=
GCV q
h h Q
f g
Parameter yang dipantau untuk perhitungan efisiensi boiler adalah:
- Jumlah steam yang dihasilkan per jam (Q) dalam kg/jam
- Jumlah bahan bakar yang digunakan per jam (q) dalam kg/jam
- Tekanan kerja (dalam kg/cm
2
(g)) dan suhu lewat panas (
0
C), jika ada
- Suhu air umpan (
0
C)
- Jenis bahan bakar dan nilai panas kotor bahan bakar (GCV) dalam kkal/kg
bahan bakar
Dimana
- h
g
=Entalpi steam jenuh dalam kkal/kg steam
- h
f
=Entalpi air umpan dalam kkal/kg air
Helmon Sihombing : Mekanisme Proses Pemanasan Air Di Dalam Boiler Dengan Mempergunakan Heater
Tambahan Untuk Efisiensi Pembakaran, 2010.
Dimana kehilangan yang terjadi dalam boiler adalah kehilangan panas yang
diakibatkan oleh:
- Gas cerobong yang kering
- Penguapan air yang terbentuk karena H2 dalam bahan bakar
- Penguapan kadar air dalam bahan bakar
- Adanya kadar air dalam udara pembakaran
- Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu terbang/ fly ash
- Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu bawah/ bottom ash
- Radiasi dan kehilangan lain yang tidak terhitung
Kehilangan yang diakibatkan oleh kadar air dalam bahan bakar dan yang
disebabkan oleh pembakaran hidrogen tergantung pada bahan bakar, dan tidak dapat
dikendalikan oleh perancangan.
Data yang diperlukan untuk perhitungan efisiensi boiler adalah:
- Analisis ultimate bahan bakar (H
2
, O
2
, S, C, kadar air, kadar abu)
- Persentase oksigen atau CO
2
dalam gas buang
- Suhu gas buang dalam
0
C (Tf)
- Suhu ambien dalam
0
C (Ta) dan kelembaban udara dalam kg/kg udara kering
- GCV bahan bakar dalam kkal/kg
- Persentase bahan yang dapat terbakar dalam abu (untuk bahan bakar padat)
- GCV abu dalam kkal/kg (untuk bahan bakar padat)
Prosedur rinci untuk perhitungan efisiensi boiler adalah sebagai berikut :
Tahap 1: Menghitung kebutuhan udara teoritis
bakar bahan kg kg S x O H x C x Udara Kebutuhan / 100 / )] 32 , 4 ( )} 8 / ( 5 , 34 { ) 43 , 11 [(
2 2
+ + =
Tahap 2: Menghitung persen kelebihan udara yang dipasok (EA)
Helmon Sihombing : Mekanisme Proses Pemanasan Air Di Dalam Boiler Dengan Mempergunakan Heater
Tambahan Untuk Efisiensi Pembakaran, 2010.
) 21 (
100
2
2
O persen
x O persen
EA
=
Tahap 3: Menghitung massa udara sebenarnya yang dipasok/kg bahan bakar (AAS)
teoritis udara x EA AAS } 100 / 1 { + =
Tahap 4: Memperkirakan seluruh kehilangan panas
- Persentase kehilangan panas yang diakibatkan oeh gas buang yang kering
bakar bahan GCV
x Ta Tf x Cp x m
ing buang gas panas kehilangan
100 ) (
ker %
=
Dimana
m = massa gas buang kering dalam kg/kg bahan bakar
m = (massa hasil pembakaran kering / kg bahan bakar) +(massa N2 dalam bahan
bakar pada basis 1 kg) + (massa N2 dalam massa udara pasokan yang
sebenarnya).
Cp = Panas jenis gas buang (0,23 kkal/kg )
- Persen kehilangan panas karena penguapan air yang terbentuk karena adanya H2
dalam bahan bakar
bakar bahan GCV
x Ta Tf Cp H x
bakar bahan dalam H panas kehilangan persen
100 )} ( 584 { 9
%
2
2
+
=
Dimana
H2 = persen H2 dalam 1 kg bahan bakar
Cp = panas jenis steam lewat jenuh/superheated steam (0,45 kkal/kg)
- Persen kehilangan panas karena penguapan kadar air dalam bahan bakar
bakar bahan GCV
x Ta Tf Cp M
penguapan akibat panas kehilangan
100 )} ( 584 {
%
+
=
Dimana,
Helmon Sihombing : Mekanisme Proses Pemanasan Air Di Dalam Boiler Dengan Mempergunakan Heater
Tambahan Untuk Efisiensi Pembakaran, 2010.
M= persen kadar air dalam 1 kg bahan bakar
Cp = panas jenis steam lewat jenuh/superheated steam (0,45 kkal/kg)
- Persen kehilangan panas karena kadar air dalam udara
bakar bahan GCV
x Ta Tf Cp x kelembaban faktor x AAS
panas kehilangan
100 )} (
%
=
Dimana
Cp = panas jenis steam lewat jenuh/superheated steam (0,45 kkal/kg)
- Persen kehilangan panas karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam fly ash
bakar bahan GCV
x ash fly GCV x terbakar yang bakar bahan kg terkumpul yang abu total 100 /
%=
- Persen kehilangan panas karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu
bawah/ bottom ash
bakar bahan GCV
x ash bottom GCV x terbakar bakar bahan kg terkumpul abu total 100 /
%=
- Persen kehilangan panas karena radiasi dan kehilangan lain yang tidak terhitung
Kehilangan radiasi dan konveksi aktual sulit dikaji sebab daya emisifitas
permukaan yang beraneka ragam, kemiringan, pola aliran udara, dll. Pada boiler yang
relatif kecil, dengan kapasitas 10 MW, kehilangan radiasi dan yang tidak terhitung
dapat mencapai 1 hingga 2 persen nilai kalor kotor bahan bakar, sementara pada
boiler 500 MW nilainya 0,2 hingga 1 persen. Kehilangan dapat diasumsikan secara
tepat tergantung pada kondisi permukaan.
Tahap 5: Menghitung efisiensi boiler dan rasio penguapan boiler
Helmon Sihombing : Mekanisme Proses Pemanasan Air Di Dalam Boiler Dengan Mempergunakan Heater
Tambahan Untuk Efisiensi Pembakaran, 2010.
Efisiensi boiler (n) =100 - (i +ii +iii +iv +v +vi +vii)
Dimana :
i = Persentase kehilangan panas yang diakibatkan oeh gas buang yang kering
ii = Persen kehilangan panas karena penguapan air yang terbentuk karena adanya
H2 dalam bahan baker
iii = Persen kehilangan panas karena penguapan kadar air dalam bahan baker
iv = Persen kehilangan panas karena kadar air dalam udara
v = Persen kehilangan panas karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam fly ash
vi = Persen kehilangan panas karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu
bawah/ bottom ash
vii = Persen kehilangan panas karena radiasi dan kehilangan lain yang tidak
terhitung
Rasio Penguapan =Panas yang digunakan untuk pembangkitan steam/ panas yang
ditambahkan ke steam
Rasio penguapan yaitu kilogram steam yang dihasilkan per kilogram bahan
bakar yangdigunakan. Contohnya adalah:
- Boiler berbahan bakar batubara: 6 (yaitu 1 kg batubara dapat menghasilkan 6
kg steam)
- Boiler berbahan bakar minyak: 13 (yaitu 1 kg batubara dapat menghasilkan 13
kg steam)
Walau demikian, rasio penguapan akan tergantung pada jenis boiler, nilai
kalor bahan bakar dan efisiensi.
Contoh
- Jenis boiler: Berbahan bakar minyak
Helmon Sihombing : Mekanisme Proses Pemanasan Air Di Dalam Boiler Dengan Mempergunakan Heater
Tambahan Untuk Efisiensi Pembakaran, 2010.
- Analisis ultimate minyak bakar
C: 84 persen
H2: 12,0 persen
S: 3,0 persen
O2: 1 persen
- GCV Minyak bakar: 10200 kkal/kg
- Persentase Oksigen: 7 persen
- Persentase CO2: 11 persen
- Suhu gas buang (Tf): 220
0
C
- Suhu ambien (Ta): 27
0
C
- Kelembaban udara: 0,018 kg/kg udara kering
Tahap 1: Mengitung kebutuhan udara teoritis
=[(11,43 x C) +[{34,5 x (H2 O2/8)} +(4,32 x S)]/100 kg/kg minyak bakar
=[(11,43 x 84) +[{34,5 x (12 1/8)} +(4,32 x 3)]/100 kg/kg minyak bakar
=13,82 kg udara/kg minyak bakar
Tahap 2: Menghitung persen udara berlebih yang dipasok (EA)
Udara berlebih yang dipasok (EA) =(O2 x 100)/(21-O2)
=(7 x 100)/(21-7)
=50 %
Tahap 3: Menghitung massa udara sebenarnya yang dipasok / kg bahan bakar (AAS)
AAS/kg bahan bakar =[1 +EA/100] x Udara Teoritis (AAS)
=[1 +50/100] x 13,82
=1,5 x 13,82
Helmon Sihombing : Mekanisme Proses Pemanasan Air Di Dalam Boiler Dengan Mempergunakan Heater
Tambahan Untuk Efisiensi Pembakaran, 2010.
=20,74 kg udara/kg minyak bakar
Tahap 4: Memperkirakan seluruh kehilangan panas
i. Persentase kehilangan panas karena gas kering cerobong
bakar bahan GCV
x Ta Tf x Cp x m
ing buang gas panas kehilangan
100 ) (
ker %
=
m =massa CO2 +massa SO2 +massa N2 +massa O2
bakar bahan kg kg m
x
x x x
m
/ 35 , 21
) 32 07 , 0 (
100
77 74 , 20
32
64 03 , 0
12
44 84 , 0
=
+ + =
% 29 , 9
100
10200
) 27 220 ( 23 , 0 35 , 21
=
= x
x x
21,35 x 0,23 x (220 27)
ii. Kehilangan panas karena penguapan kadar air karena adanya H2 dalam bahan
bakar
% 10 , 7
10200
)} 27 220 ( 584 { 12 9
)} ( 45 , 0 584 { 9
2
=
+
=
+
=
x
bakar bahan GCV
Ta Tf H x
dimana H2 =persen H2 dalam bahan bakar
iii. Kehilangan panas karena kadar air dalam udara
% 317 , 0
10200
27 220 ( 45 , 0 018 , 0 74 , 20
) ( 45 , 0
=
=
x x
bakar bahan GCV
Ta Tf x x kelembaban x AAS
Helmon Sihombing : Mekanisme Proses Pemanasan Air Di Dalam Boiler Dengan Mempergunakan Heater
Tambahan Untuk Efisiensi Pembakaran, 2010.
iv. Kehilangan panas karena radiasi dan kehilangan lain yang tidak terhitung
Untuk boiler kecil diperkirakan kehilangan mencapai 2 %
Tahap 5: Menghitung efisiensi boiler dan rasio penguapan boiler
Efisiensi boiler (n) =100 - (i +ii +iii +iv +v +vi +vii)
i. Kehilangan panas karena gas buang kering : 9,29 %
ii. Kehilangan panas karena penguapan air yang terbentuk karena adanya H2 dalam
bahan bakar : 7,10 %
iii. Kehilangan panas karena kadar air dalam udara : 0,317 %
iv. Kehilangan panas karena radiasi dan kehilangan lain yang tidak terhitung
: 2 %
=100- [9,29+7,10+0,317+2]
=100 17,024 =83 % (perkiraan)
Rasio penguapan =Panas yang digunakan untuk pembangkitan steam/ panas
yang ditambahkan ke steam
=10200 x 0,83 / (660-60)
=14,11
Bandingkan dengan rasio penguapan untuk boiler yang berbahan bakar
minyak =13. Sedangkan keterpasangan deareator dapat menghemat energi sebesar
37,5 %. Hal ini menyebabkan nilai dari Kehilangan panas karena penguapan kadar air
karena adanya H2 dalam bahan bakar berubah menjadi :
% 7 , 25
10200
)} 27 220 ( 584 { 5 , 37 9
)} ( 45 , 0 584 { 9
2
=
+
=
+
=
x
bakar bahan GCV
Ta Tf H x
Helmon Sihombing : Mekanisme Proses Pemanasan Air Di Dalam Boiler Dengan Mempergunakan Heater
Tambahan Untuk Efisiensi Pembakaran, 2010.
Sedangkan ketepasangan economizer dapat menghemat energi sebesar 4 %
10 %. Hal ini akan menyebabkan nilai dari persen kehilangan panas karena penguapan
kadar air dalam bahan bakar
% 21 , 44
10200
)} 27 220 ( 23 , 0 584 { 4
)} ( 584 {
%
=
+
=
+
=
bakar bahan GCV
Ta Tf Cp M
penguapan akibat panas kehilangan
Hal ini pastinya akan merubah nilai efisiensi dan rasio penguapan dari boiler
akan berubah.
Efisiensi boiler (n) =100 - (i +ii +iii +iv +v +vi +vii)
i. Kehilangan panas karena gas buang kering : 9,29 %
ii. Kehilangan panas karena penguapan air yang terbentuk karena adanya H2 dalam
bahan bakar : 25,7%
iii. Kehilangan panas karena kadar air dalam udara : 0,317 %
iv. persen kehilangan panas karena penguapan kadar air dalam bahan baker 44,21%
iv. Kehilangan panas karena radiasi dan kehilangan lain yang tidak terhitung : 2 %
=100- [9,29+25,7+0,317+44,21+2]
=100 81,517 =18,483 %
Rasio penguapan =Panas yang digunakan untuk pembangkitan steam/ panas
yang ditambahkan ke steam
=10200 x 0,18 / (660-60)
=3,06
Helmon Sihombing : Mekanisme Proses Pemanasan Air Di Dalam Boiler Dengan Mempergunakan Heater
Tambahan Untuk Efisiensi Pembakaran, 2010.
Secara skala besar penghematan keterpasangan deareator dan economizer dapat
dari table di bawah ini :
Tabel IV.1 tabel penghematan deareator dan ekonomizer
Penjelasan Sebelum Setelah
Pembakaran Minyak Yang Disimpan Per jam - 11,418kg
Energi Yang Dikembalikan Per jam - 1,975kw
Temperatur Pembakaran Gas 250 C 157 C
Temperatur Hembusan Udara 103 C 140 C
Karbon Dioksida Yang Dikurangi / 345 jam - 7,009 ton
Untuk kapasitas Boiler 45 ton/jam,
Helmon Sihombing : Mekanisme Proses Pemanasan Air Di Dalam Boiler Dengan Mempergunakan Heater
Tambahan Untuk Efisiensi Pembakaran, 2010.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
1. Pemanasan didalam economizer adalah dengan menggunakan gas buang dari
sisa pembakaran dari dalam boiler. Berarti penambahan instrument ini tidak
merugikan pabrik karena pemanasan didalam nya dengan mengoptimalkan
sisa-sisa dalam pengoperasian dalam suatu boiler, selain itu juga dapat lebih
meningkatkan efisiensi dari kerja boiler itu sendiri.
2. Deaerator merupakan tangki yang juga berfungsi untuk mengeluarkan gas-gas
yang terlarut di dalam air ( oksigen dan karbon dioksida ). Untuk hal ini
diperlukan suhu 115 C dan injeksi uap harus dengan tekanan 3 Kg/Cm
2
.
V.2 Saran
1. Kinerja economizer sangat sensitif terhadap faktor noise temperatur feedwater.
Hal ini dikarenakan bila temperatur feedwater tidak baik maka akan
mengakibatkan biaya operasi meningkat.
Helmon Sihombing : Mekanisme Proses Pemanasan Air Di Dalam Boiler Dengan Mempergunakan Heater
Tambahan Untuk Efisiensi Pembakaran, 2010.
DAFTAR PUSTAKA
1. Vademecum Teknik & Teknologi Kelapa Sawit, Penerbit PTPN 4
2. Pembangkitan Energi Listrik, Djiteng Marsudi.Penerbit Erlangga, 2005.
3. Heat and Mass Transfer, Frank M. White. University Of Rhode is Island. 1988
4. Instrument dan Proses Kontrol, Ir.Mansyur,Msi
5. Instrumentasi Pabrik I, Mansyur, (Medan : PTKI,2004).
6. Termochimica & Tray Deaerators, ( www.deaerator.it ).
7. Economizer Maintenance, ( www.boilereconomizer.com )