Komunikasi Politik Dan Sistem Politik1
Komunikasi Politik Dan Sistem Politik1
lainnya.
Komunikator politik (politisi, aktifis, dan profesional) selalu memandang bahwa pesan politik apapun yg disampaikan kepada khalayak, apalagi melalui media massa, pasti menimbulkan efek positif berupa citra yang baik, penerimaan atau dukungan. Jadi peran media sangat dipentingkan.
6) Lobi Politik
7) Pola Tindakan Politik
Komunikasi politik merupakan salah satu dari fungsi input sistem politik (Almond 2000: 29)
Komunikasi politik memungkinkan bekerjanya semua
fungsi dalam sistem politik; seperti halnya darah di dalam tubuh manusia yang menyalurkan pesan-pesan ke seluruh tubuh sistem politik. Komunikasi politik, sebagai layaknya darah, mengalirkan pesan-pesan politik berupa tuntutan, protes, dan dukungan (aspirasi dan kepentingan) ke jantung (pusat) pemprosesan sistem politik; dan hasil pemprosesan itu, yang tersimpul dalam fungsi-fungsi output, dialirkan kembali oleh komunikasi politik yang selanjutnya menjadi feedback sistem politik. Begitulah komunikasi menjadikan suatu sistem politik menjadi lebih dinamis.
berkembang, dan berlangsung terus menerus dalam situasi sosial. Artinya: hubungan antara komunikator dan khalayak/publik merupakan bagian integral dari sistem sosial. Komunikator massa sebagai org yg menduduki posisi penting yg peka di dalam jaringan sosial, menanggapi berbagai tekanan dg menolak dan memilih informasi yg semuanya terjadi di dalam sistem sosial ybs.
peranan sosial yg utama, terutama dalam proses opini publik. Karl Popper memperkenalkan teori pelopor (pioneer theory) mengenai opini publik: bahwa para pemimpin menciptakan opini publik karena mereka berhasil membuat beberapa gagasan mula-mula ditolak, kemudian dipertimbangkan, dan akhirnya diterima. Karena itu opini publik dipahami sebagai sejenis tanggapan publik terhadap pemikiran dan usaha para aristokrat pikiran utk mencipta pemikiran2 baru, gagasan2 baru, argumen2 baru. Penelitian diarahkan tentang pemimpin politik, kaum elit, jurnalis, pemimpin opini, dan persuader profesional.
melalui sikapnya thd khalayak/publik potensial, martabat yg diberikannya kpd mereka sbg manusia. Ia memiliki kemampuan-2 tertentu yg dpt dikonseptualkan sesuai dg kemampuan akalnya, pengalamannya sbg komunikator dg publik yg serupa atau yg tak serupa, dan peran yg dimainkan di dlm kepribadiannya oleh motif utk berkomunikasi. Leonard W. Doob mengatakan bhw: komunikator harus diidentifikasi dan kedudukan mereka dlm masy. hrs ditetapkan. Maka ada tiga kategori yg diidentifikasi, yaitu: politikus (yg bertindak sbg komunikator politik), komunikator profesional dlm politik, dan aktivis (komunikator paruh waktu).
Opini Publik
Kumpulan pendapat orang mengenai hal ihwal yg
mempengaruhi atau menarik minat komunitas (Brice, 1924:153) Cara singkat utk melukiskan kepercayaan atau keyakinan yg berlaku di masyarakat tertentu bhw hukum2 tertentu bermanfaat (Dicey 1914) Suatu gejala dari proses kelompok (Bentley 1967: 185) Opini pribadi orang-2 yg oleh pemerintah dianggap bijaksana utk diindahkan (Key, 1961)
dikemukakan oleh perseorangan di depan umum, dengan 2. Kebijakan yang dibuat oleh pejabat terpilih dalam mengatur perbuatan sosial dalam situasi konflik, yakni dlm politik.
Konstruksi Personal
yaitu tahap di mana individu mengamati
segala sesuatu, menginterpretasikannya, dan menyusun makna objek-objek politik secara sendiri-sendiri dan subyektif.
Konstruksi Sosial
Opini pribadi yang diungkapkan di depan umum. 3 bentuk pernyataan, yaitu: 1. Opini kelompok 2. Opini Rakyat 3. Opini Massa
Konstruksi Politik
Tahap yg menghubungkan opini publik,
opini rakyat, dan opini massa dengan kegiatan para pejabat publik (eksekutif, legislator, hakim) yang sama-2 bertanggung jawab atas prakarsa, perumusan, penerimaan, penerapan, interpretasi, dan penilaian kebijakan-2.