Anda di halaman 1dari 11

PERADABAN ISLAM PADA ZAMAN KHALIFAH USMAN BIN AFFAN

PENDAHULUAN

Sejarah merupakan realitas masa lalu, keseluruhan fakta , merupakan peristiwa yang unik dan berlaku hanya sekali dan tidak berulang untuk ke dua kalinya. Oleh karena itu ada pandangan bahwa masa silam tidak perlu dihiraukan lagi, anggap saja masa silam itu kuburan pandangan ini tentu saja sangan subyektif dan cenderung apriori sekaligus tidak memiliki argumentasi yang kuat. Agama mengalami kemajuan atau kemunduran karena pemeluknya, bukan karena ajaranajarannya semata. Adanya ekspansi menunjukan bahwa pemeluk islam tidak hanya terdiri dari bangsa arab dengan cara itu terjadi asimilasi Kebudayaan dengan bangsa-bangsa yang telah mengalami kemajuan. Sejarah Peradaban Islam setelah zaman ke Rasullan berlanjut ke zaman ke khalifahan, Yaitu di mulai dari ke khalifahan Abu Bakar As Siddiq, kemudian setelah Abu Bakar As Siddiq wafat maka ke khalifahan diganti oleh Umar bin Khatab, dan sebelum Umar Bin Khatab wafat karena ditikam oleh peroz ( Abu Luluah ) Umar ra. Membentuk team yang terdiri atas 6 orang sahabat terkemuka untuk menentukan penggantinya sebagai khalifah diantara anggota team. Enam sahabat yang menjadi anggota formatur adalah Utsman Bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Talhah Zubair Abdul Rahman bin Auf, Saad bin Abi waqash. Untuk menghindari Deadlock dalam pemilihan, Umar mengangkat anaknya, Abdullah ibn Umar, sebagai anggota formatur dengan disertai hak pilih tanpa berhak untuk dipilih. Dewan musyawarah akhirnya berhasil mengangkat Utsman ibn Affan sebagai khalifah ke tiga sebagai pengganti Umar ibn Khatab.

A.Tempat Kelahiran dan Meninggalnya Usman bin Affan Usman bin Affan lahir di mekah tahun 576 M dan meninggal di madinah tahun 656 M. ia merupakan kholifah ketiga yang memerintah antara tahun 644 sampai 656 M. kholifah usman adalah kholifah yang sangat berjasa pada periode-periode awal pengembangan islam, baik pada saat islam dikembangkan secara sembunyi-sembunyi maupun secara terang-terangan.1 Ia juga diberi julukan AnNurain (Memiliki Dua Cahaya) karna ia menikah dengan dua orang putra Nabi Muhammad SAW yang bernama Ruqoyah dan Ummu Kalsum. Sebelum masuk islam , Usman bin Affan seorang saudagar besar dan terpandang. Kekayaan nya berlimpah ruah. Ia memeluk islam atas ajakan abu Bakar assidiq. Setelah memeluk islam, dengan penuh kerelaan ia menyerahkan sebagian besar hartanya bagi kepentingan perjuangan islam. Budak yang teraniaya oleh tangan kafir Qurais ditebusnya dengan hartanya. Pada saat terjadi perang tabuk melawan kerajaan Bizantium, Rosululloh SAW sebagai kepala pemerintahan dan panglima pasukan merasa kekurangan dana dan makanan untuk mempertahankan diri dari serangan pasukan musuh. Masalah ini dikemukakan oleh Nabi Muhammad SAW kehadapan para sahabatnya. Hal itu ditanggapi secara serius oleh para sahabat. Abu bakar asisddiq menyumbangkan sejumlah hartanya 5000 dinar, Umar Bin khatab menyumbangkan setengah hartanya, sementara Usman Bin Affan menanggung sepertiga pembiayaan dan dana perang.2 B. Pengangkatan Usman bin Affan Sebagai Kholifah Pengangkatan Usman Bin Affan menjadikan khalifah berlangsung secara baik setelah diadakan musyawarah diantara para sahabat di rumah Abdurrahman Bin Auf . pelantikannya berlangsung dihari ketiga setelah wafatnya Umar Bin Khattab. Pemerintahan Usman Bin Affan berlangsung dalam dua periode, yaitu periode 6 tahun pertama dan periode 6 tahun kedua, periode 6 tahun pertama ditandai oleh berbagai keberhasilan dan kejayaan, sedangkan 6 tahun kedua ditandai oleh perpecahan yang tergambar dalam bebagai pergolakan dan pemberontakan dalam negri. Perjalanan roda pemerintahan tahun-tahun pertama dilaksanakan oleh Usman Bin Affan sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditempuh oleh pendahulunya. S uatu pesan yang disampaikan Umar Bin Khattab kepada Usman Bin Affan adalah bahwa gubernur yang diangkat oleh Umar selama jangka waktu satu setahun jangan di mutasikan. Pesan ini didasarkan atas kekhawatiran akan terjadinya kegoncangan dan gangguan stabilitas keamanan dan ketentraman bagi khalifah sendiri. Berdasarkan pertimbangan yang matang terhadap pesan Umar Bin Khattab,
1 2

(Djaelani, 2005) (A, 20007)

Usman tetap mengukuhkan gubernur untuk wilayah mesir,Syam dan Irak yang didalamnya termasuk daerah-daerah Azer-baijan, Armenia dan beberapa daerah lain yang berpusat dikota kufah, dan iran yang didalamnya tercakup daerah Khurasan dengan Basra sebagai pusat pemerintahannya. Gubernur-gubernur itu adalah Amr bin As, Muawiyah Bin Abu Supyan, dan Abu Musa Al-Asyari.3 Setelah satu tahun berlalu, pesan yang disampaikan Umar bin Khattab dipatuhi dan dilaksanakan oleh Khalifah Usman. Selanjutnya iapun mengubah kebijaksanaannya dengan memutasikan hampir semua pejabat yang telah dikukuhkan sebelumnya. Adapun pejabat baru yang diangkat untuk menggantikan pejabat lama, kecuali yang tersebut diatas, berasal dari kaum keluarganya, Bani Umayyah. Kebijaksanaan itu mengantarkan Usman bin affan kesuatu posisi yang tidak menguntungkan, baik bagi dirinya maupun bagi kepentingan pemerintahan islam. C.Sebab-Sebab Kehancuran Kekholifanan Usman bin Affan Pengangkatan beberapa pejabat yang berasal dari kaum keluarganya telah menimbulkan reaksi negatif dari masyarakat di beberapa wilayah. Reaksi tersebut tak dapat dibendung Kholifah dan pemerintah pusat di Madinah. Satu hal yang belum pernah terjadi pada masa dua Kholifah sebelumnya adalah bahwa Usman bin Affan lebih banyak dipengaruhi oleh kaum keluarganya, khususnya Marwan bin Hakam yang diangkatnya menjadi sekertaris negara. Sejak Usman bin Affan diangkat menjadi Kholifah,banyak pula permasalahan kebijaksanaan perbendaharaan negara yang muncul. Menurut Usma, kholifah mempunyai wewenang menggunakan kekayaan umum untuk sesuatu yang dipandang untuk kemaslahatan umat.selama memangku jabatan, kholifah berhak mengurus kepentingan kaum muslimin.karena itu, Kholifah menggunakan kekayaan negara bagi pemenuhan kepentingan kemaslahatan umum, baik keluarga maupun dirinya sendiri. Meskipun demikian,sikap kedermawanan Usman sebagai seorang saudagar kayayang suka membantu orang lain yang dalam kesusahan, tak dapat dihentikannya sewaktu dia menjabat sebagai kepala pemerintahan. Sikap yang demikianlah yang membedakan Usman dengan dua Kholifah yang mendahuluinya. Kebijakan Kholifah dalam menggunakan baitulmal semata-mata didasarkan atas pertimbangan ijtihad-nya dan tanggung jawabnya kepada Alloh SWT.jabatan Kholifah menurut suatu penilaian bukanlah amanat yang diberikan atau dipercayakan oleh orang banyak, tetapi merupakan amanat yang disampaikan Alloh SWT kepada salah seorang hamba. Karena itu kebijaksanaan yang diambil haruslah sejalan dengan ketentuan Alloh SWT. Disebutkan bahwa pada awal pemerintahan Abubakar As-siddiq terjadi suatu peperangn yang dilancarkan orangorang murtad. Pemberontakan tersebut dapat dipadamkan oleh Kholifah Abu Bakar. Setelah keamanan dalam negri benar-benar telah pulih, mulailah islam bergerak kesemenanjung Arabia,
3

(mukti, 1993)

dari belahan Afrika Utara sampai india. Kemanasaja islam masuk disitulah AL-Quran ditinggalkan. Bahkan yang yang ditinggalkan itu bukanlah semata-mata hanya tulisan Al-Quran, akan tetapi juga para penghafalnya. Tulisan Al-Quran yang ditinggalkan itu beragam bentuk dan susunan surat-suratnya. Bahkan beragam pula macam bacaan dialeknya. Jika bentuk bacaan clan ragam susunan Al-Quran tetap dipertahankan,maka akan datang malapetaka,perselisihan dan perpecahan dalam kehidupan masyarakat muslim. Orang yang mula-mula menaruh perhatian terhadap kemungkinan pertikaian yang terjadi dikalangan Masyarakat islam dalam hal bacaan Al-quran adalah Khuzaifah bin Yaman.keadaan semacam ini segera disampaikan kepada kholifah Usman bin Affan agar mendapatkan penyelesaian. Adapun langkah awal yang diambil Kholifah adalah meminta kumpulan naskah Al-Quran yang disimpan Hafsah binti umar. Naskah ini merupakan suatubkumpulan tulisan AlQuran yang berserakan pada zaman pemerintahan Abu Bakar. Kholifah Usman kemudian membentuk suatu badan atau panitia pembukuan Al-Quran, yang anggotanya terdiri dari Zaid bin Tsabit sebagai ketua panitia dan Abdullah bin Zubair serta Abdurrahman bin Haris sebagai anggota.4 Tugas yang harus dilaksanakan oleh panitia tersebut adalah membukukan lembaranlembaran lepas dengan cara menyalin ulang ayat-ayat Al-Quran kedalam sebuah buku yang disebut mushaf. Dalam pelaksanaannya, Usman mengintruksikan agar penyalinan tersebut harus berpedoman kepada bacaan mereka yang menghafal Al-Quran.seandainya terdapat perbedaan dalan pembacaan, maka yang ditulis adalah yang berdialek kuraysy, Karena al-Quran diturunkan dalam bahasa arab. Salinan kumpulan Al-quran yang dikenal dengan nama Al-Mushaf itu, oleh panitia diperbanyak, berjumlah lima buah. Sebuah tetap dimadinah dan empat lainnya dikirim ke Mekah, Suriah, basra, dan Kufah. Semua naskah Al-Quran yang dikirim ke daerah-daerah itu dijadikan pedoman dalam penyalinan berikutnya di daerah masing-masing.5 Naskah salinan yang ditinggalkan di Madinah disebut Mushaf Al imam. Adapun naskah yang berbeda dengan naskah Al imam dinyatakan tidak berlaku lagi. Perbedaan bacaan AlQuran masih ditemukan sampai zaman sekarang, apalagi bila dihubungkan dengan adanya hadis Nabi SAW yang menyatakan bahwa Al-Quran dibaca dalam bentuk tujuh huruf. Hal ini diteliler, karena bacaan-bacaan tersebut diriwayatkan secaca mutawatir. Sebagai tindakan dari Usman bin Affan tersebut, didalam masyarakat islam hanya diperkenankan satu bentuk mushaf Al-Quran. Bentuk ini diakui semua golongan yang ada di masyarakat muslim, baik suni maupun syiah.

4 5

(Hasymy.A, 1979) (http :// Sejarahtamadunilam.wordpress., 2013)

Sejak diangkat sebagai mentri sekertaris negara yang mengepalai ad Dwawin, pengaruh Marwan bin Hakam terhadap kebijaksanaan Kholifah makin lama makin besar. Pada akhirnya dialah yang menjadi motor penggerak dan pemegang kekuasaan. Sebagai akibat dari kepercayaan besar yang diberikah Kholifah kepada Marwan, muncullah kebijaksanaankebijaksanaan pemerintahan yang di dominasi oleh rasa kekeluargaan. Kenyataan itu tampak pada pengangkatan keluarga sendiri untuk menduduki jabatan tinggi di setiap wilayah serta pengawasan yang longgar terhadap sikap hidup mewah dikalangan keluarga Marwan bin Hakam dan keluarga Kholifah sendiri. Hal ini melahirkan jurang pemisah yang dalam antara orang kaya dan orang miskin dalam masyarakat muslim. Kebijakan seperti itu melahirkan berbagai reaksi dalam masyarakat. Pada awalnya reaksi tersebut hanya dalam bentuk pembicaraan-pembicaraan sekelompok masyarakat yang merasa tidak puas. Walaupun demikian keadaan ini dari waktu kewaktu bertambah besar wujud-nya. Akhirnya, reaksi ketidaksenangan terhadap pemerintahan Usman bin Affan menjadi nyata dan berkobar disetiap daerah. Adapun reaksi yang bersifat terbuka bermula di Irak pada tahun 30 H. reaksi ini ditujukan kepada Walid bin Uqbah, gubernur wilayah Irak, Azerbaijan, dan Armenia. Peristiwa ini dijatuhinya hukuman mati tiga pemuda yang membunuh Ibnu Haisuman al Khuzai. Hukuman mati tersebut mengundang kemarahan Bani Azad, keluarga pemuda yang di hokum, terhadap Walid bin Uqbah. Sebagaimana di Iraq, di Madinah juga timbul pergolakan sebagai akibat munculnya pemberitaan bahwa Kholifah Usman mundur dari kursi pemerintahan dan akan digantikan oleh Marwan bin Hakam. Berita ini menimbulkan reaksi dan tanggapan kurang senang dari setiap wilayah, sehingga munculaah suasana yang tak terkendalikan, kecuali diwilayah Suriah yang diperintah oleh Muawiyah bin Abu Sufyan.6 Pada tahun 35 H berangkatlah sekitar 500 orang dari Mesir menuju Mekah dengan dalih menunaikan ibadah haji. Adapun tujuan yang sebenarnya adalah mengepung pusat pemerintahan dan memaksa Kholifah melepaskan jabatannya. Beriringan dengan rombongan tersebut, berangkat pula sebuah gerakan dari Kuffah dengan jumlah anggota yang sama dibawah pimpinan Asham Amiri dan dari Basra dengan jumlah anggota yang sama pula. Tujuan kedua rombongan ini sama dengan rombongan Mesir, yakni penyerangan terhadap Kholifah. Keadaan yang semacam ini memaksa Usman bin Affan untuk mengambil tindakan keras. Akan tetapi tindaka Usman tersebut mendapat perlawanan pula dari pihak pemberontak. Rombongan Mesir mendapat dukungan dari sebagian masyarakat muslim yang dating dari Kuffah dan Basra.

(Dr.Mubarok Jaih, 2004)

Tuntutan pemberontakan yang dating dari mesir dibawah pimpinan Muhammad bin Abu Bakar as Siddiq membuat keadaan tidak menentu. Mereka nenuntut Kholifah untuk menyerahkan Marwan bin Hakam atau Khlifah menyatakan diri mundur dari jabatannya. Satu tuntutanpun tidak mendapat tanggapan dari Kholifah. Pada hari keempat pengepungan pusat pemerintahan itu, terjadilah suatu peristiwa dan tragedi yang memilukan di dalam sejarah islam Usman bin Affan terbunuh.7

(Al-Salam, 2005)

PENUTUP
KESIMPULAN Usman Bin Affan lahir di Makkah pada tahun 576 M ia adalah khalifah khulafa Urrasyidin yang ke 3, beliau memerintah antara tahun 644 M 656 M, Usman Bin Affan sangat berjasa dalam mengembangkan Agama Islam, Usman mempunyai gelar An Nurain artinya memiliki 2 cahaya karena beliau menikahi dua orang putri Rasulullah yaitu Hafsah dan Umu Kalsum. Jasa beliau yaitu dalam menyusun Mushaf Alquran, dan perluasan wilayah yaitu Armenia,Tunisia,Cyprus,Rhodes,sebagian Persia,Transosania, dan tabaristan.

DAFTAR PUSTAKA
A, P. (20007). Sejarah dan kebudayaan Islam 1. jakarta: PT. PUSTAKA AL HUSNA BARU. Al-Salam, H. A. (2005). Tahjib Syirot Ibn Hsyam. Jakarta: Al-Ma'arif. Djaelani, B. M. (2005). 25 tokoh kunci sukses dakwah Rasulullah SAW. Yogyakarta: Warta Pustaka Yogyakarta . Dr.Mubarok Jaih, M. (2004). Sejarah Peradaban islam. Bandung: PT.PUSTAKA BANI QURAISY. Hasymy.A. (1979). Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta: Bulan Bintang. http :// Sejarahtamadunilam.wordpress. (2013). mukti, A. A. (1993). Alam pikiran Islam Modern. Bandung: Mijan.

10

11

Anda mungkin juga menyukai