redaktur yang cemerlang kariernya bisa diangkat menjadi Redaktur Pelaksana ataupun Redaktur Eksekutif, yakni orang yang memimpin pelaksanaan harian operasi sebuah redaksi media cetak ataupun elektronik. c. Percetakan Setelah proses editing proses selanjutnya adalah proses percetakan maupun proses pengunggahan di web untuk memosting secara online.

17

Gambar Proses Percetekan Dalam kegiatan produksi cetak, mencetak haruslah sesuai dengan kriteria pesanan terhadap jenis kertas, mutu kertas, oplah, jumlah warna, mutu cetak serta waktu produksi. Untuk mendapatkan mutu cetak sesuai pesanan, perhatikanlah mutu hasil pra cetaknya, mutu kertas, sessuai antara kertas dan tinta, kondisi dan kecanggihan mesin cetak, alat Bantu produksi, dan aspek produksi yang lainnya. a. Menyusun huruf. Yaitu naskah diketik ulang dalam mesin susun huruf menjadi huruf yang sesuai yang digunakan. b. Melakukan Settingan Yaitu seorang korektor melakukan pemeriksaan ulang agar naskah tidak keliru, dan sesuai dengan naskah hasil penyuntingan. Kegiatan ini berbeda dengan penyuntingan, karena disini seorang korektor hanya dituntut untuk mengoreksi hasil penyuntingan bukan membenarkannya. c. Lay-Out Pada proses ini dilakukan penggabungan teks hasil dengan unsurunsur grafik yang telah di konsep sedemikian rupa sehingga buku menjadi tersusun rapi. d. Imposisi

17

Yaitu melakukan pencetakan dalam jumlah besar, sesuai ukuran kertas mesin, pada satu muka lembaran besar dapat dipasang empat, delapan atau enam belas. e. Reprografi Yaitu proses produksi secara fotografi. Film disini diperlukan untuk pembuatan plate yang dilakukan juga dengan penyinaran dan pengembangan seperti mencetak foto dari film negative. f. Pembuatan Plate Disini film hasil refrografi direkam pada plate sehingga pada plate terekam tulisan dan gambar sebagaimana pada hasil lay-out. g. Melakukan Pencetakan Dengan Cetak Ofset

h.

Pelipatan Setelah dicetak bolak-balik, lembaran kertas kemudian dilipat

beberapa kali sampai menjadi sebuah surat kabar sesuai ukurannya.

C. Permasalahan Pada Masing-Masing Proses Menurut narasumber yang telah di wawancarai, beliau mengatakan bahwa permasalah pada proses proses dalam membuat atau memproduksi dipastikan tidak terjadi permasalahan yang begitu rumit karena telah ditunjang dengan teknologi yang semakin modern sehingga memudahkan dalam menjalankan proses proses peliputan, editing, maupun produksi percetakan. D. Alternatif Pemecahan Permasalahan Permasalahan yang terdapat di Radar Jogja selalu di tangani dengan mengevaluasi seluruh aspek komponen yang terlibat langsung ke pusat, yaitu langsung ditangani oleh Jawa Pos. dan pada setiap triwulan seluruh direktur jawa pos yang ada di Indonesia dikumpulkan untuk melakukan evaluasi berkala. Sehingga bisa dikatakan bahwa

kemungkinan ada permasalahan itu tidak ada karena sudah ada rancangan dari pusat untuk mengantisipasinya.

17

E. Upaya Perbaikan atau Rancangan Kedepan Upaya perbaikan di titik beratkan di mutu dari sebuah topic pemberitaan karena di sisi internal kemungkinan tidak terjadi permasalahan permasalahan yang berat.

17

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Penerapan Manajemen di Industri Penerapan Manajemen industri memang sangat pokok untuk menunjang pengoptimalan sebuah instansi untuk beroprasi. Jika sebuah manajemen dalam perusahaan tersebut berjalan baik maka perusahaan atau instansi tersebut dapat sukses dalam menjalankan visi dan misi di perusahaan tersebut. Dan sebaliknya apabila sistem manajemen di sebuah perusahaan atau lembaga buruk maka yang terjadi akan buruk dan kepercayaan di pihak lain akan menurun bahkan hilang. Sebuah manajemen dikatakan baik harus menunjang dari berbagai aspek yang telah di tentukan oleh suatu lembaga yang bergerak dalam bidang manajemen. Lembaga tersebut berwenang untuk menguji sebuah manajemen di suatu perusahan jika perusahaan tersebut menginginkan untuk di uji dan bersertifikasi supaya para konsumen tidak ragu menggunakan jasa ataupun produk produk dari perusahaan tersebut.

B. Pembahasan Radar Jogja adalah anak perusahaan dari Jawa Pos yang bergerak dalam bidang surat kabar nasional. Radar Jogja mempunyai kurang lebih 60 karyawan dan di bagi di beberapa divisi, setiap divisi di pimpin oleh seorang kepala divisi yang bertanggung jawab di divisi tersebut. Radar Jogja tidak pernah ada contributor dari masyarakat untuk meliput sebuah berita yang di tujukan untuk di kirim ke Radar Jogja. Wartawan Radar Jogja tersebar di seluruh Indonesia untuk mencari sebuah berita yang patut untuk di angkat di surat kabar. Sebelum mengambil sebuah topic berita, seluruh anggota karyawan yang bersangkutan dirapatkan supaya pada saat bekerja dapat lancer dan yang di harapkan dapat terpenuhi. Dan juga dapat mengantisipasi apabila topic

17

tersebut gagal mendapatkan keterangan maka ada opsi lain untuk dapat di angkat di media masa. Proses pengiriman ke percetakan melalui email, setelah dicetak surat kabar tersebut lalu dikirm kembali dan dilakukan penyortiran untuk mengantisipasi kesalahan dalam percetakan. Setelah semuanya dinyatakan baik maka akan di distribusikan kea agen agen yang tersebar di wilayah wilayah tertentu. Agen agen tersebut masih dapat di distribusikan ke sub agen dan pengecer. Apabila produk tersebut masih ada yang belum terjual maka dapat di kembalikan ke produsen maksimal 10% barang yang telah dikirim selebihnya agen tersebut berkewajiban untuk membayar sesuai dengan perjanjian.

17

BAB V Dengan melakukan kunjungan Industri ke JAWA POS Radar Jogja saya mendapat pengalaman baru tentang industri, lebih mengerti dunia kerja industri, dapat membandingkan ilmu yang diperoleh di sekolah dengan dunia kerja industri. Observasi yang dilakukan secara nyata dan langsung pengembangan atas tugas yang diemban oleh siswa yang pada akhirnya sebagai bekal untuk tekun terjun di masyarakat ataupun di dunia kerja. 3.2 Kesan dan Saran Untuk menjadi bahan referensi dalam kunjungan industri berikutnya, kami mempunyai beberapa masukan yang mungkin bisa bermanfaat. Kesan : a. b. c. Sambutan dari pihak perusahaan sangat ramah dan baik. Banyak pengalaman yang kami peroleh di perusahaan tersebut. Kami mendapatkan banyak keterangan mengenai perusahaan yang kami perlukan. Saran : a. sebaiknya ada keterbukaan antara anak perusahaan dengan perusahaan inti sehingga bias lebih maksimal dalam perolehan bisnisnya. b. Diharapkan tugas/agenda observasi Industri ini tetap berjalan setiap tahunnya.

17

LAMPIRAN

17

Anda mungkin juga menyukai